You are on page 1of 127

l/

V {t--t
Ir\z: ,1 I/t1
, ,f ,':/\'-t
{.r- {lt
,:
,l
,-
rl
_*_\.

TNJUK KERJA GTO-CSC SEBAGAI KOMPONEN

KOMPENSATOR DAYA REAKTIF PADA SEBUAH

MODEL SALURAI\ TRANSMISI TENAGA LISTRIK

TUGAS AKHIR
It; I ft^"'rdf
a8 Ma,,rct ?n7'
W: |,il $ t',6
f"f"C " D3' oa tg '$*"'r4**
uJ 8!j.

DISUSUN OLEH :

LUQMANUL HAKIM E

FTI / E 062.96.1s3

\t"t"slr :
r-*'-

€tsu ldi ff{*lo* r Jr) t^AJ-

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKITOLOGI INDT]STRI

UNWERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2002
GTO-CSC PERFORMANCE AS COMPONENT OF

REACTTVE POWER COMPENSATOR IN AN

ELECTRICAL FOWER TRANSMI$SIOI\ LINE MONEL

FINAL ASSIGNMENT

WRITTEN BY:

t UQMANUL HAKIM E
FTI / n 062.96.153

DEFARTMNNT OF ELACTRICAL ENGINEERING

TACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY

IINIVERSITY OF TRISAKTI

JAKARTA

2A82
LEMBAR PEN GE SAHAN

UNJUK KERJA GTO.CSC SEBAGA

DAYA REAKTIF PADA SEBUAH MOT}EL

SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK

TUGAS AKHIR

DISUST]N OLEH :

LUQMANUL HAKIM E

FTI/E 062.96.153

TUGAS AKHIR INI DIAJUKAN TINTUK MEMEN{.]HI


PERSYARATAN KURIKULUM SARIANA STRATA 1 ( SI )
JURUSAI\{ TEKNIK ELEKTRO
FAKIILT.A,S TEKNOLOGI INDUSTRI
T]NIYERSITAS TRISAKTI
JAKARTA

JAKARTA" 13 FEBRUARI 2OO?


DISETUruI,

44-
IR. SYAMSIR ABDUH. MM u3.,& qrEMrAwAN
PEMBIMBING TI PEMBIMBING I
gAHAtsATA STJATIKU

SahabaF se1ailku,
apakah masth ada dat'am n7atan-mgatanmu
Waktu ftu,...
Kala ktta nyars putus asa dan galau hatt
menghadapr musuh
yang seberrarnya teman sendm.

gahabaF selabku,
Coba ngat sekah lagt
Saat ttulumlah k$a dmdt mmm
Dnacr-mak dan duar darr rumah sendn
tap ktta tefap te1ult
d&at oleh talrtalt kesabaran
dan keyaktnan bahwa kebenaranlah yang r7?ernan6
dftakdtrkan untuk nena*g !

SahabaF sqattku,
Putar kembah rekaman memoft dt atakmu
pash kalpn mash terbayang
Sewaktu hta bertangtsan bersama....
Sahrtg berpelukart samhl berdoa....
karena tqa orang dantara kfta
ostksa*
terkena dunta
yang belum ada aya-apanya, dbandnqkan dengan pahala
yang sudah pash drtertma"

Sahaba€ selahku,
Ktn semua ftu telah tadewatr
1udah hba watnya bag kta
untuk menata masa depan dan
mengurus dtn sendrt
Berdoalah untuk rnereka, para mantan musuft hta
agar dben FeturTJuk ofeh-Nya
Dan ltka putuhan tahun kemadPn
mereka memmta makan kepada kLta,
Eerskan saJa,.,.

ooooAQoooo

. Oleh: 128-O3-?OOI {Aan kasrh selamat Ultah !)


Lu4manul l-lakrm E
. Dr kost aan Groqal I 13.35 wlB
. Khusug dbuat hanya untuk beberapa orang BPI{MJTF Usakh genode l99g/2AQA
yan4 zeba, beberaTa teman yan? hdak-asal can Selamat, beberapa senlplr yang
waras. &,.beberapa yuntor 1an6 masrh Fury/a rasa hormat-
. Juqa terrrna kasrh hanya keVada beberaVa oran4 doaen Tf Usaktr yan6 koperatrf.
n .{a*{\uwi
Ar/ort^,1^ (M) *@W'F'*f (tt Ju,ai uor) /i N.AD, pvhl ft.l-auttl"
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Dengan rahmat Allah SWT, Tuhan dari segala tuhan


penguasa seru-sekalian alam, penulis akhirnya dapat menyelesaikan tugas akhir ini
melalui manis-pahitnya berpuluh tahun perjuangan.
Tugas akhir dengan judul " UNJUK KARJA GT0-CSC SEBAGAI
KOMPONEN KOMPAN$ATOR I}AYA REAKTIT PADA SEBUAH MODEL
SALURAN TRANSMISI Tf,NAGA LISTRIK " ini dibuat untuk memenuhi salah
satu syarat kurikulum jenjang pendidikan Strata I di jurusan Teknik Elektro
Universitas Trisakti" Semoga berguna bagi seluruh civitas academica Usakti mauputr
civitos acqdemica di seluruh Indonesia.

Dalam penulisan tugas akhir ini, banyak pihak yang telah mernbantu dan
mendukung penulis baik materil maupun moril. Karena itq dalam kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam*dalamnya kepada :

1. Kedua orang-tus dan seluruh keluarga yang telah memberikan bimbingan


akhlak dan biaya hidup yang tak terhitung jumlahnya secara tulus-ikhlas
kepada penulis selama puluhan tahun. Juga atas sikap sabar dan tolerannya
yang luar biasa.

2. Ir. R, Semi*wan sebagai pembimbing I"


3. Ir. Synmsir Abduh, MM sebagai pembimbing IL Tolong samparkan salsft,
saya untuk Azeddtn LARAKI yang telah memberiksn nasihat-nasihat yang
amat berguna.
4. Ir. Dharmananda Lugito sebagai kepala Laboratorium Konversi Energi
Listrik, tr. Adhiwardoyo, dan Ir. Prib*di K*darismFn yang dengan
kebaikannya bersedia menjadi " pembimbing II{ ", khususnya dalam
membimbing ilmu terapBn elektronika daya dan teori rangkaian listrik.
5. Ir. Maula Sukmawidjaja, MS sebagai ketua jurusan Tekflik Elektro-Usakti.
teph don lebih tegas lagi dslom
Semoga anda d#ft pengganti anda tetap
membentuk stmamater tercinta sebagai institasi pendidikan y6ng
berfuralitas" Semoga Elektro-Usekti makin jaya !
6. Ir. Kuniwati H, MS sebagai sekretaris jurusan Teknik Elektro-Usal*i. Jikil

sewtq staf pendidik mffinry meneontah anda, pastilah dwda pndidikan di


Indonesia akan maju. Terima kssih atr;as keryasarna yang begitu cantik ycary
telah anda bina antsra dosen dsn mahasiswa melalui HME.
vi

7. Seluruh staf pengajar dan karyawan di lingkup Jurusan Teknik Elektro-


Usakti yang telah membantu kelancaran studi penulis selama menuntut ilmu
di Universitas Trisakti,
Sebasian reknn-nekan mahnsiswa, yang telah menjadi teman diskusi dan
teman berjuang bagi penulis. Terutama sebagian m*fian anggota
BpHMJTE-(lsaHi pertode 1999 i 2AA0 yrmg retap istiqomsh lnda jalur
kehenfiren.
9. Keluarga Drs, Sasono di jln. Dr. Muwardi III No.39 Grogol-11450, atas
kebaikannya selama 5 tahun penulis indekost. Allusndulillah bar$ir,
sehingga saya bisa menarnbah investasi untuk kepentingan akhirot nmfii.
10. Ridwan Efendi ( Pipin I 06296198 ) atas pertolongan dan kesediaannya
membantu penulis dalam mer&ncang rangkaian, walaupun kita memiliki
banyak perbedaan, terutama dslant hal ras dan agama.
11. Teman-teman seperjuangan, sekesusaharq sepusing-kepalaan sebab

merancang rangkaian untuk skripsi : Hendra Hadi ('ST), Antono Anindito


(,ST), dan Joko Adity* (,ST). Hidttp elektronika ctaya !!!
l2 Dan seluruh orang-orang yang telah menanam jasa pada diri penulis yang
tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Semoga saja mereka sekeluarga selalu mendapat lindungan dari Allah SWT
melalui tangan-Nya yang N{aha Perkasa dan segala budi-baiknya akan mampu
menolong mereka saat hari pembalasan tiba.
ini masih jauh dari sempurna. Oleh
Penulis menyadari bahwa tugas akhir
karena itu, kritik dan saran dari para pembaca amat diharapkan dan dapat
disampaikan melalui : lpqman@iwgn-fals. com atau thaki me@yahoo. qpru.

Jakartq Februari 200?


Ppfrulis,
j///
--frt1,4'^-^,\,,

Luqma*ul Hnkim E
ABSTRAK

Tingginya kemampuan pensaklaran dan perkembangan teknologi yang cepat

dari perangkat semikonduktor daya dewasa ini, telah mampu menjembatani gejala

saling ketergantungan antara pengoptimalan penggunaan saluran transmisi tenaga

listrik dan pengendalian kcmpensasi daya reaktif menggunakan kapasitor serj, secara

lebih fleksibel. Salah satu perangkat semikonduktor daya yang berfungsi sebagai

jembatan penghubung ifu adalah Gute Tum-Aff (GTA) thyr"istar.

Dalam tugas akhir ini akan dibahas unjuk kerja perangkat kompensasi

kapasitor seri yang dikendalikan GTO, disebut GTO-CSC { Gate Turn0ff thVT istor

Controlled,Series Capacitor ). Penampilan GTO-CSC dalam penyediaan daya reaktif

akan ditunjukkan melalui simulasi perhitungan pada model saluran transmisi tenaga

listrik satu fasa-saluran pendek, yang dirancang melalui rumus-rumus matematis.

Hasil simulasinya akan ditampilkan melalui grafik-grafik yang diprograrn melalui

perangkat lunak komputer sebagai alat bantu. Perangkat lunak yang digunakan

adalah MATHCAD"

Hasil analisa yang dilakukan pada beban resistif-induktif maupun beban

induktif murni memrnjukknn kemampuan GTO-CSC yang cepat, konlinu, dan halus

dalam mengompensasi induktansi seri saluran transmisi. Dikatakan demikian karena

GTO mudah untuk dinyalakan dan dipadamkan dalam waktu l/r perioda gelombang,

sehingga GTO-CSC mampu menanggapi berbagai kondisi beban dengan bermacam-

macam tingkat kapasitansi secara lebih teliti.


ABSTRACT

The excellent performance of switching and fast-stepping of power

semiconductor devices technology at present time, have bridged the phenomenon of

dependence between optimizing the electrical power transmission line utilization and

reactive power compensation control using series capacitor, more flexible. One of

power semiconductor devices whose the function a$ the bridge is Gate Turn-Off

(GTO) thyristor.

This final assignment discussing the operation principle of series capacitor

compensation which controlled by GTO, it's called GTO-CSC ( Gate Turn-Off


thyristor Controlled Series Capacitor ). Performance of GTO-CSC in supplying

reactive power will be shown by calculating simulation in a model of electrical


power transmission line single phase-short line, tfuough designed by mathematical

equations. The result of simulations will be displayed in graphics that programmed

by computer software as a tool. The name of software is MATHCAD.

The result of analysis in resistive-inductive and pure inductive loading

explain the ability of GTO-CSC to provide a fast, continuous, and smooth

compensetion of transmission line series inductance. It can be said like that because

GTO is easy to turn-on and tum-offevery half cycle, so GTO'CSC has capability to

respond for various load conditions in vary capacitance level more accurately.
DAFTAR ISI
I

( +ta* 1

JUDUL. \_t
.....{
LEMBAR PENGESAHAN, .. . " .. iii
snuannr9 sEJATrKU... .. ....... iv
KATAPENGANTAR,.... ........ V

ABSTRAK ......vii
DAFTARISI... ."....."ix
DAFTAR GAMBAR ........xi
DAFTAR TABEL. ....xiv

BAB 1 PENI}AEULUAN. ....,.....I


1"1 LatarBelakang. ........... 1

1.2 TujuanPenulisan. ..........2


1.3 BatasanMasalah. ..........2
1.4 MetodePenulisan. ........2
1.5 SistematikaPenulisan. ............3
BAB 2 TEORI DASAR. ..... ..,., 4
2.1 Tinjauan Singkat Teori Kompensasi. .. ... ... ... 5
2.1.t Kompensasi Dengan Reaktor Shunt, ... ... ....6.

2.1.2 Kompensasi Dengan Kapasitor Shunt. .,......7


2.1.3 Kompensasi Dengan Kapasitor Seri... .. ....8
..

2.1.4 Kondensator Sinkron ( Synchronous Condenser )... l1

2.1.5 FaktorDaya. ....-..12


2..2 Tinjauan Singkat Teori Gate Turn-Off( GTO ) Thyristor...l8
2.2.I Karalseristik Pensaklaran . ".. .... tg
2.2.2 Karakteristik Turn-Offdan Efek Sampingnya-. ' - --22 -

2.2.3 Rangkaian Snubber. ...---25

2.2.4 Operasi Secara Seri dan Paralel. ' ., - ' ' '26

q- 2.3 Tinjauan Singkat Komponen-Komponen Model" ...-26


2.3.L TransistorUnijunction(UJT). . ..'."'..-.27
2.3.2 RangkaianDifferensial....... .,.-'..-...29
2.3.3 Pewaktu 555 ( IC Timer 555 ). ' '.. "...'30

1X
BAB 3 GTO-CSC SEBAGAI KOMPENSATOR DAYA REAKTM
I}AN RANCANGAN MONAL, ... ,..,.36

3.1 Perkembangan Awal. . . ...36


3 .2 Perangkat dan Rangkaian Dasar. ...". ...38

3.3 Rangkaian Snubber. .......39


3.4 prinsip K4&@f1y..:.trl. ....... ..40
3.5 Repre$entasi Saluran Transmisi. ........45
3.6 RealisasiModeldanPerhitungsnnya. ...........48
3.7 ResonansiSeri... ....,.....55
3.7.t EfekResonansi Seri. .....56
3.7.2 KurvaResonansi. .........57
3.8 Resonansi Subsinkron .... 58

3.9 Harmonisa ...".....59


BAB 4 RANGKATA.N KENI}ALI PEhIYIJLUT GTO ..... 6I
4.1 Perancangan Transistor Unijuncticn ( UJT ) . ...61.

4.2 Perancangan Pewaktu 555 Mcnostable dan


RangkaianDifferensial^..... .....64
BAB 5 HASrL AI{ALISA ... ......70

5.1 Flasil Analisa Untuk Beban Resistif-Induktif... ... ... ... ....-,70
5.2 Hasil Analisa Untuk Beban Induktif Murni. .. . . -. .. ' 75.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. ... ...., 80


.

6.1 Kesimpulan ........ .......-..'80


6.2 Saran. .... '..81

PUSTAKA
DAT'TAR .. .... 83

LAMPrRAN..... ....85
PERI\IYATAAN KEASLIAN TUGAS AKIITR. ,.....101
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2-1 Kompensasi Dengan Reaktor Shunt. .. ",. -. ' 6

Gambar ?-2 Kompensasi Kapasitor Seri dan Perlengkapannya... . .. ' ' 8

Gambar 2-3 Saluran Transmisi Dengan Kompensasi Kapasitor Seri dan

Reaktor Shunt. .. ... -.... I


Gambar 2-4 Ilustrasi Pengaruh Kompensasi Kapasitor Seri Terhadap

Tegangan. .."....'I0

Gambar 2-5 DiagramSegitigaDaya. .'--...lz

Gambar ?-6 GrafikBebanResistif. ...'..'.. 14

Gambar 2-7 GrafikBebanKapasitif(FaktorDayaLeading) . .'". 14

Gambar ?'8 )-.


Grafik Beban Induktif ( Faktor Daya Lagging ... " -. ' '. .. 14

Gambar 2-9 Saluran Transmisi Dengan Koreksi Faktor Daya. . -. '.. . -. 16

Gambar 2-10 Perbaikan Faktor Daya Dengan Kapasitor Statis. '. ' .. - -.. . 16

Gambar 2-11 GTO Thyristor... ....... 18

Gambar 2-12 Karalteristik GTO Thyristor. ... ...... 20

Gambar 2-13 Karakteristik GTO Thyristor Selama Turn-Off- --...22

Gambar 2-14 Operasi GTO Thyristor Secara Seri dan Paralel. '.. '. - . "..-26
\/1
,/.
Gambar 2-15 €ehvirfut/nrrenCsuliakfr"ulT... " .. '' '.'. 28

Gambar 2-16 Rangkaian Differensial '. --' --- 29

Garnbar 2-17 Teganganlnput dan Output. ......'...29

Gambar 2-18 Diagram Blok Pewaktu 555. .. .. .- ' . ..31

Gambar 2-19 OperasiMonostablePewaktu 555".. -'-."-" 34

)c
xll

Gambar 2-20 Operasi AstablePewaktu 555... ......35

Gambar 3-1 GTO Sebagai Saklar Berkecepatan Tinggi. . ........37

Gambar 3-2 Rangkaian Dasar GTO-CSC & Rangkaian Snubbernya....... ... 39

Gambar 3-3 Rangkaian Ekivalen Saluran Transmisi Dengan GTO-CSC. ..... 41

Gambar 3*4 Kompensasi Penuh Saat GTO OFF Selama 180o. .......,. 44

Gambar 3-5 Kompensasi Saat GTO OFF Selama Kurang Dari 180"".. ... ..,..45

Gambar 3-6 Representasi Kawat Pendek. ... ... ....47

Gambar 3-7 Repreentasi Kawat Menengah. . ....... 47

Garnbar 3-8 Representasi Kawat Panjang. .........47

Gambar 3-9 RangkaianModel SaluranTransmisi. ........48

Gambar 3-10 Profil Tegangan Terima dan Profil Cos S Sistem. ... .... . 5?

Gambar 3-11 Daerah Efektif GTO-CSC. ....55

Gambar 3-l? KurvaResonansi. .......57

Gambar 4'l Bentuk Gelombang UJT Yang Diinginkan ... .......61

Gambar 4-2 Diagram'Hasil Perancangen UJT., ....63

Gambar 4-3 Diagram Hasil Perancangan Monostabil 555. . . .... 65

Gambar 4-4 Diagram Hasil Perancangen Rangkaian Differensial... .. . ... ..... 66

Gambar 4-5 Diagram Blok Rangkaian Kendali Penyulut GTO. .... ^... 67

Gambar 4-6 Rangkaian Kendali Penyulut GTO Secara Keseluruhan ... ... .... 67

Gambar 4-7 Grafik Rangkaian Kendali Penyulut GTO Secara Keseluruhan..68

Gambar 5-1 Tegangan Sumber. .. ... 7l

Gambar 5-2 Perpotongan V(t) Positif dengan I (t) Negatif, . .....71

Gambar 5-3 Beban Resistif-Induktif Sudut GTO Off:60 derajat. -.-*72

Gambar 5-4 Beban Resistif-Induktif Sudut GTO Off:90 derajat. ---'-73

Gambar 5-5 Beban Resistif-Induktif Sudut GTO Off: 180 derajat . ...74
rilll

Gambar5-6 TeganganSumber. ......"76

Gambar5-7 PerpotoaganV(tlFositifdengan($Negatif. .,.......?e

Gambar 5-8 Beban Induktif Murni Sudut GTO Off: 6S derajat. ... . ..17

Gambar 5-9 Beban Induktifl\durni Sudut GTO Off= 120 derajat ...... ?8

Garnbar 5-10 Beban hduktif Mrlrrd Sudut GTO Off= 18S deraj*t . .....79
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3-1 Hanil Perhitungan Untuk o = 0 Derajat dan cr = 180 Derajat... ......51

Tabel3-2 Hasil Perhitungau Untuk Beban Resistif-tnduktif... ... .. ... ...53

Tabel3-3 I{asil Perhitungaa Uctuk Beban Induktif Murni ..... 54

Tabel4-l Hasil Perhitungan Fewaktu 555 Monostabil Dengan C : 100 pF... 65

!*Y
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belnkang

Sampai saat ini, teknologi terakhir yang banyak dipakai untuk tujuan

kompensasi kapasitor seri pada jaringan transmisi jarak menengah maupun jarak jauh

adalah Thyristor-(lontrolled,Series Cupacitors (TCSC). Teknologi pengendalian ini

menggunakan salah satu perangkat dari jenis semikonduktor day4 yaitu thyrixor

konvensional, yang berfungsi sebagai saklar pengatur untuk mengkompensasi jatuh

tegangan saluran, menaikkan batas-batas kestabilarL dan memaksimalkan hantaran


dr;hA ,5€F
-Fo.
daya lisrik dari sumber ke konsumen. Namua uptituri@i{I-?. ryiiiiiatrei
dalam kompensasi jaringan transmisi tenaga listrik memiliki kelemahan, diantaranya

ketidakmampuan atau sulitnya tlryristor untuk padarn.

Dari permasalahan tersebut di atas, para peneliti mulai berusaha untuk

menemukan solusinya. Mak; muncul pemikiran di bidang kompensator-kompensator

lanjutan { advanced compensator } seperti GTO-CSC { Gute Turn-Aff tlyistor-


Controlled Series (|apacitor ). Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan GTO-

CSC amat bervariasi dalam menyediakan berbagai tingkat kapasitansi yang kontinu.

Kelebihan GTO-CSC dibandingkan TCSC yarg menggunakan tlryristor

konvensional inilah yang membuat pemakaiannya lebih disukai, apalagi seiring

dengan pe$atnya perkembangan di bidang elektronika daya dan juga meningkatnya

permintaan bEban listrik.


Bab I. Pendahulaaa

1.2 Tujuan Penulisan

Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk memahami unjuk kerja pegsgkkggg

GTO-CSC sebagai kompensator daya reaktif yang disimulasikan dalam sebuah

model saluran transmisi tenaga listrik satu fasa-saluran pendgk.

1.3 B*tasan Masalnh

Penulisan tugas akhir ini hanlra membahas dan menampilkan rancangan

rangkaian GTO-CSC dan proses pensaklaranny4-,+asqangan rangkaian kendali


@
penyulutan GTO serta perhitungan dari model yang dibuat. Hal-hal lain seperti

resonansi seri, resonansi subsinkron, dan harmonisa juga dibahas, walaupun bukan

merupakan pokok utama dari tugas akhir ini.

t.4 Metode Penulisan

Untuk dapat menjelaskan dan menuliskan isi judul tugas akhir, digunakan

beberapa langkah untuk merigetahui unjuk kerja GTO-CSC sebagai kompensator dan

aplikasinya pada rangkaian model yang dibuat, yaitu dengan metode-metode sebagai

berikut:

berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas.

rumus matematika GTO-CSC, pada sebuah model saluran transmisi dengan


Cffi'ra2
pe rangkat lu n akteb@i-al at b antu .

Skripsi Str6a I /Luqmanul tlakim E / 062.96153


Bab I. Pendahaluan

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini pembahasannya dibagi menjadi enam bab,

yang masing-ma$ing bab dibagi menjadi sub bab.

Uraian mengenai masalah-masalah y&ng akan dibahas dalam masing-masing

bab adalah sebagai berikut :

BAB I
Berisi latar belakang, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan

si stematika penuli san.

BAB 2

Mengenai teori dasar kompensasi, cara kerjq karakteristih dan sifat-sifat perangkat

semikonduktor daya yang menjadi komponen dasar kompensator seperti GTO,

rangkaian snubber, UJT ( Unijunction Transistor ), rangkaian differensial, dan

pewaktu 555.

BAB 3

Menjelaskan tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan GTO-CSC sebagai

kompensator daya reaktif dan perancangan modelnya"

BAB 4

Menerangkan tentang rangkaian kendali penyulut GTO^

BAB 5

Memperlihatkan hasil analisa model saluran transmisi tenaga listrik dengan GTO-

CSC sebagai kompensator, melalui perangkat lunak MATHCAD sebagai alat bantu

untuk menganalisa persamaan-persamaan matematika.

BAB 6

Merupakan kesimpulan dan saran dari seluruh pembahasan pada bab-bab

sebelumnya.

.f*ripsi Strda I /I"aqman*l Hahin E I (M2.96.153


r'f 1

t',"', ,.7' t [tU. I


,.:"' , ]
6*tq >( r; - - +r-' -' { 7,t4,p_,)ti.t'
riil- --
!,)
"
'l"L.b Yeq,r*-
! --l ;,J A ,
/'(I 14cfr.,-
r'
'\,ft,
cltq:,*4:i,:l'-
"4\ [Fre r] jLrstrrl* ,1
! 7 .i -.-

rtir,' 'raN \
t--- sJ*";f BAB 2
..::

I
!
r!,:,ri"iJ{ rfi.11y
J

TEORI DASAR

I
I Aliran daya aktif dan daya reaktif pada jaringan transmisi tenaga listrik tidak
I
ada kaitannya satu dengan yang lain karena masing-masing dipengaruhi dan diatur

oleh besaran yang berbeda. Oleh karena itu, keduanya dipelajari secara teqpisatL

I walaupun pengaruh kompensasi seri juga akan meningkxkan kapasitas penyaluran

i daya aktif. Pengaturan daya aktif amat erat hubungannya dengan pengaturan
..tl U.J-?1c4.)
frekuensi,(dad daya reaktif dapat diatur melalui pengaturan tegangan. Frekuensi dan

tegangan adalah besaran yang penting dalam penentuan Fr8litas catu d?ya dalam

sistem tenag4 sehingga pengaturan daya aktif dan daya reaktif menjadi vital untuk

menunjukkail p€nampilan sistem tenaga listrik.

Agar efisiensi dan kemampuan operasi sistem tenaga meningkat, pengaturan 't?;'fr,';t,
tegangan dan daya reaktif trarus memenuhi sasaran sebagai berikut : _ i ..1---.*-\
- rrr'str yang
Tegangan Jsrrb dipakai
vr's* pada terminal-terminal peralatan dalam sistem tersebut
?ef:t
* t st/o
Fharusda1ambatasyangdiijinkan.Jikamenggunakaategangandiluarbatas|\t&bffc,ra,
-J rr'/"
j 1,4
3-( ka,,.
r'-F{t''
kemampuan, akan mengakibatkan efek yang buruk bagi suatu peralatan.
- Meningkatkan stabilitas sistem sampai mendekati nilai maksimalnya agar dicapai

suatu keadaan yang mendekati ideal.

- Mengurangi rugi-rugi($untuk memaksimalkan penyaluran energi pada saluran


'\6" +9 p- ir"w*r; rd"e{^
trarrsmisi. 'd'
Karena daya reaktif tidak dapat ditransmisikan dalam jarak yang jauh, maka

diperlukan peralatan tambahan untuk mengatasinya. Berkaitan dengan hal tersebut"

selanjutnya akan dibicarakan mengenai teori kompensasi secara singkat dibawah ini.
,(#\

ril
v rg] E kW k"q"w, drrot. (yqt6* v\,#t+r*)
\ p._{
lWt 'W*rsi v<ib+\r,t't*,b E
fu-t *v"q*w
a **le ) o+ua,,q(f54.__"^)

o*-) ---*\r #"*+a 7 2. +/*"*, e -u,Jtr tfr*t,vs


/'\ 4=-*-
w' ix,
I
lll Y--
I

R I --I 1 ,k^N l,*-ftryi Csr* \"q-,4.^2a Ct*


I x,\
lt lr .,
lfi{vt\aL**n
\,"u-3^ l;eA^l^o O 1'{i-"?.h"1^^ d*wq
- -;-'-- -\ + *--/

fto , & d*o p 4u*,.*un !0. Vr'vF- htf


t
l

\
oA=ud
_

"-
\,/

) f*)
-*_._ *-,4-

[,{=tp'
Bsb 2. Teori Dasar

2.1 Tinjauan Singkat Teori Kompensnsi

proses penggantian kerugian atau cara untuk mengganti


@
kerugian" Secara sederhana bisa juga diartikan sebagai proses pengimbangan.

Kompen$asi pada saluran transmisi daya listrik pada dasarnya adalah memasukkan

atab menyisipkan dengan sengaja peralatan penghasil daya reaktif pada sistem tenaga

listrik.

Saluran transmisi tenaga listrik aliran atas atau aliran udara memerlukan
Cl*.-r4,hM)
peralatan kompensasi. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkun@@ saluran"

antara lain menstabilkan tegangan kerja antara sisi kirim dan sisi terima,

memperkecil panjang elektrik saluran (O) sehingga meningkatkan batas stabilitas


.

saluran, dan menaikkan kapasitas penyaluran

Peralatan-peralatan kompensasi pada saluran transmisi antara lain reaktor

shunt, kapasitor shunt, kapasitor seri, atau penggabungan diantaranya. Kompensasi

reaktor shunt biasa{rya digunakan pada saluran transmisi jarak menengah ( 80 * 250

km ), kompensasi dengan'kapasitor seri atau kombinasi reaktor shunt dengan

kaparitor seri digunakan pada saluran transmisi jarak jauh


cfu,.,.X^.,,,nru1
Selain hal tersebut di atas, pada teori kompensasi, ada yang disebut sebagai

derajat kompensasi :

Derajat kompensasi pada kompensasi reaktor shunt adalah Br-/Bc, dimana

r'rN, Br- adalah suseptansi induktif dari reaktor shunt dan Bc adalah suseptansi
z,YA*.o*(&h
?"Ik#foh ,, kapasitif dari saluran.

n* paltl Derajat kompensasi pada kompensasi kapasitor seri adalah )fo/Xr., dimana

e u.iu''Y
,W#
)fu adalah reaktansi kapasitif dari kapasitor seri dan Xr- adalah reaktansi

s" + induktif dari saluran per fasa.


(z t : Po*d"P'l'nl

,[*\il
\.b Sftrrpsi Sbda I /Luqmunul Hokim E / M2.96'153
W" F4.4/bta^,b{ip. t gipi.* i"lutf"- : @"Y*,ipl. V*,!,^.y^^ i,rUft- :

rG)

€Cr^^s) tc'^^r)

- -+
-ttto
t -

@. F-*Ft . t€qhr.u?,a" F.t*S" :

vC*tg

tc"ll)
+?
?-
_,_lr -. -. *-
F*
Jl

9 Y*
!.

(c;.+ . Uu"vr"99 ta4. .\a) CC*. s'litl "hc'f )

Cf"l. a"r"t"*jq
G^r. a\^.,C)
Bab L TeoriDaser
tt,*lP

2.1.t Kompensnsi Dengan Realitor Shunt


. f#, y,ft**sl-'tHH,"
Un*k duo tegangan pada

saluran transmisi jarak menengah dan jarak jauh - agar mendekati nilai rata-ratanyq

o"ft\^i s/crdigunakanlah induktor ( reaktor ) dan kapasitor. Reaktor shunt ( induktor ) biaunya

dipasang pada salah satu ujung atau pada kedua ujung saluran. Bila saluran panjang

sekali, maka saluran dibagi dalam beberapa bagian lalu setiap bagian dipasang

induktor dengan sambungan fasa ke netral ( lihat gaarbar 2-l ). Induktor tersebut

akan menyerap daya reaktifl mengurangi tegangan lebih selama kondisi beban

ring*r1 mengurangi tegangan lebih karena switching and tightning surge. Tetapi,

reaktor shunt memiliki efek buruk yaitu menurunkan kapasitas penyaluran jika tidak

dilepas saat kondisi beban penuh.

(a ). Pado Ujung Bebm

( b ). Psda Kedua Ujung

Gambor 2-I : Kompensasi Dengan Reaktor Slmnt

S*ripsi Srrarn I /Luqmonul Eakim E / M2.96.15s


Bab 2. Teari Dasar

Contoh 1 pada halaman lampiran menunjukkan pengaruh kompensasi dengan

reaktor shunt dalam penyaluran daya maupun dalam pengaturan tegangan.

,/' ^'^*'
2,1.2 Kompensasi Dengan Kapasitor Shunt
\ + *l^f
Disamping reaktor shunt, kapasitor shunt kadang kala juga digunakan untuk

mencatu atau menyalurkan daya reaktif dan menaikkan tegangan transmisi saat

kondisi beban penuh. n*ea.Lry ?* l::sst"$ kqp".tt t lhult d-p

valF pa*..Tgtg_dg-E Tpp+.pgsi {grgqn rg$tor thug,9mumnya cara


5ekury1e?ll ?,9.a

kompensasi ini digunakan untuk koreksi faktor daya pada sistem distribusi ( lihat

2.1.5 ). Tujuan koreksi faktor daya adalah untuk menyediakan atau mencatu daya

reaktif yang dibutuhkan, terutama pada sistem yang banyak memiliki beban yang
,r_]F*'\
W"W"yF l-",{+1-
bersifat menyerap daya reaktif, yaitu beban dengan faktor daya lagging.-e vi'-++".a^ 0-',1 .

Ada juga cara kompensasi dengan kapasitor shunt yang dikombinasikan

dengan daya yang disebut tlry,ristor. ThyT istor yang


&t5*.-mikonduktor
diparalelkan dengan kapasitor inilah yang bertugas mengatur penyambungan dan

pelepasan reaktor shunt. Sistem seperti ini lebih dikenal sebagai stqtic vnr
cofirpefisatars"

Telah disebutkan di atas, kombinasi kapasitor shunt dengan reaktor shunt

'"
, S,Ul
t yang ditambah tlryristor dapat saling menutupi kekurangan masing-masing, yaitu

dengan cara menyerap daya reaktif saat beban ringan ( melepas kapasitor shunt dan
^,i"{
t) t\ |
\)[ I

atau menyalurkan daya reaktif saat beban penuh (

*tc menghubungkan reaktor shunt )


menghubungkan kapasitor shunt dan melepas reaktor shunt ). Selain itu, melalui

pengaturan otomatis yang dimiliki thyristar, static vqr compensdtors juga mampu
I

\ meminimalkan ketidakstabilan tegangan dan meningkatkarr kemampuan penyaluran

daya saluran.
\

$*ripsi Studu I / Lnqmanrl Hakim E / 062.96.15s


1.,t, \r''g:,'1,t:' ,\^ [-,
i rc.., ';.

c') ' b'*' il'tr ,'.','f,-"p!,ry",-^ 'v*',.io l4n<l*^- $


i"v'l ,k.r..^-r*^ t w*)6s, }"*($*,ny ,g etoi Lo"*{-
l)*t\-u*ru'4,^<:,gr,^- *'*"vn+- Vl- & .ye.v-,_,1.F--, $iirl.-
st-G-, ko6 s*^ 6r,k.1n2*V !,_{u,.*o
"y,lt /t,f"o"..,t l-,,.. *
lr) Ss(l.o*;*, 1,h t-'r.-t.1,1,' !"1, ,*.{!tf,o,x,,,tJ Sa_L *.),te-{,.a,,hir-- , ,u*,4c,., t:4,1c,j,,i,,F
hp*'l^^ Fgr-Lr' a,i1a'u",t- .? b,. h^ v*,*",q6.,r*dier\ t-'c..it Li!ar.^,iv,.,\ frFlcn -
Btb 2. Teori Dassr

2.1.3 Kompensasi Dengan Kapasitor Seri

Seperti namanyq kompensasi dengan kapasitor seri biasanya digunakan pada

saluran transmisi jarak menengah ataupun jauh terpasang secara seri terhadap setiap

fasa ( konduktor ) pada salah satu atau kedua ujurg saluran atau pada titik-titik yang

ditentukan tergantung keperluan kompensasta'-3:masanSan kapasitcr seri ditengah- ;

tambahan untuk instalasinya.

Kapasitor seri bekerja dengan mengurangi impedansi seri ( reaktansi seri )

dari saluran. Dengan demikian ia akan mengurangi jatuh tegangan dan menaikkan

limit daya statis atau menaikkan stabilitas saluran. Perbedaan trtrr,{:f#fl6n*-*,p,


kapasitor seri juga dilengkapi dengan spark gap, zinc-oxir{u ,orirrc{tG ),Sdan i*C,)
ulz-u*'*
saklar penghubung singkat untuk perlindungan terhadap arus dan tegangan lebih Ur.-rLtS'

{
Kapasitor Seri +----*.

Zno-

Reaktor
Pembatas
Celah Pengaman
Arus
Saklar

t^',( t8
fu,ru
Gsmbsr 2-2 : Kompensasi Kapasitar Seri dan Perlengkapannya

,S'ftrupsi Str&a I /Luqmanul Hakim E / 062.96.153


l\i':\.r,,1-
r'r i;.r... Ii.i.ll- a,.;.r.i
Bab 2. TeoriDssar

Lihat gamber 2-2. Tegangan pada kapasitor seri adalah sebagai fungsi arus

yang melaluinya. Tegangan ini dapat meningkat sampai nilai yang berbahaya jika

arus yang melaluinya amat besar. Celah pengaman akan melindungi kapasitor seri

dari kondisi ini. ZnO resistor berfungsi membatasi tegangan yang melewati kapasitor

selama kondisi gangguan dan memazukan keffibali kapasitor secara otomatis tanpa

waktu turtda setelah gang$lan teratasi. Celah pengaman juga dipakai sebagai

pelindung tambahan selain ZnO ( back up protection ) pada kondisi tegangan lebih.

Tetapi jika terjadi hubung singkat atau gangguan fasa ke tanah, celah pengaman akan

ryark over dengan $egere. Oleh karenanyq diberi reaktor pembatas arus yang akan

membatasi arus gailgguan sampai nilai maksimum yang ditentukan.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam aplikasi kompensasi dengan kapasitor

seri, yaitu derajat kompensasi, alat perlindungan terhadap arus lebih, dan proses

penyambungan kembali kapasitor tersebut setelah kondisi gangguan berhasil diatasi.

Derajat kompensasi tidak boleh terlalu besar, apalagi sampai l$Aah, karena akan

menimbulkan resonansi seri dan menurunkan frekuensi. Fenomena ini disebut

subsynchronaus lesofitmes dan bisa menyebabkan poro$ turbin-generator patah-

Contoh 2 pada halaman lampiran menunjukkan fenomena tersebut.

'j XxNc .: X;NC


2x100
--+l$ 2 x.100

Y,x NL
Vs 2x100 VR

Gambar Z-3 : Saluran Trunsmisi Dengon Kompensasi Kapasitor Seri don Reaktor

Shunt

Sertpst S*aa I / Luqmanul Hakin E / 062.96.153


Bab 2. TeortDawr 10

Gambar 2-3 menunjukkan skema rangkaian ekivalen saluran yang

dikompensasi, dimana Nc adalah derajat kompensasi kapasitor seri (%) dan Nr.

adalah derajat kompensasi reaktor skant {%} Dalam gambar 2-3 dianggap

kompensasi dilakukan pada kedua ujung saluran.

a. Prnsaruh Kapasitor Sefi Terh+dap.Tega.nean

Dengan pemasangan kapasitor seri, reaktansi ekivalen saluran menjadi

berkurang, sehingga jatuh tegangan juga berkurang. Jadi pengaturan tegangan

menjadi lebih baik ( lihat garnbar 2f)1 R

Sumber Beban
VR

(a ). Diagrarn Satu Gsris Saluran Transmisi

J I.X

\ Qua<
l^rr!-:9

( b ). Diagram Vektor Tegangan

Garnbor 2-4: Ilustrasi Pengaruh Kompensasi Kapasitor Seri Terhadap Tegangan

,Sftrfosf &radc I /Luqmanulliakin E/M2'96.153


Bab Z Teari Dssrr ll

b. Pengafuh Kanasitor Seri Teqhadap Pe4vFluraq Ilava

Dengan kompensasi kapasitor seri, reaktansi seri berkurang, sehingga limit daya

statis meningkat atau kemampuan penyaluran daya bertambah besar. Hal ini

dibuktikan pada contoh 3 halaman lampiran.

Penggunaan kompensasi seri menunda investasi untuk pembangunan saluran /


{ I
udara tegang&n tinggi yang baru untuk penambahan kapasitas penyaluran. Hat inif
! \

J akan menguntungkan karena pembangunan saluran udara tegangan tinggi I


\
memerlukan waktu pembangunan yang lama dan juga memerlukan lahan yang )
I
I
L luas.

k-ot**- r.tz"r" '{lq*-F


2,1.4 Kondensator sinkron ( $ynchronaus condensers | ---)'d
Sytchronous Contlensers ( SC ) adalah mesin sinkron yang berpur*@
'*penggerak-muQamu (
tanpa beban mekanik. Dengan meng&tur aru$ penguatan arus
--t-'*
medan rotor ), ia dapat memberikan atau menyerap daya reaktif" Bila arus medan

rotor cpkup untuk membergkitkan fluks ( ggm ) yang diperlukan motor, maka stator

tidak perlu memberikan maupun menyerap daya reaktif ( arus pemagnetan ) ke jala-

jala dan motor bekerja pada PF = 1. Kalau arus medan rotor kuang, $tator akan

menyerap daya reaktif dari jala-jala dan motor bekerja pada PF terbelakang. Kalau

sebaliknya, kelebihan fluks ( ggm ) ini harus diimbangi dengan stator memberikan

daya reaktif ke jala-jala atau menarik arus kapasitif dari jala-jala, dan motor bekerja

pada PF terdahulu.

Skripsi Straa I /Luqmnnul Hakim E / A62.96,153


Bflh L TeoriDasar t2

2-1.5 Faktar Daya


Faktor daya adalah perbandingen antara komponen daya aktif (KW) dengan

komponen daya semu (KVA), seperti terlihat pada gambar 7-5.

Gambsr 2-5 : Diagyarrc Segitiga Dryu

Diman4

0A : komponen daya aktif :P (KW)

OB : komponen daya semu : S (KVA)

AB : komponen daya reaktif :Q (KVAR)

Daya aktif ( daya kerja ) adalah daya listrik yang berubah menjadi surltu tenaga

yang dapat dilihat dan digunakan secara nyata atau komponeo energi yang

diperlukan untuk melayani beban. Fada mesin listrik daya inilah yang terlihat

sebagai putaran.

Daya semu adalah daya yang dihasilkan dari penjumlahan secara vektor entara

daya aktif dan daya reaktif.

Sl+rtpsi Stda I / Luqmanut Eakim E / M2-96-I5i


Bah 2. TeofiDutflr t3

- Daya reaktif ( daya buta ) adalah daya yang kehadirannya tidak bisa dihindari dan

tidak menghasilkan kerja atau tidak bisa digunakan $ecara langsung, tetapi

tersimpan daiam sistem. Pada mesin-mesin listrih daya inilah yang membangun

medan putar (medan magnet). Daya reaktif ada dua macam :

e Daya reaktif induktif yaitu daya listrik yang dibutuhkan untuk menghasilkan

medan magnet pada mesin induksi, transformator, dan lainlain.

r Daya reaktif kapasitif yaitu daya listrik yang dibutuhkan untuk mengimbangi

daya reaktif induktif.

Dari gambar 2-5 dapat dirumuskan :

P =.1xCosS

KW = KVAxCosS (2.1)

Dari persamaan 2-1, faktor daya dapat dirumuskan :

Cosf = (2.2)
KPA

Nilai faktordaya akan mendahului (kading ) apabila arus ( I ) mendahului tegangan

(V),sebaliknyabilaarus(I)terbelakangterhadaptegangan(V)makafaktordaya

akan tertingg aI ( Iagging j.

Shripsi Sbea I /Luqmanall{akim E/M2'96-153


Bab 2. TeortDxar 14

Gambctr 2-6 : Grafik Beban Resisrf

Gaftrbar 2-7 : Grafik Bebm Kapasiti! { Fu&or Duya Leading )

Gambor 2-8 : Grafik Bebon Indu&if ( FaWttr Daya Lagging)

,Sftrpsi,9*roa I / Luqmmu, Hakirn E / M2'96,153


Bab Z Teori Dasar l5

a. Perbaikan Falrtor Dava

Terdapatnya beban-beban yang jelek pada sistem tenaga listrik akan

menyebabkan turunnya nilai faktor daya ( Cos dn * \dl $ebab-sebab turumya


0,&f
faktor daya antara lain :

- Banyaknya pemakaian peralatan motor induksi yang merupakan sumber daya

reaktif induktif"

- Adanya transformator tenaga yang momiliki faktor daya lagging, kwena

adanya penyerapan arus magnetik sehingga arus total tertinggal terhadap

tegangan.

- Beban lampu dari jenis TL ( Tabe Lamp ) atau beban lain yang memiliki

faktor daya rendah sekali.

Untuk memperbaikinya perlu dipasang kapasitor statis yang terhubung paralel

deirgan beban. Dengan demikian disamping fakfor dayanya yang ditingkatkan,

pengaturan tegangan dan penyaluran daya pun ikut diperbaiki. Gambar 2-9

menunjukkan saluran tlansmisi dengan beban Sn dan sudut faktor daya (0n )

terbelakang.

lvrlLE lv*l l o"

(a ). Sebelum Dipasang Kapasilor Statis


Y"
Skripsi Strda I / Luqmannt Eakim E / tM2.96'I 53
Bilh 2, Teari Dasar l6

lv"I L s' lv'* I Lo"

:q,'+h
h
Kapasitor StatisJ
I

( b ). Setetah o,oor**r *o*,r* Statis

Gambar 2-9 : Safurart Transmisi Dengan Kore{ Fakror Daya

Sebelum pemasangan kapasitor :

P* = 16 x ll'"r, - xCosfo ( per 30 ) (2.3)


'{" lf*l
Q* = Jl xltrot-,jxlni x Srnfu {per 3fr ) (2.4)

Setelah pemasangan kapasitor statis sudut faktor daya pada jepitan beban

berubah menjadi 0'n, gambar 2-10.

PR(tfasa)

Qn t fu*u
1

Gambar 2-IA : Perbaikan Fafuor Daya Deng*r Kapasitar,Slslfs

Slvipsi Sta* I / Luqm*nul Hahim E / A62.96.1 53


e? V*u = dJ . vu-r
Vt{, Vu*pnlr G{ 1_
(sY - 3 \^f
Vz{= ffi Vuyx rrcQrf # J

o- ?tf, c! lrf 'l

*3 rJu-N t Ir.4ff
s B*l:: r!r< Qs{ * g
.g q
z r$ Vr--L x Tr Cot d

82. e- b? lw ll
Trd V€JLi',,lri (.ll.? r?^r,e f^, f ,
Bab 2. tesri Dasar t7

Dari gambar 2-10 dapat dirumuskan :

CA = Pntanfu ( per fasa )

CD = Pntaa$'n ( per fasa )

AD = Qc =CA*CD = Pa(t*nfo-tanl'") perfasa (2.5)


Bila Ic adalah arus pada kapasitor statis :

frcl= ra:.p'**-.vl =ry (2 6)

Jadi daya reaktif kapasitif dari kapasitor :

gc =l!"no- (2J)
":l* lrcJ = c,C.lt'*r, -
"{t
Dan besar kapasitansi dari kapasitor per fasa :

11=+=-___::-----_
rr
PntSx(tuntr - tan/'^)
- Qc t.
(29)
alYr* - *tl' ar.l}'*t. -
":l'

Untuk tiga fasa" maka daya reaktif total dari kapasitor :

r>l'
[1$.(liU,r,i &-*
(2.e]
016 =3xQc =3.c,t.lV*tr-",1' = r,tC.lrn*t"-

atau besar kapasitansi dari kapasitor per fasa :

c- Q,o ,, =
=a.lv*i, ,9'6 ..,, (z.ro)
,lt 3.at.ll?r. -
")l'

perhitungan perbaikan faktor daya ditunjukkan pada contoh 4 halaman

lampiran.

S*r;pJ Sarrc I / Luqmanul Ha*im E / M2.96.153


Bab 2. Teori Dasar l8

2.2 Tinjauan Singk*t Teori Gate Turn -Otr( GTO ) Thyristor

Studi dan aplikasi yang menggunakan elektronika daya dalam bidang teknik

tenaga listrik telah mengalami perkembangan yang cepat, seiring dengan

peningkatan kapasitas daya yang harus dilayani serta kecepatan pensaklaran yang

dibutuhkan. Elektronika daya didasarkan atas proses pensaklarat @9


semikonduktor daya yang mampu digunakan untuk mengendalikan energi dalam

jumlah besar dengan efisiensi yary tinggi.


u6a't-$ff
\-- semikonduktor daya dibagi atas lima kategori utama, salah satunya
fu$ efu'@'Saw1giy'-a^^
adalah thyrktor" Tlryristor dibagi lagi menjadi wgfu{an jenis, salah satu jenisnya

adalah GTO ( Gate Turn-Off \ Tfuristor. Simbol dan bentuk GTO TVryristor

diperlihatkan pada gambar 2-ll.

r4r
^>{K (a ). Simbol

(b ). Gambar AIat

Gambar 2-I I : GTO TltYrisror

S*iipi S*as I / Luqrnanal Eehim E / M2-96. I 53


Beb 2. Teori Darar 19

GTO Tfuristor adalah thyristor khusus yang memiliki tiga buah kaki ( anoda,

katodg geraang ), dimana proses penyulutannya sama o**unffi*


tetapi karakteristik pemadamannya berbeda. Ia dapat disulut dan dipadamkan dengan

kecepatan tinggi dengqggg.ra mengatur arus yang kecil yang mengalir rnasuk atau

keluar dari gerbangnya. Alat ini dapat menghalangi kenaikan tegangan pada proses

pemadaman dan dapat menghantarkan arus puncak yang jauh mslebihi kemampuan

rata-ratanya pada kondisi penyulutan.

Dibandingkan dengan peralatan pemadaman lainnya, GTO Thyristar

memberikan tegangan dan arus yang lebih tinggi, karena itu alat ini tidak hanya

cocoh untuk aplikasi berdaya tinggi, tapi juga untuk aplikasi berarus tinggi ( lihat

tabel di halaman lampiran B ). Meskipun frekuensi pemutu$aflnya tidak secepat

yang lain, tapi frekuensi pemutusannya dapat lebih tinggi 20 kali lipat daripada

frekuensi dasar arus bolak-balik.

2.2.1 Karakteristik Perxaklaran


Telah disinggung di ata$, GTQ Thy,ristor dapat dihidupkan dengan

memberikan pulsa positif ke gerbang dan dipadamkan dengan memberikan pulsa

negatif pada gerbang, maka ia disebut iuga self-tumed-off thyrifior atinya jenis

thyristor yang dapat dipadamkan tanpa menggunakan rangkaian komutasi paksa.

$lcripsi Straa I / Laqmcnrl H akitn E / 06 2.96, I 5 3


Beb 2, Teori Dcsar 20

V*'L I [L
\Ud!-

off
JI t-_J
I 111L6, I

Waktrr g1o,
Jatulr

Gambar 2-12 : Karskteristik GTO Thwistor

Pada awal penyulutan, GTO Thyristnr harus diberikan arus gerbang yang

besar untuk menjamin kondisinya benar-benar menghantar, kemudian diberikan arus

gerbang nominal ( Iatching curre*t ) untuk mempertahankan kondisi ON tersebut.


Jatuh tegangan olt-stnte pada GTO Tlryristor relatif agak lebih besar dibandingkan

t@istor konvensional. Oleh karena itu, pulsa gerbang yang kontinu amat diperlukan

untuk mengurangi jatuh tegangan tersebut dan menghindari kemungkinan GTO

Thlristor kehilangan arus latching-nye. Waktu turn-on tergaatung pada harga arus

gerbang dan waktu yang dibutuhkan oleh arus gerbang untuk mencapai punsak,

Bila saat penyulutan pengatur gerbang memberikan afus yang cukup, maka

kenaikan arus anoda yang cepat pada saat penyulutarr, die/dt, tidak akan

menyebabkan masalah. Hal ini disebabkan karena struktur GTO Thyristor yang

memungkinkan kutub anoda dan katoda berubah menjadi kondisi menghantar. GTO

Tlg,ristormampu menerima kenaikaa arus penyulutan, dialdt, sampai 2000 AQ$ .N_
l,t's \
1\
\
Skripsi $raa I / Luqmanul llakim E / M2.96.153
Bab Z Teori Dssar 2l

Ketika tegangan negatif melewati terminal gerbang dan katoda, rtrus gerbang
I I

iu mulai naik. Saat arus gerbang mencapai nilai maksimumnya, I6q, arus anoda ( Ia ) I

akan turun, dan VAK mulai naik. Waktu jatuh arus anoda terjadi dengan tiba+iba" t
{
kurang dari I prs. Kennrdian arus anoda berubah secara perlahan dan disebut sebagai

arus ekor. Arus ekor ini dapat menyebabkanretriggering pada GTO.


)

Perbandingan &ru$ anoda (I,r), sebelum padanq terhadap arus gerbang negatif

(Icn) yang dibutuhkau untuk pemadaman adalah rendah, biasanya antara 3 sampai 5.

Rasio perbandingan ini disebut penguatan ( perolehan ) turn<ff alau turn-aff gain.

Sebagai contoh, sebuah GTO Tltyristor 2500 V/ 1000 A kira-kira akan

membutuhkan arus gerbang puncak negatif, Icn, sebesar 250 A untuk pemadaman

artinya rasio perbandingan antara Ie dan Icr sebesar 4. Berdasarkan hal tersebut,

selama kondisi padam, baik tegangan maupun arus masih dalam keadaan tinggi. Oleh

karena itu, rugi-rugi pensaklaran pada GTA Thyristor rclatif lebih besar sehingga

pemakaiannya dibatasi pada atau di bawah frekuensi pensaklaran I kHz. Rugi-rugi

daya pada rangkaian kendali gerbang juga relatif lebih besar dibanding rlryristor

konvensional, tetapi rugi-rugi rangkaian komutasi pada thyristor konvensional lebih

besar daripada rugi-rugi rangkaian twrn-of! GTO Tkyristor. Namun, walau


fl_eW,!i*,
bagaimanapun jugq karena tidak membutuhkan rangkaian komutasi paksa, *uf.uf
6--ru

efisiensi GTO ThS,,ristor $ecara keseluruhan masih lebih bailq ukuran fisiknya\-
{
menjadi lebih kecil, dan harganya masih lebih murah dibanding thyristur I

konvensional untuk rating yang sama )

,Sftnpsi Strda I / Luqmunnl Hakin E / A62.96'153


Bab 2. Teori Damr 22

2.2.2 Karnkteristik Turn-Off dnn Efek $ampingnya

Meskipun GTO Thyristor memiliki kemampuan untuk padam dengan

menggunakan pulsa arus gerbang negatif, tetapi proses ftrn-off ini kadang kala

menjadi "proses yang tidak diinginkan' karena ada efek sampingnya. Gelombang

tegangan dan arus selama turn-off ditur$ukkan oleh gambar 2-13.

\. Aru* Snubber ( Is )
\r

Gambar 2-13 : Karskteristik GTO Tlyristor Selama Tum-Off

Turn-off diawali dengan pulsa arus gerbang ( I* ) negatif pada t = 0.


Ketertatasan rata-rata kenaikan pulsa gerbang disebabkan oleh induktansi saluran

dan keterbatasan pensaklaran alat semikonduktor yang digunakan pada rangkaian'

Arus beban dapat dianggap konstan selama masa turn-off katerta lebarnya waktu

konstan. Selama waktu jenuh ( ts ), GTO Th),ristor mempertahankan aliran arus

anoda dengan tegangan jatuh yang kecil yang sebanding dengan jatuh konduksi,

Setelah ts, GTO Thyristor mulai memblokir arus anoda. Pada saat yang $ama,

gerbang mulai turun. Rata-rata


.iunction gerbang-katoda mulai pulih kernbali dan arus

penurunan arus anoda sedikit besar ( >300 Alpts ). Karena arus beban konstan, arus

,Slerupri S*da I / L*qmanul Hukim E / ffi2.96.153


Bub 2. Teori Dasar 23

yang melalui snubber dipaksa untuk membesar. Akibatnya, muncul tegangan qpf&e

yang memotong AfO fklrislor, nilainya tergantung pada strqt inductance dan

karakteristik fttnan dioda. karena ia

menyebabkan pelepasan daya pada daerah lokal GTO ThyTistor. Hal ini dapat

dicapai dengan memakai fast-tum-on dioda dan meletakkan snubber sedekat

mungkin dengan GTO Tlryristor untuk meminimalkan induktansi bocar. Selama tr,

tegangan anoda naik dan arus anoda turun. Pelepasan daya yang besar timbul selama

periode ini. Kapasitor snubber akan membatasi daya ini dengan cara membatasi

tegangan anoda. Setelah 13., anls ekor timbul. Tegangan anoda naik pada harga rata-

rata yang telah ditentukan oleh kapasitor snubber. Arus ekor dan tegangail overshoctt

dapat dikurangi dengan memperbesar kapasitor snubber sehingga menurunkan


.ff

pelepasan daya, dengan konsekuensi rugirugi snubber akan meningkat.

Bentuk gelombang tegangan menunjukkan adanya tegangan sp*e selama

GTO ltryristor padam. Spike ini muncul disebabkan induktansi pada rangkaian

snubber saat aru$ anoda cwt-aff.Selain itu juga terdapat tegangan overshoot karena

ada kelebihan muatan { averchargir;rg ) pada kapasitor snubber. Tegangan overshoot

dirumuskan oleh persamaan ( 2.11 ) :

L (.2.r1)
Fro = I.
Cs

Dimana, I = arus anoda sebelum padam

L : induktansi pada rangkaian anoda


Cs = kapasitansi snubber

Jika tegang at spike ( vp ) melebihi ar u^ffia Thyristor, ia dapat

rusak. Kesulitan-kesulitan tersebut, yang disebuUt u,fffifukn rangkaian snubber,

Skripsi Strrta I / Luqmanxl Hakim E / 062.96- I 5 3


Bah 2. Teori Dasar 24

merupakan alasan ut&ma mengapa GTO l\*Tistor jaraag dipakai pada aplikasi

berdaya rendah" Karena tegangan qprfre disebabkan oleh induktansi pada rangkaian

snubber, engan mengurangi belitan induktor

dan induktansi residu dari komponen lain, misalnya dari kapasitor snubber.

Tegangan ryike juga tergantung pada tegangan pemulihan maju (forward recovery

voltage ) dari dioda. Seperti disebutkan di atas, dioda dengan pemulihan yang cepat

dan tegangan maju yang rendah dapat mereduksi tegangan spike. Selain itv, fast

recovery diodes dapat digunakan pada rangkaian dengan frekuensi yang tinggi dar

dapat mengatasi w*s forward yang besar tanpa terjadi pemanasan lebih

Stverheuting), sehingga akan meningkatkan efisiensi .

Sedangk an jalan mengurangi

induktansi atau dengan memperbesar harga kapasitansi. Cara yang kedua kurang

disukai karena dapat meningkatkan rugi-rugi selama chargtng dan di'Ycharging, juga

akan menrperbesar ukuran secara fisik. Cara pert&ma, mengurangi nilai induktansi,

dapat dilakukan dengan 3 metode berikut :

Mengurangi induktansi bocor.


qr \' Mengurangi belitan induktor.
{/ r; Menggunakan kabel khusus yang memiliki induktansi bocor yang rendah.

h-a-l^, ? ry.-^^ 4,- iV-*r-o) t"l^

Sftnpsi Strada I / Luqmanutr Hakim E / A62.96.153


Bab 2. Teori Dasar 25

2.2.3 Rangkaian Snubber


Peralatan semikonduktor memerlukan perlindungan saat terjadi penyulutan

dan pemadaman. Di saat penytrlutan dan pemadaman, kenaikan arus sesaat ( dildt )

dan kenaikan tegangan sesaat ( dv/dt ) yang terjadi, dapat merusak peralatan.
Walaupun efek kerusakannya tidak langsung terlihat, tetapi jika sering terjadi dan

dalam kurun waktu yang lama maka akan berakibat buruk.

Dalam hal penyebab kerusakan, GTO TTryristor mempunyai sebab-sebab

yang samii

diantaranya :

r Rata-rata perubahan tegangan dan arus anoda yang melebihi batas maksimalnya.

r Tegangan maju dan tegangan balik yang lebih besar daripada harga yang

diijinkan.

. Kombinasi kapasitor snubber dengan induktansi rangkaian yaftg dapat

menyebabkan tegangan sptke y ang tinggi.

Untuk mengatasiny4 diperlukan rangkaian snubber. &&-,{$3*y4


rangkaian ini berfungsi untuk membatasi dildt, membatasi dv/dt selama padam, dan

rnembatasi dv/dt pula untuk mencegah retiggering selama dan setelah arn-off

dengan menyimpan daya pada kumparan atau pada kapasitor ( charging ap ), lalu

disalurkan ke tahanan. Selain itu juga, untuk mengurangi pelepasan daya pada divais

selama turn-aff.

Kapasitor snubber yang digunakan kadang kala lebih besar kapasitasnya

daripada kapasitor snubber pad:a thyrislor konvensional. Kapasitor smrbber dapat

membantu menurunkan arus ekor dan tegangarrovershoot.

.f/rripsi Strd,u I / L uqmonul Eahim E / 06 2,96. I 5 3


Bab 2, Teori Dasar 2,6

2,2.4 Operasi Secara Seri dan Paralel

Untuk meningkatkan kapasitas sistem, GTO Thyristor dapat dirangkai sscara

seri ( untuk tegangan tinggi ), dan s€cara paralel ( untuk arus tinggi ). Operasi secara

paralel dapat lebih disempurnakan dengan reaktor penyeimbang aru$ yang terhubung

seri dengan GTO TVryristor- Sedangkan operasi seri dapat disempurnakan dengan

menghubungkan tahanan secara paralel dengan GTO Thyristor.

Gambar 2-14 : Operasi GTO T\ryristor Secara Seri *Itt Paralel

W.rlZ,t* ctu)
2.3 Tinjauan Singkat Komponen-Komponen Model

Dalam bab 2 ini perlu juga disinggung teori dan cara kerja beberapa

komponen utama dari model yang dibuat. Hal ini cukup penting karena menyangkut

proses penyulutan dan pemadaman GTO, sehingga reaktansi kapasitor seri yang

mazuk ke dalarn saluran dapat diatur besarnya sesuai kondisi beban.

SArupsi Strda I / Laqmanat E*kittt E / 062.96.153


Bab L TeoriDusar 21

2.3.1 Transirtor Unijunction ( UJT )


Unijunction Tr*tsistor ( UIf ) biasanya digunakan untuk membangkitkan

srnyal penyulut untuk thyrktor, t-ttpl kali ini UJT akau dipakai untuk menvulut_

pewaktu 555 monosta*/e. Rangkaian dasar penyulutan dengan UJT diberikan pada

gambar ?-15a. UIT memiliki tiga terminal yaitu emiter ( E ), base-l ( Br), dan base-Z

1Br ).Karakteristik UJT diberikan oleh garnbar 2-15c.

Ketika tegangan sumber dc ( Vs ) diberikan, kapasitor C akan diisi melalui

resistor R karena rangkaian emiter UIT berada pada kondisi terbuka. Nilai Vs

direkomendasikan dari 10 sampai 35 V, Konstanta wakfu rr : RC. Ketika tegangan

emiter vs, ]a.n$ sama dengan tegangan kapasitor vs, melrcapai tegangan puncak vp,

UJT akan on dan kapasitor akan dikosongkan melalui Rs1 dengan kecepatan yang

ditennrkan oleh konstanta waktu rz = RurC. Nilai trz sama dengan lebar pulsa

penyulut ts. Saat Vg berkurang ke titik lembah Vv, emiter akan kembali terbuka UJT

off kembali dan siklus pengisian akan berulang. Bentuk gelombang VB dan

penyulutan ( Vnr ) terlihat pada gambar 2-15b.

Tegangan puncak Vr diberikan oleh :

Ilp = rTltnn * Fo(= 0,5f) x qV' *7'o(= 0,5Y) (2 12)

dengan Vp adalah tegangan jatuh maju ruatu dioda dan q adalah intrinsic stand'off*

ratio danUJT yang terletak antara 0,51 sampai 0,82.

Slnipsi &rna I / Laqmanut Hakim E / M2.96-153


Bab 2. Teert Dasar ilu'o{u t "N :' 13
28

Tahanan Rnr dapat ditentukan dari persamaan :

lou
R", = (2.r3)
UV"

Rxc bt* c

82 t
UJT
+ Jutt
BT +
C\fu Rnr
\br

T?T
(a ). Ranglraian ( b ). Bentak Gelombang

vr(*
Vy

( c ). Karaheristik

Gambor 2- I 5 (Penwlut MengganakirbprJT


\==--* __<_-._---'

S&npsi Stra/,r. I /L*qmanulfiakim E / M2'96-153


Bflb Z TeortDa"sar St"l. Ud,A- | ry 29

2,3.2 Rangkaim Ilifferensial


Rangkaian differensial adalah $ntu rangkaian elektronika yang dirancang

sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan gelombang paku dari gelombang

persegi yang m€rupakan inputnya. Pada tulisan ini, input ranghaian diferensial

diperoleh dari pewaktu 555 monostable. Gelombang paku yang merupakan keluaran

inilah yang akan digunakan untuk menyulut GTO nyala dan padam ( lihat gambar 2-

17 ). Terdiri dari dua komponen pokok yaitu kapasitor dan tahanan geser, rangkaian

differensial diperlihatkan oleh gambar 2-16.

vin#

Gsrnbar 2-16 : Rwrykaian Dffirensial

Vout

Gsmbar 2-Ih: Tegangan Input dan Output

$*nlsi Sfruda I / Laqmanut Hnhim E / M2.96.153


Bob 2. Teori l)asar 30

Gelombang paku yang dihasilkan memiliki nilaitime constst t Tc = RC.

2.3.3 Pew*ktu 555 ( IC Timer 555 )

Pewaktu 555 merupakan salah satu IC yang banyak sekali digunakan di dunia

industri. Fungsi utamanya adalah sebagai pengatur-atau pengubah lebar pulsa,

frekuensi pulsq periode puls4 serta siklus kerja pulsa terhadap fungsi waktu, sesuai

harga yang diinginkan. Pewaktu 555 dibuat dalam bentuk rangkaian terpadu

Qntegrated Llircuit = IC) dengan delapan buah kaki, yang di dalamnya terdiri dari

pembagi tegangan" dua komparator, sebuah flip-flop, dan sebuah transistor NPN,

seperti tampak pada gambar 2-18, Karena pembagi tegangan memiliki resistor-

resistor yang sama ( 5 kf,) ), komparator atas mempunyai tegangan sebesar :

urP =y:- (2.t4)


3

Tegangan pada komparetor bawah sebesar :

LTP =b3 (2.1s)

t'l67UT? regangan pada kaki 6, yang terhubung dengan komparator atas ( UTP ), disebut
f
f1 ,^nr*,^ Jika tegang an threshatri tebihbesar daripada UTP, komparator atas akan
Hfi
f *.nghu*ilkan keluara nhigh.

f Kaki 2 terhubung dengan komparator bawah. Tegangan yang bekerja di kaki


I
f i Z Cisebut trigger ( penyulut ). Tegangan inilah yang drgunakan oleh pewaktu 555
V, < f.T
I
!""4^ qv { untuk beroperasi monostable. Saat pewaktu tidak aktif, tegangan trigger adalah high"

'e^' bl^ l! ,ru. tegangan trigger lebih rendah daripada LTP, komparator bawah akan
]
\
enShasilkan keluaran &igfr .

\n

.gkrrpsi,stradc I I Luqmanul Hakim E / (M2.96-153


Bab 2. TeodDasar 3t

Kaki 4 berfungsi untuk ntereset tegangan keluaran kembali ke nol. Kaki 5

digunakan untuk mengatur frekuensi keluaran seat p€waktu 555 berada pada operasi

astable. Biasanya kaki 4 dan 5 ini tidak dipakai : kaki 4 dihubungkan ke + \trcc,

sedangkan kaki 5 dihubungkan ke bumi.

Kaki 7
Discharge

Krki 6
Threshold

Kski 5
Kontrol

KBki 2
Pen],ulst

Kaki I Kaki 4
Bumi Rest

Gsmbar 2-18 : Diagyam BIok Pewakt* 555

Sebagai pengatur pul$a terhadap fungsi waktu, peuiaktu 555 memiliki dua

kondisi operasi yaitu operasi monostnbts ( satu buah kondisi stabil ) dan astoble

(tanpa kondisi stabit). Pada operasi monastable, ia mengtrasilkan pulsa tunggal

dengan waktu tunda yang akurat dari orde mikrodetik sampai jam. Dimane lamenya

walitu tunda tersebut ditentukan oleh nilai R dan C yang terhubung ekstggral. Pada

operasi astable, akan dihasilkan bentuk getombang persegi ( rectangalen ) dengan

Skripsi &r&n I / Lugn*nul l{*him E / M2.96. I 53


Bab 2. Teori Dnssr 32

bermacam-macam siklus kerja ( &tty cycle ). Tegangan sumber V"" biasanya bernilai

antare 5 sampai 15 V.

tlperasi Monostable

Gambar 2-19 menunjukkan pewaktu 555 yang terhubung untuk operasi

manostahl* Tegangan yang melewati kapasitor digunakan untuk tegangan threshold

pada kaki 6. Saat kaki 2 disulut, rangkaian akan menghasilkan pulsa keluaran

berbentuk persegi pada kaki 3. Berikut adalah teori selengkapnya.

Di dalam rangkaian flip'ffop terdapat dua buah transistor NPN yang akan

bekerja saling berlawanan. Jika transistor pertama sedang aktif berarti yang lain

padam. Kolektor transistor pertama terhubung dengan keluaran Q dan kolektor


transistor kedua keluarannya adalah Q'. Pada kondisi awal, anggap keluaran Q adalah

high yang akan mengaktifkan transistor dan menyadap tegangan kapasitor C yang

terhubung ke bumi. Kondisi ini tidak akan berubah sampai penyulut diberikan.

Dalam operasi monostable ini persamaan (2.14) dan (2.15) masih berlaku.

Saat masukat trigger hampir mencapai ,t,,fT, komparator bawah mereset

flip-flop. Q akan berubah menjadi low dantransistor menjadi ofr sehingga kapasitor

terisi muat an ( chargnrg ) secara eksponensial. Bersamaan dengan itu, Q' menjadi

high. Ketika tegangan kapasitor sedikit lebih besar dati 2.f,"f3, komparetor atas

menr€t flip-flop. Keluaran Q menjadi high ken$ali dan transistor menyala lagi,

sehingga membuat kapasitor membuang muatannya ( discharging ) dengan waktu

yang lebih cepat daripada waktu pengisiannya, Pada saat yang bersamaan, Q'

kembali menjadi low dan akan tetap low sampai pulsa penyulut berikutnya

dimazukkan ke kaki 2.

S*ripsi Strctu I / Luqntanul Hakim E / A6296-1 53


33
Bab 2. Teori Dasar

Keluaran Q' akan muncul di kaki 3 dengan lebar pulsa tergantung kepada

lamanya waktu pengisian muatan kapasitor C melalui tahanan R, Makin besar lebar

juga
pulsa, berarti waktu yang dibutuhkan oleh kapasitor untuk mencapai 2.V*f3

makin lama. Lebar pulsa yang dihasilkan dirumuskan sebagai :

W =L,LR.C (2.16)

Pada gambar 2-19 terlihat kaki 4 terhubung dengan * v.". Hal ini berguna

untuk mencegah terjadinya gangguan selama operasi. Kadang kala'


pada beberapa

rangkaiarq kaki 4 dihubungkan dengan bumi jika tidak terpakai' Kaki


5 merupakan

merubah
kaki khusus yang bisa digunakan untuk mengatur lebar pulsa dengan cara

nilai UTP. Tapi untuk kali ini ia tidak digunakan sehingga dihubungkan ke
bumi

melalui sebuah kaPasitor.

S*rW Srrtru t I luqmanut l{ukim E / M2'96' I 53


^s/ t V"4 r (r
Bab z reorinussr , Wtnu- T'': )
n "tc 34
lJr w ''-'q '::
"'r^'n<L)

Kaki 7
Diccbargc

Kaki 6
llrashold

o,/L

I
+Vcc
Kali3 r----r
-{ Crb-*d-
Keluaraa

Klki5
Konlrol

( b ). Tarnpak Lusr
{ a ). Twnpak Dalurn

Gqrnbsr 2-19 : Operasi Monostable PewuWu 555

Operasi Astable
lebar pulsa
Kalau operasi monostctllle menghasilkan pulsa tt$gg4l dengan

(W) tertentu, makn pada opera si astable akan dihasilkan deretan pulsa dengan W dan

T yang dapat diafur. Dalam opefasi ini, pewaktu 555 membutuhkan dua eksternal
frekuensi osilasi
fesistor dan sebuah eksternal kapasitor untuk menentukan besarnya

$eperti terlihat pada ganbx 2'20.

WulHahinE/M2.96.153
35
Bab 2 TeoriDasar

,lt_J-
T

( a ). Tampak Dhlanr { b ). Tampak Luar

Garnbar 2-2A : Operasi Astoble ?ewaktu 555

@. L€\s"/ ?,.U4 '


Ul d o)Ug3 (P, + W)c
&. ?*J+s
-f = ot6gJ CBr tlIL") c

g . 4t"P,^^* ..

{.
J- F
l'{{ } -^
I

CFrtz F") c (
g. fW v.,;y :

):9 Pr{Xg-r.
2 .-\
wh) --
f -?
'(g

@ul Hak'im E / 062.96. I 53


BAB 3

GTO-CSC SEBAGAI KOMPENSATOR DAYA REAKTIT

I}AN RANCANGAN MODEL

3.1 Ferke*bangan Aw*l

Kompensasi ssri, pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi ( SUTET )

jarak menengah, sebenarnya telah diusulkan lebih dari 35 tahun yang lalu untuk

tujuan mereduksi jatuh tegangan salurarq meningkatkan pengiriman daya, maupun

meningkatkan kestabilan terhadap pelayanan beban-beban industri seperti electric

L**M' r'v- arc.firnaces. Di tahap awal perkembangannya ( akhir tahun 1960 ), kapasitor dan
rqlAl . L^i'l*'
('' '
induktor dipakai sebagai sumber daya reaktif dengan pola yang tetap ( perm*nently

cowtected ). Baru di tahun T966, Kirnbsrk mulai menunjukkan stabilitas transien

yang dapat dicapai oleh switched capucitors yang menggunakan tlryristor sebagai

saklar" Sistem ini kemudian dikenal dengan nama ( Thyristor-switched


@
Capacitors). tCO;+""a" 1"t-t" 'rta'"f,

Ada juga yang disebut SVC ( Stotic Var Campensatars ). Pola SVC
menggunakan kambinasi TSC dan TCR ( TIy.Tistor-Controlled Reactor ) sehingga

mampu mencatu atau menyerap daya reaktif ke atau dari sistem arus bolak-balik.

Tetapi cara ini memerlukan peralatan-peralatan tambahan yang cukup


banyak ( transformator, kapasitor, reakfor, thyr"i#or ) sehingga butuh biaya besar.

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi di bidang elektronika dayq

bermunculanlah jenis-j enis tkyristor baru yang memiliki rating tegangan, aru$, dan

daya yang lebih tinggi. Salah satunya adalah GTO Tlryristor dengan keunggulan

utamanyq yaitu mampu dipadamkan sebaik prose$ penyalaannya melalui pengaturan

36
Buh 3.6?O-C,fC,Selagai Kompensator Daya ReaMif fun Reslisasi Model 3t

sinyal gerbang tanpa rangkaian bantu untuk melakukan forced-commatatioft seperti


.- -;&+'-.!ek-=
padar
.\ thyristar konvensiona$ GTA switch inilah yang dipakai untuk mengatur

kompensasi seri dengan pensaklaran kapasitor seri on dan off ( lihat gambar 3-l ).

Pada 1980-an, GTO mengalami perkembangan yang cukup dramatis dalam hal

peningkatan rating tegangan dan arus.

Kapasitor Seri

Reaktor Resistor Non-Linear


Pembatas
Celah Percikan

Gambar 3-l : GTA Sebagai Saklar Berkecepatan Tinggg

Aplikasi GTO pun telah merambah ke berbagai bidang. Selain untuk

transmisi tenaga listrik, GTO juga dipakai pada transportasi listrik, kendali motor

listrik, sampai kepada teknologi penyimpanan energi listrik ( BEST = Battery-Enerq$

Storage ). Oleh karenanya, pada tahun 1983 EPzu ( Electric Power Research

Institute ) berinisiatif melakukan riset untuk membulctikan keunggulan GTO

Thyristor dibandingkan dengan tlrytstor. kowensional. D

Skripsi Str6a I / Luqmanul Haktm E / 062.96-153


Bab 3, GTO-CSC Seb*gai Kampensator Dqra Reaktif dan Reolisasi Madel 38

pengurangan jumlah perangkat yang harus dipasang dan dirawat, mengurangi luas

area yang dibutuhkan, memperkecil ukuran peralatan, dan lain-lain.

\=\ \sJ 3,2 Perangkat dan Rangkaian l)asar


J
. Rangkaian dasar GTO-CSC, pada gambar 3-2, terdiri dari kapasitor seri dan

x*lt sepasang GTO,w,itc& yang terhubung anti-paralel. Untuk memasukkan kapasitor ke

dalam rangkaian, GTO harus dipadamkan dan untuk melepasnya keluar dari

rangkaian GTO harus dinyalakan sebelum tegangan kapasitor menjadi nol dengan

tujuan menghindari arus surja. Selrjr_rgga kebeJadaan kappsitQr di dalam rar_rgkaian

dapat dipastikan dengan lebih cermat, yaitu setiap tlr perioda. _Ketika GTO

dinyalakan, kompensasi yang terjadi mendekati nol karena kapasitor di-bypassed dan

GTO akan melepas kapasitor secepat seperri ia memasukkannya kembali, dan ketika

GTO dipadamkan kapasitor akan mengompensasi sebagian induktansi saluran. Jika

GTO.rlr,flclr telah padam dengan sempurna" kapasitor akan berada di dalam saluran

secara utuh yang berarti kompensasi maksimum telah tercapai, Dengan mengubah

sudut penyulutan ( sudut penyisipan ) GTO berarti mengubah sudut fasa dimana

GTO tersebut menghubung, dan dengan demikian besarnya kompensasi dapat diarur.

Telah disebutkan di atas, bahwa proses bypassing dan reinsertirE kapasitor

dilakukan setiap % perioda. Dengan cara inilah kita dapat menanggapi kebutuhan

beban yang berfluktuasi dalam interval 7: periada tersebut. GTO-CSC juga lebih

fleksibel, berkesinambungan, dan cepat dalam menyalurkan besarnya daya karena ia

berprinsip mengurangi impedansi saluran. Dimana besarnya impedansi saluran

berbanding terbalik dengan besarnya daya maksimum yang dapat disalurkan'

Kelebihan lainnya bahwa kompensator ini mempunyai kemampuan untuk mengatur

perubahan secara kontinu dan lebih halus.

,lftripsi Strda I I Lagmunul Hakim E / A62,96.153


Bah 3. GTO-CSC Sebagai Kompensrtor Daya ReaMif dan Realisasi Model 39

VUN@P-'{L

Kapasitor Seri

Gambar 3-2 : Rangkaiatr Dasar GTO-CSC & Rangkaian Snubberrrya

3.3 Rangkaian Snubber

Secara normal, penggunaan GTO Thyristor biasanya dilengkapi dengan

rangkaian snubber yang fungsinya telah dijelaskan dalam bab 2. Jadi segala sesuatu

tentang sifat-sifat GTA Wryrr,rlar juga harus mencakup pengaruh dari rangkaian

snubber.

Pada umumnya, rangkaian snubber dapat dibagi atas 3 kategori utama :

11. Tum-on snubber : untuk meminimalkan arus lebih saa! turn-on.

21. Turn-off snubber : untuk meminimalkan tegangan lebih selama tarn'otf.

3/.$rres,s reduction snubber : untuk menghasilkan bentuk gelombang pensaklaran

tegangan dan arus ( dalam waktu yang bersamaan )

agar tidak tedalu besar.

Rangkaian kompensator yang mencakup GTO snubber diperlihatkan dalarn

Terdiri dari kombinasi seri resistor dan dioda yang diparalel dengan
. Fi*i -3-?,
sebuah induktor. Kenaikan arus anoda harus drjaga agar lebih kecil daripada harga

Shripsi Str6a I / Luqmcnat Hahim E / 062.96-1 53


Bab 3. GTO-CSC Sebagai Kompensatar Daya Realaif dan Reslisusi Modd rt0

maksimum yang diberikan dalam spesifikasi GTO. Oleh karena itu, rangkaian turn-

on snubber yang tepat amat dibutubkan, sedangkan rangkaian turn-off srrubber tidak

dibutuhkan karena kapasitor seri akan membatasi dvldt. Dengan kata lain, snubber

ini membutuhkan Ls ( induktansi liar ) tapi tidak memerlukan CE $apasitor snubber)

Induktor yang dirangkai seri dengan GTO membatasi penggantian arus GTO

selarna turn-ofi transien sehingga meningkatkan kehandalan modul. Saat arus GTO

taik, snti4irectional dioda akan menahan jalur resistor dari proses penyaluran arus.

Jadi, tidak ada rugi-rugi resistif yang disengaja selama on'st&te. Ketika GTO

dipadamkan, arus di dalam cabang induktor tidak dapat berubah secara cepat, tetapi

harus dibuang ( discharged ). Cabang dioda-resistor yang diparalel dengan induktor

itulah yang menyediakan tempat pembuangan {discharging } bagi arus induktor.

Rangkaian snubber pada gambar 3-Z tersebut mempunyai keuntungan

dibandingkan dengan rancangan snubber yang lain :

yang aman.

diinginkan yang timbul karena proses bypassing. Anrs induktor merupakan

penjumlahan arus dioda dan arus GTO.

3.4 Prinsip Kerja

Untuk menganalisa prinsip UJtt, A@ryang ditunjukkan oleh gamb w 3-2,

dapat diasumsikan :

Skripsi Strda I / Luqmanul H*kim E / 062.96' I S 3


Bsb 3. GTA-CSC Sehagai Kotttpensdor Daya RenMif fun Redisasi Modd 4I

{ --&ff'
$ompensatot\eti digunakan untuk mengompen$a$i Z*"no*.

Besarnya iu*u$ saluras selalu koqstan, tidak dipengaruhi oleh operasi kompensasi,

daa dapat dibuat rangkaian ekivalen sepetti ditunjukkan oleh gambar 3-3.

v"o:t?:-
fi;M
Bus I {Sumber)

{ a }. Diasraw Sstu Garis

( e ). GTO ON-Swe

Gornbar 3-3 : Rangkaian Ekivalen sslurffi, Transmisi Dmgan GTO-CSL:

,S*rrpsi fu*a I I Laqmanul $shim E / 062.96.153


Bab 3, GTO-CSC Scbrgai Kompenwtor Daya Realdildsn Reclisasi Model 42

^tlt a^ vnZ"'
tc

Wds- Aliran daya pada sistem ini bergerak dari kiri ( sumber ) ke kanan ( beban ).

Off-stne terjadi saat GTO dipadamkan dan berarti kapasitor terhubung ke dalam

rangkaian. Pemadaman GTO switch dapat menyebabkan tegangan transien.

On-stste ( bypast state ) terjadi saat GTO ,switch dinyalakan dan berarti

kapasitor dihubung-singkat ( bjpassed ). GTO dinyalakan saat tegengan kapasitor

menuju nol ( setelum nol ) untuk menghindari timbulnya tegangan transien maupun

arus transien.

Persamaan (3.1) menyatakan besarnya arus saluran pada suatu harga waktu t

tertentu yang berjalan merulrut gelombang sinusoidal :

I(t1= Ji.Ia.sin(r't - $1
(3 1)

sedangkan tegangan kapasitor pada suatu harga waktu t tertentu yang berjalan secara

cosinusoidal dinyatakan oleh persamaan {3.2) :

Vc{t} = I(tJx Xc

- /))
t'!'t"o' -lt
= - #Uos(rrrr
- i) -cos(c {3"2)

Dari persamaan (3.2), terlihat tegengan kapasitor seri ( Vs ) berbanding lurus dengan

reaktansi kapasitif dari kapasitor ( Xc. ) dan berbanding terbalik dengan

kapasitansinya ( C ). Karena arus saluran diasumsikan tetap, tidak berubah selama

berlangsungnya proses kompensasi , maka dengan memperbesar Vc nilai Xs juga

akan membesar dan kapasitansi C akan mengecil. Kalau sebaliknya, Xc akan

mengecil dan kapasitansi C seolah-olah membesar walaupun secar& fisik dimensi

dari kapasitor tersebut tidak berubah. Xc inilah yang akan mengompensasi reaktansi

Shriptffit rii I / Luqmanul Hakim E / A62.96-153


E eiv -*V\ v r$r\4? \c-f"{itb^ ,

vtth repl-' t^*.. r a'{"drf (t 70) *, X'. o i U. = wror 2'


y'5

v W6{ ry \^,€"&}n J*\ Vc 4}x, Vc W 9"' 4t^/ ry W H'i"h' e.


Bab 3. GTQ-CSC Sebagai Kompensator llq'a RetHif dan Realisasi Madel 43

i induktif rangkaian. Nilai Vc diatur bukan dengan mengubah bEsarnya arus saluran
\
1{ yang mengalir,
U\J'V
tetapi dengan mengatur lamanya waktu arus saluran tersebut dialirkan
\

\ ke dalam kapasitor.
t
Nilai RMS V.(t) dinyatakan oleh :

l'cntts = (3 3)
|i,rror*r'n,

dengan cr s cot < { 6 + o ), dimana :

Io: nilai RMS arus saluran

C : nilai kapasitansi kapasitor seri

S
: beda sudut fasa antar& tegangan dan arus saluran

ai:2af * f=frekuensisistem

o: 9+d
1'
:batas awal Cseri AKTIF ( GTO OFF )

o: lebar sudut selama GTO OFF-Cseri AKTIF

6: n - o: lebar sudut selama GTO ON-Cseri NON AKTIF

: ff. :0,01
T:tAperioda
" (|)
detik = 1,4.-
2. 2., i4 " fo

Untuk menjabarkan proses kompensasi yang dilakukan GTO-CSC, di bawah

ini tersedia gambar 3-4 yang menampilkan kurva tegAngan, arus saluran' dan

tegangan kapasitor seri selama kompeasasi penuh terjadi. Artinya, GTO dipadamkan

selama 1/z perioda penuh (o : 180o : 0,01 detik ) 5:{ ialuran


laggzg sebTar

sudut 0 terhadap tegangan dan Vc lagging 90o terhadap arus yang mengisinya'

.Sftnpsi Strda I / Luqmanul l{akim E / 062.96.153


Bilb 3. GT&{SC Sebugai Konryensutor Dry* ReaHilfun Realisasi Modd 44

l{t) = 2o's lo sin { r* t -{, }

Tegangan VC(t) lagging 90o terhadap arus yang nnngisi Kapasitor vc(t) = 1/c x intg o!" l(t) dt

Ganrber 3-4 : Kompensasi Penuh Saat GTO OFF Selarna ISA,

Sedangkan gambar 3-5 memperlihatkan kurva hasil simulasi jilf -CI9.


dipada$kanfelama kurang dari l80o ( o < 180' )r-Hasil simulasi perhitungannya

dapat dilihat pada tabel di sub bab 3.6-

S*rfu* 5116$ I /L*qmanul Hokim E / (M2'96-ISJ


Bab 3. GTO-CSC Seb*g*i KmftWnsstar Dayt Re&tif fun Reslisasi Model 45

W ". tg
n*"(g^\, F"*" afu i'q-\)
Wln
sumbu awal sinu$ tegangan
alsinus arus beban teqeser lag r! terhadap tegangan
.- V.,r*r, x **$-.ir } + [ V"*"x cos ( ct - $ )]
{{'r,t
$swsrktru tTfsrnr")*nt*k get. Tcga*gan vc **gatif
* l{t) = 2s'r to sin { ,:,.r t -S }
6t

I
i
i

penggeser Vc b(t) = - V",r*, x cos (CIt - S) un-


E
bernilai negatif S .0 dan o = n, Vc(t) asli

ngan VC(t) yang diatur obh GTO hg


- V",r,r"x cos {c+t - $ ) + [ Vr,*, X ces { & - {' }] g0oterhadap arus yang mengbi Kapasitor
sewaktu nren&entuk get. Tegangan Vc positif

Gambar 3-5 : Kompensasi saat GTO OFF Selama Karang Dari ISAo

3.5 RepresentasiSaluranTransmisi

Untuk membuktikan teori tentang GTO-CSC yang telah dijelaskan pada bab-

bab terdahulu, maka akan dibuat qqbq4h- qq44 salgtglllansmisi satu fasa yang

dilengkapi dengan GTO-CSC. Namun sebelum masuk ke rangkaian dasar dari model

saluran transmisi yang dibuat, akan dibahas dahulu tentang diagram pengganti

saluran transmisi itu sendiri untuk lebih memudahkan perhitungan dan perancangan'

Skripsi Str&a I / Luqmanal Nakim E / 062.96. I 53


Bab 3. GTO-CSC Sebagri Kompensator Daya ReaHif dan Rea&sasi Model 46

Representasi saluran transmisi dapat diklasitikasikan berdasarkan jaraknyq

yaitu:

* Kawat p€ndek :<80km.

:+ Kawat menengah : 80-250 km.

+ Kawat panjang : > 250 km.

relatif Klasifikasi saluran


, ,- tersebut sangat kabur dan sangat
Sebenarnya klasifikasi
;.. ...,.
transmisi harus didasarkan pula atas besar-kecilnya kapasitansi antar fasa atau

kapasitansi lbsa ke tanah. Bita kapasitansinya kecil, maka arus bocor ke tanah kecil

terhadap arus beban sehingga kapasitansi ke tanah dapat diabaikan. Itulah yang

disebut kawat pendek ( gambar 3-6 ). Bila kapasitansi sudah mulai besar, sehiagga

tidak dapat diabaikan, tetapi belum begitu besar sekali sehingga masih dapat

dianggap sebagai kapasitan3i tefpusat (lumped capacitance\, maka dinamakan

kawat menengah ( gambar 3-7 ) yang bisa direpresentasikan dalam nominal T atau n.

Bila kapasitansi tersebut besar sekali sehingga tidak mungkin lagi dianggap sebagai

kapasitansi terpusat, maka harus dianggap terbagi rata sepanjang saluran. Inilah yaag

disebut kawat panjang ( gambar 3-8 )"

wtu"^^y!!fi a
'
ke"lh'd t'Lt*o

,9*ripsi Strtta I / Luqmanul Ha*im E / 062.96,153


Bab 3. 6TO-CSC Seb*gai Xunpensator Dry* ReaHif dan Realisasi Modd 47

Zsaluran
1 I zB*b"o
j-
r
Gambar i-6 : Representssi Kawat Pendek

L:::
'T' I
j

|
____

Il'----_-.'l\.:---_-' 1

(a ). Noninal T ( b ). Nominnl n

Gsnbar 3-T : Represertlasi Kawat Menengah

Ltx
ls ,

t t
I
*rx I
1
l

*"
I

Vx
i'
+
.rC*.----
i"
YAX

I r
.--*--{rrr--4F

rax
ax = 63gi6 kecit dari kaqat transmisi yang.iarakm'a x dari ujung terima

Gambor 3-8 : Representasi Kuwqt Paniang

Sfipst Strarla I ll*qwtanul Hakim E / {M2.96.15s


.tg
Bsb 3. GTO-CS€ Sebagai Kompensator D*ya Reatetif dan Renlisnsi Model

Ada juga klasifikasi berdasarkan tegangan kerja. Makin tinggi tegangan kerja,

kemungkinan timbulnya korona juga makin besar. Korona ini akan memperbesar

W kapasitansi sehingga akan memperbesar arus bocornya pula. Jadi walaupun panjang

saluran hanya 60 km misalnya, tapi memiliki

kapasitansinya relatif besar dan tidak mungkin diabaikan.


t€gangan kerja sangat tinggi maka

I Dari penjelasan di atas, dapat diambil kesirqpulafr bahwa untuk

merealisasikan model saluran transmisi tersebut cuku.p digunakan representasi kawat

pendek ( gambar 3-6 ). Tujuan pemilihan tersebut, agar lebih mempermudah dalam

perencangan dan perhituflgannya.


ff[Au U*P i zo
)u
3.6 Realisasi Model dnn Perhitungsnnya

Rangkaian ekivalen dari model saluran transmisi yang dibuat diperlihatkan

oleh gambar 3-9 berikut :

Vs:2?QV
50 ilz

Gembar 3-9 : Rmgkaionh'Iulel Saluran TTansmisi

Sedangkan rangkaian GTO-CSC telah ditunjukkan oleh gambar 3-2.

S*rApi Strato I lLuqmanul Haleim E / 062"96.153


Bab 3. GTO-CSC Sebagai Kwrymsator Daya RuHif dm Realisasi Modd 49

Wrf trjt*"t"r fttt'^i'*,a* fi^^


rW[t tsatl/i,t}r11;^ .
K
Tegangan kirim ( Vs : sending vokage ) yang dipakai adalah tegangan jala-

jala PLN sebe$ar 2?0 V*o I 50 Ftu. Saluraa diumpamakan sebagai kawat{ACSR)24z

mmz ( Aluminium Cowluctor Steel Reinforced ), karena jenis inilah yang banyak

digunakan di Indonesia oleh PLN. Kawat ACSR-242 mt* memiliki nilai impedansi

sebagai berikut :

R sal 0,1342 O I km.

Xr- sal jA,2971Q /km.

Dianggap panjang saluren sejauh 50 km. Berarti,

Z sal = (0,1342 + jO,297L)x50

(6,71+ jl4,855)ft + L sal: 47,3 t*I


(16,3 i_ 65,69") o

l. Beban resistif-induktif tZt= (200+J100) =(223,6 L 26,56")O


Berarti, Ruuu* r:200 f,t dan Lb*bo r = 3I8,5 mH'

2. Beban induktif murni :22= (jt}; = {10 L 90")Q

Berarti, Rl.uo ri: 0 dan Lt*oo u: 31,85 n*I.

$t"rdd7V t'uqmonul Hakim E / (N2-96. I s 3


O f K.r-,^ l- - (rr, $ t \ro%
[*"1
rcA % Cta'e,,t I-et llJ
Bab 3. GTO-CSC Sebegai Kotnpensator Daya Realdif &n Rearlisssi ilIodet 5r)

Derajat kompensasi yang ingin dicapai sebesar 15,51 % untuk beban resistif-

iaduktif den7I,7l % untuk beban induktif murni.


$-rv- t1''t1$'.v"1at
t J€i-t t

= 0,1551 | \::":i -{ =o.7t7t


lxLsat+.Wu*:ry
Xcseri = -0,155 I x 7(14,855 + 100) Xcseri = -Q,7l7Lx y(14,855 + 10)

= (*j17,82)f) = (_j17,82)o

=Ztrf -i
xCseri
_ -j
Znf x(lseri

C seri - (1,8 x 104)f = 180#F. C seri = (1,8 x l0-a)F = l80pF .

Berarti, kapasitor bankyangdipakai untuk simulasi ini"sebesar 1S0 pF.


6)
-/ \--//

Hasil-hasil perhitungan yang didapat pada saat sebelum kompensasi ( o = 0o ,

S : l$0o ) dan setelah dikompensasi penuh ( o = 180 ", S : 0" ) terlihat padatabel 3-
l. Gambar 3-10 menunjukkan profil tegangan terima dan cos $ sistem dari tabei 3-1.

Sedangkan hasil perhitungan untuk berbagai nilai o dan 6 antar& 0o - 180" (0 - 10

ms) padabeban resistif-induktif maupun beban induktif murni terlihat pada tabel 3-2

pada
dan 3-3. Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan di tabel 3-1 terdapat

halaman lampiran. Tabel 3-2 dan 3-3 didapat dari analisa dan perhitungan yang

menggunakan perangkat lunak MATHCAD (lihat bab 5)'

Sfutpst Strna I /Luqnanul Hakim E / M2.96.153


. ft '2\
.,. 1
C,'l
(^,/rl- VAL -\:\*t't
-t)
Iv" c)
=
{,}
q
L
.
J:J-J
tA
4::
I---
0 a
C\
je,*4
a r-i 00
e "\? ul '-
1)
a
U
a
a
U
J {J
crj
Ir L t
c)
r+ ,.i
a;r t{
a.l
x
-z+
tFs
,t*n
& 0\ co \o ,,1.
o A{
Y-
.Y .J
te
!? a{ ,s ,tl-
C) t*
co
a.l
<>
0) cq
f'l a'l
ti t\ Ts?
t-r la'r
-r-,])
."n

() C) 0c
-, I
c.i r-'l ,.o {
t--

?l
'd +
€l
sl
!f,
t--
rr v:
an :l*l Qn
L-!r
.'i
'^
'i
( \)

;l €
tol Fi
[rrJ
oo
a.l
r-1
rol Za .+ 00
r- )
*l ; T
"d
"4, ,.t:
J {J} ill
bl
w j i:
t
E *l ::ilfi
l:tt .u
;l
'!

.+
.;:::.
'F- !
bl
*1 "t *
H hi
ca ,El
q RI d
\n r.i
h
a)
s. z) L
::j.i .:+\
.t
Frl !q
() iJ l!i .J'
a1 A
<l 6\,
u \v
ii,;
'{
"ia1
{ i-'
rnl = a .i"
trr
z 6
n ! e.t q t
rd
'6 a.l .n s .J)
"q
.f
\<
)L-,--
."J
U} I
q tn
{l .l-, t' :}
€t) i. z {)
trl
i:J
#
a f,n
|/i
ra
\- frl t {t
q e ':

ot
od co
bi t\.l a..l ^i ..t j\ ':,
nl
\l
z - '\
9)
e z U ]'_l"g-
]'

-i
h'

L ;r j
i1
r-1
riJ
/f\
{ -fi
;j
la {) t-
l.'t .+.F E: g
n)
t
oo
{a-.1

..i
;l-
:ii
j:i
i!
r.i "J ;J, \ tr, it: -i':- \+
l *5-:

'.k T -+r ll
I 6l =<, -i'
Fl e"E r ,*,ti *:, +i"
.'* 1

F4
*. -gJ-<l
-nf$
rrl a-) F-
Ji
-i{ Jri
\.,
'l-l
-+,, "
1i

p!
!l

't'
n) i G} ,ri f7)
F4
r-" ."l
\ s-; I
frl
ta
F.I co
+rr3+;
tr
Y rll
F
a!
.:-J-i
'i iL
'{
.J
-)
z l-_

)e, u {
L
& qJ -S \o
*.t .+ -t-r

{f) .T |.-I
oo
* s .g 6.:, ,l
f-J
V)
t
ra; ':.+U \
*t
\J
.-J
^!
t :r(1

t
rt,v/
vl U) t\I I
"Gd" -J
le
(J o
\o
#+
ctj
rn a:.1
!I ai 6 il t\
""1-
z 1
+-*
\"Y q
g I

* ti*
q
0 ()
{,) 6
lar s, rrl

i
'{: (..l
* +.Jd
e2
"+ \o
S F*
iJ/
E 5E
I I
tr -r I
I
.S;''+'l=
v
'.
\\\\'\ -l
\a
'1)
oq
O r.i
t\i
I
!l
:a
d?{ ''6J' rr S,v c.,
F, c')
cq s\\
,:,*,x.x '*
e\


,-q d t{ !$!vvc

a{ -rJu F.t N*,LLOrft


B&b 3. GTO-CSC Seb*gei Kmtpnsator llaya RmWif fun Realisasi klodd 52

$lvv-d" PROFIL TIGANGAN TERIMA

2s0.00 .ttS 4

200.00 ^Le --o*Sebelum


ffi \ Kompensasi
150.00
cd /'a.J 5
b0
100.m
--r- Setelah
(B
o0 l Kompensasi
(.) F)(
F' 50.00 Penuh

0.00
t2
Urutan Beban

( a ). Praf il Tegangan Terima

FROFTL COS S STSTEM

1.20
n
1.00 --o* Sebelum
c rE
b 0.80
tt) otM
Kompensasi
'a 0.60
+ '+ Setelah
I
U
o.4o
\
Kompersasi
Penuh
0.20 U ,
0.00
t2
Urutan Beban

( b). Praf l/C'os$ Sistem

Gambar 3-10 : Prof il Tegangan Terima dan Prof il Cos $ Sistem

Skripsi Strtu I /LuqmanulHskim E /M2-96'153


Bab 3. GTO-CSC Sebrlgai Konpensdor iluyeRwldif fui Realfrsati Model 53

flinz\'*"Lq

Tabel 3-2 : Hasil Perhitungan Untuk Beban Resistif-InduWif

Vs I sal t(+) Nilai Kapasitansi Cseri = 180 tf


( Vrns) {A} dalam
detik
220 0.93 -0,0016 c(o) t(a) s(") t(s) Vc Xc Cseri
loo Lr9,0s8o Cseri dalam Cseri dalam RMS (o) Ektualen
AKTIF/ detik NON detik (v) ( r$)
GTOOFF AKTTF /
GTO ON
0 0 180 0.0100 0 0 s
l0 0.0006 170 0.0094 0.014 0.015 207000
20 0.0011 160 0,0089 0.085 0.091 34920
30 0.0017 150 0"0083 0.236 0.254 12520
40 0.002? 140 0,00?8 0"482 0.518 6140
50 0.0028 130 0.0072 s-837 0.9 3537
60 0.0033 120 0.0067 t.3 I 1.408 2261
70 0.0039 110 0.006r t-907 2"05t 1552
80 0.0044 100 0.0056 2"534 2..832 tl24
90 0-0050 90 0 0050 3.49r 3.754 M7.9
100 0.0056 8S 0.0044 4.48 4.818 ffiO.7
110 0.0061 10 0.0s39 5.598 6.42 528.8
120 0.0067 60 0.0033 6"841 7.355 432.&
130 0.0072 50 0.0028 8.201 I 819 360.9
140 0.0078 40 0.0022 9.6]3 10"401 306
150 0-0083 30 0-0017 11.245 12.091 263.3
160 0.0089 2A 0.0011 t2,w7 13.878 229_4
170 0,0094 10 0,0006 14.645 15-747 zo2.l
180 0.0100 0 0 L6,446 17.684 180

Shriii Svta I / Lnqmttnul Hakim E / M2'96.153


Bab 3. GTO-CSC Sebagai Kmrynsator Drya Rwlaif &n Realiss^;i Model 54

\'*'(- 'rr7]
7U le , , : Hasit perhitansen (Jntuk Bebwr Induktif Murni

Vs I sal t(s) Nilai Kapasitansi Cseri * 180 FF


{ Vnns} (A) dalam
detik
22A 8,55 .().0042 6',(o) t(oi 6("i t(6) Vc XC Cseri
loo L-74,89 Cseri dalam Cseri daLlm RMS (a) Ekivalen
AKTIF/ detik NON detik (v) (pF)
CTOOFF AKTIFI
GTO ON
0 0 180 0,0100 0 0 @

l0 0.0006 170 0-0094 0.134 0-016 203000


20 0.0011 160 0.0089 0.?91 0,092 34430
30 0.001? t50 0_0083 2.17 0 254 12540
40 0,a022 t40 0.0078 4.433 0.518 6139
50 0,0028 130 0,a072 7.693 0.9 3538
60 0-0033 120 0-006? 12.039 1.408 226r
1A 0-0039 110 0.w61 t7_532 2-051 1552
80 0.0044 100 0-m56 24"2r2 2.832 rl24
90 0-0050 90 0.0050 32-099 3.754 u7"9
100 0"00s6 80 0,0044 41.191 4_818 6tr,0.7
110 0-0061 70 0.0039 5l_461 6,02 528.8
120 0.0067 60 0,0033 62.889 7 355 432.8
130 0-a072 50 0.0028 75,4 8-819 360.9
r40 0"0078 40 0.0022 88.927 10_401 306
t50 0"0083 30 0-001? 103.381 12.091 263.3
16S 0.0089 2A 0.0011 118.657 l3-8?8 229"4
170 0"0094 10 0 0tx)6 134.64 15-747 202.1
180 0.0100 0 0 151.197 l7_684 180

Dari tabel 3-?. dan 3-3 terlihat bahwa GTO-CSC akan lebih efektif )iA,'-l

mengompensasi saluran antara o * 60o sampai o: 180o. Arrinya pada lebar zudut o
\'*#,
yang bernilai 10" sampai 50o, proses kompensasi yang terjadi belum tampak nyata \ gT?-CV

terhadap reaktansi induktif saluran. Gejala ini bisa diamati pada gambar 3-11. )

,S*r;;rd Sban I /Luqmanxllluhim E/062'96'153


Bab 3. GTO-CSC Sebagai Xompensator Daya Rm&if tan Realisesi Model 55

.\ s roo
fi T
\ T
ur I E)
f
ct \ (g
V5U
M -50 \ /
.t1 \ a
Iti
a
\ F(
6t
(J
& - 100 #o
bs

90
90 180 180

Waktu-Off( dertjat ) Waktu-Off ( derajat )

(a ). Ftmgsi Xs Terhadap o { b ). Fungsi l'/c RMS TerhadaP o

Gambar 3-I I : Daerah Qfektif GTO-CSC

3.7 Resonansi Seri

Fenggunaan kapasitor seri sebagai kompensator dibatasi oleh kemungkinan

terjadinya resonansi. Resonansi adalah dua besaran atau lebih yang memiliki nilai

yang sama besar. Resonansi bisa juga diartikan sebagai fenomen4 efek, atau gejala

dari ikutnya suatu besaran listrik terhadap besaran lain sehingga nilai keduanya

menjadi $ama. Dalam hal ini kedua besaran tersebut adalah reattansi induktif 1 Xr- )

dan rea*Jansi kapasitif ( Xc ) dari suatu rangkaian listrik. Jika gejala tersebut timbul

pada rangkaian seri & L, C maka disebut@onansi seri.iilca terjadi pada rangkaian
\-
paralel disebu(resonansi paralel.--' -
'\...-.--- **g

Resonansi dapat terjadi karena induktor dan kapasitor adalah komponen yang

mampu menyimpan dan melepaskan energi sehingga dapat menimbulkan ayunan.

Sebuah rangkaian listrik dikatakan beresonansi seri jika harga Xr: )k' dan Cos $ : I

Sftnpsi Struta I /Luqmanal lfakim E I M2.96.153


Bab 3, GTO-CSC Sebagai Kompnsrtor Dqa Renldif dan Reslisnsi Model 56

atau dalam keadaan resistid karena ailai impedansi Z sama deegan nilai resistansinya

( R ). Frekuon$i yong timbul pada gejala ini disebut frekuensi resonansi ( i ).


Impedansi dari rangkaian seri R' L, C :

z = R* i(r'r-
\
+l
(rX- )

Saat resonansi seri : afl*a


a{ =
o

ar = J= ---g -\cu : t'c


&t
a,'*J*
LC

' = fib =2,-.rr

- z.n\ t c -;zn.\ L.' -


.ft=J-.$
I

(3 4)

Contoh perhitungen resonansi seri dapat dilihat pada contoh 5 halaman lampiran A

3.7.1 Efek Resonansi Seri

Saat resonansi terjadi, efek yang ditimbulkan pada rangkaian adalah sama

dengan jika dalam rangkaian tersebut tidak terdapat induktor maupun kapasitor'

Artinya tegangan dan arus yang mengalir semata-mata hanya akan

dipengaruhi oleh resistor. Efek dari resonansi yang terjadi adalah sebagai berikut :

i. Impedansi rangkaian akan mencapai nilai minimumaya dan sama dengan nilai

resistansi R.

ii. Arus rangkaian akan mencapai nilai maksimumnya karena hanya dibatasi oleh

resistansi saja.

S*ripsi STtdo I /Lrqmanul Hakim E / M2.96.153


Bab 3. GTO-CSC SebagaiKuttpens&or Daya Rml*if fun Reali$csi Model 51

iii. Karena arus yang mengalir dalam rengkaian begrtu besar, jatuh tegangan pada L

dan C juga besar. Pada prakteknya, jatuh tegangan tersebut akan jauh lebih besar

daripada tegangan nominal. Namun, karena tegangan yang melalui Xr- berbeda

fasa 180o dari tegangan yang melalui )fu, maka penjumlahan dari keduany4

secara phasor, akan bernilai nol.

Pada
.
ran
-'-''-
karena akan
'

menimbulkan tegangan-lebih pada komponen rangkaian.

3.7.2 Kulva Rsonansi

Gambar 3-12 memperlihatkan kurva resonansi dengan nilai I dan lzl

dinyatakan sebagai fungsi dari frekuensi. Arus mencapai nilai maksimumnya pada

saat fl . Iika frekuensi f di bawah fl, yang berarti Xc > X6 maka impedansinya

kapasitif. Jika f lebih besar dari fr atau Xc . ffi,


\l'
maka impedansinya bersifat
f,r-
induktif,

*--+ f

Gsrnbar 3-12 : Kuna Reson*nsi

Skripsi S*ua I / L*qm*nal Hakim E / 062-96.1 53


Bab 3, GTO-CSC Sebagai Kowpensatct Dayu Reafuif dan Realisqsi Modd 58

3.8 Resonansi Subsinkron

Pada rangkaian daya, terjadinya resonansi seri harus dihindari. Dengan kata

lain nilai reaktansi kapasitif yang disisipkan ke dalam rangkaian, untuk tujuan

kompensasi, tidak boleh s$ma dengan nilai reaktansi induktifnva atau derajat

kompensasinya tidak boleh terlalu besar apalagi mencapai 100 %. Derajat

kompensasi 100% berarti Xr,: Xc.

yang mendekati 100% juga akan berbahaya bila

menyebabkan resonansi subsinkron. Disebut resonansi

pada saat frekuensinya di bawah frekuensi sinkrcn

(frekuensi resfqpsi)
, W"_l
Fenomena resonansi subsinkrgn pertama kali muncul pada l97O yang

mengakibatkan kerusakan poro$ turbin-generator di pembangkit Mohave, bagian

selatan California. Tahun 19?1 fenomena ini timbul kembali tetapi tidak sampai

menimbulkan kerusakan karena para ahli telah belajar dari peristiwa di tahun 1970-

Sejak itulah resonansi subsinkron menjadi sesuatu yang cukup diperhitungkan dalam

dunia kelistrikan.

Resonansi subsinkron ini mengakibatkan energi yang dipertukarkan antara

sistem transmisi listrik dan sistem mekanis turbin-generator terjadi lada satu atau
UGtr
lebih frekuensi natural dari sistem gabungan, di

berarla di bawah frekuensi sinkroa karena harga Xs selalu lebih kecil daripada harga

Xc. Ayunan mekanis yang terjadi akibat resonansi subsinkron ini dapat terus

meningkat sampai akhirnya merusak sistem mekanis. Oleh karena itu, dalant

pem&sangan kapasitor seri selalu diperhatikan dan dipelajari kemungkinan timbulnya

resonansi subsinkron dan strategi untuk menghindari atau memperkecil akibatnya'

Contoh 2 pada halaman lampiran menunjukkan fenomena resonansi subsinkron.

S*rrp* Strarla I / Luqmonul Hakim E / A62.96-153


Bsb 3, GTO-CSC Sebagai Kompensalor Dqtr Reaktif dan Reslisast Madel 59

Beberapa cara di bawah ini merupakan metode untuk mengatasi atau

mencegah terjadinya reson{msi subsinkron .

(a) Menggunakan relai proteksi untuk mendeteksi kondisi gangguan akibat resonansi

subsinkron dengan mentripkan sebagian salufan &teu memintas { bypawing }

kapasitor seri. Deteksi dilakukan melalui sensor kecepatan rotor atau i!rus

armatur.
tr.
(b) Menggunakan rangkaian penyaring khgsus ( static .filtrr ) untuk menghalangi
A resonansi yang dipasang seri dengan generatof atau paralel dengan
I

*&J leriadinva
kaPasttor sen.
tar'.,1."f '
r,L.$$F'

(d) Menggunakan static compensgt{}r yang terdiri dari resistor yang diserikan dengan

thyristor yang terhubung paralel terhadap kapasitor seri. Komponen resonansi

subsinkron yang berada di dalam tegangan kapasitor dapat terdeteksi dan akan

dikurangi oleh resistor sebagai tempat pembuangan muatan (diseharging).

(e) Menggunakan 4:rwmfu stabilizer yang terdiri daln fhyristor dan slrunt reactor

yang dihubungkan ke terminal generator. Kendali resonansi subsinkron dilakukan

dengan mengatur penyulutan tlryristor dan menggunakan sinyal yang didapat dari

kecepatan poros generator"

3.9 Harmonisa

Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa prinsip kerja GTO-CSC adalah

pengaktifan dan pengnonaktifan GTO sehingga tegangan yang melewati kapasitor

dapat diatur dengan menghubung singkat atau menyisipkan kapasitor ke dalam

saluran per setengah perioda dalam satu periode waktu. Tegangan kapasitor akan

mengompensasi jatuh tegangan pada induktansi saluran transmisi' Metode

S*r;psi Sttda I / Lnqmanul Hakim E / 062.96-1 5i


Bab 3. GTO-CSC Sebagai K*mpensator Drya RwMif dnn Realira$ Model 50

kompensqii sepeni ini akan membans

dan rpeui$bulkan harmonisa. Efek harmonisa ini dapat dixasi dengan menggunakan

filter penyerap harmonik.

Harmonisa tegangan kapasitor yang ditimbulkan oleh pensaklaran GTO

diberikan oleh persamaan (3.5) dengan menggunaknn analisa Fourier :

sin(n-l)f cosdsin dl t,
Ilcn =aVcolsin(n+l)6*
r [ z(n+l) z(n-tl - n J
rr

-atIo
yco = Ji (3.6)

dimana, n = 3,5,7,---"
6 = waktu GTO ON dalam deraj*t
Vco = haryupuncak teg&ngan kapasitor

Shiipti S*aa I /Luqman*t lIilkin E / M2.96.153


l""L "-Lf* te
,tu'&E
BAB 4

RANGKAIAN KENDALI PEI{YULUT GTO

Seperti telah dijelaskan pada bab 2, komponen-komponen pokok dari

rangkaian kendali penyulut GTO ada tiga : UJT, pewakfu 555 monostable, dar'

rangkaian differensiat. Dari rangkaian difilerensial tegangan paku yang dihasilkan

akan dihubungkan ke kaki gerbang dan kaki katoda dari GTO.

4.1 Pereneang*n Transistor Unijunctio* ( UJT )

Rangkaian UJT pada gambar 2'15a menghasilkan tegangan paku uatuk

menyulut pewaktu 555 pada kaki 2. Tetapi Jaag dibutuhkan adalah tegangaa paku

fiang sudah munsul pada 0" sepe*i tampal.< pa$a gambar 4-1 {bandingkan dengan

gambar 2-15b).
gr
=V

Vv
oi
\br

Vp

Gsmbar 4*I : Bentuk Gelombang LIJT Yang Diinginkatt

61
Bab 4. R*ngkaian Kendali Pmyal*t GTO 62

Untuk mendapatkan gelombang sepsrti pada gambar 4-1, berikut adalah perhitungan

selengkapnya dalam merancsng rangkaian UJT.

Asumsikan UJT memiliki besaran4esaran yang telah diketahui dan beberapa

besaran lain yang ingin dicapai, antara lain :

#. Tegangan sumber Vs : 10 Volt, tegangan lembah Vv : 1 Volt, arus lembah

Iv:7,5 mA.

J-L
1+. Intrinsic stand-aff ratio, q = 0,51.

#. Nilai kapasitor, C:0,5 pF.

J]
t'r . Konstanta waktu rangkaian pengisi kapasitot rt : 0 detik.
#. Kecepatan pengosongan kapasitor { sama besarnya dengan lebar pulsa ),

{rn]
t,,
V to mdetit.

Dari besaran-besaran di atas, dapat dihitung :

+ Tegangan puncai Vp = QVs * Vp

: (0,51).(10) + 0,5 ,lu"


trvjt
N'?-4
,9
:5,5 Volt.
a
Berarti pewaktu 555 akan menerima tegangan sulut sebesarl5,6 folt pada
\/\-./
kaki nomor 2.

_ 104
+ Tahanan B'2, Rnz
q.V,

104

0,51x 10
=[k{L ('.JFW tuq f-.-kf ,-atyrr\^
\.4 \"4rr t ")

Sl*r,ipsi Strda I / Luqmnnal Hukim E 1062.96-153


63
Bab 4. Rangkaian Ke*daliPmyattd GTO

T1
+ Tahanan 'CR=l=0O.
Berarti kapasitor akan terisi tanpa kelambatan waktu.

+ Tahanan Bt, Rs = !2
L

10 x l0-3
=2Ak{1"
0,5 x 10-6

Dari hasit perhitungan tersebut di atas, maka diagram rancangatl UJT dapat

digambarkan $eperti gembar 4-2 ( bandingkan dengaa gembar 2-15a ).

+1* V

0 ohm lk
B2

UJT
B1
005 mikroF

Gsnbar 4-2 : Diagyam Hasil Perancattgan tlJT

srdc I / Laqrcannl Hakim E / M2-96.153


Bab 4. Rongkaian Xmilali Penyulat GTO 64

SAzUra! "- Q*-Jo


4.2 Perancangan Pewalrtu 555 Monostable dan Rangkaian Differensial

Untuk memudahkan perancangan pewaktu 555 monostabil, dimisalkan

komponen yang dipakai adalah jenis " LM 555 Timer " produksi National

Semiconductor Corporation. Jenis ini memiliki spesifikasi pokck sebagai berikut :

a. Tegangan Vcc antara +5 sampai +15 Volt-

b. Kapasitor luar yang terhub*ng pada kaki 5 harus sebesar 0,01 pF'

Tegangan penyulut pada kaki 2 sebesar +5 v untuk vcc : +15 v dan +1,67 V
jika menggunakan zumber Vcc: +5 V.

- Karena tegangan puncak Vp fang dihasilkan oleh UJT sebesar +5,6 V maka

Vsg ]ang dipakai pada pewaktu 555 ini harus bernilai +15 V. Selanjutnya, harga

kapasitansi C yang terhubung ke kaki 6 dan 7 diasumsikan sebesar 100 pF'

Lihat grafik pada gambar 4-7. Lebar pulsa yang dihasilkan (W) sama

dengan lebar sudut GTO ON { S ) atau sama dengan 180o-o. Dimana o adalah lebar

sudut GTO OFF. Rumus menghitung W dapat dilihat pada persamaan


(2.16) dan di

barvah ini diberikan tabel 4-1 yang merupakan hasil perhitungan antara o dan E dari

GTO serta nilai W dan R yang dibutuhkan oleh monostabil 555.

S*rlpsi iirta I /I'uqmanul Hakin E / M2'96'153


Bah 1, Rangkaiun Kendali Penyutut GTO 65

Tabel 4-l : Hasil Perhitungan Pewaktlt 555 Monostabil flengan c. - raa l$

o (') t(o) 6(") t(6) W=l,IRC:S Tahanan


Cseri AKTIF-GTO OFF dalam Cseri AKTIF-GTO ON dalam ( detik; Geser R
detik detik (oi
0 0 180 0,01 fl.O1 90.90
0 0006 170 0.0094 0.009.1 85-:15
10
20 0.0011 160 0.0089 0-0089 80.91
30 0,0017 150 0 0083 0"0083 75.45
,10 0.0022 r40 0.0078 0-0078 70.91
50 0"0028 130 0,0072 0.0072 65..15
60 0.0033 t20 0.0067 0-0067 60.91
?0 0.0039 n0 0.0061 0.0061 55.45
80 0.0044 r00 s.0056 0.0056 50.9i
90 0.005 90 0 0t)5 0"005 45,,t5
100 0"0056 80 0.0044 0.0044 {0
110 0.s061 70 0 0039 0.0039 35.45
0"0067 60 0.0033 0.0033 30
120
t30 0.0072 _50 0 0028 0.0028 25.45
0.0078 40 0.0022 0.0022 20
140
150 0.0083 30 0.001? 0.0017 15.15
160 0"0089 20 0.0011 0.0011 l0
170 0.009,1 l0 0-0006 0.0006 5"45
180 0.01 0 0 0 0

Jadi, nilai tahanan geser (R) yang diperlukan adalah 0 sampai 90,90 Ct ( = 100

fl ). Diagram hasil perancangan monostabil 555 dapat dilihat pada gambar 4-3

(bandingkan dengan gambar 2-19b)-

+15 v
0-100

It)0 mikroF T
i
Gambar 4-3 : Diagram Hasil Perancangan Monastobil 555

S*r;pC Srrc* I / Luqmunul Hakim E / A62.96.153


Bab 4. Rangkuian Kendali Penyalut G?O 66

Kemudian, pul$a tegaogan keluaran monostabil ( Vout ) pada kaki 3, yang

berbentuk persegi dan bernilai +15 Volt, akan dijadikan tegangan masukan ( Vin ) ke

rangkaian diffelensial agar berubah menjadi gelombang paku untuk menl'ulut GTO

nyala dan padam ( lihat gambar 4-7 ). Dengan kata lain, diasumsikan GTO

membutuhkan pulsa sulut sebesal +15 Volt untuk menyalakan dan -15 Volt untuk

memadamkan.

Karena GTO membutuhkan pulsa sulut yang cepat tetapi cukup lama ( orde

pdetik ) agar kondisinya benar-benar menghantar, mak& dibutuhkan juga lebar pulsa

sulut yang tepat. Lebar pulsa sulut bagi GTO menunjukkan lamanya waktu GTO

tersebut diberikan tegangan sulut pada kaki gerbangnya ( pada sub bab 2.3'2 disebut

sebagai Tc = R x C ). Dianggap GTO akan menerima pulsa sulut selama 15 prdetik

atau Tc : 15 pdetik dengan nilai C : 5 pF. Sehingga R yang dibutuhkan sebesar 3 fl


( lihat gambar 4-4 ).

5 mikroF Gerbang
vin#
3 ohm

Gurnbwr 4-4 : Diapyam Hasil Perancaftgsn Ratgkaian Dffirensial

Berikut ini diperlihatkan gambar 4-5, 4-6, dan 4-7 sebagai penegas dari

segala penjelasan yang telah diberikan di atas'

S**po Sr.rrtr I /Luqmnnul lIakbn E / (i62"96,153


Beb 4. Rangk*ian Kenilali Peny*t*t GTO 67

\"'/' t 30
#^e
Vgerbang

^'"-{s'

ffi
UJT MONOSTABIL 555 RANGK.DIFFERENSIAL GTO

Gamb{n 4-5 : Diagrarn BIok Ranglrcian Kendsli Percplut GTO

2k
0 - 100 ohm
B2
UJT
100 mikroF
B1
0,01 mikroF
0,5 mikroF

5 mikroF
Ke Gerbang GTO

Ke Katoda GTO

Gambor 4-6 : Rangkaian Kendati Penyulut GTO Secara Keseh*uhan

S*rtpsi S*,na I / Luqmunul Hekim E / ()62-96. I 53


Bab 4. Rangkaian Kendali Penyxlut GTO
y1M4lr.{.s 0b 68

tlo
140
RxC:O RslxC:10ms
5,6 V

tv t (dtk)
0 2tr
Er

5,6 V

0 t (dtk)
vout t35

t (dtk)
Vout

r (drk)

Vcseri saat
_i-"*--. OFF
'-l I
I

t (derajat)
180
Lebar GTO-ol
oNi
oro-o or:i
i
:.0*

Gambsr 4-7 : Grafik Rangkaian Kerulsti Penyulul GTO Secara Keseluruhsn

S*r;psi Straa I llugnanal Hakim E / 062.96'153


Bsb 4. Rffigkai.en KsMi P*ynl*c GTO 69

Karena ada dua GTO, rnakn dipertukan dua buah rengkaian kendali penyulut

y*q y*. Artrnya harus ada dua rangkaian UfT, dua rangkaian terpadu maaostabil

555, dan dua rangkaian differensial yang memiliki rancang&n komponen yang tepat

sama di antera ked*anya.

S*rAr* $lrau I /Luqnanul H&kim E / M2.96.153


BAB 5

HASIL ANALISA

Pada bab ini akan ditunjukkan hasil analisa perhitungan dalam bentuk grafik-

grafik yang merupakan unjuk kerja GTO-CSC sebagai kompensator daya reaktif.

Analisa dilakukan dengan memasukkan persamaan-persamaan matematika ke dalam

perangkat lunak sebagai alat bantu. Perangkat lunak yang digunakan adalah

MATHCAD.

{0Oto Sekali lagi perlu ditegaskan" bahwa sudut u perlu ditambahkan karena ia
&
fl C*".i aktif { masuk ke dalam rangkaian ) agar grafik
(o
't}a--
yang muncul sesuai dengan teori yang berlaku, yaitu saat arus saluran minimum ET

Vc**,i sedang mencapai nilai maksimum. Sebaliknya kalau arus salurannya


0 Uotts
maksimum, Vc,*.i sedang mencapai nilai minimumnytQfi. Dengan kata lain, Vc,"ri

tertinggal 90o terhaclap arus salurar yang mengisi C**,i ( lihat kembali gambar 3-5 ).

5.1 Hasil Analisa Unttk Beban Resistif'Induktif

Untuk beban ini, yaitu ( 200+j100 ) C), akan dicoba analisa dengan sudut o =

60o, 90o, dan 180"" Hasil analisanya tertera pada gambar 5-3, 5-4, dan 5-5-

Bandingkan dengan tabel 3-2.

Gambar 5-1 merupakan grafik sinusoidal tegangan sumber yang dinyatakan

sebagai fungsi waktu. Gambar 5-2 adalah grafik gabungan antara sumber tegangan

yang pcsitif dan anrs saluran yang negatifl Kedua gambar ini sengaja dideklarasikan

di awal progfam karena dibutuhkan untuk membentuk grafik pada gambar 5-3, 5-4,

y:;--
7A
Bab 5. Hasil Analisa 11

ANALISA PROGRAM UNTUK BEBAN


[h'ot* h4
RASISTIF-INDUKTIF
f r= 50 {Hz} : Jt _
ar := 2.r'f 7r
v(t):= a0'5'zzg.rio(ar-t) *-> pers. teg sumber

300

200

100

v(0 0
-***-100
_2m

-300

Gambar *l : Tegangan Sumber

d:= _29.058.
[ {SDT ANTARA TEG & ARUS SALURAN DLM RADIAN)
r80

c:= 180.10-* (KAPASITANSI Cseri DLM F)

Io:= 0.93 (HARGA RMS ARUS SALURAN DLM A)

titl := 2o'5.ro.20sin(o.t - g) (PERs ARUS SAL LAG $ TERHSP V(t), SKALA 20x)

f(ri := lv{t) if v(t) > 0.0


(FUNcSl cAB ANTARA GRAFTK V(t) pos & l{t) negi
lu,, n (r) < 0.0
I
| 0 otherwise

300

200

100

f(t) 0

-100

-zffi
-300

Gambar 5-2: Perpatongan V(t) Posftif &ngan l(t) Negatit

Sfripst Stra,a I / Luqmanal Hukim E I M2.96. I 53


Bab 5. HasilAnaliss 7t

ANALISA PROGRAM UNTUK BEBAN


RESISTIF-INI}UKTM
f r= 50 (Hz) Nz'ot^/^-( ; r,
ar := 2-r'f ?r
v{t) := 20'5.220."io(or-r) -*, pers' teg sumber

s0
200

100

v{t
*--100
0

-200
*300

Gambar *1 : Tegangsn Srmber

d:=
r (sDT ANTARA TEG & ARUS SALURAN DLM RADIAN)
' -29.058. 180

c:= 180.10-u (KAPASITANSI Cseri DLM F)

Io:= 0.93 (HARGA RM$ ARUS SALURAN DLM A)

(t) := 2o's.ro.20srn{o.t - g). (PERS ARUS SAL l3G STERHDP V(t), SKALA 20x}

f(t) :=
I ' ' if
lv(r) vft) > 0.0
(FUNGSI GAB ANTARA GRAFIK V(t) POS & I(t) NEg)
ll(oifXt}<0'0{FUNGSIGABANTARAGRAFIKV(I)pos&l(t}nes)
I
l0 otherr,i"ise

300

2oo

100

f(t) 0

-100

-200

-300

Gambar 5-2: Perpotongan V(t) Posilif &ngan ft) Negatit

Sttifi Strala I / Laqmanul Hakim E I a62,96-153


Bab 5. HasilAnalisa 72

o:=60.r (LEBAR SDT SAAT GTO OFF - Cseri AKTIF)


180

o,=9+d
2

E:- r - <r (LEBAR SDT $AAT gTO ON - Cseri NON AKTIF)

Io
vclft)
'=
zo't. '(cos(r,:.t + n - 0) - co{* - 0)}
ro.C

Io .(ca{ar.t
vc2(t)
'=
-20'u. - S} - **(" - 4))
rtl.C

g(t; := lVcl(t) if Vcl(t) > 0.0


luort,i if vc2(t) < 0.0
lo.o o**"
M
250

2m
150

100
v(t) so
(t) o

c(t) -5o
-100
-1S
-2@
-2S
*300

c.of 5 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04 0.045


t
( detik)

Gambar *3 : Eeban Resietf'lnduffiif Sudrf GIO Otr = 60 deraiat

Vcrms:= (c{t)2 dt -> Vcrms = 1.31 M

Io
Cec:= Ceq = 2.261 x r0*3 (F)
' nr.Vsrms

Vrms:= Vrms = 220 M

Xceq:= Xceq = 1.4S8 {a)


lo

Snipst Strca I /Luqmcnulllakim E/ M2.96-IS3


Bcb 5. HasilAnalisa 73

<r :- 90. *E {LEBAR SDT SAAT GTO OFF * Cseri AKTIF}


180

o,=9+6
2

6 := r- o GEBAR SDT SAAT GTO ON - Cseri NON AKTIF)

t. Io .(cos(a:'t + r *
vcl(t)
'=
2o
rrl .C
S) - "*(" - O))
Io .(cos(co't * *r(" - S))
vc2it) -20'u. O) -
'= frf.C

g(r):= lVcl(t) if Vct(t) > 0.0


lu"rt,i iI vc2(r) < 0.0

lo.o o*"rr*r"

300

2s0
200
150

100
v(t) 50
(t). 0
*5o
c(0
*1m
-150
*200
*250

-300

o.o15 0.02 0.025 0.03 0.035 0.G4 0.tM5


t
( derik )

Gambar 54 : Eeban Resislif-lnduldif Sudrf GTO Aff= 90 &rajat

Vclms:= (s(t))z dt *> Ycrrns = 3.491 M

lo
Ceq:= Ceq = 6.479 " 104 F)
co.Vcsns

Vfms:= (v{t))2& **> Yrms = 220 {v)

Vcrms (o)
Xceq:= Xceq = f,.f54
L

S/rrtest Sb*a I / Luqmanal Hakin E / M2-96. 1 53


Bab 5. EusilAnulisa 74

o:= 180. T .
{LEBAR SDT $AAT GTO OFF - Cseri AKTIF}
180

.,'=9+6
2

S:=r*o (LEBAR SDT SAAT GTO ON - Gseri NON AKTIF)

Ycl(t) ,= a0s'r$ (cos(co.t + n - $) * **{" - O}}

vc2(t),= -tou.*"(cos(r*.t - 6) - **(" * S))


g(t):= lVcl(t) if Vcl(t) > 0.0
lu"rf,l it' vc2(t) < 0.0

lo.o otr,*r.n*"

300

250

200
150

1m
v(t) 50
(t) 0

c(t) -5O
-100
-150
-200
-250
-ffi
0.015 0.92 0.025 0.08 0.055 0,06

t
( detk)

Gambar 65 : Beban Resisttf-lnduktff S$d.rf SIO Qff = l$C derajat

Vcrms:= tg(t))? at *> Vcrms = 16.446 {V}

Ceq:= Ceq= t.8x 10*a (F)


rr:.Vcrrrrs

Vfms:= (v(t))2 dt -> Vrms = 220 (v)

Xceq:= Xceq = 17.684 (f})

S*ripf Straa I / Laqmanut fiukim E / M2.96. I 53


Bsb 5. HasilAnalis* 75

5.2 llasil Analisa Untuk Beban Induktif Murni

Untuk beban induktif rntrrni, yaitu ( jlO ) Cl, akan dicoba analisa dengaa

sudut o = 60o, 120", dan 180o. Hasit analisanya tertera pada garnbar 5-8, 5-9, dan 5-

10. Bandingkan dengan tabel 3-3.

Gambar 5-6 dan 5-? sama dengan gambar 5-1 dan 5-2. Gambar 5-8 sampai 5-
{-^t'id''-
10 menunjukkenigrfffnna GTO-CSC dalam mengopensasi $aluran transmisi ( lihat

kembali sub bab 3.2 dan 3.4 ).

Sn ipst Straa I lLuqmanul llahint E / M2,*6.153


Bab 5. Easil Analisa
't6

ANALISA FROGRAM IJNTUK BEBAN INDUKTIF


MURNI
f := 50 (Hzi

eo := 2'r'f

Vit):= zo's.ZZO.*do.t) pers. teg sumber


->

300

2ffi
100

v{r} 0

--100
-200
-3ff

Gambar 5{.: Tegangan Sumber

'
6 := -74.89.
T (SDT ANTARA TEG & ARUS SALURAN DLM RADIAN)
180

c:= 180.10-t (rnFASlTANSl Cseri DLM F)

io:= 8.55 {HARGA RM$ ARUS $ALURAN DLM A)

r(t) := 20'5.to.20sin(r,:.t - g) (PERs ARUS sAL LAG +TERHDP V(t), SKALA 20x)

f(t) := lV{t) if V(t) > 0.0


(FUNGSI cAB ANTARA GRAFIK v(t) pos & l(t) neg)
n (0 < 0.0
luu
| 0 otnett"ls"

30t]

2&
1m

f(Q 0

-100
*200

-3m

Gambar *7 : PerpatonganV(t) PasihT&ngan t(t) Negatif

S*ripci Wnu I / Luqmanul Hakim E / M2.96.153


B{b 5. HusilAnatisa 77

6 ;= ffQ.-'L* (LEBAR SDT SAAT GTO oFF - Cseri AKTIF)


180

a'=9+d
2

6:= n * o {LEBAR SDT SAAT GTO ON - Cseri NON AKTIF)

Io
vcl(t),= 2ot. .(cos{o:'t + n - 6} - **{" - 0}}
ro-C

Io
vc2(t)
'=
-aot,
ctr.C
.(cos{co.t - $} - **(" - S})
g(r):= lVcl(r) if Vcl(t) > 0.0
lu"ri,i if vcz(r) < o.o
lo.o otir*r.ti*

300

?50
200

150

100
v(t) so
(t) o

c(t) -5o

--too
-150
-200
*250

-300

0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0'035 0'04 0'045 0-6 0'055 0.06
t
{ derik )

Gambar S8 : Beban tnduklif Mumi Sudttt GTO Atr = 60 &raiat

rA.O1

Vcrms:= j,, (s{o}2 dl Vcrms = 12.039 M


0.01

Io
Ceq= 2,261 * 10
3 {f}

Vrms= 220 M

Xceq = 1.469 1',)

Sf.rrpg Str6* I / Luqmanxl l{akim E / M2.96.}53


Bab 5. HssilAnuliss 78

o := 120. T (LEBAR $DT SAAT GTO OFF - Cseri AKTIF)


180

.r,=9+d
2

6 := n -o GEBAR SDT SAAT GTO ON - Cseri NON AKIIF)

u. Io ,(co{ro.t *
+ rE -
"r"{" -
Vcl(t) ,= 2o S} +}}
rrl.C

Io .(*o"{*'t
vc2(t),= -20'u. - 6} - *r"{" - O})
co.C

g1t) := lVcl(t) il' Vcl(t) > 0.0


lu"rt,i if vc2(r) < 0.0
lo.o ott"r*ir"

300

250

200

150

1@
v(t) 50
(t) 0
*50
e(t)
-1go
-150
-200
-25t)
-300

o.o25 0.o3 0^035 0.04 0.045 0.05


t
( detik )

Gambar $9 : Eeban lnduktif Mumi Sudtd GTQ Aff = t20 deraiat

Vcrms = 62.889 ftf)

Ceq = 4.32g x 10-a {F)

(v(t))2dt *-> Vrms = 2?0 M

Xceq:=
Vcrms
Xceq = 7.355 (A
io

S*"p* &rda I I Luqmanul Hakim E / M2.96.15i


Bab 5. EasilAnahsa 19

o := 180.
r (LEBAR $DT SAAT GTO OFF - CseriAKTIF)
180

or=9+d
2

S:=n-o (LEBAR SDT SAAT GTO ON - Cseri NON AKTIF)

vcl(t) ,= 20s {cos(r,r.t + s - $} - *o{,r - S))


;3
vc2it),= -205 * $) - - S)}
;k.(cos{c*.t "or(.,

g(t; := lVcl(t) if Vci(r) > 0.0


I
if vc2(r) < 0.0
lvc2(t)
10.0 othennse

3S
250

2m
150

100
v(t)
50
I(t) 0

s(o -50
-100
-150
-2@
-250
-300

0.M5 0.05

Gambar 5-lO : Beban tnduktif Mur6udd GTO Otr= l8A derajat


L/

Vcrms:= Vcrrns = 151.197 M

Io
Ceq:= Ceq = {.8 t 10-a (F)
c't.Vcrms

Vrms:= Vrms = 220 M


Ycvms (a)
Xceq:= Xceq = 17.684
L

Skripsi S*du I /Luqmanal Hakim E / {M2.96.153


fu"tu
l^-{Z : 33 - qA

BAB 6

KESIMPULAN DAI{ SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan dari tugas akhir

ini adalah sebagai berikut .

l. GTO. yang merupakan salah satu jenis thyristor ( SCR : Silicon Controlled

Rectifrer ), memiliki kemampuan pensaklaran yang cepat, kontinu, dan halus

serta berdaya tinggi sehingga amat cocok diaplikasikan pada sistem tenaga listrik

yang berating tegangan maupun arus yang tinggi pula. Kelebihan utama dari

GTO yaitu mampu dinyalakan dan dipadamkan melalui kaki gerbangnya saja. tru

membuat efisiensi sistem secara total menjadi lebih baik dan biaya yang

dikeluarkan lebih murah karena tidak membutuhkan rangkaian komutasi paksa.

2. Kapasitor seri yang dikendalikan oleh GTO ( disebut GTO-CSC ) mampu


mengompensasi saluran hantaran listrik arus bolak-balik dengan lebih akurat"

karena nilai reaktansi kapasitif kapasitor yang akan mengura&gi reaktansi

induktif hantaran, bisa disesuaikaa dengan kebutuhan kondisi beban untuk setiap

setengah perioda. Hal itu dilakukan dengan cara mengalihkan jalannya arus yang

akan melewati kapasitor, sehingga lamanya waktu arus saluran tersebut mengalir

di dalam kapasitor bisa diatur" Berarti, tegangan pada kapasitor bisa diubah*ubah

nilainya.

3. Derajat kompensasi yang dibutuhkan untuk melayani beban resistif-induktif tidak

perlu mencapai nilai maksimumnya ( 15,51 % ). Artiny4 lamanya GTO padam

tidak perlu sampai 180' ( padam total selamat/zpetioda ). Sedangkan untuk

80
Bab 6. Kesimpuktn dan Saran 8l

melayani beban induktif murni, diperlukan derajat kompensasi yang lebih tinggi.

Hasil perhitungan rnernrnjukkan, agar Cos $ sistem mencapai 0,8 GTO harus

dipadamkan total selama 1A penoda. Artinya kompensasi maksimum terjadi

(derajat kompensasiTl,Tl 04 dengan c: 180o: 10 ms).

4. Koorclinasi antara UJT, monostabil 555, dan rangkaian differensial bisa

menghasilkan pulsa positif untuk mengaktifkan GTO (menghubung singkat

kapasitor seri) dan menghasilkan pulsa negatif untuk memadamkan GTO

(memasukkan kapasitor seri). Interval GTO tersebut aktif dan padam bisa diatur

dengan mengubah-ubah nilai tahanan geser (R) pada rangkaian monostabil 555.

6.2 Saran

Berikut adalah beberapa sarao yeng berkaitan erat dengan pengernbangan

selanjutnya dari tugas akhir ini, yaitu :

1) Masih perlu dikembangkan, bagaimana care untuk mensinklqnqn gelomban$

sinusoidal tegangan sumber dengan gelombang penyulut GTO' Selain itu,

diperlukan j*ga d_etektor persilangan nol agar GTO dapat langsung disulut tanpa

kelambatan. Akan lebih baik lagi kalau rangkaian kendali penyulut GTO diberi

y.ryl gqlLyang berasal dari arus beban, sehingga ia bisa membaca kondisi

beban dan secara otomatis akan menyulut GTO sesuai kondisi beban tersebut.

2) Bisa dikembangkan lebih lanjut untuk sistel:Iantar?gJiga-fgsa kawat :nenengah

laupun sistemnya hul{u satu fasa- kawat pendek,

namun sebenamya tugas alr.hir ini sudah (@g/,"*o memperlihatkan


\__-"
kemampuan GTO-CSC datam menyediakaa daya reaktif ke sistem.

,$Impsf Srrufa I / Luqmnnul Hukim E / 062.96-1 53


Bsb 6. Kes*trpulnn dut Surun 82

3) Tugas akhir ini kiranya dapat dijadikan acuan awal untuk pengembangan

praktikum elektronika daya dan pti*tikum transmiqi daya listrik di lingkup

jurusan teknik elektro USAKTI.

Slnipsi Slrdla I /LaqmanulHakim E/M2.96.153


KESIMPULAI\

t. Kompensasi dengan reaklor shunt :

.Biasanyadipakaipadasaltrranjarakmenengahda"rrjauh.
. Memperkecil panjang elektrik saluran (@) , r^^en**Jc'^^ eT **l''*'Q'
. saluran'
Memperbesar nilai impedansi surja/impedansi karakteristik
tegangan jika dilepas saat
. Menaikkan kapasitas penyaluran daya dan mempertahankan
akan menurunkan tegangan
beban penuh, atau dipasang saat beban ringan. Sebaliknya,

dan menurunkan kapasitas penyaluran daya'

. surge'
Mengurangi tegangan lebih karena switching danlightning
gabungan keduanya (SVC) :
,. Kompensasi dengan reaktor shunt, kapasitor shunt atau
. surja/impedansi karakteristik
Dengan kapasitor shunt, akan menurunkan impedansi
(@)'
saluran tetapi menaikkan panjang elektrik saluran

r jika melepas kapasitor shunt


SVC ) akan menyerap daya reaktif saat beban ringan
reaktif saat beban penuh jika
dan memasukkan reaktor shunt atau memberi daya
shunt'
memasukkan kapasitor shunt dan melepas reaktor
o Tetapi SVC membutuhkan peralatan yang lebih banyak'
3. Perbaikan fakt#daya sistem di sisi beban :

r (paralel terhadap beban)'


umumnya menggunakan kapasitor shunt
penyaluran daya'
r Menaikkan nilai cos phi, pengaturan tegangan, &
r Meringankan biaya langganan ke PLN'
(pengaturan arus penguatan medan rotor) :
4. Kompensasi dengan kondensator sinkron
o Bila Ip cukup untuk membangkitkan ggm (fluks), stator tidak perlu memberi maupun
menyerap daya reaktif dari jala-jala (PF: 1)'

I dari jala-jala (PF terbelakang)'


Bila Ip kurang, stator akan menyerap daya reaktif
jala-jala (PF terdahulu),
o Bila Ip lebih, stator akan memberi daya reaktif ke
5. Kompensasi dengan kapasitor seri :

. Mengurangi @ dan impedansi surjalimpedansi karakteristik saluran'

:'Prinsipnlamengur4rrgiXrsaluransehinggamengurarrgijatuhtegangandan
menaikkan kapasitas penyaluran daya'
. Menunda pernbangunan saluran baru'
r butuh gardu tambahan'
Tetapi lebih mahal jika dipasang di tengah saluran karena

32
Effendi / 2j2'gs'013
DAFTAR PUSTAKA

1. Dubey, Gopal K., Power Semicondrtctor Controlled Drives, Frentice-Hall.

2. Gandhi, Sorab K., Semicowluckr Power Deviees : Physics of Operation and


Fabricati on T'echnologs, A Wiley-Interscience Publication.

3. Gyugyi, L., et at., " Advanced Static VAR Compensator Using Gate Turn-Off

Thyristor For lJtility Application ", CIGRE, No. 23-203, Paris, 1990-

4. Hutauruh T. S., Transmisi ilaya Lisfrk, Jakarta : Erlangg4 1993.

5. Karady, George. G, " Continuous Regulation of Capacitive Reactive Power ",


IEEE Trsnsuctian on Power ilelivery, Vol. 7, No. 3, Juli 1992, hal. 1456-1473'

" ", IEEE


@Karady, G. G., et 61., Continuously Regulated Series Capacitor
Transaction on Power Delivery, Juli 1993, hal. 1348-1355.

7. Kissell, Thomas 8., Itdusxial Electranies, International Edition, Singapore :

Prentice Hall International, Inc., 1997.

8. Kundur, Prabha, Power Systern Snbility and Control, EPRI * Power System
En gine e ring Seri e s, McGraw-Hill.

9. Larsen, Einar, et a1.," Benefits of GTO-Based Compensation Systems For Electric


Utility Applications", IEEE Trsnsaction on Power Delivery, Vol. 7, Nc. 4,

Oktober 1992 hal. 2056-2464.


"

10. Lister, Eugene.C dan Rusctq Robert. L, Elecffic Circuits and Maehines, Seventh
Edition, McGraw-Hill, I 993.

11. Malvino, Albert ?avl, Electronic Principles, Sixth Eetition, Singapore : Glencoe
McGraw-Hill, 1999.
84

12. Mamira, Mohammad Baju, Kompensasi Seri Yang Dikendalikan Thyristor,


Skripsi Sadana S-1, Jakarta : Jurusan Teknik Elektro FTI-USAKTI, 1995.

13. Mehta, Y.K., Prineiples of Electrical Engineering snd Electronies, First Editiott,

New Delhi : S. Chand & Company Ltd-, 1996.

14. Miller, Robert H., Power System Operation, Second Frtifiort,MtCtraw-Ffi11.

15. Miller, T. J. E., Reactive Pawer Control In Electric Systems' New York :A
Wiley-Interscience Publication, 1982 -

@) N".;uO, M. Mardani dan Ortmeyer, T. H., " GTO Thyristor Controlled Series

Capacitor Switch Performanc e", IEEE Transaction on Power Delivery, Vol' 13,

No. 2, April 1998, hal. 615-521.

lT. Rashid, MuhammadH., Elektroniks Dqya : Rangkaian, Devais, dan Aplikasinya,


Jilid 1, Edisi Kedua, diterjemahkan oleh Ir" Ary Prihatmoko MS { KELOMPOK
MASDALI ), Jakarta : PT Prenhallindo, 1999.

lB. Rashid, M. H., Power Eleetronics : Ciracits, Det'ices, and Application, Prentice-
Hall Internstionutr Editians, Englewood Cliffs : Prentice-Hall, 1988.

19. Sen" p. C., Principles af Electric Mschines aftd Power Electronics, Seeond
Editi on, A Wiley-Interscience Publication.

20. Serl P. C., Power Elecfronics, Second Reprint, New Delhi : Tata McGraw'Hill
Fublishing Company Limited" 1990'

21. SubrahmanyanL Vedam, Power Etectronics, New Age Int- Publisher.

22. Wasito, $ dan Hernawan 8., Petalaran Elektronika i Komp$er Tehnik Digit,

Cetakan ke-9, Jakarta : Karya Utama" 1994-


LAMPIRAN A
(")
CONTOH-CONTOH PERHITTJNGAN

funvera"-d^l^
saluran transmisi tunggal, fasa tiga, 50 FIz, 500 KVa2iO f*l'
\----"'
sbb : Z:j0,65 f#km ; Y=j5,1 x 10'6 mholkm ; dan tahanan

diabaikan. Untuk mengurangi panjang elektrik dan memperbaiki pengaturan

tegangan saluran maka dipasan{rsaktoru&aal ygng sama besarnya gg!a,lt$tg1ng_


------/
saluran. Misalkanlah, lvs l= lvo i = 500 KV

(a). Tentukanlah panjang elektrik saluran sebelum pemasangan raaktor slmnt t

(b). Tentukanlah induktansi _dari reaktor shunt dalam Henry agar panjang elektrik
o
saluran berkurang menjadi 20 !

(c). Tentukanlah daya natural sebelum dan setelah pemasangan reaktor sbunt I

(d). Bila Vn: 500 KV, dan beban Pn: 200 MW pada faktor daya 0,9 terbelakang

tentukanlah pengaturan tegangen sebelum dan sesudah pema$angan kompensasi

reaktor shwnttersebut' !

Jawab:

(a). Panjang elektrik saluran 6 =Bx{

dimana, p : konst.perge$eran fasa/konst.panjang gelombanglpanjang elertrik

per satuan panjang/radian per satuan penJang

I = panjang saluran.

0,65 x 5,1x 10*6 radian per km =,|il


: 1,8207 x 10'3 radian per km.

O = 1,8207 x 10-3 x 250 = 0,4552 radian.

85
{1("1^ =180o
0-
!. " -L rdlr.,. : 010l?( ,,:;/.t,-.
{ Eo'

W 1 r,,tia^ a )3f _ - 4
'l

( o)ow

o S?rBo
86
Lanpiran A

: A,4552 x 57,3"

:26J4

(b). Misalkan $aluran transmisi tersebut direpresentasikan dalam nominal PI ( lihat

gambar a ).

B:Z

Gambar a : Sirkit Pado Contoh I Dalam Nominal n

Setelah pemasangan reaktor shunt, maka konstanta umum ekivalen A dan BGe

C,' Y+ Y"e

daaB=Z "\ =D

Misalkanlah bahwa kombinasi saluran dan reaktor shunt itu merupakan saluran baru

dengan admitansi slwnt yang baru :

Y'Y1 I--.--_
2 2 ja*sh
j-
=y_
2 Xsh
dan B tidak mengalami perubahan. Diketahui dari sebelumnya,

O : panjang elektrik sebelgm pemasaogan reaktor shunl = 26,1"

{kripsi Sttaa I / Luqmanut l{akin E / 062.96.153


w
Lanqirax A

O' * panjang elektrik setelah pemasangan reaktor shunt:20o


maka,

o'
o
-=
F'*t -J7"Y
F*E J7W
20{'
26Jo
= 0,7663 -tr rlu I

f+,pqa oqf
Jadi I,'= (o,roor)x r + Y -- js,lxl0{ x250 = il,?75x10
3
*r! r+.r#trrr ,ru,ri"l-

= ;0,000749mho,
v, 3+4f .rq,^rr.^a h*
dan ' = 10,000749*1to.
2

Maka,
Y,Y 'i - io.3745xlo 3

Xsh

(o,s:rs x ro 3) (o,tz+s x to')


Xsh

: 0,263 x 10-3 mho

Xsh = 3,802 x 103 ft.

Jadi,

Lsh =# =ryltHenry/rasa ,*
ftgVtt@ \
vp{ff;ffi
)
dalah dava maksimal vans.,{apat ditransmisikan bila Vn=Vs
-;. +?*::t-fi /.fita rugi-rugi. diabaikan,
,. , !, daya ini r__._ :_:
dan dibebani denganfbeban t atatcfrititf

disebut daya natgal atau SIL {Surge Impedance Loadi*g}.

Dimisalkan:

po fro) ':- daya natural dan impedansi


--A[E surja sebelum pemasangan reaktor

shunt.

p'o ; Z'o : daya natural dan impedansi surja setelah pemasangan reaktor slwnt-

Panjang saluraa transmisi 250 km, maka

Skripsi St6a I lLuqmanat lfakim E / 062.9d'153


88
Lampira.n A

Z: j152,5 {l ; Y: j1,275 x 10'3 mhc

tr W=357e
-*(^
-17- \t,zl5
t-
x to-'

P-
J ,'o
-{rtr
,
162,5
0,749 x 10-3
= 466f)

Jadi,

(KV)' 500 x 500


Po: + Po : : 700MW.
Zo 357

500 x 500
P'o : : 536MW-
466

Dari hasil di atas terlihat bahwa dengan pemasangan reakior shunt, daya natural

berkurang dari 700 MW menjadi 536 MW. Ini berarti bahwa kemampuan untuk

menyalurkan daya setelah kompensasi dengan reaktor shxrrt meniadi berkuraag.

(d). Vn = 500 KY r-r- atau 288,68 KV i--N : tegangan di sisi terima.

P*: 2ooffi
Ml faktor daya = cosr.t': o,gs terbelakang F
--O
-'brd.
p - A
Maka,

Pn 200 x 1000
,m'&*^r
- / ,C dd leb^
It= L -cos't 0,9 : I €l$0" )n d\",, Sth^ ,ti[d
Sx Vr;; x cosf 16 x 500 x 0.9 t a'*Pft-.+ )
g
: 256,6 L -25,84" A ( arus terima )

. Sebelum kompensasi :

ZxY
A:l+--:D + 7: j162,5 Q ; Y:j1,275xi0-3mho
2

.S&ripsi S*aa I / Luqmanul Hakim E / A62.96.15i


89
LampiranA

j162,5 xjl,275 x 10-3


:1t = 0,8964

B=Z:j162,5Q
Vs : (0,8964x288,68)+ 162,5 r' 90ox256,6 L15,84"x 10* -- AUpe-^, + Bf,p

: (277 + j37,5) KV r--N * tegangan sisi kirim.

lvr I : 779,5 KV r-m : 484,1 KV r-r

lvr I: 484,1
: : :
. 540 KV l-r I V* *, | tegangan terima beban nol
I n I o,Be64

Jadi,
lvo*.1 - lv*u'l
{fr,v,t :
/A/
x 100%
yu lv* rr l

v{hd"
#d,fi,s^ 540 - 500
x 100% : 8,Yo,
500

S*t*lah ko*pen*uri :

Z : j162,5 {l ;
y' : j0,749 x l0'3 mho

ZxY'
A:1+--...-.-_:0,9391
?

Vs : A.Vp+B.In : 0,9391 x288,68 + 41,7 I &,16"

: 271,I + 18,2 + j3?,5 : { 289,3 + }37,5 } KV r.-N

lVr I : 291,7 KV uN atau 505 KV r-r

lvr I :
505
=538KVl-l= lV*u,"1
lnl o,e3el

Skripsi *tr&* I / Luqmanul E*kin E / M2.96. I 53


90
LamlEran A

538 - 500
VR (%) = x 100% = :re%. &
500

Jadi, dari hasil-hasil tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan

kompensasi reaktor slmnt, pengaturan tsgengan diperbaiki dari 8% menjajli

:,u'/:.
Bila reaktor strwnt dipasang hanya selama keadaan tanpa beban ( berarti
dilepas saat kondisi beban penuh ), maka

484, I

VR(%)=
0,9391
- 500

x 100% 2
+ -lv"l
f tw%
500 l/"1
= 3&=

Angka 3,1Va trli men*njukkan pengat$an tegangan yang makin membaik

daripada sebelumnya yang hanya mencapai 7,6%. Sglairy[ulgggg.q,qe-1gpas

r."elf"t tellnl yq !dt-t b*"t p-*lrakanlneryggqh lqryryyg kapqslt-T

penyaluran

,/a

abse ddr[h*^

Wd/
Cl$Y)'
i C: kapasrtansrt
tbrs\rd <;-")

Misalkan deraj at kompensasi 90ya, maka

Xc
= 0,9
Xr

I
: 0,9 CUL

oC
-
atau

Skripsi Strtrtu I / Luqmanul Hakiln E / 06 2.96. I 5 3


9l
Lampirm A

1
: 0,9
rr:C . crll-

Seandainya frekuensi turun dari 50 FIz menjadi 47,5 Hz, berarti terjadi penurunan

+tit"* u&9
( S%,)nakaderajatkompensasinyamenjadi: (F'"p {u+"" / DF
-/:_- hits)
n-:qf{nq" t GvAoo,q
r0 =ffi': w%-
_ \_--i
-,tt-a t,**
dan berarti hampir mencapai resonansi ( 100% ). Besarnya derajat kompensasi,
dalam praktek, berkisar antara 40 - 6ff/o-

;'
,\:

Contoh-3: Saluran transmisi pada contoh l, yaitu saluran transmisi 500 KV, 250
(l
krs, Z; j0,65 fl/km, Y : j5,l x 10-6 mholkm dan tahanan diabaikan. Untuk

-mengurangi panjang elektrik rnenjadi

1v* i: lv* l= 5oo Kv. Tentukan :

(a). besarnya kapasitansi dari kapasitor seri per fasa dan derajat kompensasi I

(b). daya natural sebelum dan setelah pemasangan kapasitor seri !

Jqlvab :

(a). Apakah kapasitor tersebut terpasang di tengah+engah atau di ujung salursn,


,4\utr.^,q€^,x;
konstanta umum B' ( reaktansi saluran setelah dikompens&si: Z' ) dapat ditulis

G-jxc) Dimana z:B: jx : reaklansi saluran sebelum dikompensasi, maka

yeg e $Y @' : ,E\f :20o ( setelah kompensasi )

*4^^ Lt*pA; g: ,17;Y :


o' tt7'"Y
:
2A" ,tr-,
= 0,7663 =
O ,lz *Y
-:--- 26,1o 1/z

St ripri Struta I / Luqmanul Hakim E I A62-96.153


Lampiran A 92

I qoo
z "Lo*.
maka, ?- + z6ln -- e6l,2t
:. tt = o$t?t- r L
Z' - 0,5872x2: j0,5872x(0,65x250)
j95,42C1 : j(X-Xc) I
s
V"+aq?'i' ub -.{*t.*tt* *itt;
Jadi,
bc'g' l)'
j (x-xc) : i95,47 Io,s-.f)
._ -\)"'
Xc {tiz,s)ss,qz , 3'z' c iu-r"7
\_-
1
: 67,08 f! :
-eoC
Kapasitansi dari kapasitor seri per fasa adalah -

C_ : 5
4J5;JO Faradllasa.
314 x 67,08

Xc 67,08
Derajat kompensasi x 100% : 4J-3&-
X1 0,65 x 250

(b}. Daya natural sebelum kompensasi : 7!Q_I\rf\tr ( lihat contoh 1 ). Setelah

kompensasi, impedansi surjanya menjadi : 4o ; l7-lt-


l,t,
*/ "^..,,rrr.,'^

dan daya naturalnya menjadi :

500 x 500
p'o : : 9_l4i\{qt
273,6

Jadi dengan kompensasi menggunakaa kapasitor seri dapat meningkatkan daya

natural, dari 700 MW menjadi 914 MW, ini berarti kemampuan penyaluran daya

bertambah besar.

Skrip$ SVau I / Luqmanul Hahim E / (M2.96-I 53


93
Lampiran

Tentukanlah kapasitas dari kapasitcr ststis yang diperlukan untuk

faktor daya dari 0,7 menjadi 0,9 pada suatu jata-jala 15 KV dengan

Jawab:

( i ). Cara Dertama :

Gatnbar b : Diagram Segitiga Daya (fntuk Contoh 4

Sebelum kompensasi + Pp: 1,3 MW ( 3 fasa )


fw /t'
Cos.lp<- 0,7 ; 1P6: 45,6"

1300 : Vn x In x 0,7 r'<-\


(Par )

Sn = Vn x IR: 1857,14Vt/'

Qr : 1857,14 x Sin 45,6"

= 1326,
@ = 1,3269 MVAR.

( Kebutuhan daya reaktif sebelum dikompensasi ).

Setelah kompensasi + Pn: 1,3 MW ( 3 fasa )

Cos p'n = 0,9 i :25,84"


P'*
/ p

ffi"; Srtnr" I I L*qmanut Hukim E / M2.96.153


94
Lampiran A

t3oo:vnxtnxo,9
6.1
S'n: Vn x I's: 1444,4\!9
Q2: 1444,44 x Sin 25,84o

= oze,{xxf 0.62s 6N'n/AR.


\__-/
( Kebutuhan daya reaktif setelah dikompensasi ).

Qc iro : Qr - Qz
: A,6913 MVAR s 0,7 MVAR'
)
k4/WL st*t
= daya reaktif yang disediakan/diberikan ole6apasitot
\.-_ ttuQ

P 1'r47\
Qc q:a ) 0,6973
c :---....----_..-:--:9.869
* lvo r-r lt 314 x 152
uF * 10 uF Lper fasa L = Ji.Trq -r#
Dari harga C di atas, berarti kapasitor statis yang dipasang memberikan daya reaktif
a
\ pada sistem sebesar Qc sehingga faktor daya dapat diperbaiki dari 0,7 menjadi 0,9.

Selain itu, kebutuhan akan'daya reaktif kapasitif juga dapat dikurangi dari 1,3269
/
g MVAR menjadi A,62}6MVA& artinya kapasitor mengambil alih tugas PLN I genset

I dalam penyediaan daya reaktif kapasitif. Dengan demikian, otomatis biaya langganan

(. listrik ke PLN j*ga berkurang.

( ii]. Cara Kedua :

e:s : pn(t*q*-tane'n): Qc: Qr-Qe


Pn : l,3MW(3fasa)
tufr*
r*F :1,Q2 + F =45,6o
fi'u
T*W:0,48 + y6:25,84o
/'a
iiripst Saaa I /Laqmanut H*in E / t62.96-153
95
Lumpiran A

Q ts = 1,3 {I,AZ - 0,48 )


: 0,702 h4\iAR
= daya reaktif yang disediakarldiberikan oleh kapasitor statis.

Harga kapasitansi dari kapasitor statis adalah :

Q:e a,7fi?
C:
,o.lv*r-rlt 314x15?

:&-d=!@

Conts(l.S : Sebuah rangkaian listrik terdiri dari resistor 10 O, reaklansi induktif 30


/\
S* t{ a^n reaktahsi kapasitif juga 30 C} yang seffiuanya terhubung secara seri dengan
\
-sumber tegangan 120 V-60 Ffu. Karena xc = xr-, reaktansi rangkaian menjadi nol

dan nilai impedansi sama dengan nilai resistansinya, yaitu 10 Cr. Faktgr daya

rangkaian adalahNZ:1. Arus yang melalui rangkaian adalah ViZ: 12 A. Jatuh


tegangan pada resistor adalah Ift : 120 V dan pada reaktansi adalah IX: 360 V'

Karena tegangan yang melalui reaktansi induktif berbeda fasa l80o terhadap

tegangan yang melalui reaktansi kapasitif, walaupun keduanya bernilai besar, maka

jika dijumlahkan secara phasor hasilnya akan nol. Jika frekuensi sumber diubah

menjadi kurang dari 60 H4 xL akan menurun di bawah 30 fI sedangkan xc akan


f P-ru 5'0 4'
naik di atas 30 fl.

QNV
@ Qfv'

Catagn ; {*) diambil dari referensi ke-4.

.f*ripd Str&a I lluqmanul Hakim E / 062.96.153


LAMPIRAN B
(.)
TABEL nArnrCory$_sEMTKOIqDUKTOR DAYA
\daw

Q9
Semikonduktor
Jenis RatingV& I Frekuensi
Atas GIz)
Vdaktu

Pensaklaran
Tahanan

SaatON (A)
Dava (ps)

Dioda Se$a guna 5000 v/5000 A lk 100 0,16 m

Kecepatan TinSgI 3000 vll000 A l0k 2-5 1m


Schottky 40 vl60 A 20k 0,23 l0m
Th3ristor BlakingBalik s000 v15000 A lk 200 0,25 m

KecepatanTinggi 12m V/15S0 A t0k 20 0,4? m

Bloking Balik 2s00 v1400 A 5k 40 2,16 m

KonduksiBalik 2500 v/1000 A 5k 40 2,1m


GATT 1200 v/400 A 20k I 2,24m
LASCR 6000 v/1500 A 400 200 - 400 0,53 m
&a6
TRTAC 120S V1300 A 400 k 200 *400 3.57 m
,-r' 'ryl\r
4500 v/3000 A l0k (tt 2,5 m
v )-
Self-turned-off GTO

thyristor STTH 4000 v12200 A 20k b.) 5,75 m

SIT r200vi300 A 100 k 0,55 1,2

1200v1400 A 20k 1? 60m


IGBT Tunggal
600 v/60 A 20k n1 l8m
MCT Tunggal

MOSFETS Tunggal 500 vi8,6 A 100 k 4,7 0,6

1000 v14,7 A 100 k 0,9 2

500 v/50 A 100 k 0,5 0,4 m

Transistor daya Trmgggl 400 v1250 A 20k 9 4m


400 vl40 A 20k 5 3lm
630 V/5* A 25k 1,7 l5m
Darlington 1200 v/400 A l0k 30 10m
1200 v/300 A r00 k 0,55 1,2

Catatan : (*) diambil dari referensi ke-l?.

96
W* -- f-afuo. rr.

d"y*,,b; '*r/e'b"{"{*
f.
@ . \t+*t*"t-ot- gf O**y. **-"; *i^ (tr) A6,,. t*yy^

,hn *"*f,y+{,+["*- *jo"t d"^tr tl-€*{adrf " gFf r -"4 *o"rf* W.t}" Fer^.*
",{*^
yr. Et+i**^ , borr.rAot- , *r*^ *q{ a,A^,, *<xra^t6a; s44 [e'vlQ^.

W "a""b* aiL,"bn&*^ rtl^ h"+"^s-*t-*


-t+1 "*,qu. "y""?t^\l U'i{ri
Tf-
l"1,. - oFt , *" ,tir.rr.^6 /,*r,"{r , **d*\* ,*r^.t^ x4'p*1"4,t6^< a-{'u4ra*\
{ fi** l--*t-y t<ts* 5t^,^,t)
LAMPIRAN C

TABEL KLA SIFIKASI KOMPEN$ATOR


i

MENURUT FTINGSI DAN JENISNY&"CI


/'
/
I

Fungsi Pasif Akti,f


Kompensasi Impedansi Surja Reaktor shunt Mesin sinkron

( Virtuat -Zo compensation ) Kapasitor shunt Synchronous condenser

kontrol tegangarl manajemen daya Thyristor-switched capacitor

reaktif Th3ristor-conEolled reactor

Kompensasi Paqlang Etektrik Saluran Kapasitor seri

( Vkhul -O compensation )

konnol tegFngan" manajemen daln

reaktif" Fningkatan stabilitas

Kompensasi dengan penrbagian daerah Synchronous condenser

Dyn*mic shunt compensalion, Thltistor-switched capacitor

peningkaun stabilitas pda saluran Tllvristor-controlled reactor

Catatan : (*) diambil dari referensi ke-15.

97
LAMPIRAI\ D
TABEL JENIS FERALATAN KOMPENSATOR PAI}A SALURAN
("}
TRANSMISI BESERTA KETINTTINGAN DAN KERUGTANNYA

Prinsip dan kon$rlksi*Ya


sederhana

Frinsip dan korxtruksinla Nilai kapasita*sinya tetap


sederhana Efek transim pensaklaran

Prinsipya sederhana Membutuhkan proteksi


tegangan lebih dan filter
harnronisa

S5'nchronous condenser Memiliki kemampuan Perawatan lebih sulit

pembebananlebih Respo* terhadap

Dapat dikendalikat pengendaliarnya rendah

Harmonisanya rendah Butuhpodasi3ang kuat


Thyristor-conholled reactor Responnya cepat Membangkitkan harmonisa

{rcR) Dapat dikendalikan


Dapat cepat dibenahi jika
terjadi gangguan

Thyristor-switched capacitor Dapat cepat dibenahi jika Tidak memiliki kemampuan

(rsc) tsrjadi gangguan iltuk membatasi tegangan


Tidak menimbulkan harmonisa lebih
Pengendalianrrya ssdikit rurnit

Frekuensi resonansinya rendah

GT0+onrolled series capsitor Froses kompensasinya lebih Ada harmonisa tegangan

( GTO-CSC ) halus dan kottinu Jatuh tegangan konduksi sedikit

Efisiensirr;ra sffira total lebih lebih besar

tingg
Tidak perlu rangkaian komuasi

caatan : {*) diambil dari referensi ke-15 diambah dengan baris terakhir.

98
LAMPIRAN E
RUMUS - RUMUS YANG DIGUNAKAN PADA TABEL 3.7

8.1 Gambar rangkaian jika kapasitor seri heluar dari STTL {sebelum dikompensasi) :

Vs=22QV
5O iiz

Gambar E-I : Sebelum KomPens*si

8.2 Rumus-rumus yang dipakai dalam perhit*ngan sebelum STTL dikompensasi :

g
*. Isal = Frs *. Qbeban = sinlPebaz
lt';lx 11,t"4 "
Zsal + Zbeban

l'n =Vb * {Isal x Zs*l} = 1t"a{' xlmenanl

lrt'i* ll'^l
= L#r
_--\___/
Pnatural{Slf) *. Qsumber= x rin$u*fr*
ltzslx i/sa{
lZ*4
=ltsatl' xlX'sal + Xbebanl

//-'Jr "Ts& x GO6ra"-


t'p6*=- *. Pbeban --ltsutl' x Rbebsrt *

* Coswebdn = lnneuan] _ Pbeban

V,brd=

J= \&- I\'^L
F*,ak Q f^*

99
100
Lanryiran E

F} Gambar rangkaian jika kapasitor sefi masuk ke STTL ( setelah dikompensasi ) :

C :ert

Vs:22OV
50 l1t

Gambsr E-2 : Setelsh Kompercsasi

8.2.1 Rumus-rumus yang dipakai dalam perhitungan $etelah STTL dikompensasi :

lrs
*. f'sa/ = * . O' bebsn= l}''ni x l/'sa/l * rin$nr*on
Zsal+Zhebsrr+Xcseri

trr'x = l's - I' sal(Zsal + Xcseri) = lrsa{' "lmeaanl


Itr'sl x ltrz'ol
P'natural(Slj-r)-'r I I I

' lZsat + Xcseril


*. Q'sumber =l4slx
l/'sa{ xsin$sumber

= l/'sall' xl&sal + Xbeban+ Xcseril


, // * r
* . p,beban = lJ',ralit x Rbeban t VH-Xlt4-v^ X h d' Wra- - ftelr,^
{
"
'-""V""*" lntenanl _
*.Cosw'behan = f- P'beb$n
- r--------+----:-+ beban? = CosRbeban
lznenanl ,tP' behan' Q'

lntonll
(losb'srstem=#= +nnemnl
= As (,/-F)
+.
"*;.* " " lRsat
lzrctatl lZsal+Zbeban+Xcseril /
6
/= tdt I' t'^9* lf

F- eewv
Sbipsi S*aa I /Luqmanut Hakim E / 062.96-153
PARNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Saya mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknolcgi Industri,


Universitas Trisakti,

Nama : LUQMANTJL HAKIM E


NIM/NIRM : 062 "96.153 I 9631 1671025015 1

Program Studi : Teknik Energi Listrik ( A )


Alamat E-Mail : luqman@iwan:fals.com
lha.kime_@yahgpJsom

Dengan ini menyatakan bahwa karya tugas akhir yang saya buat dengan judul
*UNJI.IK KSRJA GTO-CSC SEBAGAI KOMPONEN KOMPtrNSATOR
I}AYA REAKTIF PAI}A SABUAII hIODEL SALURAN TRANSMISI
TENAGA LISTRIK '' :

t. Dibuat dan diselesaikan sendiri, dengqn menggunakan hasil kuliah tinjauan


lapangan, dan buku-buku acuan yang tertera pada daftar pustaka yang ada pada
karya tugas akhir saya.
n
L. Bukan merupakan duplikasi karya tulis yang sudah pernah dipublikasikan atau
yang sudah pernah dipakai untuk mendapatkan gelar sarjana di universitas lain,
kecuali pada bagian-bagian gumber informasi yang dicantumkan dengan tata cara
referensi yang $emestinya.
J. Bukan merupakan karya terjemahan dari kumpulan buku acuan yang tertera pada
daftar pustaka yang ada pada karya tugas akhir saya.

Kalau terbukti saya tidak memenuhi apa yang saya nyatakan, maka karya tugas akhir
saya akan batal.

Jakarta, 13 Februari 2002


Y,ang membuat Pernyataan,

LUQMANT]L HAKIM A
" Beramar-ma'ruf dan bernah6munkariah kamu. Jtka trabk, naka Allah akan meniadkan
n
Fen4uasamu orangE yaflg FallrT7Jaltat clt antara kamu. Kemudtan orang sltaleh dr anf,ara kamu berdaa,
tetaVr daa mereka hdak dtkabulkan "
( Muhammad SAW I H.R : Abu Dzarr ).

- Apakah kamu menqrra bahwa kamu akan masuk syurga. yadaha/ belum nyata baqt Allak oran/?
?
yan7 sabar "
)/arlg berJlhad dt a*tara kamu, dan belum rryata orang
{ Q.5. Alr lmran : }42 ).

" llat oran6' yur6 bertman, maukah Aku turyukkart Fern^gaa{f yang dagat' menyelam*tkan kamu
dar; stksa yang-dtpedth ( nerak ). Ferna7aan ttu alah kamu tetap benrnan keyada Allah dan Rasul-Nya,
dan berythad plan Allah dengan harta-bencla dan yuta. ltulah yang lehh batk bagtmu flka kamu
nen7etahut "
( 4.5. Ash-Shaff : lO- l I ).

' t
Telah dtyrrtkan beryerang bagt orang yrrg dtperangt, karena sesunEuhnya mereka telah
t Yatu oranq : yang dtuetr
dtzkalpt. gesun77uhnya p,ttait *enir ilrnn Kuasa untuk menolong mereka.
"
darr kangung mereka tanpa alasan yang benar kecualt mereka berkata .' Tuhan kam adalah Allah'"
Sektranya ATbn ndak menolak kekqaman sebaEan rnanusia atas sebagtaff -yan7 latn, tentulah telah
drroboikan harl nasrant, qerelf , runah' baciah orang yahudt dan masTdn yu,E d dalamnya banyak
"
dtsebut nam"s Allat't. Sesungguhnya Allah benaf Maha Kuat lag Maha ferkasa
( Q.5^ Al-Ha:: , 3940 ).

bertwan, apakah sebabnya btla dtkatakan kepada kamu, ' Beran4k'allah untuk
* llat oranq t
berVeran4paAa jalin Atlah I ", kamtr merasa herat dan rn6m ttng7al dt temgatmu Afakah kamu
? puao
den7an keht,lupan dt dunta sebaEa gants kehdupan "4 akhrat ?
'
( Q.3. At-Taubah ; 36 ).

" 6at oranq t benman ! Apabtla kamu memeranEt yasttkan musuh, maka berteguh-hahlah kamu
dan sebutlah nama Allah sebanyak-banyaknya agar kamu menang | "
( G.3. Al-Anfal : 45 i.

" llat nabr I Kobarkanlah semanEat para mushmrn tu untuk berperanE- Jrka ada lO orang yanE
sabar dt antara kamu, rttscaya mereka ikon ,^*pu mengalahkan 2OO oranq musuh' Dan {ka
ada lOO
pastt akan mampu menqalehkan |OAO orang kafir. dsebabkan
orang ya/.!g sabar dt antarino, mereka
oran7l kafrr $u adalah kaum yanq trdak menqerh "
{ Q.3. Al-Anfa!: 65 )'

" Felgaraph { pertntah dan larangan Allah }, na€aya kamu akart selalu metasakan kehadtran-Nya'
dalam kesufitan'
Kenaltlah Alph wakts kamu senan6, ntsaya A/lah akan men7enaltmu waktu kamu
yang pastt hdak mengenatmu' Dan aga yang akan
Ketahutlah aFa yafig t'ugut dart kamu adalah sesuafu
fnefiqeflatrfiu pash hdak akan meleset dan kamu' Kemenangan harya brca dcapat dengan kesabaran'
Kelapangan L"rt *rrn ( datangnya ) denqan kesusahan dan kesurttun bersamaan ( datangnya ) dengan
kemudahan "
f Muhammad SAWl H.R: ALfuaEkLL

"' Sesurqguhnya Allah mencntat oranq t yang beryerang d jalan-Nya dalan bansan yart4
teratur. seakart-akan mereka sustjflarl bangunan yang kokolt "
( Q.5. Ash-Shaff ; 4 ).

" Muhamrnacl adalah utusan Allah. Orang " yrn€ bersamanya sangat keras terhadap orang kartr
mereka' Kanu hhat mereka ruku' dan
{ kecuafr kafir tlzmmt }, ietavt berkasth 5ayan6 terhaclap seeama
sulud mencan kendhaan-Nya. Ctrr-crn mereka-tanrpak yada muka nrereka dart bekas sulud' Demtktanlelt
2 yanq mengeluarkan tunas
stfat mereka dalan Taurat dan lnlti ( yan7 aslt ). Mereka tbarat tanamaft
hrng7a nertladr kuat, besar, s te7ak-lurus c* atas Fakaknya. Tanamatt tu menyenan7kan hatt para
n
hah orang kafrr { dengan kekuatan arang tnukmn )'
ferlanamnya karena Allah kendak ienlengtelkan
'A/lalt dt antara mereka anfunar?
neryanj*an kepada oran6' bei*ni dnn yang mefigerJakan amal sholeh
$ pahaia yang besar "
{ Q.5. Al-Fath : 29 ).

You might also like