Professional Documents
Culture Documents
B. Arsitektur Candi
Fungsi Candi
Kata Candi pada umumnya dianggap berasal dari kata candikagrha, nama tempat
tinggal Candika, Dewi Kematian dan Permaisuri Siwa. Maka, secara harfiah Candi bisa
ditafsirkan sebagai bangunan yang digunakan untuk keperluan pemakaman, atau bahkan
sebagai makam. 1. Dahulukala, diduga abu dari jenazah seorang raja dikubur dibawah
bagian tengah candi (peripih). Sehingga seringkali dulu candi digunakan sebagai tempat
pemujaan dan memuliakan raja yang sudah meninggal. Akan tetapi, Candi dibangun
bukan semata hanyalah sebagai makam atau tempat pemujaan dan memuliakan raja yang
sudah meninggal, lebih dari candi itu, candi juga difungsikan sebagai tempat pemujaan
kepada para Dewa yang dilambangkan sebagai arca. Arca tersebut diletakan di ruang
tengah candi dahulu kala hanya Pendeta yang memimpin acara pemuajaan yang
diperkenankan masuk kedalam ruang tersebut. Candi lebih diyakini sebagai kuil atau
tempat pemujaan daripada sebagai makam.
Gambar 2 :
Bangunan candidi Indonesia umumnya dibangun dengan cara a joint vif, yaitu
bebatuan yang saling ditumpuk diatasnya tanpa ada bahan pengikat. Pada awalnya teknik
penumpukan batu dilakukan dengan cara membuat perkuatan dengan memotong bagian
balok batu untuk membuat semacam lidah dan tekukan yang saling mengunci dengan
balok-balok yang bersebelahan baik secara mendatar maupun ke atas. Pada awal abad ke-
9, ahli bangunan Jawa menggunakan teknik India mengenai dinding batu berdaun ganda.
Jawa merupakan satu-satunya wilayah di Asia Tenggara yang menggunakan cara
konstruksi seperti ini.
Teknik ini memerlukan pembuatan sepasang dinding sejajar dan pengisian rongga
diantaranya dari puing atau dari batu dengan bentuk yang tidak beraturan direkatkan
dengan lumpur, kadang-kadang ditambah sedikit kapur seperti di Loro Joggrang. Lapisan
luar batu biasanya diarahkan ke bagian luar dalam serangkaian bebatuan menggantung
berjarak tidak rata yang menghasilkan kesan bagian luar bagikan dipahat atau di sesak.
Setelah abad ke 9, teknik kontruksi candi agak sedikit berubah sejalan dengan peralihan
pusat politik pada masa itu ke Jawa Timur.