Professional Documents
Culture Documents
Pembangunan yang pesat dewasa ini, khususnya industri dan teknologi, serta
semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan
bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hirup disekitar kita
tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran. Otomatis di dalam diri kita
sudah tercemar gas-gas yang berbahaya secara tidak kita sadari.
Dampak pencemaran udara dibagi atas beberapa, yaitu :
a. Dampak Pencemaran oleh Karbon Monoksida
Karbon Monoksida adalah gas yang tidak berbau. Tidak berasa dan berwarna.
Oleh sebab itu lingkungan yang tercemar oleh gas CO tidak dapat dilihat oleh
mata. Di udara gas CO terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit, hanya
sekitar 0,1 ppm. Tapi di daerah perkotaan dengan lalulintas yang padat
konsentrasi gas berkisar 10 – 15 ppm. Dalam jumlah banyak (konsentrasi
tinggi) dapat menyebabkan gangguan kesehatan, bahkan menimbulkan
kematian. Keracunan gas Monoksida (CO) dapat ditandai dari keadaan yang
ringan, berupa pusing, sakit kepala dan mual. Keadaan yang lebih berat dapat
menurunnya kemampuan gerak tubuh, serangan jantung sampai pada
kematian.
f. Dampak Kebisingan
Saat ini kebisingan menjadi masalah besar bagi penduduk kota besar,
contohnya Jakarta. Sumber kebisingan berasal dari suara alat-alat transportasi,
seperti bus, kereta api, pesawat dan lain-lain. Suasana akan lebih parah lagi
apalagi di suatu lingkungan terdapat industri. Kebisingan akan menimbulkan
stress atau ketegangan jiwa, dan juga merusak saraf pendengaran, sehingga
pendengaran menjadi terganggu.
Ketiga bahan seperti Kadmium, Kobalt dan Air Raksa biasanya terdapat di
limbah-limbah industri. Sedangkan yang keempat yaitu bahan insektisida
berasal dari persawahan karena untuk meningkatkan produksi pangan untuk
menghindari hama. Lambat laun bahan-bahan berbahaya yang masuk ke
tubuh menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh
sehingga menimbulkan kerusakan.
1) Penyakit Pes
2) Penyakit Kaki Gajah
3) Penyakit Malaria
4) Penyakit Demam Berdarah