Professional Documents
Culture Documents
GANDUM (Ibrani dagan, Yunani sitos), yaitu jenis rumput yang menghasilkan
biji-bijian, dikenal sejak masa purba, dan yang sangat penting sebagai makanan
manusia. Yang lazim pada jaman Perjanjian Lama (PL) ialah Triticum diccocum,
sesudah itu pada jaman Helenistis, termasuk jaman Perjanjian Baru (PB)Triticum
durum. Karena mutu fisik dan kimiawinya, gandum membuat roti lebih lezat dan
lebih baik ketimbang biji-bijian yang lain manapun. Di jaman sekarang gandum
banyak dikonsumsi oleh orang-orang yang ingin memperoleh jenis makanan
yang berserat (makanan sehat untuk pencernaan).
Gandum merupakan bagian penting dari jenis makanan anak-anak Israel
(Hakim-hakim 6:11; Rut 2:23; 2 Samuel 4:6). Masa panen gandum digunakan
sebagai acuan kalender (Kejadian 30:14; 1 Samuel 12:17). Karena pentingnya
sebagai makanan maka gandum dijadikan lambang kebajikan dan pemeliharaan
Allah (Mazmur 81:17; 147:14). Gandum digunakan sebagai persembahan biji-
bijian di Bait Allah (Ezra 6:9; 7:22) dan merupakan bagian dari korban yang
diadakan oleh Daud di tempat pengirikan Ornan (1 Tawarikh 21:23).
Sifat botanisnya, yakni satu biji gandum memberikan beberapa bulir gandum
baru, sementara biji benih aslinya dikorbankan, dan ini dijadikan oleh Kristus
untuk menunjukkan bahwa keberhasilan rohani bersumber pada kematian si-Aku
(Yohanes 12:24; I Korintus 15:36). Dalam arti simbolis mengenai anak-anak
Allah, gandum dipertentangkan dengan sekam yang tak berharga (Matius 3:12).
Sama halnya di dalam Matius 13:24-30 ladang Lolium temulentum (ilalang), pada
awal pertumbuhannya nampak mirip rumput-rumputan seperti gandum, tetapi
dengan mudah dapat dibedakan pada waktu panen.
2. Keberhasilan Rohani
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam
tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan
banyak buah. (Yohanes 12:24)
Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan
hidup, kalau ia tidak mati dahulu. (I Korintus 15:36)
Kematian Kristus di kayu salib bagaikan biji gandum yang ditanam dalam tanah
dan kemudian tumbuh bulir-bulir gandum. Klimaks dari keberhasilan rohani
orang percaya ialah ketika mereka sudah tidak takut lagi kehilangan nyawa bagi
Kerajaan Allah dan untuk menjadi berkat bagi banyak orang.
Di akhir jaman ini perbedaan antara orang-orang jahat dan orang-orang kudus itu
makin diperjelas. Dengan adanya tekanan ekonomi, teror, godaan untuk menjadi
tamak (korup) akan memperjelas perbedaan tersebut, mana orang yang suci
hatinya dan tidak.
Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan
Abraham dan berhak menerima janji Allah. (Galatia 3:29).
Iman yang bertumbuh dapat dilihat bagaimana sikap hati seseorang dalam
mengelola keuangan/harta dan waktu dalam kehidupannya.
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Lukas 12:34)
Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan
menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? (Lukas 16:12)
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah
beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan
berbagai-bagai duka. (I Timotius 6:10).
Orang tamak selalu bernafsu untuk cepat menjadi kaya, walaupun harus
menghalalkan segala cara.
Tidak jarang orang Kristen yang salah memahami firman Tuhan kemudian
menjadi tamak (cinta uang lebih dari pada cinta kepada Tuhan dan sesama).
Jadi kelimpahan gandum dapat dialami oleh anak-anak Tuhan yang hidupnya
berharap kepada-Nya, tidak cinta uang, bersedia menjadi saksi hidup, bersedia
mengembalikan persepuluhan milik Tuhan, dan bersedia belajar murah hati
dengan berbagi kepada orang-orang yang kekurangan.