You are on page 1of 25

I.

PENGERTIAN BANK
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan
kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau
yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat
penukaran uang. Sedangkan menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998  tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Industri perbankan telah mengalami perubahan
besar dalam beberapa tahun terakhir. Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi
peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi
tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan deposan.
Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, dapat
disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu : menghimpun
dana,menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan
menyalurkan dana merupaka kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya
hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan
balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat. Kegiatan
menghimpun dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa
perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.

a. Manfaat perbankan dalam kehidupan:


1. Sebagai model investasi, yang berarti, transaksi derivatif dapat dijadikan sebagai salah satu
model berinvestasi. Walaupun pada umumnya merupakan jenis investasi jangka pendek
(yield enhancement).
2. Sebagai cara lindung nilai, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai salah
satu cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung nilai (hedging), atau disebut juga
sebagai risk management.
3. Informasi harga, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai sarana mencari
atau memberikan informasi tentang harga barang komoditi tertentu dikemudian hari (price
discovery).
4. Fungsi spekulatif, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan kesempatan
spekulasi (untung-untungan) terhadap perubahan nilai pasar dari transaksi derivatif itu
sendiri.
5. Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang berarti, transaksi
derivatif dapat memberikan gambaran kepada manajemen produksi sebuah produsen dalam
menilai suatu permintaan dan kebutuhan pasar di masa mendatang.

Terlepas dari fungsi-fungsi perbankan (bank) yang utama atau turunannya, maka yang
perlu diperhatikan untuk dunia perbankan, ialah tujuan secara filosofis dari eksistensi bank di
Indonesia. Hal ini sangat jelas tercermin dalam Pasal empat (4) Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998 yang menjelaskan, ”Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan
stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak”. Meninjau lebih dalam
terhadap kegiatan usaha bank, maka bank (perbankan) Indonesia dalam melakukan usahanya
harus didasarkan atas asas demokrasi ekonomi yang menggunakan prinsip kehati-hatian.

b. Pengertian Bank dari berbagai sudut pandang


Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai Lembaga keuangan yang kegiatan
utamanya adalah menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut
kemasyarakat serta memberikan jasa Bank lainnya. Bank adalah lembaga kepercayaan yang
berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran system pembayaran, dan yang
tidak kalah pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan
kebijakan pemerintah, yaitu kebijakan moneter. Karena fungsi-fungsinya tersebut, maka
keberadaan Bank yang sehat baik secara individu maupun keseluruahan sebagai suatu system,
merupakan prasyarat bagi suatu perekonomian yang sehat. Pengertian Bank menurut Undang-
undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan adalah Badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkantaraf hidup rakyat banyak.
Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama yaitu:
1. Menghimpun Dana, maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana (uang)
dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan
deposito. Kegiatan penghimpunan dana ini sering disebut dengan istilah funding.Contoh
dari kegiatan menghimpun dana adalah: Giro, Tabungan, Deposito Berjangka.
2. Menyalurkan Dana, maksudnya adalah melemparkan kembali dana yang diperoleh
lewat simpanan giro, tabungan dan deposito kemasyarakat dalam bentuk pinjaman
(kredit) bagi Bank yang berdasarkan prinsip konvensional atau pembiayaan bagi Bank
yang berdasarkan Prinsip syariah. Kegiatan penyaluran dana ini dikenal dengan istilah
Lending.
3. Memberikan Jasa Bank lainnya. Jasa-jasa ini diberikan terutama untuk mendukung
kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Jasa-jasa ini bisa berupa
menerima setoran-setoran seperti pembayaran pajak dan pembayaran uang kuliah, dalam
pasar modal, perbankan dapat memberikan atau menjadi penjamin emisi, perantara
perdagangan efek dan penaggung (Guarantor ), kemudian dapat juga memberikan jasa
transfer, Inkaso(Collection),Kliring (Clearing), Letter of credit (L/C),Transfer, Jasa
Penitipan dsb.

II. FUNGSI BANK SEBAGAI LEMBAGA INTERMEDIASI


Bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang memiliki fungsi intermediasi yang
menjembatani kepentingan pihak yang kelebihan dana( kreditur ) dan pihak yang membutuhkan
dana (debitur ). Berdasarkan fungsinya ini bank disebut sebagai lembaga intermediasi atau
lembaga perantara. Fungsi intermediasi baru dapat berjalan dengan baik apabila kedua belah
pihak tersebut memiliki kepercayaan terhadap Bank. Bank sebagai lembaga intermediasi
merupakan salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha, baik berupa investasi maupun
produksi, dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain sebagai lembaga intermediasi bank juga memberikan pelayanan dalam lalu lintas
pembayaran. Dengan adanya bank, maka berbagai cara pembayaran dapat berjalan dengan lebih
lancar. Masyarakat dapat melakukan berbagai pembayaran melalui bank, baik secara tunai
maupun non tunai (sepert cek, giro, transfer, kliring, anjungan tunai mandiri / ATM, dan kartu
kredit ).Dengan system pembayaran yang efisien, aman dan lancer, perekonomian dapat berjalan
lancar. Salah satu kebijakan perbankan adalah dimaksudkan untuk menjaga keamanan dan
kelancaran lalu lintas pembayaran. Apabila lalu lintas pembayaran tersebut tidaktidak aman dan
lancer, maka dapat dipastikan bahwa kegiatan perekonomian akan mengalami berbagai
hambatan dan memerlukan biaya yang lebih tinggi.Selain memiliki kedua fungsi diatas, bank
juga berfungsi sebagai media dalam mentransmisikan kebijakan moneter. Kebijakan moneter
yang bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi, antara lain
dilakukan dengan cara mengendalikan jumlah uang beredar.

a. Kedudukan Perbankan dalam Sistem Perekonomian


Sistem perbankan dapat diartikan sebagai kumpulan dari lembaga, kegiatan usaha, serta
cara dan proses pelaksanaan kegiatan usaha yang memungkinkan bank melaksanakan fungsinya
dengan baik. Dengan demikian, system perbankan tidak hanya teerdiri dari bank sebagai
lembaga, tetapi antara lain juga termasuk di dalamnya pasar uang antar Bank, instrument-
instrumen bank yang digunaka, produk-produk yang dihasilkan, berbagai ketentuandan aturan
main, serta interaksi antara berbagai unsur tersebut. System perbankan di satu negara akan
berbeda dengan system perbankan dinegara lainnya.

b. Pengaturan Bank yang efektif


Pengawasan terhadap suatu bank pada dasarnya menjadi tanggung jawab pengurus bank
yang bersangkutan. Pihak eksternal sebenarnya hanya mendukung dan melengkapi pengawasan
yang dilakukan pengurus bank. Pihak di luar bank, misalnya, pasar dapat menambahkan disiplin
( market discipline) terhadap pengawasan yang dilakukan dengan mendorong pengurus bank
yang bersangkutan keluar dari pasar. Pengaturan terhadap bank dilakukan dengan membuat
berbagai ketentuan untuk mengatur keberadaan dan seluruh kegiatan operasional bank. Peraturan
atau ketentuan tersebut sering disebut dengan banking prudential principles atau pengaturan
tentang prinsip-prinsip kehati-hatian pada bank.

III. BANK UMUM


Bank umum adalah lembaga keuangan uang menawarkan berbagai layanan produk dan
jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari
masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang
membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima
penitipan barang berharga, dan lain sebagainya. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Umum merupakan bagian dari
perbankan nasional yang memiliki fungsi utama sebagai penghimpun dan penyalur dana
masyarakat serta pemberi jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dengan fungsi utama yang
demikian, Bank Umum memiliki peranan yang strategis dalam menyelaraskan dan
menyeimbangkan unsur-unsur pemerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan,
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional guna menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional.
Memperhatikan peranan Bank Umum yang demikian strategis, perkembangan Bank
Umum yang semakin pesat dan tantangan-tantangan, yang dihadapi Bank Umum yang semakin
luas dan bersifat internasional, maka landasan hukum Bank Umum perlu diperkokoh melalui
penyempurnaan ketentuan-ketentuan yang mengatur Bank Umum dan penerapan prinsip kehati-
hatian. Dengan landasan hukum yang semain kokoh tersebut, maka Bank Umum diharapkan
akan lebih mampu melindungi kepentingan masyarakat dan mampu melaksanakan kegiatan-
kegiatan tertentu yang memiliki peran strategis dalam menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional.
Fungsi-fungsi bank umum yang diuraikan di bawah ini menujukkan betapa pentingnya
keberadaan bank umum dalam perekonomian modern, yaitu :
1.     Penciptaan uang
Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat
mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan bank umum menciptakan uang giral
menyebabkan possisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter.
Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara
mempengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang giral.

2.     Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran


Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran
mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank
umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran.
Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran,
pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah
dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.

3.     Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat


Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia
dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk
lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh
lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana-dana simpanan
yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya
melalui penyaluran kredit.

4.     Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional


Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi
internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi
antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya
dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang beroperasi dalam skala
internasional akan memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank
umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi internasional dapat ditangani dengan
lebih mudah, cepat, dan murah.

5.     Penyimpanan Barang-Barang Berharga


Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang
ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang
dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh
bank untuk disewa (safety box atau safe deposit box). Perkembangan ekonomi yang semakin
pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-
surat berharga.
6.     Pemberian Jasa-Jasa Lainnya
Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan luas.
Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim
uang melalui atm, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank.

IV. SASARAN BANK UMUM


Manajemen bank memiliki sasaran dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya.
Sasaran tersebut pada prinsipnya dibedakan berdasarkan jangka waktu, yaitu sasaran yang
bersifat jangka pendek dan sasaran jangka panjang.
a. Sasaran Jangka Pendek
Sasaran jangka pendek ini berkaitan dengan penggunaan waktu dalam operasional bank
untuk mencapai tujuan yang bersifat jangka pendek. Sasaran bank jangka pendek antara lain:
1. Pemenuhan likuiditas, terutama untuk memenuhi likuiditas wajiw minimum yang
ditetapkan oleh otoritas moneter di samping kebutuhan likuiditas untuk memenuhi
penarikan dana oleh nasabah sehari-hari.
2. Menyediakan jasa-jasa lalu lintas pembayaran
3. Penanaman dana dalam bentuk surat-surat berharga jangka pendek

b. Sasaran Jangka Panjang


Sasaran jangka panjang manajemen bank adalah bagaimana memperoleh keuntungan dari
kegiatan bank untuk meningkatkan nilai perusahaan dan memaksimalkan kekayaan pemilik
bank.
Untuk mencapai sasaran tersebut, manajemen bank harus memperhatikan beberapa hal
dalam pengelolaan aktiva dan kewajibannya sebagai berikut:
1. Mengelola likuiditasnya
2. Memperkecil resiko dengan mengalokasikan dananya pada asset yang berisiko rendah
atau melakukan diversifikasi
3. Memperoleh dana dengan biaya rendah.
4. Menentukan jumlah modal yang harus dipertahankan dan meningkatkan modal sesuai
kebutuhan.
V. RISIKO USAHA BANK UMUM
V.1 MANAJEMEN RESIKO BANK UMUM

Dalam persaingan didunia perbankan, terdapat beberapa bank yang kurang berhati-hati
dalam menjalankan kegiatannya, sehingga timbul pelanggaran terhadap peraturan perbankan
dalam mengambil keputusan yang akhirnya dapat merugikan bank itu sendiri sehingga
berdampak pada nasabah yang menempatkan dananya di bank tersebut. Untuk menghindari
kondisi tersebut, maka Bank Indonesia mengambil tindakan untuk melikuidasi bank-bank yang
mendapat masalah pada kinerjanya sesuai dengan kriteria yang diterapkan Bank Indonesia.

Apabila dalam dunia perbankan masih terdapat banyak beberapa bank yang punya masalah
pada manajemennya dan masih beroperasi, akan sangat merugikan bank-bank lain yang
sungguh-sungguh punya manajemen dan kinerja yang sehat dimana dapat mengakibatkan
kepercayaaan masyarakat akan lembaga perbankan jadi berkurang atau hilang. Ini akan berakibat
negatif bagi perekonomian nantinya, maka alasan utama dari likuidasi bank adalah untuk
menciptakan kondisi dunia perbankan yang lebih sehat dan stabil serta menumbuhkan
kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional. Salah satu faktor penentu penting dalam
penentuan kinerja perbankan adalah penentuan credit scoring yaitu penilaian kelayakan kredit
yang diajukan oleh nasabah kredit. Credit scoring ini berguna bagi bank untuk menentukan risiko
usaha jika bank meminjamkan dana pada nasabah. Berdasarkan latar belakang diatas maka
diperlukan pengembangan sistem database yang dapat digunakan untuk menentukan credit
scoring pada perbankan.

Pengembangan sistem informasi credit scoring ini diharapkan dapat memberikan aplikasi
berupa Calculator Kredit Modal Kerja yang bertujuan untuk menentukan kelayakan kredit modal
kerja, Aplikasi kedua adalah Calculator Kredit Investasi yang bertujuan untuk menentukan
kelayakan kredit investasi, aplikasi keempat adalah Calculator Kredit Konsumtif yang bertujuan
untuk kelayakan kredit konsumtif, serta aplikasi-aplikasi yang lain berupa Perhitungan Default
Rate, Risiko Kredit Pendekatan VaR dan Risiko Kredit Pendekatan LED. Untuk aplikasi
Perhitungan Default Rate, Risiko Kredit Pendekatan VaR dan Risiko Kredit Pendekatan LED
dapat dikelompokkan menurut cabang, jenis kredit (KUK & non-KUK), penggunaan kredit
(modal kerja, investasi & konsumtif).
RISIKO USAHA BANK UMUM
a. Risiko Likuiditas
Pemicu utama kebangkrutan bank, baik yang besar maupun yang kecil bukanlah
karena kerugian yang dideritanya, melainkan lebih pada ketidakmampuan memenuhi
kebutuhan likuditasnya. Likuiditas secara luas dapat didefinisikan sebagai kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan dana (cash flow) dengan segera dan dengan memenuhi biaya
yang sesuai. Risiko likuiditas muncul manakala bank tidak mampu memenuhi kebutuhan
dana (cash flow) dengan segera dan dengan biaya sesuai, baik untuk memenuhi
kebutuhan untuk transaksi sehari-hari maupun guna memenuhi kebutuhan dana yang
mendesak.
Besar-kecilnya risiko ini dapat ditentukan oleh:

• Kecermatan perencanaan arus kas (cas flow) atau arus dana (fund flow) berdasarkan
prediksi pembiayaan dan prediksi pertumbuhan dana, termasuk mencermati tingkat
fluktuasi dana (volatility of funds)

• Ketetapan dalam mengatur struktur dana, termasuk kecukupan dana-dana non-PLS.

• Ketersediaan aset yang dikontraversikan menjadi kas;

• Kemampun menciptakan askes kepasar antar bank atau sumber dana lainnya, termasuk
fasilitas lender of last resort.

b. Risiko Kredit
Risiko kredit muncul jika bank tidak bisa memperoleh kembali cicilan pokok
dan/atau bunga dari pinjaman yang diberikannya atau investasi yang sedang
dilakukannya. Penyebab utama terjadinya risiko kredit adalah terlalu mudahnya bank
memberikan pinjaman atau investasi karena terlalu dituntut untuk memanfaatkan
kelebihan likuiditas sehingga penilai kredit kurang cermat dalam mengantisipasi berbagai
kemungkinan risiko usaha yang di biayainya. Risiko ini akan semakin nampak ketika
perekonomian dilanda krisis.Risiko tersebut dapat ditekan dengan cara memberi batasan
wewenang keputusan kredit bagi setiap aparat perkreditan berdasarkan kapabilitasnya
(autorize limit) dan batas jumlah (pagu) kredit yang dapat diberikan pada usaha atau
perusahaan tertentu (credit lini limit) serta dengan melakukan diversifikasi.

c. Risiko Investasi

Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan berarti juga


produksi) dari kapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan
untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contoh termasuk membangun rel
kereta api, atau suatu pabrik, pembukaan lahan, atau seseorang sekolah di universitas.
Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana
tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal
tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu
perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat
bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada
meminjamkan untuk mendapatkan bunga. Investasi selain juga dapat menambah
penghasilan seseorang juga membawa risiko keuangan bilamana investasi tersebut gagal.
Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, di antaranya adalah faktor keamanan
(baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), ketertiban hukum, dan lain-
lain.

d. Risiko Operasi
Menurut definisi basle committee, risiko operasi adalah risiko akibat dari
kurangnya sistem informasi atau sistem pengawasaan internal yang akan menghasilkan
kerugian yang tidak diharapkan. Risiko ini berkaitan dengan kesalahan manusiawi
(human error), kegagalan sistem, dan ketidakcukupan kontrol. Penerapan manajemen
risiko dari nol tidaklah mudah. Untungnya ada model yang dapat dicontoh. Kelompok
indutri lain mempunyai metode pengelolaan risiko operasional yang sangat mapan, layak,
dan teruji. Seperti industri penerbangan, industri petrokimia dan indutri militer adalah
contoh eksponen-eksponen ahli dalam manajemen risiko operasioal.
e. Risiko Kecurangan
Terdapat 3 kondisi pada umumnya hadir pada saat salah saji material yang
disebabkan oleh kecurangan itu terjadi:
a. Insentif/tekanan. Manajemen atau karyawan lain memiliki insentif atau tekanan untuk
melakukan kecurangan.
b. Kesempatan. Keadaan memberikan kesempatan untuk manajeman atau karyawan
untuk melakukan kecurangan.
c. Perilaku/ rasionalisasi.

Risiko yang terkait dengan usaha bank pada dasarnya berasal dari sisi aktiva maupun passive,
Risiko tersebut meliputi :
1)      Risiko likuiditas
2)      Risiko Kredit
3)      Risiko investasi
4)      Risiko operasi
5)      Risiko kecurangan
6)      Risiko fidusiari

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BANK UMUM


a. Faktor Internal
Faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen bank, antara lain berkaitan dengan
pengambilan kebijakan dan strategi operasional bank, yaitu:
 Struktur organisasi bank yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan, kebijakan,
atau perencanaan
 Budaya kerja perusahaan
 Filosofi dan gaya manajemen
 Strategi segmentasi pasar dan jaringan kantor
 Ketersediaan sumber daya manusia dan penggunaan teknologi
 Komitmen pemilik terhadap pengembangan usaha bank.
b. Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi manajemen bank meliputi factor di luar
kendali bank, yaitu:
 Kebijakan Moneter
 Fluktuasi nilai tukar dan tingkat inflasi
 Votalitas tingkat bunga
 Sekuritasi
 Treasury Management
 \Globalisasi
 Persaingan antarbank maupun lembaga keuangan nonbank
 Perkembangan teknologi
 Inovasi instrument keuangan

VII. FUNGSI MODAL BANK

Modal Bank sekurang-kurangnya memiliki tiga fungsi utama yaitu fungsi operasional,
fungsi perlindungan, fungsi pengamanan dan pengaturan. Keseluruhan fungsi modal Bank
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

 memberikan perlindungan kepada nasabah


 modal bank dapat mencegah terjadinya kejatuhan bank
 untuk memenuhi kebutuhan gedung kantor dan inventaris
 untuk memenuhi ketentuan permodalan minimum
 meningkatkan kepercayaan masyarakat
 untuk menutupi kerugian aktiva produktif bank
 sebagai indikator kekayaan bank
 meningkatkan efisiensi operasional bank

VIII. KEGIATAN PENDANAAN BANK


Kegiatan bank umum secara lengkap meliputi kegiatan sebagai berikut :
1. Menghimpun Dana (Funding)
Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat.
Kegiatan ini dikenal juga dengan kegiatan funding. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan
dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama reke-
ning atau account. Jenis-jenis simpanan yang ada dewasa ini adalah:
a. Simpanan Giro (Demand Deposit),
Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat
dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Kepada setiap pemegang rekening
giro akan diberikan bunga yang dikenal dengan nama jasa giro. Besarnya jasa giro
tergantung dari bank yang bersangkutan. Rekening giro biasa digunakan oleh para
usahawan, baik untuk perorangan maupun perusahaannya. Bagi bank jasa giro
merupakan dana murah karena bunga yang diberikan kepada nasabah relatif lebih
rendah dari bunga simpanan lainnya.
b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit),
Merupakan simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan dilakukan menggunakan buku tabungan, slip
penarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Kepada pemegang
rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan yang merupakan jasa atas
tabungannya. Sama seperti halnya dengan rekening giro, besarnya bunga tabungan
tergantung dari bank yang bersangkutan. Dalam praktiknya bunga tabungan lebih besar
dari jasa giro.
c. Simpanan Deposito (Time Deposit),
Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu (jatuh
tempo). Penarikannyapun dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Namun saat ini sudah
ada bank yang memberikan fasilitas deposito yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat. jenis depositopun beragam sesuai dengan keinginan nasabah. Dalam praktiknya
jenis deposito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call.

2. Menyalurkan Dana (Lending)


Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari
masyarakat. Kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan Lending. Penyaluran dana yang
dilakukan oleh bank dilakukan melalui pemberian pinjaman yang dalam masyarakat lebih
dikenal dengan nama kredit. Kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari beragam jenis,
tergantung dari kemampuan bank yang menyalurkannya. Demikian pula dengan jumlah serta
tingkat suku bunga yang ditawarkan.
Sebelum kredit dikucurkan bank terlebih dulu menilai kelayakan kredit yang diajukan oleh
nasabah. Kelayakan ini meliputi berbagai aspek penilaian. Penerima kredit akan dikenakan
bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank yang menyalurkannya. Besar kecilnya bunga
kredit sangat mempengaruhi keuntungan bank, mengingat keuntungan utama bank adalah dari
selisih bunga kredit dengan bunga simpanan. Secara umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan
meliputi :
a. Kredit Investasi,
Yaitu merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan
investasi atau penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini memiliki jangka waktu yang
relatif panjang yaitu di atas 1(satu) tahun. Contoh jenis kredit ini adalah kredit untuk
membangun pabrik atau membeh peralatan pabrik seperti mesin-mesin.
b. Kedit Modal Kerja,
Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Biasanya kredit jenis ini
berjangka waktu pendek yaitu tidak.lebih dari 1 (satu) tahun. Contoh kredit ini adalah
untuk membeli bahan baku, membayar gaji karyawan dan modal kerja lainnya.
c. Kredit Perdagangan,
Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka
memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangannya. Contoh
jenis-kredit ini adalah kredit untuk membeli barang dagangan yang diberikan kepada
para suplier atau agen.
d. Kredit Produktif,
Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal keda atau perdagangan.
Dalam arti kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali sehingga pengembalian kredit
diharapkan dari hasil usaha yang dibiayai.
e. Kredit Konsumtif,
Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi misainya keperluan
konsumsi, baik pangan, sandang maupun papan. Contoh jenis kredit ini adalah kredit
perumahan, kredit kendaraan bermotor yang kesemuanya untuk dipakai sendiri.
f. Kredit Profesi,
Merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional seperti dosen,
dokter atau pengacara.
3. Memberikan jasa- jasa Bank Lainnya (Services)
Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran
kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Sekalipun sebagai kegiatan penunjang, kegiatan
ini sangat banyak memberikan keuntungan bagi bank dan nasabah, bahkan dewasa ini kegiatan
ini memberikan kontribusi keuntungan yang tidak sedikit bagi keuntungan bank, apalagi
keuntungan dari spread based semakin mengecil, bahkan cenderung negatif spread (bunga sim-
panan lebih besar dari bunga kredit).
Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu bank maka akan semakin
baik. Kelengkapan ini ditentukan dari permodalan bank serta kesiapan bank dalam menyediakan
SDM yang handal. Disamping itu ,juga perlu didukung oleh kecanggihan teknologi yang
dimilikinya. Dalam praktiknya jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi :
a. Kiriman Uang (Transfer)
Merupakan jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman uang dapat dilakukan
pada bank yang sama atau bank yang berlainan. Pengiriman uang juga dapat dilakukan
derigan tujuan dalam kota, luar kota atau luar negeri. Khusus untuk pengiriman uang
keluar negeri harus melalui bank devisa. Kepada nasabah pengirim dikenakan biaya
kirim yang besarnya tergantung dari bank yang bersangkutan. Pertimbangannya adalah
nasabah bank yang bersangkutan (memiliki rekening di bank yang bersangkutan) atau
bukan. Kemudian juga jarak pengiriman antar bank tersebut.
b. Kliring (Clearing)
Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang
berasal dari dalam kota. Proses penagihan lewat kliring hanya memakan waktu 1 (satu)
hari. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan.
c. Inkaso (Collection)
Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang
berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses penagihan lewat inkaso tergantung dari
jarak lokasi penagihan dan biasanya memakan waktu 1 (satu) minggu sampai 1 (satu)
bulan. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan dengan
pertimbangan jarak serta pertimbangan lainnya.
d. Safe Deposit Box
Safe Deposit Box atau dikenal dengan istilah safe loket jasa pelayanan ini
memberikan layanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat menyimpan surat-
surat berharga atau barang-barang berharga milik nasabah. Biasanya surat-surat atau
barang-barang berharga yang disimpan di dalam box tersebut aman dari pencurian dan
kebakaran. Kepada nasabah penyewa box dikenakan biaya sewa yang besarnya
tergantung dari ukuran box serta jangka waktu penyewaan.
e. Bank Card (Kartu kredit)
Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang plastik.
Kartu ini dapat dibelanjakan di berbagaf tempat perbelanjaan atau tempat-tempat
hiburan. Kartu ini juga dapat digunakan untuk mengambil uang tunai di ATM-ATM
yang tersebar diberbagai, tempat yang strategis. Kepada pemegang kartu kredit
dikenakan biaya iuran tahunan yang besarnya tergantung dari bank yang mengeluarkan.
Setiap pembelanjaan memiliki tenggang waktu pembayaran dan akan dikenakan bunga
dari jumlah uang yang telah dibelanjakan jika melewati tenggang waktu yang telah
ditetapkan.
f. Bank Notes
Merupakan jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes bank
menggunakan kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).
g. Bank Garansi
Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka
membiayai suatu usaha. Dengan jaminan bank ini si pengusaha memperoleh fasilitas
untuk melaksanakan kegiatannya dengan pihak lain. Tentu sebelum jaminan bank
dikeluarkan bank terlebih dulu mempelajari kredibilitas nasabahnya.
h. Bank Draft
Merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya. Wesel ini
dapat diperjualbelikan apabila nasabah membutuhkannya.
i. Letter of Credit (L/C)
Merupakan surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan importir yang
digunakan untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekspor-impor yang mereka
lakukan. Dalam transaksi ini terdapat berbagai macam jenis L/C, sehingga nasabah
dapat meminta sesuai dengan kondisi yang diinginkannya.
j. Cek Wisata (Travellers Cheque)
Merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau wisatawan. Cek
Wisata dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran diberbagai tempat pembelanjaan
atau hiburan seperti hotel, supermarket. Cek Wisata juga bisa digunakan sebagai hadiah
kepada para relasinya.
k. Menerima setoran-setoran.
Dalam hal ini bank membantu nasabahnya dalam rangka menampung setoran dari
berbagai tempat antara lain :
- Pembayaran pajak
- Pembayaran telepon
- Pembayaran air
- Pembayaran listrik
- Pembayaran uang kuliah
l. Melayani pembayaran-pembayaran.
Sama halnya seperti dalam hal menerima setoran, bank juga melakukan
pembayaran seperti yang diperintahkan oleh nasabahnya antara lain :
- Membayar Gaji/Pensiun/honorarium
- Pembayaran deviden Pembayaran kupon
- Pembayaran bonus/hadiah
m. Bermain di dalam pasar modal.
Kegiatan bank dapat memberikan atau bermain surat-surat berharga di pasar
modal. Bank dapat berperan dalam berbagai kegiatan seperti menjadi :
- Penjamin emisi (underwriter)
- Penjamin (guarantor)
- Wali amanat (trustee)
- Perantara perdagangan efek (pialang/broker)
- Pedagang efek (dealer)
- Perusahaan pengelola dana (invesment company)

IX. SUMBER-SUMBER PENGHIMPUNAN DANA

1.Dana sendiri, berupa modal disetor, penjualan saham, akumulasi laba di tahan,
cadangan-cadangan, dan agio saham.
2.Dana dari deposan, berupa giro(demand deposits), tabungan (saving deposits), dan
deposito berjangka (time deposits), sertifikat deposito, rekening giro terkait tabungan.
3.Dana Pinjaman, dapat berupa call money, pinjaman antar bank, kredit likuiditas
Bank Indonesia
4.Sumber Dana Lain, berupa setoran jaminan, dana transfer, SBPU, diskonto Bank
Indonesia.

X. USAHA BANK UMUM


Usaha Bank Umum meliputi :

 menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito
berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu
 memberikan kredit;
 menerbitkan surat pengakuan hutang;
 membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas
perintah nasabahnya:
1. surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya
tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
2. surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih
lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
3. kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah;
4. Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
5. obligasi;
6. surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun;
7. instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun
 memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah;
 menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank
lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel
unjuk, cek atau sarana lainnya;
 menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan
dengan atau antar pihak ketiga;
 menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
 melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;
 melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk sura
 berharga yang tidak tercatat di bursa efek;
 membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur
tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli
tersebut wajib dicairkan secepatnya;
 melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat;
 menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah;
 melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan
dengan Undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selain melakukan kegiatan usaha tersebut diatas, Bank Umum dapat pula:
 melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia;
 melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang
keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta
lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia;
 melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan
kredit, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; dan
 bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku.

X1. KONSEP PERHITUNGAN BIAYA DANA BANK

Tiga metode yang dapat dilakukan dalam menghitung biaya dana bank :

1.Metode histotical average. Simpel, sederhana demikianlah gemuruhnya hanya menjumlahkan


total biaya yang berkaitan dengan penghimpunan dana lantas dibagi atau per total dana yang
dihimpun. Ini berarti akan akurat jika interest rate konstan. Juga itu berarti biaya dana dihitung
dengan mengalikan interest rate pada jumlah setiap dana. Sehingga terpikir dan terasakan metode
demikian relevan untuk sebagai tindakan evaluasi kondisi biaya dana masa silam.

2.metode Weight average cost. Metode yang menganjurkan sebelum perhitungan diawali
perhatian kepada peran setiap sumber dana dan cadangan wajib. Perhitungannya dilakukan
dengan cara menghitung seluruh masing-masing jumlah dana yang berbiaya sesuai prosentase
komposisi sumber dana.

3.metode biaya dana marginal. Metode ini didefinisikan sebagai biaya atas penambahan dana-
dana baru dalam struktur sumber dana. Tidak terlupa dalam perhitungaan diasumsikan bahwa
semua dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satu sumber seperti pasar uang antar bank atau
penerbitan sertifikat deposito. Singkatnya historical, weighted, marginal tidak lain metode-
metode untuk menghitung biaya dana bank.

X11. STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENGGUNAAN DANA BANK


Penyaluran dana dengan tujuan untuk memperoleh penerimaan akan dapat dilakukan
apabila dana telah dihimpun. Keberhasilan suatu Bank dalam memenuhi maksud itu dipengaruhi
antara lain oleh hal-hal berikut ini :

1. Kepercayaan masyarakat pada bank yang bersangkutan


2. Perkiraan tingkat pendapatan yang akan diperoleh (expected rste of return) oleh
penyimpan dana lebih tinggi dibanding pendapatan dan alternative investasi lain dengan
tingkat resiko yang seimbang
3. Resiko penyimpan dana
4. Pelayanan yang diberikan oleh bank kepada penyimpan dana

2 hal utama dalam mempertimbangkan penggunan dana yaitu :

1.Resiko
Pada dasarnya bank menginginkan bentuk aktiva yang beresiko serendah mungkin
yang dapat menghasilkan penerimaan atau rate of return yang setinggi mungkin.

2.Jangka waktu dan likuiditas


Bank harus dapat memilih berbagai macam bnetuk aktiva dengan mempertimbangkan jangka
waktu aktiva dapat dijadikan alt likuid. Bank juga harus juga harus menyediakan sejumlah alat
likuid dengan tujuan memenuhi kewajiban giral minimumyang ditetapkan oleh BI.

Penggunaan dana bank pada prinsipnya dapat diklasifikasikan berdasarkan:


1. Prioritas penggunaan dana
2. Sifat aktiva bank

 Prioritas Penggunaan Dana


Penggunaan dana bank untuk dua prioritas pertama adalah dalam bentuk cadangan
likuiditas, yang terdiri dari cadangan primer dan cadangan sekunder
a. Cadangan primer dimaksudkan antara lain untuk memenuhi ketentuan likuiditas
wajib minimum dan untuk keperluan operasi bank sehari-hari, termasuk untuk
memenuhi semua penarikan simpanan dan permintaan kredit nasabah
b. Cadangan sekunder digunakan untuk memenuhi kebuthan-kebutuhan likuiditas yang
jangka waktunya diperikrakan kurang dari satu tahun. Cadangan sekunder ini semata-
mata dimaksudkan untuk kebutuhan likuiditas dan untuk memperoleh keuntungan
Fungsi cadangan sekunder antara lain sebagai berikut:
 Memenuhi kebutuhan kas yang bersifat jangka pendek dan musiman dari
penarikan simpanan dan pencarian kredit dalam jumlah besar yang telah
diperkirakan
 Memenuhi kebutuhan likuiditas yang segera harus dipenuhi dan kebutuhan-
kebutuhan lainnya yang sebelumnya tidak diperkirakan
 Sebagai tambahan apabila cadangan primer tidak mencukupi
 Kebutuhan likuiditas jangka pendek yang tidak diperkirakan dari deposan
dan penarikan nasabah debitur.
c. Penyaluran kredit dilakukan dengan memberikan kredit kepada nasabah yang
memenuhi ketentuan kebijakan perkreditan bank
d. Investment merupakan penanaman dana dalam surat-surat berharga jangka panjang.
Tujuan penggunaan dana ini semata-mata untuk memaksimalkan penghasilan.
 Penggunaan dana menurut sifat aktiva adalah pengalokasian dana kedalam bentuk aktiva
yang dapat memberikan hasil dan yang tidak memeberikan hasil bagi bank yang
bersangkutan. Penggunaan dana bank berdasarkan sifat aktiva dapat dibedakan sebagai
berikut:
a. Aktiva tidak produktif adalah penanaman dana ke dalam aktiva yang tidak
memeberikan hasil bagi bank, terdiri dari:
 Alat likuid
 Aktiva tetap dan inventaris
b. Aktiva produktif adalah semua penanaman dana dalam rupiah dan valas yang
dimaksudkan untuk memeperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya, aktiva
produktif terdiri dari:
 Kredit yang diberikan
 Penempatan pada bank lain
 Surat-surat berharga
 Penyertaan
XIII. BANK UMUM YANG ADA DI INDONESIA
Bank Umum yang ada di Indonesia antara lain:
1. Bank Persero (BUMN)
Bank persero adalah bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah
Republik Indonesia.
- PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
- PT Bank Tabungan Negara (Persero)
- PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
2. Bank Swasta
Bank Umum Swasta Nasional Devisa:

- PT Bank Agroniaga Tbk - PT Bank Hagakita (Surabaya)


- PT Bank Antardaerah (Surabaya) - PT Bank Halim Indonesia (Surabaya)
- PT Bank Arta Niaga Kencana (Surabaya) - Bank IFI
- PT Bank Artha Graha Internasional Tbk - PT Bank Internasional Indonesia Tbk
- PT Bank Buana Indonesia Tbk - PT Bank Kesawan Tbk
- PT Bank Bukopin - PT Bank Lippo Tbk (Tangerang)
- PT Bank Bumi Arta - PT Bank Maspion Indonesia (Surabaya)
- PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk - PT Bank Mayapada International Tbk
- PT Bank Central Asia Tbk - PT Bank Mega Tbk
- PT Bank Century Tbk - PT Bank Mestika Dharma (Medan)
- PT Bank Danamon Indonesia Tbk - PT Bank Metro Express
- PT Bank Ekonomi Raharja - PT Bank Muamalat Indonesia
- PT Bank Ganesha - PT Bank Niaga Tbk
- PT Bank Haga - PT Bank NISP Tbk (Bandung)
- PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk - PT Bank Swadesi Tbk
(Bandung) - PT Bank Syariah Mandiri
- PT Bank Permata Tbk - PT Bank Windu Kentjana
- PT Bank Shinta Indonesia - PT Pan Indonesia Bank Tbk

3. Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa:

- PT Anglomas Internasional Bank - PT Bank Kesejahteraan Ekonomi


(Surabaya) - PT Bank Mayora
- PT Bank Akita - PT Bank Mitraniaga
- PT Bank Alfindo - PT Bank Multi Arta Sentosa
- PT Bank Artos Indonesia (Bandung) - PT Bank Persyarikatan Indonesia
- PT Bank Bintang Manunggal - PT Bank Purba Danarta (Semarang)
- PT Bank Bisnis Internasional (Bandung) - PT Bank Royal Indonesia
- PT Bank Dipo International - PT Bank Sinar Harapan Bali (Denpasar)
- PT Bank Eksekutif Internasional - PT Bank Sri Partha (Denpasar)
- PT Bank Fama Internasional (Bandung) - PT Bank Swaguna
- PT Bank Harda Internasional - PT Bank Syariah Mega Indonesia
- PT Bank Harfa - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
- PT Bank Harmoni International (Bandung)
- PT Bank Himpunan Saudara 1906 - PT Bank UIB
(Bandung) - PT Bank Victoria International Tbk
- PT Bank Ina Perdana - PT Bank Yudha Bhakti
- PT Bank Index Selindo - PT Centratama Nasional Bank (Surabaya)
- PT Bank Indomonex - PT Liman International Bank
- PT Bank Jasa Arta - PT Prima Master Bank (Surabaya)
- PT Bank Jasa Jakarta

4. Bank Campuran
Bank Campuran adalah Bank Umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih Bank Umum
yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh WNI (dan/atau badan hukum Indonesia yang
dimiliki sepenuhnya oleh WNI), dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri.

- PT ANZ Panin Bank - PT Bank OCBC Indonesia


- PT Bank Commonwealth - PT Bank Rabobank Internasional
- PT Bank BNP Paribas Indonesia Indonesia
- PT Bank Capital Indonesia - PT Bank Resona Perdania
- PT Bank DBS Indonesia - PT Bank UOB Indonesia
- PT Bank Finconesia - PT Bank Woori Indonesia
- PT Bank KEB Indonesia - PT Bank China Trust Indonesia
- PT Bank Maybank Indocorp - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
- PT Bank Mizuho Indonesia - PT Bank UFJ Indonesia
- PT Bank Multicor

5. Bank Asing

- ABN Amro Bank - JP. Morgan Chase Bank, N.A.


- American Express Bank Ltd. - Standard Chartered Bank
- Bank of America, N.A. - The Bangkok Bank Comp. Ltd.
- Bank of China Limited - The Bank of Tokyo Mitsubishi Ufj Ltd.
- Citibank N.A. - The Hongkong & Shanghai B.C.
- Deutsche Bank Ag.

You might also like