Professional Documents
Culture Documents
KESEHATAN
OLEH:
UKKI HERU GUTAMA
NIS 14620
SMAN 01 MALANG
JALAN TUGU UTARA NO. 1 MALANG
AGUSTUS 2010
SEHAT
DEFINISI SEHAT
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari
penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang
meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual. Menurut WHO (1947)
Definisi Sehat Dalam Keperawatan
Sehat : Perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam
berhubungan dengan orang lain (Aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan
tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesesuaian diperlukan
untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural. (Pender (1982))
Sehat : Fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces)
yang menjamin tindakanuntuk perawatan diri ( self care Aktions) secara
adekual.Self care Resoureces : encangkup pengetahuan, keterampilan dan
sikap.Self care Aktions : Perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk
memperoleh, mempertahan kan dan menigkatkanfungsi psicososial da piritual.
(Paune (1983))
Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial
dan ekonomi (UU No.23,1992)
CIRI-CIRI SEHAT
Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan
mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak
tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami
gangguan.
Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran,
emosional, dan spiritual.
1. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
2. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk
mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan
sebagainya.
3. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa
syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana
ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya
sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.
4. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan
orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku,
agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta
saling toleran dan menghargai.
5. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif,
dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat
menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi
mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut
(pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi
kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara sosial, yakni
mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya
berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau
pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.
Aspek-aspek pendukung kesehatan
Banyak orang berpikir bahwa sehat adalah tidak sakit, maksudnya
apabila tidak ada gejala penyakit yg terasa berarti tubuh kita sehat. Padahal
pendapat itu kurang tepat. Ada kalanya penyakit baru terasa setelah cukup
parah, seperti kanker yg baru diketahui setelah stadium 4. Apakah berarti
sebelumnya penyakit kanker itu tidak ada? Tentu saja ada, tetapi tidak terasa.
Berarti tidak adanya gejala penyakit bukan berarti sehat.
Sesungguhnya sehat adalah suatu kondisi keseimbangan, di mana
seluruh sistem organ di tubuh kita bekerja dengan selaras. Faktor-faktor yg
mempengaruhi keselarasan tersebut berlangsung seterusnya adalah:
1. Nutrisi yang lengkap dan seimbang
2. Istirahat yang cukup
3. Olah Raga yang teratur
4. Kondisi mental, sosial dan rohani yang seimbang
5. Lingkungan yang bersih
Apabila salah satu saja dari kelima faktor ini tidak tercukupi, akan
membuat keseimbangan kinerja organ tubuh terganggu. Sesungguhnya tubuh
memiliki mekanisme otomatis untuk mengembalikan keseimbangan
kesehatannya , akan tetapi apabila hal ini berlangsung terus-menerus atau
kekurangan tersebut dalam jumlah yg cukup besar, maka tubuh tidak mampu
mengembalikan keseimbangan, dan hal inilah yg kita sebut sakit.
Istimewanya tubuh manusia, walaupun dalam kondisi sakit tubuh tersebut
tetap dapat memulihkan dirinya sendiri. Untuk itu perlu dibantu dengan
memberikan nutrisi dalam jumlah yang memadai secara lengkap ditambah
dengan istirahat yang cukup. Dalam keadaan ini obat bukanlah faktor utama
pemulihan, karena ada sebagian orang yg dapat pulih dari sakit tanpa bantuan
obat, seperti misalnya penderita flu dan pilek. Obat dapat digunakan untuk
membantu mengurangi gejala, tetapi penggunaannya tidak boleh berlebihan
dan harus sesuai dengan petunjuk dokter.
SAKIT
DEFINISI SAKIT
1. sakit: seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun
(kronis), atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas
kerja/kegiatannya terganggu.( UU No.23,1992)
2. sakit : defiasi / penyimpangan dari status sehat.(PEMONS (1972))
3. Sakit : gangguan dalam fungsi normal individu sebagai tatalitas termasuk
keadaan organisme sebagai siste biologis dan penyesuaian sosialnya.
(BAUMAN (1965))
CIRI-CIRI SAKIT
1. Individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh ; merasa dirinya tidak
sehat / merasa timbulnya berbagai gejala merasa adanya bahaya.
Mempunyai 3 aspek :
- secara fisik : nyeri, panas tinggi.
- Kognitif : interprestasi terhadap gejala.
- Respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan.
2. Asumsi terhadap peran sakit (sick Rok).Penerimaan terhadap sakit.
MACAM-MACAM PENYAKIT
Penyakit menular
Penyakit menular yang juga dikenal sebagai penyakit infeksi dalam
istilah medis adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen
biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik
(seperti luka bakar dan trauma benturan) atau kimia (seperti keracunan) yang
mana bisa ditularkan atau menular kepada orang lain melalui media tertentu
seperti udara (TBC, Infulenza dll), tempat makan dan minum yang kurang
bersih pencuciannya (Hepatitis, Typhoid/Types dll), Jarum suntik dan
transfusi darah (HIV Aids, Hepatitis dll).
CONTOH-CONTOH PENYAKIT
Menular
1. Batuk
2. Influensa
Pencegahan
1. Sebagian besar virus influensa disebarkan melalui kontak langsung.
2. Seseorang yang menutup bersin dengan tangan akan menyebarkan
virus ke orang lain. Virus ini dapat hidup selama berjam-jam dan oleh
karena itu cucilah tangan sesering mungkin dengan sabun
3. Minumlah yang banyak karena air berfungsi untuk membersihkan
racun
4. Hiruplah udara segar secara teratur terutama ketika dalam cuaca sejuk
5. Cobalah bersantai agar anda dapat mengaktifkan sistem kekebalan
tubuh karena dengan bersantai dapat membantu sistem kekebalan
tubuh merespon terhadap virus influensa
5. HERPES
Tidak Menular
1. Amandel
Gejala radang amandel cukup mudah dikenali, yaitu adanya 5 tanda
yaitu : kalor, dolor, rubor, tumor, dan fungsiolaseayang detailnya dapat
dilihat disini.
Secara sederhana gejala ini dapat meliputi :
1. Tenggorokan sakit
2. Sulit atau sakit saat menelan
3. Sakit kepala
4. Demam dan kedinginan
5. Pembesaran, pembengkakan kelenjar (kelenjar getah bening) disekitar
rahang dan leher.
6. Kehilangan suara
2. Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal tidak terdeteksi, tiba-tiba ketika seseorang mengidap
penyakit tersebut dan mengalami gejalanya maka berada pada tingkat
pertengahan hingga kronis.
“Ginjal itu harus dijaga baik-baik. Karena itu suatu penyakit yang tidak ada
gejalanya, sehingga kalau sudah bermasalah maka langsung ke serangan
hebat,” jelas dokter yang juga penulis di salah satu blog kesehatan itu.
Masih menurut almamater Universitas Sam Ratulangi itu, ginjal
berfungsi sebagai alat filtrasi, yaitu mengeluarkan kelebihan garam, air, dan
asam. Serta membuang atau mengatur elektrolit seperti K, Ca, Mg, PO4,
membuang sisa metabolisme tubuh, dan bertugas melakukan sekresi untuk
menghasilkan EPO yang berfungsi untuk mengatur Haemoglobin darah (HB),
aktivasi vitamin D untuk kesehatan tulang, serta mensekresi renin untuk
mengatur tekanan darah.
Nah, penyakit ginjal yang diderita oleh manusia itu terbagi menjadi
penyakit ginjal akut, penyakit ginjal kronik, dan gagal ginjal. Pada kasus
gangguan prerenal disebabkan oleh gangguan pembuluh darah sebelum
masuk ginjal, yang ditandai dengan hipovolemia, sindroma hepatorenal,
gangguan pembuluh darah, dan sepsis sistemik.
Kerusakan pada jaringan ginjal itu sendiri, lanjut pria ramah ini,
disebabkan oleh racun-racun yang masuk melalui mulut, penghancuran
jaringan otot. Sementara hemolisis disebabkan oleh pelbagai penyakit
seperti penyakit sickle-cell dan lupus. Berbeda dengan glomerulonefritis akut
yang banyak disebabkan oleh SLE, kuman streptokokus akibat infeksi
tenggorokan maupun gigi, dan sebagainya.
3. Buta warna
Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan
sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu
akibat faktor genetis.
Buta warna merupakan kelainan genetik / bawaan yang diturunkan
dari orang tua kepada anaknya, kelainan ini sering juga disebaut sex linked,
karena kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Artinya kromosom Y tidak
membawa faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan antara penderita
buta warna pada laki dan wanita. Seorang wanita terdapat istilah 'pembawa
sifat' hal ini menujukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat buta
warna. Wanita dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelalinan
buta warna sebagaimana wanita normal pada umumnya. Tetapi wanita
dengan pembawa sifat berpotensi menurunkan faktor buta warna kepada
anaknya kelak. Apabila pada kedua kromosom X mengandung faktor
buta warna maka seorang wanita tsb menderita buta warna.
Saraf sel di retina terdiri atas sel batang yang peka terhadap hitam
dan putih, serta sel kerucut yang peka terhadap warna lainnya. Buta warna
terjadi ketika syaraf reseptor cahaya di retina mengalami perubahan,
terutama sel kerucut.
PENCEGAHAN PENYAKIT
Proses pencegahan tersebut tidak dapat dipisahkan dari kondisi
lingkungan dan sejarah terjadinya penyakit.
Proses pencegahan : deteksi dan intervensi pada penyebab dan faktor resiko
penyakit.
Pencegahan : inhibisi terhadap perkembangan suatu penyakit
sebelum penyakit tersebut
Tingkat dari pencegahan penyakit adalah :
1. Pencegahan primer (primary prevention)
2. Tk Pencegahan ini dapat dilakukan pada fase kepekaan dari sejarah
alami
Suatu.Pencegahan sekunder ( Secondary prevention)
Tingkat pencegahan ini dapat dilakukan pada fase preklinik dan klinik.
Pencegahan tersier (Tertiary prevention)
Tingkat pencegahan ini dapat dilakukan pada fase penyakit yang sudah
lanjut atau fase kecacatan.
PENGOBATAN PENYAKIT
1. Kurangi konsumsi makanan instan atau cepat saji. Pada makanan instan ada zat
pengawet yang jika di konsumsi secara berlebihan maka akan membahayakan
kesehatan
3. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran. buah dan sayuran adalah nutrisi yang
diperlukan bagi tubuh. Selain memberikan asupan vitamin dan mineral yang
penting bagi tubuh, serat yang ada pada kedua bahan makanan tersebut dapat
berguna untuk mengikat zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, misalnya lemak yang
berlebihan.
5. Perbanyak konsumsi air putih. Air putih dapat memberi asupan mineral yang
diperlukan tubuh dan mencegah tubuh dari dehidrasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/8343666/Konsep-Sehat (online)
http://www.inna-ppni.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=71
(online)
http://tugassekolahonline.blogspot.com/2009/02/konsep-keperawatan-kesehatan-
komunitas.html (online)
http://www.mail-archive.com/dokter@itb.ac.id/msg00213.html (online)
http://perpus-akmr.blog.co.uk/2008/04/28/konsep-sehat-sakit-4103747/ (online)
http://suastanalusiana.blogspot.com/2007/06/hiperemesis-gravidarum.html
(online)