Professional Documents
Culture Documents
Arah garis-garis medan magnet atau arah induksi magnet yang ditimbulkan oleh arus
listrik tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan atau
kaidah sekrup putar kanan. Arah ibu jari tangan kanan menunjukkan arah arus listrik.
Jari-jari tangan yang melingkari penghantar tersebut menunjukkan arah medan magnet.
Gambar 2. Kaidah tangan kanan
Gambar 3. Garis gaya magnet yang ditimbulkan oleh serbuk besi yang ditaburkan
pada selembar kaca yang diletakkan di atas sebuah magnet .
Garis medan magnet berkeliling dalam lintasan tertutup dari kutub utara ke kutub
selatan dari sebuah magnet. Suatu medan magnet yang diwakili oleh garis-garis gaya
yang terentang dari satu kutub sebuah magnet ke kutub yang lain, merupakan suatu
daerah tempat bekerjanya gaya magnet tersebut. Garis gaya magnet dapat
diperlihatkan dengan mudah dengan menaburkan serbuk besi pada selembar kertas
yang diletakkan di atas sebuah magnet. Lihatlah Gambar 3. Di manakah garis gaya
magnet selalu ditemukan paling banyak dan paling berdekatan satu sama lain?
Gambar 4 memperlihatkan garis-garis gaya yang terdapat di antara kutub-kutub
senama dua buah magnet batang. Pola serbuk besi memperlihatkan kutub-kutub
senama tolak-menolak. Gambar 5 memperlihatkan garis gaya magnet yang terdapat
di antara kutub-kutub tak senama dua buah magnet batang. Pola serbuk besi
memperlihatkan kutubkutub tidak senama tarik menarik.
2. Kemagnetan Bumi
Kompas adalah alat penunjuk arah arah yang menggunakan magnet sebagai bahan
utamanya.
Ujung magnet yang mengarah ke utara bumi dinamakan kutub utara magnet,
sedangkan ujung magnet yang mengarah ke selatan Bumi dinamakan kutub selatan
magnet. Sifat magnet yang selalu menunjuk ke arah utara dan selatan ini
dimanfaatkan dalam kompas sebagai penunjuk arah.
Dari Gambar 6 kamu dapat mengamati
bahwa Bumi memiliki sifat magnetik,
sehingga Bumi dapat dianggap sebagai
magnet raksasa. Hal inilah yang
menyebabkan jarum kompas selalu
menunjuk arah yang sama walaupun setelah
diberikan gangguan, yaitu arah utara-selatan.
Kamu juga dapat mengamati bahwa kutub
utara dari magnet bumi terdapat di dekat
kutub selatan bumi dan kutub selatan
magnet bumi terdapat di dekat kutub utara
Gambar 6. Bumi memiliki sifat bumi. Kutub-kutub magnet bumi tidak tepat
magnetik. berhimpit dengan kutub-kutub bumi. Hal
tersebut menyebabkan jarum kompas tidak
tepat menunjuk arah utara-selatan bumi,
tetapi sedikit menyimpang. Sudut
penyimpangan ini dinamakan sudut
deklinasi, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 7. Besarnya sudut deklinasi di
berbagai tempat di permukaan bumi tidaklah
sama dan selalu berbeda dari tahun ke tahun.
Sudut deklinasi dikatakan positif apabila
Gambar 7. Sudut Deklinasi kutub utara magnet jarum kompas
menyimpang ke timur atau ke kanan,
sedangkan sudut deklinasi negatif sebaliknya.
Jika kamu memerhatikan jarum kompas,
jarum kompas tidak pernah terletak mendatar
atau tidak pernah sejajar dengan bidang
horizontal. Mengapa hal tersebut dapat
terjadi? Jarum kompas tidak pernah sejajar
Gambar 8. Sudut Inklinasi
bidang horizontal karena garis-garis gaya
magnetik Bumi tidak sejajar dengan permukaan Bumi, tetapi membentuk kemiringan
terhadap arah horizontal. Nah, sudut yang dibentuk oleh jarum kompas terhadap
bidang horizontal ini disebut sudut inklinasi. Perhatikan Gambar 8. Sudut inklinasi
positif bila kutub utara jarum kompas menyimpang ke bawah terhadap arah
horizontal, sedangkan inklinasi negatif sebaliknya.
A. Induksi Elektromagnet
Pada suatu titik ada medan magnet bila muatan yang bergerak pada titik tersebut
mengalami gaya magnet. Medan magnet ini dikenal juga sebagai induksi magnet. Induksi
magnet dapat dilukiskan sebagai garis-garis yang arah singgungnya pada setiap titik pada
garisgaris induksi magnet menunjukkan arah vektor induksi magnet di titik-titik tersebut.
1. Medan Magnet di sekitar kawat berarus listrik
Untuk menghitung induksi magnet di titik P oleh kawat lurus berarus dapat diguna
pendekatan secara integral. Induksi magnet di titik P yang berjarak a dari kawat yang
tak berhingga panjang adalah.
Dengan:
B = Induksi magnet pada suatu titik (webber/m2 atau
Tesla)
i = kuat arus (A)
a = jarak titik ke kawat berarus (m)
µ0 = 4π x 10-7 Wb/A.m
contoh:
Tentukan besarnya induksi magnet di suatu titik yang berjarak 2 cm dari kawat lurus
panjang yang berarus listrik 30 A!
Dik: a=2 cm = 0,02 m
I= 30 A
Dit: B=...?
Jawab:
B=4π x 10-7.302π.(0,02)
B=3.10-4 Wb/m2
Pada sebuah kawat berarus melingkar akan ada induksi magnet yang arahnya seperti
diperlihatkan pada Gambar 9. Pada Gambar 9 tampak bahwa pada tepi kawat arah
induksinya melingkari kawat dan makin ke tengah radius lingkarannya semakin besar.
Dari Gambar 9 juga dapat disimpulkan bahwa makin besar radius kawat berarus maka
radius arah induksi magnet dipusat lingkaran juga semakin besar.
Besarnya induksi magnet dititik P yang berada pada sumbu kaat melingkar berarus
adalah:
B=μ0.i.asinθ2r2
Adapun besarnya induksi magnet di pusat lingkaran O adalah:
Untuk penghantar melingkar yang terdiri atas N lilitan, maka induksi magnetik yang
terjadi di pusat lingkaran adalah:
Gerak muatan listrik dalam medan magnet sangat penting dalam pemakaian sehari-
hari, misalkan gerak elektron pada tabung sinar katoda, gerak pertikel bermuatan
dalam siklotron, gerak elektron yang diproyeksikan dalam layar televisi, gerak ion
dalam spektrograf massa dan sebagainya.
F = q v B sin θ
dimana θ sudut antara arah kecepatan dengan
Gambar 12. Arah Gaya arah induksi magnet.
Magnet pada muatan yang
bergerak dalam medan Jika yang bergerak adalah muatan negatif, arah gaya sebaliknya dengan
magnet arah gaya pada muatan positif. Gaya magnet pada muatan yang
bergerak ini dinamakan gaya Lorentz. Gaya Lorentz selalu bergerak
tegak lurus arah kecepatan dan juga tegak lurus induksi magnet, dan
hanya ada jika arah kecepatan tidak sejajar arah medan magnet.
Suatu muatan positif bergerak dalam medan magnet serba sama
seperti diperlihatkan pada Gambar 13. Arah kecepatan tegak lurus
arah medan magnet.
Gambar 13. Gerak melingkar suatu muatan yang bergerak
dalam medan magnet B
Karena gaya magnet tegak lurus arah kecepatan, maka gaya magnet tersebut hanya
mengubah arah gerak (arah kecepatan), sedang besar kecepatan tetap. Percepatan
yang ada adalah percepatan sentripetal,
atau
Tinjaulah sebuah kawat dengan panjang l yang mengangkut arus I yang berada di
dalam medan magnet B. Ketika arus mengalir pada kawat, gaya diberikan pada kawat.
Arah gaya selalu tegak lurus terhadap arah arus dan juga tegak lurus terhadap arah
medan magnetik. Besarnya gaya magnetik adalah:
Apabila arah arus yang terjadi tegak lurus terhadap medan magnet ( θ = 90o), maka
diperoleh:
Besarnya gaya F per satuan panjang l pada penghantar yang membawa arus I2 adalah:
Gaya pada I2 hanya disebabkan oleh I1. Dengan mensubstitusikan persamaan (5.32) ke
persamaan (5.31), maka akan diperoleh:
A. Penggunaan Magnet dan Elektromagnet dalam teknologi
1. Alat-alat ukur listrik
Interaksi medan magnet dengan kumparan yang dilalui arus listrik memungkinkan
dikontruksi alat-alat ukur besaran-besaran listrik, misalnya arus listrik, beda potensial,
muatan yang dipindahkan dari dan ke kapasitor, daya dan tenaga listrik.
a. Galvanometer
Prinsip dari suatu galvanometer adalah simpangan kumparan yang dilalui arus
listrik dalam medan magnet. Akan tetapi gerakannya dibatasi oleh kedua pegas.
Makin besar arus listrik yang mengalir, kumparan terputar semakin besar.
Akibatnya, jarum penunjuk akan menunjuk ke arah skala yang lebih besar.
Galvanometer yang memiliki letak skala nol di tengah dapat digunakan untuk
mengukur besar arus listrik tanpa memandang arahnya.Namun apabila titik nolnya
berada di ujung sebelah kiri, harus diperhatikan kutub positif dan negatif
galvanometer.
b. Ampermeter
Galvanometer hanya untuk mengukur arus dalam orde mikroampere, sedang
sehari-hari kita memerlukan arus dalam orde Ampere, karena itu perlu alat ukur
arus ini disebut ampermeter. Suatu ampermeter adalah suatu galvanometer yang
diberi tahanan luar paralel dengan tahanan galvanometer (disebut tahanan
shunt). Fungsi dari tahanan shunt adalah untuk mengalirkan arus sedemikian
hingga arus maksimum yang lewat galvanometer tetap dalam orde mikroamper.
c. Voltmeter
Prinsip suatu voltmeter adalah galvanometer yang diberi tahanan muka (tahanan
luar yang seri dengan tahanan galvanometer).
Agar voltmeter dapat digunaakanuntuk mengukur tegangan yang besar,maka
sebuah resistor seri dipasang secara seri dengan galvanometer. Dengan demikian,
kelebihan tegangan akan diberikan pada resistor seri.
1. Piranti Komunikasi
Gambar 16. a). Bagian-bagian dari motor listrik. b). Skema motor listrik DC.
b. Bel listrik
Pernahkah kamu melihat bel listrik? Perhatikan skema bel listrik pada Gambar
17.
2. Teori Hertz
Hasil percobaannya menunjukkan bahwa medan listrik dan medan magnet selal
saling tegaklurus, dan keduanya tegak lurus terhadap arah perambatannya.
Kesimpulan dari percobaannya adalah bahwa gelombang elektromagnetik
termasuk gelombang transversal.
3. Sinar Inframerah
Daerah frekuensi 1011 – 1014 Hz, ditempati oleh radiasi infra merah, dimana
gelombang ini lebih panjang dari gelombang cahaya tampak dan tidak
banyak dihamburkan oleh partikel-partikel debu dalam atmosfir sehingga
mengurangi batas penglihatan manusia. Banyak dimanfaatkan untuk
pengobatan (physical therapy), diagnosis penyakit (dengan foto inframerah),
dan pemotretan (penginderaan jarak jauh) untuk pemetaan sumber aalam
dengan satelit.
4. Sinar Cahaya Tampak
Daerah frekuensi 1014 – 1015 Hz, berisi daerah cahaya tampak (visible light),
yaitu cahaya yang tampak oleh mata manusia dan terdiri dari deretan warna-
warna merah sampai ungu.
5. Sinar Ultraviolet
Daerah frekuensi 1015 – 1016 Hz, dinamakan daerah ultra ungu
(ultra violet). Dengan frekuensi ultra ungu memungkinkan kita
mengenal lebih cepat dan tepat unsur-unsur yang terkandung dalam
suatu bahan. Manfaat yang lain dari sinar UV antara lainuntuk proses
asimilasi pada tumbuhan, membunuh kuman penyakit kulit.
6. Sinar–X
Daerah frekuensi 1016 – 1020 Hz, disebut daerah sinar X. Sinar-X pertama kali
diperkenalkan oleh Wilhem Conrad Rontgen sehingga sering disebut sinar
Rontgen. Gelombang ini dapat juga dihasilkan dengan menembakkan
elektron dalam tabung hampa pada kepingan logam. Karena panjang
gelombangnya sangat pendek, maka gelombang ini mempunyai daya tembus
yang cukup besar sehingga selain digunakan di rumah sakit (dapat dibuat
potret kedudukan tulang atau bagian tubuh yang mempunyai kelainan),
banyak pula digunakan di lembaga-lembaga penelitian ataupun industri.
7. Sinar Gamma
Daerah frekuensi 1020 – 1025 Hz, disebut daerah sinar gamma. Gelombang
ini mempunyai daya tembus yang lebih besar daripada sinar X, dan
dihasilkan oleh inti-inti atom yang tidak stabil. Sinar ini dapat menembus
pelat timbal atau pelat besi setebal beberapa cm.
EVALUASI
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Medan magnet dapat ditimbulkan oleh .....
1. muatan listrik yang bergerak
2. konduktor yang dialiri arus listrik
3. konduktor yang dialiri arus bolak – balik
4. muatan listrik yang tidak bergerak
pernyataan yang benar yaitu ...
a. 1,2 dan 3 d. 4 saja
b. 1 dan 3 e. Semua benar
c. 2 dan 4
2. Berikut yang menyebabkan jarum kompas selalu menunjukkan arah utara dan selatan
adalah ...
a. magnet jarum kompas sangat ringan sehingga mudah ditarik oleh magnet bumi
b. adanya gaya tarik menarik antara jarum kompas dengan magnet bumi
c. jarum kompas terbuat dari bahan nonmagnetik
d. jarum kompas dapat mengikuti arah mata angin
e. medan magnet bumi lebih kecil daripada medan magnet kompas
3. Gambar di bawah menunjukkan tiga buah magnet batang. Jika C kutub utara, B dan
C tolak-menolak, serta D dan E tarik-menarik, jenis kutub magnet pada A dan F
adalah ...
Daftar Pustaka
Budiyanto, Joko. 2009. Fisika : Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Endarko, dkk. 2008. Fisika Jilid 2 untuk SMK Teknologi. Jakarta : Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional
Kanginan, Martin. 2003. Fisika 2000 Jilid 2A untuk SMA Kelas 2. Jakarta: Erlangga
Suratman. 2007. Memahami Fisika SMK untuk Kelas XI Kelompok Teknologi, Kesehatan,
dan Pertanian. Bandung: Armico
Wasis, dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 3 : SMP dan MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional