You are on page 1of 7

c 

      



  
October 13th, 2009 ‡ Related ‡ Filed Under

Akibat Modernisasi dan Globalisasi terhadap Budaya Indonesia

Suatu kemajuan akan menghasilkan dampak positif dan negatif. Hal ini harus dapat kalian sadari
betul agar dapat meminimalkan dampak negatif yang merugikan serta memaksimalkan dampak
positif yang menguntungkan.

a . Akibat Positif Globalisasi


Semakin dipercayanya kebudayaan Indonesia; dengan adanya internet, kalian bisa mengetahui
kebudayaan-kebudayaan bangsa lain, sehingga dapat dibandingkan ragam kebudayaan
antarnegara, bahkan dapat terjadi adanya akulturasi budaya yang akan semakin memperkaya
kebudayaan bangsa. Dengan memperbandingkan itu pula kalian dapat mengetahui kekurangan
dan kelebihan budaya Indonesia bila dibandingkan dengan kebudayaan bangsa-bangsa lain.2)
Ragam kebudayaan dan kekayaan alam negara Indonesia lebih dikenal dunia; dulu mungkin
masyarakat Eropa hanya mengenal Bali sebagai objek wisata di Indonesia. Namun, seiring
dengan perkembangan teknologi komunikasi, masyarakat Eropa mulai mengenal keindahan alam
Danau Toba di Sumatra Utara, panorama Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara, keaslian alam
Perairan Raja Ampat di Papua, kelembutan tari Bedoyo Ketawang dari Solo (Jawa Tengah),
keanggunan tari Persembahan dari Sumatra Barat, atau kemeriahan tari Perang dari suku Nias di
Sumatra Utara.
b . Akibat Negatif Globalisasi
1) Munculnya guncangan kebudayaan (cultural shock); guncangan budaya umumnya dialami
oleh golongan tua yang terkejut karena melihat adanya perubahan budaya yang dilakukan oleh
para generasi muda. Cultural Shock dapat diartikan sebagai ketidaksesuaian unsur-unsur yang
saling berbeda sehingga menghasilkan suatu pola yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat
yang bersangkutan. Perubahan unsur-unsur budaya seringkali ditanggapi oleh masyarakat dengan
beragam. Bagi masyarakat yang belum siap menerima perubahan-perubahan yang terjadi maka
akan timbul goncangan (shock) dalam kehidupan sosial dan budayanya yang mengakibatkan
seorang individu menjadi tertinggal atau frustasi. Kondisi demikian dapat menyebabkan
timbulnya suatu keadaan yang tidak seimbang dan tidak serasi dalam kehidupan. Contoh: di era
globalisasi ini unsur-unsur budaya asing seperti pola pergaulan hedonis (memuja kemewahan),
pola hidup konsumtif sudah menjadi pola pergaulan dan gaya hidup para remaja kita. Bagi
individu atau remaja yang tidak siap dan tidak dapat menyesuaikan pada pola pergaulan tersebut,
mereka akan menarik diri dari pergaulan atau bahkan ada yang frustasi sehingga menimbulkan
tindakan bunuh diri atau perilaku penyimpangan yang lain.2) Munculnya ketimpangan
kebudayaan (cultural lag); kondisi ini terjadi manakala unsur-unsur kebudayaan tidak
berkembang secara bersamaan, salah satu unsur kebudayaan berkembang sangat cepat sedangkan
unsur lainnya mengalami ketertinggalan. Ketertinggalan yang terlihat mencolok adalah
ketertinggalan alam pikiran dibandingkan pesatnya perkembangan teknologi, kondisi ini
terutama terjadi pada masyarakat yang sedang berkembang seperti Indonesia. Untuk mengejar
ketertinggalan ini diperlukan penerapan sistem dan pola pendidikan yang berdisiplin tinggi.
Contoh: Akibat kenaikan harga BBM pemerintah mengkonversi bahan bakar minyak menjadi
gas dengan cara mensosialisasikan tabung gas ke masyarakat. Namun berhubung sebagian
masyarakat belum siap, terkait dengan kenyamanan dan keamanan penggunaan tabung gas maka
masyarakat kebayakan menolak konversi tersebut. Kondisi demikian menunjukkan adanya
ketertinggalan budaya (cultural lag) oleh sebagian masyarakat terhadap perubahan budaya dan
perkembangan kemajuan teknologi

¢  c ccc cc

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga penulisan makalah tentang ³Dampak / Pengaruh Globalisasi Bagi Umat Islam´ ini
dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu tugas yang telah diberikan oleh Bapak guru kepada kami.

Disadari bahwa makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan kerja sama yang baik dari
berbagai pihak, dan penulis menyadari sepenuhnya tanpa adanya bantuan dan dukungan tersebut
makalah ini mungkin tidak akan dapat diselesaikan tepat waktu.

Terkait dengan semua itu pada kesempatan yang sangat berbahagia ini penulis mengucapkan
terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak-bapak guru yang telah
mendidik dan menempa kami, semoga jerih payah Bapak akan tercatat sebagai amal ibadah di
sisi Allah SWT Amin.

¢  

c

¢ cc

1.Y c
    

Bebrapa tahun sebelumnya, istilah globalisasi sudah menggema di seantero jagat. Kata
] Yseakan menjadi buah bibir setiap insan yang berfikir dan membayangkan
terwujudnya kehidupan global di era sekarang ini. Kemajuan sains dan teknologi sudah
mencapai perkembangan yang amat pesat, termasuk di Negara kita Indonesia. Kini
pembangunan di Negara kita telah mencapai kemajuan yang sangat pesat, terlebih sejak
bergulirnya era reformasi hingga saat sekarang ini.

Dalam bidang ekonomi, sosial dan politik dimasing-masing diseluruh dunia keberadaan umat
islam saat ini boleh dikata belum seberapa menggembirakan. Dalam bidang politik masih banyak
umat islam yang mengalami penindasan dan tekanan, bahkan masih ada yang hidup dibawah
tekanan keidiktatoran pemerintah setempat, hidupnya dibawah bayang-bayang terror dan
ancama. Dari segi ekonomi juga mengalami masalah serupa, tidak sedikit dari umat islam yang
hidup dibawah garis kemiskinan akibat ketidakadilan kaum kapitalis dan kaum borjuis,
khususnya di Negara Eropa dan Amerika. Sektor-sektor perekonomian banyak diskuasai mereka.
Akibatnya umat Islam terpinggirkan, umat Islam tidak dapat tampil seabagai subyek namun
malah sebagai obyek..

Keadaan ini sesungguhnya tak lain adalah disebabkan karena minimnya Sumber Daya Manusia
(SDM) dari umat Islam. Sesungguhnya banyak diantara kita yang menghuni lahan dan
pekarangan yang subur, namun saying mereka tidak mampu mengolahnya. Kekayaan alam yang
mereka miliki dikeruk oleh orang-orang asing yang memiliki modal besar dan sumber daya yang
memadai. Kita umat Islam memiliki kekayaan sumber daya alam yang cukup, tetapi dilain pihak
kita masih miskin dengan sunber daya manusia, bahkan sampai saat dan detik ini kita belum
memiliki tenaga-tenaga yang professional.

Bila kita ingin mengejar ketertinggalan ini dan mampu bersaing dengan orang-orang diluar
Islam, maka kunci utamanya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Karena,
betapapun kita memiliki sumber daya yang melimpah, baik sumber daya alam maupun jumlah
penduduk, tetapi potensi seperti ini sudah tidak bisa diandalkan di zaman ultra moderen sekarang
ini. Kini kunci itu terletak pada sumber daya manusia dengan penguasaan IPTEK. Kita semua,
kjususnya umat Islam yang hidup di abad moderen ini tidak bisa tinggal diam dan berperan
sebagai penonton, menjadi obyek pembangunan dan modernisasi, namun hendaknya ikut
menjadi subyek pembangunan. Kita harus sadar bahwa tantangan yang kita hadapi tidak semakin
ringan, malah justru semakin berat. Oleh karena itu, kita tidak cukup menunggu dan menunggu
datangnya uluran tangan orang lain, namun kita harus bangkit dan menyongsong masa depan
yang lebih cerah.

1.Y     

Kita semua adalah insan yang ditakdirkan hidup untuk dizaman sekarang ini, disadari atau tidak
pasti akan tersentuh oleh modernisasi dan era globalisasi. Dimana suatu Zaman yang
sesungguhnya biasa-biasa saja seakan-akan menjadi sesuatu yang langka, hebat, luar biasa dan
mengagumkan serta menjanjikan dan penuh harapan, terutama oleh orang-orang Barat yang non
Islam.

Dalam menyikapi arus modernisasi dan arus era globalisasi ini, kita seabagai umat Islam
hendaknya bersikap wajar dan biasa-biasa saja. Kita tak perlu terkejut, terperangah, kagum,
apalagi sampai kita terbius dengan adanya slogan-slogan dari barat yang seakan-akan membius
kita semua. Globalisasi yang dikemas mereka seakan-akan menjadi obat penawar rindu,
penenang hati dan hiburan, atau bahkan menjanjikan suatu kehidupan yang lebih baik. Padahal
sesungguhnya istilah globalisasi yang mereka lancarkan itu sesungguhnya tertinggal jauh dari
Islam.

Hal ini bukannya mengada-ada atau ingin menutupi kekurangan yang dimiliki Islam, namun
fakta dilapangan telah menunjukkan bahwa kita semua umat Islam dan penghuni bumi telah
menyaksikan, bahkan merasakannya, sesungguhnya arus modernisasi dan era globalisasi telah
menimbulkan dua dampak, yaitu : 1). Dampak positif dan 2). Dampak negatif. Namun bagi kita
umat Islam khususnya dampak negative telah mulai mendominasi mepengaruhi dan merusak
generasi Islam yang merupakan salah satu tulang punggung untuk tegaknya pilar-pilar Islam.

1.Y ±    

Adapun rumusan dari permasalahan di atas adalah sebagai berikut :

1.Y apakah globalisasi itu ?


2.Y bagaimana dampak globalisasi terhadap umat Islam?
3.Y bagaimana sikap umat Islam dalam menghadapi tantangan globalisasi ?

1.Y !   ¢  


1.Y Tujuan Penulisan.

Adapun tujuan penulis membuat makalah ini adalah ingin mengingatkan kepada kita semua
khususnya generasi muda Islam, agar menyadari sepenuhnya bahwa umat Islam kini benar-benar
dihadapkan pada tatantangan zaman dan masa depan yang makin berat. Perkembangan yang
terjadi disegala bidang kehidupan masyarakat semakin menuntut terpenuhinya sumber daya
manausia dengan kualitas yang semakin tinggi. Hal ini tidak mungkin diraih atau dicapai kecuali
dengan mengatur strategi pendidikan Islam agar disesuaikan dengan perkembangan keadaan,
utamanya dalam menjawab tantangan pembangunan tanpa harus keluar dari koredor atau garis-
garis tuntunan atau syari¶at Islam.

2. Manfaat Penulisan.

Dengan adanya tugas pembuatan makalah ini diharapakan memiliki manfaat sebagai berikut :

1.Y Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menulis secara ilmiah
2.Y Dapat mengetahuai bagaimana dampak / pengaruh globalisasi terhadap umat Islam.
3.Y Diharapkan bagi pihak lain untuk memberikan sumbangan pikiran bagi pembinaan dan
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang sistematika penulisan karya ilmiyah.

c

¢ ccc

1.Y c     


  

Dewasa ini kemajuan sains dan teknologi telah mencapai perkembangan yang sangat pesat,
termasuk di Negara kita Indonesia. Pembangunan di Negara kita juga telah mencapai kemajuan
yang demikian pesat, terutama sejak bergulirnya era reformasi hingga saat ini. Karenanya,
seiring dengan itu, marilah kita umat Islamsecara bersama-sama ikut ambil bagian dengan secara
aktif, terutama dalam pembangunan mrntal spiritual, agar umat Islam tidak sekedar maju dalam
segi fisik saja, namun juga kokoh mentalnya, tidak mudah terjebak dalam pemikiran yang
merusak.

Dalam abad teknologi ultra moderen sekarang ini, manusia telah diruntuhkan eksistensinya
sampai ketingkat mesin akibat pengaruh globalisasi. Roh dan kemuliaan manusia telah
diremehkan begitu rendah. Manusia adalah mesin yang dikendalikan oleh kepentingan financial
untuk menuruti arus hidup yang materialistis dan sekuler. Martabat manusia berangsur-angsur
telah dihancurkan dan kedudukannya benar-benar telah direndahkan. Globalisasi adalah
merupakan gerakan yang telah dan sedang dilakukan oleh Negara-negara Barat Sekuler untuk
secara sadar atau tidak, akan menggiring kita pada kehancuran peradaban.

Sebagaimana telah kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari, baik secara langsung maupun
melalui media cetak dan elektronik, mulai dari prilaku, gaya hidup, norma pergaulan dan tete
kehidupan yang dipraktekkan, dipertontonkan dan dicontohkan oleh orang-orang Barat akhir-
akhir ini semakin menjurus pada kemaksiatan. Apa yang mereka suguhkan sangat berpengaruh
terhadap pola piker umat Islam. Tak sedikit dari orang-orang Islam yang secara perlahan-lahan
menjadi lupa akan tujuan hidupnya, yang semestinya untuk ibadah, berbalik menjadi malas
ibadah dan lupa akan Tuhan yang telah memberikannya kehidupan. Akibat pengaruh
modernisasi dan globalisasi banyak manusia khususnya umat Islam yang lupa bahwa
sesungguhnya ia diciptakan bukanlah sekedar ada, namun ada tujuan mulia yaitu untuk
beribadah kepada Allah SWT.

Di zaman sekarang ini, tak sedikit dari umat Islam yang lemah iman, karena telah salah kaprah
dalam menyikapi isu globalisasi. Mereka seakan-akan kedatangan tamu istimewa, tamu pujaan
hati yang telah lama diagung-agungkan. Sehingga dalam bayangan mereka, globalisasi adalah
segala-galanya dan merupakan puncak dari modernisasi. Padahal ia sesungguhnya adalah tipu
daya dari bangsa Barat belaka yang sengaja menjerat dan akan menjerumuskan umat Islam.
Sesungguhnya globalisasi tidak jauh beda dengan imprialisme. Penyebaran globalisasi hampir
selalu sejalan dengan penyebaran Neoliberalisme.

Globalisasi dengan konotasi itu merupakan penghambaan dan penjajahan terhadap bangsa-
bangsa di dunia agar tunduk pada prinsip-prinsip barat yang rusak dan menyesatkan. Globakisasi
merupakan program yang bertujuan untuk mendayagunakan teknologi sebagai alat untuk
mengokohkan kedudukan kepentingan Negara adidaya, memperbudak bangsa-bangsa lemah,
menyedot sumber daya alamnya, meneror rakyatnya, manghambat perjalanannya, memadamkan
kekuatannya, menghapus identitasnya dan mengubur keasliannya, reformasinya serta
pembangunan peradabannya. Dengan kata lain globalisasi merupakan gurita yang menelikung
dan mencekik leher dunia Islam.

Sasaran yang dikumandangkan globalisasi adalah menghilangkan jarak dan batas, serta
perbedaan antara umat manusia yang berbeda-berbeda agar didomonasi kapitalisme yang tanpa
batas, dikuasai informasi tanpa pengawasan. Dengan globalisasi semua keyakinan, pendapat dan
pemikiran berbaur dan melebur sehingga yang tersisa hanyalah pemikiran materialisme Barat
yang turanik. Lebih tegas lagi bahwa globalisasi menginginkan agar setiap elmen dunia
khususnya umat Islam melepaskan keperibadiannya, keyakinannya, prinsip-prinsipnya untuk
kemudian mengikuti pemikiran Barat dalam semua pola kehidupan.
Melihat strategi yang dicanangkan Barat dalam isu globalisasi di atas sungguh amat busuk.
Mereka mempunya agenda terselubung dalam mengikis habis ajaran Islam yang dianut bangsa
timur. Penyebaran itu mereka lakukan melalui penyebaran informasi dengan sistem teknologi
moderennya yang dapat mengirim informasi keseluruh penjuru dunia. Melalui jalur ini mereka
menguasai public opini yang tidak jarang berisi serangan, hinaan, pelecehan dan hujatan
terhadap Islam dan mengesankan agama Islam sebagai teroris. Perang yang mereka lancarkan
bukan hanya perang senjata namun juga perang agama. Mereka berusaha meracuni dan menodai
kesucian Islam lewat idiologi sekuler, politik, ekonomi, sosbud, teknologi, komunikasi,
keamanan dan sebagainya. Dengan berbagai cara mereka berusaha menjauhkan umat Islam dari
agamanya. Secara perlahan-lahan tapi pasti mereka menggerogoti Islam dari dalam dan tujuan
akhirnya adalah melenyapkan Islam dari muka bumi.

Globalisasi bagi umat Islam tidak perlu diributkan, diterima ataupun ditolak, namun yang paling
penting Dari semua adalah seberapa besar peran Islam dalam menata umat manusia menuju
tatanan duniabaru yang lebih majudan beradab. Bagi kita semua, ada atau tidaknya istilah
globalisasi tidak menjadi masalah, yang penting ajaran Islam sudah benar-benar diterima secara
global, secara mendunia oleh segenap umat manusia, diterapkan dalam kehidupan masing-
masing pribadi, dalam berkeluarga, bertetangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sebagai umat Islam hendaknya nilai moderen jangan kita ukur dari moderennya pakaiannya,
perhiasan dan penampilan, namun moderen bagi umat Islam adalah moderen dari segi pemikiran,
tingkah laku, pergaulan, ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, social budaya, politik dan
keamanan yang dijiwai akhlakul karimah, dan disertai terwujudnya masyarakat yang adil,
makmur, sejahtera dalam naungan ridha Allah SWT.

Untuk itu kita sebagai generasi Islam tidak boleh lengah dalam menghadapi maslah modernisasi
dan globalisasi ini. Mari kita membentengi diri dan keluarga kita dengan keimanan dan
ketaqwaan serta akhlakul karimah yang disertai dengan sumber daya yang kuat, terampil dan
didukung oleh semangat persatuan kebersamaan. Insya Allah kita akan diberikan kekuatan dan
kemenangan oleh Allah SWT dalam membela dan mempertahankan kejayaan agamanya yang
suci ini.

c

¢ ¢

1.Y c"  

Di zaman sekarang ini, tak sedikit dari umat Islam yang lemah iman, karena telah salah kaprah
dalam menyikapi isu globalisasi. Mereka seakan-akan kedatangan tamu istimewa, tamu pujaan
hati yang telah lama diagung-agungkan. Sehingga dalam bayangan mereka, globalisasi adalah
segala-galanya dan merupakan puncak dari modernisasi. Padahal ia sesungguhnya adalah tipu
daya dari bangsa Barat belaka yang sengaja menjerat dan akan menjerumuskan umat Islam.
Sesungguhnya globalisasi tidak jauh beda dengan imprialisme. Penyebaran globalisasi hampir
selalu sejalan dengan penyebaran Neoliberalisme
Globalisasi dengan konotasi itu merupakan penghambaan dan penjajahan terhadap bangsa-
bangsa di dunia agar tunduk pada prinsip-prinsip barat yang rusak dan menyesatkan. Globakisasi
merupakan program yang bertujuan untuk mendayagunakan teknologi sebagai alat untuk
mengokohkan kedudukan kepentingan Negara adidaya, memperbudak bangsa-bangsa lemah,
menyedot sumber daya alamnya, meneror rakyatnya, manghambat perjalanannya, memadamkan
kekuatannya, menghapus identitasnya dan mengubur keasliannya, reformasinya serta
pembangunan peradabannya. Dengan kata lain globalisasi merupakan gurita yang menelikung
dan mencekik leher dunia Islam.

1.Y 


Kepada rekan-rekan generasi muda umat Islam yang kini sedang menempuh study di lembaga
pendidikan Islam, baik di pondok-pondok pesantren, madrasah diniyah, ataupun di perguruan
tinggi, mari kita bekali diri dengan ilmu pengetahuan agama dan sains serta teknologi. Kami
harapkan kepada pondok-pondok pesantren jangan hanya semata-mata mengajarkan ilmu agama
dari kitab-kitab kuning saja, namun juga harus membuka pendidikan yang berorientasi pada
sains dan teknologi.

Karena umat Islam harus memiliki media komunikasi yang canggih untuk mengimbangi era
modernisasi dan globalisasi yang serba canggih ini, baik teknologi informasi maupun
komunikasi. Dan yang terpenting sekarang ini adalah, mari kita semua sama-sama berusaha
membentengi diri dan keluarga dengan keimanan, ketaqwaan dan akhlakul karimah dibarengi
dengan sumber daya yang kuat, keterampilan kerja, ilmu pengetahuan dan teknologi, didukung
semangat persatuan dan kesatuan, insya Allah kita akan diberi kemenangan dan kejayaan oleh
Allah sepanjang waktu dan zaman.

You might also like