You are on page 1of 11

Penentuan Tingkat Ekonomi Negara: Pandangan Klasik dan Keynes

Pada bab satu dikatakan bahwa para ahli ekonomi bermazhab klasik berkeyakinan
bahwa perekonomian pada umumnya akan selalu mencapai tingkat penggunaan tenaga
kerja penuh pengangguran bukanlah hal yang selalu berlaku dalam perekonomian,
menurut mereka pengangguran merupakan sementara sifatnya. Yang didasarkan pada dua
keyakinan, yaitu:
 Fleksibitas tingkat bunga akan menujudkan kesamaan/keseimbangan diantara
penawaran agregat dan permintaan agregat pada penggunaan tenaga penuh.
 Fleksibitas tingkat upah akan mewujudkan keadaan dimana permintaan dan
penawaran tenaga kerja akan mencapai keseimbangan pada penggunaan tenaga
kerja penuh.
John Maynard Keynes mengemukakan kritik-kritik terhadap pandangan itu dalam
bukunya: The General Teory of Employment, Interest and Money.

Pandangan ahli ekonomi klasik


Pandangan diatas didasarkan pada keyakinan bahwa di dalam perekonomian tidak
akan terdapat kekurangan permintaan.
Keyakinan ahli-ahli ekonomi klasik bahwa penawaran akan selalu menciptakan
permintaan dapat dengan jelas dilihat dari pandangan Jean Batiste Say (1767-1832)
adalah seorang pakar ekonomi kelahiran Perancis penawaran akan menciptakan
permintaan terhadapnya. Menurut Say dalam perekonomian bebas atau liberal tidak
akan terjadi “produksi berlebihan” (over production) yang sifatnya menyeluruh, begitu
juga pengangguran total tidak akan terjadi. Yang mungkin terjadi menurut Say ialah
kelebihan produksi yang sifatnya sektoral dan juga pengangguran yang sifatnya terbatas
(pengangguran friksi).

Corak kegiatan ekonomi subsisten


Didalam perekonomian subsisten tidak terdapat penabungan. Ini berarti seluruh
pendapatan sektor rumah tangga akan dibelanjakan.
Corak kegiatan perekonomian modern
Dalam perekonomian yang lebih maju, penerima-penerima pendapatan akan
menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk ditabung. Tabungan ini akan
dipinjamkan kepada pengusaha yang akan menggunakannya untuk investasi, yaitu
melakukan pembelian barang-barang modal.

fleksibilitas tingkat bunga


Menurut pendapat ahli-ahli ekonomi klasik keadaan seperti itu akan terjadi Karen
tingkat bunga menentukan besarnya tabungan maupun investasi yang akan dilakukan
dalam perekonomian. Perubahan-perubahan tingkat bunga akan terus berlangsung
sebelum kesamaan diantara jumlah tabungan dengan jumlah investasi tercapai.
Oleh sebab itu tabungan rumah tangga pada waktu perekonomian mencapai penggunaan
tenaga kerja penuh akan selalu sama dengan jumlah seluruh investasi yang akan
dilakukan oleh para pengusaha, maka dalam perekonomian pengeluaran agregat pada
pada penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama dengan penawaran agregat pada
penggunaan tenaga kerja penuh.
Fluktuasi Tingkat Upah
Apabila terjadi pengangguran, mekanisme pasar tenaga kerja sehingga akhirnya
pengangguran dapat dihapuskan.
Di dalam analisi mereka para ahli ekonomi klasik berkeyakinan:
 Para pengusaha akan selalu mencari keuntungan yang maksimum
 Keuntungan maksimum akan dicapai pada keadaan di mana upah adalah sama
dengan produksi fisikal marginal

Penetuan Tingkat Kegiatan Perekonomian


Disebabkan oleh kedua-dua keyakinan yang diterangkan di atas yaitu fleksibilitas
tingkat bunga menyebabkan penawaran agregat pada penggunaan tenaga kerja penuh
akan selalu sama dengan permintaan agregat.
Tinggi tingkat perekonomian Negara ditentukan oleh:
 Jumlah barang-barang modal yang tersedia dan digunakan dalam perekonomian
 Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang tersedia dalam perekonomian
 Jumlah dan jenis kekayaan alam yang digunakan
 Tingkat tekhnologi yang digunakan

Tingkat ekonomi dan pendapatan nasional ditentukan dengan persamaan berikut:

Y = f(K, L, Q, T)

Analisis-analisis yang dikemukakan oleh ahli-ahli ekonomi klasik tidak dapat


memberikan penjelasan mengenai sebab-sebabnya pengangguran yang disebabkan oleh
kekurangan permintaan agrgat dapat terjadi.
Mereka sama sekali tidak membuat analisis tentang factor-faktor yang menentukan
tingkat permintaan agregat yang dicapai dalam suatu perekonomian.

Keynes berpendapat: penggunaan tenaga kerja penuh adalah keadaan yang jarang terjadi,
dan hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang wujud dalam
perekonomian.

Keynes tidak sependapat dengan pandangan ahli ekonomi klasik yang menyatakan bahwa
tingkat tabungan maupun tingkat investasi sepenuhnya ditentukan oleh tingkat bunga.
Menurut Keynes besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumahtangga bukan tergantung
kepada tinggi rendahnya tingkat bunga. Ia terutama tergantung pada kepada besar
kecilnya tingkat pendapatan rumahtangga itu.
Ini berarti menurut pendapat Keynes, jumlah pendapatan yang diterima rumahtangga –
dan bukan tingkat nunga – yang menjadi penentu utama dari jumlah tabungan yang akan
dilakukan oleh rumahtangga.
Jumlah tabungan yang diwujudkan adalah pada saat perekonomian mencapai penggunaan
tingkat tenaga kerja penuh, hal ini sesuai dengan pandangan klasik
 Apabila tingkat tabungan rendah, tabungan masyarakat negatif.
 Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak tabungan masyarakat.
Kalau dibandingkan pendapat-pendapat ahli-ahli ekonomi klasik dengan kenyataan yang
sebenarnya wujud dalam suatu perekonomian modern, akan dilihat bahwa tingkat upah
tidak mudah mengalami penurunan.
Menurut Keynes, dalam mempelajari dan menganalisis masalah pengangguran dalam
keseluruhan ekonomi, pemisahan bahwa “keadaan-keadaan lainnya tidak berunah” atau
“ceteris paribus” tidak boleh digunakan.

Pada hakikatnya analisis itu berpendapat bahwa tingkat ekonomi Negara ditentukan oleh
besarnya permintaan efektif, yaitu permintaan yang ditentukan oleh kemampuan untuk
membayar barang-barang dan jasa-jasa yang diminta tersebut, yang wujud dalam
perekonomian.

Dalam analisisnya Keynes membagikan permintaan agregat kepada dua jenis


pengeluaran: pengeluaran konsumsi oleh rumahtangga dan penanaman modal oleh
pengusaha.

Konsumsi dan investasi


Makin besar pendapatan mereka maka makin besar pula pengeluaran konsumsi
mereka. Oleh Keynes perbandingan diantara pengeluaran konsumsi pada suatu tingkat
pendapatan tertentu dengan pendapatan itu sendiri dinamakan kecondongan
mengkonsumsi.
Apabila di dalam suatu perekonomian kecondongan mengkonsumsi rendah, maka
keadaan itu akan menyebabkan jurang antara produksi nasional pada penggunaan tenaga
kerja penuh dengan pengeluaran konsumsi menjadi bertambah lebar.

Penanaman modal oleh para pengusaha terutama ditentukan oleh dua factor, yaitu
efisiensi marginal modal dan tingkat bunga.
Keynes mmpunyai pendapat sangta berbeda dengan ahli-ahli ekonomi klasik mengenai
factor-faktor yang menentukan tingkat bunga . menurut pandangan Keynes tingkat bunga
tergantung kepada dua factor, yaitu:
 Jumlah penawaran uang: uang yang ada dalam perekonomian dan dapat
digunakan oleh masyarakat untuk membeli barabg dan jasa,
 Jumlah permintaan uang: sifat keinginan masyarakat untuk memperoleh uang
untuk digunakan dalam transaksi.

Dalam analisis makro ekonomi yang berwujud sekarang, pengeluaran agregat dalam
perekonomian meliputi pula pengeluaran pemerintah dan ekspor.

Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian dua sector


Yang dimaksud dengan perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang
terdiri dari sektor rumahtangga dan perusahaan.
Pandangan Keynes yang berpendapat tingkat konsumsi dan tabungan terutama ditentukan
oleh tingkat pendapatan rumahtangga.
Dibawah ini diterangkan beberapa factor lain yang mempengaruhi tingkat konsumsi dan
tabungan rumahtangga
1. kekayaan yang telah terkumpul
2. tingkat bunga
3. sikap berhemat
4. keadaan perekonomian
5. distribusi pendapatan
6. tersedia tidaknya dana pensiunan yang mencukupi.

Definisi dan arti investasi


Apabila pengusaha menggunakan uang tersebut untuk membeli barang-barang
modal, maka pengeluaran tersebut dinamakan investasi, dengan demikian istilah investasi
dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau
perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi untuk
menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam
perekonomian. Yang tergolong sebagai investasi meliputi pengeluaran/pembelanjaan
yang berikut:
 Pembelian berbagai jenis barang modal.
 Pembelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal
 Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum dijual

Fungsi investasi
Kurva yang menunjukkan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat
pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ia
sejajar dengan sumbu datar atau bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan (yang berarti
makin tinggi pendapatan nasional, makin tinggi investasi).
Factor utama yang menentukan tingkat investasi adalah:
 Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh
 Tingkat bunga
 Ramalan mengenai keadaan ekonomi dimasa depan
 Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
 Keuntungan yang diperoleh perusahaan

Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor


Yang diartikan dengan perekonomian tiga sektor adalah perekonomian yang
terdiri dari sektor-sektor berikut: rumahtangga, perusahaan, dan pemerintah.
Dalam perekonomian tiga sektor kegiatan perdagangan luar negri masih
diabaikan.disebabkan oleh ketiadaan perdagangan luar negri maka perekonomian tiga
sektor dinamakan juga perekonomian tertutup.

Jenis-jenis pajak
Secara garis besarnya berbagai jenis pajak yang di pungut pemerintah dapat dibedakan
kepada dua golongan, yaitu pajak langsung dan pajak tak langsung.
1. pajak langsung berarti pungutan pemerintah secara langsung dikumpulkan dari
pihak yang wajib membayar pajak.
2. pajak tak langsung adalah pajak yang bebannya boleh dipindah-pindahkan kepada
pihak lain.
Bentuk-bentuk pajak pendapatan
1. pajak regresif system pajak yang persentasi pungutan pajaknya menurun apabila
pendapatan yang dikenakan pajak menjadi bertambah tinggi dinamakan pajak
regresif.
2. pajak proporsional. Persentasi pungutan pajak yang tetap besarnya pada berbagai
tingkatan pendapatan, yaitu dari pendapatan yang sangat rendah kepada yang
sangat tinggi dinamakan pajak proporsional.
3. pajak progresif. System pajak yang persentasinya bertambah apabila pendapatan
semakin meningkat dinamakan pajak progresif.

Penentu-penentu pengeluaran pemerintah


Yang penting diantaranya adalah: jumlah pajak yang akan diterima, tujuan-tujuan
kegiatan ekonomi jangka pendek dan pembangunan ekonomi jangka panjang, dan
pertimbangan politik keamanan.
1. proyeksi jumlah pajak yang diterima. Salah satu faktor penting yang menentukan
besarnya pengeluaran pemerintah adalah jumlah pajak yang diramalkan.
2. tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai. Faktor yang lebih penting dalam
penentuan pengeluaran pemerintah adalah tujuan-tujuan ekonomi yang ingin
dicapai pemerintah.
3. pertimbangan politik dan keamanan. Peetimbangan-pertimbangan politik dan
kestabilan Negara selalu menjadi salah satu tujuan penting dalam menyusun
anggaran belanja pemerintah.

Mengenai keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor akan


dibedakan dalam dua keadaan, yaitu:
 dalam perekonomian dimana sistem pajaknya adalah system pajak tetap.
 Dalam perekonomian di mana sistem pajaknya adalah pajak proporsional.
Masalah pokok dalam perekonomian: pengangguran dan inflasi
Tingkat kegiatan ekonomi Negara yang wujud pada suatu waktu tertentu adalah
berbentuk salah satu dari tiga keadaan berikut: mencapai tingkat pengangguran tenaga
kerja penuh, menghadapi masalah pengangguran dan menghadapi masalah inflasi.

Peranan kebijakan fiskal


Di dalam zaman klasik orang berpandangan bahwa pemerintah haruslah
menjalankan kebijakan fiskal seimbang atau anggaran belanja seimbang, yaitu
pengeluaran nya harus sesuai atau sama dengan pendapatannya.
Kebanyakan ahli ekonomi sekarang berpendapat bahwa pemerintah haruslah
menjalankan perbelanjaan defisit (yaitu pengeluaran pemerintah adalah lebih sedikit dari
pendapatannya) atau perbelanjaan surplus (yaitu pengeluaran pemerintah adalah lebih
sedikit dari pendapatannya)

Pemerintah dapat pula mengurangi pajak yang dipungutnya dari para penerima
pendapatan dan perusahaan-perusahaan. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa
kebijakan anggaran belanja defisit adalah satu langkah pemerintah yang biasanya
dilakukan untuk mengatasi depresi dan pengangguran.
Di dalam masa di mana jurang inflasi wujud, yaitu pengeluaran agregat melebihi
kemampuan perekonomian untuk memproduksikan barabg-barang dan jasa-jasa,
kebijakan anggaran belanja surplus perlu dilakukan.

Penstabil otomatik
Dalam setiap perekonomian terdapat beberapa jenis pendapatan dan pengeluaran
pemerintah yang akan secara otomatik menciptakan kestabilan yang lebih tinggi kepada
kegiatan ekonomi.
Jenis-jenis penstabil otomatik:
 Pajak proporsional dan pajak progresif
 Asuransi pengangguran
 Kebijakan harga minimum
Dalam menerangkan tentang akibat pajak ke atas multiplier telah ditunjukkan bahwa
dalam sistem pajak tetap berlaku kesamaan: MPC=MPCy

Kebijakan fiskal dikresioner


Penstabil otomatik bukanlahkebijakan fiscal yang diperkenalkan untuk mengatasi
masalah makroekonomi yang utama, yaitu pengangguran, inflasi atau tingkat
pertumbuhan yang lambat.

Kelemahan penstabil otomatik


Kemapuan penstabil otomatik hanya terbatas kepada mengurangi besarnya atau
keseriusan masalah yang sedang dihadapi.
Disamping itu penstabil otomatik juga dapat mengurangi luasnya pemulihan kembali
kegiatan eknonomi yang akan dicapai setelah ia mengalami suatu masa resesi.
Dengan perkataan lain, puncak yang dicapai di dalam pemulihan kembali tersebut adalah
lebih daripada apabila sistem pajak sebanding atau progresif tidak wujud.
KEBIJAKAN FISKAL DISKRESIONER
Kebijakan fiskal yang terutama akan digunakan pemerintah untuk mengatasi
masalah-masalah ekonomi yang sedang dihadapi dinamakan kebijakan fiskal
diskresioner.
Pada hakikatnya kebijakan fiskal diskresioner dapat dibedakan di dalam tiga bentuk,
yaitu:
1. membuat perubahan ke atas pengeluaran pemerintah
2. membuat perubahan ke atas sistem pemungutan pajak
3. secara serentak membuat perubahan dalam pengeluaran pemerintah dan sistem
pemungutan pajak.

Untuk mencapai tujuan ini pemerintah dapat memilih salah satu dari beberapaperubahan
berikut:
 menaikkan pengeluarannya tetapi tidka membuat perubahan apa-apa ke
atas pajak yang dipungutnya
 mempertahankan tingkat pengeluarannya tetapi menurunkan pajak yang
dipungutnya
 di satu pihak menaikkan pengeluarannya dan di lain pihak menurunkan
pajak yang dipungutnya
 pengeluarannya dan pemungutan pajaknya dinaikkan.
TUGAS EKONOMI MAKRO

Yoserizal 3197009

INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA

You might also like