Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
1. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata Yunani idein artinya melihat dan logia yang berarti kata,
ajaran. Secara praktis, ideologi diartikan sebagai sistem dasar seseorang tentang nilai-
nilai dan tujuan-tujuan serta sarana-sarana pokok untuk mencapainya. Jika diterapkan
dalam negara, maka ideologi diartikan sebagai kesatuan gagasan-gagasan dasar yang
disusun secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya.
Sedangkan Ideologi, secara etimologis Ideologi berasal dari kata idea (ide, gagasan)
dan ology (logos=ilmu). Dalam rumusan De Tracy, ideologi diharapkan menjadi cabang
ilmu pengetahuan yang bertujuan mengkaji serta menemukan hukum-hukum yang
melandasi pembentukan serta perkembangan ide-ide dalam masyarakat, sehingga ide-ide
tersebut dapat dijelaskan secara rasional.
Secara historis, pengertian ideologi mengalami perubahan dari masa ke masa.
Untuk itu, di sini diuraikan pengertian awal ideologi dan perubahan-perubahan makna
yang terjadi berikutnya.
Ideologi atau ideologie (dalam bahasa Perancis) pertama kali dikumandangkan oleh
Antoine Destutt de Tracy (1754-1836) yang hidup pada masa Revolusi Perancis melihat
bahwa ketika Revolusi berlangsung, banyak ide atau pemikiran telah menginspirasikan
ribuan perang untuk menguji kekuatan ide-ide tersebut dalam kancah pertarungan politik
dan mereka mau mengorbankan hidup demi ide-ide yang diyakini tersebut.
Ideologi ini sendiri terdiri dari beragam macam jenis. Kita semua tentu tidak lagi
merasa asing dengan ideologi-ideologi seperti fasisme, liberalisme, sosialisme,
komunisme,Pancasila, dan lain-lainnya.
Terdapat dua tipe ideologi sebagai ideologi suatu negara. Kedua tipe tersebut adalah
ideologi tertutup dan ideologi terbuka. Ideologi tertutup adalah ajaran atau pandangan
dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial,
yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus
diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi. Kebenaran suatu ideologi
tertutup tidak boleh dipermasalahkan berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral
yang lain. Isinya dogmatis dan apriori sehingga tidak dapat dirubah atau dimodifikasi
1
berdasarkan pengalaman sosial. Karena itu ideologi ini tidak mentolerir pandangan dunia
atau nilai-nilai lain.
Salah satu ciri khas suatu ideologi tertutup adalah tidak hanya menentukan
kebenaran nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar saja, tetapi juga menentukan hal-hal yang
bersifat konkret operasional. Ideologi tertutup tidak mengakui hak masing-masing orang
untuk memiliki keyakinan dan pertimbangannya sendiri. Ideologi tertutup menuntut
ketaatan tanpa reserve.
Ciri lain dari suatu ideologi tertutup adalah tidak bersumber dari masyarakat,
melainkan dari pikiran elit yang harus dipropagandakan kepada masyarakat. Sebaliknya,
baik-buruknya pandangan yang muncul dan berkembang dalam masyarakat dinilai sesuai
tidaknya dengan ideologi tersebut. Dengan sendirinya ideologi tertutup tersebut harus
dipaksakan berlaku dan dipatuhi masyarakat oleh elit tertentu, yang berarti bersifat
otoriter dan dijalankan dengan cara yang totaliter.
Tipe kedua adalah ideologi terbuka. Ideologi terbuka hanya berisi orientasi dasar,
sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik
selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang
berkembang di masyarakat. Operasional cita-cita yang akan dicapai tidak dapat
ditentukan secara apriori, melainkan harus disepakati secara demokratis. Dengan
sendirinya ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak dapat dipakai
melegitimasi kekuasaan sekelompok orang. Ideologi terbuka hanya dapat ada dan
mengada dalam sistem yang demokratis.
2
begitulah adanya hidup: ada yang kaya dan ada yang miskin, ibarat adanya siang dan
malam. Dari keyakinan atau kesadaran seperti ini, maka rakyat pekerja tidak mengambil
jalan perlawanan terhadap eksploitasi yang dilakukan oleh majikan; mahasiswa tetap saja
percaya pada sistem pendidikan yang tidak membuat mereka terdidik, tidak membuat
mereka berpikir bebas dan membebaskan? Dengan adanya ideologi, rakyat pekerja
bertindak berdasarkan keyakinan kelas borjuis, mereka (rakyat pekerja) berpikir dan
bertindak seolah-olah itu merupakan pikiran dan tindakannya yang netral, padahal
sesungguhnya tidak. Itu sebabnya, Marx dan Engels, memetaforakan ideologi sebagai
Camera Obscura,
Sedangkan Ciri-ciri ideologi adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
2. Sebagai mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia, pandangan
hidup,pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara diamalkan dilestarikan kepada
generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
3
B. Berbagai Ideologi Besar Dunia
1. Ideologi Liberalis
Karl Marx membagi perkembangan umat manusia dalam analisis prediktifnya dari
mulai masyarakat Primitif/Tradisional ke Feodal ke Kapitalis ke Sosialis/Komunis. Akan
tetapi dalam gerak laju sejarahnya, ternyata analisisnya Karl Marx meleset. Hingga hari
ini ternyata kemenangan dari semua ideologi dunia adalah Kapitalisme Liberal (Baca:
Francis Fukuyama). Awal munculnya kapitalisme, yang fenomena historisnya ditemukan
oleh Karl Marx kemudian menjadi sebuah sistem dunia, dapat dilacak dari terjadinya
transisi historis zaman feodalisme. tepatnya pada akhir abad XIV awal abad XV ketika
orang-orang Eropa berhasil mengatasi persoalan hambatan geografis. Solusi dari
hambatan geografis diatas berawal dari ditemukannya kompas sebagai penunjuk arah dan
berkembangnya pengetahuan kelautan. kolaborasi dari dua penemuan baru tersebut
membuat watak ekspansionis bangsa Eropa menemukan momentum dan ruang geraknya.
Sejak saat itulah penaklukan dunia yang fenomena historisnya berbentuk imperialisme-
kolonialisme di berbagai belahan dunia oleh bangsa Eropa dimulai. Bangsa Eropa datang
kebeberapa benua dunia diantaranya benua Amerika, Afrika, Asia sebagai penakluk
untuk mengeruk kekayaan alamnya, memperbudak penduduk asalnya sekaligus
mengumumkan pengukuhan dirinya sebagai ras yang paling unggul dari ras dan bangsa-
bangsa lain. Ajarannya adalah manusia berbudaya adalah orang-orang kulit putih dari
Eropa, sedangkan diluar orang-orang berkulit putih Eropa adalah manusia-manusia
barbar yang biadab.
Sejak saat itu pula hierarkhis-dikotomis kebudayaan mulai ditancapkan dalam
benak manusia dunia. bahwa hanya orang kulit putihlah yang paling unggul dan harus
ditiru, yang dikemudian waktu klaim ini membuat motivasi tersendiri bagi mereka untuk
melakukan praktek imperialisme-kolonialisme tidak hanya terbatas dalam ruang
ekonomi-politik, akan tetapi lebih jauh dari itu adalah penjajahan cultur dan kebudayaan
masyarakat terjajah untuk diseragamkan dengan budaya orang kulit putih. Atas dasar
itulah, tidak salah kalau dikatakan bahwa munculnya kapitalisme sebagai suatu sistem
dunia pararel atau beriringan dengan dimulainya praktek imperialisme-kolonialisme
jagad raya. Dan dari imperialisme-kolonialisme inilah akumulasi modal mulai
4
terkonsentrasi di berbagai belahan wilayah Eropa, terutama di Inggris.
Dudly Dillard, secara kronologis membagi sejarah muncul dan perkembangan
kapitalisme, terutama kapitalisme industrial, menjadi tiga fase perkembangan, yakni
kapitalisme fase awal ( 1500-1750), kapitalisme fase klasik ( 1750-1914) dan kapitalisme
fase lanjut (1914-1945). Memang harus diakui bahwa tidak ada kesepakatan oleh para
ahli mengenai definisi kapitalisme, akan tetapi mereka umumnya sepakat bahwa
kapitalisme adalah satu sistem ekonomi yang berlandaskan pada filsafat individualisme-
liberalisme yang memiliki implikasi kebebasan manusia untuk mengekploitasi apapun
yang dapat menguntungkan individu tersebut.
Begitulah kapitalisme liberal terus berjalan sampai mengalami berbagai
pertentangan internal (anomali) antar negara kapitalis itu sendiri yang kemudian
mengakibatkan meletusnya perang dunia I pada tahun 1914-1918 antara kekuatan negara
kapitalis baru (Jerman, Jepang dan perancis) dengan negara bos kapitalis Inggris. Akibat
dari Perang Dunia I tersebut adalah perubahan besar mengenai pembagian koloni-koloni
tanah jajahan yang menguntungkan negara yang menang perang.
Munculnya aliran Kapitalisme Neo-Liberal atau kanan baru (1979- Now)
merupakan tawaran solusi dari sistem walfare state yang mengalami kontradiksi pasar
diatas. Adalah Friedrich Van Hayek, seorang profesor di Universitas Chicago sejak 1940-
an, yang kemudian dilanjutkan oleh muridnya Milton Friedman di universitas yang sama.
menawarkan solusi kembali pada sistem ekonomi neo-klasik. dari sinilah embrio dari neo
liberalism. wacana neo-liberal dalam sistem ekonomi kapitalisme pada masa ini
menyebar dengan cepat. keberhasilan mereka mengembangkan gagasan neo-liberalism
dalam sisitem ekonomi didukung oleh kuatnya jaringan internasional yang melibatkan
berbagai yayasan, institut, pusat penelitian, penerbitan, ilmuwan, penulis, dan ahli ilmu
hubngan masyarakat membuat gagsan tyersebut cepat meneyebar dan menjadi begitu
populer sampai menjadi kultural hegemoni yang kemudian lebih dikenal dengan istilah
kanan baru. Awal pertama kali praktek kebijakan neo-liberalism dalam sistem ekonomi
internasional terjadi pada tahun 1979, ketika Margareth Thatcher menjadi perdana
menteri Inggris.
Di Eropa aliran di atas ,diimplementasikan untuk pertama kalinya oleh PM.
Margaret Thatcher. kebijakan pertama yang diambil setelah menduduki posisi PM Inggris
5
adalah penghapusan kewajiban negara untuk memikul tanggungjawab terhadap rakyatnya
yang berupa subsidi negara terhadap rakyat. dan memangkas secara radikal subsidi-
subsidi sosial. Sebagai gantinya pemerintah lebih mementingkan pelayanan terhadap
swasta, melakukan pemotongan pajak, menjalankan program privatisasi swastanisasi dan
liberalisasi, menghilangkan pengawasan terhadap penyiaran , telekomunikasi,
transportasi, dan membabad habis seluruh serikat buruh.
Di Amerika, pada saat yang sama kaum republiken memenangkan pemilunya yang
kemudian menaikkan Ronald Reagen sebagai Presiden AS menggantikan Jimmy Carter.
pada saat inilah pengadopsian neo-liberalisme di Amerika sebagai sistem ekonomi mulai
diterapkan. rezim ini sangat meyakini teori-trickle down effect yang mengklaim bahwa si
kaya mendapatkan insentif seperti membayar pajak murah/rendah, maka mereka akan
lebih giat dalam berwirawasta dan pada gilirannya mereka akan banyak menciptakan
pertumbuhan peluang dan lowongan kerja. sederhanya, jika industri diserahkan ke Swasta
maka akan lebih efisien dan menekan pengeluaran pemerintah untuk pembayaran
tunjangan sosial.
Dengan bekal teori di atas Reagen melakukan deregulasi ekonomi yang telah
dirintis oleh Carter tahun 70-an. Kontrol atas harga minyak dicabut, aturan mengenai
transportasi kereta api, industri minyak dan gas serta penyiaran diperlonggar. dengan
mengikuti langkah Tathcher, Reagen membatasi kekuatan serikat buruh. setelah itu,
gelombang neo-liberalisme segera menyebar ke hampir seluruh dunia yang meliputi:
amerika latin, asia timur, India, sampai hampir seluruh negara Afrika. negara yang
memulai pertama kali setelah Inggris dan Amerika adalah negara-negara dominion
Inggris seperti Australia, pada Paul keating, Kanada, New Zeeland, Chili, Argentina,
Brazil, jerman, Itali, Prancis, hingga Zambia dan Tanzania.
Kuatnya daya dorong kapitalisme ini membuat partai-partai yang pada awalnya
memiliki platform politik yang lebih dekat ke kiri secara perlahan beralih ke
kanan.disinilah dapat disebut pemerintahan toni Blair dari Inggris, Schroder dari Jerman,
Lionel Jospin dari Prancis yang pada awalnya ketiganya berasal dari partai buruh. tetapi
kebihjakannya menganut sistem ekonomi neo liberal yang kanan. Demikianlah perjalanan
sejarah kapitalisme dari awal sampai akhir.
6
Kalau kita perhatikan dari awal masa perkembangannya kapitalisme memiliki
identifikasi yang khas.
1. Sistem ekonomi kapitalisme mentasbihkan kebebasan individu untuk melihat
alat-alat produksi dan modal, bukan oleh negara atau yang disebut dengan Hak Individu
(individual ownwrship).
2. Ekonomi Pasar (market economy) pereknomian pasar berdasar pada prinsip
spesialisasi kerja dan hal itu tidak diatur oleh siapapun kecuali kondisi pasar itu sendiri.
3. Persaingan (competition) sebagai konsekuensi logis dari berkembangnya
ekonomi pasar
4. Keuntungan (profit) prinsip keuntungan.
2. Ideologi Sosialis
Pada awalnya, sosialisme dan komunisme mempunyai arti yang sama, tetapi
akhirnya komunisme lebih dipakai untuk aliran sosialis yang lebih radikal. Ada beberapa
unsur yang terdapat dalam sosialisme, diantaranya dengan mewujudkan protes dan
penolakan terhadap ketimpangan sosial. Dalam jaman renaissance dan Reformasi muncul
protes terhadap ketimpangan dalam kemakmuran, dalam revolusi kaum puritan di abad
17 di Inggris, berbarengan dengan gerakan utama yang berasal dari kaum menengah,
tampil sebuah kelompok radikal yang disebut “para penggali” atau para “pemerata sejati”
(true leveres). Mereka berjuang untuk mempraktekkan prinsip pemilikan tanah secara
komunal dan bukan menyangkut penggunaanya.Unsur lain yang terdapat dalam
sosialisme yaitu, protes terhadap prinsip Cash nexus bahwa uang merupakan ikatan
utama antar manusia tidak terbatas pada tradisi sosial saja. Sejauh sosialisme
mengandung dalam dirinya unsur-unsur tersebut, maka dapat dikatakan bahwa sosialisme
sudah setua peradaban barat. Pemikiran Yunani maupun Yahudi-Kristen masing-masing
menolak kekayaan sebagai landasan kehidupan yang bahagia.
Tetapi kalau kita melihat sesuatu yang lebih konkrit dalam sejarah, akan ditemukan
bahwa sosialisme sebagai gerakan yang efektif dan terorganisir merupakan produk dari
revolusi industri (1848) di Inggris. Pada tahun 1820-an dan 1830-an di Inggris dan
Prancis muncul teori sosialisme modern, teori yang memusatkan perhatian untuk
7
membebaskan kelas pekerja industri dari belenggu kapitalisme industri, perubahan dalam
organisasi sosial yang disebabkan oleh industrialisasi inii mengakibatkan munculnya
kesenjangan kelas buruh dan pemodal yang dalam bahasa Marx disebut sebagai proletar
dan borjuis, dan kondisi-kondisi lainnya sehubungan dengan jam kerja buruh, kesehatan
kerusakan lingkungan.
Sosialisme sebagai koreksi total terhadap gejala akses negatif yang ditimbulkan
oleh pertentangan kelas buruh dengan kelas borjuasi. Dalam scenario yang disusun Marx
dan sahabatnya, Engels yang akhirnya menjadi kitab suci bagi penganut sosialis-komunis
dunia. Das Capital (1867) banyak menginspirasikan gerakan buruh diseluruh dunia.
Dikesempatan itulah kaum buruh akan merebut posisi sebagai pemegang alat produksi.
3. Ideologi Pancasila
8
Pancasila, secara etimologis berasal dari dua kata yaitu Panca yang berarti lima dan
Sila yang berarti dasar. Pancasila dari akar kata berarti lima dasar, tepatnya adalah dasar
bagi negara Indonesia yang merdeka.
Semenjak dikumandangkan pada tanggal 1 Juni 1945, Pancasila mengalami
beberapa kali perubahan urutan sila maupun kata. Dalam rumusan Soekarno sebagai
berikut:
1. KebangsaanIndonesia,
2. Internasionalismeatauperi kemanusiaan,
3. Mufakat atau demokrasi,
4. Kesejahteraan sosial dan
5. Indonesia merdeka dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa atau prinsip
Ketuhanan.
Adapun urutan dan kata-kata dalam Pancasila yang digunakan saat ini adalah
seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD’45 yakni:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa,
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,
3. Persatuan Indonesia,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan dan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
9
1.) Causa Meterialis (asal mula bahan)
Sebelum Pancasila dirumuskan sebagai asas kehidupan kenegaraan, unsur-unsurnya
telah terdapat pada Bangsa Indonesia sejak zaman dahulu, terdapat dalam istiadat,
kebudayaan dan dalam agama-agama.
10
Selain itu Pancasila mamiliki dua pengertian yaitu sbb:
11
C. Keunggulan Ideologi Pancasila Dibandingkan dengan Ideologi lain
1. Liberalisme
Liberalisme muncul sebagai reaksi terhadap Filsafah Filmer yang mengatakan
bahwa setiap kekuasaan bersifat monarkhi mutlak dan tidak ada orang yang lahir
bebas. Ciri-ciri liberalisme adalah 1) Cenderung mendukung perubahan 2)
Mempunyai kepercayaan terhadap nalar manusiawi 3) Menggunakan pemerintah
untuk meningkatkan kondisi manusiawi 4) Mendukung kebebasan individu 5)
Bersifat ambivalen terhadap sifat manusia.
Kelemahan ideologi liberalisme : buta terhadap kenyataan. Hal-hal yang
terdapat dalam liberalisme terdapat dalam pasal-pasal UUD 1945, tetapi Pancasila
menolak liberalisme sebagai ideologi yang bersifat absolut dan determinisme.
2. Komunisme
Tiga ciri negara komunis : 1) Berdasarkan ideologi Marxisme-Leninisme 2)
Merupakan sistem kekuasaan satu partai atas seluruh masyarakat 3) Ekonomi
komunitas bersifat etatisme. Ideologi komunis bersift absolutisasi dan determinisme
karena memberi perhatian besar kepada masyarakat.
3. Pancasila
12
D. Kesimpulan
Berdasarkan Uraian-Uraian pada halaman yang Sebelumnya, Maka penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penulis jadi tau mengapa Indonesia menggunakan ideologi terbuka karena di
Indonesia menganut sistem pemerintahan demokratis yang di dalamnya
membebaskan setiap masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu
sesuai dengan keinginannya masing-masing. Maka dari itu, ideologi Pancasila
sebagai ideologi terbuka adalah yang paling tepat untuk digunakan oleh
Indonesia.
2. Ideoligi Pancasila merupakan Ideologi yang sangat hebat dibandingkan Ideologi
yang lain, karena Ideologi Pancasila ini digali dari nilai-nilai yang berkembang
dalam kehidupan bangsa Indonesia yang Beraneka ragam agama, suku, adat-
istiadat, budaya, bahasa, kesenian, dll.
3. Pancasila sebagai ideologi memberi kedudukan yang seimbang kepada manusia
sebagai makhluk inidividu dan makhluk sosial
13
DAFTAR PUSTAKA
http://fadliyanur.blogspot.com/2008/02/pancasila-uud-1945.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi
http://ideologipancasila.wordpress.com/
http://google.com
14