You are on page 1of 64

MODUL PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA
KELAS XI (SEBELAS)

MENENGAH KEJURUAN PARIWISATA


SMK PARAMITHA
Kompleks Depdagri No. 68 Curug – Pondok Kelapa, Jl. Raya Kalimalang
Jakarta Timur 13450 Telp.8650377, Fax 86902386

1
BAB I

INFORMASI LISAN YANG TIDAK BERSIFAT


PERINTAH

Indikator:
1. Mengubah informasi dari bentuk lisan ke bentuk non verbal
(bagan/tabel/diagram/grafik/denah/matriks).
2. Menyampaikan pendapat/opini dengan menggunakan teknik penyampaian simpulan
dan pendapat yang akurat secara deduktif dan induktif.
3. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam menyampaikan suatu informasi.

1. INFORMASI VERBAL DAN NONVERBAL

Informasi hasil simakan dapat dikemukakan atau disampaikan dalam bentuk verbal
maupun nonverbal. Informasi verbal berwujud uraian, ulasan, atau penjelasan dan
dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan. Informasi ini dianggap lebih mudah
dicerna dan dipahami.

Informasi berbentuk nonverbal cenderung bersifat visual, berupa bentuk atau gambar
serta garis-garis yang memiliki ciri-ciri tersendiri dan cenderung perlu pengamatan
lebih khusus. Contohnya: grafik, denah, bagan, diagram, atau matriks. Berikut ini
pengertian dan contoh bentuk informasi nonverbal.

1.1 Grafik
Grafik adalah gambaran pasang surutnya suatu keadaan atau data yang ada dengan
garis atau gambar. Grafik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu grafik batang, grafik
garis, dan grafik lingkaran.

A. Grafik batang adalah lukisan naik turunnya data berupa batang atau balok dan
dipakai untuk menekankan adanya perbedaan tingkatan atau nilai berupa aspek.

Contoh Grafik Batang :


Grafik Pekerjaan Orangtua Siswa SMK Suka Maju Tahun 2009

B. Grafik garis adalah lukisan naik turunnya data berupa garis yang dihubungkan
dari titik-titik data secara berurutan. Grafik ini dipakai untuk menggambarkan
perkembangan atau perubahan dari waktu ke waktu.

2
Contoh grafik garis:

Grafik Pengunjung Perpustakaan SMK Nurul Islam Tahun 2007

C. Grafik lingkaran adalah gambaran naik turunnya data berupa lingkaran untuk
menggambarkan persentase dari nilai total atau seluruhnya.

Contoh grafik lingkaran:

1.2 Diagram
Diagram adalah (gambaran buram, sketsa) untuk memperlihatkan atau menerangkan
sesuatu. Bentuk-bentuk diagram antara lain adalah diagram arus (bagan alur), diagram
balok, diagram gambar, diagram garis, diagram lingkaran, diagram cabar, dan
diagram pohon.
Contoh diagram:

3
1.3 Tabel
Tabel adalah da_ar yang berisi ikhtisar dan sejumlah data informasi, biasanya berupa
kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan
deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak.

Contoh:

1.4 Bagan
Bagan adalah gambaran secara analisis atau terurai tentang proses yang terjadi di
alam, teknologi, dan masyarakat manusia. Bagan digunakan untuk membantu
memperjelas proses kerja.

1. 5 Peta
Peta adalah gambar atau lukisan pada kertas yang menunjukkan letak tanah, laut,
sungai, gunung-gunung, dan sebagainya atau representasi melalui gambar dari suatu
daerah yang menyatakan sifat, batas, sifat permukaan, dan sebagainya.

4
6. Denah
Denah adalah gambar yang menunjukkan letak kota, jalan, peta, atau gambar
rancangan bangunan.

7. Matriks
Matriks adalah tabel yang disusun dalam lajur dan jajaran sehingga butir-butir uraian
yang diisikan dapat dibaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
Contoh:

2. PENGALIHAN INFORMASI VERBAL MENJADI NONVERBAL

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mengalihkan atau mengubah informasi verbal
ke informasi nonverbal, adalah sebagai berikut.
1. Perhatikan dengan saksama isi informasi verbal yang ingin diubah.
2. Perhatikan data-data berupa lambang, satuan atau angka-angka serta
perbandingannya untuk menentukan bentuk visual yang efektif, apakah grafik,
tabel, diagram dan yang lainnya.
3. Catatlah hal-hal pokok atau inti dari informasi yang disimak.

5
4. Buatlah bentuk nonverbal yang tepat untuk mengungkapkan informasi
tersebut.
5. Gambar, bagan, atau grafik dibuat dengan baik, benar, tepat, dan seimbang
dengan isi.
6. Tentukan warna, lambang, atau bentuk untuk menggambarkan atau
membedakan data-datanya.

3. SIMPULAN SECARA DEDUKTIF DAN INDUKTIF

Dalam mengarang, ada dua cara menarik kesimpulan, yaitu sebagai berikut
1. Deduksi adalah penarikan simpulan dari hal umum pada hal-hal khusus.

Khusu
Umu
m Khusu

Khusu

2. Induksi adalah penarikan simpulan dari hal-hal khusus pada hal-hal yang
umum. Penalaran ini mencakup cara generalisasi, sebab-akibat, analogi
dan akibat-sebab.

Khusu
s
Khusu
s Umu
m
Khusu
s

6
EVALUASI 1

1. Mengubah bentuk bahasa ke d. Ini pohon durian


bentuk bahasa yang lain dengan ditanam paman.
tidak mengubah pengertiannya e. Pohon durian
disebut .... menanam paman.
a. majas d.
parafrasa 5. Kepala sekolah mengatakan bahwa
b. gaya bahasa e kelas kami paling bersih.
paragraf Kalimat langsung dari kalimat di
c. ungkapan atas adalah ....
a. Kepala sekolah
2. Hal yang dapat diparafrasa adalah berkata, “Kelas kami paling
di bawah ini kecuali.... bersih.”
a. puisi – prosa b. Kepala sekolah
b. prosa – puisi berkata, “Kelas kalian paling
c. kalimat pasif–kalimat bersih.”
aktif c. Kepala sekolah
d. kalimat langsung– mengatakan, “Kalau kelas kami
kalimat tidak langsung paling bersih.”
e. fonem–suku kata d. Kepala sekolah
berkata, “Kelas kalian paling
3. Kami menunggu nenek di bandara. bersih.”
Kalimat pasif dari kalimat di atas e. “Kelas kami
adalah .... paling bersih, “Kata kepala
a. Bandara sekolah.
menunggu kami dan nenek.
b. Nenek 6. Dokter berkata, ”Bapak harus
menunggu kami di bandara. banyak istirahat.”
c. Kami ditunggu Kalimat tidak langsungnya
nenek di bandara adalah ....
d. Nenek ditunggu a. Dokter
kami di bandara. mengatakan bahwa Bapak
e. Di bandara harus banyak istirahat.
nenek dan kami saling b. Dokter
menunggu. mengatakan kalau pasiennya
harus banyak istirahat.
4. Pohon durian ini ditanami oleh c. Dokter
paman. memerintahkan Bapak supaya
Kalimat aktif dari kalimat pasif di banyak istirahat.
atas adalah... d. Dokter berkata
a. Pohon durian bahwa Bapak istirahatlah.
yang nanam paman. e. Bapak disuruh
b. Yang nanam istirahat oleh dokter sebanyak-
pohon durian paman. banyaknya.
c. Paman
menanam pohon durian ini. 7. Di bawah ini adalah contoh kalimat
aktif ....

7
a. Buku itu b. “Bagus
dibelinya di toko Gramedia. mengatakan, saya telah lulus
b. Ribuan petasan pegawai negeri.”
disita oleh polisi dari para c. Bagus berkata
pedagangnya. “Aku lulus ujian pegawai
c. Air susu dibalas negeri.”
dengan air tuba. d. Kata Bagus, “Ia
d. Lulus dari luar lulus jadi pegawai negeri.”
negeri ia segera melamar e. Bagus
kekasihnya. mengatakan,”Bahwa ia telah
e. Pepohonan itu lulus pegawai negeri.”
seperti hantu.
12. Di bawah ini merupakan parafrasa
8. Pihaknya diminta untuk ... agar karya sastra, kecuali...
persoalannya dapat cepat selesai. a. puisi menjadi
Ungkapan yang tepat untuk prosa
mengisi titik-titik di atas adalah .... b. prosa menjadi
a. jatuh bangun d. puisi
buah tangan c. drama menjadi
b. makan angin e. prosa
kaki tangan d. prosa menjadi
c. campur tangan drama
e. puisi menjadi
9. Pada akhir tahun, perusahaannya drama
sibuk membuat perhitungan
terakhir dari pengeluaran keuangan 13. Perubahan puisi ke prosa harus
selama setahun. Para karyawan memerhatikan .....
juga banyak yang lembur. a. tema puisi
Uraian kondisi perusahaan di atas b. persajakan
dapat dipersingkat dengan c. simbol dan
ungkapan .... majas yang dipakai
a. jatuh bangun d. d. tipografi
tutup buku e. pilihan kata atau
b. gulung tikar e. susunan kalimatnya
batas tempo
c. tutup tangan 14. Buku-buku itu dijualnya ke tukang
loak.
10. Sinonim kata “manajer” adalah di Perubahan pola kalimat yang tidak
bawah ini, kecuali ..... mengubah makna, kecuali...
a. penyuluh d. a. Ke tukang loak
pengawas ia menjual buku-buku itu.
b. pengelola e. b. Dijualnya ke
pembimbing tukang loak buku-buku itu.
c. pengatur c. Dijualnya buku-
buku itu ke tukang loak.
11. Bagus mengatakan bahwa ia lulus d. Tukang loak
ujian pegawai negeri. dijualnya ke buku-buku itu.
Kalimat langsungnya ialah... e. Buku-buku itu
a. “Aku lulus ujian ke tukang loak dijualnya.
pegawai negri,” kata Bagus.

8
15. Parafrasa wacana harus e. bagai anjing
memerhatikan hal–hal di bawah dengan kucing
ini, kecuali...
a. mempertahanka 18. Ketika tahu usahanya gagal untuk
n ide pokok menjadi staf akunting di
b. membuang atau perusahaan itu, Nani membuang
mengabaikan penjelasan semua buku sekolahnya dulu,
tambahan bahkan ijazahnya di buang ke tong
c. mengabaikan sampah. Tapi, ayahnya
segala bentuk ilustrasi mengatakan kalau Nani tidak
d. menggunakan boleh ... harus ....
simbol dan ungkapan
e. menyajikan Ungkapan yang tepat untuk pengisi
kembali dalam bentuk ringkas titik-titik adalah ....
a. putus asa dan
16. Karena bermasalah perusahaan patah arang
itu tidak dapat melanjutkan b. kerja keras dan
produksinya dan mulai gali lubang
mengadakan pengurangan c. putus asa dan
pegawai sebelum akhirnya pailit. sambung nyawa
Kalimat di atas dapat d. putus asa dan
diparafrasakan dengan patah semangat
menggunakan ungkapan .... e. gelap mata dan
a. naik daun d. kerja keras
naik ranjang
b. gulung tikar e. 19. Mengalihkan naskah drama ke
unjuk gigi dalam bentuk prosa, yakni prosa
c. jatuh bangun berbentuk...
a. argumentasi
17. Subhan selalu menolong temannya b. deskripsi
di saat sekolah dulu. Setelah lulus c. novel
SLTA, mereka sama-sama masuk d. cerpen
ke perguruan tinggi yang sama. e. rangkuman
Namun, saat menjadi mahasiswa,
temannya tak pernah lagi mau 20. Parafrasa sering dilakukan dalam
bertegur sapa bahkan seperti tak kehidupan sehari-hari dalam hal di
mengenal Subhan. bawah ini, kecuali...
a. m
Uraian di atas dapat dipersingkat enceritakan kembali film yang
dengan menggunakan ungkapan .... ditonton
a. air cucuran atap b. m
jatuhnya ke pelimbahan juga emberikan pesan berantai
b. Subhan makan c. m
kulit kacang eringkas buku
c. habis manis d. m
sepah dibuang enceritakan berita yang
d. siapa menabur didengar
angin ia menuai badai e. m
engarang cerpen

9
BAB II

MEMAHAMI PERINTAH KERJA TERTULIS


Indikator :
1. Mengenali informasi yang berkaiatan dengan budaya kerja yang berlaku di tempat
kerja.
2. Merncanakan tindak lanjut perintah berdasarkan catatan yang dibuat pada waktu membaca
informasi dari perintah kerja tertulis.
3. Membuat bagan/prosedur kerja berdasarkan perintah kerja tertulis.
4. Menginformasikan rencana kegiatan yang akan dilakukan (lisan/tulis) kepada pemberi
perintah.

III. Meteri Ajar:


Dalam dunia kerja terdapat aneka bentuk perintah yang harus dijalankan
dan aneka macam aturan yang harus dipatuhi. Di dunia kerja terdapat
aturan-aturan yang mengatur tentang ketenagakerjaan, seperti aturan
rekruitmen pegawai, system penggajian, system kenaikan pangkat, mutasi, dsb.
Dalam proses produksi, perusahaan juga menetapkan prosedur-prosedur yang
harus diikuti, seperti pengoperasian mesin produksi, quality control, termasuk
system pengoperasiannya. Dalam bidang pemasaran, perusahaan juga
memiliki kebijakan yang harus dijalankan dan dipatuhi oleh-oleh pihak-pihak
yang terkait.

10
Aturan dan petunjuk di semua aspek kehidupan memang harus ada. Aturan dan
petunjuk itu tidak lain juga merupakan perintah yang harus dijalankan
oleh pihak-pihak yang terkait dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Tanpa aturan dan petunjuk untuk dijalankan sebagai pedoman, tujuan
bersama tidak akan terwujud.

Berdasarkan jenisnya, bentuk perintah tertulis dapat dibedakan menjadi:


(1) himbauan/larangan, misalnya himbauan menjadi
akseptor RB, larangan membuang sampah;
(2) petunjuk, misalnya petunjuk penggunaan suatu
barang;
(3) Peraturan, misalnya peraturan berlalu lintas,
peraturan waktu berkunjung;
(4) pedoman, misalnya pedoman penulisan karya
ilmiah;
(5) undang-undang, misalnya undang-undang tentang
penyalahgunaan narkoba, undang-undang pendidikan.

Agar dapat menjalankan aturan, petunjuk atau perintah dengan baik:

Tahap pertama  kita harus benar-benar memahami aturan, petunjuk atau


perintah tersebut dengan pemahaman :
 Dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkenan dengan aturan,
petunjuk, atau perintah tersebut.
 Dapat merumuskan kembali secara verbal (dengan kata-kata) dan atau
nonverbal (dengan table,/bagan/sketsa prosedur kerja ).

Tahap Kedua  kita harus merencanakan tindak lanjutnya. Dalam hal ini kita
merencanakan apa yang akan kita perbuat untuk menjalankan aturan, petunjuk
atau perintah tersebut.

Tahap Ketiga  selanjutnya rencana kerja yang sudah kita buat, perlu kita
konfirmasikan kepada atasan untuk mengetahui tepat tidaknya apa yang akan
kita lakukan.

Aneka bentuk Perintah Kerja Tertulis :


1. Surat perintah  surat perintah dari pimpinan kepada bawahan dan
hanya berlaku sementara hingga tugas selesai.
Bagian surat perintah:
A. kepala surat;
B. pembukaan;
C. isi surat perintah;
D. kaki surat/bagian akhir surat.

11
2. Surat edaran  Pemberitahuan tertulis kepada pejabat/pegawai.

Surat edaran terdiri atas unsur-unsur berikut.


(1) Kepala surat edaran bertuliskan nama perusahaan dan
identitasnya.
(2) No, hal, lampiran, tanggal surat, dan alamat tujuan surat.
(3) Perkataan ”Edaran” biasanya ditulis di tengah
(4) Isi surat edaran: Salam pembuka, isi surat, dan penutup surat
(5) Kaki surat: salam penutup serta nama penanggung jawab surat
edaran.

12
3. Pengumuman  Pemeberitahuan kepada orang banyak tentang suatu
masalah.
Berdasarkan sifat pengumuman dibagi menjadi 2, yaitu: (1) Pengumuman
lisan, yaitu disampaikan secara oral komunikasi, penyampaiannya dapat
melalui pesawat telepon atau pengeras suara (sound system). (2)
Pengumuman tertulis, yaitu pengumuman dalam bentuk tulisan, yang
disampaikan melalui telegram, surat kawat, telex, surat kabar, majalah,
papan pengumuman, dan lain-lain. Sedangkan berdasarkan asal,
pengumuman dibagi menjadi 2, yaitu: pengumuman dari instansi dan
surat pengumuman bukan dari instansi.

13
4. Memo/Memorandum  Peringatan, arahan, penerangan, perintah,
pertanyaan, dan sebagainya yang dibuat secara singkat, sederhana, dan
mudah dipahami oleh atasan kepada bawahan atau antara pejabat yang
setaraf.
Penulisan memo dapat ditik atau ditulis tangan. Isi memo umumnya tidak
lebih dari 10 baris. Bagian-bagian memorandum meliputi sebagai berikut:

A. Ciri Bentuk
Terdiri atas dua bagian, yaitu kepala memo dan isi memo. Kepala
memo berisi:
(1) pihak yang dituju
(2) pengirim memo
(3) perihal memo
(4) tanggal pengirim memo
(5) paraf dan nama pengirim

B. Ciri Isi
Isi memo disampaikan dengan bahasa singkat. Penulisan memo harus
langsung menyampaikan pesan atau perintah dengan kalimat pendek
dan tegas. Karena peredarannya yang terbatas, memo biasanya tidak
mencantumkan identitas kantor.

Memo yang lebih lengkap menghadirkan kepala surat/ kop surat memo
juga menyertai tanggal. Berikut ini adalah contoh dari bagian-bagian surat
memo:

14
Keterangan:
(1) kop surat memo
(2) tanggal surat memo
(3) judul memo
(4) alamat memo
(5) pengirim memo
(6) perihal pokok memo
(7) isi memo
(8) tanda tangan dan nama terang pengirim memo

5. Disposisi  kertas yang berisi saran/tanggapan/instruksi setelah surat


yang diajukan dibaca oleh pimpinan.
Disposisi dibedakan menjadi dua macam:
(1) Disposisi langsung, yaitu disposisi yang langsung ditulis
pada lembaran surat, dan
(2) Disposisi tidak langsung, yaitu disposisi yang dituliskan
pada lembaran tersendiri (lembaran disposisi).

15
6. Manual/petunjuk penggunaan  perintah bagaimana melakukan
pekerjaan, pembuatan, atau penggunaan sebuah objek atau alat.

16
EVALUASI 2

Pahami isi surat berikut !

Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan memo di atas !


 Siapa yang membuat memo ? Apa jabatannya ?
 Siapa yang diberi tugas dalam memo tersebut ? Apa jabatannya ?
 Apa kepanjangan “U.p.“ dalam memo tersebut ?
 Apa yang harus dikerjakan oleh penerima memo tersebut ?
 Jika memo tersebut ditujukan kepada Anda, apa langkah langkah
rencana kerja yang akan Anda lakukan ?

17
BAB III

MAKNA KATA, BENTUK KATA, UNGKAPAN, DAN


KALIMAT DALAM KONTEKS BEKERJA

Indikator :
1. Mengelompokkan kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat berdasarkan kelas kata dan
makna kata
2. Mendaftar kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan antonim dalam teks bacaan
3. Memahami makna kata yang terdapat dalam teks

A. KATA
Kata adalah satuan bahasa terkecil yang berdiri sendiri serta memilki makna yang
bebas. Dari pengertian tersebut ciri-ciri kata adalah :
a. Satuan bahasa terkecil,
b. Dapat berdiri sendiri dalam penggunaan bahasa, dan
c. Memiliki makna yang bebas.

1. JENIS-JENIS KATA
1.1 KATA KERJA
Kata kerja (Verba) adalah kata yang menyatakan makna perbuatan, pekerjaan,
tindakan, atau keadan.
A. Ciri-ciri kata kerja adalah sebagai berikut :
 Kata kerja umumnya menepati fungsi predikat dalam kalimat.
Contoh :Kucing mengeong. (mengeong = kata kerja)
S P
 Dapat didahului oleh kata keterangan akan, sedang, dan sudah.
Contoh : Mereka akan menempati rumah itu
S P O
 Dapat didahului oleh kata tidak
Contoh : Tidak sehat, tidak makan

CATATAN : Penanda kata tidak dapat juga diterapkan pada kata sifat,
misalnya tidak indah, tidak putih. Bedanya, kata sifat dapat dibentuk kata
ulang dengan disertai konfiks se-nya, contoh:seindah-indahnya, seputih-
putihnya. Dalam kata kerja, cara tersebut tidak dapat dipergunakan.

B. Jenis-jenis kata kerja


b.1 Berdasarkan bentuknya
 Kata kerja bentuk dasar, contoh: makan, minum.
 Kata kerja bentuk turunan, contoh: lari-lari, bolak-balik.
 Kata kerja bentuk pemajemukan, contoh:bertanggung jawab, membagi rata.
 Kata kerja bentuk pengimbuhan, contoh: membaca, mempermainkan.

b.2 Berdasarkan maknanya


 Transitif-intrasitif

18
Ditinjau dari hubungannya dalam kalimat, kata kerja dapat dibedakan atas:
1. Kata kerja transitif, yakni kata kerja yang memerlukan objek
atau pelengkap.
Contoh: Kucing itu menagkap burung merpati.
S P O
2. Kata kerja intransitif yakni kata kerja yang tidak memerlukan
objek ataupun pelengkap.
3. Kata kerja aktif, contoh: membaca.
4. Kata kerja pasif, contoh: diminum.

1.2 KATA BENDA


Kata benda (nomina) adalah kata yang mengacu pada
manusia,binatang,benda,dan konsep atau pengertian.
a. Ciri-ciri:
1. Dalam kalimat yang berpredikat kata kerja, kata benda cenderung
menduduki fungsi subjek, objek, atau perlengkapan, contoh :
Ibu membelikan adik baju baru.
S P O Pel.

2. Kata benda tidak dapat


didahului oleh kata ingkar tidak.kata ibu, adik, dan baju. Adalah kata benda
sebab tidak dapat didahului oleh kata tidak.bentuk ingkar kata benda adalah
kata bukan. Jadi, yang benar adalah Bukan Ibu Yang Membelikan adik baju
baru. Kalimat, “tidak ibu yang membelikan baju baru”mewrupakan contoh
kalimat yang salah.

Kata benda dapat diikuti oleh kata sifat dengan menggunakan kata yang.
Contoh : Ibu yang baik hati
Adik yang manis

b. Jenis-jenis kata benda


b.1 Kata benda konkret dan abstrak
 Kata benda konkret adalah nama benda yang dapat ditangkap dengan panca
indera.
Kata benda konkret terbagi dalam beberapa macam :
Nama diri : Hasan, Bandung, Musi
Nama jenis : Binatang. Meja, ayam
Nama himpunan : ASEAN, KONI, PBB.
Nama zat : emas, perak, minyak air, uap.
 Kata benda abstrak adalah nama-nama benda yang tidak dapat dapat ditangkap
dengan panca indera, contoh : Kebahagiaan, pembelian, penghijauan.

b.2 Kata benda bentuk dasar dan kata benda turunan.


 Kata benda bentuk dasar, contoh : Gambar, Pisau
 Kata benda bentuk turunan
Contoh : Pengimbuhan Perulangan Pemajemukan
kendaraan mobil-mobilan kutu buku
perumahan rumah-rumah darah daging

19
1.3 KATA SIFAT
Kata sifat (adjektiva) adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau
keadaan orang, binatang, atau benda.
a. Ciri-ciri kata sifat
1. Dapat diberi keterangan pembanding,seperti lebih, kurang,paling.
Contoh : lebih besar, kurang paham, paling pandai
2. Dapat diberi keterangan penguat seperti sangat,sekali terlalu.
Contoh : sangat bagus, murah sekali, terlalu mahal
3. Dapat diingkari dengan kata ingkar tidak.
Contoh : tidak malas, tidak putih
4. Dapat diulang dengan awalan Se- dan akhiran –nya
Contoh : sebaik-baiknya, secepat-cepatnya
5. Pada kata tertentu ditandai oleh akhiran –i, wi, iah,if.
Contoh : Insani Alamiah
Manusiawi Progresif
b. Jenis-jenis kata sifat
b.1 Kata sifat bentuk dasar
Contoh : asin, cerah, kecil, malang
b.2 Kata sifat bentuk turunan.
Pengimbuhan Perulangan Pemajemukan
Alami Kekanak-kanakan Berat lidah
Insani Kebelanda-belandaan Besar mulut

1.4 KATA KETERANGAN


Kata keterangan (adverbial) adalah kata yang memberi keterangan pada kata
lainnya.
a. Berdasarkan bentuknya
1. Kata keterangan bentuk dasar
Contoh : sangat, lebih, hanya, terlalu
2. Kata keterangan bentuk turunan
Contoh : diam-diam, agaknya, rupanya
b. Berdasarkan letaknya
1. Mendahului kata yang diterangkan
Contoh : lebih tinggi, sangat indah, terlalu bodoh, hanya menulis
2. Mengikuti kata yang diterangkan
Contoh : tampan nian, duduk saja
3. Dapat mengikuti atau mendahului kata yang diterangkan
Contoh : lekas-lekas pulang, pulang lekas-lekas

1.5 KATA SANDANG


Kata yang fungsinya sebagai penentu bagi kata benda. Kata sandang terbagi
dalam beberapa jenis berikut :
1. Mengacu pada makna tunggal, contoh : sang, hang, sri, dang.
2. Mengacu pada makna kelompok, contoh : para
3. Bermakna netral, contoh : si

1.6 KATA GANTI (PRONOMINA)


Kata yang menggantikan kata benda atau kata yang dibendakan. Kata ganti
dibedakan atas berikut ini :

20
a. Kata ganti orang
Perhatikan tabel berikut ini :
Persona Makna
Tunggal Jamak
Pertama Saya, Aku, Daku, ku Kami, kita
Kedua Engkau, kamu, anda, dikau, Kalian, kamu sekalian, anda
kau-, -mu. sekalian
Ketiga Ia, dia, beliau, -nya Mereka

b. Kata ganti penunjuk


1. Penunjuk umum : ini, itu
2. Penunjuk tempat : sini,sana,
situ
3. Penunjuk ikhwal :
begini,begitu
4. Penunjuk tak tentu :
sesuatu,seseorang.

c. Kata ganti Tanya


Kata Tanya Yang Ditanyakan
Siapa Orang
Apa Barang
Mana Pilihan
Mengapa Alasan, sebab-sebab, pendapat
Kapan, bila, bilamana Waktu
Di mana, ke mana, dari mana Tempat
Bagaimana Cara
Berapa, ke berapa Jumlah, urutan

1.7 KATA SERU


Kata seru (intenjeksi) adalah kata yang mengungkapkan cetusan perasaan atau
luapan emosi.kata seru ini digunakan untuk memperkuat rasa kagum, sedih, heran,
jengkel.
Kata seru mengacu pada nada atau sikap berikut.
1. Bernada negatif, yakni cih, cis, bah ,ih, idih, brengsek, sialan.
2. Bernada positif, yakni aduhai, amboi, asyik, alhamdulillah,
subhanallah, hore.
3. Bernada keheranan, yakni ai, lho, astagfirullah, masyaallah.
4. Bernada netral, yakni hai, halo, he, wahai, wah, nah, ah, eh, oh, ya,
aduh, hem.

1.8 KATA BILANGAN


Kata bilangan (numeralia) adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya
wujud (orang,binatang benda) dan konsep. Kata bilangan dapat dibedakan atas:
1. Kata bilangan pokok, contoh : nol, lima.
2. Kata bilangan tingkat, contoh : kesatu, kedua, ketiga
3. Kata bilangan pecahan, contoh : seperdua, setengah

2. JENIS-JENIS MAKNA KATA

21
2.1 Makna leksikal dan gramatikal
a. Makna leksikal, yakni makna yang didasarkan makna kampus,
.makna ini terdapat di dalam kata-kata yang belum mengalami proses
perubahan bentuk ataupun kata yang belum digunakan dalam kalimat.
Contoh : bangunan untuk tempat tinggal
b. Makna gramatikal adalah makna yang dimiliki kata setelah mengalami
proses gramatikalisasi. Proses gramatikalisasi ini terdiri dari:
1. Afiksasi ( pengimbuhan )
Contoh: berumah  memiliki rumah,
perumahan  kumpulan beberapa rumah.
2. Reduplikasi ( pengulangan )
Contoh: rumah-rumah  banyak rumah.
3. Komposisi
Contoh: rumah makan  restoran.
4. Kata tugas:
 preposisi atau kata depan:di, ke, untuk, dll.
 konjungsi atau kata sambung: dan, atau, dll.
 interjeksi atau kata seru: amboi, wah, dll.
 artikel atau kata sandang: si, sang, dang, dll.
 partikel: lah, tah, kah, dll.

2.2 Makna denotasi dan konotasi:


a. Makna dennotasi: makna dasar atau umum atau netral, atau makna kata
atau kelompok kata yang sesuai dengan konsep asal, apa adanya, dan tidak
mengandung makna tambahan. Makna denotasi disebut juga makna
konseptual, makna lugas, atau makna objektif.
Contoh: Ayam itu sudah mati.
b. Makna konotasi: makna tambahan berupa nilai rasa tertentu baik
positif maupun negatif.
Kesan baik kesan buruk
Istri bini
Meninggal mati
Hamil bunting
Contoh: Kakekku gugur dalam perang itu (positif), Pencuri itu mampus
dihajar massa (negatif).

2.3 Makna lugas dan kias


a. Makna lugas: makna yang acuannya sesuai dengan makna kata yang
bersangkutan (makna sebenarnya)
Contoh: Pria itu berbaju hijau (berwarna hijau).
b. Makna kias: makna yang acuannya tidak sesuai dengan makna kata
yang bersangkutan sehingga membentuk ungkapan atau idiom, contoh:
Gadis itu masih hijau (masih muda).

2.4 Makna Kontekstual dan Makna Struktural


a. Makna struktural, yakni makna yang dimiliki noleh suatu kata setelah
digunakan dalam kalimat. Misalnya, kata ayah dalam kalimat Ayah saya
telah pergi ke kebun. Kata ayah bermakna “ orang tua laki-laki yang pergi
ke kebun”

22
b. Makna kontekstrual, yakni makna yangt terkandung suatu kata yang
keberadaan maknanya itu sangat bergantung pada situasi dan kondisi
penggunaannya.
Misalnya:
1. Pantas ia juara di kelasnya, karena ia anak rajin. Betul-betul
rajin kamu ini, nilai merahnya saja ada tiga.
2. Kalimat pertama, kata rajin bermakna giat, sedangkan pada
kalimat kedua berarti malas.

3. BENTUK DAN HUBUNGAN MAKNA


a. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki makna yang sama atau
hampir sama. Ciri bahwa kata-kata itu bersinonim adalah kemampuannya
untuk menggantikan.
Contoh : Telah = sudah Ceria = Cerah
b. Antonim
Antonim adalah pertalian antara deua kata atau lebih yang maknanya saling
berlawanan atau bertentangan.
Contoh : mati >< hidup sehat >< sakit
c. Homonim
Homonim adalah pertalian antara dua kata atau lebih yang bentuk penulisan
dan cara pengucapannya sama, tetapi maknanya berbeda.
Contoh : Bisa ular itu bisa mematikan manusia.
d. Homofon
Homofon adalah pertalian antara dua kata atau lebih yang sama
pengucapanya, tetapi bentuk penulisan dan maknanya berbeda.
Contoh : Bang Wanto bekerja di bank swasta.
e. Homograf
Homograf adalah pertalian antara dua kata atau lebih yang sama bentuk
penulisannya, tetapi cara pengucapan dan maknanya berbeda.
Contoh : pejabat teras itu dudk di teras kantor.
f. Polisemi
Polisemi adalah gejala keragaman makna yang dimiliki oleh sebuah kata.
Polisemi terbentuk karena pergeseran makna atau penafsiran yang berbeda.
Contoh : Kepala jawatan itu berkepala botak.
g. Hipernim
Makna umum (superordinat).
Contoh : Unggas  itik
 ayam
 burung
h. Hiponim
Makna khusus (subordinat)
Contoh: Bunga  mawar
 melati
 kenanga
Untuk lebih jelas, perhatikan tabel berikut ini!
Bentuk Pengucapan Penulisan Makna
Sinonim Berbeda berbeda sama

23
Antonim Berbeda berbeda bertentangan
Homonim Sama sama berbeda
Homograf Berbeda sama berbeda
Homofon Sama berbeda berbeda
Polisemi Sama sama beragam

i. Kata Umum dan Kata Khusus


Kata umum adalah kata yang ruang lingkupnya meliputi bagian-bagian dari
kata lainnya. Sedangkan kata khusus adalah kata yang cakupannya lebih
sempit dan merupakan bagian atau anggota dari kata lainnya, contoh :

Kata Umum Kata Khusus


Tumbuhan Rumput
Mahoni
Kelapa
Padi
Jamur

4. Perubahan Makna
Gejala perubahan makna dapat terjadi melalui perluasan, penyempitan, ameliorasi,
peyorasi, sinestesia, dan asosiasi.
1. Perluasan
perluasan makna kata (generalisasi) terjadi apabila makna suatu kata lebih luas
dari makna asalnya.
Contoh :
Berlayar (makna asal) → mengarungi lautan dengan kapal layar
(makna sekarang) → mengarungi lautan dengan berbagai alat.
2. Penyempitan
penyempitan makna kata (spesialisasi), terjadi apabila makna suatu kata lebih
sempit cakupannya dari makna asalnya.
Contoh :
Sarjana (Makna asal) → sebutan untuk orang yang ahli dalam bidang tertentu
(makna sekarang) → orang tamatan S-1
3. Ameliorasi
ameliorasi adalah perubahan makna kata yang nilai rasanya lebih tinggi
daripada asalnya.
Contoh : Suami istri itu hidup bahagia.
4. Peyorasi
peyorasi adalah perubahan makna kata yang nilainya menjadi lebih rendah
daripada sebelumnya.
Contoh : Oknum itu akhirnya tertangkap.
5. Sinestesia
sinestesia adalah perubahan makna kata akibat pertukaran tanggapan antara
dua indera yang berlainan.
Contoh : Kata-katanya pedas.
6. Asosiasi
asosiasi adalah perubahan makna kata yang terjadi karena persamaan sifat.
Contoh : agar lancar, beri saja dia amplop.

24
EVALUASI 3

1. Kata bulan yang dipakai dalam arti b. Ayahnya


denotatif terdapat pada kalimat .... bekerja sebagai buruh pabrik.
a. Ia kejatuhan bulan. c. Sudah sepuluh
b. Jangan mau menjadi bulan- tahun ia menjadi karyawan
bulanan. disebuah perusahaan swasta.
c. Ia berbulan madu ke Bali. d. Bini Pak Ahmad
d. Telah dua bulan ia pergi. bernama Ani.
e. Bulan muda dua hari lagi. e. Daerah itu sudah
bebas buta huruf.
2. Kalimat di bawah ini bermakna
konotatif, kecuali .... 5. Karena setetes darah, banyak jiwa
a. Ketika berjumpa yang diselamatkan.
denganku, ia membuang muka. Arti kata jiwa dalam kalimat di atas
b. Tampaknya ia tidak sama artinya dengan kata jiwa
ambil pusing terhadap masalah dalam kalimat ....
yang dihadapinya. a. Dokter Sadikin
c. Bu Aziz hanya dapat memeriksa jiwa pasien yang
mengurut dada melihat tingkah bernama Sinyo.
laku anaknya yang tidak b. Dokter penyakit
senonoh. jiwa sedang memeriksa
d. Zainab menjadi bunga pasiennya.
desa tempat ia dilahirkan. c. Oh Tuhan, jiwa
e. Sepasang merpati itu ini milikMu juga.
bertengger di atas genting d. Jiwa anak itu
rumah tetangga. terganggu.
e. Sebaiknya
3. Dari frasa alih bahasa, timbulah badan dan jiwa kita harus sehat.
bentukan kata di bawah ini, kecuali
.... 6. Deretan kata berikut yang termasuk
a. alih ilmu kata sifat ....
b. alih teknologi a. melatih,
c. alih-alih berusaha, mudah
d. alih kuasa b. makan, lari,
e. alih haluan baik-buruk
c. mobil, pemuda,
4. Kalimat berikut yang berkonotasi mainan
halus (positif) ialah .... d. murah, sulit,
a. Gerombolan luas
perampok itu telah diringkus e. pemandangan,
polisi. pertunjukan

25
d. Besar-kecil, tua-
7. Pamanku menjadi kambing hitam muda berbondong-bondong ke
dalam masalah itu. lapangan menyaksikan
kambing hitam pada kalimat di atas pertandingan itu.
bermakna .... e. Penderitaan dan
a. tumpuan kebahagiaan adalah irama
kesalahpahaman hidup.
b. tumpuan
kemarahan 11.Sebagai pemimpin, ia selalu
c. tumpuan menganjur-anjurkan kedisiplinan
kesalahan kepada bawahannya.
d. tumpuan Bentuk dasar kata menganjur-
ketidakadilan anjurkan pada kalimat di atas
e. tumpuan adalah ....
harapan a. anjur
b. menganjur
8. Kata-kata di bawah ini yang c. anjurkan
termasuk kata ulang kata dasar .... d. menganjurkan
a. berjalan-jalan, e. menganjur-anjur
dibesar-besarkan
b. gerak-gerik, 12. Pasangan antonim
huru-hara komplementer ....
c. anak-anak, a. marah-hijau
buku-buku b. mur-baut
d. kunang-kunang, c. gadis-jejaka
ubur-ubur d. ibu-bapak
e. porak-poranda, e. sabtu-minggu
gerak-gerik
13. Penggunaan akhiran yang tepat
9. Ungkapan lama yang jarang terdapat pada kalimat ....
digunakan lagi adalah .... a. Prof. Sumintro
a. hilang ingatan ekonomiwan terkemuka di
b. tunawisma Indonesia.
c. matanya bagai b. Prof. B.J.
bintang timur Habibie ilmuwan kebanggaan
d. ranjau pers bangsa.
e. sampah c. Prof. Dr.
masyarakat Nugroho Susanto sejarahwan
terkenal.
10. Kalimat berikut yang mengandung d. Ayahnya
kata berantonim, kecuali .... seorang geologiawan.
a. Orang itu miskin e. K.H. Hasan
harta namun kaya hati. Basri rohaniawan yang rendah
b. Biaya transpor hati.
pulang-pergi ditanggung
panitia. 14. Penulisan kata majemuk di bawah
c. Menjenguk atau ini yang benar ....
mengunjungi orang sakit itu a. siap tempur
menumbuhkan rasa b. matahari
kesetiakawanan. c. kaca mata

26
d. sapu tangan c. Digambarnya
e. ibu-bapa pula gunung-gunung.
d. Kadang-kadang
15. Contoh kalimat yang hemat kata menggambar pohon-pohon.
(tanpa kata-kata mubazir) e. Bunga mawar
adalah .... adalah bunga kesukaannya.
a. Daftar nama-
nama karyawan perlu dibagikan 18. Di bawah ini terdapat kalimat yang
hari ini. menggunakan kata khusus
b. Masalah- kecuali ....
masalah sosial perlu a. Amir sedang
didiskusikan sedini mungkin. menengok bibinya yang sakit.
c. Sekretaris b. Mereka melihat
adalah merupakan tangan pemandangan yang indah.
kanan bosnya. c. Ia menoleh
d. Para pejabat- kepada adiknya.
pejabat perusahaan sedang d. Sarjana itu
mengadakan rapat. sedang mengamati hasil
e. Para hadirin temuannya.
sekalian dimohon berdiri. e. Karena
pergaulannya kurang baik,
16. Kalimat berikut yang termasuk membawa pengaruh buruk
kalimat rancu adalah .... pada ahlaknya.
a. Kepada hadirin,
kami ucapkan selamat datang. 19. Peraturan itu berlaku bagi seluruh
b. Pertandingan mahasiswa tanpa kecuali.
antara PSIS dan Persija Kejanggalan kalimat itu terjadi
berakhir seri. akibat penggunaan kata ....
c. Novel ini a. seluruh
mengisahkan pelarian seorang b. seluruh tanpa
gadis. kecuali
d. Dalam c. berlaku
pembangunan gedung itu d. tanpa kecuali
menggunakan baja tahan karat. e. bagi
e. Sekolah kami
akan mengadakan bazar dalam 20. Setiap hari Sabtu dan Minggu kami
rangka ulangan tahun yang ke- sekeluarga selalu berkumpul di
35. rumah Nenek.
Kalimat tersebut menggunakan
17. Kalimat yang menggunakan kata antonim ....
dalam makna umum adalah .... a. polarasi
a. Ia menggambar b. relasional
mobil-mobilan. c. hierarki
b. Adik sedang d. suksesif
belajar menggambar. e. biner

27
BAB IV

MENGGUNAKAN SECARA LISAN KALIMAT


TANYA/PERTANYAAN DALAM KONTEKS BEKERJA
Indikator :
1. Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan topik pembicaraan untuk menggali informasi
secara santun
2. Mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak sesuai dengan situasi
komunikasi dalam bekerja
3. Menggunakan pertanyaan retorik sesuai dengan situasi komunikasi dalam bekerja
4. Mengajukan pertanyaan secara tersamar untuk memohon, meminta, menyuruh, mengajak,
merayu, menyindir, meyakinkan, menyetujui, atau menyanggah sesuai dengan situasi
komunikasi dalam bekerja

Kalimat Tanya  kalimat yang disampaikan dengan maksud mendapat jawaban


berupa informasi, penjelasan, atau pernyataan dari lawan bicara atau sebagai
penguatan sesuatu yang telah diketahui oleh penanya.

A. Ciri-ciri Kalimat Tanya


1. Penggunaan kata Tanya; apa, siapa, di mana,
bagaimana, mengapa, dll.
2. Pemakaian kata bukan atau tidak.

28
3. Pemakaian klitika –kah pada predikat yuang
diubah susunanya SP  PS.
4. pemakaian intonasi naik pada suku kata akhir.

B. Jenis Kalimat Tanya


1. Kalimat tanya
klarifikasi (penegasan) dan konfirmasi (penjernihan).
1. Menggunakan informasi tanya dengan menekankan kata-kata yang
dipentingkan.
Contoh:
1. Dia yang memukulmu kemarin?
2. Kalau begitu, Bapak yang berada di belakang ini
semua?
2. Menggunakan partikel –kah.
Contoh:
1. Inikah yang dinamakan cinta?
2. Anak itukah yang dicari polisi?
3. Menggunakan kata tanya apa atau apakah.
Contoh:
1. Apa Bapak bersedia hadir pada acara peresmian kantor baru?
2. Apakah Anda masih sekolah?
4. Menggunakan kata tidak atau bukan sebagai unsur penegas.
Contoh:
1. Kamu jadi berangkat ke Bandung atau tidak?
2. Minuman ini beralkohol atau bukan?
5. Sebagai penegasan benar tidaknya, menggunakan kata bantu: benar, betul,
jadi benar, dan jadi.

2. Kalimat Tanya retoris


 kalimat yang tidak memerlukan jawaban atau tanggapan langsung. Contoh:
dalam khutbah, orasi, atau pidato.
Ciri-ciri pertanyaan retorik:
(1) berbentuk pertanyaan dan penegasan,
(2) terkadang menggunakan kata tanya,
(3) tidak memerlukan jawaban,
(4) orang yang bertanya dan yang ditanya sama-sama mengetahui
jawabannya,

3. Kalimat tanya tersamar


 kalimat Tanya dengan bermacam maksud, seperti: memohon, meminta,
menyindir, membiarkan, mengajak, menegaskan, menyetujui, menggugah,
melarang, merayu, dan menyuruh.

A. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan memohon.


Contoh:
1. Terima kasih Anda tidak membuang sampah di sini.
2. Tidak keberatan, kan kamu membawa koper ini?
3. Sudikah Anda mampir ke rumahku?

29
B. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan meminta
Contoh:
1. Masakan Anda kelihatannya lezat sekali?
2. Dapatkah Anda membantu saya hari ini.
3. Bolehkah makanan ini saya cicipi?
C. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyeluruh
Contoh:
1. Saya sangat senang jika Anda yang mengerjakan
proyek ini.
2. Sebaiknya kamu jangan berangkat sekarang.
3. Maukah adik membantu saya menyelesaikan tugas
ini?
D. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan mengajak
Contoh:
1. Bukankah Bapak bersedia untuk menyumbangkan
tenaga dan pikiran dalam kegiatan amal ini?
2. Siapkah Anda berangkat sekarang?
3. Bisakah membuat kopi untuk kakek?
E. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan merayu
Contoh:
1. Kamu orang yang sangat handal dalam mengatasi
berbagai masalah.
2. Tentunya Anda yang pantas menduduki jabatan ini.
3. Siapa yang menolak berteman dengan orang sebaik
kamu?
F. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyindir (mengkritik, mencela,
mengejek)
Contoh:
Memang ya pekerjaannya luar biasa sulit sehingga kamu bisa
menyelesaikannya dengan cepat. Pekerjaan semudah ini tidak bisa
diselesaikan dengan benar.
G. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan meyakinkan
Contoh:
1. Saya rasa kamu mampu mengerjakannya hari ini?
2. Haruskah aku bersumpah agar kamu percaya?
3. Inikah hasil usahamu.
H. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyetujui
Contoh :
1. Saya kira kita sama-sama sependapat bukan?
2. Mana mungkin saya menolak ajakanmu?
3. Anda setuju dengan usulnya, kan?
I. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyanggah
Contoh:
1. Apakah tidak lebih baik kita tanyakan dulu masalah
yang sebenarnya?
2. Kamu ke sini tidak takut dimarahi ayahmu?
3. Mengapa kamu datang lagi ke sini?
J. Kalimat tanya tersamar untuk menawarkan sesuatu
Contoh:
1. Boleh saya bantu?

30
2. Anda membutuhkan bantuan saya?
3. Masih adakah yang perlu saya bawakan?

4. Kalimat Tanya biasa 


bersifat menggali informasi dengan menggunakan kata tanya apa, di mana,
siapa, kapan, mengapa, bagaimana (5W1H = what, where, who, when, why,
how).

EVALUASI IV
1. Yang bukan unsur pembentuk
kalimat tanya/ciri kalimat tanya 2. Kata tanya yang tepat untuk
adalah .... menanyakan terjadinya suatu
a. Partikel -kah peristiwa adalah ....
b. intonasi tanya a. apa d. bilamana
c. tanda tanya b. siapa e. mengapa
d. kata tanya c. bagaimana
e. partikel -lah

31
3. Ayah Amirudin akhirnya c. Sudikah Anda
mencarikan jodoh anaknya seorang mampir ke rumahku?
gadis dari marga Siregar. d. Saya sangat
senang jika Anda menjalankan
Pertanyaan yang sesuai dengan proyek ini.
kalimat tersebut adalah .... e. Dapatkah Anda
a. Ayah Amirudin membantu saya hari ini?
mencarikan jodoh anaknya?
b. Apakah anaknya 7. Kalimat tanya yang berisi
dijodohkan oleh ayahnya? pertanyaan diajukan secara tidak
c. Mengapa langsung bukan untuk menggali
ayahnya menjodohkan informasi, klarifikasi, dan
anaknya? konfirmasi disebut kalimat
d. Siapakah yang tanya ....
mencarikan jodoh anaknya? a. retorik
e. Anaknya b. konfirmasi
dicarikan oleh ayahnya jodoh? c. tersamar
d. berita
4. Kalimat tanya yang hanya e. klarifikasi
memerlukan jawaban singkat
berupa ya, tidak, bukan, belum 8. Kalimat tersamar untuk tujuan
disebut kalimat tanya meyakinkan adalah ....
a. konfir a. Saya rasa kamu mampu
masi menjalankannya hari ini?
b. retorik b. Boleh saya bantu?
c. tersam c. Anda setuju, kan
ar dengan usulnya?
d. memeri d. Apakah Anda masih
ntah sekolah?
e. mengg e. Saya tidak habis pikir
ali informasi mengapa ia menolak penugasan
itu?
5. Kata tanya yang tidak baku
pemakaiannya dalam kalimat 9. Kalimat tanya tersamar untuk
adalah .... tujuan menyanggah ....
a. ke a. Bukankah naskah
mana d. ini harus diketik?
kenapa b. Benarkah makanan
b. siapa ini saya cicipi?
e. c. Bukankah kita tidak
kapan punya dana sebesar itu?
c. apa d. Inikah hasil
usahamu?
6. Kalimat tanya tersamar untuk e. Mana mungkin saya
tujuan menyuruh .... menolak ajakanmu.
a. Maukah adik
membantu saya menyelesaikan 10. Kalimat tanya tersamar untuk
tugas ini? tujuan menyindir adalah ….
b. Masakan Anda a. Haruskah aku
kelihatannya lezat sekali? bersumpah agar kamu percaya?

32
b. Pekerjaan semudah e. Tentunya Anda yang
ini tidak bisa kamu selesaikan pantas menduduki jabatan itu.
dengan benar?
c. Kamu orang yang 14. Kalimat tanya tersamar untuk
sangat handal dalam mengatasi tujuan meminta ....
berbagai masalah. a. Sudikah Anda mampir
d. Jadi dia yang ke rumahku?
mendapat rangking satu? b. Siapkah Anda
e. Anak itu dicari berangkat sekarang?
polisi? c. Minuman itu pahit apa
tidak?
11. Kalimat tanya yang menggunakan d. Boleh kan, makanan ini
intonasi dengan menekankan kata- saya cicipi?
kata yang berkepentingan e. Anda membutuhkan
adalah .... bantuan saya!
a. Berapakah usiamu
sekarang? 15. Kalimat tanya retorik sering
b. Betul kamu yang digunakan pada situasi ....
mengambil uangnya? a. wawancara
c. Dia yang memukul b. dialog
kemarin? c. pidato
d. Masih adakah yang d. diskusi
perlu saya bawakan? e. percakapan
e. Apakah Bapak
bersedia hadir pada acara itu? 16. Di bawah ini merupakan kalimat
tanya yang santun, kecuali ....
12. Kalimat tanya tersamar untuk a. Apakah Bapak
tujuan merayu adalah .... bersedia menjadi pembicara
a. Terima kasih Anda dalam diskusi besok?
tidak membuang sampah di b. Bersediakah
sini. Bapak menjadi pembicara
b. Siapkah Anda dalam diskusi besok?
berangkat sekarang? c. Berkenankah
c. Siapa yang menolak Bapak menjadi pembicara
berteman dengan orang sebaik dalam diskusi besok?
Anda? d. Mau tidak
d. Anda membutuhkan Bapak menjadi pembicara
bantuan saya? dalam diskusi besok?
e. Mana mungkin saya e. Tentunya Bapak
menolak ajakanmu. bersedia untuk menjadi
pembicara dalam diskusi besok,
13. Kalimat tanya tersamar untuk bukan?
tujuan menyetujui ....
a. Inikah hasil usahamu? 17. Kalimat tanya tersamar untuk
b. Benar ia adik kandung tujuan mengajak ....
saya? a. Maukah adik
c. Siapa yang bekerja membantu saya menyelesaikan
keras dialah yang akan sukses. tugas ini?
d. Anak itulah yang dicari b. Siapkah Anda
polisi? berangkat sekarang?

33
c. Tidak keberatan, a. Masih adakah yang perlu saya
kan membawakan koper ini? bawakan?
d. Bolehkah saya b. Paman setuju atau tidak ia
istirahat sebentar di sini? kuliah di Bandung?
e. Terima kasih Anda c. Jadi benar ayahnya seorang
tidak merokok di ruangan ini. pembunuh bayaran?
d. Kamu jadi membeli baju atau
18. Kalimat tanya tidak baku di bawah membeli sepatu?
ini adalah .... e. Sebaiknya Anda berangkat
a. Bukankah dia yang sekarang.
membawa bukumu?
b. Apakah kamu sudah 20. Kalimat tanya yang bertujuan
mengirimkan surat untuk untuk menggali informasi ....
Nenek di kampung? a. Benarkah barang ini milik
c. Kapan kamu bisa main Bapak?
ke rumahku? b. Maukah kamu mampir ke
d. Mana surat yang harus rumah ku?
saya tanda tangani? c. Sudikah kiranya Bapak
e. Bagaimana kalau kamu membantu kami?
yang melanjutkan tugas itu? d. Untuk apa kita hidup bila harus
terus menderita?
19. Kalimat tanya yang bertujuan e. Bagaimana cara Bapak
untuk menawarkan sesuatu .... membangun usaha ini?

34
BAB V

BERCAKAP-CAKAP SECARA SOPAN DENGAN MITRA


BICARA DALAM KONTEKS BEKERJA
Indikator :
1. Menggunakan kalimat untuk memulai atau mengakhiri suatu pembicaraan baik formal
maupun nonformal secara efektif
2. Menerapkan pola gilir percakapan secara aktif untuk keperluan mengajukan pertanyaan,
tanggapan, pendapat, atau menyatakan penghargaan
3. Mengalihkan topik pembicaraan (topic switching) secara halus dengan menggunakan
ungkapan yang tepat
4. Menyatakan pendapat yang berbeda secara halus dan santun tanpa menimbulkan konflik

A. Pilihan Kata atau Ungkapan untuk Memulai Percakapan


Proses penyampaian bahasa Indonesia dalam berkomunikasi secara lisan dapat
dilakukan dalam dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara
langsung maksudnya berhadapan atau bertatap muka dengan mitra bicara dan
tidak langsung ialah dengan menggunakan sarana penunjang seperti telepon atau
media komunikasi yang lainnya. Ragam yang digunakan dapat ragam formal,
semi formal, atau nonformal.

B. Salam dan Ungkapan dalam Mengakhiri Percakapan


Saat akan mengakhiri percakapan, biasanya pembicara melakukan hal-hal seperti
di bawah ini.
(1) Menegaskan kembali yang hal penting dari apa yang telah dibicarakan agar
tetap diingat atau tak lupa untuk dilakukan.
(2) Mengucapkan terima kasih.
(3) Permintaan maaf.
(4) Ungkapan perpisahan serta harapan.
(5) Menutup percakapan dengan salam penutup.

C. Penerapan Pola gilir dalam Percakapan secara Aktif


Agar percakapan dapat berlangsung dengan merata dalam arti setiap orang yang
terlibat percakapan bisa berbicara, dapat diterapkan sistem pola gilir dengan cara
melemparkan pertanyaan supaya mitra bicara yang lain mendapatkan kesempatan.
Pengalihan topik tetap harus secara santun dan halus agar tak mengganggu
kenyamanan proses percakapan yang tengah berlangsung.

D. Mengalihkan Topik Pembicaraan Secara Halus


Dalam suatu percakapan baik formal, semiformal maupun nonformal, pengalihan
pembicaraan ke topik lain biasa terjadi. Hal ini bisa diakibatkan karena adanya
keterkaitan antara satu masalah terhadap masalah lainnya atau satu topik terhadap
topik lainnya.

35
EVALUASI V
1. Faktor yang menyebabkan a. Baiklah, acara selanjutnya
komunikasi menjadi efektif adalah adalah ...
di bawah ini, kecuali .... a. Para hadirin kami
a. usia penutur mohon agar berdiri ...
b. hubungan antarpembicara b. Halo semuanya, apa
c. waktu berlangsungnya kabar, nih?
pembicaraan c. Selamat jumpa di mana
d. tempat dilakukannya saja kamu berada ...
pembicaraan d. Para hadirin yang kami
e. suasana pembicaraan muliakan, selamat malam ...

2. Yang tidak termasuk contoh 6. Ungkapan membuka percakapan


ungkapan memulai percakapan dalam situasi semiformal, kecuali
dalam situasi formal adalah .... ....
a. Assalamu’alaikum a. Selamat datang para
b. Salam sejahtera bagi undangan ...
kita semua b. Halo semuanya yang lagi pada
c. Selamat siang ngumpul ...
semuanya, c. Buat kamu-kamu, selamat
d. Sampai nanti malam di pagi ...
acara yang sama d. Hai semuanya ...
e. Selamat malam permisa e. Salam jumpa di mana saja
di mana saja Anda berada kamu berada ...

3. Manusia melakukan percakapan 7. Di bawah ini, ucapan menutup


dengan tujuan di bawah ini, acara dalam situasi formal
kecuali .... adalah ....
a. saling memahami a. Demikianlah acara hari ini ...
b. saling sepaham b. Udah dulu ya, daa ...
c. mencapai hasil yang diidamkan c. Demikianlah sambutan Bapak
d. saling mengerti Kepala Sekolah ...
e. mendapatkan tanggapan d. Oke para pemirsa sekian
memuaskan dulu ...
e. Akhirnya kita tutup acara ini
4. Di bawah ini, yang merupakan dengan doa ...
pembuka percakapan lewat telepon
ialah ... 8. Di bawah ini ucapan pembuka
a. Halo, apa kabar semuanya? wawancara ialah ....
b. Gimana kabarnya? a. Apa kabar, Pak? Boleh nanya
c. Halo Rudi, bagaimana ...
kabarmu? b. Numpang nanya, Pak, boleh?
d. Salam kangen dari fans kamu. c. Assalamu’alaikum, Pak, mohon
e. Gimana, nih, kabarnya, dah maaf mengganggu ...
lama nggak ketemu? d. Halo apa kabar Bapak di sana?
e. Berjumpa lagi dengan saya
5. Ucapan membuka acara pada di ...
situasi formal yaitu ....

36
9. Ucapan penutup percakapan lewat c. Atas perhatiannya, kami
telepon dalam situasi nonformal, ucapkan terima kasih.
adalah di bawah ini, kecuali …. d. Terima kasih banyak, ya.
a. sayonara...see you Good bye...! e. Trims sekali lagi.
b. Dah dulu, ya...daa ...
c. Sampai jumpa lagi di lain 14. Ungkapan untuk menutup
kesempatan. wawancara secara formal, yaitu ....
d. Daa ... bye-bye.. a. Terima kasih atas waktunya,
e. udah dulu, ya, asalamu’alaikum Pak.
... b. Terima kasih atas kehadiran
Bapak.
10. Yang bukan merupakan ucapan c. Terima kasih atas kesediaan
atau salam perpisahan adalah .... Bapak membantu.
a. Selamat tinggal, sampai d. Terima kasih atas nasihatnya.
berjumpa lagi ... e. Baik, terima kasih, ya!
b. Selamat jalan, good luck.
c. Sampai jumpa lagi. 15. Ungkapan dalam mengakhiri acara
d. Salam kompak selalu. dengan menegaskan kembali hal
e. Sampai bertemu lagi, semoga penting yang tepat, kecuali ....
sukses. a. Sampai di sini pertemuan kita,
ingat rapat berikutnya ...
11. Hal-hal yang biasanya disampaikan b. Baiklah, jangan lupa kita
ketika seseorang mengakhiri acara bertemu lagi minggu depan ...
atau percakapan, kecuali .... c. Oke teman-teman, kita ketemu
a. menyimpulkan materi atau hal- lagi lusa ...
hal pokok d. Demikianlah acara ini, saya
b. mengucapkan terima kasih tutup dengan doa.
c. menyampaikan permohonan e. Sebelum diakhiri, saya ingin
maaf ingatkan kembali...
d. menyapa hadirin atau mitra
bicara 16. Jika ingin menyanggah pendapat
e. menyampaikan salam penutup secara halus, perlu diperhatikan di
bawah ini, kecuali ....
12. Ungkapan permohonan maaf yang a. menyatakan maaf terlebih
baku adalah .... dahulu
a. Mohon maaf yang sebesar- b. mengungkapkan kekurangan
besarnya, ya. pendapat orang lain dengan
b. Beribu-ribu maaf kami objektif
haturkan ... c. menghindari kata-kata
c. Maaf banget, ya ... menghina atau menjatuhkan
d. Kami akhiri acara ini, mohon d. menggunakan kata-kata yang
maaf jika ada kesalahan. santun
e. Sekali lagi kami mohon dengan e. menyatakan penolakan
sangat pintu maaf. terhadap pendapat tersebut

13. Ucapan terima kasih dalam 17. Ungkapan yang tepat untuk
mengakhiri percakapan yang baku memberikan mitra bicara
adalah .... kesempatan mengajukan pendapat
a. Makasih banget, ya! ialah ....
b. Trims berat buat semua! a. Ada yang ingin ditanyakan?

37
b. Saya setuju dengan pendapat 19. Pengalihan topik pembicaraan
Anda. kadang diperlukan untuk hal di
c. Saya sependapat dengan usulan bawah ini, kecuali ....
Saudara. a. mengembangkan topik
d. Bagaimana pandangan Anda b. mengurangi kebosanan
tentang hal ini? c. memberikan variasi pada
e. Ada pertanyaan lainnya? materi pembicaraan
d. mengganti topik yang sedang
18. Ungkapan halus untuk dibicarakan
mengalihkan topik pembicaraan di e. memberi sedikit penyegaran
bawah ini, kecuali ....
a. Penyebab lain juga bisa 20. Hal yang bisa dilakukan untuk
karena ... menerapkan pola gilir pada
b. Maaf sedikit menyimpang percakapan adalah berikut ini,
namun ... kecuali ....
c. Fakta lain yang berkaitan a. mengajukan pertanyaan.
dengan hal ini ada juga b. memberikan kesempatan mitra
seperti ... bicara untuk berpendapat
d. Tolong pertanyaan jangan c. memberikan waktu pada mitra
melebar ke mana-mana. bicara untuk menyampaikan
e. Beberapa seperti ... berkaitan ide
juga dengan masalah ini. d. memberikan kesempatan untuk
bertanya
e. memohon maaf...

38
BAB VI

BERNEGOSIASI YANG MENGHASILKAN DALAM


KONTEKS BEKERJA
Indikator :
1. Mengemukakan ide yang menarik dengan santun sesuai dengan topik bahasan.
2. Menyanggah dengan santun dan tetap menghargai pendapat mitra bicara.
3. Meyakinkan mitra bicara untuk menyepakati ide yang dikemukakan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), negosiasi berarti: Proses tawar-
menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu
pihak dan pihak lainnya; penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan
antara pihak yang bersengketa.

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa negosiasi yaitu; perundingan demi
mencari kesepakatan (titik temu) antara dua pihak atau lebih. Negosiasi dapat
diartikan pula kegiatan yang ditimbulkan oleh keinginan untuk memenangkan
kemauan atau kepentingan sendiri karena terhambat oleh kepentingan pihak lain atau
adanya pemikiran yang bertolak belakang.

Agar dapat bernegosiasi dengan baik dan berhasil, beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:
1. Sampaikan gagasan disertai bukti yang konkret.
2. Gagasan harus singkat, jelas, dan langsung mengenai persoalannya (to the
poin).
3. Gunakan kalimat pendek.
4. Kemukakan pendapat secara kronologis jika kita akan mengemukakan
pendapat yang berhubungan dengan waktu atau proses.
5. Upayakan tawar menawar memberikan keuntungan bagi kedua belah
pihak.
6. Memahami persoalan yang akan dinegosiasikan.
7. Memiliki informasi dan data tentang persoalan yang akan dinegosiasikan
sebagai bahan argumentasi.
8. Mengungkapkan gagasan atau pendapat dengan alasan yang rasional.
9. Menyampaikan penjelasan dengan kalimat yang menarik, efektif, dan
santun.
10. Bersikap sabar dan terbuka menerima pendapat orang lain.
11. Berupaya meyakinkan mitra bicara tentang penting dan bergunanya hal
yang kita negosiasikan secara santun.
12. Menghindari sikap menjatuhkan pendapat orang lain.
13. Memiliki beberapa alternatif konsep lain yang tak jauh beda bila konsep
pertama tak bisa diperjuangkan.

Teknik berargumentasi juga diperlukan dalam bernegosiasi jika terjadi kealotan dalam
pencapaian sepakat. Berikut ini merupakan teknik berargumentasi yang baik;

39
1. Menyampaikan gagasan yang
relevan  Jika dalam diskusi pembicaraan masih berkisar pada latar belakang
masalah, hakikat masalah, sebab dan akibat dari masalah, pemecahan masalah
termasuk konsekuensi dan langkah implementasinya.
2. Menanggapi gagasan:
a. Awali dengan ucapan
“maaf” yang diikuti dengan ucapan kekurangsetujuan (bukan
ketidaksetujuan atau penolakan)
b. Kemukakan alas an yang
logis dan tunjukkan kekurangtepatan pendapat peserta lain
c. Dalam menyanggah,
sampaikan penghargaan diikuti kritik dengan mengatakan: baik/benar,
logis, tetapi
d. Kemukakan alternatif
yang lebih baik tanpa mengritik sama sekali, misalnya dengan
mengucapkan akan lebih baik/ realistis / ekonomis, praktis
e. Hidari ungkapan yang
bernuansa konflik: dengan nada menghakimi, meremehkan, menyerang
pribadi, dsb. Contoh: salah total, tidak masuk akal, tidak bernalar, tidak
sesuai dengan akal sehat, kampungan, tolol, dsb.

40
EVALUASI VI
1. Jika dalam suatu negosiasi, pihak c. menyampaikan pendapat
Anda tidak memenangkan dengan kalimat yang santun
negosiasi, yang tidak selayaknya d. menyampaikan pendapat
Anda lakukan adalah .... dengan ucapan-ucapan licik
a. menerima dengan sikap e. menyampaikan pendapat
positif dengan argumentasi yang benar
b. memperjuangkannya
lagi di lain kesempatan 4. Penyampaian negosiasi memenuhi
c. menghargai keputusan kriteria berikut, kecuali ....
yang telah disepakati a. logis d. lugas
d. menyadari bahwa pihak b. sistematis e.
Anda memang masih banyak subjektif
kekurangan c. mendalam
e. mengusahakan jalan
pintas yang licik 5. Seorang negosiator harus
mempunyai sifat berikut,
2. Berikut ini pernyataan yang tidak kecuali ....
benar dalam bernegosiasi adalah .... a. supel
a. Sebelum bernegosiasi, orang b. pemurah
yang bernegosiasi harus c. terpecaya
melakukan persiapan. d. terampil bicara
b. Pakailah segala cara untuk e. luwes
memenangkan negosiasi.
c. Orang yang bernegosiasi harus 6. Kata negosiasi berasal dari
saling menghormati. bentukan ....
d. Orang yang bernegosiasi harus a. negasi + asi
mematuhi aturan. b. negasi + iasi
e. Usaha berdiskusi, tidak c. negoi + asi
berdebat dan hindari pula d. nego + siasi
konfrontasi, percekcokan, dan e. negoi + iasi
perseteruan.
7. Program kerja harus bersifat
3. Pernyataan yang tidak tepat dalam realistis, maksudnya ....
penyampaian pendapat dalam a. sesuai dengan keadaan
negosiasi adalah .... b. sesuai dengan harapan
a. menyampaikan pendapat yang c. dapat dipertanggungjawabkan
dapat menyakinkan mitra d. dapat diwujudkan secara nyata
bicara. e. dapat menghasilkan uang
b. menyampaikan pendapat
dengan kalimat yang menarik 8. Program kerja harus bersifat logis,
maksudnya ....

41
a. dapat dicerna akal 13. Contoh tanggapan yang santun
b. mudah dicerna akal dalam kalimat diskusi ....
c. uraiannya tidak berbelit-belit a. Saya tidak terima dengan
d. mudah dipahami tanggapan Saudara, bahwa
e. tidak bertentangan dengan musik dangdut itu murahan.
kenyataan b. Saya sependapat bahwa musik
dangdut itu vulgar.
9. Program kerja harus bersifat c. Maaf Saudara Dini, tanggapan
ekonomis, maksudnya .... lagu dangdut saya terima.
a. membutuhkan biaya banyak Tetapi, lagu dangdut sangat
b. tidak memerlukan biaya besar merakyat dan syairnya pun
c. tidak membutuhkan anggaran diambil dari kehidupan sehari-
d. tidak sulit dilakukan hari.
e. membutuhkan banyak pihak d. Saya menolak pendapat
yang terlibat Saudara Joni tentang musik
dangdut.
10. Ungkapan bernuansa konflik yang e. Maaf saudara Nita, saya
harus dihindari adalah di bawah menolak pendapat Saudara Nita
ini, kecuali .... tentang lagu dangdut yang
a. tidak masuk akal terkesan kampungan.
b. tidak benar sama sekali
c. boleh–boleh saja 14. Urutan acara sambutan ....
d. mustahil dilakukan a. Pembukaan oleh panitia,
e. banyak negatif sambutan kepala sekolah, acara
hiburan sekaligus penutupan.
11. Kesatuan sebuah ungkapan harus b. Sambutan kepala sekolah,
didasarkan pada pertimbangan di pembukaan oleh panitia, acara
bawah ini, kecuali .... hiburan.
a. menghargai mitra bicara c. Pembukaan oleh panitia,
b. memilih kata yang baik berdoa, acara hiburan, dan
c. menyusun perencanaan lain penutup.
d. menyanggah pendapat lain d. Berdoa yang dibawakan oleh
e. mencabut hak bicara bagi yang guru agama, sambutan kepala
menolak sekolah, acara hiburan, dan
penutup.
12. Kesimpulan rapat dari panitia e. Pembukaan oleh kepala
pelepasan siswa kelas 3 SMK sekolah, sambutan oleh panitia,
PARAMITHA 1 … hiburan, dan penutup.
a. Menolak pertunjukan dangdut.
b. Menyetujui diadakan 15. Program kegiatan biasanya dibuat
pertunjukan dangdut. untuk hal–hal yang berkaitan
c. Ragu-ragu dalam mengadakan dengan ....
pertunjukan dangdut. a. pentas seni, paskibraka,
d. Tidak boleh diadakannya pramuka, dan keagamaaan
pertunjukan dangdut sebab b. kebersihan sekolah, tata tertib
terlalu vulgar. sekolah, dan pembayaran uang
e. Alasan saudara Joni, dangdut sekolah
merupakan khas Indonesia. c. upacara bendera, keamanan
sekolah, dan tata tertib sekolah

42
d. pentas seni, kebersihan sekolah, c. Saudara-saudara harus
dan latihan upacara bendera maklum, narkoba mesti kita
e. kelompok belajar dan paduan berantas!
suara d. Saudara-saudara, kegiatan
penyuluhan narkoba perlu kita
16. Negosiasi mengupayakan agar lakukan sebab memiliki efek
sebuah program kerja atau usulan yang positif mencegah
tidak dibuat seperti di bawah ini, penyalahgunaan.
kecuali .... e. Narkoba. Saudara-saudara,
a. diterima kalau kegiatan ini ditolak,
b. direvisi berarti Saudara semua bandar
c. diganti narkoba.
d. ditolak
e. ditinjau ulang 19.Sebuah rumusan yang merupakan
acuan untuk pelaksanaan sebuah
17. Dalam menyampaikan alasan pekerjaan/kegiatan disebut ....
bernegosiasi, diperlukan sikap- a. jadwal kerja
sikap ini, kecuali .... b. agenda kerja
a. arif c. program kerja
b. sabar d. pedoman kerja
c. tak mau kalah e. hasil kerja
d. semangat
e. penuh pengertian 20. Proses tawar-menawar dengan
jalan berunding guna mencapai
18. Dalam diskusi “Narkoba”, kesepakatan bersama antara satu
seseorang peserta mempertahankan pihak (kelompok atau organisasi)
pendapatnya. dan pihak (kelompok atau
Ungkapan yang santun adalah .... organisasi) yang lain disebut …
a. Saudara-saudara semua, a. tanya jawab
tahukah narkoba sangat b. bercakap-cakap
merugikan. Oleh sebab itu, c. diskusi
harus dicegah. d. negosiasi
b. Saudara-saudara harus paham,
dong, kegiatan narkoba oke
banget!

43
BAB VII

MENYAMPAIKAN LAPORAN ATAU PRESENTASI


LISAN DALAM KONTEKS BEKERJA
Indikator :
1. Menyampaikan pengantar dalam rangka presentasi atau laporan yang sesuai dengan konteks
bekerja .
2. Mempresentasikan sesuatu dalam lingkungan kerja secara sistematis.
3. Menyampaikan simpulan isi presentasi atau laporan.

Laporan adalah suatu cara komunikasi yang berisi informasi sebagai hasil dari
sebuah tanggung jawab yang dibebankan kepada pembuatnya. Dengan kata lain,
sebuah dokumentasi yang berisi fakta-fakta dari hasil penyelidikan suatu masalah
sebagai bahan acuan pemikiran, penilaian serta tindakan. Laporan lebih banyak
disampaikan dalam bentuk tertulis dan juga bisa disampaikan secara lisan. Laporan
berguna untuk:
(1) alat pertanggungjawaban secara tertulis
(2) pendokumentasian data
(3) bahan pertimbangan
(4) acuan pengambilan keputusan
(5) alat merumuskan suatu penilaian
(6) bahan evaluasi
(7) melatih berpikir sistematis

Dari segi bentuk tertulis, laporan terbagi menjadi lima bentuk, yaitu:

(1) Laporan berbentuk formulir, yaitu laporan yang tinggal mengisi pada
blangko yang disediakan.
(2) Laporan berbentuk memorandum, yaitu laporan yang diuraikan
secara singkat. Laporan ini dibuat dalam rangka proses hubungan kerja antara
atasan dan bawahan atau antar-unsur-unsur dalam suatu instansi.
(3) Laporan berbentuk surat, yaitu laporan yang diuraikan lebih panjang
dari memorandum sebagaimana uraian dalam bentuk surat biasa. Jenis laporan
ini dapat dipergunakan untuk bermacam-macam topik.
(4) Laporan berbentuk naskah, yaitu laporan yang panjang, biasanya
disusun seperti makalah. Materi laporan dibagi menjadi beberapa topik dan
subtopik.

44
(5) Laporan berbentuk buku, yaitu laporan yang disusun dalam bentuk
buku.

Dari segi struktur penulisan, laporan terbagi menjadi dua, yaitu:


(1) Laporan formal, yaitu laporan yang struktur penulisannya lengkap, terdiri
atas:
a. halaman judul
b. halaman pengesahan
c. kata pengantar
d. daftar isi
e. daftar tabel (jika ada)
f. daftar grafik (jika ada)
g. pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan, ruang lingkup
masalah/objek, pembatasan masalah/objek, dan sebagainya
h. bagian isi, berisi uraian pembahasan tentang masalah atau objek yang
dilaporkan serta hasil yang dicapai
i. simpulan dan saran, berisi hal-hal pokok atau intisari dari pembahasan
laporan serta penyampaian keinginan pelapor terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan laporan yang belum atau seharusnya ada. Laporan formal
sangat terikat dengan struktur penulisan. Laporan formal biasanya dibuat
untuk keperluan formal seperti dalam ruang lingkup pekerjaan atau
pendidikan, dan umumnya bersifat berkala. Contoh laporan formal ialah
laporan tentang keadaan dan perkembangan proyek yang sedang
dilaksanakan, laporan penelitian ilmiah, dan laporan percobaan.

(2) Laporan informal, yaitu jika laporan tidak memenuhi persyaratan sistematika
di atas. Sistematika atau struktur penulisannya lebih sederhana atau memiliki
model sistematika sendiri dan tidak bersifat standar. Pembuatannya lebih
cenderung memenuhi kebutuhan informasi atau untuk mendapatkan data
lapangan. Yang termasuk laporan informal, ialah laporan perjalanan,
laporan pengamatan, dan laporan kunjungan.

Cara menyampaikan fakta laporan yang baik, yaitu dengan memperhatikan;


1. Isi: kelengkapan, sistematika/urutan, aktualitas, faktualitas,
objektivitas.
2. Penyajian: bahasa (kosa kata, kaidah), suara (kejelasan/kefasihan,
kekerasan), mimik dan pantomimik.
3. Laporan disampaikan dengan memperhatikan informasi 5W+1H
(What, Why, Who, Where, When, dan How).

Secara umum ada dua bentuk laporan yang lazim digunakan, yaitu bentuk piramida
terbalik ( inti laporan berada di depan diikuti penjelasannya) dan segi empat panjang
(alinea-alinea yang isi/informasinya sama penting).

Berdasarkan gaya penyampaian laporan, dapat terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Narasi/naratif
Narasi adalah karangan yang dibangun oleh kumpulan peristiwa yang disusun
secara kronologis ( menurut urutan waktu ) menjadi satu rangkaian peristiwa.

45
Karangan yang dapat digolongkan sebagai narasi antara lain : novel, cerpen,
dan kisah perjalanan.

Contoh :
Saya cepat merasakan ada kesalahan. Seseorang petugas saya tanyai.
Ternyata saya harus kembali ke pintu x yang telah saya lewati tadi. Akan
tetapi, untuk mencapai terminal, saya harus naik bus yang sudah menunggu
dibawah terminal. Kalau saya jalan kaki, saya butuh waktu 1 jam. Saya agak
panik juga. Pesawat ke Singapura take off pukul 15:15, sedangkan pukul
14:30 saya masih di terminal. Saya langsung lari menuruti petunjuk petugas
untuk mengejar bus yang ada di bawah terminal.

Saya kembali beradu pandang dengannya di pintu masuk. Tatapannya jelas


menyiratkan sapaan khusus. Mungkin dia bertanya-bertanya

saya memperhatikan tahi lalatnya. Ada sebersit uban di rambutnya yang


berombak. Lalu, saya merasakan sama-sama menahan senyum waktu ia
berdiri disebelah penjaga pintu. Pastilah dia pimpinan atau barang kali
pemilik rombongan ketoprak ini.

2. Deskripsi/deskriptif
Deskripsi adalah karangan/laporan yang menggambarkan atau melukiskan
suatu tempat, keadaan, atau benda sehingga pembaca seolah-olah menikmati
atau melihat sendiri apa yang digambarkan tersebut.

Contoh :
Puncak-puncak gunung yang hijau menambah indahnya pemandangan. Air
jernih tidak bergelombang seperti kaca besar mengkilap disinari matahari. Di
tepi danau, tampak pohon-pohon dan bunga-bungaan yang beraneka warna.
Perahu-perahu kecil bolak-balik didayung anak-anak. Tampaknya mereka
mahir dan terampil mengayuhkan dayungnya sehingga dalam sekejap sudah
meluncur ke tengah...

3. Eksposisi/ekspositoris
Eksposisi adalah karangan/laporan yang memaparkan suatu keadaan, proses,
atau masalah sejelas-jelasnya. Tujuan karangan eksposisi adalah memberi
informasi atau penjelasan kepada pembaca dengan cara mengembangkan
gagasan.

Contoh :
Gangguan pada mata dapat terjadi karena pengaruh dari luar maupun
dalam. Gangguan dari luar misalnya: terkena sengatan sinar matahari, TV,
computer, pukulan benda, percikan api, zat kimia, semprotan obat antihama,
infeksi kuman melalui debu, berenang, handuk, dsb. Mata juga dapat rusak
karena pengaruh dari dalam, misalnya, karena kekurangan vitamin A. efek
samping obat juga dapat menyebabkan kerusakan pada mata...

46
EVALUASI VII

1. Keterangan atau informasi yang a. melatih kita untuk berbuat


dikumpulkan, diolah, dan disajikan cermat
secara tertulis disebut .... b. menciptakan dokumen yang
a. notula d. simpulan dapat dijadikan bahan studi
b. laporan e. artikel c. melatih kita untuk selalu
c. rangkuman bertujuan
d. memudahkan kita dalam
2. Berikut ini hal–hal yang berkaitan berpikir
dengan laporan, kecuali ... e. menciptakan bahan diskusi
a. dibuat dalam jangka kemasyarakatan
waktu tertentu
b. menggunakan peralatan 5. Tulisan yang bertujuan
tertentu menceritakan peristiwa atau
c. mencatat sumber – pengalaman manusia berdasarkan
sumber informasi perkembangannya dari waktu ke
d. membanding– waktu agar pembaca terkesan
bandingkan sumber informasi disebut karangan ...
e. dibuat dalam jangka a. deskripsi
waktu yang lama d. argumentasi
b. eksposisi
3. Suatu laporan yang baik harus e. persuasi
memenuhi mutu berikut ini, c. narasi
kecuali ....
a. cermat 6. Tulisan yang bertujuan
b. tepat waktu menggambarkan sejelas–jelasnya
c. populer suatu objek sehingga pembaca
d. jelas seolah-olah mengalami sendiri
e. sederhana suatu yang di gambarkan itu
disebut karangan ....
4. Berikut ini yang bukan merupakan a. deskripsi
kegunaan membuat laporan b. eksposisi
adalah .... c. narasi
d. argumentasi

47
e. persuasi 12. Laporan deskriptif terdapat pada
laporan ....
7. Menyajikan bagian-bagian yang a. perjalanan
dianggap penting dan penyajian b. pengamatan
tidak perlu mempertahankan urutan c. audit
karangan yang asli, melainkan d. kegiatan
langsung menyajikan inti masalah e. proses
serta berbagai pemecahannya.
Uraian di atas menjelaskan ciri- 13. Perbedaan laporan bentuk tulisan
ciri .... dan lisan adalah berikut ini,
a. notula kecuali ....
b. laporan a. tulisan lengkap dan lisan
c. karangan pokoknya saja
d. simpulan b. tulisan terstruktur dan lisan
e. artikel sederhana
c. tulisan dapat berbentuk surat
8. Laporan dapat dibuat atau dan lisan reportase
disampaikan secara .... d. tulisan menyajikan fakta
a. lisan nonverbal lisan verbal
b. tulisan e. tulisan memuat perincian dan
c. ringkasan lisan dapat berupa rangkuman
d. a dan b benar
e. a, b, c benar 14. Ciri-ciri kalimat deduktif ialah ....
a. umum-khusus
9. Laporan dapat dijadikan bahan b. khusus-umum
acuan membuat hal di bawah ini, c. naratif
kecuali .... d. umum khusus dan khusus-
a. kebijakan umum
b. tulisan e. naratif dan khusus-umum
c. ringkasan
d. pemikiran 15. Hal-hal yang dinilai dalam
e. penilaian penyampaikan secara lisan ialah di
bawah ini, kecuali ....
10. Dari segi materi laporan bersifat a. lafal
berikut ini, kecuali .... b. intonasi
a. lengkap c. vokal
b. akurat d. dokumentasi
c. persuasif e. ekspresi
d. faktual
e. penilaian 16. Di bawah ini yang tergolong
laporan berupa fakta ialah ....
11. Salah satu bentuk laporan lisan a. Di Aceh telah terjadi bencana
ialah .... alam Tsunami.
a. laporan kunjungan b. Kapan Bapak ke luar negeri?
b. laporan berita c. Tahun 2009, akan dilaksanakan
c. laporan tugas pemilihan umum.
d. laporan perjalanan d. Kita diharapkan berperan aktif
e. laporan observasi memberantas penyebaran virus
flu burung.

48
e. Dalam mengahadapi ujian b. pelaku
nasional, siswa diajak c. korban
mengikuti acara istighosah. d. gambaran suasana
e. proses evakuasi korban
17. Urutan bagian-bagian karya tulis
berupa laporan yang menggunakan 19. Teknik pengumpulan data dimulai
sistematika yang benar adalah .... dengan cara ....
a. Judul–bab pendahuluan–kata a. menyebarkan angket,
pengantar–daftar isi _ bab wawancara, majalah, dan surat
penutup–kesimpulan kabar
b. Judul–kata pengantar–dafta isi– b. sistematika, pengunaan bahasa
bab pendahuluan–bab penutup– yang aktif,
kesimpulan c. kata-katanya bermakna
c. Judul–kata pengantar–daftar denotasi, dan ragam bahasa
isi–bab pendahuluan–bab resmi
pembahasan–bab–penutup d. menarik, sistematika, dan
d. Judul–daftar isi–kata bahasa baku
pengantar–bab pendahuluan– e. cermat, menarik, sistematika,
bab pembahasan–kesimpulan dan ragam resmi
e. Judul–daftar isi–bab
pendahuluan–bab pembahasan– 20. Makna denotasi adalah makna ....
bab penutup–kesimpulan a. makna sebenarnya
b. makna bukan sebenarnya
18. Di bawah ini hal yang disampaikan c. makna rancu
pada laporan tentang banjir, d. makna konotasi
kecuali .... e. makna mengandung dua arti
a. lokasi

49
BAB VIII

NARATIF, DESKRIPTIF, EKSPOSITORIS,


DAN ARGUMENTATIF
Indikator :
Wacana naratif, deskriptif, ekspositoris, dan argumentatif ditulis dengan tepat.

1. Narasi
Narasi adalah karangan yang dibangun oleh kumpulan peristiwa yang disusun
secara kronologis (menurut urutan waktu) menjadi satu rangkaian peristiwa.
Karangan yang dapat digolongkan sebagai narasi antara lain: novel, cerpen dan
kisah perjalanan.

Contoh wacana narasi


Saya cepat merasakan ada kesalahan. Seseorang petugas
saya tanyai. Ternyata saya harus kembali ke pintu x yang
telah saya lewati tadi. Akan tetapi, untuk mencapai terminal,
saya harus naik bus yang sudah menunggu dibawah
terminal. Kalau saya jalan kaki, saya butuh waktu 1 jam.
Saya agak panic juga. Pesawat ke singapura take off pukul
15:15, sedangkan pukul 14:30 saya masih diterminal. Saya
langsung lari menuruti petunjuk petugas untuk mengejar
bus yang ada dibawah terminal.

Saya kembali beradu pandang dengannya di pintu masuk.


Tatapannya jelas menyiratkan sapaan khusus. Mungkin dia
bertanya-bertanya
saya memperhatikan tahi lalatnya. Ada sebersit uban di
rambutnya yang berombak. Lalu, saya merasakan sama-

50
Narasi dapat berisi fakta, misalnya biografi (riwayat seseorang),
otobiografi/riwayat hidup seseorang yang ditulisnya sendiri, atau kisah
pengalaman. Narasi seperti ini disebut dengan narasi ekspositoris. Narasi bisa
juga berisi cerita khayal/fiksi atau rekaan seperti yang biasanya terdapat pada
cerita novel atau cerpen. Narasi ini disebut dengan narasi imajinatif.

Unsur-unsur penting dalam sebuah narasi adalah:


(1) kejadian,
(2) tokoh,
(3) konflik,
(4) alur/plot.
(5) latar yang terdiri atas latar waktu, tempat, dan suasana.

Narasi diuraikan dalam bentuk penceritaan yang ditandai oleh adanya uraian
secara kronologis (urutan waktu). Penggunaan kata hubung yang menyatakan
waktu atau urutan, seperti lalu, selanjutnya, keesokan harinya, atau setahun
kemudian kerap dipergunakan.

Tahapan menulis narasi, yaitu sebagai berikut.


(1) menentukan tema cerita
(2) menentukan tujuan
(3) menda_arkan topik atau gagasan pokok
(4) menyusun gagasan pokok menjadi kerangka karangan secara
kronologis atau urutan waktu.
(5) mengembangkan kerangka menjadi karangan.

2. Deskripsi
Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan atau melukiskan suatu
tempat, keadaan, atau benda sehingga pembaca seolah-olah menikmati atau
melihat sendiri apa yang digambarkan tersebut. Kata deskripsi sendiri berasal dari
bahasa latin discribere yang berarti gambaran, perincian, atau pembeberan.
Untuk mencapai kesan yang sempurna, penulis deskripsi merinci objek dengan
kesan, fakta, dan citraan.

Dilihat dari sifat objeknya, deskripsi dibedakan atas dua macam, yaitu:
a. Deskripsi Imajinatif/Impresionis ialah deskripsi yang
menggambarkan objek benda sesuai kesan/imajinasi si penulis.
b. Deskripsi faktual/ekspositoris ialah deskripsi yang menggambar
kan objek berdasarkan urutan logika atau fakta-fakta yang dilihat.

Tahapan menulis karangan deskripsi, yaitu:


(1) menentukan objek pengamatan
(2) menentukan tujuan
(3) mengadakan pengamatan dan mengumpulkan bahan
(4) menyusun kerangka karangan
(5) mengembangkan kerangka menjadi karangan.

Contoh wacana deskripsi


Puncak-puncak gunung yang hijau menambah indahnya
pemandangan. Air jernih tidak bergelombang seperti kaca
besar mengkilap disinari matahari. Ditepi danau, tampak
pohon-pohon dan bunga-bungaan yang beraneka warna.51
Perahu-perahu kecil bolak-balik didayung anak-anak.
Tampaknya mereka mahir dan terampil mengayuhkan
dayungnya sehingga dalam sekejap sudah meluncur ke
3. Eksposisi
Eksposisi adalah karangan yang memaparkan suatu keadaan, proses, atau
masalah sejelas-jelasnya. Tujuan karangan eksposisi adalah memberi informasi
atau penjelasan kepada pembaca dengan cara mengembangkan gagasan. Kata
eksposisi berasal dari bahasa Latin exponere yang berarti: memamerkan,
menjelaskan, atau menguraikan.

Karangan eksposisi biasanya digunakan pada karya-karya ilmiah seperti artikel


ilmiah, makalah-makalah untuk seminar, simposium, atau penataran. Untuk
mendukung akurasi pemaparannya, sering pengarang eksposisi menyertakan
bentuk-bentuk nonverbal seperti grafik, diagram, tabel, atau bagan dalam
karangannya. Pemaparan dalam eksposisi dapat berbentuk uraian proses, tahapan,
cara kerja, dan sebagainya dengan pola pengembangan ilustrasi, definisi, dan
klasifikasi.

Tahapan menulis karangan eksposisi, yaitu sebagai berikut.


(1) menentukan objek pengamatan,
(2) menentukan tujuan dan pola penyajian eksposisi,
(3) mengumpulkan data atau bahan,
(4) menyusun kerangka karangan, dan
(5) mengembangkan kerangka menjadi karangan.

Pengembangan kerangka karangan berbentuk eksposisi dapat berpola penyajian


berikut:
1). Urutan topik yang ada
Pola urutan ini berkaitan dengan penyebutan bagian-bagian suatu benda, hal
atau peristiwa tanpa memproritaskan bagian mana yang terpenting. Semua
bagian dianggap bernilai sama.

2). Urutan klimaks dan antiklimaks


Pola penyajian dimulai dari hal yang mudah/yang sederhana menuju ke hal
yang makin penting atau puncak peristiwa dan sebaliknya untuk anti-klimaks.

Contoh :
Gangguan pada mata dapat terjadi karena pengaruh dari luar
maupun dalam. Gangguan dari luar misalnya: terkena sengatan
sinar matahari, TV, computer, pukulan benda, percikan api, zat
kimia, semprotan obat antihama, infeksi kuman melalui debu,
berenang, handuk, dsb. Mata juga dapat rusak karena
pengaruh dari dalam, misalnya, karena kekurangan vitamin A.
efek samping obat juga dapat menyebabkan kerusakan pada

52
4. Argumentasi
Argumentasi adalah karangan yang mengemukakan sesuatu dengan
memberikan alasan, contoh, dan bukti yang kuat atau meyakinkan sehingga
pembaca terpengaruh dan membenarkan pendapat, gagasan, dan keyakinan
tersebut.

Tahapan menulis karangan argumentasi, sebagai berikut.


(1) menentukan tema atau topik permasalahan,
(2) merumuskan tujuan penulisan,
(3) mengumpulkan data atau bahan berupa: bukti-bukti, fakta, atau
pernyataan yang mendukung,
(4) menyusun kerangka karangan, dan
(5) mengembangkan kerangka menjadi karangan.

Pengembangan kerangka karangan argumentasi dapat berpola sebabakibat, akibat-


sebab, atau pola pemecahan masalah.

1). Sebab-akibat
Pola urutan ini bermula dari topik/gagasan yang menjadi sebab berlanjut
topik/gagasan yang menjadi akibat.

Contoh:
a. Sebab-sebab kemacetan di DKI Jakarta
a) Jumlah penggunaan kendaraan
b) Ruas jalan yang makin sempit
c) Pembangunan jalur busway
b. Akibat-akibat kemacetan
a) Terlambat sampai di kantor
b) Waktu habis di jalan

2). Akibat-sebab
Pola urutan ini dimulai dari pernyataan yang merupakan akibat dan
dilanjutkan dengan hal-hal yang menjadi sebabnya.

Contoh : Menjaga kelestarian hutan


1. Keadaan hutan kita
2. Fungsi hutan
3. Akibat-akibat kerusakan hutan

3). Urutan Pemecahan Masalah


Pola urutan ini bermula dari aspek-aspek yang menggambarkan masalah
kemudian mengarah pada pemecahan masalah.

Contoh : Bahaya narkoba dan upaya mengatasinya


1. Pengertian narkoba
4. Bahaya kecanduan narkoba
a. pengaruh terhadap kesehatan
b. pengaruh terhadap moral
c. ancaman hukumannya
5. Upaya mengatasi kecanduan narkoba

53
6. Kesimpulan dan saran

Contoh :

Nilai nominal suatu saham adalah nilai seperti tercantum pada


saham itu. Jika perusahaan yang mengeluarkan saham makin
maju, harga sahamnya di pasaran dapat menjadi lebih tinggi..
Perusahaan yang go public menganggap perusahaannya
maju. Oleh karena itu, perusahaan tersebut merasa berhak
menjual sahamnya lebih tinggi dari pada nilai nominalnya.
Seberapa tinggi harga penjualan saham bergantung pada
perhitungan perusahaan tersebut. Inilah yang dinamakan
harga perdana, yaitu harga pertama kali ditawarkan kepada
masyarkat.
EVALUASI VIII

1. Dibandingkan menanam tanaman 3.


lain, tanaman hidroponik dapat
diletakkan dalam rumah atau
bangunan. Tumbuhan ini mudah
tumbuh asal kebersihannya terjaga
… Bagan di atas merupakan laporan
secara ....
Paragraf ini berisi hal tentang .... a. induktif
a. tanaman hidroponik b. deduktif
c. induktif-deduktif
b. manfaat hidroponik d. deduktif-induktif
c. keuntungan hidroponik e. campuran
d. cara menanam tanaman 4. Di bawah ini yang merupakan
e. tanaman dalam pengertian wacana adalah
bangunan a. sebuah tulisan yang teratur dan
logis
2. Di belakang bukit di sebelah b. sebuah uraian singkat
selatan, padang ilalang terbentang c. teks yang berisi data dan fakta
luas. Ketika itu, bunga-bunganya d. naskah pidato
sudah bermunculan. Putih tipis, e. cerita berbentuk narasi
terumbai-umbai bergerak ditiup ukpositos
angin, seperti busa air di arus
yang deras. 5. Unsur terpenting dalam sebuah
wacana adalah ….
Uraian di atas merupakan paragraf a. alinea atau paragraf
jenis …. b. alur
a. narasi c. tema
b. deskripsi d. kalimat utama
c. argumentasi e. judul
d. persuasi
e. ekposisi

54
6. Hal-hal di bawah ini termasuk d. menggambarkan secara umum
tahapan membuat karangan ide karangan
eksposisi, kecuali .... e. mengoreksi ide pokok yang
a. menentukan objek pengamatan timpa tindih
b. menentukan tujuan dan pola
penyajian eksposisi 11. 1. Pendahuluan
c. mengadakan pengamatan 2. Langkah-langkah berbisnis
terhadap objek lewat internet
d. menyusun kerangka karangan 3. Keuntungan berbisnis lewat
e. mengembangkan kerangka internet
menjadi karangan 4. Manfaat internet
5. Teknologi informasi yang
7. Keterangan yang berisi namanya internet
penggambaran atas suatu objek
disebut .... Susunan topik-topik di atas agar
a. narasi menjadi kerangka karangan yang
b. deskripsi baik ialah ....
c. argumentasi a. (1), (2), (3), (4), (5)
d. eksposisi b. (5), (4), (2), (1)
e. persuasi c. (1), (5), (4), (3), (2)
d. (1), (4), (5), (2), (3)
8. Karangan yang isinya menjelaskan e. (5), (4), (3), (1), (2)
dengan tujuan memberi tambahan
informasi atau pengetahuan bagi 12. Perhatikan kerangka karangan
pembacanya disebut .... berikut!
a. narasi (1) teknologi sudah diketahui,
b. deskripsi tetapi belum dimanfaatkan.
c. argumentasi (2) turbin yang berputar akan
d. eksposisi mengalirkan energi listrik
e. persuasi besar 60 Megawati.
(3) Uap panas itu disalurkan ke
9. Karangan deskripsi yang turbin
menggambarkan objek sesuai (4) itu yang terjadi di Amerika
kesan atau imajinasi si penulis serikat dan lain lagi di
disebut .... Indonesia.
a. narasi
b. deskripsi Kerangka karangan di atas
c. narasi faktual termasuk berbentuk ....
d. deskripsi impresionistis a. kerangka karangan kalimat
e. argumentasi b. kerangka karangan topik
c. kerangka karangan ide pokok
10. Hal berikut adalah manfaat d. kerangka karangan imajinatif
kerangka dalam pembuatan e. kerangka karangan naratif
karangan, kecuali ....
a. agar tulisan sistematis 13. Dalam kehidupan pribadi, disiplin
b. menggambarkan pola susunan berarti peraturan yang dibuat
ide-ide pokok untuk diri sendiri yang tidak
c. menggambarkan pola penalaran bertentangan dengan peraturan
karangan umum. Bangun dan melakukan
suatu tepat pada waktunya. Hadir

55
dalam suatu acara pada waktu
yang ditetapkan atau melakukan 16. Kalimat yang bersifat deskriptif
tugas dan kewajiban dengan tepat ialah ....
dan tertib dapat tercapai kalau a. Merokok merupakan kebiasaan
ada disiplin pribadi. yang kurang selaras dengan
kampanye hidup sehat.
Pengembangan paragraf di atas b. Polusi udara yang makin
menggunakan pola. .... meningkat harus diatasi dengan
a. persuasi sungguh-sungguh.
b. eksposisi c. Asap tebal membubung tinggi
c. narasi di atas gunung api yang aktif.
d. argumentasi d. Persoalan yang melilit para
e. deskripsi pengusaha kecil ialah
kurangnya modal.
14. (1) perdagangan setelah berlakunya e. Perolehan devisa dari sektor
pasar bebas pariwisata menurun tajam sejak
(2) pengertian pasar bebas tragedi bom Bali.
(3) strategi menghadapi pasar
bebas 17. Indonesia pernah ketempatan
(4) dampak pasar bebas terhadap kutup air hangat di atas
satu negara atmosfernya, yaitu pada tahun
(5) eksis di era pasar bebas 1988. Akibatnya, curah hujan di
Urutan kerangka yang tepat Jawa waktu itu sangat tinggi,
ialah .... meski tidak mengakibatkan banjir
a. (1), (2), (3), (4), (5) sungai yang dahsyat. Dari situ
b. (2), (3), (4), (1), (5) jelaslah bahwa penyebab banjir di
c. (2), (1), (4), (3), (5) negeri kita tidak mutlak karena
d. (5), (4), (2), (3), (1) tingginya curah hujan, tetapi juga
e. (3), (2), (4), (5), (1) karena ulah manusia seperti
perusakan hutan dan keengganan
15. Sejalan dengan industrialisasi, mengadakan reboisasi.
peran sektor pertanian di dalam Kesimpulan yang diperoleh setelah
produksi nasional menunjukkan membaca paragraf di atas ialah ....
trend yang terus menurun. a. Kutup air hangat di atas
Meskipun demikian, perannya di atmosfer dapat meningkatkan
dalam perekonomian sangat curah hujan.
penting, yakni sebagai sumber b. Banjir bukan karena curah
produksi pangan, bahan baku hujan yang tinggi, tetapi peran
industri, dan juga sebagai sumber ulah manusia juga.
penghasilan berjuta-juta petani. c. Banyak sungai yang banjir
akibat dari hujan deras dan
Koherensi (hubungan antar kutup air hangat.
kalimat) dalam paragraf di atas di d. Curah hujan yang tinggi
wujudkan dengan menggunakan terutama di Jawa
penghubung yang menyatakan .... mengakibatkan sungai–sungai
a. sebab-akibat banjir.
b. berurutan e. Perusakan hutan dan
c. ringkasan keengganan mengadakan
d. pertentangan reboisasi mengakibatkan banjir.
e. perbandingan

56
18. Kerangka argumentasi dengan di langit matahari memancarkan
penalaran yang menyatakan cahayanya yang garang. Tiba-tiba
hubungan akibat – sebab terdapat seorang anak yang bertelanjang
pada .... dada berteriak, ”Awas! Ular!”
a. Apabila siswa patuh, kelas akan Teman-temannya berlarian
menjadi tertib dan proses menghindar sambil berkata,
belajar berjalan lancar. ”Mana? Mana?”
b. Makin banyak jumlah
pengganguran, persaingan Pola pengembangan paragraf
mencari pekerjaan makin ketat. tersebut adalah ....
c. Di mana terjadi kebakaran a. narasi d. argumentasi
hutan karena panjang dan b. deskripsi e. persuasi
mungkin juga ulah manusia. c. eksposisi
d. Keluarga aman menjadi
akseptor KB Lestari tentu saja 20. Di bawah ini yang sesuai judul
kehidupan rumah tangga karangan persuatif adalah ....
sejahtera. a. Dari Ave Maria ke Jalan Lain
e. Hasan seorang remaja yang Ke Roma
cerdas, terampil, dan disiplin, b. Dian Tak Kunjung Padam
sehingga ia diterima sebagai c. Layar Terkembang
karyawan bank. d. Langkah-langkah Membina
Hubungan Bisnis
19. Sembilan bocah berkerumun di e. Lemak Yang Berlebihan
atas petak tanah yang berlumpur. Mengakibatkan Jantung
Baju, kaki, tangan bahkan wajah Koroner.
mereka terlihat kotor. Sementara

57
BAB IX

MENYIMPULKAN ISI TEKS TERTULIS DALAM


KONTEKS BEKERJA
Indikator :
Menyimpulkan suatu teks dengan menggunakan kalimat yang tidak ambigu, jelas, lugas dan
bernalar sesuai dengan informasi yang diperoleh.

Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli, tetapi tetap
mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang asli. Sedangkan Ikhtisar
merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli, tetapi tidak perlu
mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang asli. Ikhtisar lebih
mengemukakan inti atau pokok masalah dan pemecahannya.
Langkah-langkah untuk membuat sebuah ikhtisar:
1. Membaca naskah asli
2. Mencatat gagasan umum
3. Membuat reproduksi.
4. Ketentuan tambahan.
a. Lebih baik menggunakan kalimat tunggal daripada kalimat
majemuk.
b. Ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata, gagasan
panjang menjadi gagasan sentral saja. Bahkan, jika tidak
diperlukan sebuah paragraf dapat dipangkas atau dibuang.
c. Semua paragraf ilustrasi yang dianggap penting harus
dipersingkat atau digeneralisasi.
d. Bila mungkin, semua keterangan atau kata sifat dibuang.
e. Dalam ringkasan, tidak ada pemikiran atau interpretasi baru
dari penulis ringkasan.
f. Ringkasan dari sumber asli yang berupa naskah pidato atau
pidato langsung, penggunaan kata ganti orang pertama tunggal atau
jamak harus ditulis dengan sudut pandang orang ketiga.

58
g. Sebuah ringkasan umumnya ditentukan dari panjang ringkasan
finalnya, misalnya 150 atau 200 kata bergantung pada
permintaannya.

Kesimpulan adalah rumusan singkat dari beberapa hubungan pernyataan. Suatu


kesimpulan haruslah terpercaya. Untuk memenuhi persyaratan itu, maka pernyataan-
pernyataan yang akan disimpulkan serta caranya merumuskan kesimpulan itu
haruslah benar.

Penarikan Simpulan Paragraf


Dalam mengarang, ada dua cara menarik kesimpulan, yaitu sebagai berikut
1. Deduksi/deduktif adalah penarikan simpulan dari hal umum pada hal-hal
khusus.

Khusu
Umu
m Khusu
a. Silogisme
Silogisme adalah Khusu pengambilan
proses simpulan dengan
mengungkapkan terlebih dahulu pernyataan yang bersifat umum
(premis umum) disusul dengan pernyataan khusus (premis khusus).

Contoh:
PU : Semua peserta ujian diwajibkan mengenakan atribut dan
seragam dari sekolah asalnya.
PK : Susi adalah salah seorang peserta ujian.
K : Susi wajib mengenakan atribut dan seragam sekolah asal.

Dalam silogisme juga bisa mengunakan rumus, yaitu :

PU = AB
PK = CA
K = CB
b. Sebab-Akibat-Akibat
Pola ini diawali dengan pengungkapan fakta yang merupakan sebab,
lalu disusul dengan simpulan yang berupa akibat.

Contoh :
Masyarakat kita masih rendah tingkat kedisiplinannya. Dapat dilihat
dari kurang sadarnya menjaga kebersihan lingkungan. Masih banyak
penduduk yang membuang sampah di selokan dan di kali. Saat datang
musim hujan, aliran air di selokan dan kali tersumbat, tidak lancar.
Akhirnya, banjir melanda di mana-mana.

c. Akibat-Sebab-Sebab
Pola ini dimulai dengan pernyataan yang merupakan akibat, kemudian
ditelusuri penyebabnya.

59
Contoh:
Dua dari tiga remaja di kota-kota besar di Indonesia menurut
penelitian, pernah berpacaran. Separuh di antaranya telah terlibat
pergaulan bebas. Kebanyakan dari mereka terpengaruh oleh budaya
Barat yang bebas. Mereka dengan serta-merta mengadopsinya dari
tayangan-tayangan film di media elektronik. Ditambah lagi, pembinaan
agama di rumah maupun di sekolah sangat kurang.

2. Induksi/induktif adalah penarikan simpulan dari hal-hal khusus pada hal-


hal yang umum. Penalaran ini mencakup cara generalisasi, sebab-akibat,
analogi dan akibat-sebab.

Khusu
s
Khusu
s Umu
m
a. Khusu
Generalisasi
sGeneralisasi ialah pengambilan simpulan umum berdasarkan fakta dan
data yang bersifat khusus. Data dan fakta diperoleh melalui penilaian,
pengamatan, atau hasil survei.

Contoh:
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan kepada SMA Teladan saat
mereka melaksanakan upacara, semua siswa memakai sepatu hitam
dan kaos kaki putih. Pakaian mereka putih-putih dan kemeja
dimasukkan ke dalam celana dan ke dalam rok, memakai ikat pinggang
warna hitam. Pakaian mereka dilengkapi dengan dasi dan topi abu-abu.
Jadi dapat dikatakan siswa SMA Teladan, pakaiannya seragam dan
tertib sewaktu mengikuti upacara.

b. Sebab-Sebab-Akibat
Pola ini dimulai dengan mengemukakan fakta-fakta yang menjadi
sebab, lalu ditarik simpulan yang merupakan akibat.

Contoh:
Hutan banyak ditebangi secara ilegal oleh oknum pengelola hutan.
Terjadi kebakaran hutan di mana-mana. Pengawasan terhadap hutan
lindung sangat lemah. Penduduk sekitar pun ikut-ikutan sampai
embuka ladang dengan menebangi hutan. Akibatnya, setiap datang
musim hujan , bencana longsor terjadi.

c. Akibat-Akibat-Sebab
Pola ini dimulai dengan mengungkapkan fakta-fakta yang merupakan
akibat lalu dikemukakan peristiwa yang menjadi penyebabnya.

Contoh:
Ketika hujan, banjir melanda di mana-mana. Para penduduk
mengungsi di tempat yang tinggi. Mereka harus menunggu air surut

60
kembali. Ini disebabkan saluran air tersumbat oleh sampah yang
dibuang warga sembarangan.

d. Analogi
Analogi ialah pengambilan simpulan dengan mengambil kesamaan
dari suatu hal yang diperbandingkan. Biasanya dua hal atau lebih yang
dibandingkan dianggap memiliki kesamaan sifat dasarnya.

Contoh:
Seorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung.
Sewaktu mendaki, ada saja rintangan seperti jalan yang licin yang
membuat seseorang jatuh. Ada pula semak belukar yang sukar dilalui.
Dapatkah seseorang melaluinya? Begitu pula bila menuntut ilmu
seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi,
kesulitan memahami pelajaran, dan sebagainya. Apakah dia sanggup
melaluinya ? Jadi, menuntut ilmu sama saja halnya dengan mendaki
gunung untuk mencapai puncaknya.

EVALUASI X

1. Di bawah ini pernyataan yang e. Ikhtisar pada prinsipnya sama


berkaitan dengan ringkasan, dengan ringkasan.
kecuali ....
a. Ringkasan berasal dari 3. Yang bukan merupakan cara
kata precis yang artinya membuat ringkasan yang baik
memotong. adalah ....
b. Ringkasan berisi hal-hal a. membaca naskah asli
pokok dari karangan panjang. b. menggunakan interpretrasi
c. Ringkasan berbeda pengarang
dengan ikhtisar. c. mencatat gagasan pokok
d. Ringkasan tidak perlu d. membuat reproduksi
mengikuti urutan isi sumber e. menggunakan kalimat tunggal
aslinya. daripada kalimat majemuk
e. Ringkasan merupakan
suatu penyajian singkat dan 4. Hal yang perlu dilakukan oleh
suatu karangan aslinya. pembuat ringkasan ialah membaca
naskah asli secara keseluruhan,
2. Di bawah ini pernyataan yang maksudnya adalah berikut ini,
berkaitan dengan ikhtisar, ialah ... kecuali ....
a. Ikhtisar berarti memangkas. a. mendapatkan kesan umum
b. Ikhtisar tetap mempertahankan b. menangkap maksud pengarang
urutan isi wacana aslinya. c. memahami sudut pandang
c. Ikhtisar tidak perlu d. menghafal beberapa kalimatnya
mempertahankan urutan isi e. menangkap gagasan pokoknya
karangan asli.
d. Ikhtisar merupakan penyajIan 5. Penulis ringkasan setelah mencatat
berisi pandangan pembuat gagasan pokok, akan melakukan
ikhtisar. reproduksi, maksudnya ....

61
a. menulis kembali naskah drama d. Presiden melakukan reshuffle
b. menyusun kembali karangan kabinet agar kinerja menteri
singkat berdasarkan gagasan bisa lebih efektif.
yang diperoleh e. Pilkada itu rusuh karena
c. membuat kerangka karangan seorang profokator membakar
d. menyusun karangan dari emosi massa.
kerangka yang dibuat
e. mencatat ide-ide pokok naskah 9. Di bawah ini adalah hal-hal yang
asli perlu dilakukan dalam membuat
ringkasan, kecuali ....
6. Ketika rumah tetangganya a. kalimat diringkas menjadi frasa
terbakar, ia sedang tertidur pulas. b. frasa disingkat menjadi kata
Kalimat singkat dari kalimat c. gagasan panjang menjadi
majemuk di atas adalah .... gagasan sentral saja
a. rumahnya terbakar saat ia tidur d. bila perlu kata keterangan atau
b. ia tidur pulas dan rumah kata sifat dibuang
tetangganya terbakar e. mengubah kata menjadi
c. ia tidur pulas di tengah imbuhan
kebakaran
d. ia tertidur ketika kebakaran 10. Sebelum melakukan wawancara
terjadi perlu disiapkan pokok-pokok
e. tetangganya terbakar tetapi ia pertanyaan, buku catatan, alat tulis
tertidur pulas dan alat perekam.

7. Di bawah ini yang bukan kalimat Untuk meringkas kalimat di atas


majemuk adalah .... yang perlu diringkas adalah ….
a. Anita remaja yang sukses a. kata sebelum
karena pandai dan disiplin. b. kata pokok-pokok menjadi
b. Perusahaan itu maju karena pokok
seluruh karyawannya rajin c. kata buku catatan sampai alat
bekerja. perekam menjadi berbagai
c. Air Sungai Ciliwung itu perlengkapan yang diperlukan
meluap setelah Kota Bogor d. kata alat perekam dihilangkan
diguyur hujan. e. kata buku catatan menjadi buku
d. Karena tidak pernah disiram, tulis
bunga itu mati.
e. Siswa SMK wajib mengikuti 11. Kalangan partai politik
ujian praktik. mengusulkan agar menteri-menteri
yang bermasalah diganti dalam
8. Kalimat berikut yang merupakan perombakan kabinet yang
kalimat tunggal ialah .... dilakukan awal Mei mendatang.
a. Amin tidak mengikuti praktik Kalimat di atas dapat diringkas
bahasa hari ini. dengan menghilangkan kata-kata di
b. Bapak pergi haji setelah bawah ini, kecuali ....
tanahnya di kampung terjual. a. kalangan
c. Adi dihukum Pak Guru ketika b. politik
teman-temannya mengikuti c. awal
pelajaran olahraga. d. yang dilakukan
e. menteri jadi para menteri

62
12. Kalimat di bawah ini yang e. keterangan waktu dihilangkan
menggunakan kata-kata berlebihan
ialah .... 16. Yang merupakan keterangan
a. Bapak dan Ibu harap berdiri. tempat pada paragraf di atas adalah
b. Para siswa-siswa mendaftar ke ....
sekolah baru. a. Kecamatan Pereulak Barat
c. Petani di desa Kulonprogo b. Andi Wahyudi
memprotes kenaikan harga c. membekuk
gabah. d. Sabtu malam lalu
d. Pelajaran matematika dimulai e. kelompok bersenjata
pukul tujuh.
e. Manajemen perusahaan itu 17. Yang merupakan keterangan waktu
memang rapi. pada paragraf di atas adalah ....
a. Kecamatan Pereulak Barat
13. Kepolisian Resor Aceh Timur b. Andi Wahyudi
membekuk enam anggota c. membekuk
kelompok bersenjata di rumah d. Sabtu malam lalu
milik Andi Wahyudi di Desa Kabu, e. kelompok bersenjata
Kecamatan Peireulak Barat, pada
Sabtu malam lalu. Penggerebekan 18. Ringkasan paragraf di atas
itu diwarnai aksi saling tembak adalah ....
menembak antara polisi dan a. Polisi bertarung dengan enam
anggota-anggota kelompok kelompok bersenjata di Aceh
bersenjata tersebut. Timur.
Kata yang harus dihilangkan pada b. Enam anggota bersenjata
kalimat kedua adalah .... dibekuk polisi Aceh timur.
a. itu c. Polisi membekuk kelompok
b. aksi bersenjata di Aceh Timur
c. saling malam Sabtu lalu.
d. anggota d. Polisi tembak-menembak
e. c dan d dengan kelompok bersenjata di
Aceh Timur, malam lalu.
14. Ide pokok paragraf soal nomor 13 e. Kepolisian Aceh Timur, Sabtu
di atas ialah .... lalu membekuk kelompok
a. penggerebekan polisi di Aceh bersenjata setelah aksi saling
b. polisi membekuk kelompok tembak.
bersenjata
c. polisi terlihat aksi tembak- 19. Saudara-saudara,
menembak Pada pertemuan ini saya mengajak
d. polisi melawan kelompok Anda semua untuk membantu
bersenjata korban bencana alam di daerah
e. peristiwa bersenjata di Aceh kita.
Yang perlu diubah pada penggalan
15. Untuk meringkas kalimat pertama pidato di atas dalam rangka
pada soal nomor 13 yang perlu meringkas ialah ....
dilakukan adalah .... a. menghilangkan kata Saudara
a. kata bilangan b. mengganti membantu jadi
b. kata depan memberi bantuan
c. keterangan tempat disingkat c. menghilangkan kata korban
d. nama orang dihilangkan

63
d. mengganti kata “saya” dengan b. Ria mengajak orang-orang
kata ganti orang ketiga untuk membantu korban
e. mengajak menjadi meminta bencana.
c. Pemberi pidato membantu
20. Ringkasan pidato di atas adalah .... korban bencana alam.
a. Pemberi pidato mengajak d. Dia akan membantu korban
hadirin untuk membantu beban bencana alam bersama hadirin.
korban bencana di daerahnya. e. Hadirin diajak olehnya untuk
membantunya dari bencana
alam.

64

You might also like