You are on page 1of 14

IMUNISASI BAYI,

ANAK DAN IBU


HAMIL
Setelah mempelajari modul
ini anda diharapkan:
 Mampu menjelaskan manfaat dan
tujuan imunisasi anak.
 Mampu menjelaskan jenis-jenis
imunisasi pada bayi dan anak
serta jadual pemberiannya.
 Mampu menjelaskan penyakit-
penyakit yang bisa dicegah
melalui imunisasi
 Mampu hal-hal yang penting
diketahui oleh ibu-ibu mengenai
imunisasi.
 Mampu menjelaskan pentingnya
imunisasi buat ibu hamil
Apakah yang dimaksud
dengan imunisasi?
 Imunisasi adalah upaya pencegahan
penyakit infeksi dengan
menyuntikkan vaksin kepada anak
sebelum anak terinfeksi. Anak yang
diberi imunisasi akan terlindung dari
infeksi penyakit-penyakit: sebagai
berikut: TBC, Difteri, Tetanus, Pertusis
(batuk rejan), Polio, Campak dan
Hepatitis B. Dengan imunisasi, anak
akan terhindar dari penyakit-penyakit,
terhindar dari cacat, misalnya lumpuh
karena Polio, bahkan dapat terhindar
dari kematian.
Apa manfaat imunisasi?

Imunisasi bermanfaat untuk


memberikan kekebalan pada bayi
dan anak sehingga tidak mudah
tertular penyakit:TBC, tetanus,
difteri, pertusis (batuk rejan), polio,
campak dan hepatitis.
Siapa saja yang harus
diimunisasi?

Semua bayi dan anak umur


0-12 bulan harus
mendapatkan imunisasi
Apa saja jenis-jenis
imunisasi?
 Yang termasuk imunisasi dasar
bagi bayi usia 0-12 bulan:
 Vaksin BCG untuk melindungi bayi dari
penyakit Tuberkulosis.
 Vaksin Polio untuk melindungi bayi dari
penyakit Polio.
 Vaksin Hepatitis B untuk melindungi bayi
dari penyakit Hepatitis B.
 Vaksin DPT untuk melindungi bayi dari
penyakit Difteri, Pertusis (batuk rejan),
Tetanus.
 Vaksin Campak untuk melindungi bayi dari
penyakit Campak.
Di mana imunisasi dapat
diperoleh?
Imunisasi dapat diperoleh di
Posyandu, Puskesmas,
Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, Praktek
dokter atau bidan, dan di Rumah
sakit.
Jadual Pemberian Imunisasi
(Bayi umur 0 – 12 bulan)

Vaksin Pemberian Umur


1. BCG 1 kali 0-11 bulan
2. DPT 3 kali 2-11 bulan
3. Polio 4 kali 2-11 bulan
4. Campak 1 kali 9-11 bulan
5. Hepatitis B 3 kali 0-11 bulan
JADUAL PEMBERIAN IMUNISASI PADA BALITA
Sumber: rekomendasi satgas imunisasi PP IDAI 1999
Hal–hal yang perlu diingat :
1. Demam yang tidak terlalu tinggi bukan
merupakan penghalang bagi anak
untuk mendapatkan imunisasi.
2. Diare ringan bukan merupakan
halangan untuk mendapatkan
imunisasi.
3. Imunisasi ulangan (DPT4, DT5, TT,
POLIO5, POLIO6, CAMPAK2 dll)
harus dilakukan untuk memperkuat
kekebalan yang sudah didapat pada
waktu bayi.
Efek samping imunisasi
 Hal-hal berikut walaupun sangat jarang terjadi dapat
merupakan efek samping penyuntikan imunisasi :
1. Demam. Atasi segera dengan memberikan kepada
anak obat turun panas. Bila demam tidak turun,
segera bawa anak ke puskesmas atau sarana
pelayanan kesehatan terdekat.
2. Kulit sekitar tempat penyuntikan membengkak dan
merah. Biasanya efek ini akan menghilang setelah
beberapa hari.
3. Hepatitis. Ini dapat terjadi bila jarum yang digunakan
tidak steril atau telah digunakan berkali-kali. Karena
itu jangan lupa untuk meminta petugas kesehatan
menggunakan jarum suntik yang baru dan steril.
Bagaimana dengan imunisasi pada
ibu hamil?
 Imunisasi yang diberikan pada ibu hamil
adalah imunisasi TT (Tetanus Toksoid).
 Bagi yang belum pernah mendapatkan
vaksinasi TT, imunisasi TT pada ibu hamil
diberikan sebanyak 2 kali dengan jarak waktu
antara 2 pemberian tersebut minimal 1 bulan.
 Bila sudah pernah mendapatkan vaksinasi
TT, ibu hamil cukup diberikan vaksinasi TT 1
kali.
 Berikan imunisasi segera setelah diketahui
ibu tersebut hamil
Mengapa ibu hamil perlu
diimunisasi ?
Ibu hamil perlu mendapatkan imunisasi agar
bayi yang dikandungnya mempunyai
kekebalan terhadap infeksi kuman tetanus.
Tetanus neonatorum adalah infeksi oleh
kuman tetanus yang biasanya terjadi pada
waktu persalinan, akibat penggunaan alat
penolong persalinan yang tidak steril.
Tetanus neonatorum sangat berbahaya, dan
merupakan salah satu penyebab utama
kematian pada bayi baru lahir
TERIMA KASIH

You might also like