Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
• Pemahaman mengenai faal olahraga merupakan hal yang sangat penting bagi
guru olahraga, coach, trainer dan instruktur Fitness
• Kesehatan Olahraga merupakan istilah yang berhubungan erat dengan semua
aspek ilmu keolahragaan dan latihan
• Berdasarkan hasil penelitian terbaru serta makin meningkatnya minat terhadap
kesegaran jasmani dan kesejahteraan secara umum (Wellness), saat ini para
ahli dihadapkan pada tantangan yang makin kuat untuk terus mempelajari
sekaligus untuk memperoleh kesempatan untuk peningkatan karirnya.
• Faal olahraga merupakan aspek kesehatan olahraga yang mengkaji bagaimana
secara fungsional tubuh merespons dan mengatur serta melakukan
penyesuaian terhadap latihan.
• Kesehatan Olahraga merupakan berbagai macam aspek yang terlibat dalam
ilmu keolahragaan dan latihan. Contohnya : kedokteran olahraga, biomekanik,
kedokteran klinis, pertumbuhan dan perkembangan, psikologi dan sosiologi,
gizi, kontrol motorik dan fisiologi, sekarang ini fisiologi diartikan sama
dengan faal latihan atau faal dari latihan.
• Neuromuskuler. Semua gerakan tergantung dari konstruksi perototan, tingkat
kinerja dapat ditingkatkan apabila guru dan pelatih lebih banyak memahami
struktur dan fungsi otot skelet dalam istilah yang dikaitkan dengan jenis
serabut otot, bahan bakar yang dipakai dan bagaimana satu aktivitas menjadi
cepat lelah maupun yang berhubungan dengan kontrol saraf terhadap gerakan
otot yaitu fungsi syaraf dalam merekrut satuan motorik. Selain itu merupakan
aspek yang dapat membantu guru dan pelatih untuk mengetahui dan
memahami dengan lebih baik apa yang dimaksud dengan proses dasar
neuromuskuler yang terlibat seperti halnya bagaimana memperbaiki
keterampilan motorik.
SUMBER ENERSI
• Seluruh enersi yang dipakai dalam dunia biologis pada
dasarnya bersumber dari matahari
• Sumber enersi yang dapat dengan segera digunakan
untuk setiap aktivitas manusia seperti pada sistem
biologis datang dari pemecahan senyawa kimia
tunggal → ATP (Adenosine Triphospate)
• Metabolisme produksi ATP otot dan sel berasal dari pembebasan enersi
melalui pemecahan zat makanan dan senyawa lain yang melibatkan
serangkaian reaksi kimia Anaerobik maupun Aerobik.
• Untuk otot yang bekerja, maka sistem energinya tergantung dari intensitas dan
jangka waktu yang digunakan dalam kegiatan yang dilakukan.
Semua aktivitas manusia berpusat kepada kesanggupannya dalam
menyediakan energi yang harus dapat disediakan secara terus menerus. Tanpa
penyediaan energi yang terus menerus, sel, termasuk otot akan berhenti berfungsi
dan mati. Energi disediakan melalui penguraian/metabolisme terhadap dua zat
makanan utama yaitu karbohidrat dan lemak. Karbohidrat dimetabolis melalui
glikolisis dan Siklus Kreb. Lemak juga dimetabolis melalui Siklus Kreb tetapi
diawali dengan proses sebelumnya yang disebut dengan Oksidasi Beta.
Definisi Energi
Secara umum ada 6 bentuk energi yaitu; (1) Kimi, (2) mekanik, (3) panas,
(4) sinar, (5) elektrik dan (6) nuklir. Masing-masing energi tersebut dapat
dikonversi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Transformasi energi ini telah
menjadi satu hal yang sangat menarik dan menjadi satu kajian yang tidak pernah
berhenti, khususnya apabila diaplikasikan ke dunia biologis. Secara khusus
ketertarikan kita terhadap energi adalah pada transformasi energi kimia ke energi
mekanik. Energi mekanik dimanifestasikan dalam gerakan manusia, sumber
energinya adalah dating dari konversi bahan makanan menjadi energi kimiawi di
dalam tubuh manusia.
Matahari merupakan sumber segala energi yang ada pada bumi, energi
matahari ini muncul karena adanya energi nuklir. Sejumlah energi nuklir
mencapai bumi sebagai sinar matahari atau energi sinar. Berjuta-juta tanaman
hijau yang ada di bumi menyimpan sebagian dari energi sinar matahari dalam
bentuk energi kimiawi. Selanjutnya energi ini akan digunakan tanaman hijau
untuk membuat molekul makanannya seperti glukosa, selulosa, protein dan lemak
yang terbentuk dari karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Proses dimana tanaman
hijau membentuk makanannya sendiri yang disebut dengan photosynthesis.
Sebagai manusia, kita tidak dapat melakukan seperti halnya pada tanaman, kita
harus makan tanaman dan binatang lainnya untuk mensuplai makanan. Oleh
sebab itu, manusia sangat tergantung kepada kehidupan tanaman dan pada
akhirnya ketergantungan umat manusia kepada matahari untuk memenuhi
kebutuhan energi kita.
Dengan kehadiran O2, makanan akan dipecah menjadi CO2 dan H2O yang
sekaligus melepaskan energi kimia melalui proses metabolisme yang disebut
dengan respirasi. Tujuan utama metabolisme respirasi ini adalah untuk mensuplai
energi yang kita butuhkan dalam mempertahankan proses biologis seperti kerja
kimiawi untuk pertumbuhan dan juga kerja mekanik seperti untuk kontraksi otot.
Secara keseluruhan proses ini disebut dengan Siklus Energi Biologis.
TUMBUHA
N HIJAU
CO2 OKSIG
H2O Makanan EN (O2)
(Karbohidrat,
Lemak Dan
Energi Yang Protein)
Dipakai
MANUSIA DAN
BINATANG
Struktur ATP terdiri dari satu komponen yang sangat komplek disebut
Adenosine dan tiga bagian yang kurang komplekrumit disebut dengan kelompok
phosphate.Yang menjadi focus perhatian kita adalah pentingnya ikatan kimiawi
yang berada pada kelompok phosphatenya. Pada gambar berikut menggambarkan
Energi
struktur ATP dimaksud
Ikatan Phosphate berenergi tinggi
ADENOSINE P P P ADENOSINE P P P
A B + Pi
ATP ADP
Sumber ATP
Karena hidrolisis ATP mampu melepaskan energi untuk kontraksi otot,
maka muncul pertanyaan “Sampai sejauh pentingnya suplai ikatan kimia ini untuk
setiap sel otot?”. Pertama harus difahami bahwa setiap saat otot bekerja hanya
disediakan oleh jumlah ATP yang sangat terbatas dan ATP secara teru digunakan
dan diregenerasi kembali. Regenerasi ATP membutuhkan energi. Ada tiga jalur
proses pembebasan energi untuk menghasilkan ATP: (1) Sistem ATP-PC atau
Sistem Oksigen. Dalam sistem ini, energi untuk meresintesis ATP muncul dari
hanya satu ikatan kimia yaitu Phosphocreatine (PC). (2) Glikolisis Anaerobik
atau Sistem Asam Laktat, dapat menyediakan ATP dari pemecahan glukosa atau
glikogen secara tidak sempurna. (3) Sistem ketiga disebut dengan Sistem
Oksigen. Sistem ini memiliki dua bagian; Bagian A meliputi penyempurnaan
oksidasi karbohidrat dan bagian B meliputi oksiasi asam lemak. Kedua bagian
tersebut akan berakhir ke dalam satu proses yang disebut Siklus Kreb. Karena
beberapa jenis protein dapat juga diproses melalui siklus ini, maka istilah yang
lebih tepat adalah Jalur akhir metabolisme ATP.
Makanan
Energi + Bahan Limbah
PC
Proses sistem Anaerobik ini tidak terlalu rumit, sehingga dapat dibahas
terlebih dahulu tetapi bukan berarti tidak penting. Phosphocreatine seperti halnya
dengan ATP, tersimpan di dalam otot. Karena keduanya (ATP dan PC)
mengandung phosphate, maka secara kolektif disebut dengan phosphagen atau
sistem phosphagen. PC mirip dengan ATP, apabila kelompok phosphatenya
dipecah maka sejumlah besar energi akan dibebaskan (gambar 4). Hasil akhir dari
pemecahan ini adal;ah creatine (C) dan Phosphate Inorganic (Pi). Seperti yang
sudah dijelaskan sebelumnya, energi langsung disediakan dan secara biokimia
dipasangkan untuk meresintesis ATP.
Ikatan Phosphate
berenergi tinggi Energi
PC
Kinase C
+ Pi
A B
PC Pi + C + Energi
Energi + ADP + Pi ATP
Tabel 1. Perkiraan Energi yang tersedia dalam tubuh melalui sistem phosphagen
(ATP-PC)
Total
Phosphagen
ATP PC (ATP-PC)
Kontraksi Otot
a. mM/kg otot* 4-6 15-17 19-23
b. mM total massa otot † 120-180 450-510 570-690
1000 mM sama dengan 1 mol dan apabila 1 mol ATP dipecah maka akan
menghasilkan sejumlah energi yang dapat digunakan yaitu sebanyak 7 sampai 12
kcal. Ketiga, perlu diingat bahwa hanya berkisar 570 sampai 690 mMol
phosphagen saja yang tersimpan dalam otot secara keseluruhan. Ini sama dengan
5.7 sampai 5.9 kcal energi ATP yang memberikan gambaran jumlah yang tidak
akan cukup untuk digunakan dalam latihan. Sebagai contoh, simpanan
phosphagen pada otot yang bekerja mungkin akan terkuras setelah 10 detik
kegiatan yang all-out seperti pada lari sprint 100 meter. Jumlah keseluruhan
energi ATP yang dapat disediakan dari sistem phosphagen ini sangat terbatas.
Sistem energi Anaerobik dalam resintesis ATP dalam otot lainnya adalah
Anaerobik Glycolysis (Glikolisis Anaerobik) yang meliputi proses pemecahan
salah satu zat makanan yang tidak sempurna seperti karbohidrat (glukosa)
menjadi asam laktat (untuk itulah sistem ini dikenal juga sebagai sistem asam
laktat). Dalam tubuh semua karbohidrat akan diubah menjadi gula sederhana
(glukosa) yang bisa langsung digunakan dan disimpan pada liver/hati serta di otot
dalam bentuk glikogen yang dapat digunakan nantinya. Disini istilah karbohidrat,
gula, glukosa maupun glikogen akan disamaartikan untuk kepentingan
penyederhanaan istilah yang digunakan dalam proses metabolisme. Konsekuensi
yang terjadi saat atau sebagai hasil akhir yang diperoleh dari Metabolisme
Anaerobik adalah lactid acid (Asam Laktat).
Holoszy menyatakan bahwa ada batas tertinggi dari jumlah asam laktat
yang bisa ditolerir sebelum kegiatan itu dihentikan karena kelelahan yang luar
biasa. Salah satu yang dapat dijelaskan tentang keterbatasan tersebut adalah pH
interselular menurun apabila asam laktat sudah mulai menumpuk pada otot,
penumpukan mengakibatkan terhambatanya kecepatan penentrasi enzim
phosphofructokinase (PFK).
Glikogen
(dari Otot)
Glukosa
Gkukosa atau
darah
Rangkaian ADP + Pi
glikolitik ATP
Asam Asam
Piruvat Laktat
Gambar 6. Glikolisis Anaerobik. Glikogen dipecah secara kimiawi melalui serangkaian reaksi
kimia menjadi asam laktat. Pada saat pemecahan energi dilepaskan dan melalui reaksi ganda
yang dipakai untuk meresintesis ATP
Sebagai contoh; hanya 3 mol ATP yang bisa dihasilkan dari pemecahan 1
mol atau 180 gram (kira-kira 6 ons) glikogen melalui glikolisis anaerobik.
Apabila oksigen mencukupi, dengan jumlah glikogen yang sama dapat dihasilkan
9 mol ATP. Simpulan dari persamaan reaksi berpasangan ini untuk resintesis ATP
dari glikolisis anaerobik dapat dilihat seperti berikut ini
Jumlah keseluruhan energi ATP di dalam tubuh mlalui glikolisis anaerobik dapat
diperkirakan seperti pada tabel berikut ini:
Glikogen Glikogen
Glukosa Glukosa
ADP + Pi ADP + Pi
ATP ATP
Asam Piruvat Asam Piruvat
Kecukupan Oksigen Tidak cukup Oksigen
Glikolisis Aerobik.
Reaksi ini merupakan lanjutan dari reaksi glikolisis aerobik, dimana asam
piruvat yang terbentuk selama glikolisis aerobik akan dibawa ke mitochondria dan
seterusnya akan dipecah dalam satu rangkaian reaksi kimia yang disebut Siklus
Kreb (istilah ini muncul setelah ditemukan oleh Sir Hans Krebs). Siklus ini juga
dikenal sebagai Siklus Asam Sitrat, karena ditemukannya beberapa jenis ikatan
kimia yang muncul di dalam siklus ini. Sejumlah peristiwa reaksi yang terjadi
sewaktu Siklus Krebs adalah;
1. Dihasilkannya Karbondioksida
2. Terjadi oksidasi dan juga reduksi dan
3. Dihasilkannya ATP
Saat CO2 akan dilepaskan dari asam piruvat kemudian dibentuk kelompok
acetyl atau dari 3 ikatan karbon menjadi 2 ikatan karbon. Kelompok acetyl ini
kemudian bergabung dengan co-enzym A kemudian membentuk acetyl co-enzym
A. CO2 juga terbentuk dalam Siklus Krebs. Semua CO2 yang dihasilkan akan
masuk/berdifusi ke dalam darah dan selanjutnya dibawa ke paru dan terakhir
dibuang ke udara bebas dari dalam tubuh.
Sekali lagi harus diingat, bahwa oksidasi adalah proses dimana electron
dibuang dari ikatan kimianya. Electron yang dibuang tersebut berbentuk ion
hydrogen (H) dari atom karbon yang sebelumnya dalam bentuk asam piruvat dan
sebelum itu dari glikogen. Atom hydrogen bermuatan partikel ion positif yang
disebut dengan proton sebagai ion hydrogen serta partikel ion negative yang
disebut dengan electron (lihat persamaan berikut).
H = H+ + e-
(atom hydrogen) (ion hydrogen)
(electron)
Jadi apabila atom hidrogennya dilepaskan dari ikatannya, maka ikatan tersebut
disebut teroksidasi atau telah dioksidasi
Produksi CO2 dan pembuangan electron di dalam Siklus Krebs salin terkait
satu sama lain: Asam piruvat (dalam bentuk yang telah diubah) bermuatan
Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O2); apabila H dilepaskan, maka yang
Glikogen
tertinggal hanya C dan O artinya hanya ada ikatan kimia karbondioksida saja. Jadi
di dalam Siklus Krebs, asam piruvat dioksidasi sekaligus menghasilkan CO2 .
Glukosa
Di dalam Siklus Krebs itu sendiri hanya akan dihasilkan dua unit ATP
ADP + Pi
untuk setiap unit glikogennya.
Glikolisis Aerobik Pada ke empat sisi Siklus Krebs yang berbeda, ion
ATP Sistem Transportasi Elektron
H+ akan dilepaskan dan selanjutnya akan memasuki
dan diakhiri dengan terbentuknyaAsam
air dan unit ATP. Secara skematis Siklus Kreb
Piruvat
dapat dilihatNAD
pada gambar 8 berikut
NADH CO2
+ -
H+e
CO2
SIKLUS
KREBS NAD
H++e- NADH
FAD
FADH2
CO2 NAD
H++e- H++e- NADH
Gambar 8. Siklus Krebs. Asam piruvat sebagai hasil akhir dari glikolisis
aerobik masuk ke dalam Siklus Krebs setelah sedikit ada perubahan. Begitu
memasuki siklus, terjadi dua kejadian reaksi: (1) pelepasan CO2 yang
akhirnya akan dibuang ke luar tubuh, (2) oksidasi atau pembuangan ion
hydrogen (H+) dan electron (e-) yang akan masuk ke dalam sistem
transportasi electron untuk perubahan lebih lanjut
Lebih jauh lagi perlu diingat bahwa untuk memecahkan 180 gram atau 1
mol glikogen memerlukan 6 mol oksigen (6O2). Karena 1 mol gas (oksigen) diisi
22.4 liter pada temperature (C6H12 O6)n + 6O2 6CO2 + 6H2
dan tekanan standar, 6 mol (Glikogen) +
Energi
O2 = 6 x 22.4=134.4 liter. Energi + 39 ADP + Pi
39 ATP
Dengan demikian, 134,4 litr O2 dibutuhkan untuk meresintesis 39 mol ATP atau
134,4 : 39 = 3.45 liter O2 dibutuhkan untuk meresintesis 1 mol ATP. Dengan kata
lain setiap 3.45 liter oksigen yang dikonsumsi akan mensintesis 1 mol ATP secara
aerobik. Pada saat istirahat berkisar antara 10 sampai 15 menit dan pada saat
kegiatan anaerobik atau latihan yang maksimal, umumnya hanya berkisar 1 menit.
Energi tingkat
Persamaan dari reaksi berpasangan yang terlibat dalam pemecahan 1 mol
tinggi
2H+
glikogen
2e secara aerobik dilihat sebagai berikut
-
Perantara
2H+ ADP + Pi
2e-
Energi
FADH2 ATP
Perantara 2
2H+
-
2e
Perantara 3
ADP + Pi
2H+
-
Energi
2e ATP
2H+
Perantara 4 Perantara 5
2e-
rendah Energi
ATP
2e-
½ O2 H2O
Gambar 9. Sistem Transportasi Elektron. Ion hydrogen (H+) dan electron (e-) yang
dilepaskan dalam Siklus Krebs memiliki tingkat energi tinggi saat memasuki STE.
Disini terjadi dua kejadian kimiawi. Pertama ion hidrogenm dan electron
ditransport oleh “perantara” ke oksigen yang kita hirup untuk membentuk air
melalui serangkaian reaksi enzimatik; kedua; pada saat yang sama ATP
diresintesis melalui reaksi berpasangan yang diperoleh dari energi yang
dibebaskan. Untuk setiap pasangan electron yang ditransportasi, rata-rata 3 mol
ATP diresintesis.
Sistem Aerobik dan metabolisme Lemak
Dua jenis bahan makanan lain yaitu protein dan lemak juga dapat dipecah
secara aerobik dengan hasil akhir yang sama yaitu menjadi CO2 dan H2O serta
dilepaskannya energi. Lemak (biasanya berrantai karbon 16 atau 18) dalam
bentuk Triglycerides akan dipecah menjadi dua ikatan karbon (kelompok acyl)
melalui serangkaian reaksi yang disebut dengan Oksidasi Beta (Oksidasi – β)
sebelum memasuki Siklus Krebs dan Sistem Transportasi Elektron (gambar 11)
Setap kali satu NADH akan meresintesis 3 ATP dan setiap sati FADH2
akan diresintesis 2 ATP. Maka secara keseluruhan ATP yang dihasilkan dari
Siklus Krebs dan Sistem Transportasi Elektron sebanyak 12 ATP. Dari tahapan
tersebut di atas, ATP yang dihasilkan adalah;
1. Hasil bersih ATP melalui poses aktivasi asam lemak, reaksi oksidasi beta dan
pada lintasan awal memasuki Siklus Krebs adalah 16 ATP.
Untuk asam lemak lainnya, hasil ATP yang diperoleh akan berbeda satu
sama lain. Untuk asam lamak lain yang sejenis seperti asam sterik yang memiliki
18 molekul karbon serta asam palmitat yang memiliki 16 molekul karbon mampu
menghasilkan 147 dan 130 ATP (lihat table 3) B -2 -1
C 0 +1
Glikogen D +2 +3
(otot)
E +8 +9
F +14 +15
Glukosa-1-phosphate
ATP ADP + Pi
(Phosphorylase)
Glukosa (darah) Glukosa-6-phosphate
(Hexosekinase)
Fruktosa-6-phosphate
(Phosphofructokinase) B 1 ATP
ATP
ADP + Pi “dipakai”
Fructosa-1-6-Diphosphate G +16 +17
Ke Sistem 2 NAD+ C
Transportasi Elektron 2 NADH
2 ADP + Pi
22 ATP
ADP + Pi H +34 +35
Gambar
E 6 ATP10. Sumber resintesis ATP melalui oksidasi
karbohidrat yang sempurna dalam
dari STE D 2 ATP
bentuk glukosa darah maupun glikogen otot. Dua kolom pada bagian kanan mnunjukkan
produksi ATP bersih untuk setiap 2 Asam piruvat
tahap (3 Cs)
glikolisis (termasuk Siklus Krebs). Garis
(cukup oksigen) I +38 +39 tebal
menunjukkan ada sebagian +
2 NAD2 FAD
reaksi
2 NAD+ + yang diabaikan.
2 CO2F 6 ATP
Enzim kunci hexokinase, phosphorylase
2 CO2 I 18
4 ATP
ATP Asam
ke STE
dan phosphofructokinase 2ditandai
Asam Oksaloasetat
2 NADH2 FADH denganKe Parukurung.Kesitrat
Ketiga
Paru (6 Cs)enzim ini erat berkaitan dengan
2NADH Co-enzym
kelompok
2 Acetyl Co-A A
Acetyl
(2 (2
Cs)
dariCs)
STE dari STE
adaptasi latihan (4 Cs) 2 ADP SIKLUS
+ Pi KREBS
H G2 ATP
PRODUKSI
ASAM LEMAK ATP
ATP - 1 ATP
AMP + 2 ATP
Aktivasi Asam
Lemak
Acetyl-Co-A
12 ATP
Siklus Krebs dan
Sistem Transportasi
setiap siklus
Elektron
Perlu diketahui bahwa 1 mol asam palmitat (lebih berat sedikit dari ½
pons dapat menghasilkan cukup energi untuk resintesis 130 mol ATP (lebih
banyak dari yang dihasilkan dari 1 mol glikogen. Bagaimanapun juga, diperlukan
oksigen sebanyak 515.2 liter (23 x 22.4 = 515.2 oksigen). Oleh sebab itu 3.96 liter
oksigen diperlukan untuk setiap mol ATP yang diresintesis (515.2:130 = 3.96).
Sejauh ini pembahasan selalu terarah hanya pada karbohidrat dan lemak,
bagaimana dengan protein? Walaupun protein merupakan salah satu sumber ATP
tetapi hanya memiliki peranan kecil saja dalam keadaan istirahat bahkan hamper
tidak berperan sama sekali pada saat latihan fisik. Dalam kondisi kelaparan,
dimana karbohidrat sangat rendah atau pada saat kegiatan daya tahan yang
ekstrim (lomba ketahan dalam 6 hari), maka katabolisme protein mungkin akan
terlihat lebih nyata.
Table Perkiraan ketersediaan energi dari glikogen otot melalui sistem aerobik
(oksigen)
Glikogen Otot
Per kg Otot Massa otot keseluruhan
Kandungan dalam otot (gram) 13 – 15 4500 – 450
Pembentukan ATP (mol) 2.8 – 3.2 87 – 98
Energi yang digunakan (kcal) 28 – 32 870 – 980
CO2
SIKLUS KREBS
H++e- ADP + Pi
H++e- ATP
CO2 ADP + Pi
H++e-
ATP
H++e-
ADP + Pi
Sistem ATP
Transportasi ADP + Pi
Elektron ATP
Oksigen H2O
Gambar 12. Kesimulan system aerobic. Glikogin dioksidasi melalui tiga seri reaksi
kimia, glikolisis aerobic dimana asam piruvat dibentuk dan beberapa ATP diresintesis;
Siklus Krebs dimana CO2 dihasilkan dan H+ dan e- dilepaskan; dan Sistem
Transportasi Elektron dimana H2O dibentuk dari H+ , e- dan oksigen serta lebih
banyak ATP yang diresintesis. Lemak dan protein apabila digunakan sebagai bahan
bakar untuk resintesis ATP, juga akan masuk ke Siklus Krebs dan Sistem Transportasi
Paling tidak ada tiga sifat penting yang perlu dipertimbangkan dari sistem
anaerobik dan aerobik yang ada pada kondisi istirahat dan latihan: (1) jenis bahan
makanan yang akan dimetabolisir, (2) peranan dari masing-masing sistem, dan (3)
munculnya serta akumulasi asam laktat dalam darah.
Istirahat
Dari gambar berikut kita lihat bahwa dalam kondisi istirahat sekitar
duapertiga dari energi disediakan dari lemak dan satu pertiga disediakan dari
karbohidrat (glikogen dan glukosa). Protein tidak muncul dalam gambar, karena
kontribusinya memang sangat tidak nyata sama sekali. Karena sistem aerobik
merupakan satu-satunya sistem yang mampu berfungsi optimal untuk
menghasilkan enegi dalam keadaan istirahat, karena sistem transportasi okisgen
(jantung dan paru) mampu mensuplai oksigen dengan cukup pada setiap sel yang
membutuhkannya. Dengan kapabilitas tersebut, ATP mampu mensuplai semua
kebutuhan energinya pada kondisi istirahat. Molekul ATP yang muncul dari
sistem anaerobik dilihat sebagai bagian dari aerobik, karena kelihatannya memang
muncul walaupun oksigen tersedia.
1/3
ATP + Asam Laktat
glukos
a + O2
2/3 Aerobi
lemak k
A
ATP + CO2 + H2O
O2 yang dikonsumsi = O2 yang dibutuhkan (0.3
liter/menit
Asam laktat darah (10 mg/100
ml darah
B Waktu
Gambar 13. A. Sistem Aerobik mensuplai semua kebutuhan ATP dalam kondisi
istirahat. B, selama istirahat, konsumsi oksigen (0.3 liter/menit) berada dalam
keadaan konstan dan cukup untuk mensuplai ATP yang dibutuhkan;
konsekuensinya kadar asam laktat dalam darah tidak mengalami perubahan (10
mg%). Kombinasi semua factor ini menunjukkan bahwa metabolism yang terjadi
adalah aerobik.
Walaupun sistem aerobik merupakan satu-satunya yang mampu bekerja
pada kondisi istirahat, namun perlu dicatat bahwa ternyata bahwa dalam kondisi
ini terdapat asam laktat yang muncul secara konstan di dalam darah, namun
kemunculan tersebut tidak berakumulasi seperti yang terdapat pada system
glikolisis anaerobic (sekitar 10 mg untuk setiap 100 mlk darah). Alasan untuk
dapat menjelaskan fenomena ini memang sangat rumit dan memerlukan
pemahaman kimiawi yang dalam untuk dapat memahami setiap reaksi kimia yang
terjadi secara individual. Selain itu perlu ditambahkan bahwa terdapat sejumlah
besar enzim LDH (lactic dehydrogenase) yang mengkatalis reaksi asam piruvat
ke asam laktat. Sesuai dengan pengkajian dalam buku ini, ada bukti yang
menunjukkan bahwa kadar asam laktat tidak mengalami perubahan dan tidak
meningkat selama sistem anaerobik tidak mulai berproses. Perlu ditegaskan sekali
lagi, bahwa saat istirahat, bahan makanan yang digunakanuntuk kebutuhan
energy diambil dari lemak dan karbohidrat dan kebutuhan ATP hanya akan
disediakan dari sistem aerobik.
Latihan
0 --
-- * 30
Kecepatan penggunaan
20 --
-- * *
(mmol/kg otot
60
basah/menit)
40 --
glikogen
-- 120 90
60 -- 12 --
Kelelahan 75
-- --
Persentase VO2max
80 -- 10 --
! -- ! ! ! !
. .
08 -- 30 60 90 120
Waktu (menit)
--
6 --
--
B
.
4 --
.
--
2 --
! ! ! ! ! !
150 125 100 75 50 25
Konsumsi oksigen (persentase dari VO2max )
.
Ada dua alasan, mengapa ada keterbatasan dari sistem aerobik dalam
mensuplai cukup ATP saat melakukan latihan: (1) masing-masing kita memiliki
keterbatasan aerobik power atau kecepatan maksimum dalam mengkonsumsi
oksigen; dan (2) paling tidak dibutuhkan 2 sampai 3 menit dalam mengkonsumsi
oksigen untuk mencapai tingkat yang baru dan lebih tinggi. Sebagai contoh, atlet
terlatih memiliki aerobik power maksimal antara 3.0 liter (perempuan) dan 5.0
liter (laki-laki) oksigen per menit. Sedangkan bagi mereka yang tidak terlatih
sebanyak 2.2 liter (perempuan) dan 3.2 liter (laki-laki) permenit. Kadar oksigen
ini tidak akan mampu mencukupi untuk mensuplai semua kebutuhan ATP untuk
kegiatan seperti 100 meter sprint yang membutuhkan lebih dari 45 liter (sekitar 8
liter oksigen per 100 meter atau per 10 detik).
lemak
+ O2
A ATP + CO2 + H2O
Gambar 15. A. Sewaktu latihan yang all out dalam waktu yang
sangat singkat, maka system anaerobic, glikolisis anaerobic dan
phosphagen (tidak terlihat) mensuplai hampir seluruh kebutuhan
ATP
B
= Kekurangan oksigen
150 -
100 -
50 -
0
! ! ! !
Gambar 150C. Akumulasi
0.5 1.5 laktat 1.5
asam 2.0
darah sewaktu latihan yang
melelahkan antara 30 detik sampai 2 menit
Waktu latihan (menit)
Setiap latihan yang dapat dipertahankan dalam waktu yang relative lama
termasuk ke dalam kategori ini.. yang dimaksud dengan relative lama adalah
waktu yang digunakan dalam latihan 10 menit atau lebih. Dalam kasus tertentu,
bahan makanan utama yang digunakan, sekali lagi berasal dari karbohidrat dan
lemak. Untuk kegiatan yang mencapai 20 menit seperti pada continuous running,
maka karbohidrat menjadi bahan yang paling dominan untuk resintesis ATP,
sedangkan yang bersumber dari lemak, memiliki peranan yang relative kecil.
Walaupun kadarnya tinggi tetapi tidak maksimal, asam laktat akan muncul dalam
darah. Apabila kegiatan latihan mulai melewati 1 jam, cadangan glikogen
menunjukkan penurunan konsentrasi yang sangat nyata dan lemak menjadi sangat
penting sebagai sumber resintesisi ATP. Pertukaran penggunaan karbohidrat dan
lemak akan berbeda antara satu atlet terhadap atlet lainnya, hal ini berkaitan
dengan status atlet dalam latihan, proporsi serabut otot cepat dan lambat serta
cadangan awal glikogennya.
anaerobik
A karbohidrat
ATP + Asam laktat
lemak
+ O2
ATP + CO2 + H2O
Gambar 16. A, Pada saat latihan yang berdurasi lama dengan beban
submaksimal. Sumber utama ATP diperoleh umumnya dari system
aerobic:
B
= Kekurangan oksigen
= Oksigen yang dikonsumsi
O2 per menit
+ = Kebutuhan oksigen
= Konsumsi oksigen sewaktu latihan
= Konsumsi oksigen istirahat
Gambar 16. C, begitu sampai pada taraf steady-state, sejumlah kecil asam
laktat menunjukkan kenaikan selama kekurangan oksigen dn tetap konstan
sampai lomba berakhir
Dalam jenis kegiatan ini, sumber utama ATP akan disuplai melalui sistem
aerobik. Sistem asam laktat maupun sistem phosphagen juga turut memberikan
andilnya, tetapi hanya pada fase-fase awal kegiatan, sebelum konsumsi oksigen
mencapai tingkat steady-state; pada saat ini kekurangan oksigen akan terjadi.
Begitu konsumsi oksigen mencapai tingkat steady-state yang baru (sekitar 2
sampai 3 menit), maka semua kebutuhan ATP sudah dapat dipenuhi seluruhnya.
Akumulasi asam laktat darah tidak mencapai kadar yang tinggi pada saat latihan
yang berdurasi tidak lebih dari 1 jam.
Dalam kegiatan yang berdurasi lama dengan intensitas yang sangat rendah
seperti jalan, bermain golf maupun tugas-tugas industrial, asam laktat tidak
berakumulasi di atas kadar istirahat. Hal ini disebabkan karena sistem phosphagen
sendiri sudah cukup untuk mensuplai tambahan ATP sebelum mencapai tahap
steady-state konsumsi oksigen. Walaupun penyebabnya masih belum terungkap,
dalam kasus ini kelelahan dapat ditangguhkan sampai 6 jam atau lebih.
.
bertambah kesempatan untuk berhasil dalam nomor-nomor ketahanan, asalkan
semua factor yang dapat memberikan kontribusi untuk jadi juaranya “tersedia”.
. ..
Waktu terbaik untuk lomba 30 km
160 --
150 --
140 --
.
(menit)
. ...
170
130 --
--
120 --
110 --
100 --
//
// ! ! ! !
50 60 70 80
Gambar 17. Semakin baik maximal aerobic power si atlet, akan lebih berhasil
dia dalam mengikuti nomor-nomor daya tahan, asalkan semua factor yang
berkontribusi terhadap performa juara “tersedia”
ATP-PC
ATP-PC dan Sistem Asam Laktat Asam Laktat Sistem Oksigen
Sistem Oksigen
% Aerobik 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
% Anaerobik 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Nomor
100 200 400 800 1500 3200 30 5000 10.000 42.2
(meter)
Waktu
Menit:detik 0:10 0:20 0:45 1:45 3:45 9:00 30 14:00 29:00 135:00
Gambar Rata-rata persentase kontribusi sumber eneergi aerobic dan anaerobic
pada beberapa nomor lomba. Daerah yang tidak berwarna menunjukkan apakah itu
termasuk metabolism anaerobic (kiri) atau aerobic (kanan). Daerah berwarna
menunjukkan nomor lomba dimana system anaerobic dan aerobic sama-sama
penting
Konsep kontinum energi ini dapat diterapkan untuk semua kegiatan tidak hanya
pada cabang olahraga atletik saja.
Kesimpulan
Pada bab ini yang paling penting untuk dipertimbangkan adalah energi.
Matahari merupakan sumber energi yang tidak pernah habis dan merupakan
sumber energi utama bagi bumi, melalui radiasi solar, karbohidrat dlam tanaman
dapat dbentuk. Manusia dan binatang makan tanaman dan juga bintang lainnya
sebagai makanan. Dlam tubuh manusia, energi makanan digunakan untuk
membentuk Adenosine Triphosphate atau ATP merupakan senyawa kimia yang
apabila dipecahkan akan mensuplai energi untuk kontraksi otot dan peristiwa
biologis lainnya.