You are on page 1of 5

Anatomi dan Fisiologi Mata

Mason, H. (1999). “Anatomy and Physiology of the Eye”. In: Mason, H. & McCall, S. (Eds.).
(1999, pp.30-38). Visual Impairment: Access to Education for Children and Young People.
London: David Fulton Publishers.

Diterjemahkan oleh Didi Tarsidi


Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Pendahuluan
Bab ini dimaksudkan untuk memberikan kepada para pembaca pemahaman dasar tentang
anatomi mata dan proses melihat. Bab ini hanya dimaksudkan terutama sebagai bahan
rujukan.

Struktur Mata
Akan bermanfaat jika orang tua, guru dan para profesional lainnya memiliki pemahaman
tentang anatomi mata karena hal itu akan membantu mereka memahami sebab-sebab dan
implikasi ketunanetraan pada anak.
Dari luar, mata itu tampak berbentuk bulat dan dilindungi oleh kelopak mata. Conjunctiva,
yang mengandung banyak pembuluh darah, adalah selaput lendir yang melapisi bagian dalam
kelopak mata dan bagian depan bola mata hingga ke cornea. Selaput ini mencegah benda-
benda asing di dalam mata seperti bulu mata atau lensa kontak (contact lens), agar tidak
tergelincir ke belakang mata. Bersama-sama dengan kelenjar lacrimal yang memproduksi air
mata, selaput ini turut menjaga agar cornea tidak kering. Air mata mempunyai fungsi yang
penting sebagai minyak pelumas dan turut mencegah kekeringan pada mata. Kelebihan air
mata dibuang melalui lubang-lubang kecil pada kelopak mata dan mengalir ke dalam hidung.
Bulu mata (pada bagian luar kelopak mata) serupa fungsinya dengan kumis pada kucing,
yang bereaksi cepat terhadap rangsangan eksternal, yang menyebabkan mata berkedip dengan
cepat untuk menghindari cedera.
Dinding keras atau "putih" mata disebut sclera. sclera ini buram dan melindungi bagian-
bagian mata yang lebih peka. Pada bagian depan mata, yang sinambung dengan sclera,
terdapat cornea, yang merupakan jendela bagi mata, yang berbentuk bulat. Cornea tidak
mengandung pembuluh darah dan bening, berfungsi mengarahkan cahaya ke dalam mata.
Meskipun lebih tipis daripada lensa yang terdapat di bagian dalam mata, cornea merupakan
lensa cembung yang sangat kuat. Bersama-sama dengan lensa, cornea memfokuskan citra
optik pada retina yang terletak di bagian belakang mata. Cornea, yang mengandung banyak
serabut syaraf, merupakan bagian dari tubuh manusia yang paling peka, sehingga iritasi yang
kecil sekali pun dapat menimbulkan rasa nyeri yang parah padanya. Cornea dapat menjadi
buram jika mengalami kerusakan atau terinfeksi.
Lensa, seperti halnya cornea, bening bila sehat. Lensa berbentuk cembung pada kedua
permukaannya, dan mengandung air dan protein. Lensa tidak mengandung syaraf ataupun
pembuluh darah dan strukturnya elastis. Akan tetapi, elastisitasnya berkurang seiring dengan
bertambahnya usia, yang mengakibatkan orang berkesulitan membaca tulisan kecil pada usia
pertengahan (presbyopia).
Lensa membagi mata menjadi dua segmen: bagian mata yang berada di depan lensa disebut
anterior chamber (rongga depan) dan berisi cairan bening, aqueous, yang senantiasa
diproduksi oleh ciliary body. Aqueous memberikan gizi yang penting bagi lensa, membantu
membersihkan kotoran dan mengatur tekanan di dalam bola mata serta memelihara bentuk
mata. Kelebihan aqueous dikeluarkan oleh trabeculum yaitu jaringan saluran penyaring yang
terdapat di sudut anterior chamber.
Di samping berfungsi memproduksi aqueous, ciliary body mempunyai tiga macam otot yang
membantu memfokuskan lensa, agar citra yang terbentuk pada retina tetap jelas.
Bagian mata yang terletak di belakang lensa, yang dibatasi oleh retina, kadang-kadang
disebut posterior chamber (rongga belakang). Rongga ini berisi vitreous, zat bening yang
menyerupai jeli, yang memenuhi empat perlima bagian dari mata. Seperti aqueous, vitreous
tidak berisi pembuluh darah ataupun serabut syaraf, dan sebagian besar (99%) berupa air.
Satu persen lainnya terdiri dari collagen dan asam hyaluronic yang berfungsi memelihara
konsistensi vitreous agar bentuknya tetap selaras dengan mata. Jika karena sebab tertentu
kebeningan vitreous itu berkurang, misalnya karena infeksi, maka ketajaman penglihatan
menjadi terganggu.
Cahaya masuk melalui lensa dan vitreous menuju ke lapisan mata paling dalam, yaitu retina.
Retina terdiri dari beberapa lapisan yang berisi dua jenis sel, yang masing-masing
mempunyai fungsi yang berbeda dalam responnya terhadap rangsangan visual, yang bekerja
berdasarkan reaksi fotokimia. Informasi yang dihasilkannya masuk ke otak melalui syaraf
optik. Bagian yang paling peka dari retina ini disebut macula, yang bagian tengahnya disebut
fovea. Fovea terdiri dari sel-sel berbentuk roket yang disebut "cones", yang peka terhadap
citra visual yang rinci dan warna, dan karenanya bertanggung jawab untuk ketajaman
penglihatan. Sel-sel berbentuk seperti rokok yang disebut "rods" sebagian besar terdapat di
bagian tepi retina, dan hanya sedikit saja yang terdapat pada bagian tengah. Sel-sel ini
terutama peka terhadap pergerakan dan sangat peka terhadap cahaya, sehingga bekerjanya
lebih baik dalam keadaan cahaya yang lebih redup.
Di antara retina dan sclera terdapat choroid, yang merupakan lapisan lingkaran utama mata,
yang berfungsi mengalirkan darah untuk memberi makanan kepada berbagai bagian mata
(terutama kepala syaraf optik).
Di depan lensa adalah iris, yang berupa bagian mata yang berwarna, berisi jaringan otot yang
dapat mengerut atau mengembang, sehingga berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk
melalui pupil, yaitu bagian tengah iris, terus ke retina. The Ciliary body terletak di antara iris
dan choroid, dan ketiga struktur ini membentuk uvea.

Bagaimana Mata "Melihat"


Mata memiliki dua jenis kemampuan:
* penglihatan sentral,
* penglihatan periferal (samping) atau bidang,
dan bagian retina yang berbeda bertanggung jawab untuk masing-masing fungsi tersebut.

Penglihatan Sentral
Bila mata memandang suatu obyek, ini dilakukan dalam "sumbu penglihatan" (visual axis).
Pada satu ujung sumbu tersebut adalah obyek itu, dan pada ujung lainnya adalah retina atau
lebih tepatnya macula.
Macula adalah bagian kecil dari retina yang diameternya kira-kira 5,5 mm pada bagian
terlebarnya. Bagian tengah dari macula, yaitu fovea, bertanggung jawab untuk penglihatan
yang tertajam, dan seluruhnya terdiri dari cones. Ini merupakan sel-sel yang foto-reseptif,
yang dapat berfungsi lebih baik dalam keadaan cahaya terang, dan memungkinkan mata
membedakan rincian halus dan warna, dan oleh karenanya sangat penting untuk banyak
tugas-tugas visual dan motorik halus yang dilaksanakan anak di dalam maupun di luar
ruangan kelas. Jenis penglihatan inilah yang sangat penting untuk tugas-tugas seperti
membaca, dan kerusakan pada macula mempunyai implikasi yang signifikan bagi kegiatan
belajar.

Penglihatan Periferal atau Penglihatan Bidang


Bagian tepi dari macula terdiri dari sel-sel foto-reseptor yang disebut rods. Kepekaan rods
meningkat dalam keadaan cahaya yang lebih redup, dan ini penting untuk memberikan
informasi visual tentang apa yang terdapat di sekeliling bentuk citra yang dipersepsi oleh
fovea. Misalnya, bila anda sedang berkonsentrasi membaca kata-kata pada bagian tengah
baris ini, anda sadar akan kata-kata yang tertulis pada kedua ujung baris ini yang berada di
luar fokus. Begitu pula, anda pun sadar akan kata-kata yang tertulis di atas atau di bawah
baris ini, tergantung pada besarnya huruf. Bagian tepi retina menangkap citra buram di
sekeliling fokus, dan penangkapan tentang citra tersebut semakin jelas bila lebih dekat ke
macula.
Kehilangan penglihatan pada bagian ini, baik sebagian maupun sepenuhnya (penglihatan
cerobong - tunnel vision), mempunyai implikasi pendidikan yang serius. Misalnya, siswa
akan mengalami kesulitan berjalan dalam keadaan cahaya redup (buta ayam - night
blindness). Implikasi seperti ini akan dibahas secara lebih rinci pada bab mengenai berbagai
macam kondisi mata.
Masing-masing mata mempunyai bidang pandang (visual field) tersendiri dan jika kedua
belah mata terbuka, bidang-bidang pandang tersebut bertemu, menyebabkan terjadinya
penglihatan binokuler pada bidang ini. Penglihatan binokuler ini diperlukan untuk
memperoleh persepsi tentang kedalaman dan posisi diri dalam ruangan dan dalam perspektif.

Penglihatan Normal

1. Melihat Jauh
Berkas cahaya paralel masuk ke mata melalui pupil. Cahaya dibiaskan pada saat melalui
cornea dan lensa menuju ke macula. Selama proses ini otot ciliary dalam keadaan lemas.
2. Melihat Dekat
Untuk melihat obyek dekat secara terfokus, otot cilary mengerut pada saat cahaya melalui
lensa. Keadaan ini meningkatkan kekuatan lensa, dan membuat cahaya terfokus pada macula.
Sayangnya, sebagai bagian dari proses penuaan, lensa akan mengeras dan tidak merespon
secara sama terhadap otot cilary, akibatnya orang memerlukan kaca mata baca

Jalur Penglihatan (Visual Pathways)


Ini adalah istilah yang diberikan kepada jalur syaraf yang menghubungkan bagian belakang
mata dengan visual cortex, yaitu bagian otak yang menafsirkan citra cermin yang dilihat oleh
retinae. Cara kerjanya sangat rumit.
Bidang pandang masing-masing mata terbagi menjadi sisi nasal dan sisi temporal. Jalur
penglihatan pada masing-masing sisi terdiri dari:
- syaraf optik yang terdiri dari urat-urat halus dari bidang nasal dan temporal;
- chiasma, yang merupakan tempat pertemuan antara syaraf-syaraf optik dari kedua belah
mata; urat-urat halus dari masing-masing retina melintas ke sisi lainnya dan urat halus
temporal berada pada sisi yang sama dan membentuk
- lintasan optik (optic tract), dan
- radiasi optik, yang menyebar ke dalam
- occipital cortex.

Visual cortex kanan menerima informasi dari kedua bagian kiri bidang pandang sedangkan
visual cortex kiri menerima informasi dari bagian kanan bidang pandang. Serabut syaraf
optik dari sisi temporal bidang pandang menuju ke cortex pada sisi yang sama, tetapi yang
dari bidang nasal menyeberang pada chiasma dan menuju ke cortex pada sisi yang
berlawanan.
Sesungguhnya terdapat dua jalur syaraf penglihatan utama menuju ke visual cortex di otak,
yaitu melalui lateral geniculate nucleus (LGN), dan melalui superior colliculus. Analisis
tentang informasi visual, misalnya yang berhubungan dengan warna, dimulai pada visual
cortex utama. Sebagian dari informasi ini kemudian dikirimkan kembali ke superior
colliculus. Akan tetapi, informasi ke superior colliculus dapat diterima langsung dari retina
atau melalui LGN. Jalur penglihatan dari retina ke LGN disebut jalur penglihatan periferal
(peripheral visual pathways), sedangkan jalur yang menuju ke visual cortex disebut jalur
penglihatan sentral (central visual pathways). Ketunanetraan dapat diakibatkan oleh
gangguan pada satu atau kedua jalur ini. Bila anda berminat terhadap aspek ini dan
berkeinginan mendalaminya, anda disarankan untuk membaca tulisan Hyvarinen (1995a, b).

Beberapa Kekeliruan Umum dalam Pemahaman tentang Penglihatan

Kekeliruan pemahaman ini berkaitan dengan pernyataan yang sering dikemukakan oleh guru-
guru dan pihak-pihak lain yang baru bertemu dengan anak tunanetra untuk pertama kali.
Mengapa anak itu tidak memakai kaca mata kalau penglihatannya begitu buruk?
Kaca mata tidak selalu dapat membantu mengoreksi atau meningkatkan penglihatan. Kondisi
mata yang mengenai retina, syaraf optik dan bagian-bagian tertentu dari mata, tidak dapat
dibantu dengan kaca mata. Gangguan pembiasan seperti yang terjadi dalam kasus penglihatan
jauh dan penglihatan dekat (hypermetropia dan myopia) biasanya dapat dibantu dengan
memakai lensa korektif, baik berbentuk kaca mata maupun lensa kontak, tetapi karena anak-
anak ini tunanetra, penglihatannya tidak akan terkoreksi hingga mencapai standar penglihatan
normal. Anak-anak tertentu yang photophobic mungkin memerlukan kaca mata berwarna,
sedangkan anak lainnya mungkin perlu memakai filter khusus.

Apakah bijaksana membatasi kegiatan visual anak; apakah penglihatan yang masih ada dapat
hilang bila terus dipergunakan?
Penglihatan tidak dapat dihemat, jadi doronglah anak untuk selalu memanfaatkan
penglihatannya, tetapi sadarilah bahwa mata dapat letih, dan anda harus mengenali tanda-
tanda keletihan itu.

Anak-anak tertentu tampaknya menyukai tingkat pencahayaan yang berbeda-beda mengapa


demikian?
Tingkat pencahayaan yang rendah tidak akan membahayakan mata. Sebagai akibat dari
kondisi mata tertentu, misalnya albinism, seorang anak mungkin membutuhkan tingkat
pencahayaan yang lebih rendah agar dapat merasa lebih nyaman. Anak lain mungkin akan
merasa lebih nyaman dengan cahaya yang lebih terang, mungkin dalam bentuk lampu
tunggal, yang dikenal dengan istilah "lampu tugas".

Apakah kehilangan penglihatan pada satu mata akan mengurangi penglihatan dengan 50%?
Sementara terdapat kehilangan penglihatan pada mata yang terganggu dan kehilangan
persepsi tentang kedalaman secara umum, ini bukan kehilangan setengah dari sistem
penglihatan. Memang terdapat implikasinya terhadap pengelolaan kelas bagi anak yang
memiliki penglihatan monokuler, misalnya dalam pengaturan tempat duduknya. Anak yang
pada satu matanya berpenglihatan normal biasanya tidak didaftar sebagai tunanetra.

Jika seorang anak terdaftar sebagai anak yang buta, apakah ini berarti bahwa dia tidak
memiliki penglihatan sama sekali?
Kurang dari 10% dari populasi yang terdaftar sebagai "buta" adalah buta total. Banyak yang
masih memiliki sisa penglihatan yang bermanfaat, atau masih dapat membedakan antara
terang dan gelap. Anak-anak tertentu yang terdaftar sebagai buta masih dapat membaca
tulisan biasa mungkin dengan dibesarkan atau dengan menggunakan alat bantu low vision
untuk kegiatan tertentu, dan menggunakan Braille untuk kegiatan lainnya.

Apakah indera-indera lain anak tunanetra lebih baik daripada anak-anak lain?
Menjadi tunanetra tidak berarti bahwa indera-indera lainnya, misalnya indera pendengaran
dan perabaan, menjadi sangat berkembang. Penekanan yang lebih besar dapat diberikan pada
strategi pengajaran untuk memungkinkan indera-indera tersebut dikembangkan seoptimal
mungkin. Misalnya, keterampilan mendengarkan merupakan bagian yang sangat penting dari
kurikulum bagi anak-anak ini (lihat Bab 15).

Jika anak memakai kaca mata sepanjang waktu, apakah ini akan mengakibatkan otot-otot
mata berhenti bekerja secara benar?
Memakai kaca mata atau lensa kontak tidak membuat mata menjadi "malas". Tidak
memakainya berarti anak akan kehilangan informasi visual yang vital. Berkonsultasilah
dengan optometris jika anda ragu.

You might also like