Professional Documents
Culture Documents
SMAN 1 Singaraja
Anggota Kelompok :
Cahyadi Wiranata
Emma Ayu Lirani
Jan Wira Gotama Putra
Mahendrayana Made
Riqfy Syaiful Bahri
XI IA 1
2010
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menyimpulkan hukum/azaz kekekalan energy pada reaksi kimia
2. Menentukan harga ∆ H suatu reaksi melalui percobaan
3. Mengidentifikasi reaksi eksoterm dan endoterm melalui percobaan
Nilai energy (E) tidak dapat diukur. Hal ini tidak menjadi masalah karena kita hanya
tertarik pada perubahan energy. Perubahan energy, yang besarnya tidak tergantung
pada jalannya proses, tetapi pada fungsi keadaan awal dan akhir.
∆ E=Eakhir −E awal
Perubahan energy pada suatu system dapat terjadi melalui dua cara yakni :
Jika system menyerap kalor atau melepas kalor, dan atau
Jika system melakukan kerja atau dikenai kerja
Sebgian besar reaksi kimia berlangsung pada tekanan tetap. Nilai energy (E) dan
perubahan energy yang diukur pada tekanan tetap disebut entalpi (H) dan perubahan
entalpi (∆ H )
V. Hasil Pengamatan
a. Mencari nilai konstanta calorimeter
T1 = oC
T2 = oC
Waktu(menit) Temperatur(oC) Waktu Temperatur(oC)
0 32 4.5 51
0.5 32 5 49
1 32 5.5 48
1.5 32 6 47
2 32 6.5 46
2.5 32 7 45.5
3 32 7.5 45
3.5 32 8 44.5
4(penambahan air 32
panas)
Pada awal keadaan dicampurnya air panas (4.5 menit) itu adalah suhu gabungan
antara air panas dan air. Jadi suhu mula-mula air panas dapat dicari. Karena saat baru
dituangkan, tentunya energy yang ada dalam air panas belum sepenuhnya dialirkan
pada air. Sehingga makin lama suhunya makin menurun. Ini juga membuktikan
bahwa adanya pengaruh calorimeter dalam menyerap energy, bahwa sesungguhnya
calorimeter tidak dapat diabaikan begitu saja pada percobaan. Lain halnya seperti
yang disebutkan pada kebanyakan buku bahwa calorimeter dapat diabaikan.
Pada percobaan kedua, kami tidak menemukan adanya perubahan entalpi reaksi.
Tetapi kami menemukan bahwa suhu campuran awal (32.25oC) menjadi 31oC. Ini
membuktikan adanya energy yang diserap oleh calorimeter. Secara teoritis reaksi ini
eksoterm.
Pada percobaan ketiga, kami dapat mengamati bahwa jika terjadi reaksi endoterm,
maka suhu lingkungannya akan tambah turun, tetapi jika terjadi reaksi eksoterm, suhu
lingkungannya naik. Ini sudah sesuai dengan landasan teori.
VIII. SIMPULAN
Pada percobaan kimia, pengaruh calorimeter tidak dapat diabaikan
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap energy, dimana terjadi
perpindahan energy dari lingkungan ke system, ditandai dengan menurunnya
suhu lingkungan
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepas energy, dimana terjadi
perpindahan energy dari system ke lingkungan, ditandai dengan menaiknya
suhu system.
Singaraja, 23 Agustus 2010
Praktikan,
Mengetahui,
Guru praktik