Professional Documents
Culture Documents
Manusia
ILMU
ILMU
PENGETAHUAN
SENI PENGETAHUAN
SENI
PATEN
SASTRA
HKI
SASTRA DESAIN
HAK
HKI MILIK
INDUSTRI
INDUSTRI
HAK
HAK
TERKAIT
TERKAIT
(Pelaku, Produser
(Pelaku, Produser
Rekaman Suara, DESAIN TATA
Rekaman Suara,
Lembaga Penyiaran)
Lembaga Penyiaran) LETAK SIRKUIT
TERPADU
PERLINDUNGAN
RAHASIA
VARIETAS TANAMAN
DAGANG
(PVT)
Perlindungan Karya Intelektual
Seiring dengan perkembangan
peradaban manusia, karya-karya
intelektual telah ada sejak adanya
peradaban manusia yaitu sejak zaman
batu hingga kini, salah satu karya
intelektual yang lama dipergunakan
oleh orang adalah penggunaan merek
dagang, karya sastra
Beberapa peristiwa lahirnya karya
Intelektual (1)
Pada zaman purba ( ancient world ). Mula – mula , corak merek dimulai
dengan cap atau “ Branding “ pada hewan peliharaan. Pada masa purba
sebelum manusia pandai tulis baca, keberadaan merek masih dalam bentuk
“ tanda “ ( design ). Bentuk yang seperti ini berlangsung berabad-abad.
Sebagai contoh gambar lukisan pada dinding di Mesir Purba. Lukisan
pada gua di bagian barat – daya Eropa. Diperkirakan digambar pada Zaman
Batu ( Stone Age ). Zaman Perunggu ( Bronze age ), terjadi perkembangan .
Ternak peliharaan mulai dicap pada bagian pinggul.(dikutip dari Yahya
Harahap : Tinjauan Merek Secara Umum, )
Masa 35 S.M. – 265, pada Masa ini dikawasan Imperium Romawi,
berkembang kerajinan Tembikar. Masing-masing tembikar yang dihasilkan,
memakai merek pada saat lampu minyak Romawi berkembang sebagi salah
satu barang penting dalam perdagangan , lampu minyak merek FORTIS
memperoleh kemajuan pesat. Kemajuan yang dialami FORTIS
mengakibatkan perdagangan yang menjual barang hasil kerajinan dan
senjata, meniru merek tersebut. Bermunculan barang kerajinan yang meniru
dan memalsu merek FORTIS, mulai dari Prancis, Jerman, Belanda, Inggris
dan Spanyol. Dengan demikian jika pada mulanya merek FORTIS hanya
diklasifikasi untuk jenis barang lampu minyak, ternyata para produsen telah
memakainya untuk berbagai jenis barang produksi dalam persaingan.
Beberapa peristiwa lahirnya karya
Intelektual (2)
pada tahun 567 AD yaitu pada zaman Romawi ketika seorang
penyair Martial mengecam keras seseorang yang membacakan
sajak-sajaknya dimuka umum tanpa seijinnya. Martial
menamakan perbuatan ini sebagai plagium, arti dari sebenarnya
dari plagium ini adalah adanya ide hubungan atau keterkaitan
antara pencipta dengan ciptaannya (Eddy Damian, Hukum Hak
Cipta, Alumni:2002, hal.47) tindakan membacakan dan menyalin
suatu karya cipta tanpa ijin penciptanya dianggap sebagai
penjiplakan karena saat itu belum adanya mesin cetak.
Pada tahun 1709 di Inggris untuk pertama kalinya diundangkan
suatu Undang-undang Hak Cipta yang pertama di dunia
“STATUE OF ANNE”, undang-undang ini secara berarti
mengubah status seorang pencipta menjadi pemilik eksklusif
karya ciptanya sehingga seorang pencipta karya tulis mempunyai
hak khusus dan kebebasan mencetak.
Perjanjian Internasional di bidang Hak
Kekayaan Intelektual
Semakin tinggi tingkat peradaban manusia
dan meningkatnya karya-karya intelektual
manusia, maka kebutuhan akan jaminan
perlindungan hukum atas karya-karya
intelektual tersebut menjadi hal yang sangat
utama untuk terhindar dari tindakan-
tindakan persaingan curang seperti
pemalsuan, peniruan, penjiplakan,
pendomplengan dan pembajakan. Menyadari
akan pentingnya perlindungan karya
intelektual maka lahirlah konvensi-konvensi
Internasional yang mengatur perlindungan
Karya-karya Intelektual tersebut
Konvensi Paris 1883
1. Paris Convention Tahun 1883 di Brussel yang mengalami beberapa kali
perubahan terakhir di Stockholm tahun 1979. Paris Convention
mengatur mengenai perlindungan Hak Milik Industri yang mencakup
Penemuan di bidang teknologi atau disebut Paten, Merek, Desain
Industri, paten sederahana, nama perdagangan, Indikasi Geografis, dan
Persaingan curang.
2. Pengaturan Paris Convention didasarkan pada prinsip National
Treatment atau Assimilation, prinsip ini memberikan perlindungan
hukum yang sama terhadap hak perindustrian warganegara lain yang
menjadi peserta atau pihak dalam Paris Convention sama seperti
warganegaranya sendiri.Prinsip lainnya yang dikemukakan dalam Paris
Convention adalah prinsip right of priority (hak prioritas) bahwa
seseorang berhak mendapatkan hak Paten atas hasil invensi yang juga
diajukan orang lain di negara lain, dan orang yang mengajukan terlebih
dahulu mendapatkan hak prioritas untuk jangka waktu tertentu. Hak
prioritas ini berlaku untuk jangka waktu 12 bulan untuk paten dan paten
sederhana dan 6 bulan untuk desain industri dan merek dagang.
3. Prinsip perlindungan didasarkan pada prinsip pendaftaran, hak muncul
karena pendaftaran.
Komposisi Konvensi Paris
ketentuan mengenai organisasi internasional
dan negara-negara yang beraliansi (pasal 13
dan selanjutnya)
Ketentuan yang memutuskan kewajiban untuk
menetapkan UU domestik tertentu bagi negara
aliansi (pasal 11, pasal 12, dll.)
ketentuan mengenai pemohon hak kekayaan
industri atau hak pemilik (pasal 2, pasal 3,
pasal 4, pasal 4-2, pasal 6-5, dll.).
Berne Convention 1886
Berne Convention tahun 1886 mengatur
mengenai perlindungan terhadap karya-karya
di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan
kesusasteraan yang meliputi semua ciptaa-
ciptaan di bidang sastra, musik, drama tari,
artistik, fotografi, audiovisual, program
komputer, rekaman suara, karya siaran, dan
perwajahan tipografi penerbitan. Negara-
negara peserta Berne Convention
berkewajiban menerapkan tiga prinsip dasar
yang termuat dalam Berne Convention :
Negara-negara peserta Berne Convention berkewajiban
menerapkan tiga prinsip dasar yang termuat dalam Berne
Convention :
Prinsip national treatment atau assimilation; perlakuan yang sama
yaitu ciptaan yang berasal dari salah satu negara peserta Berne
Convention (yaitu ciptaan seorang warganegara, negara peserta
Berne Convention, atau suatu ciptaan yang pertama kali
diumumkan disalah satu negara peserta Berne Convention) harus
mendapatkan perlakuan perlindungan hak cipta yang sama seperti
memberikan perlindungan atas ciptaan seorang pencipta yang
merupakan warganegaranya sendiri.
Prinsip Automatic Protection : Perlindungan langsung, pemberian
suatu perlindungan hukum harus diberikan secara langsung tanpa
harus memenuhi persyaratan atau formalitas tertentu.
Prinsip independence of protection : Kebebasan perlindungan,
permberian suatu perlindungan hukum tanpa bergantung kepada
adanya perlindungan hukum di negara asal ciptaan dari pencipta
tersebut.
Persetujuan TRIPs
HaKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu
kreativitas intelektual, objek yang diatur dalam HaKI adalah karya-karya
yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia. Dalam
pertumbuhan ekonomi ini HaKI memainkan peranan penting yaitu
menghasilkan karya intelektual, baik invensi di bidang teknologi ,desain
industri, merek dagang, karya musik ,film, program komputer, dan karya
cipta lainnya atau hak yang berkaitan dengan hak cipta seperti hak
penyiaran dari suatu performance yang memiliki nilai komersial.
Keberadaan HaKI memang tidak lepas dari kegiatan ekonomi , industri
dan perdagangan dengan adanya globalisasi dibidang informasi teknologi
telah mendorong globalisasi usaha untuk memasarkan barang-barang
produksinya. Untuk produk yang menggunakan teknologi tinggi dan padat
modal dirasakan pasar dalam negeri sudah tidak dapat mencukupi ( sudah
sangat sempit ) dan membutuhkan pasar yang lebih luas lagi yaitu pasar
dunia , hal ini khususnya terjadi pada negara-negara yang teknologinya
sudah maju . dan untuk ini diperlukan adanya peningkatan perlindungan
hukum atas produk dan teknologi yang dihasilkan.
Prinsip-prinsip pokok TRIPs :
Menetapkan standar minimum untuk perlindungan dan
penegakan hukum HaKI di negara –negara peserta.
Masing-masing negara peserta harus melindungi
warga negara dari negara peserta lainnya
Negara-negara peserta diharuskan memberikan
perlindungan HaKI yang sama kepada warga negara
peserta lainnya
Penegakan hukum yang ketat disertai dengan
mekanisme penyelesaian perselisihan sengketa ,yang
diikuti dengan hak bagi negara yang dirugikan untuk
mengabil tindakan balasan secara silang.
Pengaturaan HaKI dalam TRIPs
MEREK
“Blackberry”sebagai
simbol dagang barang
DESAIN INDUSTRI
Desain yang tampak/
penampilan luar
smartphone
PATEN Penemuan
teknologi berupa
alat/komputer dalam
ukuran kecil yang
dapat dimasukkan ke
dalam saku
HAK CIPTA
Program Komputer DESAIN TATA LETAK
yang dipakai pada SIRKUIT TERPADU Desain
smartphone tata letak sirkuit terpadu yang
berada di dalam produk IC dari
smartphone
MEMBEDAKAN:
HAK CIPTA, PATEN, DESAIN INDUSTRI & MEREK
Adalah produsen alat olahraga fitness/gym/coaching/trainer dari USA mencantumkan BATAK menjadi merk produk mereka. Lihat
di www. batak.com Ternyata mereka mengambil kata BATAK dari gabungan kata BAT dan ATTACK.
Lalu gabungan kedua kata ini mereka isingkat menjadi BATAK dengan membuang beberapa huruf yang menjadi dasar kata-kata
penyusunnya yaitu abjad T & C. Dengan penuh percaya diri mereka langsung mematenkan nama BATAK ini menjadi nama merk
dagang produk mereka. Bagi orang dan suku Jawa, nama JAVA mungkin tidak begitu berarti dan berkesan bagi mereka. Karena
penyebutan istilah JAVA bagi nama suku Jawa awalnya adalah dari sudut pandang aksen penjajah dan bahasa asing (sejak jaman
penjajahan Belanda kemudian dipopulerkan ke dalam bahasa Inggris dan menjadi istilah yang umum di dunia). Akan tetapi untuk
nama BATAK dengan bentuk tulisan dan ejaan yang sama persis dengan nama suku BATAK di Indonesia tentulah terasa kurang
mengenakkan. Atau kalau mau disebut tidak fair sama sekali dan bersifat sepihak. Apakah mereka tidak pernah mengetahui adanya
nama Suku Bangsa Batak di dunia ini? Ataulah mungkin memang nama Suku Batak masih kurang populer alias kurang mendunia?
Atau memang mau numpang ngetop dengan mencari bentuk kata yang sudah ada dalam nama Suku Batak?
Jadi kalau suatu saat nanti kita melihat iklan BATAK di Old Trafford atau sirkuit F1 atau lapangan tennis Wimbledon, jangan geer
dulu. Itu tidak ada sama sekali hubungannya dengan kesukuan kita. Untuk kesekian kalinya kita bangsa Indonesia kalah cepat
dalam mematenkan nama dan budaya dari khazanah Nusantara ini. Sangat disayangkan sekali nama BATAK yang sangat agung
bagi salah satu Suku Bangsa di dunia yang diturunkan dari para leluhur dengan nilai sejarah yang luhuri harus berbagi dengan alat
fitness yang tidak sepantasnya. Apa boleh buat mereka sudah lebih dahulu mematenkan nama BATAK ini untuk merek dagang
produk mereka. Silakan saja karena secara hukum international mereka diakui. Resminya BATAK.COM Telah menjadi milik
mereka sepenuhnya. Selagi tidak berhubungan secara langsung, hal ini tidaklah menjadi suatu masalah yang sangat prinsip bagi kita.
Tentu saja asal tidak ada upaya untuk menyerang keabsahan nama Suku BATAK. Nama Suku dan budaya luhur kita BANGSA
BATAK.
http://www.facebook.com/topic.php?uid=87860003317&topic=9730
BAGIAN I
PERLINDUNGAN
HAK CIPTA
HAK CIPTA
Hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan
atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan ijin untuk itu dengan
tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Hak terkait adalah hak eksklusif yang berkaitan dengan hak cipta yaitu hak eksklusif
bagi pelaku untuk memperbanyak atau menyiarkan pertunjukkannya; bagi produser
rekaman suara untuk memperbanyak atau menyewakan karya rekaman suara atau
rekaman bunyinya; dan bagi lembaga penyiaran untuk membuat, memperbanyak atau
menyiarkan karya siarannya.
Definisi dalam Hak Cipta
Karya-karya kreatif
pencipta berupa:
•Karya-karya sastra
•Karya-karya seni
•Ilmu Pengetahuan
Tidak Memenuhi
Persyaratan
Pemeriksaan Formalitas
Diperbaiki
Memenuhi
Persyaratan
Perbaikan
Surat Pendaftaran Permohonan
Ciptaan Tidak
Diperbaiki
Dianggap
Ditarik Kembali
Diumumkan dalam Daftar
Umum Ciptaan
SYARAT-SYARAT PERMOHONAN HAK CIPTA
65
PERLINDUNGAN DATABASE
Database dilindungi sebagai suatu ciptaan
berdasar atas “teknik” pemilihan atau
pengaturan suatu data.
Perlindungan tidak diperluas terhadap isi
dari database tersebut.
66
Software License
A software license (or software licence in
commonwealth usage) is a legal instrument (by way of
contract law) governing the usage or redistribution of
software. All software is copyright protected,
irrespective of whether it is in the public domain.
Contractual confidentiality is another way of protecting
software. A typical software license grants an end-user
permission to use one or more copies of software in
ways where such a use would otherwise constitute
copyright infringement of the software owner's
exclusive rights under copyright law.
Source:Wikipedia
Software Komputer - Lisensi
Komersial
Shareware
Freeware
Open source
Perjanjian penggunaan (Usage
agreement)
Dengan atau tanpa
kompensasi/pembayaran
Pembajakan Software
Pembajakan adalah pencurian
Terjadi jika seseorang menjual,
mendistribusikan atau menggunakan
software tanpa ijin, seperti:
◦ membuat copy suatu software yang
berijin pada komputer yang lain;
◦ menduplikasi/memperbanyak cakram
optik berisi software dan menjualnya
Jenis-jenis pembajakan Software
Hard-disk loading – pemasangan software secara
ilegal pada komputer sebelum penjualan dari
penjual;
Counterfeit Software – penjualan dan distribusi
software bajakan tampilan fisik sangat terlihat,
contohnya tidak ada kotak, manual dan lisensi;
Internet Piracy – penjualan distribusi dan
download melalui internet;
Corporate Piracy – pembajakan tanpa ijin oleh
pemakai akhir perusahaan paling merugikan
RESIKO ISP
(Internet Service Provider)
73
FRAMING
Suatu pembuatan situs dimana dengan
menggunakan frame, memungkinkan
webmaster dapat menampilkan isi situs
lainnya tanpa meninggalkan situs yang
memberikan frame tersebut. Contoh : user
dapat melihat isi situs penyedia file MP3
sementara bagian dari situs awal tetap ada.
Problem juga mencakup menurunnya hit rate
situs karena masuk ke suatu situs tanpa
melewati hompepage dan turunnya keinginan
memasang iklan pada homepage.
74
Objek Hak Cipta yang sering
dibajak di Internet
Music
Film
Software
Database
Karya-karya Sastra
Buku
Ilmu Pengetahuan
Gambar/fotografi
Dll.
Kasus Game online Rising Force
Duplikat menggunakan Speedy (dimana IP selalu
berubah2) dan Data membuat ID diisi asal-asalan.
http://www.duit-enak.com/
http://www.cheghe.info/
Distributor
Pedagang K5
Agen
Toko-toko
Perangkat Pembajakan
80
Ciri-ciri umum
Cakram Optik legal
PADA SAMPUL / COVERNYA
COVER ; JELAS, TAJAM & FULL COLOURS
ADA NAMA PRODUSER / DISTRIBUTORNYA
ADA STICKER HOLOGRAM LAMBANG PERUSAHAANNYA
MEMAKAI PITA / LABEL PPN (PAJAK PERTAMBAHAN NILAI)
VCD & DVD KARAOKE & FILM TERTERA NOMOR DAN TANGGAL
SENSOR
KEMASAN (PACKAGING) BAGUS
HARGA LEBIH MAHAL
84
UPAYA PENYELESAIAN
SENGKETA
Upaya Perdata : Pasal 56 UU Hak Cipta
Pemegang Hak Cipta mengajukan gugatan ganti rugi kepada
Pengadilan Niaga atas pelanggaran Hak Ciptanya dan
meminta penyitaan terhadap benda yang diumumkan atau
hasil perbanyakan ciptaan itu.
Saat ini putusan wajib diberikan oleh Pengadilan Niaga
dalam jangka 3 bulan sejak gugatan didaftarkan . Putusan ini
dapat langsung diajukan upaya kasasi kepada MA yang
memberikan putusannya juga selama 3 bulan.
Upaya Pidana
Arbitrase/mediasi
85
SANKSI PIDANA
86
SANKSI PIDANA
Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan,
memamerkan, mengedarkan atau menjual
kepada umum suatu barang hasil pelanggaran
Hak Cipta/Hak Terkait dipidana penjara
maksimal 5 tahun dan/atau denda maksimal
lima ratus juta rupiah.
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak
memperbanyak penggunaan untuk
kepentingan komersial suatu program
komputer dipidana penjara maksimal 5 tahun
dan/atau denda lima ratus juta rupiah.
87
SANKSI PIDANA
88
KESIMPULAN
Perkembangan teknologi yang pesat selayaknya
menjadi pemicu bagi para ahli hukum
khususnya dibidang Hak Cipta, untuk
menciptakan perangkat-perangkat hukum yang
efektif sehingga perlindungan terhadap hak-hak
pencipta tetap dapat terjaga.
Memasuki Era Digital , Indonesia telah
melakukan revisi terhadap Undang-Undang Hak
Cipta sehingga disesuaikan dengan internet
treaty (WCT dan WPPT) untuk menghadapai
pesatnya penyebaran karya cipta secara digital .
89
Terima Kasih