Professional Documents
Culture Documents
1
QS.adz-Dzariyat, 56
1
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia
Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak
mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di
bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allah tanpa izin-Nya.
Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan
bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah
Maha Tinggi lagi Maha Besar.2.
2
QS.al Baqarah : 255.
3
QS.Maryam:65.
2
disembah atau al ma’bud) yang haq, yang disebut dengan
Tauhid Uluhiyah bahwa segala sembahan yang lain selain
dari kepada Allah adalah batal.
TAUHID RUBUBIYAH
Secara lughawi, rabb ialah pengatur, penguasa, yang
menunjang dan menyediakan semua keperluan menyangkut
pemeliharaan, pertumbuhan, mengatur dan menyempurnakan.4
Manusia sebagai makhluk memerlukan sesuatu
yang bisa mengatur dirinya, membantu, dan menyediakan
kebutuhan-kebutuhannya, yakni Khalik.
4
Kata Rabb dapat dipakai dengan arti Pemilik, misalnya Rabb el-
mal yang berarti “pemilik harta”, atau Rabb el-dar, berarti ”pemilik
rumah”. Kata Rabb juga berarti: Penguasa, pengatur, pencipta,
pendidik dan menumbuhkannya.
3
Pertama, sebagai nama dari Maha Pencipta (langit,
bumi, manusia, alam), Maha Pengatur segala urusan,
Maha Pemelihara, Maha Pemberi rizki (penjamin
logistik). Maha Penjamin stabilitas kesehatan, Maha
Pendidik.. Maha Pelindung manusia.5
Kedua, mengandung pengertian pemilik hukum,
Maha Pembuat UU atau Maha Memproduk Hukum.6
5
Lihat QS.96:1-5, 10:3, 31, 32, 2:21, 22, 42:11-12, 106:3-4.
6
Lihat QS.42:10, 7:2-3, 6:114, 32:2,3, 10:37, 12:40. Dan lihat
juga pada QS.42:10, 7:2-3, 6:114, 32:2,3, 10:37, 12:40.
7
Artinya, bila ada yang membuat atau memproduksi hukum di luar
wahyu, seperti membolehkan menurut hukum apa yang dilarang
oleh wahyu, berarti telah mengakui atau memproklamasikan dirinya
sebagai Rabb/Tuhan tandingan di planet bumi (musyrik Rububiyah),
seperti contohnya Fir’aun, Namrudz (Nebukadnezar).
4
sebenarnya adalah pengingkaran terhadap AQIDAH
RUBUBIYAH.8
8
Lihat QS. 5:44-45, 47
9
Lihat QS. 31:30, 10:32, 36.
5
kesadaran dan rela (taubat nashuha) yang sesungguhnya
menegakkan ketentuan-ketentuan wahyu.10
10
QS.5:68.
11
Catatan : (1). Perintah wahyu untuk mengambil zakat, dengan kata
perintah (khuz, ambil, pungut) ditujukan kepada Muhammad
Rasulullah (dalam kaitan ini, Rasulullah adalah selaku Aparatur/petugas
Allah). (2). Zakat harus melalui prosedur Aparatur Lembaga
Pemerintahan Allah.
Khalifah Abu Bakar el Siddiq, Khalifah pertama sesudah
Muhammad SAW. Melaksanakan undang-undang Rabb ini dengan
tegas, walaupun Muhammad SAW sudah tiada, tetapi hukumnya tetap
berlaku sebagai bukti dari Tauhid Rububiyah yang wujud dalam
Tauhid Mulkiyah, yaitu menghukum orang-orang yang tidak
membayar zakat melalui penguasa-penguasa didaerah atau melalui
para utusan aparatur yang dikirim untuk melaksanakan ketentuan
pungutan zakat ini, bahkan ada yang sampai diperangi, dalam hal ini
sudah sampai kepada tingkat halal darahnya. (Lihat ketentuan
perjalanan sejarah zakat didalam hadist, dan atsar shahabi).
6
TAUHID MULKIYAH
Tauhid Mulkiyah, makna harfiahnya adalah
“keyakinan mengakui hanya Allah sebagai pemilik, penguasa
(raja) yang wajib di taati. Tidak ada kedaulatan lain yang boleh
di taati”.
12
Lihat QS.25:2, dan juga QS.17:111
13
Khalifah fil Ardhi, adalah warisan tatanan masyarakat manusia
dengan nilai-nilai keberadaan manusia di bumi secara fithrah. Khilafah
fil Ardhi adalah suatu bentuk struktur kekuasaan perintah Allah yang
sah.
7
Dan kami tidak mengutus seseorang rasul,
melainkan untuk di ta`ati dengan seizin Allah.
Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya
dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada
Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka,
tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat
lagi Maha Penyayang.14
14
Lihat QS.4:64, 24:47
15
Lihat ketentuan Allah dalam QS. 4: 69, dan ikuti pula denga
cermat pada QS.4: 80, 47:1-2, 3:32. Maka, “mentaati semua aturan-
8
Taat asas kepada hukum Allah dan bimbingan
wahyu, bagi setiap mukmin hukumnya wajib.
Tidak bersedia mentaati aturan, hukum yang telah
ditetapkan berdasarkan wahyu Allah, berarti keluar dari
tauhid Mulkiyah terhadap Allah, dari pandangan aqidah
hukumnya murtad.
17
QS.5: 80-81, dan lihat juga di dalam QS. 3:149, 150, 151, 4:60,
97, 4:140, 144, 5:57, 3:20, 58:5, 33:64-68, 34:29-33.
18
QS. 7:3, dan di dalam QS. 6:106, 53:29, 18:28, 32:22, 60:4, 40:4.
10
Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari
Tuhanmu; tidak ada Tuhan selain Dia; dan berpalinglah dari orang-
orang musyrik.
19
Musyawarah di dalam Al Qur’an 3:159, berdasar kepada
pengakuan kedaulatan (rahmat) Allah di bumi yang di anugerahkan
kepada manusia Khalifatullah fil ardhi, tidak dengan memakai sistim
suara terbanyak (sistim voting ala Barat) akan tetapi kepada mana yang
lebih benar (haq) sesuai garis wahyu Allah.
11
Non kooperatif sesdama mukmin akan membuka
peluang tawar menawar antara muslim dan non muslim.
Padahal Al Qur’an telah menginformasikan bahwa iblis
dan syaitahn saja dari awal menyatakan penolakannya
terhadap berlakunya hukum Allah di bumi, ketika Adam
AS diproklamirkan menjabat khalifah fil ardhi.
20
QS. 2:34.
12
mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka
(dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.21
23
QS. 60:4-5
24
QS. 7:169.
14
TAUHID ULUHIYAH
Secara etimologis Ilah 25(Tuhan) Allah adalah Al
Ma’bud (sesuatu yang disembah). Kata Ilah dipahami
sebagai kata berarti Zat yang memiliki kekuasaan yang tidak
terbatas.26
Dari kata-kata tersebut kemudian ditambhan awalan “Alif
Lam” atau “Lam Taukit” sehingga berbunyi Al Ilah
(ma’rifah).
Selanjutnya huruf (hamzah) dalam kata Al Ilah (menjadi
huruf Lam) di gabungkan, sehingga waktu
mengucapkannya ditebalkan menjadi “Allah”.
Maka konsekwnsi kata Allah tersebut berarti: al
Ma’bud (sesuatu yang disembah), dan dalam artian
terminologi bermakna bahwa pengabdian hanya kepada
Allah SWT dan hanya kepada Allah seorang hamba minta
pertolongan.27
Status Hukum dan Realisasi Pengabdian Hanya
kepada Allah, dipahamkan sebagai berikut ;
(1). Islam tidak mengenal adanya “pengabdian
benda”. Pengabdian kepada benda apapun selain Allah
merupakan suatu sikap yang munafik dan syirik
(musyrik). Konsekwensinya seorang muslim dituntut
semata-mata mengabdi (menyembah) hanya kepada Allah
saja, tidak pada yang lain.28
25
Kata-kata Allah menurut bahasa Arab, yang secara harfiyah
(Etimologi) berasal dari kata Ilah - yakni Al Ma’bud, sesuatu yang
dianggap berkuasa dan besar, mempunyai nilai yang pantas disembah
dan ditaati sepenuh hati.
26
Mirip dengan arti kata “Khuda” dalam bahasa Parsi, atau “Dedta,
dewa” dalam bahasa Hindu. Dan “God” dalam bahasa Inggeris
27
Lihat QS.1:5
28
Lihat QS.24:56, 18:110, 1:5.
15
(2). Seluruh Rasul membawa Misi Proklamasi
Tauhid, atau disebutkan juga menanamkan “paradigma
tauhid” – Laa ilaaha illa Allah – sebagai satu misi
risalah.29.
(3). Konsepsi Tauhid atau ajaran Monotheisme
dalam Islam disebut suatu konsepsi tertinggi dalam ajaran
ke-Tuhanan (The Highest conception of Godhead).
Ajaran ini dengan sendirinya menolak setiap bentuk
ideologi dan falsafah diluar konsepsi tauhdid tersebut.
(4). Konsepsi Tauhid Uluhiyah harus konsisten
terhadap hukum wahyu dalam gagasan keyakinan dan
pelaksanaannya. Tanpa konsistensi keyakinan ini secara
gagasan maupun gerak akan dinyatakan sebagai syirik
(musyrik).30.
(5). Realisasi dari tauhid uluhiyah ini adalah
pengabdian (ibadah) hanya kepada Allah, semata-mata
dapat terwujud dalam dan kepada diakuinya lembaga
kedaulatan Allah di bumi (Mulkiyah Allah)31.
29
Lihat QS.7:59, 7:72, 16:36.
30
Lihat QS.6:106, 41:6,7
31
Lihat QS.4:64, 4:80, 9:71, 120, 47:2,19, 47:33.
16