You are on page 1of 8

No.

Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 21 Maret 2009
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Revisi 00
1 dari 8
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman

ACARA E

TEKNIK ISOLASI BAKTERI

Disusun Oleh:
Nama : Roesma Narulita
Nim : 08/267350/BI/8131
Gol/ Kel : III
Asisten : Eggie Febrianto Ginanjar

LABOATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2010
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 21 Maret 2009
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Revisi 00
2 dari 8
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman

TEKNIK ISOLASI BAKTERI


I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Isolasi mikroorganisme mengandung arti proses pengambilan mikroorganisme
dari lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam suatu medium di
laboratorium(Sarles,1956). Proses isolasi ini menjadi penting dalam mempelajari
identifikasi mikrobia, uji morfologi, fisiologi, dan serologi (Soetarto,2010).
Sedangkan pengujian sifat-sifat tersebut di alam terbuka sangat mustahill untuk
dilakukan (Pelczar,1986).
Prinsip kerja isolasi bakteri cukup sederhana yakni dengan menginokulasikan
sejumlah kecil bakteri pada suatu medium tertentu yang dapat menyusung kehidupan
bakteria. Sejumlah kecil bakteri ini didapat dari bermacam-macam tempat
tergantung dari tujuan inokulasi. Dalam kajian mikrobiologi yang berhubungan
dengan sumber bakteri adalah mikrobia tanah, air, makanan dan udara (Talaro,1999).
Pemahaman mengenai bakteri yang diinokulasikan merupakan hal yang wajib.
Inokulasi bakteri termasuk pula di dalamnya adalah prinsip untuk membuat
lingkungan medium menjadi semirip mungkin dengan medium aslinya
(Suharni,1999). Pemahaman ini meliputi: (Soetarto,2010)
1. Sifat dan jenis mikrobia yang akan diisolasi
2. Tempat hidup/atau asal mikrobia tersebut
3. Medium yang sesuai untuk pertumbuhan
4. Cara inkubasi mikrobia
5. Cara menanam mikrobia
Perlakuan yang tidak sesuai terhadap isolat mikrobia dapat mengakibatkan
perkembangan kultur mikrobia hasil isolasi terhambat. Sebagai contoh apabila yang
diisolasi adalah bakteri acidofil namun dikembangkan dalam medium yang netral
maka pertumbuhan bakteri tidak akan maksimal atau malah akan mati (Talaro,1999).
Teknik dalam menginokulasi bakteri memiliki beberapa variasi metode
misalnya metode goresan (streak plate), metode taburan (pour plate), dan metode
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 21 Maret 2009
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Revisi 00
3 dari 8
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman

apusan (surface plate). Pemilihan teknik ini didasarkan pada tujuan


penelitian/percobaan (Pelczar,1986).
Apabila ingin mendapatkan kultur murni suatu mikrobia yang digunakan
adalah metode streak plate, karena hasil akhir metode ini adalah berupa kumpulan
sel-sel yang semakin jarang pada ujung streak sehingga dapat diambil bakteri pada
jumlah seluler (satu sel). Selain itu bakteri yang didapat seharusnya merupakan
bakteri yang memang ingin dibiakkan di kultur tersebut dengan kata lain bukan
bakteri kontaminan, sebab yang diambil/dicuplik adalah koloni bakteri yang berada
di atas streak yang dibuat dan bukan di luar streak. Kelebihan metode ini adalah
dapat segera diketahui adanya kontaminasi. Sedangkan kekurangannya metode ini
sulit dilakukan dan hanya dapat digunakan untuk menumbuhkan bakteri aerob saja.
(Burrrow,1959).
Metode kedua adalah pour plate. Metode ini dilakukan dengan
menginokulasikan sejumlah bakteri ke dasar cawan baru kemudian medium agar cair
dimasukkan dan dibiarkan memadat. Metode ini cocok digunakan apabila kita ingin
menguji apakah suatu koloni bakteri merupakan bakteri yang aerobik, anaerob
fakultatif, ataukah anaerob obligat. Pengujian ini dapat terjadi karena hasil akhir
metode pour plate adalah berupa pertumbuhan bakteri pada dasar medium, tengah
medium, dan pada permukaan medium. Bakteri yang terdapat pada dasar medium
mungkin adalah bakteri anaerob obligat, sedangkan bakteri yang tumbuh pada bagian
tengah medium adalah bakteri anaerob fakultatif, dan bakteri yang tumbuh pada
permukaan adalah bakteri aerob walaupun perlu pengkajian lebih lanjut mengenai hal
ini (Black,1999). Kekurangan metode ini adalah sulit menentukan kontaminan dan
kerapatan mikrobia karena jarak antar koloni terlalu rapat.
Metode yang ketiga adalah surface plate. Metode ini dilakukan dengan
menginokulasikan sejumlah bakteri pada medium dan diratakan pada bagian
permukaan medium dengan menggunakan drygalski. Metode ini cocok digunakan
apabila ingin mengetahui bentuk koloni alami dari suatu bakteri. Kelebihan teknik ini
adalah mudah dilakukan dan mudah menghitung kerapatan mikrobia.
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 21 Maret 2009
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Revisi 00
4 dari 8
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman

Kekurangannya sulit mengetahui kontaminasi, untuk mengetahuinya perlu perlakuan


kontrol.

B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah memperlajari teknik-teknik isolasi bakteri dan
menumbuhkannya dalam medium yang sesuai.

II. Metode
A. Alat
Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah cawan petri sebagai
wadah medium, lampu spiritus untuk sterilisasi peralatan dan memanaskan reagen,
kertas sampul untuk membungkus cawan petri saat akan diinkubasikan, jarum-jarum
inokulasi untuk menginokulasi bakteri pada medium agar, kamera digital untuk
memfoto hasil isolasi.

B. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah larutan agar dan
bahan sumber bakteri

C. Cara Kerja
Untuk teknik streak plate,teknik ini membagi cawan petri menjadi empat
kuadran. Mulanya isolat bakteri diambil menggunakan jarum ose yang sudah
dipanaskan (disterilkan) sebelumnya, kemudian digoreskan di atas medium
sedemikian rupa sehingga menyerupai garis-garis yang zigzag (Streak). Kemudian
diinkubasi selama 3x24 jam.
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 21 Maret 2009
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Revisi 00
5 dari 8
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman

Gambar 1. Isolasi Bakteri Menggunakan Teknik Streak Plate


Teknik berikutnya adalah teknik pour plate pada teknik ini isolat bakteri
diambil menggunakan jarum ose yang sudah dipanaskan (disterilkan) sebelumnya
lalu dbubuhkan di dasar cawan kemudian cawan diisi dengan agar cair hingga
memadat dan diinkubasi selama 3x24 jam.

Gambar 2. Isolasi Bakteri Menggunakan Teknik Pour Plate (Anonim1, 2010)


Kemudian adalah teknik surface plate pada teknik ini isolat bakteri diambil
dan diratakan di seluruh permukaan bagian atas medium agar menggunakan drygalski
kemudian diinkubasi selama 3x24 jam. Masing-masing hasil isolasi kemudian difoto
dan digambar untuk melihat perbedaan hasilnya.

Gambar 3. Isolasi Bakteri Menggunakan Teknik Surface Plate (Anonim2., 2010)


No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 21 Maret 2009
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Revisi 00
6 dari 8
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman

III.Hasil dan Pembahasan


A. Hasil
1. Teknik goresan (Streak plate)

Gambar 4. Hasil isolasi bakteri dengan menggunakan teknik streak plate


2. Teknik taburan (Pour plate)

Gambar 5. Hasil isolasi bakteri dengan menggunakan teknik pour plate


3. Teknik apusan (Surface plate)

Gambar 6. Hasil isolasi bakteri dengan menggunakan teknik surface plate

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil percobaan teknik goresan (streak plate) dapat dilihat


bakteri aerob tumbuh di sekitar goresan. Di luar goresan juga terdapat bakteri jenis
lain yang tumbuh, ini merupakan bakteri kontaminan dari udara. Bakteri udara dapat
tumbuh dalam medium disebabkan kecerobohan praktikan. Mungkin praktikan
kurang menerapan teknik aseptis, ketika melakukan isolasi.
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 21 Maret 2009
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Revisi 00
7 dari 8
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman

Untuk teknik taburan (pour plate) hasil yang terlihat terdapat bakteri yang
tumbuh pada permukaan medium dan di bawah/di dalam medium. Bakteri yang
tumbuh di permukaan merupakan bakteri aerob, sedangkan yang di dalam/bawah
medium merupakan bakteri yang bersifat anaerob.

Untuk teknik apusan (surface plate) hasil yang terlihat koloni bakteri tumbuh
di permukaan medium. Bakteri ini merupakan bakteri aerob, sedangkan bakteri
anaerob tidak tumbuh. Ini merupakan kekurangan dari teknik ini. Kelebihannya
teknik ini cenderung mudah dilakukan dan mudah dibedakan antara bakteri
kontaminan dan kultur murni. Cawan petri yang digunakan untuk tempat
menumbuhkan bekteri pada saat isolasi, dibungkus dengan kertas payung dan dibalik
untuk mencegah terjadinya tetesan air pada permukaan agar dari hasil kondensasi uap
air.

IV. Kesimpulan
Pemilihan metode yang akan digunakan dalam mengisolasi suatu bakteri didasarkan
pada tujuan percobaan/penelitian. Ketepatan penggunaan metode dengan tujuan
percobaan/penelitian akan menunjang keberhasilan percobaan/penelitian. Metode-metode
yang digunakan dalam mengisolasi bakteri adalah streak plate, pour plate, dan surface
plate yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri.

V. Daftara Pustaka
Anonim1. 2010. http://www.practicalbiology.org/areas/advanced/health-and-
disease/hygiene/making-a-spread-or-lawn-plate,107,EXP.html (diakses tanggal
10 April 2010)
Anonim2. 2010. http://www.practicalbiology.org/areas/advanced/health-and-
disease/hygiene/making-a-pour-plate,98,EXP.html (diakses tanggal 10 April
2010)
.Black, J.G.1999. Microbiology Principles and Explanation. Prentice Hall
International, Inc. New Jersey, pp.155-156.
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 21 Maret 2009
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Revisi 00
8 dari 8
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman

Burrow, W.1959. Textbook of Microbiology. W.B. Saunders Company. Philadelphia,


pp.150.
Pelczar, M.J dan E.C.S Chan, 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Terjemahan R.S.
Hadioetomo dkk. UI Press. Jakarta, hal. 68.
Sarles W.B, W.C Frazier, J.B. Wilson, and S.G. Knight, 1956.Microbiology.
Harper&Brother. New York, pp.65,128-137.
Soetarto, E.S., T.T. Suharni, S.Y. Nastiti, dan L.Sembiring, 2010. Petunjuk
Praktikum Mikrobiologi. Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi
Universitas Gadjah Mada. Jogjakarta, hal. 4-11.
Suharni, T.T, S.J. Nastiti, dan A.E.S. Soetarto, 1999. Mikrobiologi Umum a Lecture
Notes. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Jogjakarta, hal. 92.
Talaro K.P. and A. Talaro, 1999. Foundation in Microbiology Third Edition.
McGraw Hill Company. Boston, p.61.

You might also like