You are on page 1of 14

PROPOSAL PENELITIAN

PENDIDIKAN DI SEKOLAH ALAM KANDANG JURANG DOANG

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia

Oleh:

Dwi Widya Mutiara


0802561

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2009
BAB I
PENDAHULUAN

A. JUDUL

“ PENDIDIKAN DI SEKOLAH ALAM KANDANG JURANG DOANG ”

B. LATAR BELAKANG MASALAH


Setiap Insan yang lahir didunia memerlukan bimbingan dan tuntutan untuk
menjadi manusia seutuhnya sebagai mana yang diharapkan. Tuntutan tersebut pada
dasarnya upaya memuliakan manusia yang telah terlahir. Upaya memuliakan manusia
merupakan tugas besar yang harus dilaksanakan dengan seksama secara bersama-sama.
Manusia dalam kehidupannya selalu berusaha mengembangkan segenap potensi
yang ada pada dirinya, agar ia menjadi manusia yang utuh, yaitu bersifat jasmani dan
rohaniah.
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989,
menjelaskan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan Peserta didik melalui kegiatan
Bimbingan, Pengajaran, dan atau Latihan bagi Peranannya di masa yang akan datang. 1
Pengembangan manusia dari setiap potensinya diharapkan dapat menjadikan
sumber daya manusia yang tangguh, dan dinamis di masyarakat kelak. Untuk
mewujudkan hal tersebut Penyelenggaraan Pendidikan yang baik dan professional
merupakan suatu usaha yang dapat ditempuh, karena Lembaga Pendidikan merupakan
tempat yang kondusif berperan untuk Pembinaan dan Pengembangan Peserta didik.
Sekolah sebagai salah satu Lembaga yang menyelenggrakan Pendidikan Formal
mempunyai peranan yang amat penting dalam usaha mendewasakan anak dalam
menjadikan sebagai anggota masyarakat yang berguna.

1
PrayitnO, M.Sc, Pelayanan Bimbingan dan Konseling, penerbit kerja sama Koperasi Karyawan Pusgrafin
dengan penerbit Panebar Aksara Padang 1997,hal.1.
Lingkungan tersebut diciptakan sedemikian rupa agar semua anak bisa menikmati
pendidikan. Berbekal pendidikan tadi, Dik Doang mengharapkan kepada mereka untuk
bisa hidup berdampingan secara damai. Termasuk juga bahu membahu membangun
bangsanya menjadi lebih baik lagi.
Dik Doang concern dengan masalah pendidikan karena riskan dengan pendidikan
di Indonesia. Ketika aku punya anak, memikirkan bagaimana cara untuk dapat bertahan
dalam hidup. Sementara aku yang tidak pintar bisa survive dalam hidup ini. Logikanya
mereka yang pintar harusnya survive, tapi ternyata tidak banyak yang begitu.
Alasan utama mengapa pendiri Sekolah Kandang Jurank Doang ini concern
terhadap pendidikan di Indonesia karena sadar bahwa pendidikan adalah hal terpenting
untuk memberantas kebodohan.
Karena alasan tersebut, pemilik nama lengkap Raden Rizki Mulyawan
Kertanegara Hayang Denda Kusuma ini mencoba untuk menerapkan pendidikan
berwawasan kreativitas.
"Anak-anak kita harus ditanamkan fakultas dalam dirinya yang terdiri dari ide,
gagasan, kreativitas, imajinasi yang bisa tersalurkan. Kalau tidak, dia akan menjadi
pekerja yang berangkat subuh dan pulang sore atau malam. Karena dia hanya ingin
menjadi pengikut saja. Tapi kalau kamu punya kreasi, talenta, kebisaan maka kamu bisa
menciptakan sesuatu hidup dengan sendiri. Setelah itu, baru menciptakan network," papar
ayah tiga orang anak ini.
Sekolah yang berada di Kawasan Jurang Mangu, Ciputat, Tangerang ini dibuat
dengan konsep terbuka dan dekat dengan alam. Beratap langit, sawah hijau terbentang,
rindang pohon, dan tenangnya empang. Jauh dari hiruk-pikuk perkotaan menjadi ciri khas
sekolah yang dirintis Dik Doang sejak tahun 1993 itu.
Sekolah ini memang kembali ke alam karena memang harus kembali ke alam.
Makanya dalam sekolah yang masih berlangsung setiap Minggu ini, kamu dapat
berolahraga outbond, perahu karet, menanam padi, dan memandikan kerbau.
Guna mendukung seluruh aktivitas di sekolah tersebut, berbagai fasilitas
disediakan olehnya untuk anak-anak. Mulai dari lapangan sepak bola mini, lapangan
basket, lapangan badminton, perpustakaan, areal outbond, panggung terbuka, panggung
pertunjukan, dan taman bermain.
Batas usia anak yang bisa bersekolah di Kandang Jurang yaitu ketika anak sudah
lepas dari pangkuan ibunya. Artinya, ibu tidak perlu ikut serta dalam kegiatan belajar
mengajar di sini. Karena saya malah susah mengatur ibunya daripada anaknya.
Dalam pelaksanaan setiap individu harus mempunyai motivasi baik dari dalam
diri siswa maupun dari luar diri siswa. Hal ini juga terjadi pada siswa yang mengalami
kesulitan dalam belajar akibat tidak mempunyai motivasi yang jelas. Oleh karena itu
dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui lebih jauh menegenai Pendidikan di
Sekolah Alam Kandang Jurang Doang. 2
Hasil penelitian ini mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi positif terhadap
kemajuan dan perkembangan dunia pendidikan saat ini.

C. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah
dalam penulisan dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah Proses belajar di Sekolah Alam Kandang Jurang Doang.
2. Bagaimanakah Peranan Dik Doang dalam membangun pendidikan di
Indonesia dan menerapkan pendidikan berwawasan kreativitas di Sekolah
Alam Kandang Jurang Doang.

D. BATASAN MASALAH
Agar penelitian ini lebih terarah dan terhindar dari penyimpangan masalah yang
sedang diteliti, perlu adanya pembatasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian
ini sebagai berikut : Proses Pendidikan di Sekolah Alam Kandang Jurang Doang.

2
http://lifestyle.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/05/01/29/105624/berkreativitas-
di-sekolah-alam-kandang-jurank
E. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Pembatasan masalah diatas maka penulis dirumuskan masalah
sebagai berikut : Bagaimanakah Proses Pendidikan di Sekolah Alam Kandang Jurang
Doang ?

F. TUJUAN PENELITIAN
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih
baik kelak bagi anak – anak tumbuh berkembang. Lingkungan dimana semua anak bisa
menikmati pendidikan. Kelak dengan bekal pendidikan tadi mereka bisa dengan damai
hidup berdampingan. Bahu membahu membangun bangsanya menjadi lebih baik lagi.
Tidak ada kata tidak untuk anak-anak Indonesia. Masa depan Indonesia yang lebih indah.

G. MANFAAT PENELITIAN
Jika tujuan penelitian ini tercapai, manfaat yang diharapkan dapat dirasakan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Kita dapat mengetahui lebih jauh mengenai Sekolah Alam.
2. Kita dapat memperoleh pendidikan dari Alam, karena alam memiliki
begitu banyak pelajaran yang dapat kita peroleh.
3. Kita harus lebih dekat dengan Alam agar bumi yang kita diami ini
memiliki suatu keseimbangan alam, antara bumi dan para penghuni di dalamnya.
4. Dan Pendidikan di Indonesia dapat lebih baik lagi di masa yang akan
mendatang, agar anak – anak penerus bangsa dapat mengenyam pendidikan
dengan sepenuhnya.
Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan modal awal untuk dapat
mengembangkan Pendidikan dengan metode Sekolah Alam lebih lanjut.
BAB II
LANDASAN TEORETIS

A. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Sekolah Alam

Sebelum dunia heboh dengan pemanasan global dan perubahan iklim, di


Indonesia telah tumbuh Sekolah Alam, yang konsep pendidikannya berbasis pada alam.
Para siswa berinteraksi langsung dengan alam: belajar, bermain, dan bersahabat dengan
alam. Sekolah Alam adalah sekolah dengan konsep pendidikan berbasis alam semesta.
Secara ideal, dasar konsep tersebut berangkat dari nilai-nilai . Al-Qur’an dan Sunnah,
yang menyatakan bahwa hakikat penciptaan manusia adalah untuk menjadi pemimpin,
khalifah di muka bumi, tak terkecuali untuk menjaga kelestarian alam. Dengan begitu
para penggagas Sekolah . Alam yakin bahwa hakikat tujuan pendidikan adalah membantu
anak didik tumbuh menjadi manusia yang berkarakter yang dapat menjadikan manusia
tidak saja mampu memanfatkan apa yang tersedia di alam, tetapi juga
mampu mencintai dan memelihara alam lingkungannya.

Dengan demikian pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang diberikan


di Sekolah Alam menjadi bersifat integrative, komprehensif, dan aplikatif, sekaligus juga
lebih membumi. Kemampuan dasar yang ingin ditumbuhkan pada anak-anak di
Sekolah Alam adalah kemampuan membangun jiwa keingintahuan, melakukan observasi,
membuat hipotesa, serta kemampuan berpikir ilmiah. Dengan metode spider web, mereka
belajar tidak hanya dengan mendengar penjelasan dari guru, tetapi juga dengan melihat,
menyentuh, merasakan, dan mengikuti keseluruhan proses dari setiap pembelajaran.3

3
http://sekolahalam.org/
2. Kurikulum Sekolah Alam

Setiap sekolah pasti mempunyai kurikulum yang berlaku selama kegiatan belajar

mengajar sebagaimana halnya dengan Sekolah Alam yang mempunyai

kurikulum sebagai berikut :

1) Integritas Akhlaq

Dicapai dengan keteladanan : keteladanan terhadap guru, orang tua, serta semua
komponen Sekolah Alam.

2) Integritas Kognitif

Dicapai dengan model pembelajaran action learning, anak-anak belajar langsung


dari alam. Hingga terciptanya laboraturium alam untuk mereka.

Kurikulum Sekolah Alam ini didasarka atas tiga output, yaitu integritas akhlak,
integritas logika, dan kepemimpinan. Dengan landasan ketiga output tersebut, maka
kurikulum Sekolah Alam terdiri dari tiga aspek, yaitu kurikulum akhlaq, kurikulum
kognitif (pendekatan dari logika berfikir) dan kurikulum kepemimpinan. Ditinjau dari
komposisi materinya Sekolah Alam mempunyai perbandingan 20:80, artinya 20% adalah
kurikulum kognitif dan 80 % kurikulum akhlaq.

Kurikulum model ini diambil karena keberhasilan anak cenderung ditentukan oleh
kecerdasan emosinya. Sedangkan dalam penyampaian pembelajaran, 70% kegiatan
pembelajaran di sekolah alam merupakan outdor activity dan 30 % lainnya adalah indoor
activity. Materi pembelajaran disampaikan dengan aktif dan fun.
3. Pengembangan Sekolah Alam

Semua media dan metode pengajaran Sekolah Alam berbasis pada alam semesta.
Di Al-Quran, ada lebih dari 100 ayat yang menerangkan Allah menciptakan alam
semesta, bagaimana gunung di tegakkan, air yang selalu mengalir ke tempat yang lebih
rendah, bumi berputar, dan sebagainya. Dan yang menarik dari proses penciptaan alam
itu, di akhir ayat disebutkan, “bagi kamu orang yang berfikir, bagi kamu orang yang
memahami”. “Berfikir dan memahami kan akademis, jadi mestinya sekolah harus
berbasis pada upaya memahami alam semesta,”.
Kendala di awal ketika hendak mewujudkan sekolah Alam itu adalah sebagai
sesuatu yang baru, para perintis belum ada yang memiliki pengalaman. Lendo Novo,
(seseorang yang menggagas dan melahirkan sekolah alam) menjelaskan dengan melihat
contoh dan belajar dari film Mc Gyver, Animal Planet, Discovery, National Geographic,
Dococan, dan segala macam gambaran tentang bagaimana belajar memahami alam. Kata
kunci yang paling strategis dengan konsep sekolah alam adalah belajar langsung dari
alam. Belajar matematika, biologi, fisika, kimia, dan berbagai pengetahuan langsung di
alam. “Semua penemuan-penemuan hukum-hukum alam yang ada di alam, merupakan
hasil pengamatan dari fenomena alam. Hukum Newton, Hukum Archimedes, dan
lainnya” ujarnya.
Untuk semua itu, Sekolah Alam yang memiliki dampak dahsyat dalam
menyumbang pembentukan akhlak mulia dan sikap bijak memperlakukan alam bukan
sesuatu yang rumit untuk diwujudkan. Dari segi biaya relatif murah, karena ruang
belajarnya bisa berupa saung tidak perlu membangun gedung megah. Laboratiumnya pun
berupa alam, yang menyediakan segala fasilitas dan sumber segala ilmu pengetahuan.
“Alam itu sebuah laboratorium yang sangat mahal tetapi kita mendapatkannya gratis. Dan
bangsa Indonesia beruntung karena memiliki alam yang luarbiasa indah, lengkap dan
beragam, yang tak dimiliki oleh negara-negara lain,’ ujar Lendo. 4

4
http://www.cikeasonline.com/archieve/liputan-utama/2008/02/05/8/sekolah-alam.html
Lendo mengakui, pada saat mulai menjalankan konsep Sekolah Alam, semua
pelakunya tidak pernah belajar dari alam, baik pendirinya, penggagasnya, gurunya,
semuanya tidak ada yang pengalaman. Lalu mereka melakukan eksperimen satu persatu
dengan panduan kurikulum internasional. Kurikulum internasional didahulukan, karena
diyakini yang namanya Sekolah Alam bersifat universal tidak hanya Indonesia, jadi harus
mencakup alam semesta. “ Patokan kita waktu itu kurikuluim internasional, lalu
diadaptasi ke dalam kurikulum nasional, terus diadaptas lagi ke kurikulum Sekolah
Alam,” jelas Lendo.
Sekolah Alam juga mengikuti standart TK, SD, SMP, dan SMA, hanya dibedakan
metode belajarnya yang nyaman dan menyenangkan, dan menjadikan alam sebagai
media. Penjenjangannya disesuaikan dengan psikologi perkembangan islam. Sebagai
contoh, yang sedang direncanakan adalah SMP dan SMA hanya 4 tahun, disesuaikan
dengan psikologi perkembangan, dimana setiap anak mestinya lulus sekolah menengah
saat akil balig, pada saat dia sudah beranjak dewasa. Dalam Islam indikator dewasa
sederhana, hanya dilihat dari perubahan fisik. Jadi kalau rata-rata anak mengalami
perubahan fisik umur 13 tahun, maka dewasanya umur 13 tahun, dan diharapkan pada
usia ini anak sudah mandiri.
Oleh karena itu, Sekolah Alam juga mendesain sebuah metodologi dan kurikulum
yang diyakini anak-anak seumur kurang lebih 13 tahun sudah bisa mencari nafkah, sudah
bisa bertanggung jawab kepada dirinya sendiri. Dari sini, kalau dibandingkan dengan
anak-anak lain sepertinya terlihat terlalu cepat matang, tetapi menurut Lendo, memang
seharusnya demikian. Hanya saja, metodologi pendidikan saat ini salah, maka anak-anak
ber umur 17 tahun masih banyak yang ‘nongkrong’ di mal, cekakak cekikik dan
sebagainya. “Yang saya rancang ini bukan hal yang luar biasa, bukan membalikkan
semua paradigma yang ada. Tetapi selama ini ada kesalahan di dalam proses
mendampingi anak menjadi dewasa,”ungkapnya.5

B. DEFINISI OPERASIONAL
5
http://www.cikeasonline.com/archieve/liputan-utama/2008/02/05/8/sekolah-alam.html
Untuk memperjelas pokok-pokok masalah dalam penelitian ini, maka variabel-
variabel dalam penelitian ini dioperasionalkan sebagai berikut.

1. Pendidikan adalah sebuah ilmu yang didapatkan dari sebuah pembelajaran yang
dilakukan individu dengan kemauannya sendiri tanpa ada paksaan dari siapapun.

2. Sekolah Alam adalah suatu lembaga pendidikan dengan mempelajari ilmu


langsung dari alam secara alamiah dan dilakukan dengan metode belajar sambil
bermain. Sehingga kita diharapkan agar lebih mencintai alam dan melestarikan
dengan sebaik-baiknya.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-eksploratif. Metode


deskriptif-eksploratif berusaha untuk menggambarkan dan menginterpretasikan objek
6 7
penelitian sesuai dengan apa adanya dan secara spesifik/ khusus Penelitian dengan
menggunakan metode deskriptif-eksploratif ini bisa juga disebut sebagai penelitian
noneksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan tanpa
memanipulasi variabel penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

6
(Best dalam Sukardi, 2004: 157)
7
(Kusnendi dan Suryadi, 2005: 10)
PrayitnO, M.Sc, (1997) “Pelayanan Bimbingan dan Konseling”. Padang : Panebar
Aksara. Hal 1.
Tersedia:
http://lifestyle.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/05/01/29/105624/berkreat
ivitas-di-sekolah-alam-kandang-jurank
Tersedia :
http://sekolahalam.org/
Tersedia :
http://www.cikeasonline.com/archieve/liputan-utama/2008/02/05/8/sekolah-
alam.html
Kusnendi dan Suryadi, Edi. (2005). Panduan Operasional Metode Penelitian Ilmiah.
Jurusan Pendidikan Ekonomi UPI Bandung: tidak diterbitkan.

LAMPIRAN

You might also like