You are on page 1of 5

Simulasi Daya Aktif dan Daya Semu

Pada Gelombang Non Sinusoidal Dengan LabView 8.2

Teguh Budi Octavianto1, Suharyanto2, T. Haryono3


1
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, FT UGM
2,3
Dosen Jurusan Teknik Elektro, FT UGM

Abstrak

Makalah ini membahas mengenai perbandingan nilai daya aktif dan daya semu pada gelombang non
sinusoidal. Untuk melihat perbandingannya dibuat sebuah program simulasi dengan menggunakan
LabView 8.2 dan membandingkan hasilnya dengan hasil pengukuran secara langsung. Program
simulasi ini bekerja dengan memasukkan nilai input komponen harmonik dan akan mensintesa
menjadi gelombang dan dihasilkan nilai parameter dayanya. Dari hasil simulasi diketahui bahwa,
bila nilai harmonisa yang terkandung dalam sistem tenaga listrik besar yang ditunjukkan dengn nilai
THD yang besar, maka nilai faktor daya yang dihasilkan akan semakin rendah. Program simulasi ini
dirancang untuk sistem 1 fase, dan dapat dipergunakan untuk memperkirakan nilai daya aktif dan
daya semu pada sembarang beban yang mengandung harmonisa, bila komponen harmoniknya telah
diketahui.

Kata kunci: simulasi, distorsi harmonik, gelombang non-sinusoidal, daya semu, labview

1. Pendahuluan gelombang murni/aslinya sehingga


Pada awalnya energi listrik banyak terbentuk gelombang cacat yang merupakan
dipakai untuk konsumsi lampu pijar, jumlah antara gelombang murni sesaat
pemanas dan mesin listrik (beban-beban dengan gelombang hormoniknya [1].
linier), tetapi seiring dengan perkembangan Sesuai dengan deret fourier, gelombang
teknologi maka konsumsi energi listrik sinusoidal terdistorsi dapat diuraikan
dewasa ini banyak didominasi oleh menjadi komponen fundamental dan
pemakaian peralatan berbasis elektronika komponen-komponen harmonik yang
modern (beban non linier). Idealnya sumber mempunyai frekuensi kelipatan bilangan
listrik seharusnya menunjukkan bentuk bulat (2,3,4,dst) frekuensi fundamentalnya.
gelombang sinyal tegangan berupa sinus (Standar IEEE 519-1992 [3]). Komponen
murni, namun pada kenyataannya bentuk harmonik dengan frekuensi kelipatan ganjil
gelombang yang dihasilkan bukan berupa disebut dengan harmonik ganjil, sedangkan
gelombang sinus murni, tetapi berupa yang mempunyai frekuensi kelipatan genap
gelombang sinus yang mengalami distorsi, disebut dengan harmonik genap. Namun
hal tersebut disebut dengan distorsi harmonik pada umumnya yang muncul pada
harmonik. sistem tenaga listrik adalah harmonik ganjil.
Harmonik adalah gangguan yang terjadi Harmonik berdasarkan urutan fasenya
pada sistem distribusi tenaga listrik akibat dibedakan menjadi 3 yaitu harmonik urutan
terjadinya distorsi gelombang arus dan positif, harmonik urutan negatif, dan
tegangan. Pada dasarnya, harmonik adalah harmonik urutan nol.
gejala pembentukan gelombang-gelombang
dengan frekuensi berbeda yang merupakan Tabel 1 – Polaritas dari komponen harmonik
perkalian bilangan bulat dengan frekuensi
dasarnya. Hal ini disebut frekuensi
harmonik yang timbul pada bentuk
gelombang aslinya sedangkan bilangan bulat
pengali frekuensi dasar disebut angka urutan
harmonik. Misalnya, frekuensi dasar suatu Untuk mengukur pemakaian daya listrik,
sistem tenaga listrik adalah 50 Hz, maka penyedia daya listrik memasang sebuah meteran
harmonik keduanya adalah gelombang elektromagnetik, namun saat ini seiring
dengan frekuensi sebesar 100 Hz, harmonik bertambahnya pemakaian beban-beban non linear,
ketiga adalah gelombang dengan frekuensi maka meteran elektromagnetik dirasa kurang tepat
sebesar 150 Hz dan seterusnya. Gelombang- penggunaannya, sebab pada meteran elektromagnetik
gelombang ini kemudian menumpang pada nilai daya distorsi harmonik tidak terukur secara
tepat, sehingga hal tersebut dapat menimbulkan program simulasi digunakan lambang atau simbol
kerugian bagi penyedia daya listrik. Saat ini di gambar yang mewakili elemen dari program yang
beberapa negara seperti Uttar, dan India [5] telah dibuat. Sehingga bentuk program ini tidak berupa
menggunakan meteran elektronik yang berbasis teks seperti banyak program komputasi yang
digital, yang memiliki kelebihan dapat mengukur ada,namun berupa gambar dan diagram. Sehingga
nilai daya semu dan daya distorsi harmonik lebih ketika sebuah program memiliki banyak elemen dan
akurat dibanding meteran elektromagnetik memiliki komputasi yang cukup rumit maka diagram
konvensional. yang dibuat juga memerlukan banyak ruang dalam
block diagram. Tampilan program simulasi yang
2. Metode Penelitian dirancang dapat dilihat pada gambar 3.
Penelitian ini menggunakan tahapan
yang dapat dijelaskan pada diagram alir
pada gambar 2 berikut

Gbr. 3 – Tampilan Program Simulasi

Program ini merupakan sebuah simulasi dengan


memasukkan terlebih dahulu nilai parameter awal
yaitu nilai komponen harmonik tegangan dan
harmonik arus. Kemudian dari nilai harmonik yang
Gbr. 2 – Diagram alir proses penelitian dimasukkan akan dibentuk keluaran gelombang
dengan menggunakan komponen di LabView yang
bernama simulate signal.
Program simulasi ini dirancang untuk
menghasilkan nilai parameter harmonik seperti total
harmonic distortion (THD), nilai rms, dan nilai
parameter besaran listrik seperti komponen daya
dengan menggunakan data komponen harmonik yang
ada. Dari hasil pengujian dengan menggunakan data
harmonik pada pengukuran di Bank Papua diperoleh Gbr. 4 – Komponen Simulate Signal
bahwa hasil keluaran dari program simulasi
menunjukkan nilai yang hampir sama dengan hasil Dari nilai komponen harmonik yang dimasukkan
pengukuran langsung di lapangan dengan tingkat akan diproses dan dikomputasi sehingga
perbedaan sebesar 0,1% - 10%. menghasilkan nilai total harmonic distortion (THD),
daya aktif, daya semu, daya reaktif, dan faktor
3. Perancangan Program Simulasi dayanya. Nilai total harmonic distortion (THD)
diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai
Perancangan program simulasi menggunakan berikut
program LabView 8.2 Student Edtition. LabView
yang digunakan dalam pembuatan simulasi ini (1)
berfungsi sebagai pengolah data masukan tegangan,
arus, dan frekuensi, serta data lainnya, sehingga
diperoleh hasil-hasil data yang diperlukan. Dalam
perancangannya program LabView merupakan (2)
pemrograman grafis, sehingga dalam pembuatan
Untuk nilai daya aktif menggunakan persamaan
sebagai berikut
P=v rms i rms cos θ=P1 + PH (3)

Sedangkan untuk nilai daya semu, pada program


simulasi ini menggunakan persamaan yang telah
sesuai dengan standar IEEE 1459-2000[4] sebab
persamaan ini menghasilkan nilai yang lebih akurat,
sebab lebih memperhitungkan nilai harmonik yang
terkandung di dalam sistem.
Se = S2e 1+ S 2eN
√ (3)

dimana nilai Se1 merupakan nilai daya semu


fundamental, dan nilai SeN merupakan nilai daya
semu non fundamental yang diperoleh dari
persamaan
S2eN =(V e1 I eH )2 +(V eH I e 1)2 +(V e H I eH )2
(4)

Nilai daya semu non fundamental disbut juga dengan Kemudian dari nilai harmonik tersebut
daya distorsi harmonik dimasukkan kedalam program simulasi yang telah
dirancang, dan dihasilkan nilai keluaran berupa
3. Hasil dan Pembahasan tegang dan arus rms, nilai THD, daya aktif, day
Pengujian simulasi program dilakukan dengan semu, day reaktif, dan faktor daya. Dari hasil
dua data pengukuran, yaitu data pengukuran di Bank simulasi diperoleh nilai yang hampir sama dengan
Papua [5] dan data pengukuran pada industri di hasil pengukuran secara langsung, hal ini dapat
Srilanka [2]. dilihat pada hasil nilai daya yang ditunjukkan pada
tabel 3 berikut.
3.1 Simulasi Program dengan Data Pengukuran
Bank Papua Tabel 3 – Nilai Daya Aktif dan Daya Semu Bank
Untuk pengujian program simulasi yang Papua
dirancang dilakukan dengan menggunakan data
pengukuran secara langsung. Pengukuran secara
langsung dapat dilakukan dengan menggunakan
Power Quality Analyzer (PQA) A3Q. Alat ini
memiliki kemampuan sebagai alat ukur yang dapat Dari hasil terbukti bahwa nilai keluaran pada
menguji dan menganalisis daya dan distorsi simulasi program menunjukkan nilai yang hampir
harmonik. Namun berbeda dengan program yang sam dengan hasil pengukuran secara langsung,
dibuat analyzer A3Q ini menguji dan menganalisis dengan nilai persentase perbedaan sekitar 0,1% -
harmonik berdasarkan input tegangan masukan dan 10%. Perbedaan nilai tersebut dikarenakan pada hasil
beban pada rangkaian yang diuji, sedangkan program pengukuran nilai komponen harmonik dihitung
simulasi yang dirancang hanya menguji berdasarkan selama pengukuran berlangsung selama periode
nilai komponen harmonik yang dimasukkan untuk tertentu, sedangkan pada simulasi program,
menghasilkan besaran yang diinginkan. Pengujian menggunakan data komponen harmonik hasil
dilakukan berdasarkan data penelitian oleh Paath, pengukuran yang terekam pada satu periode.
M.A. [5] di Bank Papua. Dan didapatkan nilai
komponen harmonik seperti yang ditunjukkan pada 3.2 Simulasi Program dengan Data Pengukuran
tabel 2. Industri di Srilanka
Untuk melihat perbandingan antara nilai KVA
Tabel 2 Harmonik Tegangan dan Arus Bank Papua dan KW pada program simulasi yang mengalami
distorsi harmonik, maka dari program simulasi yang
dirancang dapat diujikan pada komponen harmonik
dengan nilai yang berbeda-beda akibat penggunaan
beban non linier. Untuk mengujinya digunakan data
penelitian oleh Gajayanake [2], dengan beban yang
berbeda-beda yaitu berupa motor DC, komputer,
lampu florescent , dan lampu CFL dengan nilai yang
dapat dilihat pada tabel 4 berikut.
Tabel 4 – Nilai Harmonik Arus pada BeberapaJjenis
beban di Industri Srilanka

Dari hasil diatas terlihat bahwa semakin besar


Dari nilai pada tabel 4 diatas terlihat bahwa pada nilai THD atau semakin besar nilai distorsi harmonik
beban berupa komputer nilai harmonik arus yang yang muncul maka nilai daya semu akan semakin
dihasilkan cukup besar yaitu 85,7%, dan nilai THD besar. Kemudian distorsi harmonik juga memiliki
arus terbesar dihasilkan oleh beban berupa lampu pengaruh terhadap faktor daya, yaitu semakin besar
CFL.Pada paper hasil penelitian oleh Gajayanake atau semakin banyak distorsi harmonik yang timbul
tidak disebutkan secara rinci besarnya nilai yang mengakibatkan bentuk gelombang yang
komponen harmonik tegangan, sehingga untuk nilai dihasilkan tidak berbentuk sinus murni, melainkan
harmonik tegangan digunakan nilai pada tabel 5 . hampir berbentuk sinyal kotak, maka nilai faktor
Umumnya nilai harmonik tegangan yang muncul daya akan semakin rendah. Bila faktor daya rendah
dalam sistem tenaga listrik hampir sama maka hal ini akan berakibat kepada kualitas daya dan
presentasenya. efisiensi sistem tenaga listrik menjadi lebih kecil dan
rugi-rugi distribusi akan bertambah besar. Perbedaan
Tabel 5 – Nilai Harmonik Tegangan beban di nilai daya semu dan daya aktif dari hasil diatas
Industri Srilanka tidaklah terlalu besar namun bila perbedaan tersebut
diakumulusai atau dengan kata lain beban-beban
tersebut digunakan pada sektor industri yang
menggunakan beban dalam jumlah besar, maka
perbedaan nilai tersebut patut untuk diperhitungkan
agar tidak menimbulkan kerugian bagi penyedia daya
listrik.
Dan berdasarkan pembahasan yang telah
dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa bila
komponen harmonik diketahui, program simulasi
yang telah dirancang ini dapat dipergunakan untuk
memprediksi atau memperkirakan besaran daya aktif
(KW) dan daya semu (KVA) pada sembarang beban
yang mengandung harmonik didalamnya. Adapun
tingkat keeroran yang mengakibatkan nilai hasil
Dan setelah nilai tersebut dimasukkan kedalam simulasi dengan hasil pengukuran terdapat sedikit
program simulasi maka dihasilkan nilai THD arus perbedaan adalah sebesar 0,1% - 10%, dan perbedaan
yang tidak berbeda jauh dengan hasil pengukuran, nilai tersebut dikarenakan pada hasil pengukuran
dan diperoleh nilai daya dan faktor daya yang dapat nilai komponen harmonik dihitung selama
ditunjukkan pada tabel 6 dan 7 berikut. pengukuran berlangsung selama periode tertentu,
sedangkan pada simulasi program, menggunakan
Tabel 6 – Nilai Daya Aktif, Daya Semu, dan Daya data komponen harmonik hasil pengukuran yang
Reaktif terekam pada satu periode.

4. Implementasi Pengukuran Daya Listrik


Berbasis Daya Semu
Distorsi harmonik tegangan dan arus yang terjadi
akibat penggunaan beban non linier dalam jumlah
besar berdampak pada kualitas daya sistem jaringan
maupun terhadap peralatan pelanggan itu sendiri.
Selain berdampak terhadap kualitas daya, distorsi
Tabel 7 – Nilai Faktor Daya tegangan dan arus juga mempengaruhi pengukuran
daya,yang berakibat pada nilai faktor daya yang
rendah sehingga efisiensi sistem pembebanan pada
instalansi pelanggan maupun pembangkit di jaringan
distribusi juga rendah.
Saat ini pengukuran daya listrik menggunakan
tarif listrik berbasis KWH, dimana tidak mampu
mengukur secara akurat nilai daya distorsi harmonik nilai PF akan semakin rendah dan perbedaan nilai
yang terkandung di sistem tenaga listrik. Sedangkan daya semu dan daya aktif semakin besar .
bila menggunakan tarif listrik berbasis KVAH seperti 5. Penggunaan tarif listrik berbasis KVAH cocok
yang telah diterapkan oleh negara India dan Uttar [5] untuk diterapkan pada pelanggan besar, sebab
dapat mengukur nilai daya semu, daya aktif, daya dapat mengukur daya distorsi harmonik yang
reaktif, dan daya distorsi harmonik. terkandung dalam sistem.
Dengan menggunakan tarif listrik berbasis
KVAH yang melibatkan komponen harmonik maka 6. Referensi
perhitungan tarif listrik tidak hanya berdasarkan nilai [1] Arrilaga, J., Bradley, D. A., Bodger , P.S.,
KWH yang terukur, tetapi juga melihat nilai THD , (1985) , Power System Harmonics , John Wiley
bila nilai THD melebihi batas ketentuan, maka & Sons Ltd.
pelanggan akan dikenai pinlati, dan kelebihan nilai [2] Gajanayake, C.J., Ramtharan, G., Samaraweera,
THD tersebeut harus dibayarkan pelanggan. G.K., Athputharajah, A., Ekanayake, J.B.,
Sehingga dengan tarif listrik berbasis daya semu ini (2005), A Survey of Harmonic Currents at
dapat mengukur pemakaian listrik lebih akurat. Several Industries in Sri Lanka, Sri Lanka,
Untuk penerapannya pengukuran daya berbasis paper.
KVAH cocok diterapkan kepada pelanggan daya [3] IEEE Standard 519-92 , (1992) , IEEE
besar dan pada sistem tenaga 3 fase contohnya pada Recommended Practices and Requirements for
golongan tarif TM dan TT yaitu pada sektor industri Harmonic Control in Electrical Power Systems.
dan perkantoran. Tujuan penerapan pengukuran daya [4] IEEE Standard 1459-2000 , (2000) , Standard
berbasis KVAH ini agar menimbulkan rasa keadilan Definitions for the Measurement of Electric
bagi kedua belah pihak dan timbul kesadaran untuk Power Quantities under Sinusoidal,
menggunakan energi listrik dengan efisien . Untuk Nonsinusoidal, Balanced or Unbalanced
saat ini upaya untuk pengurangan nilai harmonik Conditions.
dianjurkan oleh pemerintah dengan menerapkan atau [5] Paath, M.A., (2009) , Evaluasi Pengukuran
menganjurkan kepada sektor industri untuk Daya Semu Frekuensi Non-Fundamental dan
menggunakan kapasitor daya atau pemasangan filter Daya Semu Fundamental Beban Tak Seimbang
harmonik yang memliki fungsi untuk regulasi Sesuai Standar IEEE 1459-2000 serta
tegangan yang lebih baik dan dapat memperbaiki Hubungannya pada Perhitungan Besaran Tarif
faktor daya. Konsumsi Energi Berbasis KVAH di Pelanggan
Khusus, Thesis, Universitas Gadjah Mada,
5. Kesimpulan Yogyakarta.
Berdasarkan uraian-uraian yang telah
disampaikan pada bagian sebelumnya, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut
1. Program yang dibuat dapat digunakan untuk
mensintesa gelombang non sinusoidal hasil
pengukuran dengan memasukkan nilai komponen
harmonik, dan dapat digunakan untuk
mensimulasikan gelombang yang mengandung
harmonik. Program yang dibaut dapat
menghasilkan daya aktif dan daya semu sesuai
dengan standar IEEE 1459-2000.
2. Program simulasi yang dirbuat dapat digunakan
untuk memperkirakan nilai daya aktif dan daya
semu pada sembarang beban yang mengandung
harmonik apabila nilai komponen harmonik
diketahui.
3. Pada studi kasus di Bank Papua diperoleh bahwa
nilai THD arus 17,35%, sedangkan pada studi
kasus kedua yaitu pada industri di srilanka untuk
beban berupa motor induksi diperoleh nilai THD
7,9%. Dari nilai tersebut, menunjukkan semakin
besar nilai THD yang muncul menandakan
semakin banyak distorsi harmonik yang muncuk
pada sistem,dan mengakibatkan kualitas daya
listrik menjadi rendah (buruk).
4. Dalam sistem tenaga listrik yang mengandung
nilai harmonik yang cukup besar, maka akibatnya

You might also like