You are on page 1of 21

KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNET

A. Mengenal Gejala Kemagnetan


1. Medan Magnet oleh Arus Listrik
Terjadinya medan magnet oleh arus listrik pertama kali diketahui oleh Hans Christian
Oersted (1771-1851).
Oersted mengamati bahwa ketika sebuah kompas diletakkan dekat kawat berarus,
jarum kompas tersebut menyimpang atau bergerak, segera setelah arus mengalir
melalui kawat tersebut. Ketika arah arus tersebut dibalik, jarum kompas tersebut
bergerak dengan arah sebaliknya. Jika tidak ada arus listrik mengalir melalui kawat
tersebut, jarum kompas tersebut tetap diam. Karena sebuah jarum kompas hanya
disimpangkan oleh suatu medan
magnet, Oersted menyimpulkan bahwa suatu arus listrik menghasilkan suatu medan
magnet.

Gambar 1. Pengaruh arus listrik terhadap penunjukan arah jarum kompas

Arah garis-garis medan magnet atau arah induksi magnet yang ditimbulkan oleh arus
listrik tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan atau
kaidah sekrup putar kanan. Arah ibu jari tangan kanan menunjukkan arah arus listrik.
Jari-jari tangan yang melingkari penghantar tersebut menunjukkan arah medan magnet.
Gambar 2. Kaidah tangan kanan

2. Medan Magnet dari Kutub-kutub Magnet


Kemagnetan adalah suatu sifat zat yang teramati sebagai suatu gaya tarik atau gaya
tolak antara kutub-kutub tidak senama maupun senama. Sedangkan medan magnet
adalah daerah di sekitar magnet tempat gaya magnet bekerja. Garis gaya magnet
menentukan medan magnet sebuah benda. Seperti halnya garis-garis medan listrik,
garis-garis gaya magnet dapat digambar untuk memperlihatkan lintasan medan
magnet tersebut.

Gambar 3. Garis gaya magnet yang ditimbulkan oleh serbuk besi yang ditaburkan
pada selembar kaca yang diletakkan di atas sebuah magnet .

Garis medan magnet berkeliling dalam lintasan tertutup dari kutub utara ke kutub
selatan dari sebuah magnet. Suatu medan magnet yang diwakili oleh garis-garis gaya
yang terentang dari satu kutub sebuah magnet ke kutub yang lain, merupakan suatu
daerah tempat bekerjanya gaya magnet tersebut. Garis gaya magnet dapat
diperlihatkan dengan mudah dengan menaburkan serbuk besi pada selembar kertas
yang diletakkan di atas sebuah magnet. Lihatlah Gambar 3. Di manakah garis gaya
magnet selalu ditemukan paling banyak dan paling berdekatan satu sama lain?
Gambar 4 memperlihatkan garis-garis gaya yang terdapat di antara kutub-kutub
senama dua buah magnet batang. Pola serbuk besi memperlihatkan kutub-kutub
senama tolak-menolak. Gambar 5 memperlihatkan garis gaya magnet yang terdapat
di antara kutub-kutub tak senama dua buah magnet batang. Pola serbuk besi
memperlihatkan kutubkutub tidak senama tarik menarik.

Gambar 4. Kutub-kutub magnet yang sejenis tolak menolak.

Gambar 5. Kutub-kutub magnet yang tidak sejenis tarik-menarik.

Sifat dari garis-garis gaya magnet adalah:


1. Garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke
kutub selatan magnet.
2. Garis-garis gaya magnetik tidak pernah saling berpotongan dengan garis-garis
gaya magnetik lain yang berasal dari magnet yang sama.
1. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan magnetik yang
kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat menunjukkan
medan magnetik yang lemah

2. Kemagnetan Bumi

Kompas adalah alat penunjuk arah arah yang menggunakan magnet sebagai bahan
utamanya.

Mengapa jarum kompas selalu menunuk arah utara dan selatan?

Ujung magnet yang mengarah ke utara bumi dinamakan kutub utara magnet,
sedangkan ujung magnet yang mengarah ke selatan Bumi dinamakan kutub selatan
magnet. Sifat magnet yang selalu menunjuk ke arah utara dan selatan ini
dimanfaatkan dalam kompas sebagai penunjuk arah.
Dari Gambar 6 kamu dapat mengamati
bahwa Bumi memiliki sifat magnetik,
sehingga Bumi dapat dianggap sebagai
magnet raksasa. Hal inilah yang
menyebabkan jarum kompas selalu
menunjuk arah yang sama walaupun setelah
diberikan gangguan, yaitu arah utara-selatan.
Kamu juga dapat mengamati bahwa kutub
utara dari magnet bumi terdapat di dekat
kutub selatan bumi dan kutub selatan
magnet bumi terdapat di dekat kutub utara
Gambar 6. Bumi memiliki sifat bumi. Kutub-kutub magnet bumi tidak tepat
magnetik. berhimpit dengan kutub-kutub bumi. Hal
tersebut menyebabkan jarum kompas tidak
tepat menunjuk arah utara-selatan bumi,
tetapi sedikit menyimpang. Sudut
penyimpangan ini dinamakan sudut
deklinasi, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 7. Besarnya sudut deklinasi di
berbagai tempat di permukaan bumi tidaklah
sama dan selalu berbeda dari tahun ke tahun.
Sudut deklinasi dikatakan positif apabila
Gambar 7. Sudut Deklinasi kutub utara magnet jarum kompas
menyimpang ke timur atau ke kanan,
sedangkan sudut deklinasi negatif sebaliknya.
Jika kamu memerhatikan jarum kompas,
jarum kompas tidak pernah terletak mendatar
atau tidak pernah sejajar dengan bidang
horizontal. Mengapa hal tersebut dapat
terjadi? Jarum kompas tidak pernah sejajar
Gambar 8. Sudut Inklinasi
bidang horizontal karena garis-garis gaya
magnetik Bumi tidak sejajar dengan permukaan Bumi, tetapi membentuk kemiringan
terhadap arah horizontal. Nah, sudut yang dibentuk oleh jarum kompas terhadap
bidang horizontal ini disebut sudut inklinasi. Perhatikan Gambar 8. Sudut inklinasi
positif bila kutub utara jarum kompas menyimpang ke bawah terhadap arah
horizontal, sedangkan inklinasi negatif sebaliknya.

A. Induksi Elektromagnet

Pada suatu titik ada medan magnet bila muatan yang bergerak pada titik tersebut
mengalami gaya magnet. Medan magnet ini dikenal juga sebagai induksi magnet. Induksi
magnet dapat dilukiskan sebagai garis-garis yang arah singgungnya pada setiap titik pada
garisgaris induksi magnet menunjukkan arah vektor induksi magnet di titik-titik tersebut.
1. Medan Magnet di sekitar kawat berarus listrik
Untuk menghitung induksi magnet di titik P oleh kawat lurus berarus dapat diguna
pendekatan secara integral. Induksi magnet di titik P yang berjarak a dari kawat yang
tak berhingga panjang adalah.
Dengan:
B = Induksi magnet pada suatu titik (webber/m2 atau
Tesla)
i = kuat arus (A)
a = jarak titik ke kawat berarus (m)
µ0 = 4π x 10-7 Wb/A.m
contoh:
Tentukan besarnya induksi magnet di suatu titik yang berjarak 2 cm dari kawat lurus
panjang yang berarus listrik 30 A!
Dik: a=2 cm = 0,02 m
I= 30 A
Dit: B=...?
Jawab:

B=4π x 10-7.302π.(0,02)
B=3.10-4 Wb/m2

2. Medan Magnet disekitar kawat melingkar berarus

Pada sebuah kawat berarus melingkar akan ada induksi magnet yang arahnya seperti
diperlihatkan pada Gambar 9. Pada Gambar 9 tampak bahwa pada tepi kawat arah
induksinya melingkari kawat dan makin ke tengah radius lingkarannya semakin besar.
Dari Gambar 9 juga dapat disimpulkan bahwa makin besar radius kawat berarus maka
radius arah induksi magnet dipusat lingkaran juga semakin besar.

Gambar 9. Arah induksi magnet oleh kawat melingkar

Besarnya induksi magnet dititik P yang berada pada sumbu kaat melingkar berarus
adalah:
B=μ0.i.asinθ2r2
Adapun besarnya induksi magnet di pusat lingkaran O adalah:
Untuk penghantar melingkar yang terdiri atas N lilitan, maka induksi magnetik yang
terjadi di pusat lingkaran adalah:

3. Medan Magnet disekitar Solenoida

Solenoida didefinisikan sebagai sebuah kumparan dari


kawat yang diameternya sangat kecil dibanding
panjangnya. Apabila dialiri arus listrik, kumparan ini
akan menjadi magnet listrik. Medan solenoida tersebut
merupakan jumlah vektor dari medan-medan yang
ditimbulkan oleh semua lilitan yang membentuk Gambar 10. Medan magnet pada Solenoida
solenoida tersebut. Pada Gambar 10 memperlihatkan
medan magnetik yan terbentuk pada solenoida. Kedua ujung pada solenoida dapat
dianggap sebagai kutub utara dan kutub selatan magnet, tergantung arah arusnya. Kita
dapat menentukan kutub utara pada gambar tersebut adalah di ujung kanan karena
garis-garis medan magnet meninggalkan kutub utara magnet.
Jika arus I mengalir pada kawat solenoida, maka induksi magnetik ditengah
solenoida (kumparan panjang) berlaku:
Sementara itu, untuk mengetahui induksi magnetik di ujung solenoida dengan
persamaan:

4. Medan Magnet disekitar Toroida

Solenoida panjang yang dilengkungkan sehingga berbentuk


lingkaran dinamakan toroida, seperti yang terlihat pada Gambar
11. Induksi magnetik tetap berada di dalam toroida, dan besarnya
dapat diketahui dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Gambar 11. Gambar Toroida

Perbandingan antara jumlah lilitan N dan keliling lingkaran 2 π a


merupakan jumlah lilitan per satuan panjang n, sehingga diperoleh:
5. Gerak muatan dalam medan magnet

Gerak muatan listrik dalam medan magnet sangat penting dalam pemakaian sehari-
hari, misalkan gerak elektron pada tabung sinar katoda, gerak pertikel bermuatan
dalam siklotron, gerak elektron yang diproyeksikan dalam layar televisi, gerak ion
dalam spektrograf massa dan sebagainya.

Ditinjau muatan positif q bergerak dengan


kecepatan v dalam medan magnet yang induksi
magnetnya B. Muatan +q akan mengalami gaya
FB yang arahnya diperlihatkan seperti pada
Gambar 12. Besarnya gaya magnet adalah

F = q v B sin θ
dimana θ sudut antara arah kecepatan dengan
Gambar 12. Arah Gaya arah induksi magnet.
Magnet pada muatan yang
bergerak dalam medan Jika yang bergerak adalah muatan negatif, arah gaya sebaliknya dengan
magnet arah gaya pada muatan positif. Gaya magnet pada muatan yang
bergerak ini dinamakan gaya Lorentz. Gaya Lorentz selalu bergerak
tegak lurus arah kecepatan dan juga tegak lurus induksi magnet, dan
hanya ada jika arah kecepatan tidak sejajar arah medan magnet.
Suatu muatan positif bergerak dalam medan magnet serba sama
seperti diperlihatkan pada Gambar 13. Arah kecepatan tegak lurus
arah medan magnet.
Gambar 13. Gerak melingkar suatu muatan yang bergerak
dalam medan magnet B

Karena gaya magnet tegak lurus arah kecepatan, maka gaya magnet tersebut hanya
mengubah arah gerak (arah kecepatan), sedang besar kecepatan tetap. Percepatan
yang ada adalah percepatan sentripetal,
atau

Akibat bergerak dalam medan magnet, lintasan gerakan partikel


bermuatan adalah berbentuk lingkaran, maka kecepatan anguler
muatan adalah

Periode dari gerakan muatan adalah


6. Medan Magnet disekitar kawat sejajar

Tinjaulah sebuah kawat dengan panjang l yang mengangkut arus I yang berada di
dalam medan magnet B. Ketika arus mengalir pada kawat, gaya diberikan pada kawat.
Arah gaya selalu tegak lurus terhadap arah arus dan juga tegak lurus terhadap arah
medan magnetik. Besarnya gaya magnetik adalah:

Apabila arah arus yang terjadi tegak lurus terhadap medan magnet ( θ = 90o), maka
diperoleh:

Jika dua penghantar lurus panjang yang terpisah pada jarak


d satu sama lain, dan membawa arus I1 dan I2, diperlihatkan
pada Gambar 14. Berdasarkan eksperimen, Ampere
menyatakan bahwa masing-masing arus pada kawat
penghantar menghasilkan medan magnet, sehingga masing-
masing memberikan gaya pada yang lain, yang
menyebabkan dua penghantar itu saling tarik-menarik. Gambar 14. Dua kawat sejajar yang dialiri
arus.
Apabila arus I, menghasilkan medan magnet B1, maka besar medan magnet adalah:

Besarnya gaya F per satuan panjang l pada penghantar yang membawa arus I2 adalah:

Gaya pada I2 hanya disebabkan oleh I1. Dengan mensubstitusikan persamaan (5.32) ke
persamaan (5.31), maka akan diperoleh:
A. Penggunaan Magnet dan Elektromagnet dalam teknologi
1. Alat-alat ukur listrik
Interaksi medan magnet dengan kumparan yang dilalui arus listrik memungkinkan
dikontruksi alat-alat ukur besaran-besaran listrik, misalnya arus listrik, beda potensial,
muatan yang dipindahkan dari dan ke kapasitor, daya dan tenaga listrik.
a. Galvanometer
Prinsip dari suatu galvanometer adalah simpangan kumparan yang dilalui arus
listrik dalam medan magnet. Akan tetapi gerakannya dibatasi oleh kedua pegas.
Makin besar arus listrik yang mengalir, kumparan terputar semakin besar.
Akibatnya, jarum penunjuk akan menunjuk ke arah skala yang lebih besar.
Galvanometer yang memiliki letak skala nol di tengah dapat digunakan untuk
mengukur besar arus listrik tanpa memandang arahnya.Namun apabila titik nolnya
berada di ujung sebelah kiri, harus diperhatikan kutub positif dan negatif
galvanometer.
b. Ampermeter
Galvanometer hanya untuk mengukur arus dalam orde mikroampere, sedang
sehari-hari kita memerlukan arus dalam orde Ampere, karena itu perlu alat ukur
arus ini disebut ampermeter. Suatu ampermeter adalah suatu galvanometer yang
diberi tahanan luar paralel dengan tahanan galvanometer (disebut tahanan
shunt). Fungsi dari tahanan shunt adalah untuk mengalirkan arus sedemikian
hingga arus maksimum yang lewat galvanometer tetap dalam orde mikroamper.
c. Voltmeter
Prinsip suatu voltmeter adalah galvanometer yang diberi tahanan muka (tahanan
luar yang seri dengan tahanan galvanometer).
Agar voltmeter dapat digunaakanuntuk mengukur tegangan yang besar,maka
sebuah resistor seri dipasang secara seri dengan galvanometer. Dengan demikian,
kelebihan tegangan akan diberikan pada resistor seri.

1. Piranti Komunikasi

Apakah bagian-bagian yang terdapat dalam telepon sehingga telepon dapat


mengirimkan suara?
Telepon terdiri atas dua bagian utama, yaitu pesawat pengirim dan pesawat penerima.
Telepon bekerja dengan cara mengubah gelombang suara menjadi getaran-getaran
listrik. Bagaimanakah hal tersebut dapat terjadi? Ketika kamu berbicara pada pesawat
pengirim melalui mikrofon, tekanan suaramu menekan diafragma aluminium sehingga
serbuk-serbuk karbon tertekan. Akibatnya, hambatan serbuk karbon berubah-ubah
sesuai dengan tekanan suaramu. Perubahan hambatan ini menyebabkan besarnya arus
yang mengalir melalui rangkaian ikut berubah mengikuti perubahan tekanan suara.
Perubahan besar arus yang mengalir tersebut diubah menjadi sinyal yang akan
dikirimkan ke pesawat penerima. Pada pesawat penerima, sinyal listrik diubah
kembali menjadi tekanan-tekanan suara. Akibatnya, diafragma besi yang ada dalam
pesawat penerima terdorong dan menghasilkan tekanan suara yang sama dengan
tekanan suara yang dikirimkan mikrofon. Perhatikan Gambar 15!

Gambar 15. Skema mikrofon dan penerima pada pesawat telepon.

2. Penggunaan medan magnet

Medan magnet banyak digunakan dalam peralatan yang digunakan sehari-hari


misalnya pada motor listrik, bel listrik, generator listrik, komputer, televisi, tabung
sinar katoda, siklotron, spektrograf massa, mikroskoop elektron, dsb.
a. Motor listrik
Sebuah motor listrik merupakan alat untuk mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Mesin ini tidak bising, bersih, dan memiliki efisiensi tinggi. Alat
ini bekerja dengan prinsip bahwa arus yang mengalir melalui kumparan di dalam
medan magnet akan mengalami gaya yang digunakan untuk memutar kumparan.
Pada motor induksi, arus bolak-balik diberikan pada kumparan tetap (stator),
yang menimbulkan medan magnetik sekaligus menghasilkan arus di dalam
kumparan berputar (rotor) yang mengelilinginya. Keuntungan motor jenis ini
adalah arus tidak harus diumpankan melalui komutator ke bagian mesin yang
bergerak. Pada motor serempak (synchronous motor), arus bolak-balik yang
hanya diumpankan pada stator akan menghasilkan medan magnet yang berputar
dan terkunci dengan medan rotor. Dalam hal ini magnet bebas, sehingga
menyebabkan rotor berputar dengan kelajuan yang sama dengan putaran medan
stator. Rotor dapat berupa magnet permanen atau magnet listrik yang diumpani
arus searah melalui cincin geser.

Gambar 16. a). Bagian-bagian dari motor listrik. b). Skema motor listrik DC.
b. Bel listrik
Pernahkah kamu melihat bel listrik? Perhatikan skema bel listrik pada Gambar
17.

Gambar 17. a). Bel listrik. b). Skema bel listrik.

Bagaimana cara bel listrik tersebut bekerja?


Ketika saklar ditekan, arus listrik dari baterai mengalir melalui interuptor
(pemutus arus) lalu menuju pegas baja dan akhirnya sampai di kumparan. Ketika
kumparan dialiri arus listrik, kumparan tersebut menjadi magnet (elektromagnet)
dan menarik jangkar besi lunak sehingga jangkar tersebut memukul bel dan
menghasilkan bunyi. Sesaat setelah jangkar besi lunak ditarik oleh elektromagnet,
arus listrik yang mengalir melalui interuptor terputus. Terhentinya arus listrik
yang mengalir menuju kumparan menyebabkan kumparan kehilangan sifat
kemagnetannya sehingga pegas baja menarik jangkar besi lunak pada keadaan
semula. Setelah kembali ke kedudukan semula, interuptor terhubung kembali
dengan arus listrik dari baterai sehingga kumparan menjadi magnet dan proses
yang sama akan terulang kembali. Proses ini terjadi secara berulang-ulang
sehingga bel terus menghasilkan bunyi sampai saklar kembali ditekan untuk
memutuskan arus dari baterai.
c. Relai
Relai adalah alat elektronika yang dapat menghubungkan atau memutuskan arus
listrik yang besar dengan memanfaatkan arus listrik yang kecil. Relai merupakan
saklar yang bekerja dengan menggunakan prinsip elektromagnet.
Pernahkah kamu melihat sebuah relai? Perhatikan bentuk relai dan skema relai
pada Gambar 18!

Gambar 18. a). Relai. b). Skema relai.


Ketika ada arus lemah yang mengalir melalui kumparan, inti besi lunak akan
menjadi magnet. Setelah menjadi magnet, inti besi tersebut menarik jangkar besi
lunak sehingga kontak saklar akan terhubung dan arus listrik kuat dapat mengalir.
Kontak saklar akan terputus jika arus lemah yang masuk melalui kumparan
diputuskan.
Pada relai terdapat dua buah rangkaian yang terpisah. Rangkaian pertama adalah
rangkaian yang menghubungkan arus lemah dengan elektromagnet pada relai.
Rangkaian kedua adalah rangkaian yang memanfaatkan kontak saklar pada relai
untuk memutuskan atau menghubungkan arus listrik kuat yang terhubung dengan
alat listrik lainnya, seperti motor listrik atau lampu.

1. Gelombang Elektromagnetik dan Spektrumnya


1. Teori Maxwell

Percobaan yang dilakukan oleh Hans Christian Oersted (1777 - 1851),


menunjukkan bahwa arus listrik dapat membuat jarum kompas berubah arah. Hal
ini membuktikan bahwa di sekitar arus listrik terdapat medan magnet. Kemudian,
ilmuwan Prancis Andre Marie Ampere (1775 - 1836), menemukan bahwa dua
kawat yang bermuatan arus listrik dapat dibuat tarik-menarik atau tolak-menolak,
persis seperti magnet. Pada tahun 1865, ilmuwan Skotlandia, James Clerk
Maxwell (1831 - 1879), menyatakan bahwa medan listrik dan medan magnet
berhubungan erat. Maxwell menyadari bahwa jika suatu arus listrik dialirkan
maju-mundur, arus itu dapat menimbulkan gelombang elektromagnetik yang
berubah-ubah yang memancar keluar dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Perhitungan-perhitungannya menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik itu
memancar pada kecepatan cahaya. Berdasarkan hal ini, Maxwell menyimpulkan
bahwa cahaya itu sendiri adalah bentuk gelombang elektromagnetik. Medan
listrik dan medan magnetik selalu saling tegak lurus, dan keduanya tegak lurus
terhadap arah perambatan gelombang. Jadi, gelombang elektromagnetik
merupakan gelombang transversal. Cepat rambat gelombang elektromagnetik
tergantung pada permeabilitas vakum ( µ0 ) dan permitivitas vakum ( ε0 ) sesuai
dengan hubungan:

Permeabilitas vakum diketahui sebesar 4 π × 10-7 Wb/A.m dan permitivitas


vakum adalah 8,85 × 10-12 C/Nm2, sehingga diperoleh nilai c = 3 × 108 m/s.

2. Teori Hertz

Setelah maxwell meninggal, hipotesis tentaang gelombang elektromagnetik


dibuktikan kebenarannya oleh Hertz. Percobaannya dikenal dengan percobaan
kumparan bunga api Hertz.

Hasil percobaannya menunjukkan bahwa medan listrik dan medan magnet selal
saling tegaklurus, dan keduanya tegak lurus terhadap arah perambatannya.
Kesimpulan dari percobaannya adalah bahwa gelombang elektromagnetik
termasuk gelombang transversal.

Gambar 19. Bentuk gelombang elektromagnetik pada satu arah rambatan

3. Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Manfaat gelombang elektromagnet dapat diterangkan sesuai urutan spektrumnya.


1. Gelombang Radio
Daerah frekuensi antara 104 sampai 107 Hz dikenal sebagai gelombang radio,
yaitu sebagai salah satu sarana komunikasi. Karena sifat gelombangnya yang
mudah dipantulkan ionosfer, yaitu lapisan atmosfir bumi yang mengandung
partikel-partikel bermuatan, maka gelombang ini mampu mencapai tempat-
tempat yang jaraknya cukup jauh dari stasiun pemancar. Informasi dalam
bentuk suara dibawa oleh gelombang radio sebagai perubahan amplitudo
(modulasi amplitudo).
Daerah frekuensi sekitar 108 Hz digunakan untuk televisi dan radio FM
(frekuensi modulasi) dimana informasi dibawa dalam bentuk perubahan
frekuensi (modulasi frekuensi).
2. Gelombang Radar
Daerah frekuensi sekitar 1010 Hz, digunakan oleh pesawat RADAR (Radio
Detection and Ranging). Informasi yang dikirim ataupun yang diterima
berbentuk sebagai pulsa. Bila pulsa ini dikirim oleh pesawat radar dan
mengenai suatu sasaran dalam selang waktu t, maka jarak antara radar ke
sasaran :
c = kecepatan cahaya (3 x 108 m/det)
s= jrak dari radar ke sasaran (m)
Δt=selang waktu antara pengiriman dan
penerimaan

3. Sinar Inframerah
Daerah frekuensi 1011 – 1014 Hz, ditempati oleh radiasi infra merah, dimana
gelombang ini lebih panjang dari gelombang cahaya tampak dan tidak
banyak dihamburkan oleh partikel-partikel debu dalam atmosfir sehingga
mengurangi batas penglihatan manusia. Banyak dimanfaatkan untuk
pengobatan (physical therapy), diagnosis penyakit (dengan foto inframerah),
dan pemotretan (penginderaan jarak jauh) untuk pemetaan sumber aalam
dengan satelit.
4. Sinar Cahaya Tampak
Daerah frekuensi 1014 – 1015 Hz, berisi daerah cahaya tampak (visible light),
yaitu cahaya yang tampak oleh mata manusia dan terdiri dari deretan warna-
warna merah sampai ungu.
5. Sinar Ultraviolet
Daerah frekuensi 1015 – 1016 Hz, dinamakan daerah ultra ungu
(ultra violet). Dengan frekuensi ultra ungu memungkinkan kita
mengenal lebih cepat dan tepat unsur-unsur yang terkandung dalam
suatu bahan. Manfaat yang lain dari sinar UV antara lainuntuk proses
asimilasi pada tumbuhan, membunuh kuman penyakit kulit.
6. Sinar–X
Daerah frekuensi 1016 – 1020 Hz, disebut daerah sinar X. Sinar-X pertama kali
diperkenalkan oleh Wilhem Conrad Rontgen sehingga sering disebut sinar
Rontgen. Gelombang ini dapat juga dihasilkan dengan menembakkan
elektron dalam tabung hampa pada kepingan logam. Karena panjang
gelombangnya sangat pendek, maka gelombang ini mempunyai daya tembus
yang cukup besar sehingga selain digunakan di rumah sakit (dapat dibuat
potret kedudukan tulang atau bagian tubuh yang mempunyai kelainan),
banyak pula digunakan di lembaga-lembaga penelitian ataupun industri.
7. Sinar Gamma
Daerah frekuensi 1020 – 1025 Hz, disebut daerah sinar gamma. Gelombang
ini mempunyai daya tembus yang lebih besar daripada sinar X, dan
dihasilkan oleh inti-inti atom yang tidak stabil. Sinar ini dapat menembus
pelat timbal atau pelat besi setebal beberapa cm.

EVALUASI
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Medan magnet dapat ditimbulkan oleh .....
1. muatan listrik yang bergerak
2. konduktor yang dialiri arus listrik
3. konduktor yang dialiri arus bolak – balik
4. muatan listrik yang tidak bergerak
pernyataan yang benar yaitu ...
a. 1,2 dan 3 d. 4 saja
b. 1 dan 3 e. Semua benar
c. 2 dan 4
2. Berikut yang menyebabkan jarum kompas selalu menunjukkan arah utara dan selatan
adalah ...
a. magnet jarum kompas sangat ringan sehingga mudah ditarik oleh magnet bumi
b. adanya gaya tarik menarik antara jarum kompas dengan magnet bumi
c. jarum kompas terbuat dari bahan nonmagnetik
d. jarum kompas dapat mengikuti arah mata angin
e. medan magnet bumi lebih kecil daripada medan magnet kompas
3. Gambar di bawah menunjukkan tiga buah magnet batang. Jika C kutub utara, B dan
C tolak-menolak, serta D dan E tarik-menarik, jenis kutub magnet pada A dan F
adalah ...

a. A dan F sama-sama kutub selatan


b. A dan F sama-sama kutub utara
c. A kutub selatan, F kutub utara
d. A kutub utara, F kutub selatan
e. A dan F tidak berkutub
4. Besar kuat medan magnetik di suatu titik yang letaknya sejauh r dari suatu penghantar
lurus yang dialiri arus I adalah sebanding dengan ... .
a. I. d. I/r
b. rI e. I/Rr
c. r/I
1. Arus listrik mengalir di sepanjang kawat listrik tegangan tinggi dari Selatan ke Utara.
Arah medan magnetik yang diakibatkan arus listrik di atas kawat tersebut adalah …
a. Tenggara d. Utara
b. Barat. e. Selatan
c. Timur
2. Arah garis gaya magnet dipusat lingkaran O adalah...
a. tegak lurus bidang kertas menjauhi pembaca
b. tegak lurus bidang kertas mendekati pembaca
c. menuju O melalui A
d. meninggalkan O melalui A
e. meninggalkan O melalui B
3. Sebuah kawat berbentuk lingkaran dengan jari-jari R dialiri arus listrik I, besarnya
kuat medan magnetik pada pusat lingkaran adalah …
a. tidak tergantung pada R
b. sebanding dengan R/2
c. berbanding terbalik dengan R
d. berbanding lurus dengan R
e. berbanding terbalik dengan R/2
4. Dari hasil pengukuran diketahui besar induksi magnetik di ujung suatu solenoida
adalah 1,8 x 10-3 T. Maka besar induksi magnetik di pusat solenoida adalah ...
a. 0,9 x 10-3 T
b. 1,2 x 10-3 T
c. 1,8 x 10-3 T
d. 2,4 x 10-3 T
e. 3,6 x 10-3 T
5. Suatu solenoida yang terdiri dari 1.200 lilitan kawat dialiri arus 20 A. Apabila induksi
magnetik di pusat solenoida 4 x 10-2 T, maka panjang solenoida tersebut adalah ...
a. 48 cm
b. 36 cm
c. 30 cm
d. 24 cm
e. 20 cm
6. Sebuah toroida dengan jari-jari 20 cm dialiri arus 5 A. Jika induksi magnetik yang
timbul pada sumbu toroida tersebut adalah 1,8 x 10-4 T, maka jumlah lilitan toroida
adalah ...
a. 9
b. 18
c. 24
d. 36
e. 62
7. Sebuah partikel bermuatan q = 2,5 x 10-8 C yang massanya m = 0,5 gram bergerak
dengan kecepatan v = 6 104 m/s, menembus tegak lurus medan magnet homogen.
Apabila partikel tetap bergerak dengan arah horizontal, maka besar medan magnetik
tersebut adalah ...
a. 1,27 T
b. 2,27 T
c. 3,00 T
d. 3,07 T
e. 3,27 T
8. Dua kawat sejajar yang masing-masing dialiri arus listrik sama besar terjadi gaya yang
besarnya 2 x 10-7 N. Jika jarak antara kedua kawat adalah 1 m, maka arus listrik yang
mengalir dalam setiap kawat adalah ...
a. 2 A
b. 1 A
c. 0,5 A
d. 0,25 A
e. 0,125 A
9. Besar gaya yang dialami seutas kawat berarus listrik tidak tergantung pada ...
a. posisi kawat dalam medan magnetik
b. panjang kawat
c. hambatan kawat
d. kuat arusnya
e. kuat medan magnetnya
10. Jika dua kawat lurus sejajar dialiri arus listrik masing-masing I1 dan I2 (I2 = 2I1), maka
gaya interaksi tiap satuan panjang kawat pertama adalah ...
a. 1/2 kali gaya interaksi pada kawat kedua
b. sama dengan gaya interaksi pada kawat kedua
c. 2 kali gaya interaksi pada kawat kedua
d.1/4 kali gaya interaksi pada kawat kedua
e. 4 kali gaya interaksi pada kawat kedua
11. Prinsip kerja mikrofon telepon adalah ...
a. mengubah getaran listrik menjadi gelombang mekanik
b. mengubah getaran listrik menjadi gelombang suara
c. mengubah gelombang suara menjadi getaran-getaran listrik
d. mengubah gelombang suara menjadi gelombang mekanik
e. mengubah gelombang mekanik menjadi gelobang listrik

B. Jawablah dengan singkat dan benar!


1. Hitunglah besar induksi magnetik sebuah titik yang berada pada jarak 10 cm dari
pusat sebuah penghantar lurus berarus listrik 50 A!
2. Sebuah solenoida mempunyai panjang 1 m dan diameter 10 cm. Solenoida tersebut
terdiri atas 200 lilitan dan dialiri arus sebesar 10 A. Tentukan:
a. induksi magnetik di ujung solenoida,
b. induksi magnetik di pusat solenoida!
3. Elektron yang bergerak degan kecepatan 5 × 104 m/s sejajar dengan kawat yang
berarus 10 A. Pada jarak 1 cm dari kawat, tentukan besar gaya yang terjadi!
4. Seutas kawat yang panjangnya 10 m dialiri arus listrik sebesar 50 A. Kawat diletakkan
di dalam medan magnet homogen yang membentuk sudut 30o terhadap kawat. Jika
gaya pada kawat 25 N, tentukan induksi magnetiknya!
5. Dua kawat panjang dan sejajar terpisah sejauh 0,5 m satu sama lain. Kedua kawat
tersebut dialiri arus yang searah masing-masing 10 A dan 30 A. Tentukan gaya yang
bekerja pada kedua kawat per 1 m panjang kawat!

Daftar Pustaka

Budiyanto, Joko. 2009. Fisika : Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Endarko, dkk. 2008. Fisika Jilid 2 untuk SMK Teknologi. Jakarta : Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional
Kanginan, Martin. 2003. Fisika 2000 Jilid 2A untuk SMA Kelas 2. Jakarta: Erlangga
Suratman. 2007. Memahami Fisika SMK untuk Kelas XI Kelompok Teknologi, Kesehatan,
dan Pertanian. Bandung: Armico
Wasis, dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 3 : SMP dan MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

You might also like