You are on page 1of 12

Selasa, 15 Desember 2009

Editor: Sussy Listiasasih


   

BIOENERGETIKA

Dra. Salmah Orbayinah,Apt.,M.Kes


Email: orbayinah_salmah@yahoo.com)
HP: 08122720218

Waa…apa tuh bioenergetika? Baru denger… di SMA blum pernah denger tuh
kata-kata ini,, Walaupun belum pernah denger, setelah baca pasti temen-temen bakalan
familiar dengan istilah-istilah yang ada di bioenergetika ini. Secara di SMA juga udah
dibahas sekilas gitu loo…Masa siyy??? Baca aja kalo gak percaya…oke, selamat
belajar…^_^

Bioenergetika adalah ilmu yang mempelajari perubahan energi yang menyertai reaksi
biokimia. Ilmu ini berguna pula bagi kepentingan biomedis, diantaranya:

1. Kelaparan (kekurangan energi dari karbohidrat)

2. Marasmus (kekurangan energi dari protein dan kalori)

3. Obesitas ( kelebihan energi kalori)

Energy berhubungan dengan hukum termodinamika:

Hukum Termodinamika I :

Energi total dari sistem dan lingkungan adalah konstan. Jika terjadi perubahan,
tidak ada energi yang hilang ataupun bertambah, yang ada hanya perubahan bentuk dari
energi satu ke bentuk yang lain.
Misalnya: perubahan energy dari energy listrik menjadi energi cahaya.

Yang jelas, energi hanya dapat berubah bentuk dan tak dapat dimusnahkan.

Hukum Termodinamika II :

Entropi total sebuah sistem harus meningkat jika reaksi berjalan spontan. Entropi
yaitu keteracakan sistem, yang mencapai maksimal jika dalam keadaan kesetimbangan.

ENDERGONIK dan EKSERGONIK

Dalam tubuh, dikenal pula proses ENDERGONIK dan EKSERGONIK. Dulu dikenal
sebagai ENDOTERM dan EKSOTERM, tapi panas tresebut bukan energi, setiap energy
yang diproses pasti menghasilkan panas dan hanya akan terbuang begitu saja. Di dalam
tubuh panas yang dibuang tersebut adalah ATP. Saat terjadi reaksi endergonik, pasti
nantinya akan diikuti oleh reaksi eksergonik, begitu pula sebaliknya. Reaksi endergonik
dan eksergonik selalu berpasangan. Lihat gambar….

Endergonik dan eksergonik memiliki perbedaan, yaitu:

• ENDERGONIK : • EKSERGONIK :

1. Membutuhkan panas/energi 1. Melepas panas

2. Prosesnya disebut anabolisme 2. Prosesnya disebut katabolisme

3. Cth: sintesis, kontraksi otot, eksitasi 3. Cth: Respirasi


saraf, transport aktif, dll.
Kombinasi proses katabolik dan anabolik adalah metabolisme

~E
Gambar 1. Penggabungan reaksi endergonik dan eksergonik
Gambar 2. Pemindahan energy bebas dari reaksi eksergonik ke reksi endergonik nmelalui
senyawa perantara berenergi tinggi ??

Gambar diatas merupakan skema terjadinya energy dari proses endergonik dan
eksergonik. Energy yang dihasilkan adalah energy kimia dan energy panas. Energy kimia
yang dihasilkan adalah ATP yang nantinya digunakan tubuh untuk beraktifitas,
sedangkan panas hanya akan dibuang melalui respirasi, keringat, urine, feses,dll. Itulah
sebabnya ketika kita sedang beraktifitas kita merasa panas dan tubuh kita menjadi hangat.
Itu terjadi karena proses metabolisme berjalan lancar.

Reaksi eksergonik (mis: respirasi) yang ada di dalam tubuh di ubah menjadi
energy yang nantinya akan digunakan untuk reaksi endergonik (mis: sintesis, kontraksi
otot, eksitasi –hantaran impuls- saraf, transport aktif). Hubungan peran siklus ATP-ADP
terhadap kontraksi otot ditunjukan pada gambar selanjutnya.
Note:

- Sintesis: sintesis lemak, sintesis protein, sintesis karbohidrat, sistesis kolesterol.


- Kontraksi otot: banyak pekerjaan yang menyebabkan kontraksi otot, misalnya
menyanyi, marah (kegiatan yang paling banyak mmbutuhkan energy, semua
bergerak), berlari.
- Eksitasi saraf: berpikir, belajar.
- Transport aktif: penyebaran glukosa.
- Glukomyogenesis adalah pembentukan karbohidrat yang bukan dari unsur
karbohidrat (sintesis karbohidrat)
- Glukosa cadangan diambil dari glikogen yang berada di hepar dan otot, misalnya
saat olahraga. Prosesnya disebut glikogenolisis dan glukosanya mengalasi
glikolisis yang menghasilkan ATP untuk energi.

Peran siklus ATP-ADP dan Kreatin Phosphat


dalam kontraksi otot
Phosphat energi tinggi memegang peranan utama dalam penangkapan dan
pengalihan energi (lambang : ~ P)

Ada 3 sumber utama ~ P yang mengambil bagian dalam penangkapan energi :

1. Fosforilasi Oksidatif

Fosfolirasi adalah proses pembentukan posfat dan oksidatif adalah proses reoksidasi
NADH menjadi NAD. Jadi, fosfolirasi oksidatif adalah proses pembentukan posfat,
dalam hal ini ATP dan merupakan kuantitatif ~ P paling besar.

Di dalam tubuh, sumber energy tidak harus berbentuk ATP, ada reaksi-reaksi yang
menghasilkan NAD (koenzim). NAD akan tereduksi dan menjadi NADH, kemudian
NADH akan masuk ke dalam fosforilasi oksidatif dan menghasilkan 3 ATP. Jadi, tidak
harus langsung dalam bentuk ATP, tapi bisa juga berbentuk NADH atau FADH. NADH
setara dengan 3 ATP dan FADH setara dengan 2 ATP. Seperti lemak yang menghasilkan
energy terbesar, tapi tidak langsung dalam bentuk ATP, melainkan NADH dan FADH.

2. Glikolisis

Glikolisis adalah proses pemecahan glukosa menjadi asam piruvat dalam keadaan
aerob. Terjadi akibat pembentukan laktat dari satu molekul glukosa yang dihasilkan
dalam 2 reaksi, yang dikatalisis masing-masing oleh enzim fosfogliserat kinase dan
piruvat kinase.

3. Siklus asam sitrat / Siklus Krebs

Siklus yang mana akan mengubah asetil KoA menjadi Co2+H2O. Disinilah semua
siklus metabolisme akan berakhir. Siklus Krebs merupakan jalur akhir dari hampir semua
metabolism. Dapat dikatakan oksidatif sempurna jika telah melalui siklus krebs.
Dihasilkan langsung di dalam siklus ini pada tahap suksinil tiokinase.

OKSIDASI BIOLOGI

Proses oksidasi yaitu proses pelepasan elektron dan reduksi sebagai pemerolehan
elektron. Contoh : ferro menjadi ferri. Bila reaksinya dibalik, maka di sebut reduksi.

oks

Fe 2+ Fe 3+

Besi di absorpsi dalam tubuh dalam bentuk ferro. Besi pada wanita sering menjadi
salah satu kandungan yang kurang dalam tubuh, karena setiap bulah wanita
mengeluarkan darah menstruasi, saat melahirkan kehilangan banyak darah, dan saat nifas,
sehingga sering kekurangan besi.

Sumber besi ada 2, yaitu dari nabati dan hewani.

 Nabati (Fe nonHem)


Besi yang terkandung pada sumber nabati masih berbentuk ferri. Besi tersebut dapat
di absorpsi oleh tubuh bila dalam bentuk ferro, sehingga harus direduksi terlebih dahulu
menjadi ferro. Zat yang membantu reduksi dalam tubuh adalah vitamin C.

Jadi, setelah maka sayur bayam sebaiknya kita minum sesuatu yang banyak
mengadung vit C yang memiliki sifat antioksidan dan berperan sebagi reduktor, seperti
jeruk. Agar besi dapat di absorpsi dengan baik oleh tubuh. Sebaliknya, bila kita minum
teh atau susu bersamaan akan menghambat absorpsi besi, karena kalsium dapat
menghambat absorpsi besi.

 Hewani (Fe Hem)

Besi yang terkandung pada sumber hewani sudah berbentuk ferro, sehingga dapt
langsung di absorpsi oleh tubuh.

Kepentingan biomedis dalam oksidasi biologi adalah untuk :

1. Proses respirasi. Yaitu proses pengambilan energy oleh sel dalam bentuk ATP dari
reaksi terkendali antara hydrogen dengan oksigen yang membentuk air. Respirasi
disini adalah respirasi seluler.

2. Enzim –enzim. Maksudnya adalah proses-proses yang di metabolisasi oleh enzim.


Seperti saat respirasi, molekul oksigen disatukan ke dalam sejumlah besar substrat
oleh enzim yang dinamakan oksigenase.

Jika kita berbicara tentang redoks, maka akan berhubungan dengan potensial redoks,
yaitu kecenderungan senyawa untuk menerima atau melepas elektron. Memiliki satuan
volt. Berikut ini adalah tabel potensial redoks sistem oksidasi mamalia yang mendapatkan
perhatian khusus. Adanya tabel ini dikarenakan proses respirasi tersusun atas senyawa-
senyawa berikut.

Nilai : dibandingkan dengan elektrode hidrogen (pH 0 : 0 volt, pH 7 : -0,42 volt)


Tabel potensial redoks sistem oksidasi mamalia yang mendapatkan perhatian
khusus

SISTEM E VOLT
+ - 0,42
H / H2
+ - 0,32
NAD / NADH
Lipoat oks/red - 0,29
Asetoasetat / 3-hidroksibutirat - 0,27
Piruvat / laktat - 0,19
Oksaloasetat / malat - 0,17
Fumarat / suksinat + 0,03
3+ 2+ + 0,08
Sitokrom b, Fe / Fe
Ubikuinon, oks / red + 0,10
3+ 2+ + 0,22
Sitokrom c1, Fe / Fe
3+ 2+ + 0,29
Sitokrom a1 Fe / Fe
Oksigen / air + 0,82
Note:

 NAD : suatu koenzim berupa vit B3. Reaksinya, nikotin adenin di nukleotida.
Koenzim adalah senyawa yang membantu kerja enzim. Seperti motor, bensin
di analogikan sebagai koenzim dan motor adalah enzimnya.

Jadi,table ini merupakan table senyawa-senyawa yang memberikan energy pada


rantai respirasi. Oksigen bila sudah sampai di sel, akan digunakan untuk respirasi seluler
dan transport elektron dimana komponen-komponennya adalah koenzim. Seperti Fp
(Flavoprotein), Vit B2, vit B3, ubikuinon, sitokrom c1, sitokrom a1, dan senyawa-
senyawa lain yang mengandung electron yang nantinya akan di tanngkap oleh oksigen
dan akan menghasilkan H2O dan CO2.

ENZIM GOLONGAN OKSIDASERDUKTASE

1. Oksidase
Suatu enzim yang mengkatalisis pengeluaran hidrogen (H) dari substrat. Oksigen
sebagai akseptor dan menghasilkan H2O atau H2O2 (Hidrogen Peroksida meruakan
senyawa yang bebahaya, nantinya akan di netralkan menjadi H 2O dan senyawa
lain oleh enzim Hidroperoksidase)

H2O2 + hidroperoksida [H2O]2 + O2

Contoh : Sitokrom oksidase, asam L-amino oksidase(FMN), xantin


oksidase(Mfp), glukosa oksidase(FAD)

Note:

 Flavoprotein adalah suatu gugus prostetik enzim. Contoh: FMN, FAD,


Metalloprotein

2. Dehidrogenase

Suatu enzim yang memindahkan H dari substrat satu ke substrat lain, atau
mengangkut elektron dari substrat ke oksigen, tapi tidak menggunakan O sebagai
akseptor H. Enzim-enzim dehidrogenase pasti namanya menggunakan DH
(dehidrogenase).

Contoh : malat DH, Suksinat DH, Asil KoA DH, G3P DH, Sitokrom kec.
Sitokrom oksidase ( enzim yang memindahkan hidrogen dan menggunakan
koenzim NAD)

Note:

 Sitokrom :
Merupakan suatu hemoprotein (cntoh lain: hemoglobin, myoglobin) yg
mengandung Fe (ferro atau ferri) berungsi untuk membawa elektron.

Contoh : Cyt b, c, c1, a, a3


 Koenzim nikotinamid:
Enzim dehidrogenase pasti menggunakan koenzim nikotinamid yang
merupakan derivat niasin.
Contoh : NAD+ (mengeluarkan energy 3 ATP), NADP+ (tidak
mengeluarkan energy, hanya berguna sebagai koenzim pada
pembentukan lemak, kolesterol, dsb)

3. Hidroperoksidase

Suatu enzim yang menggunakan hydrogen peroksida atau peroksida organik


sebagai substrat. Fungsinya untuk melindungi dari senyawa peroksi yang dapat
menghasilkan radikal bebas (H2O2 disebut jg oksidan) sehingga nantinya akan
merusak membran sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit kanker serta
aterosklerosis.

Agar terhindar dari oksidan, maka kita perlu anti-oksidan, diantanya yaitu vit C,
vit E, vit A

Contoh : peroksidase, katalase

4. Oksigenase .

Berperan pada sintesis dan degradasi metabolit (hasil metabolism). Jadi, ada
beberapa metabolit yang mengandung toksik dan harus dinetralkan dulu sebeluk
diekskresikan menggunakan enzim oksigenase. Baru setelah netral, metabolit ini
dapat dikeluarkan dengan mudah dari tubuh melui keringat, feses, urine, dsb.

Contoh : monooksigenase, dioksigenase

FOSFORILASI OKSIDATIF

Fosforilasi oksidatif yaitu proses perangkaian respirasi dengan produksi zat antara
berenergi tinggi misal ATP yang terjadi di mitokondria
Pada kepentingan biomedis, hal ini berguna untuk mempelajari proses obat/racun yg
dpt menghambat fosfolirasi oksidatif dan mempelajari kelainan bawaan (miopati,
encepalopati, dll)

Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber
energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan
energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak,
pertumbuhan,dll. Respirasi terjadi di dalam mitokondria.

Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai NADH2
(NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan adanya
siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem pengangkutan elektron)
akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi selain CO2. Skemanya seperti ini:

oksidasi
Daur Krebs NADH2 (NADH + H + 1 elektron + FADH2
Pernapasan
O2+CO2 Ke lingkungan
Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui
stomata pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa pernafasan hewan tingkat
tinggi.
Komponen rantai respirasi :
1. Flavoprotein (FMN, FAD)
Flavoprotein adalah gugus prostetik enzim yang merupakan derivat riboflavin
(vitamin B2).Gugus prostetik berperan pula sebagai koenzim, tetapi ada perbedaan
dengan koenzim. Yaitu, gugus prostetik merupakan bagian dari enzim, setelah
reaksi selesai gugus prostetik tetap berada di enzim. Sedangkan koenzim perannya
hanya sebagai pembantu reaksi enzim. Jadi, setelah membantu reaksi enzim, ia
kembali ke tempatnya semula.
Contoh : FAD, FMN, NAD, Biotin.

2. Kompleks besi sulfur (FeS)


Kompleks besi-sulfurpada rantai respirasi akan berikatan dengan flavin dan
koenzim Q.

3. Koenzim Q (ubiquinon)
Koenzim Q merupakan titik pengumpul ekuivalen pereduksi (H) dari proses rantai
respirasi

4. Sitokrom oksidase (sitokrom aa3)


Sitokrom oksidase ini pada tahap akhir akan menggabungkan oksigen &
membentuk air (H2O).

INHIBITOR

Inhibitor adalah setiap bahan yang mengganggu reaksi kimia, reaksi enzim,
pertumbuhan, atau aktivitas biologis lain. Diataranya yaitu:

 Amobarbital, piersidin, rotenon (mencegah oksidasi substrat)


 Dimerkaprol, antimisin A (menghambat mekanisme dari sitokrom b ke c)
 CO, CN, H2S (menghambat sitokrom oksidasi)
 Karboksin (menghambat pemindahan ekuivalen perekduksi dari suksinat
DH ke koenzin Q)
 Oligomisin (menghambat pada tahap fosfolorasi)
 Atraktilosid (menghambat pengangkutan ADP ke dalam mitokondria dan
ATP keluar mitokondria)
 Dinitroferol (penghambat rantai respirasi dengan proses fosfolirasi)

ADP
Peran rantai respirasi pada mitokondria adalah dalam mengubah energy makanan
menjadi ATP. Oksidasi bahan makanan utama menghasilkan ekuivalen pereduksi (2H)
yang dikmpulkan oleh rantai respirasi bagi pasangan proses oksidasi dan proses
pembentukan ATP.

Mitokondria mengandung seri katalisator yang dikenal sebagai rantai respirasi, yang
mengumpulkan, mengangkut unsur ekuivalen pereduksi, dan mengarahkannya pada
reaksi akhir dengan oksigen untuk membentuk air. Mitokondria juga mengandung
berbagai sistem enzim yang memang pada dasarnya bertanggung jawab memproduksi
sebagian besar unsur ekuivalen pereduksi, yaitu enzim-enzim β-oksidasi dan siklus asam
sitrat.

Siklus asam sitrat ini merupakan lintasan metabolisme umum terakhir untuk oksidasi
semua bahan makanan utama.

You might also like