Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Agus Fitriani T (A34070002)
Aminudi (A34070003)
Andrixinata (A34070016)
Van Basten T (A34070019)
Erika Rosminim (A34070022)
Fitriani br Milala (A34070025)
Dosen pengajar :
Dr. Ir. Nina Maryana, Msc.
Latar Belakang
Hama adalah tiap hewan yang mengganggu atau merusak tanaman dan
menyebabkan kerugian ekonomis. Setiap spesies serangga termasuk serangga
hama sebagai bagian dari kompleks komunitas yang dapat diserang atau
menyerang organisme lain. Bagi serangga yang diserang organisme penyerang
kemudian disebut “musuh alami ”. Sebenarnya secara ekologik istilah tersebut
kurang tepat karena adanya musuh alami tidak tentu merugikan bagi kehidupan
serangga terserang. Hampir semua kelompok organisme dapat berfungsi sebagai
musuh alami serangga hama termasuk binatang vertebrata, nematoda, organisme
mikro, invertebrata di luar serangga. Kelompok musuh alami yang paling penting
adalah dari golongan serangga sendiri. Dilihat dari fungsinya musuh alami dapat
kita kelompokkan menjadi parasitoid, predator, dan patogen.
Parasit adalah binatang yang hidup di atas atau di dalam binatang lain
yang lebih besar yang merupakan inangnya sedangkan parasitoid adalah serangga
yang memarasit serangga atau binatang arthropoda yang lain. Parasitoid bersifat
parasitik pada fase pradewasanya sedangkan pada fase dewasa mereka hidup
bebas tidak terikat pada inangnya. Untuk dapat mencapai fase dewasa suatu
parasitoid hanya memerlukan satu inang. Parasitoid dapat menyerang setiap instar
serangga meskipun instar dewasa yang paling jarang terparasit.
Oleh induk parasitoid telur dapat diletakkan pada permukaan kulit inang
atau dengan tusukan ovipositornya telur langsung dimasukkan dalam tubuh inang.
Larva yang keluar dari telur menghisap cairan inangnya dan menyelesaikan
perkembangannya dapat dari luar tubuh inang (sebagai ektoparasid) dan sebagian
besar dari dalam tubuh inang (sebagai endoparasid) bagi generasi berikutnya. Ada
spesies parasitoid yang hanya digunakan oleh satu parasitoid untuk dapat
melengkapi perkembangannya sampai fase dewasa pada satu inang. Parasitoid
semacam ini disebut parasitoid soliter. Sedangkan parasitoid gregarius adalah
jenis parasitoid yang lebih dari satu individu dapat hidup bersama-sama dalam
tubuh satu inang. Banyak famili yang hidup sebagai parasitoid soliter salahnya
famili dari Ichneumonid dan banyak juga famili parasitoid yang hidup sebagai
parasitoid gregarius seperti famili braconid dan Chalcidoid. Ada 6 ordo dengan 86
famili serangga yang tercatat sebagai parasitoid yaitu Coleoptera, Diptera,
Hymenoptera, Lepidoptera, Neuroptera, dan Strepsiptera. Namun dua ordo yang
terpenting yaitu hymenoptera dan diptera. Dalam ordo hymenoptera yang
terbanyak mengandung parasitoid adalah famili Ichneumonidae, Braconidae, dan
beberapa famili yang termasuk chalcidoidea. Sedangkan pada ordo Diptera Famili
tachinidae merupakan famili yang terpenting.
Tujuan
Pada praktikum kali ini digunakan bahan dan alat berupa larva/ pupa
penggulung daun pisang, larva/ pupa Nymphalidae pada tanaman hias, larva lalat
buah pada belimbing, wadah plastik berkasa untuk pemeliharaan (rearing),
tabung film dengan alkohol, kuas kecil, label.
X 100 %
Tingkat Parasitisasi :
Jumlah inang yang diamati
Tentukan apakah parasitoid bersifat soliter (satu parasitoid per inang) atau
gergarius (lebih dari 1 parasitoid per inang). Khusus pada parasitoid lalat buah,
diasumsikan parasitoid bersifat soliter.
Parasitoid yang keluar diidentifikasi hingga tingkat famili dengan acuan buku
kunci identifikasi atau dapat bertanya kepada asisten atau dosen.
\
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan :
Data Kelompok 1
Jumah inang yang keluar : 22 ekor lalat buah (tidak ada parasit)
Tingkat parasitisasi :
Data kelompok 2
Tingkat parasitisasi :
Larva mati dalam keadaan bentuk tetap akan tetapi warna lebih hitam
Data Kelompok 4
Tingkat parasitisasi :
Data Kelompok 5
Pengamatan Keterangan
8-12 April 2009 Larva
13 April 2009 Sebagian larva menunjukkan akan menjadi pupa
14 April 2009 Terdapat 2 larva setengah pupa
15 April 2009 3 larva yang setengah pupa dan sebagian yang lain masih
larva
16 April 2009 3 larva berpupa, dan yang ainnya masih setengah pupa
17 April 2009 Belum ada parasitoid, semua laeva menjadi pupa
18-25 April 2009 Masih dalam stadium pupa
26 April 2009 1 pupa bercendawan
27 April 2009 3 pupa mati dalam keadaaan setengan imago
28 April 2009 2 imago keluar Hesperiidae
29 April 2009 Tidak ada perubahan yang lain menunjukkan tanda mati,
yaitu pupa kering dan basah
Tingkat parasitisasi :
Data Kelompok 6
Pembahasan
Inang dari lalat buah adalah tanaman belimbing, tanaman ini umumnya
diparasiti oleh Opius Chromatomyiae (Ordo : Hymenoptera ; Fam : Braconidae).
Parasitoid ini terjadi pada tahap larva instar terakhir. Dari praktikum yang
dilakukan oleh kelompok 1 ditemukan 3 ekor parasitoid, dan dari sekian lalat
buah yang diamati terdapat 22 ekor lalat buah lainnya tidak terparasit.
Family : Braconidae
Kelas : Insekta
Ordo : Hymenoptera
Genus : Opius
Ordo : Lepidoptera
KESIMPULAN
Salah satu cara pengendalian hayati khususnya hama adalah dengan
menggunakan musuh alami. Musuh alami dapat berupa parasitoid, predator, dan
patogen. Musuh alami yang diamati pada praktikum kali ini adalah parasitoid.
Parasitoid yang menyerang Erionota thrax adalah Ichneumonidae, Tachinidae,
dan Pediobius erionotae. Tingkat parasitisasi pada serangga ini sebesar 80% dan
merupakan yang paling tinggi. Parasitoid yang menyerang lalat buah adalah
Braconidae dengan tingkat parasitisasi 12%. Dan pada Nymphalidae tidak
ditemukan parasitoid sehingga tingkat parasitisasinya nol. Dengan begitu,
parasitoid yang efektif digunakan sebagai musuh alami adalah Tachinidae dan
Ichneumonidae yang menyerang lalat buah.
DAFTAR PUSTAKA