Professional Documents
Culture Documents
A. JUDUL
Mengubah Kulit Lidah Buaya (Aloe Vera) Yang Terbuang Menjadi Teh
Tubruk Berkualitas dan bernilai Ekonomi
Hampir sebanyak 80% hasil panen dipasok untuk memenuhi kebutuhan industri lokal,
sedangkan selebihnya diekspor. Wong Coco, salah satu produsen aneka olahan
minuman juga memperoleh bahan baku dari daerah tersebut.
Keistimewaan lidah buaya ini terletak pada gel-nya yang dapat membuat kulit
tidak cepat kering dan selalu kelihatan lembab, hal ini dikarenakan adanya senyawa
lignin dan polisakarida yang memberi kemampuan untuk menembus kulit secara baik
sekaligus sebagai media pembawa zat nutrisi kulit, tingkat kadar keasaman (PH) yang
sama dengan kulit manusia membuat lidah buaya aman digunakan sebagai kosmetik
kulit. Kandungan senyawa kimia pelepah lidah buaya lebih dari 200 jenis. Bagian
terbesar kandungan gel lidah buaya adalah air (98,5%), karbohidrat (0,3%), asam
amino, lipid, sterol, tanin, dan beberapa enzim. Asam amino yang terkandung
didalamnya dapat membantu perkembangan sel-sel baru, sekaligus menghilangkan
sel-sel yang telah mati. Selain itu, gel yang terkandung dalam lidah buaya
mengandung Aloectin B yang berguna sebagai pelindung luka dan mempercepat
tingkat penyembuhan sehingga banyak digunakan untuk mengobati luka bakar.
Menurut seorang pengamat makanan kesehatan (suplemen), Dr. Freddy Wilmana,
MFPM, Sp.FK, Aloe vera mengandung 72 jenis zat yang diperlukan oleh tubuh dan
18 diantaranya adalah asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim,
hormon, dan zat golongan obat lain seperti antibiotik, antiseptik, antibakteri,
antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan,
antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.
Keunggulan lain lidah buaya ini dibanding tanaman lain yaitu pemeliharaan mudah,
produksi lebih tahan lama daripada tanaman lainnya dan terhadap hama tanaman.
Prospek tanaman lidah buaya sangat luas di antaranya sebagai tanaman obat( missal
laksatif, penghilang sakit karena gigitan serangga, obat asma dan batuk, penyembuh
luka, obat rematik, dan immunodulator), bahan baku kosmetika alami, tabir surya
alami, anti aging, anti inflamasi, shampoo, makanan dan minuman.
Manfaat produk yang dihasilkan dari lidah buaya dapat berupa shampo, pasta
gigi, makanan, dan aneka macam kosmetik lainnya bahkan ada yang dijual dalam
bentuk minuman sari lidah buaya dan koktail. Kegunaannya bagi kesehatan manusia
antara lain untuk mengobati sakit kepala/pusing, sembelit, luka bakar/infeksi, kejang
pada anak, kurang gizi, batuk rejan, muntah darah, kencing manis, wasir, peluruh haid
dan penyubur rambut.
3
Melihat manfaat yang begitu besar tersebut tidak salah jika lidah buaya
mampu menjadi tanaman unggulan di Kalimantan Barat khususnya Pontianak.
Namun, pemanfaatannya kebanyakan hanya berfokus pada penggunaan daging buah,
dan untuk kulit masih menjadi limbah. Tetapi sebenarnya untuk kulit lidah buaya juga
bisa di manfaatkan sebagai bahan pangan berupa teh lidah buaya, sehingga dalam hal
ini dapat memanfaatkan limbah yang tidak digunakan menjadi alternative pangan
yang bernilai ekonomis. Teh lidah buaya merupakan bentuk olahan dari kulit lidah
buaya yang dapat di sedu seperti meminum teh dari daun teh. Teh lidah buaya
memiliki khasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap beberapa jenis
penyakit, menghilangkan stres, menyembuhkan sakit pencernaan dan mengeluarkan
sisa zat kimia dari tubuh. Antioksidan yang terkandung dalam teh lidah buaya pun
tinggi sehingga produk teh lidah buaya akan sangat bermanfaat untuk menjaga
kesehatan dan mengobati penyakit. Pengembangan agribisnis lidah buaya di Indonesia
terpusat di Pontianak Propinsi Kalimantan Barat. Lidah buaya juga banyak
diusahakan di Pulau Jawa, tetapi skala usahanya relatif sempit dan lokasinya
terpencar.
Di Jawa, pembudidayaan lidah buaya bisa dikatakan tidak sebesar seperti di
Pontianak sehingga peluang usaha teh lidah buaya sangat besar. Pengembangan lidah
buaya berada di Jawa Barat tepatnya di daerah Bogor dan Parung. Lidah buaya di
daerah tersebut dibudidayakan secara organik. Hasil produksinya digunakan sebagai
bahan baku pembuatan minuman kesehatan lidah buaya. Sedangkan di Jawa Timur
sendiri Lidah Buaya tidak memiliki daerah pembudidayaan yang khusus karena hanya
dijadikan sebagai tanaman obat dan hias, selain itu juga masih dalam skala kecil. Dari
uraian tersebutlah penulis tertarik untuk mencoba memanfaatkan kulit daun lidah
buaya sebagai minuman teh berkhasiat tinggi, karena selain masih minimnya pesaing
terutama di Jawa Timur, pola konsumsi masyarakat saat ini juga cenderung menyukai
produk terobosan baru yang jarang atau belum ada sebelumnya, sehingga produk teh
lidah buaya ini berpeluang untuk semakin memperkenalkan lidah buaya sebagai
tanaman obat bernilai tinggi dan bernilai ekonomis.
C. PERUMUSAN MASALAH
Program ini akan difokuskan pada pemecahan masalah-masalah yang
dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimana proses pembuatan teh berbahan dasar kulit lidah buaya (Aloe Vera)?
4
2. Bagaimana strategi pemasaran yang tepat untuk memasarkan teh berbahan dasar
kulit lidah buaya (Aloe Vera)?
3. Bagaimana analisa ekonomi tentang usaha teh berbahan dasar kulit lidah buaya
(Aloe Vera)?
D. TUJUAN
Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa ini adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan proses pembuatan teh berbahan dasar kulit lidah buaya (Aloe
Vera).
2. Mengembangkan strategi pemasaran yang tepat untuk memasarkan teh berbahan
dasar kulit lidah buaya (Aloe Vera).
3. Mendeskripsikan analisa ekonomi tentang usaha teh berbahan dasar kulit lidah
buaya (Aloe Vera).
F. KEGUNAAN
Adapun kegunaan dari Program Kreativitas Mahasiswa ini sebagai berikut.
1. Bagi Masyarakat
a. Meningkatkan pendapatan masyarakat dengan adanya peluang usaha baru,
yaitu pembuatan teh dari kulit lidah buaya.
b. Menambah nilai ekonomi lidah buaya di Indonesia.
c. Memperkenalkan khasiat lidah buaya kepada masyarakat bukan hanya sebagai
shampoo atau tanaman hias.
d. Mengurangi pengangguran di Indonesia
2. Bagi Mahasiswa
a. Menambah pengetahuan mahasiswa.
b. Sebagai upaya pengaplikasian pengetahuan yang telah dimiliki sehingga
mampu menciptakan produk yang berguna bagi masyarakat dan bernilai
ekonomis.
5
Dapat pula di pasarkan dengan membuat teh racik yaitu dengan membuka
stand yang khusus melayani racikan teh tubruk sehingga dapat diminum langsung
di tempat dalam keadaan masih hangat. Sementara teh tubruk kemasan tetap
dipasarkan dengan cara dititipkan pada toko.
Adapun pemasaran teh dari kulit lidah buaya adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan pemasaran dilakukan dengan memilih pasar sasaran yang dituju,
strategi yang digunakan, dan kemudian menganalisis peluang pasar.
2. Menentukan harga teh lidah buaya.
3. Mendistribusikan teh dari kulit lidah buaya melalui pedagang besar, agen, dan
pengecer.
4. Mempromosikan produk melalui promosi pribadi dan periklanan, seperti
penyebaran pamflet dan memperkenalkan teh dari kulit lidah buaya ke toko-toko
di Indonesia.
5. Evaluasi dan pengawasan pemasaran teh dari kulit lidah buaya.
Analisis Ekonomi
Biaya tetap (Fixed Cost) untuk pack teh kulit lidah buaya.
Biaya bahan baku Rp 3.930.000
Biaya perlengkapan Rp 216.000
Biaya transportasi Rp 200.000
Biaya pemasaran Rp 206.500
Biaya konsumsi Rp 750.000
Jumlah biaya tetap Rp 5.302.500
Biaya Variabel (Variabel Cost) untuk pack teh kulit lidah buaya
Biaya penyusutan peralatan Rp 122.083
Biaya listrik dan telepon Rp 450.000
Jumlah Biaya variabel Rp 572.083+
Biaya total (Total Cost) Rp 5.874.583
H. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan program kreatifitas mahasiswa ini melalui beberapa
prosedur yang dijabarkan sebagai berikut.
Riset pemasaran
Evaluasi Program
Membuat Laporan
I. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 4 bulan dengan rincian sebagai
berikut.
Tabel. Rincian kegiatan program yang akan dilaksanakan
Tabel 2
N Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
Kegiatan
o
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1. Konsultasi
Pembimbing
2. Riset Market
3. Membuat
Rancangan
Desain
4. Penyiapan
Tempat
5. Melakukan
Kegiatan
6. Merintis
Jaringan
11
Pemasaran
7. Evaluasi
Program
8. Membuat
Laporan dan
Rencana ke
depan
J. RANCANGAN BIAYA
1. Biaya Peralatan dan Perlengkapan
Timbangan 1 buah @ 100.000 =Rp 100.000
Bak ukuran besar 2 buah @ 30.000 =Rp 60.000
Pisau 3 x @ 5.000 =Rp 15.000
Panci 4 x @25.000 =Rp 100.000
Karung Jemur 5 buah x @ 5.000 =Rp 25.000
Baskom 10 buah x @ 10.500 =Rp 105.000
Sendok pengaduk 5 buah @ 3.000 =Rp 15.000
Termos Es 1 buah @ 100.000 =Rp 100.000
Kompor Gas 2 buah @ 275.000 =Rp 550.000
Tabung Gas 3 buah @125.000 =Rp 375.000
Gas LPG 16 tabung ukuran 3 kg @ 13.500 =Rp 216.000
Telenan 4 buah @ 5.000 =Rp 20.000+
Total Biaya Peralatan dan Perlengkapan 1.681.000
2. Biaya Bahan
Kulit lidah buaya 20 karung @ 100.000 =Rp 2.000.000
Gula Putih 50 kg @ 13.000 =Rp 650.000
Air mineral 80 galon @ 10.000 =Rp 800.000
Essen melati 48 botol @ 5.000 =Rp 240.000
Es Batu 120 balok @ 2.000 =Rp 240.000+
Total Biaya Bahan 3.930.000
3. Biaya Pengemasan
Botol kemasan isi 100 gram 200 botol @ 2500 =Rp 500.000
Kertas label 400 buah @ 1.200 =Rp 480.000
12
K. LAMPIRAN
1. BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK
A. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Identitas Diri
Nama : Rochman Hadi Mustofa
NIM : 108431417966
Fakultas/Jurusan/Prodi : Ekonomi/EKP/S1 Pendidikan Ekonomi
13
b. Riwayat Pendidikan
1. TK Al-Hidayah (1994-1996)
2. SDN Bacem V (1996-2002)
3. SLTPN I Ponggok (2002-2005)
4. SMAN I Srengat (2005-2008)
5. Universitas Negeri Malang
Jurusan Ekonomi Pembangunan (2008-sekarang)
Dengan ini saya menyatakan bahwa biodata ini ditulis dengan sebenarnya.
B. Anggota Kelompok 1
a. Identitas Diri
Nama : Achmad Ashrori Nahrun
NIM : 906322403622
Fakultas/Jurusan/Prodi : MIPA/Fisika/S1 Fisika
Tempat, tanggal lahir : Tulungagung, 05 Agustus 1987
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat rumah : Ds. Tanen RT 02/03 Rejotangan, Tulungagung
14
b. Riwayat Pendidikan
1. TK RA PSM Tanen (1992-1994)
2. SD Islam PSM Tanen (1994-2000)
3. SMP Islam PSM Tanen (2000-2003)
4. MAN Rejotangan (2003-2006)
Dengan ini saya menyatakan bahwa biodata ini ditulis dengan sebenarnya.
C. Anggota Kelompok 2
a. Identitas Diri
Nama : Fuad Noor Heza
NIM : 109711423843
Fakultas/Jurusan/Prodi : FIK/PJKR/S1 PJKR
Tempat, tanggal lahir : Ponorogo, 28 Februari 1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat rumah : Jl. Lawu 06, Ponorogo
15
b. Riwayat Pendidikan
1. TK Aisyah (1995-1997)
2. SD Ma’arif Ponorogo (1997-2003)
3. SMPN 3 Ponorogo (2003-2006)
4. SMAN 3 Ponorogo (2006-2009)
5. Universitas Negeri Malang
Jurusan PJKR (2009-sekarang)
Dengan ini saya menyatakan bahwa biodata ini ditulis dengan sebenarnya.
D. Anggota Kelompok 2
a. Identitas Diri
Nama : Rizal Dwi Putra
NIM : 209711429549
Fakultas/Jurusan/Prodi : FIK/PJKR/S1 PJKR
Tempat, tanggal lahir : Ponorogo, 06 Januari 1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat rumah : Jl.Urip Sumoharjo 62, Ponorogo
16
b. Riwayat Pendidikan
1. TK Bhayangkari (1995-1997)
2. SD Muhammadiyah (1997-2003)
3. SMPN 6 Ponorogo (2003-2006)
4. SMAN 3 Ponorogo (2006-2009)
5. Universitas Negeri Malang
Jurusan PJKR (2009-sekarang)
Dengan ini saya menyatakan bahwa biodata ini ditulis dengan sebenarnya.
Dosen Pembimbing,
NIP. 197203092003121001