You are on page 1of 22

54

E. STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)


TANGGAP DARURAT UPT. PUSDALOPS PB
PROVINSI BALI

I. LATAR BELAKANG

Posisi Indonesia secara geografis, demografis dan geologis merupakan


negara rawan bencana, baik bencana alam dan bencana akibat ulah
manusia seperti akibat konflik dan terorisme serta potensi konflik
lainnya. Demikian juga dengan Bali, yang merupakan daerah yang
termasuk rawan bencana. Hal ini dibuktikan dengan kejadian-kejadian
bencana yang disebabkan oleh alam maupun oleh ulah manusia yang
terjadi pada dekade terakhir.

Saat ini dirasakan ada kecenderungan bahwa penanggulanan bencana


dianggap lamban dan tidak memuaskan banyak pihak, sehingga
penanganannya dirasakan oleh masyarakat belum maksimal. Sebagai
akibatnya, sering terjadi pengaduan dan keluhan dari masyarakat
kepada pemerintah. Ini menunjukkan bahwa sesungguhnya sangat
diperlukan kerangka hukum yang kuat dibidang manajemen bencana.
Hal ini menjadi sangat penting karena perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kondisi sosial masyarakat, telah
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan yang berakibat
pada terjadinya bencana.

Bencana yang terjadi telah menimbulkan dampak yang banyak


menimbulkan korban serta kerugian secara material dan nonmaterial.
Dalam rangka mengurangi dampak akibat bencana, maka diperlukan
struktur manajemen bencana yang mengedepankan pentingnya
partisipasi semua potensi yang ada baik pemerintah maupun
masyarakat.

Dalam mengambil peran aktif untuk menciptakan manajemen yang


efektif serta pentingnya partisipasi publik dan stakeholder pada
penanggulangan bencana, maka dirasakan sangat penting bagi kita
semua untuk selalu mendekatkan tindakan penanggulangan bencana
antara partisipasi pemerintah dan masyarakat dalam posisi saling
ketergantungan dan saling menunjang. Tindakan penanggulangan
55

bencana ini membutuhkan keterpaduan semua unsur. Keterpaduan


tersebut dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang jelas
untuk mencapai hasil yang optimal.

Berpijak pada hal tersebut diatas maka UPT PUSDALOPS PB sebagai


pihak yang memiliki peranan yang penting dalam penanggulangan
bencana hendaknya memiliki prosedur yang dapat membantu
memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsinya. UPT PUSDALOPS PB
merupakan sebuah lembaga pemerintah sebagai pusat pengendali
operasi penanggulangan bencana secara terkoordinasi, terintegrasi
sehingga dalam penanganannya dapat terlaksana secara cepat dan
tepat. UPT PUSDALOPS PB menjalankan fungsi sebagai pusat data dan
informasi bencana; pelayanan tanggap darurat bencana; pelaksanaan
sistem peringatan dini dan pelayanan kegawatdaruratan.

Untuk memaksimalkan fungsi dari pelayanan tanggap darurat maka


diperlukan suatu prosedur tetap pelayanan tanggap darurat bencana.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Standard Operating Procedur (SOP) / Prosedur


Tetap (Protap) ini adalah sebagai acuan oleh UPT PUSDALOPS PB
dalam menjalankan fungsinya dalam pelayanan tanggap darurat.

Tujuan penyusunan Protap Tanggap Darurat ini adalah:


a. Meningkatkan kecepatan dan ketepatan
UPT PUSDALOPS PB dalam bertindak
sesuai dengan alur atau prosedur yang
ditetapkan dan kaidah-kaidah
manajemen penanggulangan bencana.
b. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada
korban bencana.
c. Menyatukan pemahaman terhadap
pelayanan yang standar dan kerjasama
antar instansi dan institusi pada fase
tanggap darurat.
d. Memberikan petunjuk pelaksanaan dalam
melakukan kegiatan operasi tanggap
darurat yang dilaksanakan oleh UPT
56

PUSDALOPS PB dan jajarannya.


e. Sebagai dasar dalam mendukung
penyusunan rencana operasi (Renop)
tanggap darurat.

III. PENGERTIAN TANGGAP DARURAT

Darurat adalah ancaman terhadap manusia, yang berada pada situasi


yang berisiko kematian, ataupun gangguan pada kesehatan dan
kehidupan sehari – hari, yang tidak dapat ditangani oleh individu,
keluarga, masyarakat, ataupun sistem suatu daerah. Sedangkan
tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk
yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi
korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan,
pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan
sarana.

Akan tetapi, penentuan tanggap darurat didasarkan pada hasil


pengkajian cepat yang dilakukan oleh pihak kabupaten/kota yang
tertimpa bencana. Pengkajian cepat ini dapat dilakukan oleh
pemerintah provinsi apabila kabupaten/kota yang terkena bencana
tidak dapat melakukan kaji cepat. Berdasarkan hasil kaji cepat ini,
maka pemerintah provinsi dan kabupaten/kota terkait memutuskan
status tanggap darurat yang sesuai. Status tanggap darurat yang
dapat dikeluarkan adalah:
• Tanggap darurat kabupaten/kota, dalam hal ini pemerintah
kabupaten/kota yang terkena dampak bencana memimpin
pelaksanaan operasi tanggap darurat dengan dukungan dari
provinsi.
• Tanggap darurat provinsi, atas dasar:
- Berdasarkan hasil kaji cepat diputuskan bahwa
kabupaten/kota yang terkena dampak tidak mampu
atau kurang memiliki kapasitas untuk memimpin
pelaksanaan operasi tanggap darurat.
- Terdapat dua atau lebih kabupaten/kota yang
terkena dampak bencana
57

Dalam keadaan tanggap darurat provinsi, maka pemerintah provinsi


memimpin pelaksanaan operasi tanggap darurat dalam rangka
memberikan dukungan dari kabupaten/kota yang tertimpa bencana.

Apabila status tanggap darurat diputuskan berada di tingkat provinsi,


maka segera setelah terbentuknya Organisasi Komando Tanggap
Darurat Bencana Provinsi Bali, Komandan Tanggap Darurat Bencana
yang ditunjuk akan segera mengaktifkan UPT PUSDALOPS PB menjadi
Pos Komando Tanggap Darurat Bencana. Posko Tanggap Darurat
Bencana ini memfasilitasi pelaksanaan operasi tanggap darurat oleh
Komando Tanggap Darurat dengan memanfaatkan fasilitas dan
sumber daya yang dimiliki UPT PUSDALOPS PB. Dengan demikian,
Posko Tanggap Darurat Bencana melaksanakan tugasnya di bawah
pimpinan Komandan Tanggap Darurat Bencana.

IV. BENCANA
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis. Bencana alam antara lain gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor. Bencana
non alam seperti kegagalan teknologi, gagal modernisasi, epeidemi
dan wabah penyakit. Bencana sosial dapat berupa konflok sosial antar
kelompok atau antar komunitas, dan teror.
Protap Tanggap Darurat
58

Informasikan kepada Pengaktifan Rupusdalops PB menjadi


Penetapan status Tingkat
Ya BPBD dan Bupati/ Pos Komando Tanggap Darurat dalam
tanggap darurat Kabupaten/kota
Walikota Organisasi Komando Tanggap Darurat
Perlu tanggap darurat?

Tidak Peran sebagai Sekretariat dan Hubungan Peran di bidang Perencanaan, Operasi, Logistik dan
RUPUSDALOPS PB KABUPATEN/KOTA

Monitor kejadian bencana Koordinasi


Masyarakat Peralatan, serta Administrasi Keuangan

 Menyiapkan materi dan diseminasi  Koordinasi dengan pihak di lapangan (TRC dan instansi
informasi lainnya), instansi/organisasi yang terlibat dalam TD .
 Melakukan rekapitulasi laporan dan  Mempersiapkan data dan informasi yang dibutuhkan
pengelolaan akomodasi untuk anggota dalam penyusunan rencana operasi tanggap darurat
Komando Tanggap Darurat  Melakukan pendataan dan pengkoordinasian distribusi
Pengkajian dan interpretasi logistik di lapangan
hasil kaji cepat dari TRC  Mendukung penyusunan dan distribusi anggaran kepada
pihak yang berkompeten

Laporan Piket dan Laporan Insidentil


Kontak BPBD untuk mengirim (kejadian bencana)
Tim Reaksi Cepat ke lokasi
bencana Pergantian piket Pengakhiran Operasi
Kondisi bencana tidak tetap berjalan Tanggap Darurat
dapat ditangani oleh Kab/Kota
Diseminasi informasi kejadian Tingkat
bencana ke instansi terkait, Provinsi
walikota/bupati, dan masyarakat Evaluasi

Kembali ke SOP Harian


Kondisi dengan Kejadian Bencana Pengaktifan Pusdalops
PB oleh Komandan
Tanggap Darurat

Peran sebagai Sekretariat dan Hubungan Peran di bidang Perencanaan, Operasi, Logistik dan
Koordinasi
Masyarakat Peralatan, serta Administrasi Keuangan
Diseminasi informasi kejadian
bencana ke instansi terkait dan  Menyiapkan materi dan diseminasi  Koordinasi dengan pihak di lapangan (TRC dan instansi
gubernur informasi lainnya)
PUSDALOPS PB PROVINSI

 Melakukan rekapitulasi laporan dan  Mempersiapkan data dan informasi yang dibutuhkan
pengelolaan akomodasi untuk anggota dalam penyusunan rencana operasi tanggap darurat
Komando Tanggap Darurat  Melakukan pendataan dan pengkoordinasian distribusi
logistik di lapangan
 Mendukung penyusunan dan distribusi anggaran kepada
pihak yang berkompeten

Koordinasi dengan Koordinasi dengan Rupusdalops


Rupusdalops PB mengenai PB mengenai status tanggap
Laporan Piket dan Laporan Insidentil
hasil kaji cepat darurat
(kejadian bencana)

Pergantian piket Pengakhiran Operasi


tetap berjalan Tanggap Darurat

Monitor pelaksanaan tanggap


Koordinasi dengan Gubernur dan Koordinasi dan monitoring hingga
darurat berdasarkan rencana
instansi di Provinsi untuk Pengakhiran Operasi Tanggap Evaluasi
operasi yang dikembangkan Kab/
penyaluran bantuan untuk Kab/Kota Darurat Bencana
Kota

Gambar 1. Prosedur Tetap Tanggap Darurat


59

V. DIAGRAM ALIR TANGGAP DARURAT

Diagram alir prosedur tetap tanggap darurat dapat dilihat pada


halaman sebelumnya. Informasi bencana yang telah ditriangulasi
sebelumnya kemudian ditindaklanjuti oleh UPT PUSDALOPS PB sebagai
berikut:

1. UPT PUSDALOPS PB Provinsi


a) Melakukan diseminasi informasi kejadian bencana
ke instansi terkait dan gubernur.
b) Melakukan koordinasi dengan Rupusdalops/ UPT
Pusdalops PB kabupaten/kota tempat kejadian
bencana mengenai hasil kaji cepat dan status
tanggap darurat.

Diikuti oleh dua kemungkinan :


c) Pengumuman status tanggap darurat oleh
kabupaten kota

Apabila status tanggap darurat berada di kabupaten/kota :


 Melakukan pemantauan pelaksanaan tanggap
darurat berdasarkan rencana operasi yang
dikembangkan oleh kabupaten/kota terkait.
 Melakukan koordinasi dengan instansi terkait di
lingkungan provinsi dan gubernur untuk
penyaluran bantuan ke kabupaten/kota terkait.
 Melakukan koordinasi rutin dengan Rupusdalops/
UPT Pusdalops PB kabupaten/kota sampai
operasi tanggap darurat bencana berakhir.
 Melakukan evaluasi pelaksanaan tanggap
darurat oleh UPT Pusdalops PB Provinsi segera
setelah operasi tanggap darurat berakhir.
 Membuat laporan pelaksanaan tanggap darurat
kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik
dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Bali.
 Kembali ke protap kegiatan harian.

d) Pengumuman status tanggap darurat oleh provinsi

Apabila status tanggap darurat berada di provinsi:


 UPT PUSDALOPS PB Provinsi Bali diaktifkan
60

sebagai Pos Komando Tanggap Darurat Bencana


oleh Komandan Tanggap Darurat Bencana yang
ditunjuk. Dalam hal ini, Posko Tanggap Darurat
Bencana menfasilitasi pelaksanaan operasi
tanggap darurat bencana oleh Organisasi
Komando Tanggap Darurat Bencana.
 Sebagai Sekretariat dan Hubungan Masyarakat,
Posko Tanggap Darurat Bencana menyiapkan
materi dan diseminasi informasi bencana serta
melakukan rekapitulasi laporan dan pengelolaan
akomodasi untuk anggota Komando Tanggap
Darurat.
 Untuk mendukung bidang Perencanaan, Operasi,
Logistik dan Peralatan, serta Administrasi
Keuangan, Posko Tanggap Darurat menjalankan
tugas melakukan koordinasi dengan pihak di
lapangan (TRC dan instansi lainnya),
mempersiapkan data dan informasi yang
dibutuhkan dalam penyusunan rencana operasi
tanggap darurat, melakukan pendataan dan
pengkoordinasian distribusi logistik di lapangan,
serta mendukung penyusunan dan distribusi
anggaran kepada pihak yang berkompeten.
 Masing-masing personil yang terlibat dalam
beragam fungsi dalam tanggap darurat
melakukan koordinasi secara konsisten dan
tetap menyusun laporan piket dan laporan
insidentil kejadian bencana, demikian juga
halnya dengan pergantian piket yang tetap
berjalan.
 Semua kegiatan di atas berjalan secara terus
menerus sampai berakhirnya operasi tanggap
darurat yang diikuti dengan evaluasi
 Kembali ke protap kegiatan harian.

2. RUPUSDALOPS/UPT PUSDALOPS PB Kabupaten / Kota


Hal-hal yang dilakukan Rupusdalops/ UPT Pusdalops PB
61

kabupaten/kota saat tanggap darurat yaitu :


a) Melakukan diseminasi informasi kejadian bencana
ke instansi terkait, walikota/bupati, dan
masyarakat.
b) Melakukan kontak dengan BPBD untuk mengirim
Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi bencana.
c) Melakukan pengkajian dan interpretasi hasil kaji
cepat dari TRC dan melaporkan hasilnya kepada
BPBD dan Bupati/Walikota dengan tetap melakukan
pemantauan terhadap kejadian bencana tersebut.

Diikuti oleh dua cabang:


d) Pengumuman status tanggap darurat oleh
kabupaten/kota

Apabila status tanggap darurat berada di kabupaten/kota:


 Komandan Tanggap Darurat mengaktifkan
Rupusdalops/UPT Pusdalops PB Kabupaten
menjadi Pos Komando Tanggap Darurat sebagai
bagian dari Organisasi Komando Tanggap
Darurat.
 Sebagai Sekretariat dan Hubungan Masyarakat,
Posko Tanggap Darurat Bencana menyiapkan
materi dan diseminasi informasi bencana serta
melakukan rekapitulasi laporan dan pengelolaan
akomodasi untuk anggota Komando Tanggap
Darurat.
 Untuk mendukung bidang Perencanaan, Operasi,
Logistik dan Peralatan, serta Administrasi
Keuangan, Posko Tanggap Darurat menjalankan
tugas melakukan koordinasi dengan pihak di
lapangan (TRC dan instansi lainnya),
mempersiapkan data dan informasi yang
dibutuhkan dalam penyusunan rencana operasi
tanggap darurat, melakukan pendataan dan
pengkoordinasian distribusi logistik di lapangan,
serta mendukung penyusunan dan distribusi
anggaran kepada pihak yang berkompeten.
62

 Dalam melaksanakan operasi tanggap darurat,


Rupusdalops / UPT Pusdalops PB kabupaten/kota
berkoordinasi dan meminta dukungan dari UPT
Pusdalops PB provinsi Bali.
 Masing-masing personil yang terlibat dalam
beragam fungsi dalam tanggap darurat
melakukan koordinasi secara konsisten dan
tetap menyusun laporan piket dan laporan
insidentil kejadian bencana, demikian juga
halnya dengan pergantian piket yang tetap
berjalan.
 Semua kegiatan di atas berjalan secara terus
menerus sampai berakhirnya operasi tanggap
darurat yang diikuti dengan evaluasi
 Kembali ke protap kegiatan harian.

e) Pengumuman status tanggap darurat oleh provinsi

Apabila status tanggap darurat berada di kabupaten/kota:


 Semua personil Rupusdalops/UPT Pusdalops PB
Kabupaten/Kota tempat kejadian bencana tetap
menjalankan perannya untuk mendukung
pelaksanaan operasi tanggap darurat oleh
Komandan Tanggap Darurat Bencana di tingkat
provinsi.

Peralihan komando tanggap darurat dari kabupaten/kota ke provinsi


terjadi karena berbagai sesuai kondisi yang telah dijelaskan
sebelumnya.

VI. KEGIATAN TANGGAP DARURAT

Pada kondisi tanggap darurat dilakukan oleh provinsi, maka segera


setelah dilakukannya pengaktifan UPT PUSDALOPS PB Provinsi sebagai
Pos Komando Tanggap Darurat, maka personilnya langsung
63

mempersiapkan diri untuk memfasilitasi tanggap darurat oleh


Komandan Tanggap Darurat. Dukungan yang diberikan kepada
Komandan Tanggap Darurat adalah:

- Melaksanakan dan menyampaikan komando strategis yang


berasal dari Gubernur kepada UPT PUSDALOPS PB dan Pos
Komando Lapangan.
- Terlibat dan mendukung kegiatan kaji cepat dan kaji lanjutan
yang dilakukan oleh tim yang diberi wewenang untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
- Mendukung penyusunan Rencana Operasi Tanggap Darurat
bekerjasama dengan instansi dan organisasi terkait.
- Mengkoordinasikan bantuan teknis sesuai kebutuhan masing-
masing kabupaten/kota.
- Mengolah data dan informasi yang berasal dari
RUPUSDALOPS/UPT PUSDALOPS PB tentang penanganan tanggap
darurat bencana sebagai bahan pengambilan keputusan bagi
Gubernur dan memberikan informasi resmi tentang kondisi
bencana dan penanganan tanggap darurat kepada masyarakat
melalui pers.
- Mengkoordinasikan, memantau, dan mengevaluasi penanganan
tanggap darurat bencana di kabupaten/kota.
- Terlibat dan mendukung kaji kerusakan dan kerugian (damaged
and lossess assessment) yang dilakukan oleh tim yang telah
ditetapkan dan dikoordinasikan oleh BPBD.

Namun demikian, pelaksanaan tugas-tugas di atas berada dalam


kerangka kegiatan organisasi komando tanggap darurat bencana.
Dengan demikian, Posko Tanggap Darurat Bencana tidak menjalankan
secara penuh semua kegiatan dalam operasi tanggap darurat, namun
mendukung pelaksanaan operasi tanggap darurat bencana dengan
menggunakan fasilitas dan sumber daya yang ada di UPT Pusdalops PB
Provinsi Bali.
Berikut ini merupakan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Posko
Tanggap Darurat Bencana sesuai dengan organisasi Komando Tanggap
Darurat Bencana. Pada prinsipnya tidak ada perbedaan dengan tugas-
tugas yang telah disebutkan di atas.

1. Pengkajian Kebutuhan (Assessment)


64

a. Melaksanakan pengkajian cepat


(Rapid assessment)

Pengkajian cepat merupakan langkah awal yang menentukan


pelaksanaan operasi tanggap darurat dan dilaksanakan dalam
kurun waktu 24 jam setelah terjadi bencana. Pengkajian ini
dilakukan oleh tim dari kabupaten/kota, namun provinsi juga
dapat bergabung dalam tim ini. Dengan demikian, apabila
diperlukan, maka perwakilan personil dari UPT Pusdalops PB juga
dapat dilibatkan dalam melaksanakan kaji cepat. Hal ini dapat
memperlancar distribusi informasi hasil kaji cepat dari tempat
kejadian bencana ke UPT Pusdalops PB Provinsi.

Untuk mempercepat pengkajian dapat dilaksanakan beberapa


metode pencarian data yakni:
• Data primer
Dapatkan dari survey langsung ke lokasi bencana atau
kerjasama dengan lintas sektoral yang terlibat di lokasi .
• Data sekunder
Dengan menggunakan sumber lain untuk melengkapi hasil
pengkajian dan sebagai perbandingan seperti informasi radio,
sumber informasi terkait, televisi dan lain-lain.

b. Melaksanakan pengkajian lanjutan


(Detail assessment)

Apabila dukungan dari provinsi terhadap kabupaten/kota masih


dibutuhkan dalam pengkajian lanjutan, maka personil UPT
PUSDALOPS PB Provinsi tetap membantu hingga tahap ini.
Pengkajian lanjutan ini dilakukan untuk melengkapi data hasil
pengkajian cepat, sehingga dapat digunakan sebagai materi
dalam penyusunan rencana operasional (Renop). Pengkajian ini
juga mengidentifikasi lembaga-lembaga yang terlibat dalam
tanggap darurat dan kegiatannya (who is doing what and where).
65

Langkah-langkah Pengkajian

2. Sekretariat dan Hubungan Masyarakat

Segera setelah dibentuknya Organisasi Komando Tanggap Darurat,


UPT PUSDALOPS PB segera diaktifkan menjadi Pos Komando
Tanggap Darurat Bencana. Personil Posko Tanggap Darurat
Bencana ikut ambil bagian dalam organisasi komando tanggap
darurat di bidang kesekretariatan dan hubungan masyarakat. Tugas
yang dilaksanakan dalam bidang ini adalah:

• Menyiapkan materi dan diseminasi


informasi bencana.

• Melakukan rekapitulasi laporan dan


pengelolaan akomodasi untuk anggota
komando tanggap darurat.

3. Perencanaan Operasi Tanggap Darurat

Untuk mendukung bidang perencanaan dalam organisasi Komando


Tanggap Darurat Bencana, personil Posko Tanggap Darurat
melakukan koordinasi dengan beragam pihak (termasuk tim di
lapangan) dan menyiapkan data-data yang dibutuhkan dalam
penyusunan rencana operasi. Rencana operasi tanggap darurat
berguna untuk :

a. Menetapkan program-program yang


akan dilaksanakan pada tahap
66

tanggap darurat.
b. Membantu Posko Tanggap Darurat
(baik di provinsi maupun
kabupaten/kota) untuk menentukan
atau memutuskan program yang
sangat mungkin dilakukan disesuaikan
dengan situasi dan kondisi terkait
dengan bantuan-bantuan yang
direncanakan ataupun diharapkan dari
instansi terkait.
c. Mempermudah melakukan monitoring
dan evaluasi serta sekaligus
menentukan langkah berikutnya.
d. Sebagai rekomendasi lintas sektoral
lainnya termasuk kepada Kepala
Daerah (Gubernur/Walikota/Bupati)
tentang tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan.

Kerangka waktu rencana operasional darurat bergantung pada


keputusan rapat komando tanggap darurat. Rencana operasi dapat
disusun untuk 14 hari pertama, kemudian dapat diperpanjang atau
diperpendek sesuai perkembangan kondisi di lokasi bencana.

Penyusunan rencana operasional harus memperhatikan kapasitas


dan sumber daya yang tersedia, sehingga merupakan peran
personil Posko Tanggap Darurat untuk mempersiapkan database
kapasitas baik yang ada di provinsi maupun kabupaten/kota. Selain
hal tersebut diatas, rencana operasional disusun harus
menyesuaikan dengan kaidah-kaidah manajemen relief
(pemenuhan kebutuhan dasar).

Pada prinsipnya, struktur rencana operasional adalah sebagai


berikut:

i.Jenis bencana
ii.Hari/tanggal
iii.Waktu Provinsi/Daerah
iv.Kabupaten/Kota/Desa
v.Sebab bencana/bahaya
vi.Dilaksanakan oleh
67

vii.Pendahuluan/ringkasan
viii.Maksud dan Tujuan
ix.Hasil yang diharapkan
x.Indikator keberhasilan
xi.Jenis kegiatan (Uraikan secara singkat per
kegiatan dan teknis pelaksanaannya)
xii.Dana (sumber dan uraian pengeluarannya)
xiii.Rekomendasi ke Pemerintah setempat (Gubernur,
Bupati, Walikota).
xiv.Monitoring dan evaluasi
xv.Penutup

3. Logistik

Setelah tersusunnya rencana operasi, maka sesegera mungkin


dilaksanakan operasi tanggap darurat oleh pihak-pihak yang
berkompeten. Penyelenggaraan operasi tanggap darurat untuk
membantu korban bencana merupakan hal utama yang dilakukan
sehingga membutuhkan pengelolaan logistik yang tepat. Untuk
mendukung hal ini, Posko Tanggap Darurat Bencana juga
mendukung bidang logistik dari komando tanggap darurat bencana.
Terdapat 3 aspek penting dalam logistik:

• Pengadaan barang (procurement)

• Pergudangan (warehousing)

• Penyaluran barang (distribution)

Posko Tanggap Darurat menjadi simpul penting dalam komando


tanggap darurat dalam melakukan pendataan dan
pengkoordinasian distribusi logistik ke lokasi bencana, antara lain
meliputi pergerakan dan distribusi tenaga relawan, peralatan, dan
sumber daya lainnya.

4. Bantuan

Personil Posko Tanggap Darurat Bencana tidak terlibat secara


langsung dalam penyaluran bantuan di lapangan. Akan tetapi, sama
pentingnya dengan penanganan logistik, Posko Tanggap Darurat
68

mendukung komando tanggap darurat dalam melakukan pendataan


dan pengkoordinasian distribusi bantuan ke lokasi bencana.

Penyaluran bantuan sendiri harus memperhatikan kaidah–kaidah


manajemen relief, diantaranya:

a. Prinsip-Prinsip Bantuan
• Bantuan diberikan secara langsung kepada
korban bencana yang berhak menerimanya.
• Bantuan disalurkan secara langsung oleh
petugas, dan tidak diserahkan melalui pihak
ketiga.

b. Prosedur Penyaluran Bantuan


• Pra penyaluran bantuan/distribusi.
• Registrasi kembali kelompok penerima
bantuan.
• Menyiapkan keperluan administrasi (logistic
form)
• Kebutuhan transportasi yang diperlukan ke
lokasi.
• Petugas yang ada di lokasi pendistribusian.
• Penentuan tempat/titik pendistribusian

c. Pelaksanaan Pendistribusian
• Mengatur kerumunan masa
• Pengarahan
• Pembagian bantuan

d. Setelah Pendistribusian
• Rekapitulasi/review kegiatan pendistribusian
• Laporan pendistribusian
• Monitoring dan evaluasi

e. Memilih tempat pendistribusian


• Cukup menampung total penerima bantuan
• Menjamin keamanan barang
• Menjamin keamanan petugas
• Mudah diakses dan tempat yang netral kalau
69

pada bencana konflik

f. Bantuan harus memperhatikan Panca Tepat


• Tepat waktu
• Tepat tempat
• Tepat sasaran
• Tepat jumlah
• Tepat kualitas

g. Monitoring dan evaluasi

Monitoring sangat diperlukan guna mengetahui sebeberapa jauh


keefektifan dari pelaksanaan tanggap darurat bencana.
Sementara evaluasi lebih terfokus pada dampak kemajuan
kegiatan oleh Posko Tanggap Darurat Bencana. Ukuran
keberhasilannya dapat diukur dari sebeberapa jauh
pencapaiannya terhadap tujuan yang ditetapkan.

VII. KOORDINASI LINTAS SEKTORAL

Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Peraturan


Gubernur Bali mengenai Pedoman Penyelenggaraan UPT Pusdalops PB
dan Rupusdalops di daerah Bali, maka koordinasi lintas sektoral
merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tanggap
darurat oleh Posko Tanggap Darurat Bencana. Apabila tanggap darurat
dipimpin oleh kabupaten/kota, maka UPT Pusdalops PB Provinsi dan
Rupusdalops/UPT Pusdalops Kabupaten/Kota menjalankan perannya
sebagai berikut:

Tabel 1. Peran UPT Pusdalops PB Provinsi dan


Rupusdalops/UPT Pusdalops PB Kabupaten/Kota dalam kondisi
tanggap darurat di kabupaten/kota
70

Rupusdalops / PT Pusdalops PB
UPT Pusdalops PB Provinsi
Kabupaten/Kota
 Melaksana  Sebagai Pos
kan Komando
kewenang Tanggap
an Darurat,
koordinasi melaksanakan
dengan kewenangan
RUPUSDAL komando
OPS/UPT strategis dan
PUSDALOP komando taktis
S terhadap
Kabupaten semua instansi
/Kota terkait dalam
penanggulanga
n bencana di
kabupaten/kota
.
 Memberika  Melaksanakan
n kewenangan
dukungan koordinasi
terhadap dengan instansi
operasi terkait dalam
tanggap penanggulanga
darurat di n bencana
kabupaten
/kota
(back up)
 Memberika  Mempersiapkan
n informasi yang
rekomend dibutuhkan
asi yang dalam
dibutuhka penyusunan
n oleh strategi operasi
RUPUSDAL tanggap
OPS/UPT darurat
PUSDALOP
S
Kabupaten
/Kota jika
dibutuhka
n
(advisory)
71

Dan apabila tanggap darurat dipimpin oleh provinsi, maka peran yang
dijalankan masing-masing pihak adalah:

Tabel 2. Peran UPT Pusdalops PB Provinsi dan Rupusdalops/


UPT Pusdalops PB Kabupaten/Kota dalam Kondisi Tanggap
Darurat di Provinsi
Rupusdalops / PT Pusdalops PB
UPT Pusdalops PB Provinsi
Kabupaten/Kota
 Memiliki  Memiliki
kewenangan kewenangan
komando komando taktis
strategis terhadap
dalam operasi institusi-
tanggap institusi terkait
darurat, di tingkat
termasuk kabupaten/kota
terhadap , termasuk pos
RUPUSDALOP komando
S/UPT lapangan
PUSDALOPS (posko
Kabupaten/Ko lapangan).
ta.
 Melakukan  Memberikan
koordinasi laporan rutin
dengan terhadap UPT
institusi- PUSDALOPS
institusi Provinsi terkait
terkait di pelaksanaan
tingkat operasi
provinsi. tanggap
darurat.
 Mengkoordina  Memberikan
72

sikan bantuan masukan


teknis dari kepada UPT
instansi dan PUSDALOPS
lembaga Provinsi terkait
terkait pelaksanaan
kepada operasi
RUPUSDALOP tanggap
S/UPT darurat.
PUSDALOPS
Kabupaten/Ko
ta

Dengan pembagian tanggung jawab seperti di atas, UPT Pusdalops PB


Provinsi memberikan komando strategis dan bantuan teknis kepada
Rupusdalops/UPT Pusdalops PB Kabupaten/Kota dalam operasi tanggap
darurat. Pelaksanaan operasi tanggap darurat tetap menjadi tanggung
jawab kabupaten/kota di bawah komando UPT Pusdalops PB.

VIII. SARANA/PRASARANA PENDUKUNG


TANGGAP DARURAT BENCANA

Sarana prasarana yang dapat digunakan dalam pelaksanaan tanggap


darurat oleh Posko Tanggap Darurat Bencana adalah semua fasilitas
dan sumber daya yang dimiliki oleh UPT Pusdalops PB Provinsi Bali.
Namun demikian, dalam melaksanakan tugas di luar lingkungan UPT
Pusdalops PB, personil Posko Tanggap Darurat berkoordinasi dengan
pihak-pihak terkait di provinsi sehingga dapat memanfaatkan fasilitas
dan sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah provinsi.
Untuk diagram Hubungan dan Tata Kerja UPT Pusdalops PB dan
Rupusdalops/UPT Pusdalops PB dengan Instansi Terkait Saat Terjadi
Bencana yang Ditangani UPT PUSDALOPS PB Provinsi dan diagram
Hubungan dan Tata Kerja UPT Pusdalops PB dan Rupusdalops/UPT
Pusdalops PB dengan Instansi Terkait Saat Terjadi Bencana yang Dapat
Ditangani Rupusdalops/UPT Pusdalops PB Kabupaten/Kota dapat dilihat
di halaman berikut.

IX. PENUTUP

Demikian prosedur tetap tanggap darurat ini disusun untuk dapat


73
ta Kerja UPT Pusdalops PB dan Rupusdalops/UPT Pusdalops PB dengan Instansi Terkait
Saat Terjadi Bencana yang Ditangani UPT PUSDALOPS PB Provinsi

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya .


ata Kerja UPT Pusdalops PB dan Rupusdalops/UPT Pusdalops PB dengan Instansi Terkait
54
di Bencana yang Dapat Ditangani Rupusdalops/UPT Pusdalops PB Kabupaten/Kota

0100090000037800000002001c000000000004000000030108000500
00000b0200000000050000000c021c0ddd0f040000002e0118001c000
000fb021000070000000000bc02000000000102022253797374656d00
0ddd0f000044870000c043110004ee833908e01a020c0200000400000
02d01000004000000020101001c000000fb029cff00000000000090010
00000000440001254696d6573204e657720526f6d616e000000000000
0000000000000000000000040000002d010100050000000902000000
020d000000320a5a0000000100040000000000d20f1c0d20782d00040
000002d010000030000000000
54
UBERNUR BALI,

Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyara


0100090000037800000002001c000000000004000000030108000500
00000b0200000000050000000c021c0ddd0f040000002e0118001c000
ADE MANGKU PASTIKA
000fb021000070000000000bc02000000000102022253797374656d00
0ddd0f000044870000c043110004ee833908e01a020c0200000400000
02d01000004000000020101001c000000fb029cff00000000000090010
00000000440001254696d6573204e657720526f6d616e000000000000
0000000000000000000000040000002d010100050000000902000000
020d000000320a5a0000000100040000000000d20f1c0d20782d00040
000002d010000030000000000

You might also like