You are on page 1of 18

Kedudukan Etnis Tionghoa dalam

Kebangsaan Indonesia
Ditinjau dari Jiwa
dan Semangat
PANCASILA
Drs. Eddie Lembong - Yayasan NABIL
Bandung, 01 Juni 2010
 PANCASILA adalah Dasar Negara
Republik Indonesia.

 Republik Indonesia adalah sebuah Negara


Bangsa (Nation-State) --- sejarah
kelahiran Negara Bangsa.

 Dulu: tidak ada INDONESIA.


yang ada adalah NUSANTARA.
 Nama INDONESIA diperkenalkan oleh para ahli:
1. 1850: English traveler/social observer,
George Samuel Windsor EARL:
INDU-NESIANS.
2. 1850: English Ethnographer: James
LOGAN: INDONESIA.
3. 1884: Adolf BASTIAN, German
Ethnographer membuat menjadi
sangat terkenal dalam karya:
Indonesien oder die Inseln des
Malayischen Archipel.
 Benedict Anderson pernah menulis: Tanpa ada
“Nederlandsch Indië” tidak akan ada INDONESIA.
 Saya berpendapat: Tanpa ada “Ethische Politiek”
barangkali belum ada INDONESIA.
 Politik Etis lahir dari:
1. Novel: Max Havelaar oleh Multatuli (Edward Douwes
Dekker, tahun 1860).
2. Tulisan-tulisan C. Th. Van Deventer.
3. Pidato Pelantikan Ratu Wilhelmina pada 17
September 1901:
a. Irigasi.
b. Transmigrasi.
c. Pendidikan.
 Akibat/pengaruh Politik Etis:
1. 1905: Sarikat Dagang Islam (SDI) didirikan oleh H.
Samanhudi dari Solo.
a. 1909: RM Tirtoadisuryo mendirikan SDI di Batavia.
b. 1910: RM Tirtoadisuryo mendirikan SDI di Bogor.
c. 1912: H.O.S. Tjokroaminoto mendirikan SDI di
Surabaya.
H.O.S. Tjokroaminoto merubah nama dari
SDI  S.I. = Sarikat Islam dengan visi/misi
yang diperluas!
d. 1914: Sneevliet mendirikan ISDV (Indische
Sociaal Demokratische Vereeniging).
2. 1908: Kebangkitan Nasional = Berdirinya BUDI UTOMO 20

Mei 1908.
3. 1926: Soekarno menulis: NASIONALISME,
ISLAMISME dan MARXISME di “Suluh
Indonesia Muda”
3.1. Dalam buku Memoar Ang Yan Goan (Hal. 50).
Semasa Bung Karno sekolah di T.H. (Sekarang
I.T.B) awal tahun 1920-an, berkawan dengan
a. Tan Tek Ho (Penulis Sin Po).
b. Lim Soei Tjoan (Percetakan).
c. Ang Ban Ik (bekerja pada Percetakan
Liem dan sering membantu Bung Karno
mencetak brosur-brosur/pamflet-pamflet
tulisan Bung Karno).
3.2. September 1923 (Ketika Bung Karno baru berusia 22
tahun dan baru lulus dari T.H. (= I.T.B)).
Mengunjungi Sin Po, bertemu dengan Redaktur Tjoe
Bouw San, untuk menyampaikan terima kasih atas
dukungan Sin Po bagi perjuangan/pergerakan kemerdekaan
Indonesia.
3.3. Kompas 06 Februari 2010 hal. 36 dalam tulisan “Rumah
Kenangan Soekarno Inggit” mencatat: Bantuan keuangan
diberikan oleh a.l.
a. Mr. Sartono.
b. Moh. Thamrin.
c. Sukartono/Sosrokartono (kakak R.A. Kartini).
d. Tan Tjoei Gien (Toko kain di Jl. Raya Barat).
e. Ibu Wardoyo (Kakak wanita Bung Karno).
4. 1928: Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
5. 1932: Liem Koen Hian, dkk mendirikan:
Partai Tionghoa Indonesia (PTI).
(NB. A.R. Baswedan, Ketua Partai
Arab Indonesia,
pernah bekerja sama dengan Liem
Koen Hian dan indekost bersama Tjoa
Tjie Liang dari PTI).
6. 1945: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
 Indonesia lahir dengan landasan yang
kokoh, yaitu dengan Dasar Negara:
PANCASILA sebagai hasil renungan para
“Founding Fathers” hasil pendidikan
“Politik Etis!”.
Bandingkan dengan Negara-negara Uni
Soviet dan Yugoslavia yang bubar
setelah Dasar Negaranya tidak lagi
berlaku!
 Pancasila lahir dari Pidato Bung Karno pada
akhir sidang pertama BPUPKI pada tanggal 01
Juni 1945.
Susunan/urutan “Pancasila” dalam pidato Bung
Karno tsb adalah sbb:
1. Kebangsaan Indonesia
(uraian pasal ini paling panjang).
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan.
3. Mufakat atau Demokrasi.
4. Kesejahteraan Sosial.
5. Ke-Tuhan-an yang Maha Esa.
 Rumusan PANCASILA setelah melalui perdebatan
panjang dalam sidang-sidang BPUPKI (Sidang 28
Mei – 01 Juni 1945 dan 10-17 Juli 1945) dan PPKI
(18-22 Agustus 1945) menjadi resmi sebagai
Dasar Negara pada tanggal 18 Agustus 1945
adalah sbb:
1. Ke-Tuhan-an yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat
Indonesia.
 Dalam hal ini perlu disadari: selama Perang Dunia II Indonesia
dibagi menjadi tiga daerah Pemerintahan oleh Bala Tentara Jepang,
yaitu:
1. Tentara AD (Rikugun) dari Divisi XXV
untuk Sumatera.
2. Tentara AD (Rikugun) dari Divisi XVI
untuk Jawa.
3. AL (Kaigun) untuk wilayah Indonesia lainnya.
Dan BPUPKI hanya terdiri dari tokoh-tokoh dari Jawa dan
Sumatera, sedangkan PPKI dihadiri juga oleh utusan dari Indonesia
Timur.

 Piagam Jakarta adalah hasil kompromi tentang Dasar Negara


Indonesia, dirumuskan oleh Panitia 9, dan disetujui pada tanggal
22 Juni 1945 dan berbunyi:
“Ke-Tuhan-an dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya”
 Tafsir atas “PANCASILA” telah melalui beberapa tahap
sbb:
1. Era Presiden Soekarno = Era Demokrasi
Terpimpin = Era NASAKOM = Era Orde Lama.
Tafsir ini ditolak oleh sebagian masyarakat.
2. Era Presiden Soeharto = Era Demokrasi
Pancasila = Era Orde Baru dengan “Azas
Tunggal” dan P4. Juga tidak diterima oleh
sebagian masyarakat.
3. Era Reformasi: Mula-mula eksistensi Pancasila
meredup. Pamornya sangat merosot.
Tetapi kemudian muncul usaha-usaha untuk
Rejuvenasi = Restorasi =Revitalisasi Pancasila
seperti apa yang terdapat dalam buku “Negara
Pancasila: Jalan Kemaslahatan Berbangsa” yang
ditulis oleh Bp. As’ad Said Ali (2009).
 Interpretasi yang lentur pada Pemahaman Azas Pancasila
dari buku tsb:
1. Pancasila adalah Dasar Negara dan Falsafah
Negara.
2. Pancasila adalah Ideologi Negara yang terbuka.
3. Pancasila harus menjadi VISI Bangsa.
4. Pancasila untuk membangun kehidupan Multikultural
yang berkarakter Indonesia = Bhinneka Tunggal Ika.
5. Pancasila harus menjadi Ideologi yang kompatibel
dengan berbagai gagasan dan semangat zaman.
6. Pancasila harus menjadi “Ideologi Negara” yang
memberi ruang hidup bagi ideologi atau gagasan lain
yang tidak bertentangan dengan gagasan pokok
Pancasila.
 Domain Utama Pancasila ialah di RUANG
PUBLIK dimana kebutuhan kolektif
kebangsaan dan kenegaraan bertemu &
berinteraksi (As’ad p.9).
Dalam RUANG PUBLIK itu berlaku Nilai-
nilai PANCASILA, di situ kita bangun:
IDENTITAS INDONESIA dan
melaksanakan kehidupan
MULTIKULTURAL yang berkarakter
Indonesia.
Ruang Privat: bersifat individual maupun
kelompok di mana hal-hal yang tidak
bertentangan dengan PANCASILA dapat
berada (As’ad p.9).
 Dari seluruh paparan yang telah diuraikan di
atas menjadi sangat jelas, bahwa Etnis
Tionghoa sebagai Warga Negara Indonesia,
sebagai komponen Bangsa yang tidak
terpisahkan, mempunyai Hak dan Kewajiban
yang sama terhadap Negara dan Bangsa
Indonesia, seperti juga semua suku Bangsa
dan Etnis WNI lainnya manapun.

 4 Pilar Utama Bangsa Indonesia adalah:


1. Pancasila.
2. UUD 1945.
3. NKRI.
4. Bhinneka Tunggal Ika.
Referensi Utama

1. Bahar, Saafroedin; Hudawati, Nannie (ed.), Risalah


Sidang BPUPKI (28 Mei – 1 Juni 1945) dan PPKI (18-
22 Agustus 1945) (Jakarta: Sek.Neg. RI, 1998)
2. Elson, Robert E., The Idea of Indonesia, a History.
(Cambridge: Cambridge University Press, 2008)
3. Bahar, Saafroedin, Membangun Indonesia: Negara
Kebangsaan dan Masyarakat-Hukum Adat (Jakarta:
Verbum, 2009)
4. Elson, Robert E., “Another Look at the Jakarta Charter
Controversy of 1945”, INDONESIA (Cornell University,
2009)
5. Ali, As’ad Said, Negara Pancasila: Jalan
Kemaslahatan Berbangsa (Jakarta: LP3ES, 2009)

You might also like