Professional Documents
Culture Documents
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol)
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi secara sederhana
sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi
pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19.
Beberapa contoh bioteknologi pangan ialah proses pembuatan roti. Dibawah ini, akan
1. PEMILIHAN BAHAN
Bahan yang digunakan cukup tersedia dan dalam kondisi simpanan yg baik
2. PENIMBANGAN BAHAN
Pada saat penimbangan harus teliti dan tepat, hindari tercecernya bahan.
Untuk penimbangan air, pastikan tidak berlebihan sehingga adonan menjadi lembek.
Biasakan semua bahan kering diaduk terlebih dahulu selama 5 menit (airasi) sebelum
air dan mentega dimasukkan, agar air dapat dimasukkan secara optimal.
Lakukan pencampuran semua bahan secara merata untuk hidrasi yang sempurna dari
pati dan protein sehingga membentuk gluten, pelunakan gluten dan memperoleh
pula sebaliknya.
Lama dan sebentar permentasi awal sangat tergantung dari jumlah adonan dan
tidak kering.
5. PENIMBANGAN ADONAN
Apabila menggunakan alat pembagi, timbang dulu lalu dibagi menjadi 36 bh.
6. PEMBULATAN ADONAN
Membentuk lapisan keras dipermukaan adonan, sehingga dapat menahan gas yang
dihasilkan.
Selama proses ini, harus ditutup dengan plastik agar tidak kering.
Mengeluarkan gas yang ada dalam adonan dengan cara menekan adonan.
Usahakan semua gas keluar agar serat roti menjadi halus dan merata.
9. PEMBENTUKAN ADONAN
Untuk roti manis dapat diisi dengan berbagai isian, tetapi jangan terlalu banyak
Untuk roti tawar usahakan pembentukan dan penggulungan dalam keadaan rapt dan
Letakkan adonan dalam cetakan (untuk roti tawar) atau di loyang (untuk roti manis)
Atur jarak adonan di loyang agar tidak bergabung dan dapat memberikan ruang
Olesi loyang dengan lemak/minyak atau gunakan lapisan kertas agar tidak lengket.
Pastikan loyang selalu dalam keadaan bersih, baik sebelum dan sesudah digunakan.
Dilakukan pengembangan adonan agar mencapai bentuk dan kualitas yang maksimal.
Tempat untuk permentasi akhir ini harus memiliki panas ( 35-40 derajat Celcius) dan
Dapat dilakukan dengan membuat uap air dan pastikan proses ini dilakukan dengan
Temperatur oven sangat menentukan kualitas akhir dari roti yang dibuat, jadi
Lamanya pembakaran ditentukan oleh, jenis oven, jenis /bahan loyang yang
digunakan, jenis roti yang dibuat dan jumlah pemakaian gula dalam adonan.
Roti Tawar 200 derajat Celcius, dengan loyang tertutup 30-40 menit, dengan loyang
Roti manis 180 derajat Celcius, ukuran 40-60 gram maksimum 15 menit, ukuran 15-
Keluarkan roti yang sudah matang dari catakan / loyang sesegera mungkin.
Untuk roti manis, keluarkan dari loyang dengan sangat hati-hati karena roti yang
Untuk roti tawar / roti yang menggunakan cetakan, jangan dipaksa, biarkan cetakan
lebih kurang 30 detik setelah keluar dari oven, agar lebih mudah dikeluarkan.
14. PENDINGINAN
Setelah dikeluarkan dari cetakan/loyang, dinginkan roti pada suhu ruang selama 45 -
90 menit.
Letakkan roti pada rak pendingin dimana panas roti dapat keluar kesegala arah.
Untuk roti tawar, bila akan dipotong, sebaiknya teperatur roti 30 - 32 derajat
Celcius.
15. PEMBUNGKUSAN
Menghindarkan pengerasan kulit roti akibat menguapnya kandungan air dalam roti.
Hindari pembungkusan roti yang masih panas/hangat agar tidak mudah berjamur.
Saat pembungkusan berlangsung, pastikan ruang selalu bersih dengan ventilasi dan
Disusun oleh:
Muhammad Farhan R.
Nyimas F. Nadhilla
Agung Suprianto
Umi Yuliana P.