You are on page 1of 21

c c




 
 c  

 c 




  


Kabupaten Sintang adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten
Sintang terletak di bagian utara Provinsi Kalimantan Barat pada posisi atau di antara 1°5¶ LU &
0°21¶LS dan 110º50¶ & 113°20¶ BT dengan luas wilayah 21.635 Km2 atau 3,51 % dari luas wilayah
propinsi Kalimantan Barat ( 614.807 km²), terbagi ke dalam 14 wilayah kecamatan, 178 desa, 6
kelurahan.

Batas wilayah Kabupaten Sintang, yaitu:

ã Sebelah utara berbatasan dengan : Kabupaten Serawak (Malaysia Timur) dan


Kabupaten Kapuas Hulu
ã Sebelah timur berbatasan dengan : Provinsi Kalimantan Tengah, Kab. Sanggau dan
Kab. Kapuas Hulu
ã Sebelah barat berbatasan dengan : Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sekadau dan
Kabupaten Ketapang, Kab. Melawi dan Kab. Kapuas Hulu
ã Sebelah selatan berbatasan dengan : Kabupaten Melawi dan Provinsi Kalimantan
Tengah, Kab. Sanggau, dan Kab. Ketapang
Kabupaten Sintang merupakan salah satu kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara
tetangga yaitu Malaysia, khususnya negara bagian Serawak. Wilayah Kabupaten Sintang yang
berbatasan langsung dengan negara Malaysia adalah Kecamatan Ketungau Tengah dan Kecamatan
Ketungau Hulu.
Luas total kecamatan yang menempati wilayah perbatasan meliputi luasan 4.320,6 Km2 atau 19,97%
dari total luas Kabupaten Sintang. Kecamatan Perbatasan terluas adalah Kecamatan Ketungau
tengah yang meliputi 10,1% dari Luas Kabupaten Sintang, memiliki 13 desa dan 51 dusun
dengan panjang perbatasannya kurang lebih 143 Km.
Kawasan perbatasan yang ada di Kabupaten Sintang meliputi Kecamatan Ketunggau Hilir, Ketunggau
Tengah dan Ketungau Hulu yang berbatasan dengan negara Malaysia, dengan luas kawasannya
586.510 ha atau 18,17% luas wilayah Kabupaten Sintang dengan panjang perbatasannya kurang lebih
143 Km.
Kabupaten Sintang dikenal sebagai daerah penghujan dengan intesitas yang tinggi. Hal tersebut
dikarenakan Kabupaten Sintang sebagian besar wilayahnya merupakan daerah perbukitan yaitu
sebesar 62,74 persen.

Berdasarkan letak, kondisi dan orientasi kehidupan masyarakatnya, wilayah perbatasan di Kabupaten
Sintang diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu :

1. Wilayah perbatasan Lini I, yaitu kecamatan yang langsung berhadapan dan melekat pada
tapal batas dengan Malaysia yaitu Kecamatan Ketungau Tengah dan ketungau Hulu.
2. Wilayah perbatasan Lini II, yaitu Kecamatan yang secara tidak langsung berhadapan dengan
wilayah Malaysia akan tetapi masih terkena pengaruh langsung sebagai akibat berbatasan
dengan Malaysia yaitu kecamatan Ketunggau Hilir.

Wilayah perbatasan memiliki nilai strategis terutama sumberdaya alam yang dimiliki dan potensi
investasi dari negara luar yang dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan perekonomian pada
wilayah tersebut.

Berdasarkan nilai strategis tersebut. Pemerintah Kabupaten Sintang akan


mengembangkan/menerapkan kebijakan khusus untuk pelaksanaan pembangunan kawasan perbatasan
yang dapat memacu percepatan pembangunan wilayah yaitu :

1. Membuka Gate (gerbang lintaas batas) di wilyah perbatasan Kabupaten Sintang dengan
Malaysia. Berdasarkan survey lapangan, ada tiga alternatif untuk rencana Gate yang dapat
dibuka yaitu : di dusun Enteli/Enteloi (Gate Enteli), Dusun Nanga Bayan (gate nanga Bayan)
dan Dusun Jasa (Gate Jasa) di Kecamatan Ketungau Hulu. Kebijakan untuk membuka Gate
ini dimaksudkan untuk memberikan peluang bagi pihak Swasta Negara Malaysia dalam
menjalin kerjasama dengan pihak swasta Indonesia yang ada di kabupaten Sintang ataupun
dengan Pemerintah Kabupaten untuk berpartisipasi membangun wilayah perbatasan dengan
berbagai aktivitas kegiatan yang dapat memacu percepatan pembangunan infrastruktur
transportasi dan peningkatan perekonomian masyarakat.
2. Memberikan kemudahan ataupun peluang yang besar bagi masuknya investor dari Negara
Mlaysia ke wilayah perbatasan. Kemudahan yang diberikan terutama kemudahan pelayanan
perizinan, jaminan keamanan dan dukungan masyarakat bagi kegiatan yang akan
dilaksanakan dengan tetap memenuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.
3. Membentuk suatu badan Pengelola Kawasan perbatasan. Kebijakan ini dimaksudkan untuk
mengatur kerjasama antara investor asing (Malaysia) dalam pelaksanaan kegiatan
investasinya di kawasan perbatasan, merencanakan pembangunan sarana dan prasarana
transportasi yang dapat menjamin pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang dapat
menjamin kelancaran hubungan jalan darat hinga ke desa-dea utama yang menjadi pusat
pertumbuhan dan berbagai perencanaan pembangunan lainnya yang diprioritaskan untuk
mengatasi berbagai permasalahan pembangunan dan ketertinggalan kawasan perbatasan.
 !"#"$

%!& %

Tanaman Pangan

Produksi sektor pertanian terutama sub sektor tanaman bahan pangan perlu terus dipacu dengan
tujuan untuk memantapkan swasembada pangan dan penganekaragaman jenis bahan makanan. Pada
tahun 2007 produksi padi mengalami penurunan sebesar 7.31 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini
dipengaruhi oleh menurunnya luas panen dari 25.236 Ha menjadi 22.072 Ha.

Perkebunan

Pada tahun 2007 produksi tanaman karet mengalami peningkatan sekitar 0,28 persen. Hal ini
disebabkan karena adanya peningkatan luas tanaman menghasilkan dari 31.412 Ha menjadi 31.505
Ha. Kelapa sawit juga mengalami peningkatan sebesar 6, 57 persen dari tahun sebelumnya.

Kehutanan

Pemanfaatan terbesar untuk pertanian lahan kering yaitu 38.61 persen, yang lainnya sebesar 28,84
persen untuk hutan produksi terbatas. Sebesar 20,66 persen untuk hutan lindung dan sisanya untuk
hutan produksi biasa dan taman nasional.

%!&'"

Jumlah penduduk Kabupaten Sintang sebanyak 357.479 jiwa. Mata pencaharian penduduk sebagian
besar bermata pencaharian sebagai petani. Pengembangan pertanian secara tradisional melalui ladang
berpindah masih banyak dilakukan didaerah perbatasan. Kesenjangan ekonomi dan sosial yang tinggi
dengan negara tetangga kerapkali menimbulkan kesenjangan sosial.

Angka Melek Huruf untuk penduduk usia 10 tahun ke atas di kabupaten Sintang pada tahun 2007
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 91,19 persen.

Kondisi kesehatan masyarakat diwilayah perbatasan secara umum menghadapi masalah akses yang
rendah dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang baik. Dengan kondisi wilayah desa-desa yang
luas dan tersebar, serta kondisi prasarana jalan yang tidak mendukung, untuk memperoleh pelayanan
dari puskesmas harus menempuh sampai ibukota kecamatan.
( !!$% 

Penyebaran penduduk yang tidak merata dapat menimbulkan berbagai permasalahan, misalnya
kepincangan pembangunan daerah dan masalah sosial, ekonomi, budaya, hankamnas serta lainnya.
Untuk mengatasi keadaan tersebut, maka telah diupayakan adanya perpindahan penduduk dari suatu
daerah ke daerah lainnya, khususnya dari daerah padat ke daerah yang kurang padat penduduknya .

Kabupaten Sintang memiliki 2 kecamatan yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga
Malaysia, yaitu Kecamatan Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah. Luas total kecamatan yang
menempati wilayah perbatasan meliputi luasan 357.479 jiwa Km2 dari total luas Kabupaten Sintang.
Kecamatan Perbatasan terluas adalah Kecamatan Ketungau tengah yang meliputi 10,1% dari Luas
Kabupaten Sintang, memiliki 13 desa dan 51 dusun dengan panjang perbatasannya kurang lebih 143
Km.

)*$  &+ 

Konsep pengembangan tata ruang Kabupaten Sintang di masa yang akan datang ditetapkan dalam
konteks pengembangan wilayah Kabupaten Sintang secara menyeluruh dan terintegrasi, yang
diuraikan berikut ini.

1) " " %+, menyatakan bahwa pengembangan wilayah inti yang
mempunyai kecenderungan pertumbuhan tinggi, ditetapkan sebagai pusat pertumbuhan dengan
maksud untuk menciptakan pertumbuhan di seluruh wilayah Kabupaten Sintang melalui
O  
 O yang ditimbulkannya. Sesuai hirarkinya, wilayah di pusat SWP dapat
dijadikan sebagai pusat pertumbuhan wilayah, dengan pusat pertumbuhan utama di Kota
Sintang dan sekitarnya (Sintang Raya). Selain itu perlu pengembangan pusat (hirarki)
dibawahnya untuk memperluas wilayah O  dari wilayah inti tersebut, sehingga
perkembangan tidak hanya terpusat di pusat kawasan itu saja, maka diperlukan perluasan
jaringan sarana dan prasarana transportasi yang menjangkau seluruh kawasan potensial di
wilayah Kabupaten Sintang, terutama kawasan pusat-pusat ekonomi perkebunan, tambang,
permukiman lainnya.
2)  %  " %+  sebagai  O   , yaitu wilayah yang
berdasarkan kelengkapan sarana dan prasarana perkotaan serta posisi geografisnya berpeluang
menjadi pusat pertumbuhan sub wilayah. Pentingnya keberadaan pusat baru ini untuk lebih
menjamin pemerataan pembangunan di wilayah Kabupaten Sintang, melalui perluasan
pelayanan ke kawasan-kawasan pedalaman dan terisolir yang memiliki potensi sumberdaya
untuk dieksploitasi. Dengan demikian produktivitas kegiatan usaha tidak hanya terpusat di
wilayah inti saja tetapi meluas ke seluruh wilayah Kabupaten Sintang. Perluasan pelayanan ke
wilayah pedalaman dan terisolir dilakukan dengan meningkatkan eksesibilitas ke wilayah
tersebut. Pusat-pusat inti baru di wilayah Kabupaten Sintang, meliputi Kota Sepauk, (di barat),
Kota Nanga Merakai (utara), Kayan Hilir dan Serawai di Bagian timur. Untuk menjamin bisa
berperannya kota-kota tersebut sebagai pusat pertumbuhan sub wilayah, maka langkah awal
yang dibutuhkan adalah pendanaan dalam biaya pembangunan dari pihak pemerintah dalam
upaya lebih melengkapi sarana dan prasarana perkotaan di pusat inti baru tersebut dan
perluasan jaringan transportasi, sehingga pihak swasta dapat tertarik untuk menanamkan
modalnya di wilayah tersebut.
3)  %  ,&+ " Kabupaten Sintang dengan Sarawak-Malaysia, yang
meliputi Kecamatan Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah. Tujuan pengembangan wilayah
perbatasan ini adalah untuk melayani kegiatan produksi wilayah tersebut melalui penyediaan
fasilitas produksi, sistem pemasaran yang memadai serta pelayanan sosial ekonomi lainnya,
sehingga dapat mencegah perdagangan ilegal dan tersedotnya sumberdaya alam ke wilayah
Sarawak (Malaysia).
4)  %  !"$  , sebagai media pembangunan perdesaan yang paling
efektif mengingat Kabupaten sintang memiliki potensi agroindustri yang sangat potensial
khususnya di sektor perkebunan, kehutanan dan jenih pertanian rakyat lainnya. Kawasan
Agropolitan dapat diartikan sebagai kota pertanian yang tumbuh dan berkembang karena
berjalannya sistem dan usaha agribisnis serta mampu melayani, mendorong, menarik,
menghela, kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya. Dalam kawasan
agropolitan terdapat integrasi spasial antara daerah penghasil bahan baku, sentra produksi,
pusat industri pengolahan, dan pusat pemasaran regional.
5)  % ! % $,"-$,"  " ! , mengigat makin
meningkatnya penebangan kayu hutan ilegal beberapa tahun terakhir, yang bila tidak
diantisipasi dapat menghambat terciptanya pO      O di wilayah Kabupaten
Sintang. Meningkatnya penebangan kayu ilegal, dikhawatirkan akan merusak sistem ekologis
keseluruhan wilayah Kalimantan, mengingat besarnya potensi hutan lindung wilayah ini.
Kawasan-kawasan lindung yang dimaksud disini, meliputi kawasan yang berfungsi melindungi
kawasan dibawahnya, daerah resapan air, kawasan suaka alam dan cagar budaya; kawasan yang
berfungsi melindungi kawasan setempat seperti sempadan sungai dan kawasan danau serta
mata air.

   %  % .

(1) Strategi pengembangan Kawasan Lindung

Untuk menjamin kelestarian lingkungan dan keseimbangan pemanfaatan sumberdaya alam di


Kabupaten Sintang sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan (suistainable development),
maka perlu dimantapkan bagian-bagian wilayah yang akan atau tetap memiliki fungsi lindung. Setelah
pemantapan kawasan lindung, dengan memperhatikan keterkaitan potensi dan daya dukung wilayah,
perlu adanya arahan pengembangan bagi kegiatan budidaya baik produktif maupun permukiman.

(2) Strategi pengembangan Pusat-pusat Pelayanan dan Perkotaan

 - Strategi pengembangan pusat-pusat pelayanan

Mengacu pada karakteristik Kabupaten Sintang, yang sebagian besar kota-kotanya terletak
di pinggir sungai, maka strategi pengembangannya adalah:

ã Memantapkan kota-kota yang berperan sebagai pusat pelayanan kabupaten (kota


pusat regional), di Kabupaten Sintang yang berfungsi sebagai pusat pelayanan
regional adalah Kota Sintang;
ã Meningkatkan aksesibilitas kota pusat regional maupun sub regional dalam lingkup
inter regional dan kota melalui pengembangan sistem trasportasi yang terpadu; dan
ã Pengembangan kawasan perbatasan, pada bagian wilayah bagian utara Kabupaten
Sintang yang perlu dilakukan usaha untuk memadukan kepentingan pertahanan dan
keamanan dari kepentingan peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi.

- Strategi pengembangan perkotaan

Strategi pengembangan perkotaan ini ditujukan untuk mengembangan kota Sintang


sebagai ibukota kabupaten dan pengembangan ibukota kecamatan untuk meningkatkan
fungsi kota, manajemen kota, dan menjaga keseimbangan penyediaan fasilitas penunjang
perkotaan.

A Strategi pengembangan wilayah strategis dan tumbuh cepat

Strategi ini merupakan bagian aplikasi dari konsep pusat pertumbuhan dengan tujuan
untuk percepatan pembangunan dan perekonomian daerah.

A Strategi pengembangan kawasan agropolitan

Tujuan strategi pengembangan Kawasan Agropolitan adalah untuk meningkatkan


pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui percepatan pengembangan wilayah dan
peningkatan keterkaitan desa dan kota dengan mendorong berkembangnya sistem dan
usaha agribisnis yang berdaya saing berbasis kerakyatan, berkelanjutan (tidak merusak
lingkungan) dan terdesentralisasi (wewenang berada di Pemerintah Daerah dan
Masyarakat) di kawasan agropolitan.

A Strategi pengembangan desa tertinggal


Strategi ini bertujuan untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat di
kecamatan dan desa-desa terpencil/tertinggal di Kabupaten Sintang.

A Strategi pengembangan prasarana wilayah

Berdasarkan kondisi wilayah, potensi dan kepentingan wilayah, maka sistem prasarana
dikembangkan terutama adalah prasarana dan sarana darat dan sungai. Karena wilayah
Kabupaten Sintang terdapat banyak sungai yang dapat dilayari antara lain Sugai Kapuas,
Sungai Melawi, Sungai Pinoh, dan Sungai Ketungau, sehingga transportasi sungai ini
mempunyai peran yang cukup besar dalam sistem transportasi di Kabupaten Sintang.

A Strategi pengembangan kawasan prioritas (tertentu)

Kawasan prioritas di Kabupaten Sintang adalah daerah-daerah potensial untuk memacu


pertumbuhan wilayah, kawasan hutan lindung, serta daerah-daerah miskin, daerah terisolir
dan daerah perbatasan.

A Strategi penataan pertanahan

Strategi ini diarahkan untuk:

ã Peningkatan jangkauan dan kualitas pelayanan pertanahan dengan mengembangkan


unit pelayanan pertanahan hingga kecamatan;
ã Memfasilitasi peningkatan kapasitas dan efektifitas kelembagaan pertanahan di
kabupaten dan Pengembangan sistem informasi pertanahan yang handal;
ã Pengendalian penggunaan tanah sesuai Rencana Tata Ruang serta peruntukan tanah;
ã Sosialisasi peraturan pertanahan dan memberikan perlindungan, kepastian serta
Penegakan hukum pertanahan secara adil, transparan, dan konsisten;
ã Membantu penyusunan peta dasar dan pembangunan sistem pendaftaran tanah yang
memenuhi prinsip-prinsip     ;
ã Penataan penguasaan kepemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah yang
berkeadilan, berkelanjutan, konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan
kepentingan rakyat; dan
ã Peningkatan kualitas sumber daya aparatur Badan Pertanahan yang memiliki
kualifikasi keahlian profesional dan ketrampilan teknis.

/  % $ 

Arahan pengembangan struktur ruang di Kabupaten Sintang ditujukan dalam upaya mengembangkan
seluruh bagian wilayah. Pada bagian utara wilayah Kabupaten Sintang yang merupakan wilayah
perbatasan dengan Sarawak Malaysia dikembangkan fungsi kawasan hutan produksi, pertambangan,
perkebunan, hutan produksi terbatas, dan hutan lindung.

1) Pada kawasan ibukota kabupaten dan sekitarnya pengembangan struktur ruang diarahkan
untuk pengembangan kawasan aglomerasi perkotaan yang potensial menjadi kawasan tumbuh
cepat. Pengembangan kawasan aglomerasi perkotaan di Kabupaten Sintang dinamakan
dengan Pengembangan Kawasan Sintang Raya. Dalam konteks pemanfaatan ruang,
pengembangan Kawasan Sintang Raya diharapkan mampu menjadi kawasan penggerak
perekonomian Kabupaten Sintang yang akan membawa konsekuansi terhadap peningkatan
intensitas pemanfaatan ruang.
2) Pengembangan struktur ruang juga ditujukan pada kawasan bagian barat daya Kabupaten
Sintang yang meliputi Kecamatan Sepauk dan Tempunak. Pola pemanfaatan ruang pada
kawasan ini diarahkan untuk pengembangan kegiatan pertambangan (emas) dan kawasan
industri masyarakat perkebunan.
3) Pada bagian tengah wilayah Kabupaten Sintang yang meliputi Kecamatan Kelam Permai,
Dedai, Kayan Hilir, dan Kayan Hulu, struktur ruang dikembangkan mengarah pada pola
pemanfaatan lahan untuk kawasan hutan wisata, perkebunan, hutan produksi, dan hutan
produksi terbatas.
4) Sebagai upaya pemanfaatan ruang dan sekaligus menjaga keseimbangan keruangan, wilayah
bagian timur Kabupaten Sintang yang meliputi Kecamatan Serawai dan Ambalau diarahkan
untuk menyandang fungsi hutan wisata alam (Taman Nasional), hutan produksi terbatas, dan
kawasan hutan lindung. Keseimbangan fungsi budidaya dan fungsi lindung menjadi arah
pengembangan struktur ruang pada kawasan ini.

0*$/ % 


("$" ""!"," "/, 1

( " !%""

Kecamatan Ketungau Hulu secara geografi terletak antara :

A 0° 91´ sampai dengan 1° 05´ Lintang Utara


A 110° 50´ sampai dengan 111° 20´ Bujur Timur

Sedangkan batas-batas administrasi Kecamatan Ketungau Hulu adalah :

A Sebelah Utara : berbatasan dengan Serawak, Malaysia Timur


A Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Ketungau Tengah
A Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Ketungau Hulu Tengah
A Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Sanggau

Kecamatan Ketungau Hulu ibukotanya adalah Senaning. Kecamatan Ketungau Hulu memiliki luas
wilayah 2.138,2 Km² atau 9,88 persen dari luas wilayah Kabupaten Sintang. Dengan wilayahnya
terdiri dari tanah datar yang berjenis Podsolit dan Latasol.

((   +! "%& %2 3

Kecamatan Ketungau Hulu sebagian merupakan pertanian ( perkebunan / hutan rakyat ) seluas
215.246 Ha (96%).

. % +


  
        
? 
    
             
  
   ? 
           
?    !!" #$%"& '$()) * &+$')' &($,+!
p p

Potensi sumberdaya hutan di Kabupaten Sintang meliputi hutan lindung, hutan produksi terbatas,
hutan produksi.

()! !!$!4%+ !!$ '"$

Pada tahun 2007, penduduk kecamatan Ketungau Hulu berjumlah 19.427 jiwa atau rata-rata jumlah
penduduk perdusun sebanyak 694 jiwa dengan kepadatan penduduk per km² sekitar 9 jiwa.

.! !!$

  
?-    .  km²
   ?/   

?    2.138,2 '($#+% (


Mata pencaharian penduduk Kecamatan Ketungau Hulu sebagian besar bermata pencaharian sebagai
petani. Kegiatan pertanian
yang dilakukan masih banyak
dilakukan dengan ladang
berpindah sehingga hasil
pertanian yang diperoleh t
entunya masih sangat terbatas
dan berpengaruh terhadap
rendahnya tingkat
kesejahteraan sebagian besar
petani.

(0 !!$'"&$

Pada tahun 2007, Kecamatan Ketungau Hulu mempunyai jumlah TK sebanyak 1 yang merupakan TK
swasta, SD sebanyak 25 yang terdiri 22 SD Negeri dan 3 SD swasta, sedangkan jumlah SLTP Negeri
dan 1 SLTA Negeri.

Selain itu jumlah tenaga guru yang tersedia di kecamatan Ketungau Hulu meliputi : guru TK sebanyak
1 orang, SD sebanyak 79 orang, SLTP sebanyak 15 orang, dan SLTA sebanyak 8 orang.

Kondisi bangunan sekolah dan tenaga pengajar merupakan masalah yang paling serius dalam
mendukung proses belajar mengajar dari setiap jenjang pendidikan di wilayah perbatasan.

Kegiatan pembangunan di bidang pendidikan merupakan pembangunan sekolah, rehab gedung


sekolah. Pembangunan dan rehab rumah dinas guru, pengadaan meublier.

(5"+'"&$

Prasarana kesehatan juga cukup memadai dengan tersedianya 1 buah puskesmas, da 10 buah polindes
dengan 1 jumlah tenaga kesehatan perawat sebanyak 13 orang, bidan sebanyak 4orang, non medis
sebanyak 5 orang dan 1 orang tenaga dokter umum.

Program Kesehatan dan KB, antara lain terdiri dari pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) dan
Rumah Para Medis, Rehab Total Puskesmas, Pustu, Polindes dan Rumah Dinas Dokter serta Keluarga
Berencana.

Program Keluarga Berencana merupakan suatu usaha langsung yang ditujukan untuk mengurangi
tingkat kelahiran terutama melalui program penggunaan alat kontrasepsi secara konsisten dan
berkesinambungan. Pada tahun 2007, perbandingan peserta KB aktif terhadap pasangan usia subur
sebesar 71,10 persen.
Jumlah sarana kesehatan Kecamatan Ketungau Hulu 1 puskesmas, 10 Polindes sedangkan rumah sakit
dan balai pengobatan belum dimiliki oleh Kecamatan Ketungau Hulu.

(6' /+ !!$! !$ $% 

Mata pencaharian penduduk Kecamatan Ketungau Hulu sebagian besar sebagai petani. Kegiatan
Pertaniannya masih belum intensif karena sebagian penduduknya masih melakukan pertanian dengan
cara ladang berpindah. Hal ini membuat hasil dari pertanian masyarakat perbatasan Kecamatan
Ketungau Hulu masih sangat rendah. Rendahnya hasil pertanian sangat mempengaruhi kesejahteraan
sebagian besar petani.

(74

Pada tahun 2007, panjang jalan di wilayah kecamatan ketungau hulu sepanjang 155 kilometer dimana
permukaan jalannya 89,35 persen masih merupakan jalan tanah.

.!" "4 &+ "


   
?  ? 0 1 #2   3 3  0 3
  
 / 3    /0   10

/ 
4/  0  /  ?0      
110
?  
  %)% * & '+5! * ',&5! #
p O O O

(  $%$"

Desa-desa di wilayah perbatasan seluruhnya sudah masuk listrik. Di Kecamatan Ketungau Hulu
sebagian besar menggunakan listrik PLN. Kapasitas tenaga listrik yang dibangkitkan PLN pada tahun
2007 sebanyak 302.285 Kwh dengan rincian tenaga yang dijual sebanyak 295.751 Kwh, pemakaian
oleh PLN sebanyak 421 Kwh dan susut trafo / hilang transmisi sebanyak 4.621 Kwh.

Sarana telekomunikasi di wilayah perbatasan masih sangat tertinggal, tidak ada keluarga yang
berlangganan telepon kabel. Seluruh desa tidak terdapat sinyal untuk telepon genggam.

(8 " &+


Pertanian Tanaman Pangan
Potensi Pertanian tanaman pangan di Kecamatan Ketungau Hulu belum termanfaatkan secara optimal.
Saat ini lahan pertaniaan yang dikerjakan merupakan sawah tadah hujan karena belum tersedia irigai
teknis maupun setengah teknis. Walaupun demikian, Kecamatan Ketungau Hulu merupakan penghasil
padi yang cukup besar di kabupaten Sintang, yaitu sebesar 4.910 ton yang terdiri dari 2.173 ton padi
sawah dan 2.737 ton padi ladang. Sedangkan tanaman palawija dengan produksi terbesar yaitu ubi
kayu yang mencapai produksi sebesar 497 ton dengan rata-rata produksi mencapai 138,06 kuintal/Ha.
Selain tanaman pangan, hasil kebun juga memberikan kontribusi yang besar bagi Kecamatan
Ketungau Hulu terutama tanaman karet sebanyak 2.664 Ha dengan rincian tanaman belum
menghasilkan seluas 998 Ha, tanaman menghasilkan 1.269 Ha dan tanaman tua / rusak 397 Ha.

Peternakan
Usaha peternakan masih bersifat perorangan. Dalam skala kecilsubsistem dan dianggap sebagai
tabungan keluarga. Saat ini usaha ternak yang paling dikembangan adalah ayam buras dan babi.

)"$" ""!"," "/%  +


) " !%""
Kecamatan Ketungau Tengah terletak di antara 0 26¶ Lintang Utara serta 1Û02¶ Lintang Selatan dan
111Û 12¶ Bujur Timur serta 111Û 44¶ Bujur Timur. Batas wilayah administratif Kecamatan Ketungau
Tengah yaitu:s

- Utara : Serawak (Malaysia Timur).

- Selatan : Ketungau Hilir dan Kabupaten Sekadau.

- Timur : Ketungau Hilir dan Kabupaten Kapuas Hulu.

- Barat : Kecamatan Ketungau Hulu dan Kabupaten Sekadau.

Jika dilihat secara administratif maka kecamatan Ketungau Tengah merupakan salah satu kecamatan
yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia khususnya negara bagian Serawak.

Kecamatan Ketungau Tengah memiliki luas wilayah sebesar 2.182 Km2 atau 10,1 persen, merupakan
kecamatan ke dua terluas di Kabupaten Sintang setelah Kecamatan Ambalau yaitu 6.386,40 Km2 atau
29,52 persen.

)(   + "%& %2 3

Penggunaan lahan Kecamatan Ketungau Tengah sebagian besar merupakan ladang yang tidak
diusahakan seluas 132.591 Ha (62,77 % ) , dan lahan pertanian ( perkebunan / hutan rakyat ) seluas
67.345 ( 31,88 % ).
. % + /%  +
    6   
     
?              

   ? 
  

         
 
    
?  
  !(' &$'+, +)& #&, #$")) '#$))!
p p

Potensi sumberdaya hutan di Kabupaten Sintang meliputi hutan lindung, hutan produksi terbatas,
hutan produksi.

))! !!$!4%+ !!$'"$ 

Dihitung berdasarkan angka proyeksi tahun 2007, penduduk kecamatan Ketungau Tengah berjumlah
27.253 jiwa atau rata-rata jumlah penduduk perdusun sebanyak 534. Rata-rata kepadatan penduduk
per km² sebesar 12 jiwa.

Mata pencaharian penduduk Kecamatan Ketungau Tengah sebagian besar juga bermata pencaharian
sebagai petani. Kegiatan pertanian yang dilakukan masih banyak dilakukan dengan ladang berpindah
sehingga hasil pertanian yang diperoleh tentunya masih sangat terbatas dan berpengaruh terhadap
rendahnya tingkat kesejahteraan sebagian besar petani.

)0 !!$'"&$

Kecamatan Ketungau Tengah pada tahun 2007, mempunyai sarana pendidikan berupa TK sebanyak 1
yang merupakan TK swasta, SD sebanyak 32 yang terdiri dari 7 SD swasta dan 25 SD Negeri, SLTP
sebanyak 5 yang terdiri dari 2 SLTP Swasta dan 3 SLTP Negeri, sedangkan jumlah SLTA sebanyak 3
yang terdiri dari 1 SLTA Swasta dan 2 SLTA Negeri.

Untuk mendukung kegitan belajar mengajar diperlukan tenaga guru yang memadai baik dari segi
kualitas maupun kuantitasnya. Rasio tenaga guru dan murid di kecamtan Ketungau Tengah adalah
sebagai berikut : TK sebesar 12 atau 2 guru mengajar 25 murid, SD sebesar 21, SLTP sebesar 11, dan
SLTA sebesar 12.

Kondisi bangunan sekolah dan tenaga pengajar merupakan masalah yang paling serius dalam
mendukung proses belajar mengajar dari setiap jenjang pendidikan di wilayah perbatasan.

)5"+'"&$

Di Kecamatan Ketungau Tengah terdapat 1 buah Puskesmas, 11 Polindes, 9 Pustu, dan 6 Pusling
dengan jumlah tenaga dokter sebanyak 2 orang, perawat dan Bidan sebanyak 23 orang, gizi sebanyak
1 orang dan sanitasinya sebanyak 1 orang. Petugas kesehatan dan dokter biasanya berpraktek di
puskesmas, Mantri kesehatan dan bidan desa biasanya berpraktek di Pustu / Polindes. Kecamatan
Ketungau Tengah kekurangan tenaga bidan, untuk menutupi kekurangan bidan desa, pelayanan ibu
melahirkan sebagian besar menggunakan jasa dukun bayi.

)6' /+ !!$! !$ $% 

Mata pencaharian penduduk Kecamatan Ketungau Tengah tidak berbeda dengan Kecamatan
Ketungau Hulu dimana sebagian besar sebagai petani. Kegiatan Pertaniannya masih belum intensif
karena sebagian penduduknya masih melakukan pertanian dengan cara ladang berpindah. Hal ini
membuat hasil dari pertanian masyarakat perbatasan Kecamatan Ketungau Hulu masih sangat rendah.
Rendahnya hasil pertanian sangat mempengaruhi kesejahteraan sebagian besar petani.

Berdasarkan hasil pendataan Sosial Ekonomi tahun 2005, di kecamatan Ketungau Tengah terdapat
3.434 rumah tangga miskin.

)74

Jalan merupakan prasarana angkutan yang penting. Dengan adanya jalan akan memudahkan mobilitas
penduduk dan lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain.

Pada tahun 2007 panjang jalan di wilayah kecamatan Ketungau Tengah sepanjang 240,5 kilometer
dimana permukaan jalan 4,5 km jalan beraspal dan sisanya masih jalan tanah.

.!" "4! &+ "


   
?  ? 0 1 #2   3 3  0 3
  
 / 3    /0   10

/ 
4/  0  /  ?0      
110
?  
  !+( * ( #5! * +,"5) *

)  $%$"

Pada tahun 2007 terjadi peningkatan tenaga listrik yang dibangkitkan, yaitu dari 409.325 Kwh
menjadi 489.189 Kwh atau peningkatan sebesar 1.20 persen.
Sarana telekomunikasi di wilayah perbatasan masih sangat tertinggal, tidak ada keluarga yang
berlangganan telepon kabel. Seluruh desa tidak terdapat sinyal untuk telepon genggam. Pos sebagai
penunjang kegiatan dari sub sektor komunikasi juga perlu diperhatikan perkembangannya. Tahun
2007 angka pengiriman dan penerimaan pos melalui PT Pos mengalami penurunan dibanding tahun
sebelumnya, ini disebabkan adanya jasa penunjang komunikasi yang dirasa lebih mudah seperti
telepon seluler.

)8 " &+

Produksi pangan baik beras maupun non beras Kecamatan Ketungau Tengah merupakan
di kecamatan Ketungau Tengah pada tahun arahan peruntukan lahan kawasan lindung
2007 terdiri dari 308 ton padi sawah dan 391 yang ada pada kabupaten Sintang antara lain
ton padi ladang. Tanaman palawija dengan ada lah pada penggunaan lahan hutan lindung
produksi terbesar dan hutan wisata serta
adalah ubi kayu yaitu taman nasional.
sebesar 463 ton Kecamatan Ketungau
dengan rata-rata Tengah juga merupakan
produksi mencapai daerah arahan
140,30 kuintal/Ha peruntukan lahan
sedangkan yang budidaya tanaman
terkecil adalah kacang tahunan.
tanah yaitu sebesar 1 ton dengan rat-rata
Berdasarkan potensinya, pengembangan
produksi mencapai 10 kuintal/Ha. Selain
kawasan pertambangan di Kecamatan
tanaman pangan, hasil perkebunan juga
Ketungau Tengah merupakan salah satu
memberikan kontribusi yang besar bagi
daerah penghasil minyak bumi dan gas.
kecamtan Ketungau Tengah terutama produksi
tanaman karet yang mencapai 1.319.00 ton
dengan luas areal 3,697 Ha.
    
       
 

  
  
  
        
  

§ 77?
   /  0   0  §
0  8/0  0   §1        5
    0  8/0  0  /   /  /     4/0 1 
1   
 $      2 1     4

   0/0 9  /01
 3 0 3 0   0  §? 0     0  §  3  
0  /  / $         1 
   
1   0   3   3   
8

33 /    0 
8

/     1  § / 3 0   §     0 
 0   0  3     / / 
 0     $      § 03    
 0   1 1910  1   1 9
   0  1 0      /01 910 
  / 3 0    $    0  
 / 3 0 
§   0  8
/0  0  0  
/ 3 0   /0
3 5 0  08
 0 51/ 00  
$6 /0  
 
§?

     0    0  §? 0    108 §     10  ?  5
  0   /1  - 0       8/ 0    
 0  /  0    §  0  8 §     / 
0    0$ 3       /0  0   *   01 0 
3   0      0 3 0 
/  0 /10  0   $ §0   0  § 9   / 

0     3  0      /   108    108


- 0   / 9   $   / 0    / 0  0   0
 0   0 0 0  0 0 
§ 0  /0   §/    /  
  / 3   0   
3   0  
     

§? 0    0  §   1 *1  


  0    0
  - 0 
§
1    
 /    0  
§ ?447
0 /    0    0/1   §       /  § 0  /     0  5
   / /    0  /0             - 0  0     
/0     / 0  $ ?   0      0/    / 0  5 
    9  0     §      
/       /0    § 0  /  
         0   
- 0   0/ $     0
/0     0   /0         /       
0 $       /0      §      
/ 0  3 0      0        § 0    0  
     3   
/ $  3   1      /0   / 
  0         /0      
0 /  003 5    2 $   0  0  
§? 0    01
§/011   
  0 
    
1 18 910 
 
§/0 1  
0   0 
  0   
§ 1  

  01   - 0  -/    §0   9    §    0    
   9   0  $. /     /1  /1 0 0   5
 0 / 9    /1 0    § 0 1/     §  3 0   
    / 3           1     
0    0 /   0   $
    
/  1        
   - 0 1  $




 

 
          

  
  
  
        
  
§ 77?
   3   1    3  §  / ?  0 §   0 /    
/01    /9 /    / 3  /0     0 03 / 
 0 $  0  1  
§?

      0     §     §     
     - 0   /     0     . /  ;:
    0/ 0 /   : 0 
9   0   0* 0$
§?0     §
1  /  
-       0  0  /
/  0    /  0     
§ ?447
?  0    9 §0 0    0  §0     0  5
 0     /      / /   0   /  / 0 /     / 0  
    /0     - 0  /01<     /1 
 0/ $      0 / 
 0 /0     0   /0   
     0 $   3     §  - 0 0 
   1    /1    § 0 /  
  
/ /    0       /  /   
  /  $  1  
/1 
§/011 1
    
 1   
§0   /  
 0 /   
     0
 1   
§?4=7?
7

  /0  /01< § 0  /01<   §    0    
01   - 0  -/  /      /    /1 0 /0   
/0   0  / $ 910  - 0  -/   0

   /   1    0 / 
           
 - 0 1  $
§  3 0 
1     
 
 


You might also like