Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Kompetensi
Menguasai keilmuan, kajian kritis dan pendalaman materi ajar biologi dalam konteks
kurikulum sekolah.
Sub kompetensi
1. Menguasai konsep dasar dan langkah-langkah pengamatan dalam biologi.
2. Menguasai materi ajar metabolisme dalam konteks kurikulum sekolah
3. Menguasai materi ajar bioteknologi dalam konteks kurikulum sekolah
4. Menguasai materi ajar biologi sel dalam konteks kurikulum sekolah
5. Menguasai materi ajar keanekaragaman hayati dan interaksi mahluk hidup dengan
lingkungan dalam konteks kurikulum sekolah
Indikator
1. Menganalisis fakta, konsep, prinsip dan teori dalam biologi yang sesuai dengan
materi yang akan diajarkan.
2. Menguasai tahapan dan/atau prosedur pengamatan melalui kegiatan praktikum
biologi
3. Menganalisa fenomena penerapan konsep dasar anabolisme karbohidrat dalam
kehidupan
4. Melakukan uji karbohidrat secara sederhana
5. Menganalisis karakter protein berdasarkan struktur dan fungsinya
6. Menganalisis tahapan dalam metabolisme protein
7. Melakukan uji protein secara sederhana
8. Menganalisis karakter lemak berdasarkan setruktur dan fungsinya
Deskripsi Materi
Pada bagian akhir pelaksanaan PLPG ini, Anda dituntut untuk mencapai kompetensi
dan sub kompetensi di atas berdasarkan indikator-indikatornya. Untuk itu lakukan kajian
kritis dalam diskusi yang meliputi metabolisme, bioteknologi, biologi sel dan
keanekaragaman hayati serta interaksi makhluk hidup dengan lingkungan.
KEGIATAN BELAJAR 1
METABOLISME
A. Fotosintesis
Fotosintesis adalah bioproses yang paling penting di bumi, dimana tumbuhan hijau
dan bakteri berklorofil memanfaatkan energi sinar matahari untuk mensintesis bahan organik
dari molekul anorganik sederhana. Molekul organik yang menyusun dunia hidup berasal
langsung atau tidak langsung dari materi organik hasil fotosintesis. Hanya proses fotosintesis
yang membebaskan oksigen untuk digunakan oleh semua bentuk kehidupan dalam proses
respirasi. Kloroplas adalah organel yang melakukan fotosintesis bagaikan sel surya untuk
menghasilkan karbohidrat.
Dalam sebuah kasus; Seorang guru biologi bermaksud mengajarkan secara
menyeluruh dan mendalam tentang konsep dasar fotosintesis kepada muridnya agar tuntas
menguasai aspek (i) energi elektromagnetik, (ii) spektrum kerja cahaya, (iii) struktur
kloroplas, (iv) reaksi fotofosforilasi, (v) reaksi fiksasi karbondioksida, dan (vi) transport hasil
fotosintesis, serta berbagai aspek faktual yang terkait dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
prosedur pengamatan fotosintesis. Oleh karena itu sang guru membutuhkan formulasi rinci
dari konsep dasar fotosintesis dalam bentuk deskripsi lengkap tentang fotosintesis dalam
konteks kurikulum sekolah menengah.
LATIHAN 1.
Diskusikan secara berkelompok dan klasikal dengan total waktu dua jam, agar Anda
dapat mengkaji secara mendalam konsep dasar fotosintesis untuk membedakan dengan
katabolisme, menghubungkan struktur kloroplas dengan proses fotosintesis, membedakan
reaksi terang dengan reaksi gelap berdasarkan proses dan produknya, serta
menghubungkan proses dan produk fotosintesis dengan kebutuhan hidup makhluk hidup,
termasuk manusia, sehingga Anda semua memahami dengan wawasan luas mengenai:
a. Aspek-aspek utama proses fotosintesis;
b. Urutan langkah proses dalam reaksi terang dan reaksi gelap fotosintesis;
c. Istilah spektrum serapan, akseptor elektron, fotofosforilasi dan spectrum kerja;
d. Perbedaan antara reaksi terang dan reaksi gelap, fosforilasi siklik dan fotofosforilasi non-
siklik, fotosintesis C3, C4, dan CAM;
e. Proses transport hasil fotosintesis
f. Aspek faktual yang terkait dalam kehidupan sehari-hari, termasuk prosedur pengamatan
fotosintesis.
B. Respirasi Seluler
Oksidasi senyawa organik melepaskan energi yang tersimpan untuk digunakan oleh
organisme dalam melakukan proses metabolisme. Bahan karbohidrat sebagai sumber energi
diperoleh dalam bentuknya yang kompleks, seperti diskarida dan amilum serta glikogen.
Tahap awal metabolisme karbohidrat adalah mengubah polimer karbohidrat menjadi bentuk
lebih sederhana, terlarut dan dapat diangkut melintasi membran usus untuk disalurkan ke
jaringan.
Respirasi seluler adalah proses dimana energi kimia dari molekul “makanan”
dilepaskan dan sebagian ditangkap dalam bentuk ATP. Karbohidrat, lemak dan protein
adalah bahan yang dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam respirasi seluler, tetapi
glukosa adalah yang paling umum digunakan sebagai contoh untuk mempelajari reaksi dan
jalur yang terlibat.
Kasus yang terjadi; dimana siswa sebuah sekolah menengah memperoleh
pengalaman belajar tentang metabolisme karbohidrat hanya dengan mendalami materi dari
gurunya sebagai berikut:
Respirasi seluler dibagi menjadi 3 proses metabolisme, yaitu: glikolisis, siklus krebs
dan fosforilasi oksidatif. Setiap bagian tersebut terjadi pada bagian tertentu di dalam sel dan
dipengaruhi keberadaan oksigen. Dalam keadaan tanpa oksigen, respirasi terdiri dari dua
jalur metabolisme: glikolisis dan fermentasi. Keduanya berlangsung di sitosol.
1. Produksi ATP dari glukosa
Pada respirasi seluler, energi kimia dalam berbagai nutrien, seperti glukosa diubah
menjadi adenosine triphosphate (ATP). Dalam bentuk ini, ATP dapat diangkut untuk
menyediakan energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi metabolisme.
Molekul ATP dapat menyimpan energi dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi
yang bergabung pada gugus terminal. Dalam bentuk ini energi dapat disimpan dalam sebuah
lokasi, kemudian berpindah dari suatu bagian ke bagian lain sel, di mana dapat dilepaskan
untuk mendorong reaksi biokimia lainnya. Energi yang tersimpan pada ATP dalam suatu
lokasi dilepaskan dari ATP ketika ikatan fosfat pada gugus terminal terputus.
2. Tinjauan Khusus pada molekul Pembawa elektron
Sejumlah molekul dapat berperan sebagai pembawa elektron dalam sistem biologi.
Dalam respirasi seluler, ada dua pembawa elektron yang memiliki peranan penting,
nikotinamida adenine dinukleotida (disingkat NAD+, dalam bentuk teroksidasinya) dan flavin
adenine dinukleotida (disingkat FAD dalam bentuk teroksidasinya). Molekul NAD+ digunakan
untuk menerima elektron (menjadi tereduksi) dalam beberapa reaksi kimia pada glikolisis
dan siklus krebs. NAD+ menerima sebuah ion hidrogen (H+) dan dua elektron (2e-) sehingga
tereduksi menjadi NADH + H+. NADH bergerak ke rantai transpor elektron dan melepaskan
sepasang elektronnya (menjadi teroksidasi) ke senyawa pertama dalam rantai tersebut.
3. Glikolisis
Dalam glikolisis, gula berkarbon 6 (glukosa), dipecah menjadi 2 molekul berkarbon 3
yaitu piruvat. Perubahan ini menghasilkan secara bersih 2 molekul ATP dan 2 molekul NADH.
Terdapat 4 bagian penting dalam glikolisis:
1) Aktivasi glukosa oleh ATP
2) Pemecahan glukosa menjadi 2 bagian yang terfosforilasi
3) Reduksi NAD+ menjadi NADH
4) Fosforilasi ADP
4. Siklus Krebs
Siklus krebs berlangsung pada matriks mitokondria dan menghasilkan sebuah kolam
energi kimia (ATP, NADH, dan FADH2) dari oksidasi piruvat yang merupakan hasil akhir dari
glikolisis.
Rantai transpor elektron (RTE) terdiri dari sebuah rangkaian molekul, sebagian besar
protein, yang tertanam pada membran dalam mitokondria.
5. Fermentasi
Semua sel dapat mensintesis ATP melalui proses glikolisis. Pada berbagai sel, apabila
tidak tersedia oksigen, piruvat mengalami fermentasi. Fermentasi melengkapi glikolisis dan
memungkinkan ATP dihasilkan secara terus menerus walaupun tanpa oksigen. Dengan
mengoksidasi NADH yang dihasilkan dalam glikolisis, fermentasi meregenerasi NAD+, yang
mana dapat digunakan kembali dalam glikolisis untuk menghasilkan ATP yang lebih banyak.
Jalur Fermentasi
Dengan adanya oksigen, elektron yang dilepaskan dari glukosa dibawa ke oksigen
sehingga oleh pembawa elektron; glukosa teroksidasi dan oksigen tereduksi menjadi air.
Tetapi, dalam keadaan tanpa oksigen, banyak sel menghasilkan ATP melalui glikolisis dan
fermentasi. Dalam fermentasi NADH yang tereduksi yang dihasilkan pada glikolisis diubah
kembali menjadi NAD+ yang teroksidasi.
Ada 2 jenis fermentasi. Kedua jenis fermentasi tersebut meregenerasi NAD+ yang
teroksidasi, yang diperlukan dalam glikolisis dan selanjutnya melanjutkan produksi ATP
melalui jalur tersebut.
1) Fermentasi alkohol
Pada fermentasi alkohol, asam piruvat dari glikolisis kehilangan satu karbon dalam
bentuk karbondioksida untuk membentuk asetaldehid, kemudian tereduksi menjadi etil
alkohol oleh NADH. Ketika asetaldehid direduksi menjadi etil alkohol, NADH menjadi NAD+
(mengalami oksidasi). Fermentasi jenis ini secara umum berlangsung pada ragi. Seperti
fermentasi asam laktat, fermentasi alcohol memungkinkan glikolisis dapat berlanjut dengan
memastikan NADH dikembalikan dalam bentuk teroksidasinya (NAD+).
2) Fermentasi asam laktat
Pada fermentasi asam laktat, asam piruvat dari glikolisis tereduksi menjadi asam
laktat oleh NADH, yang kemudian teroksidasi menjadi NAD+. Peristiwa ini secara umum
terjadi pada sel otot. Fermentasi asam laktat memungkinkan glikolisis berlanjut dengan
memastikan NADH dikembalikan dalam bentuk teroksidasinya (NAD+).
Dalam sel hewan terdapat dua mekanisme dalam menggunakan NADH di sitosol
dalam respirasi; mekanisme yang satu lebih efisien dibandingkan yang lain. Sel hati, ginjal
dan jantung memanfaatkan metode yang lebih efisien (malat-aspartat shuttle). Dalam
mekanisme ini, NADH mereduksi senyawa di dalam sitosol, yang kemudian memungkinkan
untuk melintasi membran menuju ke matriks, dimana terjadi regenerasi NADH melalui
reduksi NAD+. NADH mendonorkan elektron ke RTE dimana dapat dihasilkan 3 ATP sehingga
38 ATP dihasilkan setiap molekul glukosa
LATIHAN 2.
Diskusikan secara berkelompok dan komunikasikan secara klasikal dengan total
waktu satu jam, tentang tambahan rincian materi terkait dengan katabolisme karbohidrat,
sehingga dengan tambahan rincian materi tersebut dapat melengkapi dan memperdalam
penguasaan konsep dasar katabolisme karbohidrat dan penerapannya dalam kehidupan.
Mintalah bantuan pada fasilitator jika menemukan masalah yang tidak dapat diselesaikan.
2.Lemak
Dalam proses metabolisme lemak menjadi ATP, berbeda dengan metabolisme
karbohidrat. Tahap pertama dari proses metabolisme lemak adalah hidrolisis trigliserida
menjadi gliserol dan 3 asam lemak, kemudian gliserol masuk ke jalur glikolisis melalui
dehidroksiaseton fosfat dan selanjutnya konversi senyawa dilanjutkan ke siklus Krebs dan
siklus glioksilat. Asam lemak selanjutnya mengalami oksidasi dan menghasilkan asetil-
KoA. Selanjutnya asetil-KoA ini masuk ke dalam siklus Krebs dan siklus glioksilat.
dikatalisis oleh HMG KoA sitase. Tahap ketiga, HMG KoA diurai menjadi asetoaseta (sebagai
benda keton) dalam reaksi yang dikatalisis oleh HMG KoA liase. Molekul asetil KoA juga
dihasilkan.
Selanjutnya asetoasetat dapat direduksi menjadi beta-hidroksibutirat oleh beta-
hidroksibutirat dehidrogenase yang membutuhkan NADH. Reaksi ini bergantung pada
keadaan jumlah NAD di dalam sel. Bila banyak mengalami reduksi, umumnya atau semua
keton dapat dalam bentuk beta hidroksibutirat. Sejumlah asetoaseton secara spontan di
dekarboksilasi menghasilkan aseton.
Pembentukan asam asetoasetat dan 3-hidroksibutirat berlangsung terutama dalam
hati. Kedua senyawa tersebut adalah sumber energi bagi pernapasan dalam sel. Otot
jantung menggunakan asetoasetat sebagai sumber energi, sedangkan sel otak dalam
keadaan normal menggunakan glukosa sebagai sumber energi, tetapi dalam keadaan
kelaparan atau diabetes, sel otak juga dapat menggunakan asam asetoasetat sebagai
sumber energi.
Sintesis Gliserol
Gliserol yang terbentuk pada`lipolisis mengalami fosforilasi dan dioksidasi menjadi
dihidroksi aseton fosfat, yang selanjutnya mengalami isomerasi menjadi gliseraldehid-3-
fosfat. Zat antara ini terdapat baik pada jalur glikolisis maupun pada jalur glukoneogensis.
Dengan demikian gliserol dapat diubah menjadi piruvat atau glukosa di hati, tempat enzim-
enzim yang diperlukan. Porses kebalikannya dapat terjadi melalui reduksi dihidroksiaseton
fsofat menjadi gliserol-3-fosfat. Hidrolisis oleh fosfatase akan menghasilkan gliserol. Jadi
gliserol dan zat-zat antara glikolisis dapat saling dengan mudah mengalami interkonversi.
Enzim-enzim pada sintesis asam lemak pada organisme lebih tinggi tergabung dalam
suatu rantai polipeptida tunggal, yang disebut sintase asam lemak. Sebaliknya, enzim-
enzim pemecahan tampaknya tidak saling berkaitan.
Rantai asam lemak yang sedang tumbuh, diperpanjang dengan cara penambahan
berturut-turut unit dua-karbon yang berasal dari asetil KoA. Donor aktif unit dua-karbon
pada tahap perpanjangan adalah malonil-ACP. Reaksi perpanjangan dipacu oleh
pelepasan CO2.
Reduktor pada sintesis asam lemak adalah NADPH, sedangkan oksidatornya pada`
pemecahan asam lemak adalah NAD+ dan FAD.
Perpanjangan rantai oleh kompleks sintase asam lemak terhenti setelah terbentuknya
palmitat (C-16). Perpanjangan rantai lebih lanjut dan penyisipan ikatan rangkap
dikatalisis oleh sistem enzim yang lain.
Sintesis asam lemak diawali dengan karboksilasi asetil KoA menjadi malonil KoA.
Reaksi ini merupakan tahap awal menuju sintesis asam lemak. Sintesis malonil Koa
dikatalisis oleh enzim asetil KoA karboksilase, enzim ini mememrlukan kofaktor biotin. Tahap
pertama pembentukan asam lemak diawali dengan pembentukan astil-ACP dan malonil-ACP.
Pada reaksi kondensasi, satu unit empat-karbon terbentuk dari satu unit dua-karbon dan
satu unit tiga-karbon, dan CO2 dibebaskan. Mengapa unit empat-karbon tidak terbentuk dari
dua unit dua-karbon? Jawabannya adalah bahwa keseimbangan untuk sintesis asetoasetil-
ACP (empat-karbon) dari dua molekul asetil-ACP (dua-karbon) tidaklah menguntungkan
penurunan energi bebasnya dalam proses dekarboksilanya tidaklah terlalu besar
dibandingkan jika bereaksi dengan malonil-ACP.
Tiga tahap berikutnya pada sintesis asam lemak ialah reduksi gugus keto pada C-3
menjadi gugus metilen. Pertama, asetoasetil-ACP direduksi menjadi gugus D-3-
hidroksibutiril-ACP. Selanjutnya, D-3-hidroksibutiril-ACP mengalami dehidrasi membentuk
krotonil-ACP, yang merupakan suatu trans-∆2-enoil-ACP. Langkah akhir daur adalah reduksi
krotonil-ACP menjadi butiril-ACP, yang menyempurnakan daur pemanjangan pertama.
Kasus: Untuk membelajarkan siswa dalam menguasai konsep struktur dan fungsi
dari protein dan lemak serta metabolismenya, sang guru harus menuliskan secara rinci dan
cermat uraian konsep tersebut secara lengkap agar menguasai konsep dasar dan
metabolism protein dan lemak.
Latihan 3
Lakukan kajian kritis secara berkelompok untuk menghasilkan deskripsi lengkap
tentang struktur, fungsi dari protein dan lemak serta tahapan-tahapan metabolismenya,
yang merupakan materi esensial metabolism protein dan lemak dalam konteks kurikulum
sekolah. Berdasarkan kajian kritis tersebut Anda harus (i) mampu menganalisis karakter
protein dan lemak berdasarkan struktur dan fungsinya, (ii) membedakan protein structural
dan fungsional berdasarkan strukturnya, (iii) menghubungkan satu tahap reaksi dengan
tahap reaksi lainnya dalam metabolism protein dan lemak. Mintalah petunjuk kepada
fasilitator tentang teknis pembagian kelompok dan deskripsi materi yang akan disusun.
Alokasi waktu yang disediakan termasuk presentasi adalah 2 jam.
Untuk memperkaya khasanah sumber bacaan anda, silahkan mencermati modul
biologi (pdf) yang terdapat dalam situs PSG Rayon 24 UNM Makassar.
Latihan 4
Susunlah sebuah perangkat (serupa dengan LKS proses) yang dapat digunakan oleh
siswa untuk melakukan pengujian kualitatif terhadap karbohidrat, protein, dan lemak dalam
bahan makanan. Kerjakan secara berkelompok melalui kajian kritis mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan, termasuk aspek keselamatan kerja. Mintalah petunjuk kepada
fasilitator tentang teknis pembagian kelompok dan jumlah perangkat yang akan disusun.
Alokasi waktu yang disediakan termasuk presentasi adalah 1 jam.
D. Rangkuman
1. Fotosintesis
Proses yang mengubah energi matahari menjadi energi kimia.
• Fotosintesis terjadi di kloroplas
• Daun pada tanaman merupakan tempat utama terjadinya fotosintesis
• Energi mengalir ke dalam suatu ekosistem sebagai cahaya matahari dan
meninggalkannya dalam bentuk panas
• Melibatkan 2 lintasan metabolic: Reaksi terang dan Siklus Calvin
7. KARBOHIDRAT
• Sebagian besar diabsorbsi dalam bentuk glukosa.
• Konsentrasi glukosa plasma paling penting karena hanya glukosa yang dapat
dimetabolisme oleh otak.
• Komposisi karbohidrat dalam diet dianjurkan sebesar 55% dari total kalori.
• Karbohidrat yang kita makan ada 2 jenis, yaitu:
8. PROTEIN
• Protein disusun oleh rangkaian asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptide
dan ikatan lainnya untuk membentuk struktur yang fungsional
• Asam amino merupakan sumber utama untuk glukosa melalui jalur glukoneogenesis,
tetapi gliserol dari trigliserida juga dapat digunakan.
• Glukoneogenesis dan glikogenolisis penting untuk memback up sumber glukosa pada
saat puasa.
9. LEMAK
• Diabsorbsi terutama dalam bentuk asam lemak dan gliserol.
• Asam lemak bentuk utama lemak di dalam darah.
• Asam lemak esensial yang harus disuplai dari makanan ialah asam linoleat dan asam
lenolenat sebagai prekursor untyuk prostaglandin, tromboksan, dan leukotrien.
• Zat ini dapat digunakan sebagai sumber energi oleh jaringan dan mudah disimpan
sebagai trigliserida di jaringan adiposa.
• Proporsi lemak dalam diet dianjurkan sebanyak 30% dari total kalori, berasal dari
saturated fat 10%, monosaturated fat 10%, dan dari polisaturated fat 10%.
• Lipid yang kita makan dapat meningkatkan palatability of food dan menimbulkan rasa
kenyang.
Pengujian karbohidrat, lemak dan protein dalam bahan makakan dapat dilakukan
secara kualitatif dengan menggunakan peralatan dan bahan sederhana.
KEGIATAN BELAJAR 2
BIOTEKNOLOGI
A. Bioteknologi
Bioteknologi mencakup proses-proses biologis oleh organisme yang dimanfaatkan
oleh dan untuk kepentingan manusia. Cakupan bioteknologi sangat luas, mulai dari proses
yang sangat tradisional hingga proses-proses biologis yang canggih dan sangat kompleks.
Menurut Soedigdo (1989), Bioteknologi adalah teknologi yang menerapkan prinsip-prinsip
sains dan teknologi dalam pemrosesan barang dan dalam pemberian pela-yanan yang
baik untuk masyarakat dengan menggunakan zat biologik.
Apapun batasan yang diberikan oleh para pakar, yang jelas dalam proses
bioteknologi terkandung tiga hal pokok yaitu (i) Agen biologis, (ii) Pendayagunaan secara
teknologis dan industrial, dan (iv) Produk dan jasa yang diperoleh. Agen biologi adalah
katalisator-katalisator biologi dengan kisaran yang luas, terutama dite-kankan pada
mikroorganisme, sel hewan maupun tumbuhan, termasuk enzim. Barang dan jasa meliputi
produk industri yang berupa pangan, minuman, obat-obatan, berbagai senyawa biokimia,
peniadaan pengaruh logam dalam mengolah limbah.
(6) Bahan untuk pelayanan industri (penjernihan air, pengolahan limbah, sarana analis-is
dan sebagainya
D. Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika adalah serangkain teknik untuk mengisolasi, memodifikasi,
menggandakan dan merekombinasi gen dari organism-organisme berbeda. Teknik ini
memungkinkan para ahli genetika memindahkan gen diantara spesies yang dari golongan
berbeda (baik hewan, tumbuhan dan bahkan manusia) yang tidak mempunyai kemungkinan
kawin secara alamiah. Misalnya gen ikan bisa dimasukkan ke tomat, gen manusia bisa
dipindahkan ke babi.
Banyak percobaan membuktikan bahwa dengan rekayasa genetika fragmen DNA
manapun dapat disambungkan atau disisipkan ke genom species lain, bahwa spesies yang
jauh hubungan kekerabatannya. Rakayasa genetika merupakan teknik yang paling mutakhir
dalam bioteknologi. Rekayasa Genetika atau teknik DNA rekombinan dapat didefenisikan
sebagai : "Pembetukan rekombinan baru dari material yang dapat diturunkan dengan cara
penyisipan DNA dari luar kedalam suatu wahana (vektor), sehingga memungkinkan
penggabungan dan kelanjutan berkembang dalam host yang baru." Proses ini juga dikenal
sebagai " Gen Kloning " atau klon gen, sebab organisme yang secara genetik terbentuk
adalah identik dan membawa seluruh potongan DNA yang telah disisipkan, disamping itu
memperbanyak molekul yang baru dibentuk. Salah satu contoh rekayasa genetika yang
sudah berhasil adalah penyisipan/pemindahan DNA pembuat insulin pada manusia kedalarn
plasmida bakteri Echerichia coli.
Ada empat prinsip pengkloningan gen yaitu :
1. Penyiapan gen.
Gen bakteri yang dikloning pada umumnya didapat dari penyiapan total DNA
kromosom (kloning "penembakan") dengan cara membelah DNA dengan endonuklese
yang terbatas sehingga menghasilkan bagian masing-masing 4 kilobase (kb) dengan
ujung yang "lengket."
2. Penyisipan kedalam vektor
Vektor adalah replika yang akan memungkinkan gen untuk ditempatkan disel
induk (host cell) dan melibatkan plasmid pada bakteri induk. Plasmid adalah molekul
DNA berbentuk lingkaran kecil yang terdapat didalam bakteri disamping kromosom
utama plasmid mengandung unsur-unsur genetik yang tidak terikat pada kromosom
utama. Vekto plasmid harus memiliki tempat untuk endonuklease terbatas biasa dan
faktor antibiotik sehingga memungkinkan untuk memilih perubahan yang diinginkan.
Pemasangan DNA yang akan dikloning kedalam vektor plasmid disebut legasi dan
enzim yang berperan dalam pemasangan ini adalah enzim yang dipakai dimurnikan dari
E. Coli yang telah diinfeksi dengan T4. Didalam sel enzim ini berfungsi dalam perbaikan
tiap skontinuitas yang mungkin timbul pada salah satu untai pada molekul untai ganda.
Selain itu, dalam tabung percobaan, ligase DNA yang dimurnikan juga akan
menyambungkan kedua ujung molekul yang sama.
3. Perubahan sel induk (Host Cell)
Campuran plasmid yang diperkenalkan kepada sel bakteri diperlukan secara
khusus sehingga sel mengambil DNA dalam proses perubahan sel induk. Setelah DNA
disisipkan didalam sel bakteri maka,DNA yang sudah disisipkan tersebut akan
dimasukkan lagi kedalam sel hidup misalnya kedalam sel bakteri kemudian ditumbuhkan
kedalam media tertentu. Didalam media, sel bakteri ini akan tumbuh dan berkembang
biak menghasilkan klon dan klon ini akan menghasilkan insulin.
4. Mendeteksi gen yang sudah di klon.
Ada tiga cara mendeteksi gen yang sudah diklon :
a. Pengujian berdasarkan informasi urutan asam amino protein yang di sandi.
b. Pengujian aktifitas biologis produk gen
c. Menggunakan antibodi khusus terhadap produk gen.
Klon yang tepat dapat dideteksi dengan menggunakan "probe" untuk goo itu sendiri.
Probe terdiri satu segmen pendek DNA yang diberi label radioaktif, dan memiliki urutan basa
nukleotida yang sesuai dengan urutan asam amino yang diketahui dati satu segmen protein.
Cara lain membuat klon ialah jika protein yang disandi gen dihasilkan dalam sel yang diklon,
ia dapat dideteksi dengan menggunakan uji antibodi khusus bagi protein yang disandi atau
dengan cara menguji aktifitas biologi protein dalam sel.
E. Rangkuman
Dari berbagai batasan di atas menunjukkan bahwa bioteknologi merupakan ilmu
terapan yang di dalamnya terkait dengan :
a) Proses produksi yang melibatkan rekayasa pengolahan barang dan jasa (penerapan
prinsip sains dan teknologi).
b) Menggunakan agen biologi.
c) Didalamnya melibatkan rekayasa pengolahan
d) Peningkatan dan efisiensi produksi
e) Sebagai proses biologi terapan
f) Untuk kesejahteraan masyarakat
Kasus
Setiap hari manusia modern diperhadapkan dengan berbagai produk bioteknologi
yang dapat digunakan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Misalnya produk bioteknologi
dalam bidang kesehatan dan farmasi, dalam bidang pertanian/kehutanan, dalam bidang
pangan (makanan dan minuman), dalam bidang lingkungan, dan dalam pelestarian
keanekaragaman hayati, dan bahkan dalam bidang kriminal. Produk-produk bioteknologi
tersebut dihasilkan berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah, baik secara konvensional, maupun
secara modern.
Latihan 5
Lakukan analisis terhadap prinsip-prinsip ilmiah yang diterapkan dalam menghasilkan
produk-produk dan jasa bioteknologi yang disebutkan dalam kasus di atas, kemudian buatlah
deskripsi lengkap tentang prinsip-prinsip ilmiah tersebut dan tentukan kategori konvensional
atau modern. Selanjutnya rancang sebuah percobaan bioteknologi sederhana dengan
menggunakan sumberdaya yang ada disekitar anda. Kerjakan secara berkelompok dalam
waktu 2 jam termasuk presentasinya.
Untuk memperkaya khasanah sumber bacaan anda, silahkan mencermati modul
biologi (pdf) yang terdapat dalam situs PSG Rayon 24 UNM Makassar.
Latihan 6
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi
perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika
terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan. Efek
negatif dari bioteknologi tidaklah banyak terungkap contohnya. Namun dari berbagai data
dan analisis yang ada, bioteknologi meskipun menawarkan banyak keuntungan dan
pengaplikasian dalam bidang pertanian dan pemrosesan atau produksi makanan, tetaplah
dapat memiliki berbagai resiko.
Diskusikanlah keempat topic di bawah ini dan tuliskan pendapat Anda.
1. Saat ini dengan pesatnya kemajuan bioteknologi terutama dalam rekayasa genetika,
manusia dapat membuat bakteri yang dapat menguraikan bahan-bahan limbah
berbahaya dalam tanah (bioremedasi). Namun karena organisme baru tersebut tidak
tercipta dari proses evolusi ataupun seleksi alam, perlu diperhatikan adanya
kemungkinan interaksi dengan ekosistem. Kemungkinan terjadinya efek ekologis
sangatlah sulit dievaluasi mengingat bahwa pada bakteri tanah sering terjadi pertukaran
material genetik (bahkan antar spesies). Bagaimana pendapat Anda mengani masalah
tersebut khususnya bila dikaitkan dengan lingkungan hidup?
2. Penggunaan bioteknologi pada bidang pertanian menjadikan produk hasil pertanian
merupakan tanaman unggulan. Peran bioteknologi dalam menghasilkan tanaman
unggulan ini melalui rekayasa dari genetik tumbuhan. Hal ini akan berakibat pada
penurunan biodiversitas akibat penurunan tingkat keberagaman dari tumbuhan, karena
melalui bioteknologi tanaman yang direkayasa akan memiliki sifat genetik yang kurang
lebih sama. Bagaimana pendapat Anda bila masalah tersebut dikaitkan dengan
peklestarian plasma nutfah?
3. Adanya kemungkinan tanaman transgenik yang tahan hama menyerang spesies lainnya.
Contoh kasusnya adalah pada Bt-crops yang merupakan tanaman yang mengandung gen
pengkode protein insektisidal yang asalnya berasal dari bakteri Bacillus thuringensis.
Pada percobaan di laboratorium menunjukkan serbuk sari (polen) dari Bt-crops dapat
membunuh larva kupu-kupu Monarch. Menurut Anda perlukah hal ini diterapkan di
Indonesia?
4. Pada umumnya tanaman transgenik akan membawa gen buatannya dalam serbuk sari.
Terdapat kemungkinan adanya transfer genetik dari tanaman transgenik ke tanaman
aslinya (wild type). Hal seperti ini sebenarnya tidaklah transgenik terpenuhi pada
tanaman wild type yang mengalami transfer genetik. Menurut Anda apakah peristiwa
tersebut merugikan?
Latihan 7
Kasus: Bioteknologi modern dicirikan dengan proses yang rumit dan abstrak. Guru
seringkali gagal menanamkan pemahaman yang utuh tentang tahapan dalam proses
pembuatan produk bioteknologi modern yang menggunakan DNA rekombinan. Tugas anda
adalah melakukan kajian kritis melalui diskusi dan resume materi, sehingga anda dapat
menghubungkan proses pembuatan suatu produk bioteknologi modern yang menggunakan
DNA rekombinan dengan kemungkinan resiko yang akan terjadi. Alokasi waktu untuk tugas
latihan ini adalah 1 jam pelajaran
KEGIATAN BELAJAR 3
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
A. Komponen umum dari semua sel
Semua sel, apakah mereka prokariotik atau eukariotik, memiliki beberapa komponen
yang umum. Komponen umum dari sel prokariot dan eukariot adalah
DNA, materi genetik yang tersimpan dalam satu atau lebih kromosom dan terletak di
dalam nukleoid tanpa membran pada prokariot dan nukleus bermembran pada eukariot.
Membran plasma, sebuah fosfolipid yang terdiri dari 2 lapisan dengan protein yang
memisahkan sel dengan lingkungan sekitarnya dan berfungsi sebagai penyaring yang
selektif dalam keluar masuknya materi dari sel.
Sitoplasma, semua materi pada sel di dalam membran plasma, selain wilayah nukleoid
atau nukleus, terdiri dari cairan yang dinamakan sitosol dan organel berbagai partikel lain
termasuk di dalamnya.
Ribosom, organel tempat sintesis protein.
D. Siklus Sel
Umumnya, sebelum suatu sel mengalami pembelahan, sel-sel terlebih dahulu
mengalami pertumbuhan hingga mencapai ukuran tertentu. Setiap sel mengalami dua
periode yang penting dalam siklus hidupnya, yaitu periode interfase atau periode non
pembelahan dan periode pembelahan sel (M) yang menghasilkan sel-sel baru.
Kedua periode tersebut secara umum dikenal dengan nama siklus sel. Dengan kata lain,
kegiatan yang terjadi dari satu pembelahan sel ke pembelahan sel berikutnya disebut siklus
hidup (daur) sel .
Interfase terdiri atas tiga fase, yaitu: G1 (Gap pertama), S (Sintesis DNA), dan G2
(Gap kedua), Pada fase G1, sel anak mengalami pertumbuhan, pada fase S terjadi replikasi
dan transkripsi DNA; sedangkan pada fase G2, merupakan fase post sintesis, dimana sel
mempersiapkan diri untuk membelah. Pembelahan sel meliputi dua tahapan yaitu :
kariokinesis atau mitosis dan sitokinesis. Perlu diingat bahwa apabila pembelahan sel
menghasilkan dua buah sel anak yang tidak sama besarnya, maka G1 bagi sel anak yang
kecil lebih lama daripada sel anakan yang besar.
Puncak siklus hidup sel yaitu pembelahan sel, yang secara umum diberi tanda M yang
berarti fase mitosis. Pada waktu yang singkat kromatin di dalam inti sel induk memampat
membentuk kromosom, untuk kemudian bersama-sama dengan seluruh isi sel, dibagi dua ke
masing-masing sel anak. Selama periode interfase, kromosom tidak tampak disebabkan
karena materi kromosom dalam bentuk benang-benang kromatin, dan komponen-komponen
makromolekulnya didistribusikan di dalam inti. Selama siklus sel terjadi perubahan-
perubahan yang sangat dinamis. Perubahan-perubahan tersebut terutama komponen-
komponen kimia dari sel seperti DNA, RNA, dan berbagai jenis protein. Duplikasi DNA
berlangsung selama periode khusus dari interfase yang disebut fase sintesis atau periode S.
Periode sintesis didahului oleh periode G1 dan diikuti oleh periode G2.
Dalam Kasus Pembelajaran Biologi Sekolah Menengah, seorang guru menginginkan
muridnya menguasai struktur dan fungsi sel secara komprehensif sampai dengan tahapan-
tahapan pembelahan sel. Untuk itu sang guru perlu merekonstruksi rincian materi struktur
dan fungsi sel serta pembelahannya.
Latihan 8
Diskusikan intensif dalam kelompok agar dapat Anda dapat merekonstruksi tertulis
materi (i) perbedaan sel prokariot dengan sel eukarit, (ii) perbedaan sel tumbuhan dengan
sel hewan, (iii) hubungan struktur organel-organel sel tumbuhan/hewan dengan fungsinya,
(iv) hubungan sifat genetic sel anak hasil pembelahan dengan tipe pembelahan sel, (v) dan
hubungan tipe pembelahan sel dengan siklus sel. Selanjutnya diskusikan secara klasikal hasil
rekunstruksi materi Anda. Alokasi waktu untuk kegiatan ini adalah 2 jam pelajaran.
Jika hendak memperkaya khasanah sumber bacaan anda, silahkan mencermati
modul biologi (pdf) yang terdapat dalam situs PSG Rayon 24 UNM Makassar.
KEGIATAN BELAJAR 4
tersebut dibentuklah kelompok (satuan-satuan) yang ditata dengan urutan dan tingkatan
tertentu.
Sistem tata nama Binomium Nomenclatur untuk makhluk hidup mengatur bahwa
nama setiap makhluk hidup terdiri dari dua kata yang ditulis dengan huruf miring atau
digaris bawahi. Kata yang pertama menunjukkan genus (nama marga) dan kata kedua
(belakang) menunjukkan species (nama jenis). Contoh nama untuk salah satu jenis kopi
(kopi arabika) adalah Coffea arabica . Kata Coffea adalah nama marga (genus) sedangkan
arabica adalah nama jenis (species). nama seperti ini disebut nama ilmiah artinya nama
untuk setiap jenis makhluk hidup sama di seluruh dunia, yang umumnya diambil dari bahasa
Latin.
C. Rangkuman
Keanekaragaman hayati (biodiversity atau biological diversity) meliputi semua
organisme mulai dari organisme bersel tunggal hingga organisme tingkat tinggi. Di dunia
terdapat lebih dari 1.75 juta jenis dari organisme yang diketahui. Sampai saat ini pun
penggolongan jenis dari organisme belum sepenuhnya mengungkapkan seluruh jenis hewan,
tumbuhan dan mikrorganisme yang ada di dunia.
Makhluk hidup sangat bervariasi. Variasi tersebut dapat dijumpai dalam satu individu
atau individu yang berbeda dalam satu species atau individu yang berbeda dalam species
yang berbeda. variasi pada individu yang berbeda dinamakan keanekaragaman.
Keanekaragaman makhluk hidup mencakup keanekaragaman tumbuhan maupun hewan
yang ada di dalamnya. Adanya keanekaragaman menyebabkan perlunya pengelompokan
makhluk hidup agar lebih mudah mengenal dan mempelajarinya. Pengelompokan tersebut
dinamakan klasifikasi dengan taksa terendah adalah species (jenis), genus (marga), Familia
(suku), ordo (bangsa), kelas, divisi atau filum dan kingdom.
Kasus; sebagai calon guru profesional, Anda diminta membuat kunci determinasi
sederhana, kemudian membuat pengelompokan tumbuhan disekitar tempat PLPG
berdasarkan persamaan dan perbedaan karakteristik tubuhnya. Selanjutnya Anda diminta
membuat skema daur hidup suatu spesies pada tingkatan taksa tertentu, kemudian
membuat perbandingan siklus hidup antar taksa tumbuhan. Kegiatan ini dapat anda lakukan
secara berkelompok.
Latihan 9
Kumpulkan 15 jenis tanaman yang berbeda di sekitar Anda.
a. Kelompokkan tanaman tersebut secara dikotomi menjadi dua kelompok tanaman
yang terpisah secara diskrit.
b. Berikan nomor secara dikotomis pada setiap kelompok himpunan tanaman (misal: 1a,
1b, dst).
c. Susunlah kunci determinasi tanaman yang telah Anda kelompokkan.
d. Gunakan kembali kunci determinasi yang telah Anda buat untuk mendeterminasikan
paling tidak 5 jenis tanaman berbeda.
e. Tuliskan nomor kunci determinasi setiap tanaman tersebut, dan jelaskan bagaimana
hubungan kekerabatan antara setiap tanaman.
factor-faktor abiotik berupa ruang, tipe substratum atau medium yang ditempati, cuaca dan
iklimnya serta vegetasinya.
3. Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga
suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup
yang saling mempengaruhi.Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem
yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran
energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara
organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam
ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik
sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya
organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Semua komponen
tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem
yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan
sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang
terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik
adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air. Berdasarkan fungsinya
di dalam ekosistem, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu produsen,
konsumen, dan dekomposer atau pengurai. Berdasarkan tingkat trofik , terbagi menjadi:
1. Produsen : organisme fotosintetik yang menggunakan energy cahaya untuk mensintesis
gula dan senyawa organik lainnya
2. Konsumen I atau primer: organisme yang memakan produsen (tumbuhan hijau).
3. Konsumen II atau sekunder: organisme yang memakan konsumen I atau primer.
4. Konsumen III atau tersier: organism yang memakan konsumen II atau sekunder.
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen sebagai organisme heterotrof dibagi
menjadi:
1. Herbivora: hewan pemakan tumbuhan. Contoh: kerbau, kambing, belalang.
2. Karnivora: Hewan pemakan daging. Contoh: anjing, elang, harimau.
3. Omnivora: hewan pemakan segalanya. Contoh: tikus, ayam, luwak.
Lingkungan meliputi komponen abiotik (faktor-faktor kimia dan fisik tak hidup) dan
yang juga penting pengaruhnya pada organisme adalah komponen biotik (hidup), semua
organisme lain yang merupakan bagian dari lingkungan suatu individu. Abiotik atau
komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau
substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar
komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa
bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang mempengaruhi distribusi organisme,
yaitu:
1. Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk
meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
2. Air. Ketersediaan air mempengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun
beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
3. Garam. Konsentrasi garam mempengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui
osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan
kandungan garam tinggi.
4. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya mempengaruhi proses fotosintesis.
Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar
permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar
membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
5. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan
komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan
sumber makanannya di tanah.
6. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim
makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu
daerah yang dihuni komunitas tertentu.
3. Pengurai
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik
yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof)
karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap
sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang
dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan
jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan
sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:
a. aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
b. anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
c. fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima
elektron.
4. Tingkatan organisasi kehidupan dalam Ekologi
Hirarki berarti suatu penataan menurut skala dari yang terbesar ke yang terkecil atau
sebaliknya. Interaksi dan lingkungan fisik (energi dan materi) pada setiap tingkat
menghasilkan sistem-sistem dengan peran dan fungsi yang khas. Suatu sistem terdiri
dari komponen-komponen yang secara teratur berinteraksi dan berketergantungan yang
keseluruhannya membentuk kesatuan. Ekologi terutama memperhatikan tingkat-tingkat
sistem diatas tingkat organisme. Istilah-istilah yang dikenal dalam ekologi adalah
a. Individu berasal dari kata "in" yang artinya tidak dan "dividus" artinya dibagi-bagi.
Jadi individu mempunyai potensi untuk berkembang biak, karena memiliki sifat
keturunan. Individu dapat ditemui di sekitar kita seperti sebatang pohon di hutan,
sekuntum bunga di kebun, seekor burung bersarang di halaman belakang bahkan
seorang teman.
b. Suatu populasi (population) adalah kelompok individu organisme dari jenis yang sama
yang saling berinteraksi diantara individu-individu tersebut, yang hidup dalam suatu
daerah pada waktu tertentu. Misalnya populasi Orang Utan di Kalimantan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran populasi antara lain; kematian, kelahiran,
imigrasi, dan emigrasi.
c. Suatu komunitas (community) adalah sekelompok populasi dari berbagai jenis pada
suatu daerah tertentu. Komunitas ini dapat mencakup semua populasi di daerah
tersebut misalnya : semua tumbuhan, binatang dari jasad renik. Komunitas dapat
didefinisikan lebih sempit lagi sebagai suatu kelompok tertentu, seperti komunitas
paku, atau komunitas burung pemakan biji di suatu daerah tertentu.
1. Produktivitas Primer
Aliran energi didalam ekosistem dimulai saat terjadinya proses fiksasi pada proses
fotosintesis. Melalui fotosintesis energy cahaya diubah menjadi energy kimia organik yang
disimpan oleh tumbuhan. Sejumlah energi yang dikumpulkan oleh tumbuhan disebut
sebagai produksi atau lebih khusus disebut sebagai produksi primer. Laju penyimpanan
energi pada tumbuhan disebut sebagai produktivitas primer. Seluruh energy yang disimpan
sebagai akibat proses fotosintesis disebut sebagai produktivitas primer kotor. Tumbuhan
juga membutuhkan sejumlah energi untuk hidupnya. Energi yang dipakai untuk
kehidupannya diambil dari hasil fotosintesis melalui proses respirasi. Jadi energi yang
disimpan oleh tumbuhan setelah dikurangi dengan proses respirasi disebut produksi primer
bersih. Produksi dinyatakan dalam satuan energi/satuan area/satuan waktu atau
biomassa/satuan area/satuan waktu. Misalnya Kkal/m2/tahun, Gram/m3/hari, dan lain-lain.
2. Produktivitas Sekunder
Hewan adalah organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof),
oleh sebab itu kebutuhannya akan energi tergantung pada produksi primer bersih. Energi
yang dikonsumsi oleh heterotrof akan diubah untuk merawat tubuh, pertumbuhan,
reproduksi, atau dikeluarkan dari tubuh sebagai urin dan feses. Kandungan energi dari feses
selanjutnya dipindahkan ke rantai makanan detritivor. Jumlah energi yang hilang melalui
urin cukup tinggi. Sebagian energi juga lepas sebagai gas-gas fermentasi. Energi yang
meninggalkan tubuh melalui feses, urin, dan gas merupakan sejumlah panas sebagai hasil
dari metabolism basal. Energi yang tersisa merupakan energi bersih (net energi), yang
tersedia untuk perawatan dan produksi. Energi yang tersisa setelah dipakai untuk perawatan
dan respirasi akan digunakan untuk memproduksi jaringan baru, tumbuh, menyusun
jaringan lemak, dan bereproduksi. Energi bersih dari produksi ini disebut sebagai produksi
sekunder. Didalam produksi sekunder tidak ada bagian yang dikenal sebagai produksi kotor.
Produksi sekunder adalah terbesar bila laju kelahiran populasi dan laju pertumbuhan
individual sangat tinggi.
populasi mangsa. Simbiosis dapat diartikan sebagai car hidup bersama antara dua jenis
makhluk hidup yang bersifat langsung dan erat. Terdapat beberapa bentuk simbiosis, yaitu
simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme,dan simbiosis parasitisme
1. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang saling
menguntungkan. Dua simbion yang hidup bersama saling mendapatkan keuntungan dari
interaksi tersebut. Simbion adalah makhluk hidup yang membentuk simbiosis.
Contoh simbiosis mutualisme adalah simbiosis antara lebah madu dengan bunga.
Banyak tumbuhan yang memiliki bunga dengan warna mencolok dan amat mempesona.
Warna tersebut sebenarnya tidak diperuntukkan bagi kita, tetapi bagi makhluk lain yang
sangat diharapkan dapat membantunya dalam proses penyebukan. Pada bunga terdapat
calon biji. Biji baru akan terbentuk setelah terjadi pembuahan antar sel kelamin jantan
(dalam sebuk sari) dan sel kelamin betina (dalam putik). Proses pembuahan ini akan diawali
oleh penyerbukan terlebih dahulu, yaitu peristiwa menempelnya serbuk sari di atas kepala
putik. Umumnya, serbuk sari dapat menempel di atas kepala putik dengan bantuan angin
atau makluk hidup yang lainnya, seperti lebah madu.
Jadi warna yang mencolok pada bunga merupakan cara tumbuhan untuk menarik
perhatian serangga penyerbuk, yaitu lebah madu. Apabila lebah datang untuk mengisap
madu bunga(nektar), tubuhnya akan menyentuh kepala sari . Akibatnya, sebuk sari akan
menempel pada kaki atau bagian tubuhnya yang lain. Bila bagian tubuh lebah yang ditempeli
sebuk sari menyentuh kepala putik maka terjadilah penyerbukan. Hal yang sama juga dapat
terjadi pada saat lebah madu hinggap pada bunga lain. Dengan demikian, antara lebah
madu dan bunga terjadi simbiosis yang saling menguntungkan. Lebah madu beruntung
karena mendapatkan makanan, sedangkan bunga terbantu proses penyerbukannya.
2. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup, yang satu
pihak mendapatkan keuntungan, sedangkan yang lain tidak dirugikan.contoh simbiosis
komensalisme adalah tumbuhan epifit dengan inangnya Tumbuhan epifit artinya tumbuhan
yang menepel pada bagian luar tumbuhan lain. Tumbuhan yang menempel itu tidak
merugikan tumbuhan yang ditumpangi. Contohnya, tumbuhan paku- pakuan dan anggrek
yang tumbuh pada ranting atau batang pohon tumbuhan berkayu. Tumbuhan paku sulit
hidup di tanah. Untuk hidupnya, tumbuhan paku menempelkan tubuhnya pada kulit batang
atau cabang tumbuhan yang lain, khususnya pada batang atau dahan yang basah atau
lembap. Tumbuhan paku tidak mengambil zat hara dari jaringan hidup tumbuhan yang
ditumpanginya, tetapi dari air dan debu yang menempel pada kulit tersebut. Dengan
demikian, tumbuhan yang ditumpangi tidak dirugikan. Sebaliknya, tumbuhan paku dan epifit
lainnya memperoleh keuntungan, yaitu dapat menumpang serta mendapat air dan hara dari
kulit batang tumbuhan inangnya.
3. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua jenis organisme. Dimana satu pihak
mendapatkan keuntungan, sedangkan yang lainnya mendapatkan kerugian. Organisme yang
mendapatkan keuntungan disebut parasitisme. Contoh simbiosis parasitisme adalah benalu
dan tumbuhan inangnya. Benalu termasuk tumbuhann biji dan berdaun hijau. Akar benalu
itu tidak sempurna sehingga tidak mampu menyerap air dan hara langsung dari tanah.
Untuk memenuhi kebutuhan akan air dann hara, benalu menumpang pada ranting tumbuhan
jenis lain. Lalu akarnya yang berupa alat isap akan menembus masuk ke dalam jaringan
pengangkut tumbuhan yang ditumpanginya. Kemudian benalu akan menyerap air dan hara
yang terlarut di dalamnya. Sehingga tumbuhan inang mengalami kerugian karena air dan
hara yang akan digunakan untuk hidupnya diserap oleh benalu. Akibatnya dari kegiatan
benalu tersebut, biasanya ujung ranting tanaman yang ditumpanginya mengecil, kurus, dan
akhirnya mati. Oleh karena itu, kalu kamu memiliki tanaman buah, jangan lupa untuk
membersihkannya dari benalu yang menempel.
komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi jugs
melibatkan reaksireaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia.
Siklus-siklus tersebut antara lain: siklus air, siklus oksigen, siklus karbon, siklus
nitrogen, dan siklus sulfur. Di sini hanya akan dibahas 3 macam siklus, yaitu siklus nitrogen,
siklus fosfor, siklus karbon, dan daur hidrologi.
1. Siklus Nitrogen (N2)
Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen bebas
dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis
polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan
hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir. Tumbuhan memperoleh nitrogen dari
dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (N02- ), dan ion nitrat (N03- ).
Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar Legum dan
akar tumbuhan lain, misalnya Marsiella crenata. Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah
yang dapat mengikat nitrogen secara langsung, yakni Azotobacter sp. yang bersifat aerob
dan Clostridium sp. yang bersifat anaerob. Nostoc sp. dan Anabaena sp. (ganggang biru)
juga mampu menambat nitrogen.
Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia diperoleh dari hasil
penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit,
yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh
akar tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali,
dan amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus
nitrogen akan berulang dalam ekosistem.
2. Siklus Fosfor
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada
tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik
dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat
anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan
mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan
fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah
dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini
berulang terus menerus.
3. Siklus Karbon dan Oksigen
Di atmosfer terdapat kandungan CO2 sebanyak 0.03%. Sumber-sumber CO2 di udara
berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap
pabrik.Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan
menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk
berespirasi.
Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk
batubara di dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga
menambah kadar C02 di udara.Di ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan
secara tidak langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat
yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang
memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Sebaliknya,
saat organisme air berespirasi, CO2 yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah
bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah C02 di air.
Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara:
Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk mengubah karbon
dioksida menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Proses ini akan lebih
banyak menyerap karbon pada hutan dengan tumbuhan yang baru saja tumbuh atau
hutan yang sedang mengalami pertumbuhan yang cepat.
Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan CO2 akan lebih
mudah larut. Selanjutnya CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin
yang membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman laut atau interior
laut
Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan produktivitas yang tinggi,
organisme membentuk jaringan yang mengandung karbon, beberapa organisme juga
membentuk cangkang karbonat dan bagian-bagian tubuh lainnya yang keras. Proses ini
akan menyebabkan aliran karbon ke bawah
Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak
memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer.
Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik karena ion
bikarbonat yang terbentuk terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai untuk membuat
karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction).
Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Fungi atau jamur dan bakteri mengurai
senyawa karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah karbon menjadi
karbon dioksida jika tersedia oksigen, atau menjadi metana jika tidak tersedia oksigen.
Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung
menghasilkan karbon dioksida (juga yang lainnya seperti asap). Pembakaran bahan bakar
fosil seperti batu bara, produk dari industri perminyakan (petroleum), dan gas alam akan
melepaskan karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun di dalam geosfer. Hal
inilah yang merupakan penyebab utama naiknya jumlah karbon dioksida di atmosfer.
Produksi semen. Salah satu komponennya, yaitu kapur atau gamping atau kalsium
oksida, dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan
menghasilkan juga karbon dioksida dalam jumlah yang banyak.
Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, karbon dioksida terlarut dilepas
kembali ke atmosfer.
Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas ke atmosfer. Gas-gas
tersebut termasuk uap air, karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang
dilepas ke atmosfer secara kasar hampir sama dengan jumlah karbon dioksida yang
hilang dari atmosfer akibat pelapukan silikat; Kedua proses kimia ini yang saling
berkebalikan akan memberikan hasil penjumlahan yang sama dengan nol dan tidak
berpengaruh terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer dalam skala waktu yang
kurang dari 100.000 tahun.
4. Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi pada dasarnya merupakan sirkulasi air dari lautan ke udara sampai ke
lautan kembali. Hujan merupakan suatu bentuk presipitasi uap air yang berasal dari awan
yang terdapat di atmosfir. Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah sebagian besar akan
berinfiltrasi, masuk ke dalam tanah, dan sebagian lagi akan mengalir di atas permukaan
tanah sebagi aliran air permukaan atau run off. Dari bagian-bagian ini sebagian di uapkan
kembali melalui permukaan air dan tanah (evaporasi) dan sebagian lagi diuapkan melalui
tanaman (transpirasi). Air yang terinfiltrasi akan melanjutkan gerakannya ke lapisan-lapisan
bawah tanah. Gerakan air di dalam tanah ini disebut perkolasi. Air hanya akan mengalir
dipermukaan tanah apabila jumlah air hujan lebih besar dari kemampuan tanah untuk
menginfiltrasikan air ke lapisan yang lebih dalam. Bentuk wilayah atau topografi ikut
berperan dalam menentukan kecepatan aliran air di permukaan tanah. Sumber air umumnya
berasal dari empat komponen, yaitu air hujan langsung, aliran permukaan, aliran bawah
permukaan, dan aliran air bumi. 84% penguapan terjadi di laut, dan 16% di darat, 77 %
presipitasi terjadi di laut, dan 23% terjadi di darat, dalam kondisi normal, perembesan dan
aliran permukaan air tidak atau hanya sedikit mencuci mineral-mineral tanah.air hujan dan
pelapukan batu menjadi sumber pengganti berbagai mineral.
Kasus:
Untuk membelajarkan konsep interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya, guru
seringkali mengalami kesulitan menetapkan cakupan materi esensial karena banyaknya
materi yang terkait/tercakup dalam topic ini. Sebagai calon guru professional Anda dituntut
untuk dapat menysun materi esensial tentang interaksi makhluk hidup dengan
lingkungannya.
Latihan 10
Buatlah deskripsi materi secara lengkap tentang (i) peranan komponen-komponen
ekosistem dalam aliran energy dan daur biogeokimia, (ii) hubungan peran komponen-
komponen ekosistem dengan kelestarian lingkungan hidup melalui diskusi kelompok secara
intensif. Lakukan dalam waktu 2 jam pelajaran termasuk diskusi klasikal.
DAFTAR PUSTAKA