You are on page 1of 1

ALAT MUSIK TRADISIONAL LAMPUNG

Serdam
yaitu alat musik sebangsa suling yang terbuat dari bambu tipis berlubang empat
(4), 3 di atas dan 1 (satu) di bawah, dudukan tiup di ujung dengan resonansi
persilangan udara pada kulit bambu.

Kerenceng atau terbangan


yaitu alat musik yang terbuat dari kayu (baluh) dan kulit kambing. Untuk
menghemat pemakaian dan untuk memeperkeras suara dipergunakan alat peregang
kulit yang terbuat dari rotan (sidak). Alat musik ini dipergunakan untuk
mengiringi vokal, baik dalam acara ngarak (buharak) dalam bentuk tabuh lama
(butabuh) dan mengiringi lagu-lagu dalam tubuh baru (diperbaru).

Sekhdap dan bekhdah


yaitu alat musik yang hampir sama seperti terbangan, namun dalam bentuk yang
besar (garis tengah berukuran 40 cm s/d 100 cm).

Gambus lunik atau Gambus anak buha


yaitu alat musik yang terbuat dari kayu (baiknya kayu nangka)
dan kulit, berdawai, bersenar. Alat musik ini mengiringi lagu-
lagu, baik berfungsi sebagai hiburan atau sebagai musik
pengiring tari.
Alat musik gambus lunik ini merupakan bukti langsung
pengaruh kebudayaan Islam yang dibawa pedagang-pedagang arab ke nusantara.

Gitar Tunggal
yaitu gitar yang bersenar klasik yang dipergunakan untuk
mengiringi lagu-lagu, baik sebagai hiburan atau mengiringi
sebuah tarian.Berbeda dari lagu atau petikan yang biasa
didengar, gitar tunggal mempunyai lagu atau petikan
tersendiri yang khas daerah Lampung.Alat musik ini
merupakan bukti pengaruh kebudayaan eropa terhadap budaya Lampung.

Cetik
cetik atau Kulintang Pekhing yaitu alat musik yang terbuat
dari bambu besar (betung), lebih baik yang telah berumur 6
(enam) tahun dan telah mati (Lpg : mati temegi). Ruas
bambu dibelah berukuran 5 x 30 cm, sedangkan untuk
dudukan (rancak) diberi lubang dengan lebar 7 dampai 10
cm dan panjangnya 45 cm.

You might also like