You are on page 1of 23

Artikel Kesehatan

SISTEM EKSKRESI
PADA MANUSIA

Disusun Oleh:

ASTI YULIADHA
&
SILVIA RIZKI

Banda Aceh
September, 2010

1
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Gambar 1. Sistem ekskresi manusia

Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa
hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat makanan,
misalnya: karbondioksida (CO2), air (H2O), amonia (NH3), urea dan zat warna empedu. Zat
sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena
bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit.

Fungsi Sistem Ekskresi yaitu:

1. Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh
2. Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi)
3. Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi)
4. Homeostasis

Organ atau alat-alat ekskresi pada manusia terdiri dari:


1. Paru-paru,
2. Hati,
3. Kulit, dan
4. Ginjal.

2
I. PARU-PARU (PULMO)

Gambar 2. Paru-paru

Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang
dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan
yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.
Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus
oleh selaput yang disebut selaput pleura.

A. FUNGSI PARU-PARU
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena
tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru
berfungsi untuk mengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR (H2O).
Di dalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan
karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap
karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di
paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru
melalui hidung.
Penguraian karbohidrat (glukosa) dan lemak kecuali menghasilkan energi akan
menghasilkan zat sisa berupa CO2 dan H2O yang akan dikeluarkan lewat paru-paru.
Seseorang yang berada dalam daerah dingin waktu ekspirasi akan tampak
menghembuskan uap. Uap tersebut sebenarnya merupakan karbondioksisa dan uap
air yang dikeluarkan saat terjadi pernafasan.

3
B. KELAINAN-KELAINAN PADA PARU-PARU
Kelainan-kelainan pada paru-paru, diantaranya adalah:
1. Asma
Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh
penyumbatan saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi
terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.

Gambar 3. Anatomi Paru-paru yang terserang Asma

2. Kanker Paru-Paru
Kanker paru - paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh
kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu
asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini
mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.

4
Gambar 4. Kanker Paru-paru

3. Emphysema, adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh


darahnya terisi udara.

Gambar 5. Emfisema Paru

C. CARA MENGATASI KELAINAN PADA PARU-PARU


Upaya menghindari dan mengatasi kelainan-kelainan pada paru-paru adalah dengan
menjalankan pola hidup sehat, diantaranya:
1. Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi
secara teratur
2. Berolah raga dengan teratur
3. Istirahat minimal 6 jam per hari

5
4. Mengindari konsumsi rokok, minum minuman beralkohol dan narkoba
5. Hindari Stress

Gambar 5. Tubuh Seorang Perokok

2. HATI (HEPAR)

Gambar 6. Hati Manusia

Hati merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Letaknya di
dalam rongga perut sebelah kanan atas. Berwarna merah tua dengan berat mencapai 2

6
kilogram pada orang dewasa. Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri. Hati mendapat
suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari
usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan
empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel
perombak sel darah merah yan gtelah tua disebut histiosit.
Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih
kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol
dan juga bacteri serta obat-obatan. Zat warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang
telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.
Zat racun yang masuk ke dalam tubuh akan disaring terlebih dahulu di hati sebelum beredar
ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan dan alkohol dari sistem
peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan getah empedu.

A. FUNGSI HATI
Hati merupakan organ yang sangat penting, berfungsi untuk:
1. Menghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah
2. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit
penyakit
3. Mengubah zat gula menjadi glikogen dan menyimpanya sebagai cadangan
gula
4. Membentuk protein tertentu (albumin dan globulin) dan merombaknya
5. Tempat untuk mengubah pro vitamin A menjadi vitamin A
6. Tempat pembentukan protrombin dan fibrinogen yang berperan dalam
pembekuan darah
7. Merombak kelebihan asam amino (deaminasi)
8. Tempat pembentukan urea

Zat warna empedu hasil perombakan sel darah merah yang telah rusak tidak
langsung dikeluarkan oleh hati, tetapi dikeluarkan melalui alat pengeluaran lainnya.
Misalnya, akan dibawa oleh darah ke ginjal dan dikeluarkan bersama-sama di dalam
urin.

7
B. KELAINAN-KELAINAN PADA HATI

Gambar 7. Efek dari hati yang tidak sehat

1. Hepatitis
Gangguan pada hati yang umumnya dijumpai di masyarakat saat ini adalah
HEPATITIS atau PENYAKIT KUNING. Disebut demikian karena tubuh penderita
menjadi kekuningan, disebabkan zat warna empedu beredar ke seluruh tubuh.
Penyakit ini disebabkan oleh serangan virus yang dapat menular melalui makanan,
minuman, jarum suntik dan transfusi darah.
Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Penyebab penyakit hepatitis
yang utama adalah virus. Virus hepatitis yang sudah ditemukan sudah cukup banyak
dan digolongkan menjadi virus hepatitis A, B, C, D, E, G, dan TT.
Beberapa jenis hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah:

8
a. Hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA)

Gambar 8. Hepatitis A

b. Hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB)


c. Hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC)

Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin hepatitis, menjaga kebersihan


lingkungan. menghindari kontak langsung dengan penderita hepatitis dan tidak
menggunakan jarum suntik untuk pemakaian lebih baik satu kali. Beberapa hepatitis.
antara lain hepatitis A dan B. Penderita hepatitis mengalami perubahan warna kulit
dan putih mata menjadi berwarna kuning. Urine penderita pun berwarna kuning.
bahkan kecokelatan seperti teh.

2. Sirosis Hati
Sirosis hati adalah kelainan pada hati yang ditandai dengan timbulnya jaringan
parut dan kerusakan sel-sel normal hati. Sirosis hati sering terjadi pada peminum
alkohol, keracunan obat-obatan, infeksi bakteri. atau komplikasi hepatitis. Karena
hati merupakan organ yang mempunyai banyak fungsi vital, sirosis hati akan
menimbulkan beberapa akibat, antara lain gangguan kesadaran, koma, dan kematian.
Pengobatan sirosis hati ditujukan pada penyebab utamanya, pemulihan fungsi hati.
sampai transplantasi hati.

9
Gambar 9. Perbandingan hati yang normal dan sirosis hati

C. MENGATASI KELAINAN-KELAINAN PADA HATI


Cara mengatasi kelainan-kelainan pada hati diantaranya adalah dengan:
1. Pemberian vaksinasi
2. Makan makanan yang sehat
3. Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang
4. Berolahraga dengan teratur
5. Sterilisasi penggunaan jarum suntik
6. Menghindari pergaulan bebas (berganti-ganti pasangan)

III. KULIT

10
Gambar 10. Kulit Manusia

Seluruh permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut
kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di lapisan
anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.

Susunan Kulit
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan
dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).

Gambar 11. Lapisan Kulit

1. Epidermis
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum
granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan
selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan
berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang
berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel
yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.

 Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.


 Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
 Stratum granulosum, mengandung pigmen
 Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar

2. Dermis

11
Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut,
pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah
kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea).
Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam
garam. terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar
rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang
berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena
mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar
rambut terdapat otot penegak rambut.

 Akar rambut
 Pembuluh darah
 Syaraf
 Kelenjar minyak (glandula sebasea)
 Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
 Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari
pengaruh suhu luar

3. Hipodermis
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak.
Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan
menahan panas tubuh.

A. FUNGSI KULIT
Sebagai alat ekskresi. kulit berfungsi mengeluarkan keringat. Fungsi kulit
yang lain, antara lain melindungi tubuh terhadap gesekan, kuman, penyinaran, panas.
dan zat kimia; mengatur suhu tubuh; menerima rangsang dari luar: serta mengurangi
kehilangan air. Kelenjar keringat menyerap air dan garam, terutama garam dapur dan
darah di pembuluh kapiler. Keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori di
permukaan kulit akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh menjadi tetap.
Pada keadaan normal. keringat akan keluar dari tubuh sebanyak sekitar 50 mL setiap
jam. Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat. antara lain
peningkatan aktivitas tubuh. peningkatan suhu lingkungan, dan goncangan emosi.

12
Emosi akan merangsang saraf simpatis untuk memperkecil pengeluaran keringat
dengan cara mempersempit pembuluh darah. Pengeluaran keringat yang berlebihan,
misalnya karena terik matahari atau kegiatan tubuh yang berlebihan, dapat
menyebabkan terjadi lapar garam. Kekurangan kadar garam darah dapat
mengakibatkan kekejangan dan pingsan.
Dapat disimpulkan, fungsi kulit antara lain sebagai berikut:
a. mengeluarkan keringat
b. pelindung tubuh
c. menyimpan kelebihan lemak
d. mengatur suhu tubuh, dan
e. tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan sinar
matahari yang mengandung ultraviolet

Proses Pembentukan Keringat


Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-
pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang
mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan
pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar
keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan
ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga
sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.

B. KELAINAN KULIT
Kulit manusia dapat mengalami gangguan karena berbagai sebab. Beberapa
kelainan dan penyakit pada kulit, sebagai berikut.
1. Skabies
Skabies disebut pula “seven-year itch”. Penyakit tersebut disebabkan oleh
parasit insekta yang sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan dapat menular pada
orang lain.
2. Eksim
Eksim merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis. Penyakit tersebut
menyebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal-gatal, dan bersisik.
3. Jerawat

13
Jerawat merupakan gangguan umum yang bersifat kronis pada kelenjar
minyak. Penyakit tersebut umumnya dialami anakanak masa remaja. Jerawat
biasanya menyerang bagian wajah, dada atas, dan punggung. Bekas jerawat dapat
menimbulkan bopeng.
Pemijitan jerawat secara tidak benar perlu kamu hindari, sebab hal tersebut
dapat menyebabkan infeksi. Cara pencegahan timbulnya jerawat yang paling
mudah yaitu makan makanan yang seimbang, cukup tidur dan olah raga, serta
rajin menjaga kebersihan kulit.
Kelainan pada kulit yang banyak dialami oleh para remaja adalah jerawat.
Ada tiga tipe jerawat, yaitu:
1. Komedo
2. Jerawat biasa
3. Cystic Acne (Jerawat Batu/Jerawat Jagung)

Banyak jenis obat dan perawatan yang ditawarkan untuk menghilangkan


jerawat. Namun, sesungguhnya alam sudah menyediakan aneka tanaman yang
mampu menghilangkan jerawat. Tanaman-tanaman itu antara lain tomat, jeruk
nipis, belimbing wuluh, mentimun, dan temulawak.
4. Biang keringat
Biang keringat dapat mengenai siapa saja; baik anak-anak, remaja, atau
orang tua. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel
kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap
tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal.
Daki, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan biang keringat.
Orang yang tinggal di daerah tropis yang kelembapannya tidak terlalu tinggi,
akan lebih mudah terkena biang keringat. Biasanya, anggota badan yang terkena
biang keringat yaitu kaki, leher, punggung, dan dada.

C. MENGATASI KELAINAN PADA KULIT


Kulit perlu mendapat perawatan yang tepat agar senantiasa sehat. Berikut 4
langkah perawatan kulit yang sangat mendasar:
1. Makan Makanan Yang Mengandung Nutrisi

14
Kulit seperti juga organ tubuh lain, terdiri atas sel-sel yang berkembang dan
membutuhkan berbagai nutrisi. Nutrisi pada kulit digunakan untuk mengaktifkan
sirkulasi darah ke kulit, menjaga kelenturan dan kekencangan kulit serta
mencegah oksidasi lemak yang menyebabkan kulit menjadi kering.
2. Minum Air Putih Minimal 8 Gelas Setiap Hari
Air berfungsi sebagai media untuk mengangkut dan membuang zat-zat yang
tidak dibutuhkan tubuh dan mencegah kekeringan. Selain 8 gelas air segar setiap
hari, asupan cairan yang baik bagi kulit bisa didapatkan dari buah dan sayuran.
3. Berolahraga Dengan Teratur
Olahraga teratur 3 kali seminggu akan membantu kelancaran sirkulasi darah,
sehingga asupan nutrisi kulit terpenuhi.
4. Mandi Untuk Membersihkan Badan
Mandi secara teratur menggunakan sabun, bermanfaat menghilangkan lemak
dan kotoran pada permukaan kulit. Namun kita perlu berhati-hati dalam memilih
sabun, karena detergen yang terkandung di dalamnya cenderung meningkatkan
pH kulit sehingga dapat menyebabkan kekeringan pada kulit.

IV. GINJAL (REN)


Dunia kedokteran biasa menyebutnya ‘ren’ (renal/kidney). Bentuknya seperti kacang
merah, berjumlah sepasang dan terletak di rongga perut sebelah kanan depan dan kiri depan
ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri
karena di atas ginjal kanan terdapat hati. Ukurannya kira-kira 11x 6x 3 cm. Beratnya antara
120-170 gram.
Ginjal yang dibelah secara membujur akan memperlihatkan bagian-bagian korteks
yang merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga ginjal). Di bagian
korteks terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri atas badan
Malpighi dan tubulus kontortus. Badan Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan
glomerulus. Glomerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman berbentuk
mangkuk yang mengelilingi glomerulus. 'I'ubulus kontortus terdiri atas tubulus kontortus
proksimal. tubulus kontortus distal, dan tubulus kontortus kolektivus. Di antara tubuIus
kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal terdapat gelung /lengkung Henle pars
ascenden (naik) dan pars descenden (turun).

15
Penamaan beberapa bagian ginjal mengambil nama ahli yang berjasa dalam
penelitian ginjal. Kapsula Bowman mengambil nama William Bowman (l816 – 1892).
Seorang ahli bedah yang merupakan perintis di bidang saluran kentih yang mengidentifikasi
kapsula tersebut. Lengkung Henle meugambil nama Jacob Henle (1809-1885), seorang ahli
anatomi berkebangsaan Jerman yang mendeskripsikan lengkung di dalam ginjal tersebut.
Glomerulus diidentifikasi oleh seorang ahli mikroanatomi berkebangsaan ltalia bernama
Marcerllo Malpighi (1628 - 1694). Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme
dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung air, amoniak (NH 3), ureum, asam urat dan
garam mineral tertentu.

Gambar 12. Ginjal Manusia

A. FUNGSI GINJAL
1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian
tubulus ginjal
4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel
darah merah (SDM) di sumsum tulang

PROSES PEMBENTUKAN URINE


Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui
serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.
1. Penyaringan (filtrasi)

16
Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi
di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan
dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses
penyaringan.
Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-
sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil
yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium,
kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi
bagian dari endapan.
Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin
primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam
lainnya

2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)


Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap
kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal
terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino
meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis.
Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.
Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino
dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan
garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin.
Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin
sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya,
konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya
urea.

3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai
terjadi di tubulus kontortus distal.
Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal,
selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih

17
telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul
rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra.
Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea
dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna
dan bau pada urin.

Gambar 13. Proses pembentukan urine

B. KELAINAN PADA GINJAL


Kelainan-kelainan pada ginjal diantaranya adalah:
1. Nefritis
Nefritis disebabkan gangguan pada nefron karena infeksi kuman, akibatnya
kadar ureum dalam darah meningkat. Nefritis dapat menimbulkan uremia, yaitu
adanya uriene yang masuk ke dalam darah, sehingga menyebabkan penyerapan air
terganggu dan tertimbun di kaki yang disebut oedema.

2. Gagal Ginjal
Gagal ginjal merupakan kelainan pada ginjal dimana ginjal sudah tidak
dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring dan membersihkan darah
dari zat-zat sisa metabolisme.

18
Penyebab terjadinya gagal ginjal antara lain disebabkan oleh:
a. Makan makanan berlemak
b. Kolesterol dalam darah yang tinggi
c. Kurang berolahraga
d. Merokok, dan
e. Minum minuman beralkohol.

Gambar 14. Gagal Ginjal

Mengatasi Gagal Ginjal


Kemajuan ilmu pengetahuan, memungkinkan fungsi ginjal digantikan.
Penggantian fungsi tersebut dikenal dengan Renal Replacement Therapy (RRT)
atau Terapi Pengganti Ginjal (TPG). Ada dua cara TPG, yakni
transplantasi/cangkok ginjal dan dialisis/cuci darah. Dialisis/cuci darah
dibedakan menjadi:
a. HD (Hemodialisis), dialisis dengan bantuan mesin

19
Gambar 15. Hemodialisis (Cuci Darah)
b. PD (Peritoneal Dialisis), dialisis melalui rongga perut

3. Batu Ginjal
Urine banyak mengandung mineral dan berbagai bahan kimiawi. Urin
belum tentu dapat melarutkan semua itu. Apabila kita kurang minum atau sering
menahan kencing, mineral-mineral tersebut dapat mengendap dan membentuk
batu ginjal.
Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang
ditandai dengan adanya batu pada ginjal. saluran ginjal, atau kandung kemih. Batu
ginjal pada umumnya mengandung garam kalsium ( zat kapur) antara lain kalsium
oksalat, kalsium fosfat, atau campurannya. Batu ginjal merupakan kristal yang
terlihat seperti batu yang terbentuk di ginjal. Kristal-kristal tersebut akan
berkumpul dan saling berlekatan untuk membentuk formasi “batu”. Batu ginjal
terbentuk karena konsentrasi unsur-unsur tersebut dalam urine tinggi. yang
dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan pada ureter.
Penyakit ini diobati dengan cara mengeluarkan batu ginjal. Apabila batu
ginjal masih berukuran kecil, dapat dihancurkan dengan obat-obatan. Apabila batu
ginjal sudah berukuran besar, harus dikeluarkan dengan tindakan operasi. Dengan
kemajuan ilmu dan teknologi, batu ginjal dapat dihancurkan dengan gelombang
suara yang berintensitas tinggi tanpa perlu tindakan operasi.

Gambar 16. Batu Ginjal

20
4. Diabetes melitus (kencing manis)
Diabetes melitus (kencing manis) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang
ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal karena kekurangan hormon
insulin. Kelebihan glukosa darah akan dikeluarkan bersama urine. Diabetes
melitus pada anak diatasi dengan penyuntikan insulin secara rutin. Diabetes
melitus pada orang dewasa dapat diatasi dengan mengatur diet, olahlaga. dan
pemberian obat-obatan penurun kadar glukosa darah.

5. Diabetes inspidus (penyalit kuning)


Penyakit ini disebabkan tidak adanya hormon ADH, akibatnya urine
meningkat. Diabetes insipidus adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai
dengan meningkatnya jumlah urine sampai 20-30 kali lipat karena kekurangan
hormon antidiuretika (ADH). Penyakit ini dapat diatasi dengan pemberian ADH
sintetik.

6. Albuminuria 
Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan
urine penderita mengandung albumin. Albumin merupakan protein yang
bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak
terlalu banyak keluar dari darah. Albuminuria disebabkan adanya protein dalam
urine, akibatnya kerusakan atau iritasi sel ginjal karena infeksi. Penyakit ini
rnenyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang
bersama urine. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh kekurangan protein,
penyakit ginjal, dan penyakit hati.

7. Polyuria
Poliuria yaitu urine yang dikeluarkan sangat banyak dan encer, disebabkan
kemampuan nefron untuk mengadakan reabsorbsi sangat rendah atau gagal.

8. Oligouria 
Oliguria yaitu urine yang dikeluarkan sangat sedikit bahkan tidak berurine,
disebabkan oleh kerusakan ginjal secara total.

9. Kencing Batu

21
Kencing batu disebabkan pembentukan endapan zat kapur (kalium) dalam
ginjal. Endapan ini dapat terjadi pada rongga ginjal atau dalam kantong kemih.
Jika endapan terbentuk di dalam rongga ginjal disebut batu ginjal. Jika terbentuk
di dalam kantong kemih disebut kencing batu. Apabila batu tersebut menyumbat
saluran kemih antara ginjal dan kandung kemih, saluran kemih manusia yang
mirip selang akan teregang kuat karena menahan air seni yang tidak bisa keluar.
Hal itu tentu menimbulkan rasa sakit yang hebat. Baik batu ginjal maupunpun
kencing batu dapat dihilangkan dengan pembedahan {operasi), pengobatan, atau
penembakan dengan sinar laser.

10. Hematuria
Hematuria (kencing darah) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang
ditandai dengan urine penderita mengandung darah. Penyakit ini antara lain
disebabkan oleh peradangan gnjal, batu ginjal, dan kanker kandung kemih.
11. Sistis
Sistis adalah gangguan kelainan pada ginjal manusia yang berupa radang
pada membran mukosa yang menjadi pelapis kandung kemih.

22
Referensi

1. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/18/sistem-ekskresi-pada-manusia/
2. http://www.crayonpedia.org/mw/Sistem_Ekskresi_Pada_Manusia_Dan_Hubungannya
_Dengan_Kesehatan_9.1
3. http://healthguide.howstuffworks.com/asthma-in-children-and-adolescents-in-
depth.htm/printable
4. http://health.nytimes.com/health/guides/disease/asthma/quick-relief-
medications.html
5. http://www.britannica.com/EBchecked/topic/39778/asthma
6. http://yoancosmos.wordpress.com/2010/05/31/rokok-sekali-hisap-banyak-penyakit-
hinggap/
7. http://zieshila.wordpress.com/ibu-dan-anak/sistem-ekskresi-pada-manusia/
8. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/waspadai-kanker-paru-paru/
9. http://ksupointer.com/2009/rokok-cara-mati-pelan-pelan-yang-menyakitkan
10. http://ci.vbi.vt.edu/pathinfo/pathogens/HAV_2.html
11. http://www.vdh.state.va.us/epidemiology/diseaseprevention/programs/hepatitis/inde
x.htm
12. http://www.campur-aduk.com/2010/01/kriteria-child-pugh-untuk-sirosis/
13. http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/08/kelainan-dan-penyakit-pada-
kulit.html
14. http://www.blogsehat.com/2010/04/15/tips-mencegah-batu-ginjal/
15. http://sisca16always.blogspot.com/2010/07/ciri-ciri-gagal-ginjal.html
16. http://www.igdrsml.co.cc/
17. http://arlinbiocomunity-biocomunity.blogspot.com/

23

You might also like