You are on page 1of 29

Radiasi Ultraviolet dari Matahari dan

Risiko Kanker Kulit

Defenisi
Radiasi ultraviolet adalah radiasi
elektromagnetik pada panjang
gelombang antara (100 – 400)
nm.
Pendahuluan
• Sinar matahari yang mengandung radiasi
ultraviolet B (UVB) dalam jumlah kecil sewaktu
mengenai kulit akan diabsorbsi akan
merangsang proses pembentukan vitamin D3.
• Namun akhir-akhir ini sinar matahari sudah
merupakan ancaman tidak langsung buat
kehidupan di bumi, hal ini terjadi oleh karena
umat manusia itu sendiri yang mengakibatkan
lapisan ozon di stratosphere semakin menipis
akibat polusi kimia chlorofluorocarbon (CFC).
Konsep dan Pajanan
• Komisi Internasional bidang proteksi radiasi non
ionisasi (ICNIRP) dan komisi Internasional
iluminasi (CIE) merekomendasikan batasan
maksimum untuk kulit yang dinyatakan dengan
dosis eritema minimum (MED) yang
berhubungan dengan pajanan radiasi UV.
• MED didefenisikan sebagai paparan radiant dari
radiasi monokromatik pada spektrum maksimum
untuk eritema ( 200 nm) sekitar 150 – 2000 Jm-
2 bergantung pada jenis kulit (lihat tabel-2)
Jenis-jenis radiasi ultraviolet
• UVA
• UVB
• UVC
• Tergantung pada panjang gelombang dan efek
biologis
Tabel.1. Pembagian daerah radiasi ultraviolet (UVR) dan
hubungannya dengan efek biologis

Daerah Rentang Efek biologi pada Efek biologis pada


spektrum(nm) mata kulit
UVC 100 – 280 Fotokeratin Anemia kanker
UVB 280 – 315 Fotokeratitis, katarak Eritema kanker
UVA 315 – 400 Katarak Penggelapan pigment,
percepatan penuaan.

Cermin Dunia Kedokteran No 122, 199 hal 9


Tabel.2. Dosis Eritema minimum untuk tipe
kulit manusia
Jenis Warna Kepekaan Dosis UV Warna yang timbul oleh sun
Kulit Kulit terhadap eritema burn
UV minimum
(Jm-2)
I Putih Sangat Peka 150 -300 Selalu mudah terbakar tanpa
kehitam-hitaman
II Putih Sangat peka 250 – 350 Mudah terbakar. Kehitam-
hitaman minimal
III Putih Peka 300 – 500 Kebakaran sedang, perubahan
kulit ke coklat muda
IV Coklat Cukup peka 450 – 600 Kebakaran minimal, perubahan
muda kulit ke saw matang
V Cok S Kurang peka 600 – 1000 Jarang terbakar, perubahan
matang warna ke coklat tua
VI Co Tidak peka 1000 - 2000 Tidak terbakar, perubahan
Tua, warna ke hitam
hitam
Distribusi Sinar UV di Bumi
 Radiasi Sinar ultraviolet sewaktu melewati lapisan
ozon di stratosphere sebagian besar diabsorbsi oleh
ozon sehingga tinggal UVA dan UVB yang sampai
dipermukaan bumi dalam jumlah sedikit.
 Sedangkan UVC berinteraksi secara fotolisis dengan
oksigen menghasilkan ozon.
 Efek biologi radiasi UVB lebih besar dari UVA
meskipun persentasi UVA lebih besar dari UVB
dengan perbandingan 95 % : 5 %
 Radiasi ultraviolet yang sampai di bumi bergantung
pada garis lintang, ketinggian dan adanya awan atau
partikel aerosol
• Keberadaan awan dan polusi udara (asap atau
partikel uap air) dapat menurunkan UVB.
• Pengaruh adanya awan pada iradiasi spiral
dapat didekati dengan faktor pengali F
• F= 1 – 0,056C
• C adalah indeks awan total yang berkisar antara
0 – 10. Nilai 10 untuk awan pekat yang menutupi
langit total
• Perkiraan penurunan radiasi ultraviolet-B
karena awan berdasarkan pengukuran dengan
satelit UVB yaitu 30 % pada 60o garis lintang ,
10 % pada 20o dan 20% pada equator.
• Intensitas relatif radiasi ultraviolet B dari waktu
ke waktu tidak tetap, maksimum pada siang
hari (pukul 12.00) dan minimum pada pagi dan
sore hari (jam 06.00 dan 19.00)
Risiko Kanker Kulit
• Pajanan sepanjang hidup (kronik) radiasi UV
dari matahari akan mengakibatkan perubahan
struktur dan komposisi kulit, hilangnya
kelenturan kulit (elastosis) dan penebalan kulit
keratoses)
• Radiasi UVB pada tingkat seluler (membran,
protein dan DNA) mungkin merusak DNA yang
merupakan awal dari keratinosites yang dalam
perkembangannya bisa menjadi kanker kulit
Jenis-jenis kanker kulit

 1. Basal Cell Carcinoma (BCC)


 2. Squamos Cell Carcinoma (SCC)
 3. Cutaneous Malignant Melanoma
(CMM)
 Dari ketiga jenis kanker tersebut, CMM
yang berasal dari cell pigment
(melanocytes) merupakan jenis tumor
ganas
Potensi penyebaran kanker kulit
 Karakteristik penduduk dengan risiko kanker
kulit terbesar adalah bila memiliki tahi lalat
(moles) banyak, kulit putih dengan bintik-bintik
dan mudah terbakar oleh sinar matahari yaitu
jenis kulit I dan albino.
 Kebanyakan kanker kulit pada daerah betis,
tangan dan leher dengan tipe nodular, lentigo,
dan bintik dangkal menyebar.
 Namun tipe nodular yang paling berbahaya
Kerusakan kulit akibat Radiasi
• Tingkat kerusakan pada kulit akibat paparan radiasi
bergantung pada berbagai faktor meliputi
1. Jenis radiasi
2. Besar dan laju dosisi radiasi
3. Luas kulit yang terkena radiasi
4. Karakateristik kualitas kulit (tekstur, umur, warna,
ketebalan dan lokasi kulit)

 Kulit daerah leher yang paling radiosensitif karena


sangat tipis dan tanpa pelindung.
 Penyakit DM dan genetik seperti ataxia telangiestasia
menyebabkan kulit menjadi lebih sensitip terhadap
radiasi.
Kerusakan kulit bila ditinjau dari segi waktu

• Bila ditinjau dari segi waktu timbulnya kerusakan pada


kulit maka urutan kerusakan akibat paparan radiasi
dapat dikelompokkan dalam 2 periode yaitu periode awal
dan akhir.
• Pada periode awal efek radiasi segera terjadi dalam
waktu 70- 120 hari setelah terkena paparan radiasi
dengan kerusakan berupa eritema, deskuamasi
(terkelupasnya kulit) kering dan basah.
• Kerusakan pada periode akhir sebagai efek tertunda
terjadi 4 – 6 bulan sampai beberapa tahun berupa etropi
(pengerasan) kulit pada epidermis dan dermis,
telangiectasia, fibrosis dan nekrosis kulit
Dosis Radiasi
• Dosis tunggal 10 – 20 Gy atau dosis terbagi
(2Gy/hari) dengan total 20 – 40 Gy
menyebabkan terjadinya eritema
• Dosis tunggal > 27 Gy atau dosis terbagi >60 Gy
dapat mengakibatkan terjadinya nekrosis pada
kulit yang tidak dapat disembuhkan sehingga sel
kulit kehilangan fungsi proteksinya sebagai
pelindung tubuh terhadap faktor lingkungan
Tabel. 3 Efek Radiasi pada kulit Akibat radiasi pengion

Total dosis Total dosis Efek Radiasi Masa Laten


tunggal (GY) terbagi
(2Gy/har)
5–7 20 Epilasi (rambut rontok) 18 hari
10 – 20 20 - 40 Eritema 12 – 17 hari
20 – 30 20 – 40 Eritema 2 – 6 hari
10 – 20 ~ 45 Pigmentasi
10 – 20 ~45 Deskuamasi 30 – 70 hari
20 – 24 45 – 50 Deskuamasi lembab (sem) 30 – 50 hari
>24 >50 Deskuamasi lembab (T.sem) 30 – 50 hari
17 – 24 45 – 50 Telangiectasia 6 bl – thnan
>24 >60 Nekrosis bl - thnan
Efek Radiasi pada kulit Akibat radiasi pengion

• Eritema adalah proses perubahan warna kulit menjadi


kemerahan, sebagai akibat keruskan pada kulit yang
segera terlihat pasca radiasi
• Derajat keparahan eritema merupakan indikator tingkat
kerusakan pada epidermis
• Eritema akibat radiasi terbagi dalam dua tahap : eritema
awal muncul setelah beberapa menit/jam pasca radiasi
dan eritema kedua yang muncul dalam waktu 2- 3 mig
• Gejala ini muncul akibat paparan radiasi dosis tunggal
sekitar 12 – 20 Gy.
• Semakin besar dosis, semakin parah dan cepat eritema
terjadi
Tahapan Perkembagan Eritema

• Tahapan perkembangan gejala eritema


dapat dibagi dalam 3 fase
1.Memerahnya kulit
2.Pengkerutan kulit
3.Lepasnya sel-sel epidermis
Proteksi Diri
• Untuk melindungu diri dari radiasi UV salah satu cara
yang paling mudah dengan cara memakai pakaian yang
berwarna gelap atau dengan memakai lotion khusus
dengan tabir surya yang dapat dioleskan pada tangan,
kaki maupun leher.
• Pakaian yang terbuat dari katun maupun polyester
cukup efektif mengabsorbsi radiasi UV demikian juga
beberap lotion sehingga radiasi UV yang mengenai kulit
dapat diminimalkan bergantung pada nilai SPF (Sun
Protection factor)
Nilai SPF
• Nilai SPF adalah perbandingan antara dosis radiasi UV
yang diterima kulit tanpa perlindungan cotton/lotion (ED)
dengan dosis radiasi UV yang diterima kulit tanpa
pelindung cotton/ lotion (ED) dengan dosis radiasi UV
yang diterima kulit dengan pelindung cotton/lotion (EDm)
dan dinyatakan dengan persamaan berikut

SPF  ED
EDm
• Contoh Jika SPF 10, mk radiasi UV yang mengenai kulit
hanya 1/10 dari radiasi UV yang datang, dan 9/10
bagian lagi diserap oleh lotion. Mk Makin tinggi nilai SPF
makin kecil radiasi UV yang mengenai kulit
Efek Radiasi Pengion terhadap tubuh

• Komisi Internasional untuk perlindungan


radiasi ( International Commission on
Radiological Protection, ICRP) membagi
efek radiasi pengion terhadap tubuh
manusia menjadi dua :
• Efek Stokastik (stochastic efftect)
• Efek Deterministik (deterministic effect)
Efek Stokastik

• Efek Stokastik adalah efek yang kemunculannya


pada individu tidak bisa dipastikan, tetapi tingkat
kebolehjadian munculnya efek tersebut dapat
diperkirakan berdasarkan data statistik yang
ada.
• Efek stokastik ini berkaitan dengan penerimaan
radiasi dosis rendah dan tidak dikenal adanya
dosis ambang. Jadi sekecil apapun dosis yang
diterima tubuh ada kemungkinan akan
menimbulkan kerusakan sel.
Efek deterministik
• Efek deterministik adalah efek yang pasti
muncul apabila jaringan tubuh terkena paparan
radiasi dengan dosis tertentu bergantung pada
jenis efeknya.
• Efek deterministik ini dapat berupa :
1. Eritema pada kulit dengan dosis ambang 3000 mSv
2. Kemandulan sementara dosis ambang 2000 mSv
3. Kemandulan permanent dosis ambang 100 mSv
4. Katarak dosis ambang 2000 mSv
5. Kematian jaringan dosis diatas 100.000 mSv
Apakah efek radiasi terhadap kulit?
• Perlu dosis radiasi yang sangat besar untuk
menyebabkan rusaknya kulit. Pertama kulit akan
memerah, kemudian jika dosis lebih besar kulit
akan menjadi kering dan terkelupas, jika dosis
lebih tinggi lagi maka kulit membengkak benjol
sama seperti yang terbakar
• Semua efek diatas perlu radiasi yang sangat
besar yang sangat jarang ditemui dalam
kehidupan normal, baik dari radiasi alamiah
maupun radiasi karena radiasi mesin sinar-x
Apakah efek radiasi terhadap sel manusia?

• Efek radiasi terhadap sel bergantung pada jenis


sel, besar dan jenis radiasi.
• Dosis diatas 50 rad sel mamalia (manusia)
dapat langsung mati. Dosis yang lebih kecil yang
tidak menyebabkan kematian, mungkin dapat
menyebabkan mutasi sel atau kanker
• Efek radiasi terhadap sel yang cepat membelah
(sel tulang sumsum atau kulit) sangat berbeda
dengan sel yang lambat atau jarang membelah
diri (sel otak dewasa atau otot)
Bagaimana Radiasi berinteraksi dengan sel?

• Efek Biologik radiasi menghasilkan kerusakan


pada sel yaitu berupa kerusakan DNA yang
merupakan sasaran utama pajanan radiasi.
• Ketika suatu bentuk radiasi baik sinar-X,
Gamma atau partikel bermuatan maupun tidak
bermuatan mengenai suatu jaringan tubuh
organisme maka ada kemungkinan berinteraksi
langsung dengan dengan sel atau sub selluler
dengan sasaran kritis inti sel yang mengandung
kromosom.
Bagaimana Radiasi berinteraksi dengan sel?

• Atom dalam sasaran dapat tereksitasi atau


terionisasi dan akan memulai serangkaian
kejadian yang mengarah ke perubahan
biologik.
• Radiasi juga dapat berinteraksi dengan
atom atau molekul lain dalam sel terutama
air untuk menghasilkan radikal bebas yang
dapat berdiffusi lebih jauh untuk mencapai
dan melukai sasaran kritik dalam sel.
Bagaimana Radiasi berinteraksi dengan sel?

• Interaksi radiasi pengion dalam sel mamalia


dapat menginduksi sejumlah besar jenis
kerusakan molekuler dalam DNA seperti
• single strand breaks (ssb)
• double strand breaks (dsb)
• berbagai jenis kerusakan basa dan ikat silang
(cross links) DNA-protein
• Kombinasi lokal dari semua kerusakan diatas
Bagaimana Radiasi berinteraksi dengan sel?

• Sifat yang khas dari radiasi pengion adalah kemampunya


dalam menyebabkan sejumlah kerusakan dengan dimensi
DNA helix
• Kerusakan DNA oleh radiasi terbukti berperan dalam
menyebabkan mutasi, aberasi kromosom, inaktivasi sel
dan efek seluler lainnya yang tergantung pada integritas
genom
• Studi menunjukkan bahwa sel raksasa setelah radiasi
mengalami tiga tahapan sehingga volume sel dan DNA,
RNA serta massa protein bertambah hingga 20-200 kali
lipat dengan dosis radiasi 1,5 Gy atau lebih walau
terkadang dosis serendah 0,12 Gy

You might also like