You are on page 1of 14

Citraan Puisi

Disusun Oleh :

Muhammad Fadhil Sulistyo


Muhammad Fauzan Noerman
Muhammad Ghifari Putra
Nurlita Btari Fatimah
Nurul Astri
Putri Yaumil
Puisi 1
APA KAU TELAH DAPAT GANTI
RUGI
Karya
Apa kau telah ganti rugi
: Suripan Sadi Hutomo
Telah ditebang pohon-pohon pakisaji
Dari tanahmu yang dibuat pabrik jerami Telah ditebang jiwamu yang tak ditopang
Apa kau telah dapat ganti rugi beton bersigi
Apakah kau hanya dibohongi? Aku sebagai saksi
Aku semut yang bersarang di daun pakisaji
Materai dan kertas berhuruf kanji Aku ulat yang merayap di kelopak kulit
Tak seindah bunga bakung di tepi kali trembesi
Materai dan kertas yang digores belati Aku burung pelatuk yang berumah di pohon
mahoni
Tak seindah jerami menoreh pasir di bumi
Apa kau telah dapat ganti rugi
Telah ditebang pohon kedondong dan mahoni
Dari tanahmu yang dibuat pabrik jerami
Telah ditebang pohon-pohon hijau trembesi
Apa kau telah dapat ganti rugi
Apakah kau hanya dibohongi?
Aku sebagai saksi
Citraan Puisi
APA KAU TELAH DAPAT GANTI
RUGI
Karya : Suripan Sadi Hutomo
No Jenis citraan Wujud citraan

1. Penglihatan Tak seindah bunga bakung di tepi kali

2. Penglihatan Aku sebagai saksi

3. Perabaan Materai dan kertas yang digores belati


Puisi 2
DOA
Kepada Pemeluk Teguh
Karya : Chairil Anwar
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
 
Biar susah sungguh
mengingat kau penuh seluruh
CayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
 
Tuhanku
 
aku hilang bentuk
remuk
 
Tuhanku
 
aku mengembara di negeri asing
 
Tuhanku
di pintumu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
Citraan Puisi
DOA
Kepada Pemeluk Teguh
Karya : Chairil Anwar
No Jenis citraan Wujud citraan

1. Gerak di pintumu aku mengetuk

2. Penglihatan Kerdip lilin di kelam sunyi

3. Gerak aku mengembara di negeri asing


Angkatan Balai Pustaka
INDONESIA TUMPAH DARAHKU
Karya : Muhammad Yamin
Bersatu kita teguh Lihatlah kelapa melambai-lambai
Bercerai kita runtuh Berdesir bunyinya sesayup sampai
Tumbuh di pantai bercerai-cerai
Duduk di pantai tanah yang permai Memagar daratan aman kelihatan
Tempat gelombang pecah berderai Dengarlah ombak datang berlagu
Berbuih putih di pasir terderai Mengejar bumi ayah dan ibu
Tampaklah pulau di lautan hijau Indonesia namanya. Tanah airku
Gunung-gunung bagus rupanya Tanahku bercerai seberang-menyeberang
Dilingkari air mulia tampaknya Merapung di air, malam dan siang
Tumpah darahku Indonesia namanya Sebagai telaga dihiasi kiambang
Sejak malam diberi kelam
Sampai purnama terang-benderang
Di sanalah bangsaku gerangan menompang
Selama berteduh di alam nan lapang

Tumpah darah Nusa India


Dalam hatiku selalu mulia
Dijunjung tinggi atas kepala
Semenjak diri lahir ke bumi
Sampai bercerai badan dan nyawa
Karena kita sedarah-sebangsa
Bertanah air di Indonesia
Citraan Puisi
INDONESIA TUMPAH DARAHKU
Karya : Muhammad Yamin
No Jenis citraan Wujud citraan

1. Pendengaran Tempat gelombang pecah berderai


2. Penglihatan Tampaklah pulau di lautan hijau
3. Penglihatan Gunung-gunung bagus rupanya
4. Penglihatan Dilingkari air mulia tampaknya
5. Penglihatan Lihatlah kelapa melambai-lambai
6. Pendengaran Berdesir bunyinya sesayup sampai
7. Penglihatan Memagar daratan aman kelihatan
8. Pendengaran Dengarlah ombak datang berlagu
9. Gerak Mengejar bumi ayah dan ibu
10. Penglihatan Sampai purnama terang-benderang
11.
Angkatan Pujangga Baru
TERATAI
Karya : Sanusi Pane
Kepada Ki Hajar Dewantoro Seroja kembang gemilang mulia
Dalam kebun di tanah airku Teruslah O Teratai Bahagia
Tumbuh sekuntum bunga teratai Berseri di kebun Indonesia
Tersembunyi kembang indah permai Biar sedikit penjaga taman
Tidak terlihat orang yang lalu Biarpun engkau tidak dilihat
Akarnya tumbuh di hati dunia Biarpun engkau tidak diminat
Daun berseri Laksmi mengarang Engkau pun turut menjaga zaman
Biarpun dia diabaikan orang
Citraan Puisi
TERATAI
Karya : Sanusi Pane

No Jenis citraan Wujud citraan

1. Penglihatan Tersembunyi kembang indah permai

2. Penglihatan Tidak terlihat orang yang lalu

3. Penglihatan Biarpun engkau tidak dilihat


Angkatan 66
KARANGAN BUNGA
Karya : Taufiq Ismail
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang di tembak mati
siang tadi
Alma Mater, janganlah bersedih
Bila arakan ini bergerak pelahan
Menuju pemakaman
Siang ini
Anakmu yang berani
Telah tersungkur ke bumi
Ketika melawan tirani
Citraan Puisi
KARANGAN BUNGA
Karya : Taufiq Ismail

No Jenis citraan Wujud citraan

1. Gerak Bila arakan ini bergerak pelahan

2. Gerak Ketika melawan tirani

3.
Angkatan 45
KERAWANG BEKASI
Karya : Chairil Anwar
Kami yang kini terbaring antara Kenang, kenanglah kami
Krawang-Bekasi Kami sudah coba apa yang kami bisa Teruskan, teruskan jiwa kami
tidak bisa teriak "Merdeka" dan Tapi kerja belum selesai, belum bisa Menjaga Bung Karno
angkat senjata lagi. memperhitungkan arti 4-5 ribu menjaga Bung Hatta
Tapi siapakah yang tidak lagi nyawa menjaga Bung Sjahrir
mendengar deru kami, Kami cuma tulang-tulang berserakan Kami sekarang mayat
terbayang kami maju dan mendegap Berikan kami arti
hati ? Tapi adalah kepunyaanmu Berjagalah terus di garis batas
Kaulah lagi yang tentukan nilai pernyataan dan impian
Kami bicara padamu dalam hening di tulang-tulang berserakan
malam sepi Kenang, kenanglah kami
Jika dada rasa hampa dan jam Atau jiwa kami melayang untuk yang tinggal tulang-tulang diliputi
dinding yang berdetak kemerdekaan kemenangan dan debu
Kami mati muda. Yang tinggal tulang harapan Beribu kami terbaring antara
diliputi debu. atau tidak untuk apa-apa, Krawang-Bekasi
Kenang, kenanglah kami. Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa
berkata
Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di


malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding
yang berdetak
Citraan Puisi
KERAWANG BEKASI
Karya : Chairil Anwar

No Jenis citraan Wujud citraan

1. Pendengaran tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi

2. Pendengaran Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami

3. Pendengaran Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi

4. Gerak Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan


dan harapan
Terima
Kasih
Wassalam.wr.wb

You might also like