Professional Documents
Culture Documents
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang
e-mail: ikmal1@hotmail.com
Abstrak
Permasalahan pendidikan yang mendasar berkaitan dengan miskonsepsi.
Penyampaian informasi yang kurang jelas dan kurang lengkap yang diterima oleh siswa
dalam proses belajar diduga sebagai penyebab miskonsepsi. Seiring dengan kemajuan
teknologi informasi sekarang ini, pendekatan yang sesuai untuk dikembangkan adalah
dengan menyajikan fisika dalam berbagai media. Untuk itu perlu dikembangkan suatu
tindakan yang dapat mengatasi kesulitan belajar fisika siswa berupa penerapan
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media VCD. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui ada tidaknya perbedaaan miskonsepsi fisika tentang perpindahan
kalor antara siswa yang diberikan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media
VCD dan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode demonstrasi. Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan rancangan eksperimen Random
terhadap Subjek. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Magelang tahun
2009/2010 dan secara acak memilih satu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas
XF dan satu kelas sebagai kelas kontrol yaitu kelas XB. Metode pengambilan data
menggunakan tes diagnostik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat
miskonsepsi siswa kelas kontrol lebih rendah daripada kelas eksperimen dan rata-rata
skor hasil tes diagnostik masing-masing besarnya 60,03 dan 56,21. Dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode demonstrasi lebih
efektif meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi fisika pokok bahasan
perpindahan kalor daripada pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media VCD.
PENDAHULUAN
Permasalahan pendidikan yang kurang tepat misalnya pemilihan media
mendasar berkaitan dengan miskonsepsi. pembelajaran di kelas dapat mengganggu
Akan tetapi, sebagian orang berpendapat proses berpikir siswa dalam memahami
bahwa kesalahan pemahaman siswa konsep-konsep fisika yang dipelajari.
terhadap suatu konsep fisika adalah Penelitian tentang miskonsepsi
sesuatu yang wajar dan dapat dianggap dilakukan oleh Jasien dan Oberem (2002)
sebagai kurang berhasilnya proses belajar menemukan bahwa para siswa dan para
mengajar, sehingga tidak perlu guru fisika kesulitan dalam menjelaskan
menindaklanjuti hal tersebut. konsep suhu dan kalor. Penelitian
Menurut Jean Piaget (Masril, 2002) mengenai miskonsepsi suhu dan kalor juga
bahwa penyampaian informasi yang kurang telah dilakukan Ed van den Berg dan
jelas dan kurang lengkap yang diterima Kristyanto Sidkenu Boko dengan subjek
oleh siswa dalam proses belajar diduga penelitian 137 siswa SMP dan SMA. Hasil
sebagai penyebab miskonsepsi. Bahkan pengujian pilihan ganda, esai, dan
pemilihan strategi pembelajaran yang wawancara menghasilkan gambaran yang
konsisten mengenai konsepsi siswa. Antara lima siswa dengan tingkat kemampuan atau
lain mereka mencampur-adukkan konsep jenis kelamin atau latar belakang yang
suhu dan kalor dan siswa belum memahami berbeda. Tujuan penting dari pembelajaran
kesetimbangan termal, kalor jenis dll. Hasil kooperatif adalah untuk mengajarkan
siswa SMP dan siswa SMA tidak jauh kepada siswa keterampilan kerjasama.
berbeda dan mirip dengan penelitian Model pembelajaran kooperatif yang
sejenis diluar negeri. diterapkan dalam penelitian ini adalah
Menurut Berg (1991) memang STAD (Student Team Achievement
konsepsi siswa selalu berbeda dengan Division). Pembelajaran kooperatif tipe
konsepsi fisikawan. Konsepsi fisikawan Student Team Achievement Division
pada umumnya akan lebih kompleks, lebih (STAD) yang dikembangkan oleh Robert
rumit, melibatkan lebih banyak hubungan Slavin dan teman-temannya di Universitas
antar konsep daripada siswa. Kalau John Hopkin merupakan pembelajaran
konsepsi siswa adalah sama dengan kooperatif yang paling sederhana jika
konsepsi fisikawan yang disederhanakan, dibandingan dengan pembelajaran
konsepsi siswa tidak dapat disebut salah. kooperatif tipe lainnya.
Tetapi kalau konsepsi siswa bertentangan Permasalahan yang akan dibahas
dengan konsepsi para fisikawan dikatakan dalam penelitian ini yaitu Apakah
sebagai miskonsepsi (misconception). Jadi penerapan pembelajaran kooperatif tipe
miskonsepsi yaitu konsepsi siswa (biasanya STAD dengan media VCD dapat
muncul dari pengalaman sehari-hari) menimbulkan miskonsepsi pada siswa?
terhadap konsep fisika yang berhubungan Apakah ada perbedaaan miskonsepsi fisika
tetapi bertentangan dengan konsepsi para siswa yang diberikan pembelajaran
pakar fisika, hanya dapat ditemukan dalam kooperatif tipe STAD dengan media VCD
kasus-kasus tertentu dan tidak berlaku dan pembelajaran kooperatif tipe STAD
untuk kasus-kasus lainnya serta tidak dapat dengan metode demonstrasi?
digeneralisasikan.
Seiring dengan kemajuan teknologi METODOLOGI
informasi sekarang ini, pendekatan yang Penelitian ini merupakan penelitian
sesuai untuk dikembangkan adalah dengan eksperimen yang menggunakan rancangan
menyajikan fisika dalam berbagai media. eksperimen Random terhadap Subjek.
Media VCD mungkin cocok diterapkan pada Dalam penelitian ini subjek adalah siswa
pembelajaran sains karena banyak konsep kelas X SMA Negeri 2 Magelang tahun
yang abstrak dalam pembelajaran sains. 2009/2010 dan secara acak memilih satu
Berdasarkan uraian di atas perlu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas
dikembangkan suatu tindakan yang dapat XF dan satu kelas sebagai kelas kontrol
mengatasi kesulitan belajar fisika siswa yaitu kelas XB. Kelas eksperimen diberikan
berupa penerapan pembelajaran kooperatif pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan
tipe STAD dengan media VCD. media VCD. Kelas kontrol diberikan
Aldrich dan Rogers Yvonne dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan
penelitiannya menyebutkan bahwa metode demonstrasi.Dalam penelitian ini
kelemahan media VCD dalam peneliti tidak melakukan uji instrumentasi.
pembelajaran sains antara lain praktikum Hal ini dilakukan karena jika dilakukan uji
dilakukan hanya pada keadaan ideal. Di instrumentasi memungkinkan terjadinya
dalam media VCD animasi dan simulasi miskonsepsi pada objek uji coba sehingga
hanyalah suatu tiruan dari keadaan yang dikhawatirkan instrumen menjadi tidak
sebenarnya. Tiruan ini bagaimanapun juga valid. Bentuk tes yang digunakan dalam
tidak akan mampu mendekati keadaan penelitian ini adalah tes objektif
yang sesungguhnya. Keadaan tiruan inilah beralasan.Sebelum melakukan pengujian
yang memunculkan miskonsepsi. hipoteis dilakukan uji kesamaan dua
Pembelajaran Kooperatif adalah varians dan uji normalitas terhadap data
model pembelajaran dengan menempatkan awal dan akhir penelitian. Untuk menguji
siswa untuk belajar bersama-sama dalam perbedaan miskonsepsi kelas eksperimen
kelompok yang beranggotakan tiga sampai
dengan kelas kontrol digunakan rumus Uji-t 2 sampel independen.