Professional Documents
Culture Documents
BAB I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak para pelajar tidak mengetahui bagaimana cara belajar yang efektif
dan tidak mengetahui hal-hal apa saja yang harus mereka ketahui agar bisa belajar
dengan efektif serta memberikan hasil yang optimal. Bayak orang beranggapan
belajar yang efektif adalah dengan cara banyak-banyak membaca.
Namun, sebenarnya ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi agar belajar dapat
menjadi efektif yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal meliputi motivasi yang dapat bersumber dari dalam diri
sendiri maupun yang berasal dari luar diri sendiri untuk belajar sesuatu, cara
menghadapi hambatan-hambatan belajar yang berasal dari diri sendiri seperti
kurang kosentrasi saat belajar serta yang berasal dari luar berupa lingkungan
pergaulan, cara membagi waktu belajar dengan kegiatan yang lain atau cara agar
dapat memprioritaskan mana hal-hal yang lebih penting dan mana hal-hal yang
tidak penting karena kebanyakan orang lebih mementingkan sesuatu yang
sebenarnya bukan prioritas utama sehingga hasil yang diharapkan tidak optimal.
Sebagai contoh, banyak para pelajar sering menunda-nunda waktu belajar mereka
dikarenakan hal-hal yang tidak penting seperti nonton TV, jalan-jalan bersama
teman-teman sehingga pada saat akan menghadapi tes mereka harus mempelajari
materi dari awal hingga akhir dalam satu hari atau satu malam dan akhirnya
mendapatkan hasil yang tidak optimal.
Faktor eksternal meliputi bagaimana lingkungan belajarnya apakah
mendukung terhadap gaya belajar yang dimilikinya karena setiap orang memiliki
gaya belajar yang berbeda-beda, ada yang harus ditempat sunyi, ada yang dengan
mendengarkan musik, ada yang harus dengan berkelompok kecil, ada yang harus
dengan menggerak-gerakan tangan dan lain-lain.
Faktor-faktor inilah yang belum banyak diketahui oleh para pelajar
sehingga cara belajar mereka tidak menjadi efektif. Oleh karena itu, agar belajar
menjadi lebih efektif dan efisien, mereka harus mengetahui strategi belajar yang
efektif.
BAB II. ISI
2.1 Kiat – Kiat Strategi Belajar Efektif
2. Tumbuhkan Motivasi
Kamus bahasa Indonesia (dalam Manzilatusifa 2008) motivasi
adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang secara sadar atau tidak
sadar untuk melakukan tindakan, tujuan tertentu. Menurut E. Kusmana
Fachrudin (dalam Manzilatusifa 2008), motivasi dibagi menjadi dua yaitu
motivasi asli yaitu dorongan yang berasal dari diri seseorang dan motivasi
buatan yaitu motivasi yang berasal dari luar kemudian menjadi dorongan
diri seseorang baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan motivasi adalah
suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu dan
motivasi dibagi menjadi dua yaitu motivasi internal yaitu yang berasal dari
dalam diri sendiri serta motivasi eksternal yaitu motivasi yang berasal dari
luar diri sendiri. Hubungan motivasi dengan belajar adalah sangat penting
karena motivasi berperan sebagai pendorong untuk belajar. Menurut
Pramuji Prabowo (2007) “Belajar tanpa motivasi bagaikan kendaraan
bermotor tanpa bahan bakar, sehingga semewah apapun kendaraan
tersebut tidak akan bisa dijalankan tanpa adanya bahan bakar.”
Asian Brain (2008), terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat
termotivasi untuk belajar, yaitu:
1. Motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk
karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar
untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani
kehidupan.
2. Motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa
rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat
memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan.
3. Tentukan Gaya Belajar
Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Oleh
karena itu, kita harus mengenali gaya belajar masing-masing agar proses
belajar akan menjadi efektif. Menurut DePorter (dalam Susanto 2006)
“Terdapat tiga macam modalitas belajar yang digunakan oleh seseorang
5. Manajemen Waktu
Trieexs media inc (2008), waktu adalah sesuatu yang mutlak dan
tidak dapat ditawar lagi,karena waktu bukan milik manusia tapi milik Sang
pencipta. Waktu selalu berjalan dan tidak berhenti maupun mundur
walaupun hanya satu detik. Banyak orang yang gagal dalam suatu bidang
karena gagal memanajemen waktu sebagai contoh seseorang pelajar yang
menghabiskan terlalu banyak kegiatannya dalam berorganisasi padahal ia
masih memiliki kewajiban yaitu belajar. Oleh karena itu waktu harus di
manajemen dengan baik.
George Mason University (dalam toni 2007), cara manajemen waktu yang
baik adalah :
1. Lakukan survei pribadi
Untuk memulai manajemen waktu harus diketahui secara pasti
berapa lama menghabiskan waktu dalam satu kegiatan sebagai
contoh, berapa lama anda efektif belajar. Jadi, dengan adanya
survei anda dapat mengatur jadwal belajar anda secara akurat.
2. Perhatikan jadwal harian
Jangan habiskan waktu dengan kegiatan secara terus menerus
tetapi sediakan juga waktu untuk beristirahat dan lain-lain.
3. Jangan menjadi perfeksionis
Jangan menjadi orang yang merasa sempurna maksudnya tentukan
tujuan yang dapat dicapai sesuai dengan kemampuan.
4. Belajar berkata tidak
Hal ini berguna untuk menolak ajakan teman disaat tidak sesuai
dengan jadwal yang telah diatur contohnya disaat belajar ada
seorang teman mengajak jalan-jalan. Namun, jangan terlalu sering
mengatakan tidak saat teman anda mengajak untuk melakukan
sesuatu yang positif karena seseorang juga harus bersosialisasi
dengan orang lain.
5. Belajar menentukan prioritas
Menentukan prioritas sangat penting karena seseorang yang tidak
mengetahui mana yang menjadi prioritas maka akan menjadi orang
yang selalu menunda-nunda pekerjaan.
6. Gabungkan sejumlah aktivitas
Jika memungkinkan gabungkan beberapa aktivitas dalam satu
waktu.
7. Adaptasi diri
Setelah selesai dalam memanajemen waktu tahap terakhir adalah
beradaptasi dengan jadwal yang telah dibuat.
Agar belajar dapat menjadi efektif seseorang harus memiliki strategi yang
baik yang dimulai dengan menetapkan tujuan belajar, menumbuhkan motivasi,
mengetahui gaya belajar yang dimiliki dalam dirinya, mengetahui cara mengatasi
kekurangan kosentrasi karena hal ini merupakan suatu faktor mempengaruhi hasil
belajar dan manajemen waktu untuk menyukseskan semuanya.
DAFTAR PUSTAKA