You are on page 1of 19

“bergerak maju bersama”

“in collaborata progressio”

SAYA SIAP MENJADI REKTOR ABFI INSTITUTE PERBANAS

oleh
Prof. Dr. ir. Marsudi Wahyu Kisworo
marsudi.kisworo@gmail.com
http://marsudi.wordpress.com
0818-888-537

"...Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama manusia..."


(Hadits diriwayatkan oleh Thabrani dalam Al-Ausath)
Rangkuman Eksekutif

Mengabdikan sumberdaya, kemampuan, dan pengetahuan dalam mengelola institusi


pendidikan berkelas dunia yang saya miliki pada sebuah perguruan tinggi swasta nasional, sehingga
dapat mensejahterakan seluruh keluarga besar ABFI Institute Perbanas khususnya dan memberikan
kontribusi berharga dalam meningkakan martabat bangsa dengan cara menjadi memimpin ABFI
Institute Perbanas sebagai Rektor, sehingga dapat membawa ABFI Institute Perbanas menjadi
sebuah world class university.
Untuk merealisasikan visi tersebut, ada 9 misi yang akan saya selesaikan, disamping
pembenahan dalam aspek tata pamong, sistem pengelolaan berbasis mutu, mahasiswa dan lulusan
yang kompeten, sumberdaya manusia yang berkualitas, kurikulum dan sistem pembelajaran
berbasis kompetensi dan internship, pembiayaan dan pengelolaan aset kreatif, serta pelaksanaan
Tridarma Perguruan Tinggi yang inovatif.
Mengingat visi ini akan membawa perubahan yang mendasar, maka pola kepemimpinan
yang akan saya terapka adalah pola kepemimpinan mensejahterakan dengan cara melayani dan
memuiakan, yang terdiri dari tiga pilar, yaitu Pilar Karakter, Pilar Peran, dan Pilar Kemampuan.
Seluruh keluarga besar ABFI Institute Perbanas juga harus melakukan perubahan paradigma
menjadi paradigma kemandirian yang disertai dengan tanggung jawab (otonomi berbasis
akuntabilitas). Perubahan paradigma terdiri dari 4 (empat) pilar perubahan pola pikir (mindset) yaitu
pola pikir terbuka, pola pikir terencana, pola pikir mutu, dan pola pikir melayani.
Sedangkan shared values yang akan diterapkan adalah ETHICS, yaitu E(ndurance), T(rust),
H(umanity), I(ntegrity), C(ompetency), dan S(ense of Belonging).
Jika seluruh keluarga besar ABFI Institute Perbanas bersama-sama merealisasikan mimpi
ini, maka mimpi ini akan terwujud. Mari kita bergerak maju bersama, in collabora progressio.....
Visi – Misi Prof. Dr. ir. Marsudi Wahyu Kisworo sebagai Rektor ABFI Institue Perbanas

A. Pendahuluan
Manusia sebagai khalifah (wakil) Allah di Bumi mengemban tugas utama untuk menjadi
rahmat bagi alam sekitarnya. Menjadi rahmat bagi alam di sini berarti seorang manusia
mengemban tugas untuk mensejahterakan dan memuliakan lingkungan sekitarnya dengan cara
melayani dan memuliakan lingkungan sekitarnya. Alasan inilah yang mendorong saya untuk
mengabdikan sumberdaya, kemampuan, dan pengetahuan dalam mengelola institusi pendidikan
berkelas dunia yang saya miliki pada sebuah perguruan tinggi swasta nasional, sehingga dapat
mensejahterakan seluruh keluarga besar ABFI Institute Perbanas khususnya dan memberikan
kontribusi berharga dalam meningkakan martabat bangsa dengan cara menjadi memimpin ABFI
Institute Perbanas sebagai Rektor, karena dalam ajaran Islam disabdakan oleh Nabi Muhammad
bahwa "...Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama manusia..." (Hadist
diriwayatkan oleh Thabrani dalam Al-Ausath)
Keberhasilan Rektor sebagai seorang pemimpin ditentukan oleh kemampuannya untuk dapat
membuat orang lain mengikuti visinya dengan penuh antusias. Seorang Rektor harus dapat
menciptakan antusiasme, menciptakan komitmen, serta menjadi agen perubahan, cheerleader,
coach, guru, dan integrator. Untuk itu maka kepemimpinan saya sebagai Rektor berlandaskan
pada tugas kepemimpinan untuk mensejahterakan dengan melayani dan memuliakan, serta 3
(tiga) pilar kepemimpinan yaitu (1) Pilar Karakter yang demokratis, partisipatif, transparan, dan
akuntabel; (2) Pilar Peran pemimpon sebagai perintis, pemberdaya, penyelaras, dan panutan
bagi orang-orang yang dipimpinnya, dan (3) Pilar Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin yang efektif yaitu kemampuan mengambil keputusan (decide), kemampuan
mendorong dan memotivasi (drive), kemampuan untuk melakukan eksekusi (execute), dan
kemampuan untuk mencapai keberhasilan (deliver). Sedangkan etos kepemimpinan saya
sebagai Rektor adalah etos BERKARAKTER, yaitu bersemangat, kreatif, ramah, empati, dan
terampil.

B. Pokok-pokok Pikiran Pengembangan Portfolio


1. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Strategi
Visi saya menjadi Rektor ABFI Institute Perbanas adalah membawa ABFI Institute
Perbanas menuju world class university sehingga menjadi institusi rujukan dunia dalam bidang
keuangan, perbankan, dan informatika. Visi ini adalah perluasan Vision-19 Perbanas yang
dinyatakan sebagai “the Asian most reputable banking education institute”, tetapi menjadi
“world class reputable banking education institute”. World class university bukanlah sebuah

hal. 1 dari 16
Visi – Misi Prof. Dr. ir. Marsudi Wahyu Kisworo sebagai Rektor ABFI Institue Perbanas

universitas dengan identitas asing, melainkan sebuah universitas dengan ciri khas
keIndonesiaannya tetapi reputasinya bertaraf dan diakui oleh dunia.
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ada 9 misi yang akan saya laksanakan sebagai
Rektor yaitu:
(a) mengkaji dan menyempurnakan Vision 19 ABFI Institute Perbanas sehingga menjadi world
class university dan kemudian secara konsisten menerapkannya secara bertahap sesuai
dengan kesiapan stakeholder dan lingkungan kampus.
Tujuan dari misi ini adalah untuk mewujudkan adanya perencanaan jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang yang menjadi pijakan kokoh sebagai panduan yang
disepakati bersama oleh seluruh stakeholder yang kemudian akan diterapkan untuk
transformasi ABFI Institute Perbanas menjadi world class university.
Sasaran dari misi ini adalah tersusunnya perencanaan jangka pendek, jangka menengah, dan
jangka panjang komprehensif yang disepakati bersama yang ketika diterapkan akan
merubah ABFI Institute Perbanas menjadi world class university.
(b) memperbaiki budaya organisasi dan meningkatkan iklim kerja.
Tujuan dari misi ini adalah mewujudkan sebuah lingkungan organisasi yang sehat dan
nyaman sehingga, dan siap dengan mindset internasional serta budaya global seperti
keterbukaan, disiplin, kualitas, dan good governance.
Sasaran dari misi ini adalah terwujudnya lingkungan kampus yang bersih, menyenangkan,
aman, dan nyaman untuk bekerja sehingga timbul mutual trust, meningkatkan rasa
kekeluargaan, meningkatkan sense of belonging dari semua stakeholder. Sasaran ke dua
adalah mengembangkan pola-pola insentif yang dapat mendorong seluruh dosen dan
karyawan untuk berprestasi baik dalam bidang pendidikan, penelitian, maupun layanan
publik baik layanan komersial maupun layanan sosial. Sasaran ke tiga adalah terbentuknya
budaya global di kalangan keluarga besar ABFI Institute Perbanas seperti kemampuan
berbahasa Inggris atau bahasa asing lainnya, budaya disiplin, budaya keterbukaan, budaya
multikultural, budaya kualitas, dan budaya kinerja sehingga mendorong warga ABFI
Institute Perbanas untuk ikut berkiprah dalam meningkatkan martabat bangsa baik di dalam
negeri maupun di dunia internasional
(c) memperbaiki dan menyempurnakan tata pamong dan tata kelola sehingga mengikuti apa
yang menjadi best practices bagi sebuah world class university.
Tujuan dari misi ini adalah membenahi tata pamong dan tata kelola sehingga sesuai dengan
best practices dari sebuah world class university.

hal. 2 dari 16
Visi – Misi Prof. Dr. ir. Marsudi Wahyu Kisworo sebagai Rektor ABFI Institue Perbanas

Sasaran dari misi ini adalah terbentuknya tata kelola yang berbasis kepada kualitas serta
struktur organisasi yang efisien namun efektif sehingga adaptif dengan perubahan
lingkungan dan bisa bergerak dengan cepat. Tata kelola kualitas akan didasarkan kepada
Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Tinggi (SPMI-PT) yang merupakan superset
dari ISO 9000. Untuk menjalankan tata kelola yang baru, maka Rektorat akan terdiri dari
Rektor dibantu oleh 2 (dua) orang Wakil Rektor, yaitu Wakil Rektor bidang Akademik dan
Wakil Rektor bidan Non-Akademik yang melakukan fungsi strategi. Di bawah Rektorat
akan ada beberapa Direktur yang melakukan fungsi eksekusi. Sedangkan struktur akademik
ABFI Institute Perbanas akan direorganiasikan sehingga terdiri dari 3 fakultas yang akan
disebut dengan terminologi School, yaitu School of Banking and Finance, School of
Information and Banking Technology, dan Graduate School of Business yang masing-
masing akan dipimpin oleh seorang Dekan yang bertanggung jawab langsung kepada
Rektorat. Masing-masing School akan terdiri dari beberapa program studi, baik yang sudah
ada maupun yang akan dikembangkan.
(d) meningkatkan akreditasi dalam negeri dari BAN-PT maupun akreditasi dari lembaga
akreditasi internasional.
Tujuan dari misi ini adalah meningkatkan pengakuan kualitas terhadap ABFI Institute
Perbanas baik pengakuan dari dalam negeri maupun pengakuan dari luar negeri.
Sasaran dari misi ini adalah menjadikan semua program studi di ABFI Institute Perbanas
terakreditasi A oleh BAN-PT dan terakreditasi juga oleh lembaga akreditasi Amerika dan
Eropa. Selain itu sasaran lainnya adalah pembukaan program doktoral (S-3) dalam bidang
perbankan, manajemen resiko, akuntansi, dan pengawasan keuangan, serta program
magister (S-2) dalam bidang akuntansi dan informatika baik secara mandiri atau bekerja
sama dengan universitas-universitas di luar negeri (sandwich) untuk meningatkan ranking.
(e) meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga ABFI Institute Perbanas menjadi pilihan
utama calon mahasiswa dan meningkatkan graduate employablilty
Tujuan dari misi ini adalah mewujudkan sistem pembelajaran yang berkualitas sehingga
dapat meningkatkan graduate employability sekaligus dapat meningkatkan brand equity dari
ABFI Institute Perbanas.
Sasaran dari misi ini adalah terbentuknya kurikulum berbasis kompetensi yang sesuai
dengan kebutuhan dunia kerja. Selain itu sasaran dari misi ini juga terselenggaranya
pembelajaran kontekstual sehingga dapat menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan
kompetitif global yang memiliki (1) kecerdasan afektif yang tercermin pada kualitas
keimanan, ketakwaan, akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur serta kepribadian unggul,
hal. 3 dari 16
Visi – Misi Prof. Dr. ir. Marsudi Wahyu Kisworo sebagai Rektor ABFI Institue Perbanas

dan kompetensi estetis; (2) kecerdasan kognitif yang tercermin pada kapasitas pikir dan
daya intelektualitas untuk menggali dan mengembangkan serta menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi; dan (3) kecerdasan psikomotorik yang tercermin pada kemampuan
mengembangkan keterampilan teknis, kecakapan praktis, dan kompetensi kinestetis
sehingga berorientasi dunia dan mampu berkiprah di dunia global. Untuk itu salah satu
program yang akan dikembangkan adalah program magang penuh satu semester (internship)
di perusahaan-perusahaan di dalam dan luar negeri untuk meningkatkan graduate
employablity sehingga waktu tunggu untuk dapat bekerja rata-rata bisa ditekan menjadi
kurang dari 3 (tiga) bulan.
(f) meningkatkan kualitas dan kesejahteraan sumberdaya manusia.
Tujuan dari misi ini adalah mewujudkan sumberdaya manusia berkualitas yang dapat
mendukung keberadaan sebuah world class university.
Adapun sasaran dari misi ini adalah tersedianya staff baik dosen maupun karyawan yang
dapat secara aktif menyelenggarakan proses-proses pendidikan dengan berbahasa Inggris
secara penuh. Sasaran ke dua adalah tersedianya dosen/staff akademik yang memenuhi
syarat untuk menjadi world class university yaitu minimal 75% berpendidikan doktor dan
sisanya berpendidikan magister. Dari aspek jabatan fungsional staff akademik minimal
berjenjang lektor, dan paling tidak 50% adalah lektor kepala dan 10% adalah guru besar.
Sasaan ke tiga adalah terbentuknya sistem remunerasi berbasis kinerja (merit-based system)
yang mendorong semua staff untuk berprestasi sehingga jabatan struktural tidak lagi
menjadi rebutan. Untuk itu pola-pola yang memberikan insentif kepada prestasi akademik,
penelitian, dan kinerja-kinerja lainnya akan dibuat. Dengan adanya pola insentif ini maka
ditargetkan setiap dosen akan mempublikasikan karya ilmiahnya di jurnal maupun
konferensi minimal 1 publikasi/tahun dan menulis buku teks berkualitas minimal 1 setiap 2
tahun, maupun mendapatkan temuan-temuan teoretikal dalam bentuk kekayaan intelektual
minimal 1 temuan setiap 5 tahun. Selain itu pola insentif ini juga harus mendorong agar
seluruh staff ikut berperan aktif dalam membantu Pemerintah dalam menyusun kebijakan-
kebijakan yang berkaitan dengan keuangan, perbankan dan informatika dengan aktif
menjalin kerjasama dan komunikasi dengan instansi-instansi Pemerintah yang berwenang
maupun ikut berperan aktif dalam upaya-upaya meningkatkan daya saing dan martabat
bangsa dengan melakukan berbagai kegiatan baik pada tataran pemikiran maupun kegiatan
nyata pada masyarakat secara kontinu.
(g) meningkatkan kualitas sarana dan prasarana fisik dan nonfisik untuk mencapai standar
sebuah world class university.
hal. 4 dari 16
Visi – Misi Prof. Dr. ir. Marsudi Wahyu Kisworo sebagai Rektor ABFI Institue Perbanas

Tujuan dari misi ini adalah mewujudkan kampus yang memiliki sarana dan prasarana baik
fisik maupun nonfisik sesuai dengan standar sebuah world class university.
Adapun sasaran dari misi ini adalah perbaikan secara menyeluruh lingkungan kampus,
perbaikan dan peremajaan alat dan peralatan kerja, serta implementasi sistem manajemen
kampus berbasis teknologi informasi (University Resource Planning) yang dapat
mendukung proses-proses layanan tanpa tatap muka dan layanan ubiquitus dengan
pemanfaatan teknologi interaksi modern seperti Web 2.0, social networking, instant
messaging, dan mobile communication.
(h) melakukan inovasi dalam penggalangan dana.
Tujuan dari misi ini adalah mengembangkan pola-pola penggalangan dana yang inovatif dan
kreatif sehingga dapat dicapai pendapatan di luar pendapatan dari mahasiswa minimal 40%
dari total pendapatan ABFI Institute Perbanas.
Sasaran dari misi ini adalah terbentuknya sebuah endowment fund untuk mengurangi
ketergantungan pendapatan dari mahasiswa sehingga meningkatkan sustainability. Selain itu
sasaran ke dua adalah terbentuknya Perbanas Fellowships, yaitu sistem pemberian biaya
kuliah untuk calon-calon pemimpin bangsa yang brilian dari seluruh pelosok Indonesia yang
akan menjadi bintang-bintang dari alumni ABFI Institute Perbanas di kancah dalam negeri
maupun luar negeri.
(i) Internasionalisasi.
Tujuan dari misi ke sembilan ini adalah mewujudkan ABFI Institute Perbanas menjadi
sebuah world class university, seperti yang dicita-citakan oleh para pendirinya.
Adapun sasaran yang akan dicapai dari misi ini adalah menjadikan ABFI Institute Perbanas
masuk dalam 50 besar di Indonesia (versi Dikti, THES, dan Webometric) dan 500 besar
dunia (versi THES dan Webometric). Untuk mencapai sasaran tersebut maka akan
dilakukan kerjasama dan penyelenggaraan program bersama universitas-universitas ternama
Amerika, Eropa, Asia dan Australia baik dalam bentuk program tumpang lapis (sandwich),
kembaran (twinning), ataupun gelar ganda (dual degree) sebagai rintisan awal sebelum
mandiri secara internasional. Selain itu juga menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga
untuk mendatangkan pengajar asing.

Untuk mengikat ke tiga pilar tersebut agar sinergi di atas fondasi rahmat, maka etos
kepemimpinan saya sebagai Rektor adalah etos BERKARAKTER, yaitu bersemangat, kreatif,
ramah, empati, dan terampil.

hal. 5 dari 16
Visi – Misi Prof. Dr. ir. Marsudi Wahyu Kisworo sebagai Rektor ABFI Institue Perbanas

Visi hanya bisa dicapai dan misi hanya bisa dilaksanakan kalau semua stakeholder terlibat
dan bergerak bersama-sama untuk kemajuan. Tanpa persatuan, tanpa kekompakan, dan tanpa
kebersamaan visi tersebut di atas hanya akan menjadi mimpi, bahkan mimpi buruk. Karena itu
saya menerapkan moto bagi seluruh keluarga besar ABFI Institute Perbanas, yaitu “bergerak
maju bersama” atau dalam bahasa Latin “in collaborata progressio”

2. Tata-pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu


Untuk menjamin terwujudnya visi dan terlaksanakannya misi diperlukan tata pamong yang
kuat sehingga menjamin terlaksananya 5 (lima) pilar tata pamong yaitu kredibel, transparan,
akuntabel, bertanggung jawab, dan adil. Tata pamong ini harus dilandaskan kepada model tata
pamong best practices misalnya mengikuti tata pamong Sistem Penjaminan Mutu Internal
Pendidikan Tinggi (SPMI-PT) yang merupakan superset dari ISO 9000.
Tata pamong ini memerlukan perubahan paradigma menjadi paradigma kemandirian yang
disertai dengan tanggung jawab (otonomi berbasis akuntabilitas). Perubahan paradigma terdiri
dari 4 (empat) pilar perubahan pola pikir (mindset) yaitu pola pikir terbuka (creative openmind),
pola pikir terencana (“plan what you do and do what you plan”), pola pikir mutu (“everybody
improves everyting everytime”), dan pola pikir melayani (service orientation).
Karena perubahan paradigma ini adalah sebuah transformasi yang mendasar, maka model
kepemimpinan yang akan saya terapkan adalah model kepemimpinan yang mensejahterakan
dengan cara melayani dan memuliakan, yang memiliki 3 (tiga) pilar kepemimpinan yaitu Pilar
Karakter, Pilar Peran, dan Pilar Kemampuan sehingga memiliki kekuatan baik dalam
kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik.
Kepemimpinan yang melayani di sini berarti
Pilar Karakter kepemimpinan saya sebagai Rektor adalah kepemimpinan yang demokratis,
artinya adil, mau mendengar, menghormati perbedaan, dan menghargai kebebasan menyatakan
pendapat sepanjang dalam koridor konstruktif untuk kemajuan bersama. Yang kedua adalah
kepemimpinan yang partisipatif yaitu melibatkan partisipasi stakeholder yang berkepentingan
seluas mungkin di dalam proses-proses pengelolaan dan aspiratif dalam pengambilan keputusan.
Yang ke tiga adalah kepemimpinan yang transparan, artinya semua proses-proses pengelolaan
didasarkan kepada norma-norma baku yang berlaku sehingga dapat dilihat, diikuti, dan
dikontrol sehingga menciptakan kepercayaan timbal-balik seluruh stakeholder. Dan yang ke
empat adalah kepemimpinan yang akuntabel, artinya semua proses-proses pengelolaan ABFI
Institute Perbanas semuanya terukur dan dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta tegas dan
berani dalam mengambil dan melaksanakan keputusan.
hal. 6 dari 16
Visi – Misi Prof. Dr. ir. Marsudi Wahyu Kisworo sebagai Rektor ABFI Institue Perbanas

Sedangkan Pilar Peran yang saya terapkan meliputi 4 (empat) peran pemimpin yaitu
pertama adalah menentukan arah dan menjadi perintis bagi visi dan mimpinya. Yang ke dua,
seorang pemimpin harus mampu menggerakkan dan menjadi pemberdaya. Yang ke tiga seorang
pemimpin harus mampu melahirkan kemampuan organisasi, dia harus menjadi penyelaras bagi
berbagai komponen yang dipimpinnya. Dan terakhir, seorang pemimpin harus menjadi panutan,
maka pemimpin harus memiliki karakter positif, memiliki integritas, dan amanah sehingga
pantas untuk diteladani.
Pada Pilar Kemampuan, agar kepemimpinan efektif maka Rektor sebagai pemimpin
memiliki 4 (empat) kemampuan, yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dengan cepat
dan tepat, kemampuan untuk mendorong dan memotivasi semua komponen terkait untuk
melaksanakan keputusan, kemampuan untuk mengeksekusi keputusan, dan kemampuan untuk
meraih keberhasilan.
Untuk menjamin terwujudnya visi dan terlaksanakannya misi maka struktur organisasi yang
efisien, lincah, dan efektif. Rektorat akan terdiri dari Rektor yang bertindak sekaligus sebagai
Chief Executive Officer dibantu oleh 2 (dua) orang Deputi Rektor yang juga berfungsi sebagai
Executive Director di bidang masing-masing, yaitu Deputi Rektor bidang Akademik dan Deputi
Rektor bidan Non-Akademik yang melakukan fungsi strategi. Di bawah Rektorat akan ada
beberapa Direktur yang bertanggung jawab kepada Rektorat yang melakukan fungsi eksekusi
dan memberikan layanan dukungan kepada fakultas-fakultas, sedangkan Pusat Penjaminan
Kualitas dan Pusat Riset akan dipimpin oleh Direktur yang langsung bertanggung jawab kepada
Rektor. Sedangkan struktur akademik ABFI Institute Perbanas akan direorganiasikan sehingga
terdiri dari 3 fakultas yang akan disebut dengan terminologi School, yaitu School of Banking
and Finance, School of Information and Banking Technology, dan Graduate School of Business
yang masing-masing akan dipimpin oleh seorang Dekan yang bertanggung jawab langsung
kepada Rektor. Masing-masing School akan terdiri dari beberapa program studi, baik yang
sudah ada maupun yang akan dikembangkan. Setiap fakultas akan merupakan sebuah unit
otonom yang akan ditentukan kewenangan dan batas kewenangannya.

hal. 7 dari 16
Visi – Misi Prof. Dr. ir. Marsudi Wahyu Kisworo sebagai Rektor ABFI Institue Perbanas

Rector’s Rector/
Office Chief Executive Officer
Director
Center for Quality
Assurance

Director
Executive Director/ Executive
Center of Research
Deputy Rector Director/Deputy Rector
Academic Affairs Non-Academic Affairs

Dean Dean Dean


School of Banking and School of Information Graduate School of
Finance and Banking Technology Business

Director Director Director Director


Academic Services Cooperation and Student and Library and IT
Internships Alumni Affairs Services

Director Director Director Director


Marketing and Human Resources Infrastructure and Finance and
Public Relations Campus Mngmt General Affairs

Struktur organisasi ABFI Institute Perbanas 2010-2014

Sistem pengelolaan yang akan diterapkan adalah sistem pengelolaan berbasis Kaizen
(continuous improvement) yang meliputi 5 (lima) standar yaitu quality first yang artinya semua
tindakan dan tata kelola pendidikan tinggi menempatkan kualitas sebagai prioritas utama;
stakeholder-in yang artinya bahwa semua tindakan dan tata kelola harus ditujukan kepada
kepuasan stakeholder internal maupun eksternal; the next process is our stakeholder yang artiya
setiap orang dalam menjalankan tugasnya harus menganggap orang lain yang menggunakan
keluarannya adalah stakeholder yang harus dipuaskan juga; speak with data yang artinya semua
proses pengambilan keputusan dan pengelolaan harus didasarkan pada data yang nyata dan
bukan asumsi; serta upstream management yang artinya proses-proses pengambilan keputusan
harus dilakukan dengan prinsip-prinsio good corporate governance.
Sebagai sebuah world class university, sistem penjamnan mustu ISO 9000 akan diterapkan
sekaligus dengan Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Tinggi (SPM-PT) yang
merupakan superset ISO 9000 yang dikembangkan dengan mengacu ke standar-standar world

hal. 8 dari 16
Visi – Misi Prof. Dr. ir. Marsudi Wahyu Kisworo sebagai Rektor ABFI Institue Perbanas

class university yang meliputi proses perencanaan, penerapan, pengendalian, dan


pengembangan standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan terus-menerus
berkelanjutan agar internal stakeholders (mahasiswa, dosen, dan karyawan) maupun external
stakeholders (masyarakat, dunia usaha, asosiasi profesi, dan Pemerintah) memperoleh kepuasan
dan keterjaminan dari kualitas keluaran pendidikan tinggi dengan pengelolaan pendidikan.
Dengan sistem pengelolaan berbasis mutu tersebut di atas target untuk mendapatkan
pengakuan dari dalam negeri berupa akreditasi A dari BAN-PT maupun dari luar negeri dalam
bentuk akreditasi dari lembaga akreditasi internasional maupun dari lembaga pemeringkat
internasional akan diperoleh. Mengingat pentingnya penjaminan mutu dan kepatuhan, maka
dibentuk Pusat Penjaminan Mutu dan Kepatuhan yang langsung bertanggung jawab kepada
Rektor.

3. Mahasiswa dan Lulusan


Salah satu problem yang dihadapi oleh ABFI Institute Perbanas adalah menurunnya passing
grade yang disebabkan menurunnya minat calon mahasiswa masuk ke ABFI Institute Perbanas.
Penurunan ini bisa disebabkan oleh faktor eksternal yaitu kompetisi yang makin tinggi dan
faktor internal yaitu menurunnya brand equity dari ABFI Institute Perbanas.
Untuk mengatasi itu maka dibentuk Direktorat Marketing dan Public Relations yang akan
melakukan langkah-langkah yang akan ditentukan oleh Rektorat. Sebuah rencana strategi
pemasaran kreatif akan dibuat secara komprehensif untuk meningkatkan kembali brand equity
melalui berbagai aktivitas brand communication. Brand equity ini harus dibangun berlandaskan
kekuatan utama ABFI Institute Perbanas, yaitu industri perbankan dan keuangan. Pola
desentralisasi akan dilakukan teradap brand equity ini, artinya setiap ABFI Institute Perbanas
akan memiliki brand equity sendiri, tetapi setiap fakultas yang ada di dalamnya harus dan bebas
membangun brand equity masing-masing.
Brand equity ini juga dibangung dengan mendorong keterlibatan mahasiswa dalam berbagai
kegiatan yang bersifat nasional dan internasional, baik kegiatan keilmuan maupun kegiatan
olahraga dan kebudayaan. Mahasiswa yang berprestasi dan membawa nama harum ABFI
Institute Perbanas diberi penghargaan yang dapat mendorong mereka agar makin meningkatkan
prestasinya.
Selain itu, juga dalam rangka meningkatkan brand equity ABFI Institute Perbanas maka
akan dibentuk Perbanas Fellowships, yaitu pola pemberian bantuan biaya kuliah bagi anak-
anak cerdas dan memiliki kepemimpinan yang tinggi dari berbagai pelosok Indonesia untuk
dididik di ABFI Institute Perbanas. Mahasiswa yang menjadi Perbanas Fellow ini setelah lulus
hal. 9 dari 16
Visi – Misi Prof. Dr. ir. Marsudi Wahyu Kisworo sebagai Rektor ABFI Institue Perbanas

akan menjadi duta-duta ABFI Institute Perbanas ketika mereka nanti berkiprah di masyarakat.
Mahasiswa yang berprestasi luar biasa dalam akademik maupun non-akademik akan diangkat
menjadi Perbanas Fellow.
Agar terbentuk lulusan yang berdaya saing global maka kegiatan-kegiatan non-akademik
yang bersifat extrakurikuler maupun kokurikuler akan diberikan perhatian lebih. Kegiatan non-
akademik ini disamping sebagai komplemen kegiatan akademik yang membentuk pribadi
mahasiswa juga diarahkan untuk meningkatkan brand equity. Kegiatan-kegiatan ini akan
dikelola sedemikian rupa oleh Direktorat Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni untuk
mendukung terbentuknya pemimpin-pemimpin masa depan.
Profil lulusan ABFI Institute Perbanas adalah manusia yang memiliki kecerdasan
komprehensif, yang meliputi cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas sosial, cerdas intelektual,
dan cerdas fisikal. Insan cerdas yang memiliki keunggulan kompetitif ini akan memiliki
kepribadian unggul dan gandrung akan keunggulan, bersemangat juang tinggi, mandiri, pantang
menyerah, pembangun dan pembina jejaring, bersahabat dengan perubahan, inovatif dan
menjadi agen perubahan, produktif, sadar mutu, berorientasi global, dan pembelajar sepanjang
hayat. Dengan profil lulusan seperti ini maka para alumni akan dapat berperan aktif sebagai
pemimpin-pemimpin yang memiliki peran penting dalam meningkatkan martabat bangsa.
Untuk menghasilkan lulusan seperti tersebut di atas maka sistem pembelajaran dirancag
sedemikian rupa sehingga memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk dapat
menyelesaikan pendidikannya sesuai dengan kemampuannya. Sistem pembelajaran akan
dirancang terdiri dari 7 (tujuh) semester di kampus dan 1 (satu) semester di luar kampus dalam
bentuk magang, menjadi entrepreneur, mengambil sertifikasi profesi, atau kuliah di luar negeri
di universitas mitra untuk program gelar ganda. Dengan adanya program off-campus semester
tersebut maka lulusan ABFI Institute Perbanas akan dekat dengan dunia kerja atau mendapatkan
benefit berupa gelar dari universitas di luar negeri. Sebuah sistem penjadwalan yang ketat akan
dikelola oleh Direktorat Layanan Akademik sehingga mahasiswa dapat menyelesakan studinya
sesuai dengan waktu yang direncanakannya.
Agar para lulusan ABFI Institute Perbanas bisa berkiprah di masyarakat maka seluruh
kegiatan pendidikan di ABFI Institute Perbanas direorientasikan kepada penyiapan manusia
yang cerdas, adaptif, dan berdaya saing, yang memiliki kapasitas untuk mengaktualisasikan
potensi dan dimensi kemanusiaannya secara optimal, yaitu lulusan dengan keunggulan
kompetitif global yang memiliki (1) kecerdasan afektif yang tercermin pada kualitas keimanan,
ketakwaan, akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur serta kepribadian unggul, dan kompetensi
estetis; (2) kecerdasan kognitif yang tercermin pada kapasitas pikir dan daya intelektualitas
hal. 10 dari 16
Visi – Misi Prof. Dr. ir. Marsudi Wahyu Kisworo sebagai Rektor ABFI Institue Perbanas

untuk menggali dan mengembangkan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; dan (3)
kecerdasan psikomotorik yang tercermin pada kemampuan mengembangkan keterampilan
teknis, kecakapan praktis, dan kompetensi kinestetis sehingga berorientasi dunia dan mampu
berkiprah di dunia global.
Sistem kurikulum berbasis kompetensi yang terdiri dari daftar mata kuliah, metoda
pembelajaran, dan suasana pembelajaran. Kurikulum berbasis kompetensi ini akan diterapkan
dengan metode pembelajaran kontekstual yang sesuai dengan basis utama kekuatan ABFI
Institute Perbanas yaitu industri keuangan dan perbankan. Dengan demikian aspek kompetensi
yang dikembangkan akan meliputi tiga aspek yaitu skill, knowledge, dan attitude yang
berbasiskan industri keuangan dan perbankan.
Dukungan alumni yang kuat merupakan salah satu kunci kekuatan sebuah perguruan tinggi,
maka dibentuk sebuah Direktorat Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni sehingga seluruh
alumni sebagai bagian dari keluarga besar ABFI Institute Perbanas dapat berperan serta dalam
meningkatkan brand equity maupun memberikan kontribusi positif dalam pengembangan dan
kemajuan ABFI Institute Perbanas. Direktorat ini bersama-sama dengan Direktorat Pemasaran
dan Humas akan menerbitkan majalah yang menjadi sarana komunikasi antara mahasiswa,
dosen, staff, dan alumni maupun stakeholder lainnya.

4. Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor kunci yang menentukan keberhasilan
transformasi ANFI Institute Perbanas menjadi world class university. Agar terbentuk
sumberdaya manusia yang sesuai maka dibentuk Direktorat Sumberdaya Manusia yang akan
menerapkan sistem manajemen sumberdaya manusia berbasis kompetensi dan sistem penilaian
berbasis kinerja (merit-based).
Sistem remunerasi yang juga berbasis kinerja akan dibuat kompetitif dengan industri sejenis
sehingga dapat menarik bibit-bibit unggul untuk berkiprah dan membesarkan ABFI Institute
Perbanas. Sistem rekrutmen ini juga harus berbasis paradigma tata kelola yang menepakan
kualitas sebagai prioritas utama seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Jumlah dosen dan
karyawan akan dibuat seefisien mungkin namun tetap efektif dan berkinerja tinggi.
Tetapi mengingat sumberdaya manusia adalah faktor kunci keberhasilan transformasi ini
maka siapa saja yang tidak dapat mengikuti proses transformasi menuju world class university
ini harus dialihkan ke tempat lain yang lebih sesuai tetapi dengan pendekatan yang
memanusiakan manusia tetapi tetap tegas.

hal. 11 dari 16
Visi – Misi Prof. Dr. ir. Marsudi Wahyu Kisworo sebagai Rektor ABFI Institue Perbanas

Khusus untuk dosen/staff akademik maka penilaian kinerja yang akan diterapkan berbasis
kepada Pedoman Beban Kerja dan Evaluasi Dosen dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Sistem penilaian kinerja dosen ini akan dikaitkan dengan sistem remunerasi berbasis kinerja
dengan fokus agar para dosen lebih meningkatkan jabatan fungsionalnya. Sistem remunerasi
dosen akan dibuat sedemikian rupa sehingga jabatan fungsional memberikan kontribusi
remunerasi yang lebih tinggi dibandingkan jabatan struktural. Pola insentif juga akan dibuat
untuk mendorong agar dosen-dosen mengembangkan kompetensinya baik dalam bentuk studi
lanjut, academic recharging, sabbatical leave dan pola-pola peningkatan kompetensi lainnya.
Direktorat Sumberdaya Manusia secara rutin dn kontinu menyelenggarakan pelatihan-pelatihan
untuk meningkatkan kompetensi paedagogik, kompetensi berbahasa asing terutama Inggris, dan
kompetensi menulis dan melakukan penelitian bagi para dosen.
Dengan pola pembinaan tersebut maka ditargetkan minimal 75% dosen berpendidikan
doktor dan sisanya berpendidikan magister. Sedangkan dari aspek jabatan fungsional setiap
dosen minimal berjabatan lektor, dan paling tidak 50% adalah lektor kepala dan 10% adalah
guru besar, sehingga memenuhi Peraturan Pemerintah no 37/2009 dan no. 17/2010 serta siap
untuk mendukung terbentuknya world class university. Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa
harus dijaga agar tidak lebih dari 20.
Mengingat prinsip-prinsip tata pamong dan tata kelola yang sudah diuraikan di atas, maka
tulang punggung utama dari proses pembelajaran harus dosen tetap. Dosen tetap di sini bukan
hanya berarti dosen homebase saja, tetapi adalah benar-benar dosen yang sesuai dengan standar
nasional pendidikan berada di kampus secara penuh (fulltime), jadi bkan hanya ada di kampus
waktu mengajar saja.
Sedangkan pembinaan tenaga kependidikan dan tenaga non-akademik diarahkan agar
mereka dapat secara aktif mendukung terselenggaranya proses-proses pendidikan dengan
berbahasa Inggris secara penuh. Pengembangan tenaga kependidikan dan non-akademik juga
didasarkan pada pola pengelolaan sumberdaya manusia berbasis kompetensi dengan fokus
kualitas dan menerapkan prinsip the right man on the right place.
Kunci sukses dari sumberdaya manusia berkualitas adalah adanya shared values. Saya akan
menerapkan shared values yang saya adopsi dari Visi 19 ABFI Institute Perbanas yang disebut
ETHIC tetapi saya tambahkan S sehingga menjadi ETHICS, yaitu E(ndurance), T(rust),
H(umanity), I(ntegrity), C(ompetency), dan S(ense of Belonging).

hal. 12 dari 16
Visi – Misi Prof. Dr. ir. Marsudi Wahyu Kisworo sebagai Rektor ABFI Institue Perbanas

5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik


Untuk mengatasi masalah rendahnya graduate employability maka akan dilakukan
perubahan secara mendasar terhadap kurikulum, metode pembelajaran, dan suasana akademik.
Kurikulum yang akan diterapkan adalah kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang bukan
hanya terdiri dari mata kuliah saja, tetapi juga mencakup metode pembelajaran dan suasana
pembelajaran.
Mengingat fondasi utama ABFI Institute Perbanas adalah industri perbankan dan keuangan,
maka kurikulum yang dirancang harus berbasis kepada kompetensi dengan warna industri
keuangan dan perbankan. Di bawah kordinasi Wakil Rektor bidang Akademik bersama-sama
dengan Dekan dan Ketua Program Studi, kurikulum akan dievaluasi secara berkala dan kontinu
setiap tahun dengan melibatkan seluruh stakeholder dalam maupun luar. Kordinasi ini
memungkinkan terjadinya aktivitas saling mendukung lintas program studi sehingga misalnya
mahasiswa dari program studi Sistem Informasi dapat belajar sistem perbankan studi Akuntansi
atau program studi Manajemen. Sebaliknya mahasiswa program studi Manajemen dapat
mempelajari Teknologi Perbankan di program studi Teknik Informatika atau program studi
Teknik Komputer. Struktur kurikulum akan dirancang sedemikian rupa sehingga mahasiswa
banyak mendapat matakuliah pilihan yang dapat diambil di program-program studi lainnya.
Untuk menerapkan KBK maka saya pilih metoda pembelajaran kontekstual. Metoda ini
bersama-sama dengan KBK memerlukan dukungan yang kuat dari pelaksana pembelajaran
yaitu dosen dan manajemen program studi, maupun unit-unit pendukung lainnya. Karena itu
Wakil Rektor bidang Akademik bersama-sama dengan Direktorat Layanan Akademik
merancang sebuah suasana pembelajaran yang kondusif sehingga proses pembelajaran yang
berkualitas dapat terjamin.
Suasana pembelajaran kontekstual terdiri dari 8 (delapan) komponen, yaitu (1)
konstruktivisme, yang berarti mahasiswa harus dapat aktif membangun pengetahuan setahap
demi setahap sesuai dengan konteksnya; (2) menemukan (inquiry) di mana mahasiswa dapat
menemukan pengetahuan dengan difasilitasi oleh dosen; (3) bertanya (questioning) di mana
mahasiswa selalu diajak untuk berfikir kritis dan dosen bukan lagi sumber kebenaran satu-
satunya; (4) pemodelan yang memungkinkan mahasiswa mevisualiasikan atau
mendemonstrasikan gagasan dan pikiran; (5) komunitas beajar yaitu hasil pembelajaran
diperkaya dengan sharing atau interaksi dengan sesama mahasiwa atau orang lain dalam satu
komunitas; (6) refleksi yaitu memikirkan kembali apa yang sudah dikuasai; (7) assesment yang
dapat mengukur sampai di mana kemajuan mahasiswa dalam menguasai kompetensi; dan (8)

hal. 13 dari 16
Visi – Misi Prof. Dr. ir. Marsudi Wahyu Kisworo sebagai Rektor ABFI Institue Perbanas

terus menerus meningkat (scaffolding) sehingga kompetensi mahasiswa secara berkelanjutan


meningkat
Perkuliahan akan terdiri dari 8 (delapan) semester yang terdiri dari 7 (tujuh) semester di
kampus dan 1 (satu) semester off-campus yang akan dikelola oleh Direktorat Kerjasama dan
Internship. Program ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi dan sekaligus meningatkan
graduate employability. maka dirancang sebuah program off-campus semester yang akan
dtangani oleh Direktorat Kerjasama dan Internship. Program ini diutamakan berupa program
magang penuh satu semester (internship) di perusahaan-perusahaan di dalam dan luar negeri,
maupun program perintisan kewirausahaan. Sedangkan bagi mereka yang ingin mendalami jalur
keilmuan akan tersedia waktu berkuliah di universitas mitra di luar negeri untuk mendapatkan
gelar ganda.
Struktur semester juga akan diperpendek dari 16 minggu menjadi total hanya 14 minggu
termasuk UTS dan UAS sehingga dimungkinkan mahasiswa yang memenuhi syarat untuk
selesai dalam waktu 3.5 tahun. Pada akhir program juga akan dikembangkan jalur non-skripsi
untuk mahasiswa yang tidak ingin berkarir di dunia akademik.
Selain itu pembelajaran berbantuan teknologi informasi akan dikembangan secara intensif,
bukan hanya berbentuk e-learning saja, tetapi akan dikembangkan juga lecture streaming dan
podcasting sehingga dapat mendukung pembelajaran ubiquitus yang memanfaatkan berbagai
teknologi Web 2.0, jejaring sosial, streaming, dan information hub.

6. Pembiayaan, Sarana, Prasarana, dan Sistem Informasi


Sebuah universitas yang sehat tidak boleh memperoleh pendapatan yang bersumber dari
mahasiswa lebih dari 60%. Oleh karena itu sebuah strategi penggalangan yang inovatif harus
dikembangkan. Direktorat Kerjasama dan Internship bersama-sama dengan fakultas dan Pusat
Layanan Riset melakukan penggalangan dana.
Sumber dana bisa diperoleh dari donasi, dari dana CSR dari perusahaan-perusahaan di
lingkungan dan afiliasi dari Perbanas, maupun dana-dana hibah dari Pemerintah maupun dari
luar negeri. Secara terus menerus akan diusahakan terbentuknya endowment fund untuk
mengurangi ketergantungan pendapatan dari mahasiswa sehingga meningkatkan sustainability.
Selain itu akan digalang terbentuknya Perbanas Fellowships, yaitu sistem pemberian biaya
kuliah untuk calon-calon pemimpin bangsa yang brilian dari seluruh pelosok Indonesia dari
dana-dana bantuan yang bersifat sosial.
Selain dana yang bersifat sosial akan dikembangkan juga penggalangan dana sendiri dengan
mendayagunakan seluruh aset, baik aset fisik, manusia, maupun intelektual, untuk
hal. 14 dari 16
Visi – Misi Prof. Dr. ir. Marsudi Wahyu Kisworo sebagai Rektor ABFI Institue Perbanas

menghasilkan perolehan dana. Jika selama ini Tridarma Perguruan Tinggi dianggap sebagai
biaya, maka pola pikir ini harus dirubah sehinga selurih kegiatan Trdarma Perguruan Tinggi
juga sebuah perolehan baik tangible maupun intangible.
Penggunaan dan pengelolaan dana akan dilakukan berdasarkan activity-based costing
sehingga efisien namun tetap efektif. Sesuai dengan paradigma kualitas, penggunaan dana harus
tetap dijaga dengan mengutamakan kualitas. Selan itu dalam penggunaan dana pola pikirnya
adalah bahwa semua pendapatan yang berasal dari mahasiswa harus kembali dalam bentuk
layanan pendidikan kepada mahasiswa.
Pengelolaan dana agar efisien tetapi efektif dilakukan oleh Direktorat Keuangan dan Umum,
sedangkan penggalangan dana melibatkan seluruh unit-unit operasional. Selain itu Direktorat ini
juga mengelola sarana-sarana pendidikan baik sarana bergerak maupun sarana tdak bergerak.
Prasarana akan dikelola oleh Direktorat Infrastruktur dan Manajemen Kampus sehingga
lingkungan kampus dan prasarana dapat secara optimal mendukung kegiatan layanan Tridarma
yang berkualitas. Direktorat ini bertanggungjawab atas ketersediaan, kebersihan dan keamanan
prasarana kampus yang memenuhi standar dari sebuah world class university.
Dalam pengeolaan ABFI Institute Perbanas yang efisien tetapi efektif, maka penggunaan
dan pemanfaatan teknologi informasi merupakan sebuah keharusan. Untuk itu akan dibangun
sebuah University Resource Planning yang menjadi tulang punggung utama penggunaan
teknologi informasi untuk layanan administrasi, proses pembelajaran, dan penyebaan informasi.
Teknologi-teknologi interaksi modern seperti instant messaging, social networking, dan mobile
computing akan diterapkan sehingga ABFI Institute Perbanas dapat menyediakan layanan
administrasi dan layanan pendidikan yang ubiquitus.

7. Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Kerjasama


Penelitian dan Pengabdian Masyarakat merupakan dua pilar dari Trdarma di samping
pendidikan. Setiap dosen harus memiliki agenda penelitian dan agenda pengabdian masyarakat.
Dan ditargetkan bahwa salah satu indikator penelitian yaitu publikasi ilmiah akan mencapai
rata-rata 1 publikasi/dosen/tahun dan 1 pengabdian masyarakat/dosen/tahun.
Untuk meningkatkan dan mendorong produktivitas dalam dua darma ini maka sebuah pola
insentif yang bersifat outcome-based akan dikembangkan. Selain itu kerjasama penelitian
dengan institusi-institusi lain baik di dalam maupun d luar negeri akan dirintis sambil
mempersiapkan sumberdaya manusia yang memadai. Selain itu juga dirancang sistem insentif
yang menarik untuk dosen-dosen yang menghasilkan buku-buku teks berkualitas dengan
membantu untuk internasionalisasi karya-karya mereka. Sebuah lembaga penerbitan, Perbanas
hal. 15 dari 16
Visi – Misi Prof. Dr. ir. Marsudi Wahyu Kisworo sebagai Rektor ABFI Institue Perbanas

Press, akan dibangun dan diharapkan menjadi penerbit yang berkelas di dunia perbankan dan
keuangan.
Dana untuk penelitian bisa didapat dari alokasi anggaran universitas, namun diusahakan
bahwa dana penelitian dari luar, baik dai Pemerintah maupun dari swasta, harus merupakan
komponen dominan dai seluruh anggaran penelitian.
Selain penelitian, dosen dan mahasiswa harus melakukan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat. Daam pandangan saya, selama ini ada yang keliru dalam istilah “pengabdian
masyarakat” yang seolah-olah adalah kerja sosial. Pegabdian masyarakat ada dua macam, satu
memang yang bersifat sosial, dan yang lain bisa bersifat komersial misalnya kegiatan-kegiatan
sebagai konsultan dan kerjasama-kerjasama komersial lainnya.
Untuk kegiatan yang bersifat sosial, sumber dana bisa didapat dari alokasi anggaran
universitas, tetapi juga dari dana-dana sosial dari donatur maupun dana hibah dari Pemerintah.
Dalam pendanaan untuk kegiatan ini maka sumberdana dari lauar harus lebih dominan daripada
dana dari ABFI Institute Perbanas sendiri.
Kerjasama dan kemitraan merupakan kunci penting dan menjadi salah satu faktor utama
dalam pemeringkatan internasional maupun persyaratan menjadi word class university.
Kerjasama yang akan dibangun adalah kerjasama dengan institusi-institusi pendidikan dan
institusi-institusi non-pendidikan dalam dan luar negeri.
Kerjasama dengan instituso pendidikan dilakukan untuk kerjasama kemitraan dalam
penyeenggaran program pendidikan bersama baik berupa tumpang lapis, kembaran, atau gelar
ganda, kerjasama program penelitian bersama, technical assistance, dan mutual accreditation
sehingga dapat mempercepat terwujudnya world class university.
Kerjasama dengan institusi non pendidikan dilakukan untuk kegiatan internship,
pengembangan Perbanas Fellowship. Dan berbagai kemitraan lainnya yang saling
menguntungkan dan dapat meningkatkan relevansi keilmuan dan kompetensi profesi dalam
bidang perbankan, keuangan, dan teknologi informasi.

C. Catatan Akhir
Demikianlah makalah pendek ini saya buat sebagai sumbangan awal pemikiran saya untuk
kemajuan ABFI Institut Perbanas dengan segala keterbatasan baik waktu, data, dan pengetahuan
saya tentang ABFI Institute Perbanas yang amat sangat tidak memadai. Namun saya yakin
bahwa apa yang saya sampaikan ini akan bemanfaat bagi kemajuan ABFI Institute Perbanas.
Saya yakin, jika kita bersama-sama bekera keras mewujudkan mimpi kita yaitu menjadikan
ABFI Institute Perbanas sebagai sebuah world class university akan dapat kita capai. Saya yakin
hal. 16 dari 16
Visi – Misi Prof. Dr. ir. Marsudi Wahyu Kisworo sebagai Rektor ABFI Institue Perbanas

mahasiswa ABFI Perbanas adaah anak-anak muda yang hebat, saya yakin dosen dan karyawan
ABFI Institute Perbanas adalah orang-orang hebat, karena itu mari kita jadikan ABFI Institute
Perbanas menjadi institusi yang hebat. Ayo kita bergerak maju bersama, in collaborata
progressio......

hal. 17 dari 16

You might also like