You are on page 1of 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

SMAN 1 Singaraja

Anggota Kelompok :

Cahyadi Wiranata
Emma Ayu Lirani
Jan Wira Gotama Putra
Mahendrayana Made
Riqfy Syaiful Bahri

XI IA 1
2010
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menyimpulkan hukum/azaz kekekalan energy pada reaksi kimia
2. Menentukan harga ∆ H suatu reaksi melalui percobaan
3. Mengidentifikasi reaksi eksoterm dan endoterm melalui percobaan

II. DASAR TEORITIS


Kimia 2 (2006 : 57)
Hukum kekekalan energy menyatakan bahwa :
Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari
bentuk energy yang satu ke bentuk energy yang lain.

Nilai energy (E) tidak dapat diukur. Hal ini tidak menjadi masalah karena kita hanya
tertarik pada perubahan energy. Perubahan energy, yang besarnya tidak tergantung
pada jalannya proses, tetapi pada fungsi keadaan awal dan akhir.
∆ E=Eakhir −E awal
Perubahan energy pada suatu system dapat terjadi melalui dua cara yakni :
 Jika system menyerap kalor atau melepas kalor, dan atau
 Jika system melakukan kerja atau dikenai kerja

Jika kalor dilambangkan sebagai q dan kerja sebagai w maka,


∆ E=q+ w
∆ E bernilai (-) apabila melepas kalor atau melakukan kerja
∆ E bernilai (+) apabila menerima kalor atau dikenai suatu kerja

Pemahaman tentang energy dapat dijelaskan sebagai berikut :


 Sistem menyerap atau melepas kalor
Kalor merupakan bentuk energy yang terkait dengan energy kinetic
partikel. Jika system menyerap kalor, maka pergerakan partikel dalam
system akan naik dan suhu system meningkat atau system menjadi panas.
Sebaliknya, jika kalor dilepas oleh system, maka pergerakan partikel-
partikel akan turun dan suhu system turun atau system menjadi dingin.
 Sistem melakukan atau dikenai suatu kerja
Kerja adalah bentuk energy yang menggambarkan suatu perpindahan
energy antara kondisi mekanik system dengan lingkungan. Jenis kerja
yang sering terkait dengan reaksi kimia adalah kerja yang melibatkan
perubahan volum. Contohnya, reaksi pembakaran bensin dalam silinder.
Kalor yang dilepas pada reaksi ini menyebabkan gas-gas mengalami
ekspansi/memuai dan mendorong piston. Dalam hal ini, system melakukan
kerja mendorong piston sebesar w.

Sebgian besar reaksi kimia berlangsung pada tekanan tetap. Nilai energy (E) dan
perubahan energy yang diukur pada tekanan tetap disebut entalpi (H) dan perubahan
entalpi (∆ H )

III. Alat dan Bahan


Alat :
 Kalorimeter 1 bh  Spatula 1 bh
 Beaker glass 100 mL  Stopwatch
 Reaction tubes 3 bh  Batang pengaduk 1
 Pipet 2 bh bhvolumetric flask 25
 Thermometer 1 bh mL 2 bh
Bahan : aquades, larutan sodium hidroksida(NaOH 1M). larutan asam klorida (HCl
1M), urea((NH2)2CO), magnesium.

IV. PROSEDUR KERJA


a) Mencari nilai konstanta calorimeter
1) Susun calorimeter seperti pada gambar !
2) Ukur air sebanyak 25 mL. masukkan air tersebut ke dalam calorimeter,
aduk dan catat suhu (T1) dalam calorimeter tiap 30 detik sampai 4
menit. Catat hasilnya dalam tabel 1.
3) Pada menit keempat, masukkan air hangat sebanyak 25 mL. T 2
(temperature minimum air adalah 35oC dan temperature maksimumnya
adalah 45oC) ke dalam calorimeter.
4) Catat suhu air dalam calorimeter setiap 30 detik sampai 8 menit atau
sampai mencapai temperature yang konstan

b) Mencari perubahan entalpi reaksi


1) Ukur suhu awal larutan HCl dan NaOH. Jika larutan tersebut suhunya
berbeda, ukurlah rerata keduanya.
2) Masukkan NaOH 1 M sebanyak 25 mL ke dalam calorimeter.
3) Masukkan HCl 1 M sebanyak 25 mL ke dalam calorimeter
4) Aduk larutan tersebut dalam calorimeter, sehingga terjadi reaksi antara
larutan HCl dan NaOH.
5) Amati dan catat perubahan temperature hingga diperoleh harga yang
konstan. Catat temperature konstan tersebut yang terekam pada
termometer !

c) Mengidentifikasi reaksi endoterm dan eksoterm


1) Masukkan HCl ke dalam tabung reaksi, kemudian masukkan pita
magnesium ke dalam larutan tersebut. Amati perubahan yang terjadi,
kemudian ukur perubahan temperature (sebelum dan sesudah reaksi).
2) Masukkan aquades ke dalam tabung reaksi (telah diukur suhu
awalnya). Kemudian masukkan urea ke dalam tabung tersebut. Amati
perubahan yang terjadi, kemudian ukur perubahan temperature ! aduk !
3) Masukkan aquades ke dalam tabung reaksi yang telah diukur suhu
awalnya. Kemudian masukkan NaOH ke dalam tabung reaksi. Amati
perubahan yang terjadi dan ukur perubahan suhunya !

V. Hasil Pengamatan
a. Mencari nilai konstanta calorimeter
T1 = oC
T2 = oC
Waktu(menit) Temperatur(oC) Waktu Temperatur(oC)
0 32 4.5 51
0.5 32 5 49
1 32 5.5 48
1.5 32 6 47
2 32 6.5 46
2.5 32 7 45.5
3 32 7.5 45
3.5 32 8 44.5
4(penambahan air 32
panas)

b. Mencari perubahan entalpi reaksi


Objek Hasil
Larutan NaOH 1 M Massa = 25 gram
Mol = 0.65
Tmula-mula = 32oC
Larutan HCl 1 M Massa = 25 gram
Mol = 0.65
Tmula-mula = 32,5oC
Suhu rata-rata 32.25oC
Setelah mencampur NaOH + HCl
Waktu Temperatur (oC)
0.5 31
1 31
1.5 31
2 31
2.5 31
3 31
3.5 31
4 31
4.5 31
… …
… …
… …
(Sampai kostan) …
Temperatur akhir (Takhir) 31
Perubahan temperatur 0

c. Mengidentifikasi reaksi eksoterm dan endoterm


No Eksperimen T1(awal) T2(akhir) ∆ T (oC Indikasi yang Eksoterm/Endoterm)
) tertunjukkan
1 HCl + o
29 C 33 Co
4  Terjadi perubahan Eksoterm
Magnesium suhu (naik)
 Muncul
gelembung gas
 Tabung reaksi
lebih panas
2 Urea + 28oC 27.5oC -0.5  Terjadi perubahan Endoterm
Aquades suhu(turun)
 Urea larut
 Tabung reaksi
terasa lebih dingin
3 NaOH + 28oC 31oC 30  Warnanya Eksoterm
Aquades menjadi keruh
 Terjadi peruahan
suhu (naik)
 Tabung menjadi
lebih panas
VI. PEMBAHASAN
Pada percobaab pertama (mencari konstanta calorimeter) kita dapat menghitungnya
dengan rumus
Qlepas =Q terima
m air panas . c . ∆ t=m air . c . ∆t +C kalorimeter . ∆ t

25.1 .25.5 o C=25.1 . 22.5o C +C kalorimeter .22.5 o C


C kalorimeter=3.333 …

Pada awal keadaan dicampurnya air panas (4.5 menit) itu adalah suhu gabungan
antara air panas dan air. Jadi suhu mula-mula air panas dapat dicari. Karena saat baru
dituangkan, tentunya energy yang ada dalam air panas belum sepenuhnya dialirkan
pada air. Sehingga makin lama suhunya makin menurun. Ini juga membuktikan
bahwa adanya pengaruh calorimeter dalam menyerap energy, bahwa sesungguhnya
calorimeter tidak dapat diabaikan begitu saja pada percobaan. Lain halnya seperti
yang disebutkan pada kebanyakan buku bahwa calorimeter dapat diabaikan.

Pada percobaan kedua, kami tidak menemukan adanya perubahan entalpi reaksi.
Tetapi kami menemukan bahwa suhu campuran awal (32.25oC) menjadi 31oC. Ini
membuktikan adanya energy yang diserap oleh calorimeter. Secara teoritis reaksi ini
eksoterm.

Pada percobaan ketiga, kami dapat mengamati bahwa jika terjadi reaksi endoterm,
maka suhu lingkungannya akan tambah turun, tetapi jika terjadi reaksi eksoterm, suhu
lingkungannya naik. Ini sudah sesuai dengan landasan teori.

VII. JAWABAN PERTANYAAN


1) Mengapa pada penentuan tetapan calorimeter, panas yang diserap air dingin
tidak sama dengan yang dilepaskan oleh air panas ?
Karena perubahan suhu mereka berbeda-beda. Serta pada air dingin, dibantu
dengan penyerapan kalor oleh calorimeter.
2) Berapa perubahan temperature dari reaksi antara larutan NaOH dan HCl
0oC
3) Hitung perubahan entalpi permol dari zat yang digunakan di eksperimen.
(anggap massa zat = 50 gram, massa jenis = 1 g/mL , kalor jenis zat = 4.2
J/goC
∆ H =−( m. c . ∆ t )
∆ H air panas ( per mol )=3984.375 J
∆ H air dingin ( per mol )=3515.625 J
∆ H NaOH ( per mol )=0 J
∆ H HCl ( per mol )=0 J

4) Bagaimana perbedaan antara reaksi endoterm dan eksoterm ?


Reaksi endoterm : reaksi kimia yang menyerap atau menerima energi, pada
reaksi ini terjadi perpindahan energy dari lingkungan ke system, sehingga
suhu lingkungan turun. Reaksi eksoterm : reaksi kimia yang melepas energy,
terjadi perpindahan kalor dari system ke lingkungan sehingga lingkungan
menjadi lebih panas
5) Tuliskan persamaan reaksi dari setiap reaksi
2HCl(aq) + 2Mg(s) 2MgCl + H2
(NH2)2CO(aq) + H2O(aq) CO2 + 2H(NH2)
NaOH(aq) + H2O(aq) NaOH(aq) + H2O(aq)
HCL(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(aq)
6) Pada ketiga percobaan di atas, jika hasil reaksi dibiarkan beberapa jam, apa
yang kalian harapkan terjadi dengan temperature hasil reaksi ? jelaskan !
Temperaturnya tetap, karena sesuai dengan hukum kekekalan energy, kami
berharap jika tak ada intervensi dari pihak ketiga, dan reaksi dibiarkan seperti
itu saja, temperaturnya tetap. Karena tidak mungkin ada zat yang baru
bereaksi setelah ber jam jam lamanya. Jadi kami menganggap hasil yang kami
peroleh adalah hasil reaksi.

VIII. SIMPULAN
 Pada percobaan kimia, pengaruh calorimeter tidak dapat diabaikan
 Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap energy, dimana terjadi
perpindahan energy dari lingkungan ke system, ditandai dengan menurunnya
suhu lingkungan
 Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepas energy, dimana terjadi
perpindahan energy dari system ke lingkungan, ditandai dengan menaiknya
suhu system.
Singaraja, 23 Agustus 2010
Praktikan,

Cahyadi Wiranata Kusuma ( )


Emma Ayu Lirani (14)
Jan Wira Gotama Putra (15)
Mahendrayana Made (19)
Rifqy Syaiful Bahri ( )

Mengetahui,
Guru praktik

Putu septian Eka Adistha Putra


NIM. 0713031018
DAFTAR PUSTAKA

Johari, J.M.C dan Rachmawati, M. 2009. Kimia 2-Termokimia. Esis

You might also like