Professional Documents
Culture Documents
I. TUJUAN
Mengetahui kepekaan kulit terhadap sentuhan.
Mengetahui kepekaan hidung terhadap bau.
Mengetahui daerah-daerah pengecap pada lidah.
Distribusi saraf sensorik pada kulit tidak merata, demikian juga kedalaman letaknya. Kulit pada
ujung jari, dahi, dan lidah banyak mempunyai reseptor untuk merespon sentuhan. Reseptor
untuk sentuhan letaknya lebih dekat permukaan kulit dibandiung reseptor untuk tekanan.
Antara rangsangan tekanan dan sentuhan berbeda. Setiap rangsang tekanan akan selalu
memberikan rangsangan berupa tekanan dan sentuhan, hal sebaliknya sentuhan tidak selalu
diikuti tekanan.
Untuk memberikan proteksi yang lebih tepat, reseptor rangsangan panas dan dingin adalah
berbeda. Apabila dalam tubuh hanyaq ada salah satu atau tidak ada sama sekali maka proteksi
tubuh terhadap lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin tidak akan dapat terespon.
b. Indera pengecap
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan
makanan dengan mengunyah dan
menelan. Lidah dikenal sebagai indera
pengecap yang banyak memiliki
struktur tunas pengecap. Lidah juga
turut membantu dalam tindakan
bicara.
Struktur lidah
Sebagian besar, lidah tersusun atas
otot rangka yang terlekat pada tulang
hyoideus, tulang rahang bawah dan
processus styloideus di tulang pelipis.
Terdapat dua jenis otot pada lidah
yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.
Lidah memiliki permukaan yang kasar
karena adanya tonjolan yang disebut
papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:
Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada hewan
pengerat.
Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang
berbeda-beda. Letak masing-masing rasa berbeda-beda yaitu:
c. Indera pembau
Bagian-bagian hidung manusia
Indera penciuman
mendeteksi zat yang
melepaskan molekul-molekul
di udara. Dia atap rongga
hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena
pada bagian ini ada bagian pendeteksi bau(smell receptors). Receptor ini jumlahnya sangat
banyak ada sekitar 10 juta.
Ketika partikel bau tertangkap oleh receptor, sinyal akan di kirim ke the olfactory bulb melalui
saraf olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan kemudian di proses oleh otak bau
apakah yang telah tercium oleh hidung kita, apakah itu harumnya bau sate padang atau
menyengat nya bau selokan.
d. Indera penglihatan
Mata memiliki reseptor penglihatan dan system pembiasan yang memfokuskan sinar pada
reseptor yang terdapat di retina sehingga mampu mengenali benda-benda yang ada di sekitarnya
dengan cepat. Mata juga meiliki reseptor khusus yang mampu mengenali perubahan warna dan
sinar yang datang. Adapun yang disebut mata bukan hanya bola mata saja, tetapi termasuk di
dalamnya otot-otot pengerak bola mata serta otot-otot rangka yang memungkinkan kelopak
mata menutup dan melindungi bagian depan bola mata, kotak mata (rongga tempat mata
berada), bulu mata di tepi setiap tepi kelopak mata.
e. Indera pendengaran
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan.
Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam.
Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari
telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang
bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.
Telinga luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani (gendang telinga).
Telinga tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang. Di
dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga
telinga tengah berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani.
Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang
menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut adalah tulang
martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang landasan (inkus).
Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga
(membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval.
Telinga dalam
Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membran.
V. HASIL PENGAMATAN
Indera Peraba
Indera Pembau
Indera Pengecap
VI. PEMBAHASAN
Indra Peraba
Dari hasil percobaan terhadap 3 orang anak didapatkan bahwa bagian tangan yang
paling peka secara berurutan adalah telunjuk, ibu jari, jari tengah, dan diikuti
punggung tangan dan siku. Hal ini disebabkan distribusi saraf sensorik pada kulit
yang tidak merata. Kulit pada ujung jari mempunyai banyak reseptor untuk
merespon sentuhan yang letaknya lebih dekat ke permukaan kulit yaitu ujung saraf
Meisner, sedang punggung btangan dan siku merupakan daerah yang lebih miskin
akan reseptor.
Indera Pengecap
Dari hasil percobaan, didapatkan bahwa bagian tepi depan lidah amat peka dengan
rasa asam namun lemah mendeteksi rasa asin. Bagian tepi samping kiri cepat mendeteksi rasa asam dan
lemah mendeteksi rasa pahit. Hal ini terjadi pula pada bagian tepi samping kanan yang sulit mendeteksi
rasa manis. Sedang bagian belakang lidah amat peka akan rasa pahit dan bagian depan lidah peka akan
rasa manis. Rasa asin paling terasa pada lidah bagian depan dan belakang.
Mengapa setelah makan makanan yang teramat manis, sedikit rasa manis yang terdapat pada
makanan lain tidak terasa?
Karena ketika kita makan makanan yang terlalu manis, tunas pengecap kita akan terbiasa akan rasa ini
sehingga makanan lain yang tak semanis makanan tersebut akan terasa hambar karena tak dapat
dikenali oleh tunas pengecap.
Selain itu juga karena otak kita terbiasa dengan sinyal rasa manis tersebut sehingga otak cenderung
menghindari rasa yang sama dan mencari perubahan rasa yang signifikan. Apabila setelah makan
makanan yang manis kita memakan makanan yang teramat asam seperti asinan otak kita akan
merespon “sangat asam” karena perubahan yang mendadak tersebut. Otak kita kembali ke keadaan
normal jika kita membiarkan indera kita beristirahat sejenak.
Indera Pembau
Dari 4 anak yang melakukan percobaan, didapatkan bahwa satu anak lebih peka hidung bagian
kanannya sedang 3 anak lebih peka hidung bagian kirinya.
Mengapa setelah mencium bau minyak kayu putih beberapa saat namanya bau tersebut hilang?
Karena terjadi olfactory fatigue (kelelahan olfaktori), yaitu ketidakmampuan sementara untuk
membedakan bau tertentu setelah menciumnya beberapa lama. Misalnya, bila memasuki rumah makan
aroma makanan tercium kuat, tapi setelah beberapa saat kesadaran akan bau itu memudar sampai
akhirnya tidak disadari sama sekali. Setelah meninggalkan daerah berbau, kepekaan kembali dengan
waktu.
Saraf olfaktori begitu unik karena ia bergantung pada massa dan bukan energi untuk melakukan reaksi.
Telinga kita tidak berhenti mendengar suara setelah beberapa lama dan mata kita tidak berhenti melihat
apa yang kita lihat karena kedua indra ini bergantung kepada energi untuk merespon dan bukan massa.
Di dalam hidung, kertika suatu molekul direspon, molekul ini harus dibuang dan ini memakan waktu. Jika
molekul datang terlalu cepat, tidak ada tempat untuk merespon molekul tersebut di rambut olfaktori,
jadi molekul tersebut tidak dapat diterima.
VII. KESIMPULAN
Bagian kulit yang peka terhadap sentuhan adalah ujung jari, terutama jari telunjuk.
Kepekaan terhadap bau dapat berkurang apabila kita menghirup bau itu terus-menerus (terjadi
olfactory fatigue).
Lidah bagian depan peka terhadap rasa manis.
Lidah bagian belakang paling peka terhadap rasa pahit.
Lidah bagian tepi depan, tepi samping kiri, dan tepi samping kanan paling peka terhadap rasa asam.
Handoyo, Christina, dkk. 2009. Petunjuk Praktikum Biologi Kelas XI. Surabaya: SMAK Frateran
Surabaya.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi Jilid 2A untuk SMA Kelas XI Semester 1. Jakarta: Erlangga.
Aryulina, Diah, dkk. 2007. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakrta: Esis.
www. Google.co.id
Laporan Biologi
Indera Peraba, Indera Pengecap, dan Indera
Pembau