Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
Makalah H.Mas’oed Abidin, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Perwakilan Sumbar Padang, di
dalam Acara Pengukuhan/Pelantikan Pengurus BAZ Kota Solok, di Aula Gedung Lubuk Nan Tigo Balai
Kota Solok, Sabtu tanggal 27 Mei 2000.
H. Mas’oed Abidin, Ketua Dewan dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Perwakilan 1
Sumbar – Padang.
Strategi dan Manajemen Dakwah Dalam Membangun Ummat
“yang kuat akan bisa bertahan dan yang lemah akan mati
sendiri”.
Khulasahnya ;
2
Lihat QS.9:122, supaya mendalami ilmu pengetahuan dan menyampaikan peringatan kepada
umat supaya bisa menjaga diri (antisipatif).
H. Mas’oed Abidin, Ketua Dewan dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Perwakilan 5
Sumbar – Padang.
Strategi dan Manajemen Dakwah Dalam Membangun Ummat
RAHASIA KEBERHASILAN
3
QS.al-Mukminun:52
4
QS.al-Hujurat:10
5
QS.al-Maidah:2
6
QS.asy-Syura:38
7
QS.Ali Imran:103
H. Mas’oed Abidin, Ketua Dewan dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Perwakilan 6
Sumbar – Padang.
Strategi dan Manajemen Dakwah Dalam Membangun Ummat
Para da’I ilaa Allah, yang menjadi ujung tombak dakwah kejalan
Allah, semestinya memantapkan sikap mental dalam menghadapi
umat dilapangan dakwah.
4. Laporan dakwah
Laporan dakwah dari lapangan dakwah yang sulit dan jauh itu
seharusnya menjadi masukan tidak hanya bagi lembaga-lembaga
dakwah yang mengutus juru dakwah bersangkutan, tetapi juga di
informasikan secara merata kepada seluruh lembaga dakwah yang
terhimpun di dalam Kelompok Kerja, sehingga feed back yang di
munculkan relevan dengan kondisi yang di hadapi di daerah binaan.
perlindungan dari sikap pengecut (al-jubniy) dan bakhil (al-bukhliy). Aku pun
berselindung kepada MU, wahai Allah dari cengkeraman hutang (ghalabatid-dayni) dan
penindasan orang lain (qahriy ar-rijaal)”. (Do’a ma’tsur dari HR.Bukhari Muslim).
Para da’I ilaa Allah, yang menjadi ujung tombak dakwah kejalan Allah, semestinya memantapkan
sikap mental dalam menghadapi umat dilapangan dakwah.
Menjauhi kedelapan perangai ini menjadi suatu kewajiban asasi dalam hidup manusia sebagai
“hamba Allah”. Dapat dilakukan dengan aktifitas amaliah yang terpadu terarah (sustained) secara
pasti dengan penerapan disiplin beragama dalam kerangka “iman dan taqwa”. Upaya lainnya juga
dengan cara melazimkan do’a (munajat) kepada Allah SWT pada setiap pagi dan petang.
Bila diteliti dan dipahami langkah yang telah ditempuh selama ini,
setidaknya dalam waktu tigapuluh dua tahun masa yang telah
berlalu, maka sesungguhnya beberapa sikap tercela diantara
pelaksana birokrasi lapis terbawah di daerah-daerah sulit dan
rawan, melalui penerapan intimidasi maupun penekanan-
penekanan secara amat sistimatik, seakan di paksakan harus
berlaku,berperan menghimpit bangsa melalui penerapan mulai dari
kekuasaan teratas hingga lapis terbawah.
•
• Melangkah ke era globalisasi, semestinya Koordinasi Dakwah
mampu memerankan dan menampilkan sikap mandiri yang
merdeka tanpa tekanan dalam jiwa para da’I ilaa Allah.
• Seharusnya mempunyai sikap optimisme yang tinggi.
• Secara intensif mengharap redha Allah.
• Untuk wilayah dakwah, khususnya Propinsi Sumatera Barat ke
depan, semestinya lembaga-lembaga dakwah dan pemerintah
daerah, mampu memberikan sumbang saran untuk memotivasi
para juru dakwah, baik dalam lintas sektoral maupun
departemental, utamanya ditujukan kepada yang bertugas di
daerah-daerah rawan.
• Generasi yang lahir dari satu rumpun bangsa mestilah tumbuh
menjadi kekuatan pro-aktif dalam menopang pembangunan
bangsa dengan tujuan yang jelas.
• Menciptakan kesejahteraan yang adil merata melalui program-
program pembangunan.
• Akhlak mulia adalah suatu kemestian bagi mendorong tumbuhnya
pro-aktif dalam gerak pembangunan fisik dan non-fisik.
11
Orang-orang yang akan memperoleh tempat kembali yang baik disisi Allah harus memiliki sifat dan
sikap jiwa yang konsisten (istiqomah).
1. Orang-orang yang sabar (tabah, tahan uji, intens)
2. Orang-orang yang benar (jujur, amanah, shiddiq)
3. Orang-orang yang patuh kepada Allah
4. Orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan kebaikan (Al Munfiqiina).
Orang-orang yang selalu memohon ampun kepada Allah (selalu melakukan koreksi di akhir malam pada
setiap tahapan pekerjaan hariannya) (lihat QS. Ali Imran, 2 : 16-17).
H. Mas’oed Abidin, Ketua Dewan dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Perwakilan 12
Sumbar – Padang.
Strategi dan Manajemen Dakwah Dalam Membangun Ummat