You are on page 1of 11

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

(Individu)

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAAN PEMBERDAYAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN : 2010

SUB UNIT : 01
UNIT : 12 (Dua Belas)
KECAMATAAN : Imogiri
KABUPATEN : Bantul
PROVINSI : Daerah Istimewa Yogyakarta

Disusun Oleh:

Nama Mahasiswa : Ivorry Chaka Nathara Pranashanti


Nomor Mahasiwa : 07/250290/SP/21911

BIDANG PENGELOLAAN KKN DAN PEMBERDAYAAN UKM


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
1. Pengadaan Tata Tertib Dusun
No Sektor : 17.2.3.55
No Kode : SH 06
Kluster Program: SH
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Adanya hukum tata tertib merupakan kebutuhan yang krusial bagi seluruh
kelompok masyarakat. Ketiadaan hukum tata tertib memiliki implikasi yang cukup
signifikan karena secara lebih jauh, hal ini akan menggiring kepada disintegrasi di antara
warga atau bahkan menimbulkan situasi yang chaotic. Kondisi semacam ini terjadi di
lingkungan Dusun Srunggo I. Tidak adanya hukum tertulis yang disetujui oleh warga dan
perangkat desa secara kolektif, telah menimbulkan sejumlah permasalahan sosial yang
cukup meresahkan di dusun tersebut. Oleh karena itu, masyarakat secara mandiri
memiliki kesadaran untuk membentuk sebuah hukum legal yang dapat digunakan sebagai
dasar aturan bermasyarakat di Dusun Srunggo I.
• Realisasi program: Pelaksanaan program ini direalisasikan melalui kegiatan
analisa masalah sebagai kegiatan tahap awal. Analisa masalah merupakan
kegiatan yang sangat penting karena dapat menjadi dasar penentuan dalam upaya
penyusunan aturan yang efektif dan tepat. Setelah masalah-masalah yang ada di
dusun Srunggo I dapat dikenali, selanjutnya dilakukanlah penyusunan aturan yang
disertai dengan pendampingan sosial dari mahasiswa KKN guna memberikan
konsultasi bagi warga terkait dengan relevansi hukum tradisional dengan hukum
legal yang berlaku di Indonesia.
• Waktu/Lokasi: Secara keseluruhan, upaya pengadaan tata tertib desa ini dimulai
dari tanggal 8 Juli 2010 hingga 9 Agustus 2010. Tahapan pembuatan tata tertib
dusun membutuhkan waktu yang cukup lama karena adanya sejumlah revisi yang
perlu dilakukan terkait dengan isi dari tata tertib tersebut. Baik analisa masalah
maupun rapat penyusunan dilakukan melalui musyawarah yang dilakukan di
rumah pondokan sub unit 1 atau rumah dari Kepala Dusun Srunggo I.
• Penilaian program: Program terlaksana dengan cukup baik. Secara mandiri
masyarakat Srunggo I telah menyadari seberapa penting pengadaan tata tertib
desa yang dimanifestasikan dalam bentuk tertulis. Setelah isi dari aturan tata tertib
ini mendapat persetujuan dari seluruh tokoh masyarakat dan sejumlah warga,
maka secara resmi aturan ini diberlakukan di seluruh wilayah Dusun Srunggo I.
• Hambatan Program: Adanya sejumlah program dan kegiatan desa yang
berbenturan dengan proses penyusunan tata tertib menyebabkan proses
pengambilan keputusan dalam hal pengadaan tata tertib dusun berjalan lambat.

2. Rencana Pengadaan Fasilitas Fisik dan Publikasi Bagi Obyek Wisata Goa Cerme
No Sektor : 08.1.9.99
No Kode : SH 05
Kluster Program: SH
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Goa Cerme merupakan wilayah wisata yang paling potensial di Srunggo I. Bila
dikembangkan dengan cukup baik, Goa Cerme dapat menjadi salah satu sumber
penghasilan yang cukup menjanjikan bagi warga. Meski telah mengalami sejumlah
perkembangan infrastruktur, namun masih terdapat sejumlah aspek pariwisata yang perlu
dibenahi. Salah satu kekurangan tersebut adalah ketiadaan fasilitas publikasi bagi obyek
wisata Goa Cerme. Selama ini kebanyakan informasi mengenai obyek wisata Goa Cerme
disebarkan melalui mulut ke mulut dan tidak ada media publikasi resmi yang dimiliki
oleh pengelola Goa sendiri. Dapat dikatakan perkembangan obyek wisata Goa Cerme
sejauh ini baru menyentuh level domestik. Oleh karena itulah diperlukan sebuah draft
rancangan strategi publikasi untuk membangun obyek wisata Goa Cerme menjadi sebuah
obyek wisata yang berwawasan global. Program ini dapat menjadi think tank bagi
manifestasi program berbasis wisata selanjutnya. Selain itu, untuk mendukung
perkembangan yang jauh lebih riil, mahasiswa KKN bersama dengan kelompok Sadar
Wisata Goa Cerme berusaha untuk mengkomunikasikan kepada instansi pemerintah yang
terkait dengan kebutuhan pengadaan sarana fisik bagi obyek wisata ini.
• Realisasi Program: Kegiatan yang dilakukan sebagai tahap awal dari program ini
yaitu dengan melakukan observasi dan survei lokasi. Hal ini sangat penting sekali
untuk menganalisa kebutuhan-kebutuhan lebih detail yang diperlukan bagi
pengembangan obyek wisata Goa Cerme. Hasil observasi ini digunakan sebagai
landasan pengajuan bantuan yang dikomunikasikan kepada instansi terkait seperti
Bappeda, KPPD, dan Dinas Pariwisata. Selain itu, dilakukan pula penyusunan
draft strategi publikasi bagi obyek wisata Goa Cerme yang secara lebih lanjut
direalisasikan secara mandiri melalui program lain yang dimiliki oleh mahasiswa
KKN-PPM UGM.
• Waktu/ Lokasi: Pelaksanaan program dimulai pada tanggal 7 Juli 2010 hingga 4
Agustus 2010. Selain survei, observasi, dan pendampingan sosial yang dilakukan
ketika acara rapat dengan instansi terkait di kawasan obyek wisata Goa Cerme,
dilakukan pula sosialisasi rencana di Dinas Pariwisata Bantul, Yogyakarta.
• Penilaian program: Program berjalan cukup baik. Pada hasil rapat yang dilakukan
oleh kelompok sadar wisata Goa Cerme, mahasiswa KKN-PPM UGM, dan
instansi terkait membuahkan hasil upaya realisasi pengadaan sarana fisik pada
tahun 2011. Selain itu draft strategi publikasi obyek wisata juga telah
direalisasikan melalui program yang diupayakan oleh mahasiswa KKN lain, yaitu
pengadaan brosur dan website.
• Hambatan program: Sejauh ini tidak ada hambatan yang berarti bagi pelaksanaan
program ini. Hanya saja, upaya realisasi rencana cenderung terhambat karena
masalah waktu dan dana.

3. Sosialisasi Mengenai Pelestarian Air Kepada Siswa SD


No Sektor : 11.1.9.55
No Kode : SH 02
Kluster Program: SH
Sifat Program : Mono Disipliner (MD)
Pendidikan mengenai lingkungan merupakan salah satu bagian yang sangat krusial
namun masih dilupakan oleh sebagian besar pihak. Oleh karena itu mahasiswa KKN-PPM UGM,
dengan dukungan dari para pengajar berupaya untuk melakukan penyuluhan mengenai
lingkungan. Penyuluhan mengenai lingkungan ini mengangkat tema tentang pelestarian air
karena dirasa memiliki rlevansi dengan program pipanisasi. Selain melakukan penyuluhan dalam
bentuk lisan dan melalui contoh gambar dilakukan pula himbauan untuk menjaga air melalui
media stiker. Hal ini dilakukan untuk menarik minat siswa SD yang notabene lebih tertarik pada
media visual.
• Realisasi program: Tahapan awal pelaksanaan program diawali dengan
pengumpulan data ilmiah yang berkaitan dengan tema air bersih. Selain itu
dilakukan pula kegiatan untuk mendesain stiker yang akan dibagikan pada acara
sosialisasi. Selain itu dilakukan pula sosialisasi awal kepada staf guru di SD
Srunggo mengenai program inti yang akan dilakukan. Setelah seluruh persiapan
dan pengurusan ijin telah selesai, kegiatan inti dilaksanakan melalui sosialisasi
secara langsung kepada siswa kelas VI SD Srunggo. Selain melalui penjelasan
materi secara lisan dan melalui contoh-contoh gambar, sosialisasi juga dilakukan
melalui pembagian stiker himbauan untuk melestarikan air bersih.
• Waktu/Lokasi: Keseluruhan tahapan kegiatan pelaksanaan program dilakukan
dari tanggal 20 Juli 2010 hingga 29 Juli 2010. Pada tanggal 29 Juli, kegiatan
sosialisasi dilakukan di SD Srunggo I.
• Penilaian program: Program berjalan cukup baik tanpa adanya kendala yang
berarti. Partisipasi dari staf guru SD Srunggo I dan siswa cukup signifikan,
teutama bila dilihat dari respon dari berbagai pihak yang cukup positif dan
antusias.
• Hambatan program: Tidak ada hambatan yang berarti dalam upaya realisasi
pelaksnaan kegiatan program.

4. Pelaksanaan Fungsi Hubungan Masyarakat Melalui Partisipasi Sosial Warga Terkait


Dengan Acara Peresmian Program Pengadaan Air Bersih.
No Sektor : 13.1.3.01
No Kode : SH 08
Kluster Program: SH
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Salah satu bagian terpenting demi suksesnya acara peresmian program pengadaan air
bersih adalah fungsi hubungan masyarakat. Pelaksanaan fungsi hubungan masyarakat ini
tidak hanya difokuskan pada mahasiswa KKN-PPM UGM semata, namun juga
mempertimbangkan partisipasi dari sejumlah warga Dusun Srunggo I. Oleh karena itulah,
bersama sejumlah jajaran penanggung jawab acara peresmian dari pihak mahasiswa
KKN-PPM UGM berusaha untuk merangkul masyarakat untuk melakukan kerjasama
secara menyeluruh demi terselanggaranya acara peresmian program pengadaan air bersih.
• Realisasi Program: Pelaksanaan kerja humas dilakukan dari tanggal 25 Juli hingga
8 Agustus. Adapun kegiatan pelaksanaan program ini mencakup kepada
pemberitahuan, pembuatan undangan, pengambilan undangan, koordinasi kerja
dengan warga, dan penyebaran undangan. Penyebaran undangan dalam kaitannya
dengan partisipasi sosial warga dilakukan melalui kerjasama dengan unit KKN-
PPM UGM di sekitar Kecamatan Imogiri, home industry yang menjadi potensi
dari Dusun Srunggo, dan sejumlah undangan tokoh masyarakat. Selain itu seksi
hubungan masyarakat juga melakukan pemberitahuan secara lisan ke seluruh
warga Srunggo perihal pengadaan acara peresmian dengan tujuan untuk menarik
partisipasi warga.
• Waktu/Lokasi: Seluruh kegiatan hubungan masyarakat direalisasikan mulai dari
tanggal 25 Juli 2010 hingga 8 Agustus 2010. Hampir keseluruhan kegiatan
koordinasi dan rapat dilaksanakan di pondokan KKN sub unit 1 atau kediaman
dari Kepala Dusun Srunggo I.
• Penilaian program: Program ini dapat berjalan cukup baik, mempertimbangkan
suksesnya acara peresmian program pengadaan air bersih yang diadakan oleh
mahasiswa KKN-PPM UGM yang dimotori oleh pihak LPPM UGM dan
BAZNAS.
• Hambatan program: Tidak ada hambatan yang cukup berarti dalam kegiatan
pelaksanaan program ini terkecuali pada beberapa poin timeline kerja yang
mundur karena harus berkoordinasi dengan pihak lain.

5. Pengecatan HU 1 (Bak Utama)


No Sektor : 15.1.2.17
No Kode : ST 03
Kluster Program: Saintek
Sifat Program : Monodisipliner (MD)
Salah satu bagian kegiatan dari finishing proyek pipanisasi adalah pengecatan HU 1 (Bak
Utama). Kegiatan ini merupakan pelengkap yang sangat penting, bukan hanya dari segi
estetika namun juga memiliki tujuan untuk menjaga struktur bangunan HU (Bak Utama)
agar lebih awet dalam hal pemeliharaan.
• Realisasi Program: Awal mula tahapan realisasi program ini dilakukan melalui
kegiatan survei harga bahan dan alat yang dibutuhkan dalam kegiatan pengecatan.
Setelah survey dilakukan, maka dilakukan sosialisasi kegiatan terhadap warga
untuk melakukan kerja bakti lanjutan. Dengan demikian diharapkan kegiatan
finishing pipanisasi dapat pula menjadi wadah bagi mahasiswa KKN-PPM UGM
untuk melakukan pemberdayaan masyarakat. Setelah itu dilakukanlah pembelian
bahan dan alat, persiapan pelaksanaan kegiatan utama, pengamplasan bak, plamir
bak, pengecatan bak, dan pembersihan tempat pengecatan
• Waktu/ Lokasi: Keseluruhan kegiatan pengecatan HU 1 (Bak Utama) dilakukan
dari tanggal 1 Agustus hingga 8 Agustus. Lokasi pelaksanaan kegiatan dilakukan
di sekitar HU 1 yang terletak di dekat kediaman ketua RT 05.
• Penilaian program: Program berjalan cukup baik karena dapat selesai tepat waktu
sebelum acara peresmian program pengadaan air bersih diadakan. Hal ini dapat
terlaksana karena adanya partisipasi yang cukup besar dari warga.
• Hambatan program: Kendala terbesar dari pelaksanaan program ini adalah
pembagian waktu bagi mahasiswa KKN-PPM UGM karena pengerjaan program
secara paralel harus dilakukan dalam deadline waktu yang cukup padat.
KESIMPULAN DAN SARAN

1) KESIMPULAN
a. Program-program yang direncanakan dan dilaksanakan dalam KKN-PPM UGM periode ini
didasarkan pada kebutuhan dan permasalahan yang ada di masyarakat.
b. Program-program KKN-PPM UGM dilaksanakan dengan mengutamakan konsep
pembelajaran dan pemberdayaan masyaakat.
c. Dukungan dan partisipasi masyarakat serta dukungan dari berbagai pihak sangat menentukan
suksesnya program.
d. Program-program yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan warga akan air bersih
mendapat sambutan yang sangat baik dari warga karena dapat memberikan solusi terhadap
kesulitan yang selama ini dihadapi warga.
e. Acara-acara kebersamaan di tengah-tengah masyarakat sangat membantu terwujudnya guyub
warga, sehingga program yang bersifat masal dan kerjasama akan lebih terasa di tengah-tengah
masyarakat itu sendiri.

2) SARAN
a. Beberapa program yang membutuhkan waktu pelaksanaan dan hubungan masyarakat sosial
yang kompleks hendaknya lebih dimatangkan lagi melalui observasi, survey, maupun media
berita lain.
b. Koordinasi yang baik sangat diperlukan terutama di dalam program-program yang bersifat
Inter Disipliner.
c. Program yang ada hendaknya disesuaikan dengan tepat dari sudut pandang tempat maupun
durasinya sehingga tidak membebani mahasiswa yang bersangkutan dan mempermudah jalannya
program tersebut.
d. Mahasiswa membawa ilmu yang akan diterapkan di dalam masyarakat, namun hendaknya
local wisdom tidak dilupakan karena di lapangan akan terjadi berbagai hal yang terlihat tidak
logis namun terjadi juga.
e. Mahasiswa hendaknya dapat membawa diri di dalam bergaul di dalam masyarakat, sehingga
dapat terjalin hubungan yang hangat antara mahasiswa KKN dengan masyarakat.
LAMPIRAN
1. Pengadaan Tata Tertib Dusun (17.2.3.55)

Rapat penyusunan tata tertib dusun Rapat penyusunan tata tertib dusun

2. Rencana Pengadaan Fasilitas Fisik dan Publikasi Bagi Obyek Wisata Goa Cerme
(08.1.9.99)

Sosialisasi Dengan Ketua Kelompok Sadar Wisata


Goa Cerme
3. Sosialisasi Mengenai Pelestarian Air Kepada Siswa SD (11.1.9.55)

Kegiatan penyuluhan pelestarian air di Desain stiker


SD Srunggo

4. Pelaksanaan Fungsi Hubungan Masyarakat Melalui Partisipasi Sosial Warga Terkait


Dengan Acara Peresmian Program Pengadaan Air Bersih (13.1.3.01)

Rapat koordinasi dengan warga mengenai


acara peresmian
5. Pengecatan HU 1 (Bak Utama) (15.1.2.17)

Kegiatan plamir HU 1 (Bak Utama) Kegiatan Pengecatan HU 1 (Bak Utama)

You might also like