You are on page 1of 3

Kiat Sukses Mendidik Anak

Prakata

Para sahabat semua, para pembaca yang budiman khususnya yang berprofesi sebagai pendidik
atau guru sekolah di manapun berada. Atas permintaan sedulur dengan Nickname laku perihatin,
berikut saya share tentang kiat-kiat a la kejawen agar supaya sukses dalam mendidik anak
kandung ataupun anak didik di sekolah.

Tip Sukses

Jawa artinya jiwa kang kajawa, jawi yakni jiwa kang kajawi. Artinya, prinsip
hidup kejawen mengutamakan laku penghayatan atau implementasi nilai-nilai luhur dalam
kehidupan sehari-hari. Ada pepatah mengatakan, “guru kencing berdiri murid kencing berlari”.
Mendidik anak, yang paling utama adalah memberi contoh sikap dan perilaku si pendidik dalam
kehidupan sehari-harinya. Untuk bisa ngemong orang lain, kita harus bisa ngemong diri kita
sendiri terlebih dulu. Pabila diri kita masih mudah terpancing emosi, gampang terhasud, mudah
marah, kurang sabar dan tulus dijamin mudah gagal saat mendidik anak. Apalagi seorang calon
pemimpin bangsa yang mempunyai sikap temperamental, suka iri hati, panasten, mudah marah
dan terpancing emosi pastilah hanya akan menjadi penguasa otoriter, fasis, lalim dan suka
menzolimi rakyatnya. Kiat sukses mendidik anak masih termasuk dalam penjabaran kiat sukses
dalam pergaulan a-la Jawa. Adapun kiat-kiat sebagaimana dalam ajaran kejawen mendidik anak
adalah sbb ;

1. Komunikatif. Pendidikan dilakukan sejak masih di dalam kandungan. Seringlah diajak


bicara atau berkomunikasi, dilantunkan tembang, serta sering membelai-belai perut ibu
yang mengandung. Getaran batin antara ayah-anak-ibu akan saling bersentuhan dengan
lembut. Kelembutan kasih sayang ini akan menciptakan kekuatan daya cipta dan
kekuatan batin bagi si jabang bayi. Jangan heran bila di antara anda akan merasakan
ternyata janin di dalam kandungan sudah bisa diajak berbicara. Apalagi bila sukmanya
lebih tua dari usia jasadnya. Dalam mengimplementasikan kegiatan mengajar di sekolah,
hendaknya kita sebagai guru lebih bersikap egaliter, tidak menerapkan pola patron-client
(tuan-hamba). Agar supaya antara guru dengan murid memiliki hubungan batin yang
lebih erat. Rasa sejati-nya saling nyambung. Terjadinya kontak rasasejati ini sangat
bermanfaat untuk menumbuhkan rasa saling menghargai dan menghormati antara guru
dan murid.
2. Mendidik dengan sikap welas asih. Dalam mendidik musti dilakukan dengan kasih
sayang yang tulus. Ojo ngoso lan kodho. Ketulusan kasih sayang akan menghasilkan
energi positif yang kuat memancar beresonansi yang akan menyentuh alam pikiran
bawah sadar para peserta didik. Kita menyadari bahwa hidup ini tidak lain untuk
SALING MEMBERI dan MENERIMA kasih sayang kepada dan dari seluruh makhluk.
Sekalipun kpd anak didik yg harus disayangi, seorang guru juga harus mengekspresikan
suatu harapan untuk menerima kasih sayang dari para anak didik kita. Cara ini akan
memotivasi anak didik untuk belajar memberikan kasih sayang kepada bapak-ibu guru
khususnya dan kepada seluruh makhluk pada umumnya.
3. Bidiklah alam pikiran bawah sadar. Untuk anak kita di rumah, lantunkan tembang-
tembang seserepan (pelajaran) tentang kehidupan pada saat anak menjelang dan sedang
tidur. Karena kebiasaan ini mempunyai efek sangat posistif. Dalam kondisi tidur, pada
saat itu gelombang otak mencapai level tetha sehingga alam pikiran bawah sadar masih
terjaga, apalagi kesadaran rasasejati-nya tetap melek walau dalam keadaan tertidur pulas
(mendengkur) di mana gelombang otak mencapai level delta. Dalam keadaan di atas
kalimat lantunan tembang yang mengandung pelajaran adiluhung mudah direkam ke
dalam alam pikiran bawah sadar-nya. Maka dalam khasanah kesenian Jawa dikenal
tembang khusus untuk menidurkan anak, DANDANG GULA TURU LARE. Tembang
itu bagaikan mantra yang penuh energi bila dilantunkan saat anak menjelang tidur. Dan
mudah terpatri di dalam sanubari karena menjelang tidur keadaan gelombang otaknya
berada pada level alpha. Untuk tembang-tembang tersebut para pembaca yang budiman
dapat membeli kasetnya di toko kaset terlengkap. Misalnya Popeye di jogja, atau toko
kaset di dekat Jl Jaksa Jakpus. Syukur-syukur kita bisa nembang sendiri supaya lebih
berenergi.
4. Tekad bulat, ketangga, keketeg ing angga. Sebelum kegiatan mengajar dimulai atau
saat akan berangkat ke tempat mengajar, konsentrasi lah dahulu untuk mengajak sedulur
kembar dan sedulur papat kiblat serta kelima pancer-nya agar ikut andil dalam proses
mengajar. Untuk kalimat yang diucapkan silahkan dibuka posting saya terdahulu FAQ;
MEMBANGUN LAKU PRIHATIN.
5. Hargailah seluruh makhluk. Dalam kesempatan khusus, saat telah sampai di tempat
mengajar, sempatkan untuk sekedar permisi dan minta semua kekuatan dan makhluk
tuhan yangg tinggal di sekitar sekolahan, baik yang tampak maupun tidak tampak,
termasuk lingkungan alam, pepohonan, dan ke-empat unsur alam, agar energinya selalu
bersinergi dan harmoni dengan getaran ketulusan kita.
6. Sinergikan dan harmonisasikan dengan alam semesta. Saat mau mulai mengajar,
heningkan cipta terlebih dulu. Ucapkan; “aku ora ndidik ragane murid-muridku, nanging
ndidik jabang bayine murid-muridku kabeh. Kyai among nyai among, kabeh kang
ngemongi anak didikku ewang-ewangono supaya pada mbangun-turut, dadi bocah kang
pinter lan mulya dunya akhirate, mangerteni apa sejating urip. Kabeh saka kersaning
Gusti. (Artinya; Aku tidak mendidik raga para murid-muridku, tetapi mendidik jabang
bayinya murid-muridku kabeh. Kyai among nyai among, semua unsur gaib yang
membimbing anak didikku, bantulah supaya anak didik hormat dan patuh, menjadi anak
yang pandai dan mulia dunia akhiratnya, memahami kehidupan yang sejati. Semuanya
atas kodrat Tuhan).
7. Jadikan pekerjaan kita sebagai ladang amal. Oleh sebab itu, libatkan hati dalam setiap
pekerjaan. Tetapkan apa tujuan menjadi seorang pengajar atau guru. Jangan bertujuan
untuk mencari makan atau mendapatkan gaji bulanan. Tetapi tetapkan tujuan untuk
membagi ilmu pengetahuan kepada semua orang yang memerlukan. Agar supaya mereka
dapat menentukan dan merubah nasibnya menjadi lebih baik lagi. Saat kita mengajar,
sama saja kita sedang menolong orang banyak. Perlu saya garis bawahi bahwa membantu
orang lain memiliki “kredit point” yang sangat besar. Urut-urutannya adalah ; pertama,
menolong keselamatan jiwa orang lain. Kedua, menolong nasib atau membukakan jalan
hidup bagi orang lain. Nah, bila kita bisa menetapkan tujuan di atas, sama halnya kita
telah menghayati ajaran; tanamlah padi, maka rumput akan ikut tumbuh. Menanam
padi sebagai kiasan akan amal kebaikan, menolong, membantu, memberi kemudahan,
mempererat tali persaudaraan atau silaturahmi. Rumput yang ikut tumbuh sebagai kiasan
rejeki yang akan selalu mengikuti setiap kita berbuat kebaikan kepada seluruh makhluk.
Maka dalam bekerjaa menjalankan tugas pun hendaknya kita selalu menghayati tapa
ngrame. Rame ing gawe, sepi ing pamrih.
8. Tapa mendhem. Jangan pernah mengungkit-ungkit kebaikan yang pernah kita lakukan
kepada siapapun dengan dalih untuk melehke, atau agar supaya ia malu dan merasa
berhutang jasa budi baik. Termasuk jasa-jasa seorang guru kepada murid-muridnya.
Sebaliknya ingatlah baik-baik jasa para murid yang pernah dilakukan kepada guru.
Dikiaskan, tulislah kebaikan orang lain di atas batu agar tak mudah kita lupakan, tulislah
kebaikan yang pernah kita lakukan di atas tanah agar segera kita lupakan.

Demikianlah beberapa kiat sukses dalam mendidik/mengajar


anak didik. Masih banyak lagi kiat-kiat sukses dalam bentuk yang lebih teknis, tetapi yang saya
anggap paling utama adalah ke-delapan point di atas. Nyuwun duka kepada para pembaca yang
budiman sekiranya ada kalimat yang terasa menggurui dan kurang sopan. Hanya kiat-kiat
tersebut di atas yang bisa saya persembahkan kepada siapapun yang membutuhkan. Terimakasih
kepada Bapak laku perihatin yang telah memotivasi saya menulis posting di atas dan terkesan
amburadul karena memang mendadak untuk sekaligus menjawab pertanyaan panjenengan pada
list komentar. Mumpung ada waktu minum kopi sambil ngebul di pinggir jalanan, itung-itung
bisa sambil bikin corat-coret di atas. Kiat-kiat di atas memang tampak sepele, namun ajaran ini
bila dihayati akan memiliki kekuatan yang dahsyat, menjadikan diri kita seumpama medan
magnet yang akan mempunyai daya tarik terhadap semua unsur yang positif. Kebaikan yang kita
lakukan akan berbalik kepada diri kita sendiri secara berlipat ganda. Begitulah salah satu rumus
atau hukum yang ada di jagad raya ini. Sumonggo silahkan dibuktikan. Salam sukses, rahayu
karaharjan untuk semua.

http://sabdalangit.wordpress.com/2010/03/12/kiat‐sukses‐mendidik‐anak/ 

You might also like