Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang merata, baik materil maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-
peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan
pekerja atau buruh dan menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tidak
dunia usaha.
partisipasi yang optimal dari seluruh tenaga kerja dan pekerja atau buruh
ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam KUH Perdata, oleh karena isinya tidak
sesuai lagi dalam perkembangan keadaan masa sekarang, maka pemerintah perlu
Ketenagakerjaan, dan mencakup masalah upah yang diterima oleh pekerja yang
harus mampu menjamin kelangsungan hidup dan kesejahteraan bagi buruh dan
keluarganya antara kedua hal tersebut harus ada keseimbangan yang layak,
tingkat upah yang terlalu rendah akan mengakibatkan merosotnya prestasi kerja
dari buruh, sebaliknya upah buruh dengan tingkat yang terlalu tinggi yang berada
karena mengakibatkan biaya produksi terlalu tinggi yang harus dikeluarkan oleh
Perusahaan.
antara jumlah tenaga kerja yang mencari pekerjaan yang jumlahnya lebih banyak
jika dibandingkan dengan jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia, maka dalam
upaya penentuan tingkat upah antara kedua belah pihak posisi buruh pada
umumnya jauh lebih lemah bila dibandingkan dengan posisi pengusaha, sehingga
banyak buruh terpaksa menerima upah yang amat rendah. Sering terjadi
perusahaan hal-hal yang dapat menciptakan kondisi buruh aman dan sehat dalam
perusahaan. Oleh karena kondisi buruh dan keluarga yang kurang sehat dapat
perkembangan perusahaan.
Sering terjadi buruh bekerja melebihi jam kerja yang telah ditentukan,
dilingkungan perjanjian kerja antara buruh dan perusahaan maka penulis akan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
2. Untuk mengetahui hambatan apa saja dalam perjanjian kerja antara Karyawan
D. Tinjauan Pustaka
untuk itu dan oleh syarat-syarat yang diperjanjikan, dan bila ketentuan-ketentuan
dan syarat-syarat ini tidak ada, persetujuan yang diatur menurut kebiasaan, ada
5
dua macam persetujuan, dengan mana pihak kesatu kesatu mengikatkan diri
tenaganya kepada pihak lain, yaitu, majikan dengan upah selama waktu yang
tertentu”.
menyelesaikan suatu pekerjaan bagi pihak lain, yaitu pemberi tugas, dengan
Dasar dari hukum perjanjian kerja bersumber pada Titel 7A dari Buku
terhadap lain-lain hal yang bersangkutan dengan perjanjian kerja, dan ketentuan-
tertentu sesuai dengan KUH Perdata Pasal Berdasarkan Pasal 1320 Kitab
2. Para pihak mampu membuat suatu perjanjian Kata mampu dalam hal ini
adalah bahwa para pihak telah dewasa, tidak dibawah pengawasan karena
prerilaku yang tidak stabil dan bukan orang-orang yang dalam undang-undang
dilarang membuat suatu perjanjian tertentu.
3. Ada hal yang diperjanjikan Perjanjian yang dilakukan menyangkut obyek/hal
yang jelas.
4. Dilakukan atas sebab yang halal Adalah bahwa perjanjian dilakukan dengan
itikad baik bukan ditujukan untuk suatu kejahatan.
Undang Nomor 13 Tahun 2003, bahwa : “Hubungan kerja terjadi karena adanya
syarat-syarat tentang perjanjian kerja, dan diatur masalah batasan upah minimum
3. Algemeen Mastregel Van Bestuur tanggal 17 Januari 1938 (Stb 1938 Nomor
4. Ordonantie tanggal 21 Agustus Tahun 1879 Stb Nomor 256 yang mengatakan
SePTember 1941 (Stb 1941 Nomor 396) yang memuat aturan tentang
sebagai berikut :
3. Kepmen Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor 100 Tahun 2004 Ketentuan
E. Hipotesis.
uraikan di atas, maka dapat ditarik suatu hipotesis atau jawaban sementara,
1. Pelaksanaan perjanjian kerja antara karyawan dan PT. Dtiga Dijo Mega
Mall, sudah dituangkan dalam isi perjanjian kerja antara karyawan melalui
8
serikat pekerja Mega Mall dengan PT. Dtiga Dijo Mega Mall, dimana hak
dan kewajiban antara karyawan dan PT. Dtiga Dijo Mega Mall adalah hak
Mega Mall wajib membayar upah kepada karyawan sesuai dengan ketentuan
sebelumnya oleh Serikat Pekerja Mega Mall dengan PT. PT. Dtiga a Dijo
Mega Mall.
Serikat Pekerja Mega Mall dan PT. Dtiga D Dtiga Mega Mall yaitu : 1)
F. Metode penelitian.
a. Populasi.
penelitian ini adalah para pihak yang terkait didalam penelitian ini.
b. Sampel.
1. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui penelitian lapangan atau
memperoleh keterangan yang lebih jelas atas data yang melalui angket
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui library research atau
sebagai berikut :
a. Coding data.
b. Editing data.
11
G. Sistematika penulisan.
BAB I PENDAHULUAN
12
Dalam pembahasan Bab ini, akan penulis bagi dalam beberapa hal
Kerja Bersama.
A. Hasil Penelitian
Pada Bab ini merupakan bab inti dari penulisan skripsi ini sehingga
lapangan yaitu :
Mega Mall.
B. Pembahasan
BAB IV PENUTUP
Dalam Bab ini, akan penulis uraikan beberapa kesimpulan dan saran-
saran.
13
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. Hukum Ketenagakerjaan
Perburuan atau arbeidrechts juga sama dengan pengertian hukum itu sendiri, yakni
masih beragam sesuai dengan sudut pandang masing-masing ahli hukum. Tidak
berbeda antara pendapat yang satu dengan pendapat lainnya (Khakim, 2003:4).
ketenagakerjaan:
antara tenaga kerja dan pengusaha, antara tenaga kerja dan tenaga kerja serta
swapekerja yang melakukan pekerjaan atas dasar tanggung jawab dan resiko
sendiri.
berkenaan dengan kejadian dimana seseorang bekerja pada orang lain dengan
meneria upah.
Mengingat istilah tenaga kerja mengandung pengertian amat luas dan untuk
Perburuhan.
unsur-unsur :
Pengusaha/Majikan.
3. Adanya orang yang bekerja pada dan dibawah orang lain, dengan mendapat
( Khakim, 2003:6).
mengatur hubungan kerja antara Pekerja/orang yang bekerja untuk orang lain
untuk mewujudkan hak-hak tersebut, kepada setiap pekerja atau buruh harus
16
buruh harus memiliki rasa tanggung jawab atas kelangsungan perusahaan dan
serikat pekerja/serikat buruh ialah organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk
memperjuangkan kepentingannya,
Serikat Pekerja sebagai wakil pekerja tampil lebih lengkap, karena serikat
tanpa memikirkan
3) Mewakili/mendampingi anggota
dibela dari hukuman dalam bentuk apapun, namun apabila serikat pekerja
Regional).
yang membutuhkan waktu untuk istirahat, antara lain dengan adanya cuti
seperti cuti tahunan, cuti hamil serta cuti-cuti lainnya yang dapat berupa
Kerja lembur berarti kerja yang melebihi jam kerja biasa yang berarti
lembur ini pekerja harus menerima upah berupa upah lembur, upah
yang berlaku.
juga semakin menahbah berat beban hidup bagi orang yang bersangkutan,
kerja adalah:
10) Mogok kerja sebagai hak dasar pekerja/buruh dan serikat pekerja/buruh
secara sah, tertib, dan damai sebagai akibat gagalnya perundingan (Pasal
137)
C. Pengusaha
pengusaha adalah:
b. Orang perseorang, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri
Serikat Pekerja dan agen bisnis daripada dengan masing-masing Pekerja. Manager
sumber daya manusia adalah orang yang mesti hidup dengan konsekuensi kontrak
dan karena itu dia menjadi bagian integral dari resulusi akhir isu-isu kontraktual.
Jika manager sumber daya manusia adalah individu yang kuat dan mampu, orang
sukses harus memiliki pemahaman yang seksama tentang apa yang terjadi dan
2001:679).
24
sumber daya manusia memainkan peran kunci dalam pelaksanaan kontrak harian.
dalam Pasal 1313 KUH Perdata. Pasal 1313 KUH Perdata berbunyi: “ Perjanjian
adalah suatu perbuatan dengan mana satu pihak atau lebih mengikatkan dirinya
seseorang berjanji kepada orang lain, atau dimana dua orang atau lebih saling
kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan hukum antara dua pihak atau lebih
Dari peristiwa ini menimbulkan suatu hubungan antara dua orang atau lebih
tersebut yang dinamakan perikatan. Setiap perjanjian itu akan menimbulkan suatu
perikatan antara dua orang atau lebih yang membuatnya. Dalam bentuknya, pada
perjanjian, yakni:
a. Sepakat
Yang dimaksud sepakat disini adalah kedua subyek hukum yang mengadakan
perjanjian itu harus setuju, mengenai hal-hal pokok dari perjanjian yang
diadakan itu.
Subyek hukum (orang) yang membuat perjanjian harus cakap menurut hukum.
Orang yang tidak cakap hukum untuk membuat suatu perjanjian menurut Pasal
3) Orang perempuan dalam hal-hal yang ditetapkan oleh dan semua orang
Yang dimaksud suatu hal tertentu adalah ada sesuatu yang diperjanjikan oleh
kedua pihak.
Yang dimaksud dengan sebab yang halal adalah isi perjanjian tidak
Didalam perjanjian dikenal lima asas penting, kelima asas tersebut adalah:
ayat (1) KUH Perdata, yang berbunyi: “Semua perjanjian yang dibuat secara
2003:9).
b. Asas Konsensualisme
27
Asas konsensualisme dapat disimpulkan dalam Pasal 1320 ayat (1) KUH
Perdata. Dalam pasal ini ditentukan bahwa salah satu syarat sahnya perjanjian
Asas Pacta Sunt Servanda atau disebut juga kepastian hukum. Asas Pacta
Sunt Servanda dapat disimpulkan dalam Pasal 1338 ayat 1 KUH Perdata, yang
Sesuai dengan bunyi Pasal 1338 ayat 1 KUH Perdata berarti hakim atau
pihak keDtiga harus menghormati subtansi kontrak yang dibuat para pihak,
Asas iktikad baik dapat disimpulkan dari pasal 1338 ayat (3) KUH Perdata
perseorangan saja. Hal ini dapat dilihat dalam Pasal 1315 dan Pasal 1340 KUH
Perdata. Pasal 1315 KUH Perdata berbunyi: “ Pada umumnya seseorang tidak
dapat mengadakan perikatan atau perjanjian selain untuk dirinya sendiri” inti
dari ketentuan ini bahwa seseorang yang mengadakan perjanjian hanya untuk
Pasal 1340 KUH Perdata berbunyi : “Perjanjian hanya berlaku antara para
berhasil dirumuskan delapan asas hukum perikatan/ perjanjian, antara lain : asas
1997:22-23).
antara serikat pekerja atau serikat-serikat pekerja yang telah terdaftar pada
tersebut, maka suatu Perjanjian Kerja Bersama yang dibuat oleh serikat
Untuk Perjanjian Kerja Bersama yang telah ada dan berbahasa asing atau
juga dalam awal perundingan sampai timbul Perjanjian kerja Bersama dengan
tersumpah guna dapat terpenuhi sesuai Perjanjian Kerja Bersama yang dibuat
dengan bahasa Indonesia dan menggunakan huruf latin dan dapat didaftarkan pada
bagi perjanjian kerja, baik terhadap perjanjian kerja yang sudah diselenggarakan
Kerja Bersama adalah pihak pengusaha dan serikat pekerja yang mewakili pekerja
( pasal 124 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003). Perjanjian kerja yang dibuat
kewajiban pengusaha, (2) Hak dan kewajiban serikat pekerja serta pekerja/buruh,
(3) Jangka waktu dan tanggal mulai berlakunya tanggal Perjanjian Kerja Bersama,
KEP.48/MEN/IV/2004 adalah:
1) Pengusaha atau
hukum
Kerja.
beberapa serikat pekerja/serikat buruh yang telah tercatat pada instansi yang
31
pengusaaha.
induk yang berlaku disemua cabang perusahaan serta dapat dibuat perjanjian kerja
ketentuan yang berlaku umum disetiap cabang perusahaan dan perjanjian kerja
dalan perjanjian kerja bersama turunan maka tetap berlaku perjanjian kerja
48/MEN/IV/2004.
buruh yang terdaftar pada instansi terkait tetapi tidak memiliki jumlah anggota
paerjanjian kerja bersama menjadi beban pengusaha, kecuali disepakatan lain oleh
kurangnya memuat:
d. Materi perundingan,
e. Tempat perundingan,
i. Biaya perundingan.
kolektif artinya hanya wakil-wakil dari kedua pihak saja yang mencoba
manajemen, negosiasi dari sebuah kontrak tertulis mengenai, gaji-gaji, jam kerja,
(kontrak) kerja,
pemahaman yang lebih baik akan isu-isu di tangan dan kemungkinan lebih tidak
sabaran dengan yang muda-muda yang tidak begitu berpendidikan dan dianggap
Nomor : PER-01/MEN/85 :
Pengusaha
Kerja Bersama pada pihak lain, maka permintaan tersebut harus diajukan
35
segera dimulai
yang bersangkutan
g. Apabila dalam permusyawaratan salah satu pihak atau kedua belah pihak
perlu didampingi pihak lain, maka dapat menunjuk wakil dari perangkat
36
organisasi Serikat Pekerja atau Organisasi Pengusaha satu tingkat lebih tinggi
dan tudak dapat menunjuk wakil dari luar organisasi Serikat Pekerja atau
organisasi Pengusaha
sudah dapat diselesaikan dalam waktu paling lama 30 hari terhitung sejak
i. Apabila dalam 30 hari kedua belah pihak tidak dapat menyelesaikan maka
salah satu pihak wajib melaporkan secara tertulis kepada Departemen Tenaga
Kerja setempat untuk diperantarai atau kemauan kedua belah pihak dapat
dapat diselesaikan dalam waktu paling lama 30 hari sejak tanggal penerimaan
diterima
Tenaga
a. Mukadimah
kerja dalam rangka peningkatan produksi dan produktifitas kerja yang pada
Pembangunan Nasional.
masing-masing pihak bagi Serikat Pekerja disebutkan pula nomor serta tanggal
pendaftaran serikat Pekerja dari Departemen Tenaga Kerja dan bagi Pengusaha
c. Bab II (UMUM)
Berlaku
masing pihak.
baru.
(dimutasikan).
3) Melebihi jam kerja dalam sehari dan seminggu tersebut dinyatakan sebagai
kerja lembur.
4) Kerja lembur bersifat sukarela dan dilakukan dalam keadaan tertentu saja
berlaku.
yang berlaku.
4) Hak karyawan atas libur resmi yang ditetapkan Pemerintah dengan tetap
mendapat upah.
g. Bab VI (Pengupahan)
42
bulanan.
diberikan ).
1981.
koperasi Karyawan.
seperti : bantuan uang duka atau uang kubur bagi karyawan atua keluarga
karyawa yang meninggal dunia, bantuan atau biaya bersalin karyawan atau
44
membabtiskan anak.
fasilitas atau bantuan untuk olah raga, rekreasi atau hiburan, kantin, tempat
Kerja Asing.
peringatan.
2) Setiap tata tertib dan pengumuman yang dikeluarkan oleh perusahaan harus
Dalam Bab ini dimuat tata cara penyampaian keluh kesah ( griven prosedure) :
45
pengunduran diri berserta hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh
( PIHAK PENGUSAHA ).
b) Ketua atau Wakil Ketua Dan Sekretaris atau Wakil Sekretaris Serikat
PEKERJA ).
5) Jika terjadi salah penafsiran akan diselesaikan secara musyawarah dan bila
Setempat.
a. Syarat material
atau menolak dari satu golongan (berkenaan dengan suku, agama, ras,
golongan);
b. Syarat formal
1) Sebagai pedoman induk mengenai hak dan kewajiban bagi para pekerja
dalam perusahaan.
48
perundang-undangan.
bipartite yang sangat efektif dimana kedua belah pihak dapat bertemu dan
dan berkeadilan, Perjanjian Kerja Bersama merupakan salah satu sarana yang
Bersama jangan terlalu pendek, akan tetapi juga jangan terlalu lama agar
(Kosidin,1999:62).
maka perjanjian kerja bersama yang sedang berlaku, masih berlaku untuk
paling lama 1 (satu) tahun. Saat berlakunya perjanjian kerja bersama pada saat
Ketenagakerjaan.
BAB III
A. Hasil Penelitian
Mega Mall
makna, pengertian yang ada dalam PKB, kedua belah pihak juga bertanggung
perjanjian kerja bersama yaitu serikat pekerja mega Mall sebagai mewakili
dari pihak karyawan dan Direksi Pt, Dtiga Dijo sebagai wakil dari pihak
Pada tanggal 10 maret 2010: “Saya diberitahu mengenai PKB yaitu pada saat
karyawan bagian Miss Parkir, “PKB yang saya tahu, bahwa dalam PKB
Pekerja dengan Pt. Dtiga Dijo didalamnya terdapat mengenai hak dan
Wawancara dengan Ketua serikat pekerja mega Mall Bapak Firman setiawan
pada tanggal 15 maret 2010 “Pada saat pertama kali bekerja maka karyawan
tangani surat pernyatan yang isinya yaitu karyawan yang bersangkutan akan
tunduk dan patuh kepada ketentuan yang termuat dalam PKB tersebut.
Pada tanggal 17 maret 2010 mengakui bahwa serikat pekerja mega mall
adalah organisasi serikat pekerja buruh yang ada di lingkup mega mall , ini
ruangan dengan status pinjam pakai bagi serikat pekerja sebagai sekretariat
52
serikat pekerja dilengkapi degan sarana kantor semacam: kursi, meja, rak
musyawarah untuk mufakat antara Direksi Pt. Dtiga Dijo dengan Serikat
Pekerja Mega Mall dalam perundingan tidak ada penekanan terhadap pihak
Pembuatan Perjanjian Kerja Bersama “ Dalam Pembuatan PKB dari Pt. Dtiga
Dijo menerima masukan dari Serikat Pekerja mega Mall, kami membicarakan
hal-hal apa yang akan ajukan dalam draf rancangan PKB yang baru sesuai
masing pihak, baik itu oleh Direksi, Pt. Dtiga Dijo maupun pihak luar, sampai
saat ini kami lancar-lancar saja dalam perundingan tidak sampai terjadi
yang saat itu masih berlaku untuk kedepan tentu kami berpedoman pada
53
tahun 2004”
Perburuhan.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Pt. Dtiga Dijo No. 1/ Dtiga dijo/
1) Penerimaan Karyawan
Penerimaan karyawan ditentukan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja
sesuai dengan perkembangan Organisasi Perusahaan yang tercantum
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahunan dan Rencana
Jangka Panjang Perusahaan.
Penerimaan karyawan dapat di penuhi dari sumber intern ( Tenaga Lepas,
Honorair/Kontrak) dan ekstern ( Pelamar Umum),diutamakan dari
sumber intern. Pelaksanaanya diatur sebagai berikut :
a) Sumber Intern ( Tenaga Lepas, Honorair/Kontrak)
(1) Persyaratan umum :
54
yang dituangkan dalam Bab maupun Pasal-Pasal yang telah disepakati bersama
mengatur hubungan kerja antara Pekerja dan Pengusaha ini bisa dilihat dalam
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dalam PKB memuat hak dan kewajiban para
pihak baik Pengusaha maupun Karyawan, adanya orang yang bekerja pada orang
lain dengan mendapat upah sebagai balas jasa dalam PKB dijelaskan bahwa
memperoleh gaji dan terikat hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu artinya
bahwa Karyawan adalah orang yang bekerja kepada Perusahaan dalam hal ini
Srikat Pekerja Mega Mall adalah organisasi serikat pekerja buruh yang ada dalam
lingkup Mega Mall Bengkulu, Jaminan Sosial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja
diatur dalam PKB. Dari uraian diatas maka PKB di Pt. Dtiga Dijo telah
memiliki unsur-unsur :
tertulis
dan Pengusaha
sebagaianya.
perbuatan dengan mana satu pihak atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
orang atau lebih. PKB merupakan hasil kesepakatan bersama antara Direksi
dalam hal ini mewakili Perusahaan dan Serikat Pekerja mewakili Pekerja, Direksi
64
terikat dalam PKB begitu pula sebaliknya Pekerja berkewajiban memberi hak
PKB sebagai salah satu bentuk Perjanjian maka harus memenuhi syarat
sahnya perjanjian sebagai mana di tetapkan dalam Pasal 1320, maka PKB Pt.
Dtiga Dijo merupakan hasil kesepakat kedua pihak yaitu Direksi yang mewakili
penandatanganan para pihak dalam naskah PKB, para pihak yang melakukan
Mengenai hal tertentu, dalam PKB yang diperjanjikan adalah hak dan
kewajiban para pihak yang dituangkan dalam Bab-Bab dan dijabarkan dalam
Pasal-Pasal yang mengikat para pihak. PKB merupakan perjanjian yang dibuat
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 1 Tahun 1985 tentang Tata cara
Kerja Bersama, jadi isi PKB tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
antara lain:
65
berkontrak adalah suatu asas yang memberi kebebasan kepada para pihak
PKB para pihak baik Direksi maupun serikat pekerja tidak ada pengaruh
maupun tekanan dari pihak lain, kedua pihak memberikan kebebasan kepada
perjanjian, maka PKB yang telah sesuai dengan asas kebebasan berkontrak.
hal ini ada kesepakatan antara Direksi yang mewakili Perusahaan dengan
3. Asas Pacta Sunt Servanda atau asas kepastian hukum, asas ini dapat
disimpulkan dalam Pasal 1338 ayat 1 KUH Perdata, PKB yang telah sah
maupun karyawan.
melihat tujuan PKB maka bisa dikatakan bahwa PKB sesuai dengan asas
Iktikad Baik.
5. Asas Kepribadian (Pasal 1315 dan Pasal 1340 KUH Perdata) PKB
hanya berlaku bagi para pihak yang membuat yaitu Direksi mewakili
PKB Pt Dtiga Dijo merupakan hasil perundingan antara SPP yang tercatat
dengan demikian para pihak yang membuat PKB adalah syah Pasal 1 angka 21
hasil perundingan antara serikat pekerja/serikat buruh yang tercatat pada instansi
kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak Pembuatan PKB dilaksanakan
dengan jalan musyawarah dulu untuk mufakat dibuat secara tertulis dengan huruf
latin dan berbahasa Indonesia, disamping itu para pihak yang membuat PKB
syahnya PKB harus memenuhi syarat formal maupun material, syarat formal
PKB adalah:
1. Harus dibuat tertulis dan ditandatangani kedua belah pihak, dalam PKB Pt
Dtiga Dijo telah ditandatangani kedua belah pihak yaitu antara Direksi
3. PKB hanya diadakan paling lama 2 tahun dan kemudian dapat diperpanjang,
Sedang syarat material yang harus dipenuhi dalam pembuatan PKB adalah:
tahun 2003.
68
Kerja Bersama belum berlaku, sesuai dengan asas hukum, bahwa hukum tidak
boleh berlaku surut, maka materi yang diperjanjikan dalam PKB masih merujuk
pada pola umum Perjanjian kerja bersama berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga
Materi yang diperjanjikan dalam PKB terbagi dalam Mukadimah dan 16 (enam
belas) Bab. Mukadimah PKB berisi tentang uraian kesepakatan bersama untuk
yang dinamis, nyaman dan berkeadilan demi mencapai tujuan bersama yaitu
keluarganya.
atau beberapa serikat pekerja yang tercatat pada instansi yang bertanggung jawab
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
undangan.
maupun Direksi.
rendah, lebih selektif lagi dalam memilih karyawan terutama karyawan pada
tingkat pelaksana.
71