You are on page 1of 24

MENTAL

DISORDER
Ir. Henrikus, S. Psi, CHT
I. Defenisi Mental Disorder
1. Mental disorder; bentuk gangguan dan
kekacauan fungsi kesehatan mental yang
disebabkan oleh kegagalan mekanisme
adaptasi fungsi kejiwaan/mental untuk
bereaksi terhadap stimuli eksternal dan
ketegangan, sehingga muncul gangguan
fungsi / gangguan struktur pada satu bagian
dari sistem kejiwaan.
2. Merupakan totalitas kesatuan dari ekspresi
mental yang patologis terhadap stimuli
sosial, dikombinasikan dengan faktor-faktor
penyebab sekunder lainnya.
3. Merupakan bentuk gangguan pada
ketenangan bathin dan harmoni dari
struktur kepribadian.
II. Ciri-Ciri Mental Yang Sehat
1. Ada koordinasi dari segenap tubuh,
energi, potensi dan aktivitasnya
2. Memiliki integrasi dan regulasi terhadap
struktur kepribadian
3. Efisien dalam setiap tindakannya
4. Memiliki tujuan hidup dan gairah hidup.
5. Batin yang tenang dan harmonis baik
terhadap dirinya sendiri maupun
terhadap lingkungan sekitarnya.
6. Mudah mengadakan penyesuaian diri
terhadap tuntutan lingkungannya,
mampu berpartisipasi aktif dan lancar
mengatasi semua masalah yang timbul
pada perubahan-perubahan sosial.
III. Ekspresi Mental Disorder
1. Banyak konflik bathin.
a) Perasaan tercabik-cabik antara emosi-
emosi yang saling bertolak belakang.
b) Hilangnya rasa harga diri dan
kepercayaan diri
c) Merasa tidak aman dan terancam, dikejar
oleh perasaan atau fikiran yang tidak
jelas, dan kecemasan yang berlebihan.
d) Kemudian menimbulkan agresifitas yang
bila ditujukan keluar akan menyebabkan
mudah untuk untuk menyerang orang
lain dan bila ditujukan kedalam dapat
menimbulkan keinginan untuk
membunuh diri sendiri.
III. Ekspresi Mental Disorder
2. Terputusnya komunikasi sosial
Munculnya disorientasi sosial, delusi,
curiga berlebih sehingga muncul perasaan
seperti dikejar oleh sesuatu, menjadi
sangat agresif sehingga bisa melakukan
penyerangan terhadap orang lain dan
bunuh diri. Juga dapat timbul
hiperaktivitas, atau bahkan timbul
katatonik, stupor dan hebefrenik.

3. Adanya gangguan intelektual dan


gangguan emosional
Munculnya ilusi optikal, halusinasi berat
dan delusi. Gangguan affek, emosi yang
tidak tepat, berusaha melarikan diri dari
kenyataan, mengalami kepribadian yang
terpecah.
Faktor Timbulnya Mental Disorder Masyarakat Modern
1. Pesatnya pembangunan yang cenderung
memunculkan banyak masalah sosial dan
gangguan mental
2. Individu yang tidak mampu untuk
melakukan penyesuaian diri dengan
perubahan-perubahan sosial yang sangat
cepat dan proses modernisasi semakin
berat menjadikan individu menjadi tidak
nyaman sehingga timbul ketegangan dan
tekanan bathin.
3. Persaingan hidup yang berat menjadikan banyak terjadi
tindakan yang menyimpang seperti kriminalitas dan hal-
hal yang terhubung dengannya, sehingga menimbulkan
ketakutan dan ketegangan batin pada penduduk dan
menjadi salah satu penyebab utama timbulnya macam-
macam penyakit mental.
Faktor Timbulnya Mental Disorder Masyarakat Modern
4. Kehidupan di perkotaan yang
modern lebih menonjolkan
kepentingan diri sendiri dan
individualism sehingga kontak
sosial menjadi longgar dan tidak
peduli lagi akan kondisi orang lain.
Dalam masyarakat seperti ini,
individunya selalu merasa cemas,
tidak aman, kesepian dan takut.

5. Kehidupan modern yang semakin terurai dalam spesialisasi


dan pengkotakan yang tidak terintegrasi sehingga
menyebabkan masyarakat yang semakin terpecah belah dan
sulit diatur, yang kemudian menimbulkan gejala disintegrasi
sosial dan disintegrasi diri pada individu yang merupakan
salah satu penyebab utama timbulnya mental disorder.
Faktor Timbulnya Mental Disorder Masyarakat Modern
6. Kehidupan modern yang penuh
rivalitas dan kompetisi selalu
merefleksikan diri dalam bentuk
kebudayaan eksplosif atau
kebudayaan tegangan tinggi (high
tension culture) dengan iklim
persaingan yang sangat melelahkan
baik secara fisik maupun mental dan
dapat membuat manusia menjadi
“sakit”.
7. Pengaruh lingkungan dan media massa yang cenderung
untuk menampilkan standar hidup yang tinggi dengan
semua kemewahan material menjadikan timbulnya
kekalutan mental apabila seorang individu tidak mampu
untuk memenuhinya.
Faktor Timbulnya Mental Disorder Masyarakat Modern
8. Transisi kebudayaan dapat
menimbulkan ketidaksinambungan
antara lompatan cultural yang
kemudian menimbulkan kebingungan
dan ketakutan sampai berujung pada
terjadinya mental disorder.

9. Perubahan sosial yang sangat cepat


menimbulkan banyak ketidak stabilan
dan kurangnya kesepakatan mengenai
pola kehidupan sehingga banyak yang
berlaku semaunya sendiri, lembaga-
lembaga yang seharusnya mengatur
dan melayani menjadi macet dan tidak
berfungsi sehingga banyak yang
menjadi lepas kontrol. Semua hal ini
adalah merupakan efek sampingan dari
modernisasi.
Teori-Teori Mengenai Mental Disorder
Teori Demonologis Teori Naturalistis
Menganggap bahwa kekalutan Menyatakan bahwa kekalutan
mental terjadi karena adanya unsur- mental selalu berhubungan dengan
unsur gaib/setan dan roh jahat. fungsi fisik yang abnormal dan
Ada kekalutan yang dianggap jahat, bukan karena penyebab spiritual
yaitu yang bisa mencelakakan atau gaib.
orang lain dan ada kekalutan yang Menganjurkan untuk
dianggap ‘suci’. memperlakukan penderita
Tingkah laku abnormal yang gangguan kekalutan mental untuk
dianggap sebagai perbuatan setan diperlakukan secara lebih
harus disembuhkan dengan manusiawi
pengusiran setan pula.
Penderita kekalutan mental
diperlakukan secara tidak
manusiawi.
Teori-Teori Mengenai Mental Disorder
Teori Organis Teori Psikologis
Menyatakan bahwa semua bentuk Menyatakan bahwa mental
mental disorder disebabkan oleh disorder timbul karena kebiasaan
rusaknya jaringan-jaringan otot belajar yang patologis dan keliru.
atau karena terjadinya gangguan
biokemis pada otak yang
disebabkan oleh defek genetis,
disfungsi endokrin, infeksi
ataupun luka.
Teori-Teori Mengenai Mental Disorder
Teori Intrapsikis Teori Behavioristis
Menyatakan bahwa gangguan Menyatakan bahwa prinsip-prinsip
mental sebenarnya terletak pada belajar pada tingkah laku
bentuk kesalahan karakter yang abnormal merupakan sumber
serius atau sebagai konflik yang penyebab dari tingkah laku
menyusup tajam dan dalam pada abnormal.
kehidupan kejiwaan.
Merupakan bentuk dari kebiasaan-
Tingkah laku yang menyimpang kebiasaan yang maladaptive yang
selalu berkaitan dengan termanifestasi dalam tingkah laku,
gangguan-gangguan internal karenanya tidak dipandang
berupa kekuatan-kekuatan yang sebagai produk dari konflik-
saling bertentangan dan konflik internal atau batiniah.
prosesnya mengganggu dalam
kepribadian seseorang.
Teori-Teori Mengenai Mental Disorder
Teori Psikoanalisa Teori Behaviorisme
Menyatakan bahwa sumber Menyatakan bahwa macam-
segala gangguan mental terletak macam sindrom mental disorder
pada individu itu sendiri karena timbul melalui proses belajar
adanya koflik batin antara dengan adanya penguatan,
dorongan-dorongan infantile pemunahan dan generalisasi
melawan pertimbangan yang stimulus.
matang dan rasional . Semua tingkah laku abnormal
Gangguan mental sesungguhnya timbul dari adanya pengkondisian
merupakan bentuk permukaan dan lebih dititik beratkan pada
dari gangguan intrapsikis yang simtomnya karena simtom itu
serius. merupakan penyakit tersendiri.
Faktor-faktor budaya dan
interpersonal adalah sumber
penyebab tingkah laku abnormal
dan mental disorder
Sebab-sebab Mental Disorder

1. Predisposisi struktur biologis/


jasmaniah dan mental atau
kepribadian yang lemah
2. Konflik-konflik sosial dan
konflik-konflik cultural yang
mempengaruhi diri manusia
3. Pemasakan batin (internalisasi)
dari pengalaman yang keliru
yaitu pencernaan pengalaman
oleh diri individu secara keliru.
Mental .Disorder Cenderung Terjadi Pada:
1. Orang yang hidup dikota daripada orang yang hidup didesa
2. Pada orang dewasa dan usia tua dengan penyebab yang paling
dominan adalah faktor kulutural dan faktor sosial
3. Secara spesifik, simtom psikotik banyak terjadi pada masa-
masa kritis perkembangan masa remaja, usia lanjut dan pada
orang tua.
4. Kalangan dinas militer
5. Orang-orang dengan status ekonomi rendah
6. Gelandangan dari pedesaan karena tidak mampu
menyesuaikan diri terhadap tuntutan sosial yang baru.
7. Wanita lebih banyak mengalami mental disorder daripada pria
8. Orang yang datang dari latar belakang keluarga yang
berantakan (broken home)
9. Pada orang-orang yang tidak memiliki keyakinan agama (40%
dari jumlah penderita)
10. Juga pada orang-orang yang sangat ekstrim dan fanatic serta
ortodoks dalam menjalankan agamanya.
Pengaruh Sosio-kultural Terhadap Timbulnya
Mental Disorder
1. Konflik dengan standar sosial dan
norma etika.
2. Konflik Budaya
3. Masa transisi (kekosongan
pemerintahan)
4. Menanjaknya aspirasi material
5. Broken home
6. Overproteksi dari orang tua
7. Rejected children
8. Cacat jasmani
9. Lingkungan sekolah yang tidak
menguntungkan
10. Pengaruh buruk dari orang tua
Teori Sebab Meningkatnya Jumlah Penderita
Mental Disorder
1. Teori Kompleksitas Sosial, akibat dari pesatnya
proses urbanisasi dan industrialisasi
2. Teori Konflik Kultural, karena jaman modern identik
high tension culture yang penuh ketegangan,
persaingan dan konflik terbuka maupun
tersembunyi. Konflik ini mempersempit pilihan
orang untuk mengembangkan aspirasi dan
ambisinya. Frustasi yang timbul karena kegagalan
mencapai tujuan atau obyektif tertentu
memudahkan berkembangnya mental disorder.
3. Teori Imitasi, Banyak tingkah laku menyimpang
yang merupakan hasil dari proses imitasi.
Kaitan Masalah Kebutuhan Manusia Dan Mental Disorder
Manusia berkeinginan untuk mempertahankan
eksistensi hidupnya sehingga timbul dorongan, usaha
dan dinamisme untuk memenuhi kebutuhannya. Bila
proses ini menemui halangan atau terjadi frustasi maka
akan timbul ketegangan dan konflik batin yang pada
akhirnya akan memicu timbulnya kekalutan mental.
Kebutuhan dapat dibagi 3, yaitu:
1. Kebutuhan fisik biologis, organis atau kebutuhan
vital.
2. Kebutuhan sosial yang bersifat kemanusiaan atau
disebut juga sosio-budaya.
3. Kebutuhan metafisik, religius atau transcendental.
Aspek-Aspek Khusus Dari Dinamika Manusia
Otonomi fungsional
Terjadi bila ada suatu trauma atau luka jiwa berupa
shock, penderitaan jasmani-rohani yang hebat atau
pengalaman hidup yang luar biasa sehingga mampu
mengakibatkan luka jiwa yang sangat dalam dan
mengakibatkan perubahan yang radikal terhadap hidup
seseorang.
Aspek-Aspek Khusus Dari Dinamika Manusia
Frustasi
Adalah suatu keadaan dimana satu kebutuhan tidak dapat
terpenuhi dan tujuan tidak dapat tercapai karena adanya
suatu halangan. Frustasi dapat menimbulkan dua bentuk
respon yaitu :
1. Respon Negative (agresi, regresi, fiksasi,
pendesakan, rasionalisasi, proyeksi, sour grape
technique, sweet orange technique , identifikasi,
narsisme, autisme)
2. Respon Positive (mobilisasi dan penambahan
aktivitas, refleksi diri, Penyerahan diri kepada
Tuhan, Membuat dinamis ir-riil satu kebutuhan,
Kompensasi, Sublimasi.
Bentuk-Bentuk Mental Disorder
A.Psikopat (pribadi yang sosiopatik, anti sosial atau
dissosial)
B. Psikoneurosa
1. Hysteria
2. Bentuk dissosiasi kepribadian
• Fugue
• Somnabulisme
• Multiple personality
3. Psikastenia yang sering dibarengi simptom-
simptom :
• Fobia
• Obsesi
• Kompulsi
Bentuk-Bentuk Mental Disorder

4. Ticks atau gangguan gerak


facial
5. Hipokondria
6. Neuroasthenia
7. Anxiety neuorosis
8. Psikosomatisme
• Hypertension dan effort
syndrome
• Peptic ulcer, dll
Bentuk-Bentuk Mental Disorder
A.Psikosa fungsional, terdiri atas:
1. Schizophrenia
• Schizophrenia hebephrenic
• Schizophrenia catatonic
• Schizophrenia paranoid
2. Manic depresif
3. paranoia
Mental disorder dapat dicegah dengan cara :
1. Selalu memelihara kebersihan hati, pikiran dan jiwa
2. Bertingkah laku yang sesuai dengan norma susila
agar tidak banyak mengalami konflik batin yang
serius dan tidak banyak konflik dengan lingkungan.
3. Adanya disiplin diri
4. Berusaha untuk berfikir dan bertindak dengan
wajar, tanpa perlu menggunakan mekanisme
pelarian diri dan mekanisme pertahan diri yang
negative
5. Berani untuk menghadapi kesulitan,
memecahkannya dengan solusi yang konkrit dan
tidak melarikan diri.

You might also like