Professional Documents
Culture Documents
I Made Suastika
Universitas Udayana
1. Pengantar
dan Tradisi Dalam Dinamika Sosial Budaya Masa Kini”, dengan rincian
sebuah objek makalah berjudul “Calon Arang dalam Tradisi Bali Kini” .
Pada bagian ini dibahas keunikan Pulau Bali, yaitu memiliki tradisi yang
Jawa Kuna (di Jawa sudah tidak dikenal lagi) yang dipelihara oleh
bahwa pengaruh unsur Jawa telah melahirkan tradisi baru berupa tradisi
sastra tulis Calon Arang, yakni awalnya di Jawa berupa legenda (bernilai
kesejarahan) yang berasal dari tradisi lisan, kemudian diubah dalam tradisi
1
tulis (keberaksaraan) yang ditemukan dalam genere prosa, puisi (kidung),
dan geguritan. Namun, pada periode terakhir, yakni pada abad ke-20 telah
lahir genre kakawin (kakawin Calon Arang) yang muncul dari kreativitas
pengarang Bali lewat ciptaan baru. Dalam hubungan ini dapat dijelaskan
bahwa teks-teks tersebut memiliki jalinan yang erat, terutama dalam alur
Secara ringkas, tema cerita Calon Arang bersifat magis pada semua
teks tulis, meskipun ada perbedaan alur cerita, tokoh tambahan, dan
panjang pendeknya alur cerita. Tokoh utama Calon Arang memiliki tema
Bali kini (kapara). Lebih lanjut Calon Arang dengan berbagai versinya
dalam tradisi tulis dapat dibaca dalam Pigeaud (1967-1981) dan kajian
Suastika (1997).
dinamika masyarakatnya, bahkan dilihat dari segi isi dan media yang
2
dipakainya bertumpang tindih. Dalam tradisi lisan, Calon Arang
barong, rangda, leak, rarung dan satua magis lainnya (dong geleh, durga,
ring Setra, dan Kautus Rarung. Tokoh utama Rangda di Bali diperankan
oleh Matah Gede yang pada bagian akhir cerita berubah menjadi rangda.
terutama di desa-desa yang memiliki barong dan rangda yang disebut due
Calon Arang se-Bali. Ketika itu tampil (yang diawali dengan diskusi)
dalang senior sebagai model, yaitu dalang Ida Bagus Baskara dari Buduk,
yakni sekitar tahun 1960-an telah mementaskan lakon Calon Arang dengan
pencarian darma oleh Calon Arang. Selain itu, pelepasan (pencarian bobot
3
Dalam pementasan yang lebih luas dan mendasar Calon Arang
digunakan dalam tema PKB (Pesta Kesenian Bali Tahun 1998 dengan
segala aktivitasnya yang bersumber dari teks Calon Arang). Kegiatan yang
lain-lain.
wayang yang dikenal di Bali dengan tokoh Walu Nateng Girah (Rangdeng
Dirah). Dalam hal ini disebut pertunjukan wayang Calon Arang karena
mengambil tema Calon Arang yang sangat terkenal di Bali. Salah satu
seseorang, yakni dengan mengatakan bahwa orang itu pandai ngeleak dan
kalah. Jangan hanya berani dari jauh, tidak menampakkan diri, dan tiba-
4
Dalam salah satu adegan, yakni ketika Calon Arang menyebutkan
babi guling yang belum dikebiri (celeng butuhan). Ini merupakan salah
sang dalang tidak jarang sikap ini ditanggapi negatif oleh masyarakatnya
yang dilakukan oleh Calon Arang (Randeng Girah) yang membuat banyak
sakit, dan gering. Setelah jelas diketahui penyebab penyakit, maka Mpu
5
(ilmu utama) yang dimiliki Calon Arang kemudian menyerahkan kepada
Mpu Baradah.
suci (mantra) Om dasaksara, bayu, sabda, idep. Calon Arang mati, tetapi
sariranta). Calon Arang diruwat dan akhirnya mencapai moksah. Hal ini
Dalam hal ini ada sejumlah lukisan yang mengambil tema dari teks
Calon Arang. Hal itu dapat diketahui dari koleksi lukisan Museum Klasik
masa kini.
Gunarsa.
Ubud. Beberapa lukisan lain yang dibuat pelukis Bali Modern seperti
6
lukisan berjudul rangda, dan sejumlah karya magis yang dibuat oleh
pementasan due pura yang dilakukan pada setiap hari odalan (hari suci) di
sebagai simbol kebaikan dan keburukan yang mengambil inti sari lakon
oleh kelompok seni (sanggar) yang dimainkan oleh Cok Sawitri dkk.
Gangga Karangasem sekitar tahun 2002 yang lalu. Lakon yang mengambil
sampai tidak ada pembelaan terhadap dirinya. Dalam hal ini wanita
7
ditokohkan oleh Calon Arang dari Girah hampir tidak dapat membela diri,
baik secara budaya dan hukum, apalagi di bawah bayangan kekuasan Raja
Erlangga yang tersohor itu. Sehubungan dengan hal ini sebutan Calon
7. Simpulan
berikut :
lakon seni pewayangan (wayang kulit Calon Arang), lewat seni lukis
(tenget).
serta menyatu dalam payung budaya dan tradisi masyarakat Bali yang
8
DAFTAR PUSTAKA
Bali TV, 2006, Calon Arang Dalam Berbagai Pementasan di Desa Batuan,
Sukawati, di Tampak Gangsul.
”Legenda Janda dari Dirah”, dalam Tempo, edisi 13-18 Juni 2006.
Suastika Made, 1997, Calon Arang Dalam Tradisi Bali, Yogyakarta : Data
Wacana University Press.
Teeuw, A, 1984, Sastra dan Ilmu Sastra, Pengantar Teori Sastra, Jakarta :
Pustaka Jaya.
9
LAMPIRAN
Lukisan Calon Arang Kode E Durga sedang Menasihati Calon Arang dan
Muridnya (koleksi Nyoman Gunarsa)
10
Barong dan Rangda dalam Pementasan Barong (Koleksi Penulis)
11
Calon Arang Karya Walter Spies (1932)
12
13