You are on page 1of 3

SEL VOLTA DALAM KEHIDUPAN SEHARI - HARI

Meskipun sel galvani dari magnesium dan tembaga dapat bermanfaat, anda tidak akan
mau membawanya bila berkemah. Larutannya basah,gelasnya mudah pecah, dan kapasitasnya
terbatas. Untungnya para ilmuwantelah mengembangkan baterai yang lebih baik, lebih kecil,
lebih ringan, yang mempunyai voltase lebih tinggi dan awet.Bagaimana baterai dirancang?
Semakin jauh dua logam semakin besar voltase baterai yang dihasilkan. Jika anda ingin
membuat baterai bervoltase tinggi untuk radiomu, anda harus memilih logam yang berjauhan
dalam tabel tersebut. Uang logam tembaga dengan paku besi menghasilkan voltase lebih tinggi
daripada uang logam dengan nikel karena tembaga lebih jauh dari besi dan dari nikel. Meskipun
istilah baterai biasanya mengacu pada sel-sel galvani yang dihubungkan bersama, beberapa
baterai hanya mempunyai satu sel. Baterai lain mungkin mempunyai selusin atau lebih. Ketika
anda menggunakan baterai untuk menyalakan senter, radio atau CD-player, anda melengkapi
rangkaian listrik sel galvani tersebut. Untuk mendapatkan voltase lebih tinggi dari sel dengan
beda potensial yang relatif kecil dapat dilakukan dengan menghubungkan sel-sel secara seri.

1. BATERAI KARBON-SENG

Kalau anda memasukkan dua atau lebih baterai dalam senter, artinya anda menghubungkannya
secara seri. Baterai harus diletakkan secara benar sehingga memungkinkan elektron mengalir
melalui kedua sel. Baterai yang relatif murah ini adalah sel galvani karbon-seng, dan terdapat
beberapa jenis, termasuk standard dan alkaline. Jenis ini sering juga disebut sel kering karena
tidak terdapat larutan elektrolit, yang menggantikannya adalah pasta semi padat.

Pasta mangan(IV) oksida (MnO2) berfungsi sebagai katoda. Amonium klorida (NH4Cl) dan seng
klorida (ZnCl2) berfungsi sebagai elektrolit. Seng pada lapisan luar berfungsi sebagai anoda.
Reaksi yang terjadi :

anoda : Zn  Zn2+ + 2 e-
katoda : 2MnO2 + H2O + 2e- Mn2O3 + 2OH-

Dengan menambahkan kedua setengah reaksi akan membentuk reaksi redoks utama yang
terjadi dalam sel kering karbon-seng.

Zn + 2MnO2 + H2O  Zn2+ + Mn2O3 + 2OH-


Baterai ini menghasilkan potensial sel sebesar 1,5 volt. baterai ini bias digunakan untuk
menyalakan peralatan seperti senter, radio, CD player, mainan, jam dan sebagainya.

2. BATERAI ALKALI

Baterai alkali hampir sama dengan bateri karbon-seng. Anoda dan katodanya sama dengan
baterai karbon-seng, seng sebagai anoda dan MnO2 sebagai katoda. Perbedaannya terletak
pada jenis elektrolit yang digunakan. Elektrolit pada baterai alkali adalah KOH atau NaOH. Reaksi
yang terjadi adalah:

anoda: Zn + 2 OH-  ZnO + H2O + 2e


katoda: 2MnO2 + H2O + 2e-  Mn2O3 + 2OH-

Potensial sel yang dihasilkan baterai alkali 1,54 volt. Arus dan tegangan pada baterai alkali lebih
stabil dibanding baterai karbon-seng.

3. BATERAI NIKEL KADMIUM

Baterai nikel-kadmium merupakan jenis baterai yang dapat diisi ulang seperti aki, baterai HP, dll.
Anoda yang digunakan adalah kadmium, katodanya adalah nikel dan elektrolitnya adalah KOH.
Reaksi yang terjadi:

anoda : Cd + 2 OH-  Cd(OH)2 + 2e


katoda : NiO(OH) + H2O  Ni(OH)2 + OH-

Potensial sel yang dihasilkan sebesar 1,4 volt.

4. BATERAI PERAK OKSIDA

Bentuk baterai ini kecil seperti kancing baju biasa digunakan untuk baterai arloji, kalkulator, dan
alat elektronik lainnya. Anoda yang digunakan adalah seng, katodanya adalah perak oksida dan
elektrolitnya adalah KOH. Reaksi yang terjadi:

anoda : Zn  Zn2+ + 2 e-
katoda : Ag2O + H2O + 2e  2Ag + 2 OH-

Potensial sel yang dihasilkan sebesar 1,5 volt.

5. AKI

Jenis baterai yang sering digunakan pada mobil adalah baterai 12 volt timbal-asam yang biasa
dinamakan Aki. Baterai ini memiliki enam sel 2 volt yang dihubungkan seri. Meskipun lebih besar
daripada baterai karbon-seng dan relatif berat, baterai jenis ini tahan lama, menghasilkan arus
yang lebih besar, dan dapat diisi ulang. Ketika anda menyalakan mesin, baterai ini yang
menyediakan listrik untuk menyalakan mobil. Baterai ini juga menyediakan energi untuk
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh alternator mobil, seperti menghidupkan radio atau
menyalakan lampu jika mesin mati. Menghidupkan lampu atau radio terlalu lama pada saat
mesin mati akan menghabiskan baterai karena mesinlah yang mengisi ulang baterai pada saat
mobil berjalan.

Setiap sel galvani dalam baterai timbal-asam mempunyai dua elektroda-satu terbuat dari
lempeng timbal (IV) oksida (PbO2) dan yang lain logam timbal, seperti dalam Gambar 6. Dalam
tiap sel logam timbal dioksidasi sedangkan timbal(IV) oksida direduksi. Logam timbal dioksidasi
menjadi ion Pb2+ dan melepaskan dua elektron di anoda. Pb dalam timbal (IV) oksida
mendapatkan dua elektron dan membentuk ion Pb 2+ di katoda. Ion Pb2+ bercampur dengan ion
SO42- dari asam sulfat membentuk timbal (II) sulfat pada tiap-tiap elektroda. Jadi reaksi yang
terjadi ketika baterai timbal-asam digunakan menghasilkan timbal sulfat pada kedua elektroda.

PbO2 + Pb + 2H2SO4  2PbSO4 + 2H2O

Reaksi yang terjadi selama penggunaan baterai timbal-asam bersifat spontan dan tidak
memerlukan input energi. Reaksi sebaliknya, mengisi ulang baterai, tidak spontan karena
membutuhkan input listrik dari mobil. Arus masuk ke baterai dan menyediakan energi bagi
reaksi di mana timbal sulfat dan air diubah menjadi timbal(IV) oksida, logam timbal dan asam
sulfat.

2PbSO4 + 2H2O  PbO2 + Pb + 2H2SO4

Asam sulfat bersifat korosif. Anda harus berhati-hati jika bekerja di sekitar baterai mobil, dan
buanglah secara benar jika sudah benar-benar habis. Baterai ini biasanya dapat digunakan dan
diisi ulang berkali-kali.

You might also like