Professional Documents
Culture Documents
IMPLEMENTASI
ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH
MEMBENTUK MASYARAKAT MANDIRI
DI SUMATRA BARAT
الحمد لله الذي بعث في الميين رسول منهم يتلو عليهم آياته
ويزكيهفم ويعلمهفم الكتاب والحكمفة وإن كانوا مفن قبفل لففي
مخلصفين له الديفن، ل إله إل الله ول نعبفد إل إياه، ضلل مفبين
وأزكفى صفلوات الله وتسفليماته على سفيدنا.ولو كره الكافرون
وأسففوتنا وحبيبنففا محمففد صففلى الله عليففه وسففلم واله،وإمامنففا
. ومن سار على ربهم إلى يوم الدين،ورضي الله عن أصحابه
.....أما بعد
MUKADDIMAH
setiap nagari, dusun dan taratak, yang dititik beratkan kepada membentuk
mindalu, tumbuah sarumpun jo sikasek, Kok hilang raso jo malu, bak kayu lungga
pangabek dan Nak urang Koto Hilalang, nak lalu ka Pakan Baso, malu jo sopan kalau
pangabek,
H. Mas’oed Abidin 1
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
dan menanamkan akhlaq sesuai adat bersendi syarak, syarak bersendi Kitabullah,
ٍل فِْرقَة ِّ ُ ن ك
م ْففِ ة فَلَوْل َ نَفََرً َّن لِيَنْفُِروا كَاف ِ ْ مؤ
منُو َفف ُ ْ ن الما كَا َفف َ وَفف
جعُواَ م إِذ َا َرْ مهُف ْ َن وَلِيُنْذُِروا ق
َ و ِ ة لِيَتَفَقَّهُوا فِفي ال
دّي ِف ٌ َم طَائِف ْ منْهُفِ
َ
122 : التوبة. ن َ حذَُرو ْ َم ي ْ ُم لَعَل ّهْ ِإِلَيْه
“Tidak sepatutnya bagi orang Mukmin itu pergi semuanya kemedan
perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa
orang untuk memperdalam ilmu pengetahuan mereka tentang agama (syariat,
syarak) dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya (dengan cara-cara
mengamalkannya pada setiap perilaku dan tindakan dengan kehidupan beradat),
apabila mereka telah kembali kepadanya – kekampung halamannya --, supaya
mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS.IX, at Taubah, ayat 122).
rus globalisasi dengan riak penetrasi dari luar tanpa adanya pagar
H. Mas’oed Abidin 2
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
M
banaa-ha ( ) َبنَاهَناyakni membangun atau hadhdhara (َحضّر
َ ) yaitu
memperadabkan dan tamaddana (َ ) َت َمدّننartinya menjadi beradab --
yang nampak dalam kehidupan masyarakatnya berilmu (periksa,rasio),
memiliki rasa (emosi) secara individu maupun secara kelompok serta memiliki
kemandirian (kedaulatan) dalam tata ruang dan peraturan-peraturan yang saling
berkaitan.2
H. Mas’oed Abidin 3
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
4
Basalang tenggang, artinya saling meringankan dengan dukungan terhadap kehidupan dan
“Karajo baiak ba-imbau-an, Karajo buruak bahambau-an”.
5
Alam ini tidak diciptakan dengan sia-sia. Di dalamnya terkandung faedah kekuatan, dan khasiat
yang diperlukan untuk mempertinggi mutu hidup jasmani manusia dengan bekerja membanting
tulang dan memeras otak untuk mengambil sebanyak faedah dari alam dengan menikmati sambil
mensyukurinya dan beribadah kepada Ilahi Yang Maha Kuasa.
6
Bukti kecintaan kenagari ini banyak dalam ungkapan hujan ameh dirantau urang hujang batu
dinagari awak, tatungkuik samo makan tanah tatilantang samo mahiruik ambun.
H. Mas’oed Abidin 4
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Ditengah persimpangsiuran free flows of words and image, bebas menyajikan yang
dan patut, boleh dan tidak, sesuai anutan ajaran agama (religi) yang tidak semata
dapat berdampak jauh terhadap keselamatan orang banyak dalam suatu tatanan
H. Mas’oed Abidin 5
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
diragukan dan datang dari kelompok fasik yang suka memancing tumbuhnya
kemelut. Sikap tabayun, cek dan ricek dalam menerima berita mesti selalu
َ َ َ
ما ْ َصيبُوا ق
ً و ِ ُن تْ سقٌ بِنَبَأ ٍ فَتَبَيَّنُوا أِ م فَاْ ُ جاءَك َ نْ ِ منُوا إ َ يَاأيُّهَا ال ّذِي
َ ن ءَا
نَ مي ْ ُ ما فَعَلْت
ِ ِ م نَاد َ حوا ع َلَى ْ ُ جهَالَةٍ فَت
ُ ِ صب َ ِب
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu
berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal
atas perbuatanmu itu (QS. al-Hujurat : 6).
Luhak Agam daerah yang indah, seakan qith’ah minal jannah fid-dun-ya,
sepotong syorga yang menghiasi dunia. Betapa hinanya, bila negeri kaya jadi
miskin dari kecintaan sesama.
H. Mas’oed Abidin 6
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
7
Lihat QS.49, al Hujarat : 7-13.
H. Mas’oed Abidin 7
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
TUNTUTAN ZAMAN
eiring perkembangan zaman, masyarakat memerlukan pendidikan
H. Mas’oed Abidin 8
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
H. Mas’oed Abidin 9
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Suatu individu atau kelompok yang kehilangan pegangan hidup, walau secara
lahiriyah kaya materi tetapi miskin mental spiritual, ber-peluang besar terperosok
kedalam tingkah yang tidak mencerminkan nilai-nilaii kemanusiaan. Kerapkali pula
terperangkap kepada menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan sendiri, dan berperan aktif
menukar nilai kehidupan diluar nilai kemanusiaan. Ironis dan tragis, apalagi kalau
menjangkiti kelompok umat yang disebut muslim pula.
Kurangnya perhatian kepada perusakan lingkungan moral dan akhlaq
manusia, justru sangat berperan lebih merusak generasi manusia itu. Bahayanya
lebih parah dari kerusakan lingkungan (ekosistim). Perusakan lingkungan moral
hanya dapat diantisipasi dengan kembali kepada paradigma tauhid. 10
10
Nabi Muhammad SAW, mengingatkan perintah Allah Yang Maha Menjadikan “Janganlah
berbuat perusakan (fasad) di bumi, Allah tidak suka kepada pembuat kerusakan” (Alquran).
H. Mas’oed Abidin 10
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Sebenarnya, hasil utama dari revolusi paradigma Laa ilaha illa Allah
mampu mewujudkan “rahmatan lil-‘alamin”, atau tatanan kebahagian dan
rahmat untuk seluruh alam ini. Insya Allah.
11
Paradigma Laa ilkaha illa Allah, adalah suatu keyakinan atau kepercayaan utuh tentang ke Esa-
an Allah yang sama sekali tidak bisa disebandingkan bahkan tidak bisa disejajarkan dengan
ketunggalan asas kekuasaan manapun di dunia ini, baik yang tampak ataupun tidak. Asas
Paradigma Tauhid menetapkan adanya asas absolut pada ketunggalan Allah atau ke Esa-an Allah
Yang Maha Esa, dan secara absolut pula sama sekali berbeda dengan makhluk, sesuai Firman-
Nya menyebutkan “Katakanlah, Allah itu Maha Esa. Allah adalah tempat bergantungnya segala
sesuatu. Tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatupun yang menyamai-
Nya” (QS.112,al Ikhlas,1-4).
H. Mas’oed Abidin 11
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
“Maka berpencarlah kamu diatas bumi, dan carilah karunia Allah dan (di samping
itu) banyaklah ingat akan Allah, supaya kamu mencapai kejayaan", (QS.62, Al
Jumu’ah : 10).
Agar supaya “jangan tetap tertinggal dan terkurung dalam lingkungan yang kecil”,
dan sempit,
َ ُ قَالُوا أَل َم تك
ِ ة فَتُهَا
جُروا فِيْهَا ً َسع
ِ ض اللهِ وَا
ُ ن أْر
ْ َ ْ ْ
H. Mas’oed Abidin 12
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
"Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?". (QS.4,
An Nisak : 97)
Merantau di Minangkabau adalah sesuatu pelajaran dalam perjalanan hidup,
“Karatau madang di hulu babuah babungo balun. Marantau buyuang dahulu di
rumah paguno balun. Akan tetapi, selalu ditanamkan pentingnya kehati-hatian,
“Ingek sa-balun kanai, Kulimek sa-balun abih, Ingek-ingek nan ka-pai, Agak-agak nan
ka-tingga”.
3. Mencari nafkah dengan "usaha sendiri", dengan tulang delapan kerat dan cara
amat sederhana sekalipun "lebih terhormat", daripada meminta-minta dan
menjadi beban orang lain, "Kamu ambil seutas tali, dan dengan itu kamu pergi
kehutan belukar mencari kayu bakar untuk dijual pencukupkan nafkah bagi
keluargamu, itu adalah lebih baik bagimu dari pada berkeliling meminta-minta".
(Hadist). Membiarkan diri hidup dalam kemiskinan tanpa berupaya
adalah salah , "Kefakiran (kemiskinan) membawa orang kepada kekufuran (ke-
engkaran)" (Hadist).
4. Tawakkal dengan bekerja dan tidak boros adalah satu bentuk keseriusan dan
tidak "hanya menyerahkan nasib" tanpa berbuat apa-apa, "Bertawakkal lah
kamu, seperti burung itu bertawakkal" (Atsar dari Shahabat). Artinya,
pemahaman syarak menanamkan dinamika hidup yang tinggi.
H. Mas’oed Abidin 13
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Kedua lembaga ini – balai adat dan surau – keberadaannya tidak dapat
dipisah dan dibeda-bedakan. “Pariangan manjadi tampuak tangkai, Pagarruyuang
pusek Tanah Data, Tigo Luhak rang mangatokan. Adat jo syarak jiko bacarai, bakeh
bagantuang nan lah sakah, tampek bapijak nan lah taban”. Apabila kedua sarana ini
berperan sempurna, maka di kelilingnya tampil kehidupan masyarakat yang
berakhlaq perangai terpuji dan mulia (akhlaqul-karimah) itu. “Tasindorong jajak
manurun, tatukiak jajak mandaki, adaik jo syarak kok tasusun, bumi sanang padi
manjadi”.
12
Memang di surau tidak ada yang dapat di cari benda-benda (materi), kecuali hanya bekal ilmu,
hikmah dan kepandaian-kepandaian untuk mengharungi hidup di dunia ini, dan dalam
mempersiapkan hidup di akhirat. Sebagai terungkap di dalam Peribahasa Minangkabau, “bak
batandang ka surau”, karena memang surau tak berdapur (Anas Nafis, 1996:464 -Surau-2).
13
Dt.Rajo Pengulu, Rangkaian Mustika Adat Basandi Syarak di Minangkabau, 1994, hal : 62.
H. Mas’oed Abidin 14
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
sendiri, asset sendiri, wilayah sendiri, perangkat masyarakat sendiri, sumber penghasilan
sendiri, bahkan hukum dan norma-norma adat sendiri.
Konsep tata-ruang adalah salah satu kekayaan budaya yang sangat berharga
di nagari dan bukti idealisme nilai budaya di Minangkabau, termasuk di dalam
mengelola kekayaan alam dan pemanfaatan tanah ulayat.
H. Mas’oed Abidin 15
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
(material needs). Hasilnya tergantung kepada dalam atau dangkalnya sikap hidup
tersebut berurat dalam jiwa masyarakat nagari. Dan bergantung pula kepada
M nilai itu kehidupan fisik duniawi yang nyata ini terasa hambar
dan kosong. Maka nikmat besar itu sesungguhnya adalah
kesempatan mempersembahkan anugerah kehidupan sebagai
makhluk Allah sesuai dengan eksistensi kita dijadikan.
ن
ِ س إِل لِيَعْبُدُو
َ ْ ن وَالِن ِ ْ ت ال
َّ ج ُ ْخلَق
َ ما
َ َو
“tidak dijadikan makhluk jinn dan manusia, hanya semata untuk mengabdi
kepada Allah“.(QS. Adz-dzariyat, ayat 56).
Suatu kaedah yang sering dilupakan masa sekarang adalah “man ‘arafa
nafsahu fagad ‘arafa rabbahu”, artinya siapa yang ingat dirinya akan mengenal
Tuhannya. Secara maknawi berisikan pemahaman yang mendalam, bahwa
“yang melupakan Tuhannya jua yang selalu berpeluang lupa kepada diri sendiri”.
H. Mas’oed Abidin 16
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
م َ م أُولَئ ِفف َ ُول تكُونوا كَالَّذي ن ن سوا الل ّففَه فَأَن ساه
ُ ك هُفف ْ ُسه
َ م أنْفُ ف
ْ َ ْفف َ ُ ِ َفف َفف ُ َ
ن ِ الْفَا
َ سقُو
“janganlah kamu menjadi kelompok yang melupakan Allah, karena akibatnya adalah
Allah akan menjadikan kamu lupa terhadap dirimu sendiri, itulah mereka yang fasik”
(QS.al Hasyr : 19).
H. Mas’oed Abidin 17
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
terdiri dari ninikmamak, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang dan kalangan
nagarinya. Konsep ini mesti tumbuh dari akar nagari itu sendiri. Tidak suatu
pemberian dari luar. “Lah masak padi 'rang Singkarak, masaknyo batangkai-tangkai,
satangkai jarang nan mudo, Kabek sabalik buhul sintak, Jaranglah urang nan ma-ungkai,
Tibo nan punyo rarak sajo”, artinya diperlukan orang-orang yang ahli dibidangnya,
terutama dalam menatap setiap perubahan peradaban yang tengah berlaku. Hal
ini perlu dipahami, supaya jangan tersua “ibarat mengajar kuda memakan dedak”.
Masyarakat nagari tidak terdiri dari satu keturunan (suku) saja, tetapi asal
mereka dapat bersatu dalam satu kaedah hinggok mancangkam tabang basitumpu
atau hinggok mencari suku dan tabang mencari ibu. “Hiyu bali balanak bali, ikan
panjang bali dahulu. Ibu cari dunsanak cari, induak samang cari dahulu “, Maknanya,
-- yang datang dihargai, yang menanti dihormati --, “Dima bumi di pijak, di sinan
langik di junjuang, di situ adaik bapakai”,satu bentuk perilaku duduk samo randah
tagak samo tinggi yang menjadi prinsip egaliter di Minangkabau. Kalau bisa
dipertajam, inilah prinsip demokrasi murni dan otoritas masyarakat yang sangat
independen.
H. Mas’oed Abidin 18
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
ketahanan masyarakat dan ketahanan diri yang dimulai dengan apa yang ada.
Kekayaan alam dan potensi yang terpendam dalam unsur manusia. Kekayaan
selangkah mesti diberdayakan. Melaksanakan idea self help mesti seiring dengan
sikap hati-hati. Ada kesadaran tinggi bahwa setiap gerak di awasi. Kesungguhan
diri ditumbuhkan dari dalam. Tanamkan keyakinan bahwa Allah SWT satu-
beragama selalu hidup dengan mengenang hidup sebelum mati dan hidup
َ َ َ َ َ
ُ ّ م وَإِذ َا أَراد َ الل
ه ْ ِسه َ حتَّى يُغَيُِّروا
ِ ُما بِأنْف َ ٍ ما بِقَوْم َ ّ ن الل
َ ه ل يُغَيُِّر ّ ِإ
.ل
ٍ ن وَاْ م
ِ ِن دُونِهْ م
ِ م ْ ُما لَه
َ ه َوُ َ مَرد َّ ل
َ سوءًا فَل ُ ٍ بِقَوْم
" Sesungguhnya Allah Subhanahu Wata'ala tidak merobah keadan sesuatu kaum, kecuali
mereka mau merubah keadaan yang ada dalam dirinya masing-masing .... Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap satu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya;
sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. (QS.13, Ar Ra’du : 11)
Tugas kembali kenagari adalah menggali potensi dan asset nagari yang terdiri
dari budaya, harta, manusia, dan agama anutan anak nagari. Apabila tidak digali,
akan mendatangkan kesengsaraan baru bagi masyarakat nagari. Dimulai dengan
memanggil potensi yang ada dalam unsur manusia, masyarakat nagari. Gali
kesadaran akan benih-benih kekuatan yang ada dalam diri masing-masing.
H. Mas’oed Abidin 19
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
“Handak kayo badikik-dikik, Handak tuah batabua urai, Handak mulia tapek-i janji,
Handak luruih rantangkan tali, Handak buliah kuat mancari, Handak namo
tinggakan jaso, Handak pandai rajin balaja.
Dek sakato mangkonyo ado, Dek sakutu mangkonyo maju, Dek ameh mangkonyo
kameh, Dek padi mangko manjadi.”.
Tujuannya agar sampai kepada taraf yang mampu berdiri sendiri dan
membantu nagari secara selfless help, memberikan bantuan dari rezeki yang telah
kita dapatkan tanpa mengharap balas jasa,
1. Meningkatkan Mutu SDM anak nagari, dan memperkuat Potensi yang sudah
ada melalui program utama,
H. Mas’oed Abidin 20
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Ketiga pengupayaan diatas menjadi satu konsepsi tata cara hidup. Sistem
sosial dalam "iklim adat basandi syarak syarak basandi Kitabullah", adalah
membina negara dan bangsa keseluruhannya untuk melaksanakan Firman Ilahi ,
َ َ
ن الدُّنْيَا
َ م َ َ صيب
ِ ك ِ َس نَ ْ خَرة َ وَل تَن ِ ه الدَّاَر ال ُ ّ ك الل ما ءَاتَاَ وَابْتَِغ فِي
َ َ َ وأ َح سن ك
َّ ِ ساد َ ف ِي الْر ض إ
ن ِ َ َ ك وَل تَب ِْغ الْف ُ ّ ن الل
َ ْ ه إِلَي َ سَ حْ ما أ َ ْ ِ ْ َ
َ
ن
َ سدِي ُ ْ ب ال
ِ ْمف ُّ ح َ ّ الل
ِ ُه ل ي
"Berbuat baiklah kamu (kepada sesama makhluk) sebagaimana Allah berbuat baik
terhadapmu sendiri (yakni berbuat baik tanpa harapkan balasan)”. (QS.28, Al Qashash :
77)
H. Mas’oed Abidin 21
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Teranglah sudah, bagi setiap orang yang secara serius ingin berjuang di
bidang pembangunan masyarakat nagari lahir dan batin, material dan spiritual
pasti akan menemui disini iklim (mental climate) yang subur.
H. Mas’oed Abidin 22
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
َّ ض َ
ما هَدَى
َ َه و
ُ م ْ َن ق
َ و ُ ْل فِْرع َو َ وَأ
“Maka, hancur (celaka) Fir’aun beserta seluruh kaum pengikutnya dan
tidak memberi petunjuk”17.
16
lihat QS.28 al-Qashash, ayat 4
17
lihat QS. Tha-haa, ayat 79
H. Mas’oed Abidin 23
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
َ َ َ
م
ْ ِسه َ حتَّى يُغَي ُِّروا
ِ ما بِأن ْ ُف َ ٍ ما بِقَوْم َ ّ ن الل
َ ه ل يُغَي ُِّر ّ ِإ
"Sesungguhnya Allah tidak akan merobah nasib satu kaum, hingga kaum itu sendiri
masyarakat tersebut senantiasa mesti hidup dibawah kendali orang lain, harus
disantuni dengan rasa belas kasihan, serta selalu tergantung kepada pihak lain.
H. Mas’oed Abidin 24
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
mengikat mereka dengan satu keyakinan agama yang hanif kuat dan dinamis.
َ َ وأ
ن ُ ْ ن ال
ْ م
َ شرِكِي َ م َّ َ حنِيفًا وَل تَكُون
ِ ن َ ن َ َجه
ِ ك لِلدِّي ْ َم و
ْ ِن أق
ْ َ
“Dan (aku telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan
ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik.” (QS.10, Yunus : 105)
Berperilaku taqwa, adalah memiliki akhlaqul karimah yang menjadi
puncak dari kemuliaan perangai manusia. Basis akhlaq adalah tauhid, jihad, redha
dengan ketentuan Allah, mengikut Rasul, dan tidak fasad dalam hidup duniawi.
Untuk tugas itu Rasulullah SAW di utus, “Innama bu’istu li utammima makarimul
akhlaq (al Hadist).
TUNTUNAN AKHLAQ
DALAM ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH (AJARAN ISLAM)
H. Mas’oed Abidin 25
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
H. Mas’oed Abidin 26
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
َ ُ َ
َ ّ جو الل
ه َ ن كَا
ُ ن يَْر ْ م ٌ َ سن
َ ِة ل َ ح ْ ل الل ّهِ أ
َ ٌ سوَة ِ سو ُ م ف ِي َر ْ ُ ن لَك
َ لَقَد ْ كَا
َ
َ ّ خَر وَذ َكََر الل
ه كَثِيًرا ِ م اْل
َ ْوَالْيَو
“Sesungguhnya telah ada bagi kamu pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik
(uswah hasanah), yaitu bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS.33, al Ahzab : 21).
H. Mas’oed Abidin 27
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Kebejatan sosial, politik dan ekonomi yang menghimpit hari ini telah
memberi satu konklusi bahwa keadaan itu terjadi karena usaha sadar manusia
mengabaikan upaya penyepuhan jiwa (tazkiyah an-nafs) disertai kelalaian
perbaikan watak (islah an nafs) di medan kehidupan. Maka, rumah tangga dan
korong kampung berperan teladan, dengan kesabaran dan toleransi dalam hidup
mesti jadi panduan. Pendidikan rohani membangun sumber daya manusia
melalui penanaman nilai normative, aqidah dan budaya, adat basandi syarak,
syarak basandi Kitabullah, mengukuhkan nilai ibadah dan akhlaq dalam diri umat,
seperti solat, zikir dan membuhul ikatan mahabbah yang semakin erat dari masa ke
masa. Ikatan ukhuwah yang teguh adalah curahan rahmat Allah dan mengangkat
posisi (darjah) dengan iman.
kejujuran niat dan kemauan (sifat ikhlas), 3. kejujuran cita-cita (azam) dan
18
Hawwa, Syeikh Mohd Said, Muzakarah Fi Manazil al-Siddiqin Wa-al-Rabbaniyin, Dar al-
Salam Li al-Tibaah, Kairo, 1987, hal 3-4, berkata ;
اما الربانية فى مع ذلك علم وتعليم ونصيحة,"اما الربانية فانها صديقية وزيادة فمبنى الصديقية على معرفة ال والعبودية له
"....وشهادة على الخلق وحكم بما انزل ال و امر بمعروف ونهي عن منكر
H. Mas’oed Abidin 28
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Mukminin ‘Aisyah R ’anha, “allahumma man waliya min amri umatiy syay-an fa
syaqqa ‘alaihim fasy-quq ‘alaihi, wa man waliya min amri umatiy syay-an far-
faqa bihim, far-fuq bihi”, Artinya, “Ya Allah, barangsiapa yang menjadi pemimpin
atas umatku, lalu ia mempersulit mereka, maka persulitlah ia, dan barangsiapa yang
memimpin umatku, lalu mengasihi mereka, maka kasihanilah ia” (HR.Shahih Muslim).
H. Mas’oed Abidin 29
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Membangun Masyarakat
Potensial
Interaksi
Jiwa
Sadar Iman
Adat Amaliyah
Istiadat
َ َ َ
... م
ْ ِسه َ حتَّى يُغَيُِّروا
ِ ما بِأنُْف َ ٍ ما بَِقوْم َ ّ ن الل
َ ه ل يُغَيُِّر ّ ِ إ...
"Sesungguhnya Allah tidak akan merobah nasib satu kaum, hingga kaum itu sendiri
H. Mas’oed Abidin 30
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Kitabullah, berisi petunjuk dan peringatan yang ditujukan untuk seluruh umat
manusia, dan mengajak manusia dengan ilmu, hikmah dan akhlaq.
Setiap Imam, Khatib, Urang Siak, Tuanku, alim ulama suluah bendang di
effectif leader di Medan Da'wah, menuju kepada inti dan isi Agama Islam (QS. Al
Ahzab, 33 : 21). Inti agama Islam adalah tauhid. Implementasinya adalah Akhlaq.
Umat akan menjadi baik dan kembali berjaya, bila sebab-sebab kejayaan
dengan “Memulai dari diri da'i, mencontohkannya kepada masyarakat lain", (Al
Hadist). Inilah cara yang tepat. Keberhasilan upaya da'wah (gerak da'wah)
kelestarian Agama dengan kemampuan mudah, luwes, elastis, tidak beku dan
H. Mas’oed Abidin 31
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
barisan, sehingga membuahkan agama yang mendunia. Usaha inilah yang akan
sebagai agama yang kamal (sempurna) dan nikmat yang utuh, serta agama yang
di ridhai,
َ َ الْيو
ُ ت لَك ُف
م ضي ُف ْ ت ع َلَيْك ُف
َ ْم نِع
ِ مت ِفي وََر م ُف
ْ م
َ ْ م وَأت ْ ت لَك ُف
ْ م دِينَك ُف ُ مل ْف
َ ْ م أك َ َ ْف
م دِينًا َ سَلْ ِ اْل
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu, (QS.Al
َ
ُ سَل
م ْ ِ عنْد َ الل ّهِ اْل
ِ ن
َ دّي َّ ِ إ
ِ ن ال
satu-satunya Agama yang diterima di sisi Allah,yaitu Agama Islam, (QS. Ali Imran, 3 :19).
Konsekuensinya adalah yang mencari manhaj atau tatanan selain Islam, tidak
akan di ridhai,
H. Mas’oed Abidin 32
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. ( QS. Ali
Imran, 3 : 85). Karena itu bagi masyarakat adat basandi syarak, syarak basandi
َ َ َف َ
َ ّ مل
ة ِ َن وَاتَّب َفع
ٌ سف
ِ ح ُ َه لِل ّفهِ وَهُو
ْ م ُ جهَف
ْ َم وَ َ سل
ْ م نْف أ َّ مِ ن دِين ًفا ُ سفَ حْ م نْف أ
َ َو
َ
ًخلِيلَ م َ ه إِبَْراهِي ُ ّ خذ َ اللَ َّ حنِيفًا وَاتَ مَ إِبَْراهِي
"Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang menyerahkan dirinya
kepada Allah secara ikhlas, yakni orang Muslim, merekapun mengerjakan kebaikan-
mengemban missi yang berat dan mulia yaitu merombak kekeliruan ke arah
kebenaran, yang menjadi inti dari "perjalanan kepada kemajuan (al madaniyah,
epistemologi Islam yang jelas, dalam kata adat disebutkan, “Iman nan tak buliah
ratak, kamudi nan tak buliah patah, padoman indak buliah tagelek, haluan nan tak buliah
(world view). “Kalau tak tasuo di jalannyo, namuah ba pua-pua dagiang, namuah
H. Mas’oed Abidin 33
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
“Bakato sapatah dipikiri, Bajalan salangkah maliek suruik, Mulik tadorong ameh
timbangannyo, Kaki tataruang inai padahannya, Urang pandorong gadang kanai, Urang
generasi Minangkabau dengan filosofi adat basandi syarak syarak basandi Kitabullah
mesti memiliki sikap istiqamah (konsistensi) yang dalam fatwa adat disebutkan,
“Alang tukang tabuang kayu, Alang cadiak binaso adat, Alang alim rusak agamo,
Alang sapaham kacau nagari. Dek ribuik kuncang ilalang, Katayo panjalin lantai,
Hiduik jan mangapalang, Kok tak kajo barani pakai. Baburu kapadang data, Dapeklah
ruso balang kaki, Baguru kapalang aja, Bak bungo kambang tak jadi”. Susah
memungkiri bahwa nilai budaya Adat basandi syarak dan syarak basandi Kitabullah
bertambah kokoh dengan ikatan saling tolong menolong dengan moril dan buah
saling dengki mendengki, curiga yang dapat berkembang menjadi fitnah dan
bahwa Allah Yang Maha Rahman selalu membukakan pintu berkah dari langit
H. Mas’oed Abidin 34
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
membangun kepercayaan rakyat banyak. Inilah inti reformasi yang dituju dalam
membangun Sumatera Barat baru abad ini. Kita dapat mengamati proses
perubahan sosial, politik dan ekonomi -- pada setiap saat dan tempat dengan
selemah-lemah iman (adh'aful iman). Sikap diam (apatis) dalam kehidupan hanya
H. Mas’oed Abidin 35
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
pembentukan karakter (character building) anak nagari. Tentu saja melalui jalur
pendidikan.
Generasi muda Sumatera Barat mesti meniru kehidupan lebah, yang kuat
persaudaraannya, kokoh organisasinya, berinduk dengan baik, terbang bersama
membina sarang, dan baik hasil usahanya serta dapat dinikmati oleh
lingkungannya.
KHULASAH
MENAMPILKAN PROGRAM UMATISASI
berkehendak kepada gerak yang utuh dan terprogram. Hasilnya tidak mungkin
di raih dengan kerja sambilan, buah yang di petik, sesuai dengan bibit yang di tanam,
ْ َّ ُ م أ
ن
َ و
ْ َف وَيَنْه َ ْ ن بِال
ِ معُْرو َ ْ ن إِلَى ال
ُ خيْرِ وَيَأ
َ مُرو َ ة يَدْعُو
ٌ م ْ ُ منْك ْ ُ وَلْتَك
ِ ن
ن
َ حو ُ ْ م ال
ُ ِ مفْل َ ِ منْكَرِ وَأُولَئ
ُ ُك ه ُ ْ ن ال
ِ َع
H. Mas’oed Abidin 36
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
Da'wah ini tidak akan berhenti dan selalu berkembang terus sesuai
variasi zaman yang walaupun selalu berubah namun tetap di bawah konsep
anak nagari dengan peningkatan manajemen yang lebih accountable dari segi
kualitas pembinaan umat dapat dicapai. Segi organisasi anak nagari mesti lebih
viable -- dapat hidup terus, berjalan tahan banting, bergairah, aktif dan giat – menurut
permintaan zaman, dan durable – yakni dapat tahan lama – seiring perubahan dan
H. Mas’oed Abidin 37
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
H. Mas’oed Abidin 38
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
H. Mas’oed Abidin 39
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
H. Mas’oed Abidin 40
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Bio Data
H. MAS’OED ABIDIN
H. Mas’oed Abidin 41
Implementasi Pemahaman Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
web-site : http://www.masoedabidin.web.id
mailto : masoedabidin@ yahoo.com
H. Mas’oed Abidin 42