You are on page 1of 6

Bab II

Manajemem dahulu dan sekarang

A. Sejarah Manajemen

Ada dua peristiwa sebelum abad 20 yang penting dalam memajukan


kajian manajemen :

1. Adam Smith pada tahun 1776, menerbitkan sebuah doktrin ekonomi


klasik, yang mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan
diperoleh organisasi dan masyarakat dari pembagian kerja. Adam
smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja itu meningkatkan
produktivitas dengan meningkatkan keterampilan dan kecekatan tiap-
tiap pekerja.

2. Pada awal abad ke 18 yang berpengaruh terhadap manajemen adalah


revolusi industri yaitu dimulainya era tenaga mesin, produksi massal
dan transportasi yang efisien.

Selain itu ada enam pendekatan utama dari manajemen antara lain :

1. Manajemen ilmiah

2. Teori admnistrasi umum

3. Pendekatan kuantitatif

4. Perilaku organisasi

5. Pendekatan sistem

6. Pendekatan kontigensi

B. Manajemen ilmiah

Pada tahun 1911 Frederick W. Taylor menerbitkan teori manajemen ilmiah


untuk merumuskan satu-satunya cara terbaik untuk menyelesaikan
pekerjaan. Kontribusi teori manajemen ilmiah dilakukan oleh Frederick W.
Taylor dan Frank serta Lilian Gilberth.

Taylor dikenal sebagia bapak manajemen ilmiah. Pedoman yang


ditemukan dan yang lainnya untuk meningkatkan efisiensi produksi, dan
hal ini masi digunakan sampai sekarang.

C. Para ahli teori administrasi umum

1
2 ahli terkemuka pendekatan administrasi umum adalah :

Henry Fayol dan Max Weber. Fayol menyusun 14 prinsip manajemen


antara lain :

1. Pembagian kerja

2. Wewenang

3. Disiplin

4. Kesatuan komando

5. Kesatuan arah

6. Mengesampingkan kepentingan individu dan mengedepankan


kepentingan umum

7. Balas jasa

8. Sentralisasi

9. Rantai skalar

10.Tatanan

11.Kesamaan

12.Stabilitas personalia sehingga tidak ada kekosongan jabatan

13.Inisiatif

14.Semangat korps

Max Weber mengembangkan sebuah teori struktur wewenang dan


hubungannya, yang disebut birokasi. Birokasi harus memiliki :

1. Pembagian kerja

2. Hierarki wewenang

3. Seleksi formal

4. Peraturan dan ketetapan formal

5. Impersonalitas

6. Orientasi karier

Weber menyadari bahwa birokasi ideal itu tidak ada dalam realita dan ini
hanya merupakan landasan untuk berteori bagaimana pekerjaan itu dapat
dilakukan dalam kelompok yang besar dan teori ini menjadi contoj bagi
banyak organisasi besar sekarang ini.

D. Pendekatan Kuantitatif pada Manajemen


2
Ini mencakup penggunaan sejumlah teknik kuantitatif untuk memperbaiki
pengambilan keputusan. Pendekatan ini disebut juga dengan riset operasi
atau manajemen ilmiah. Tokoh yang memberikan sumbangan terhadap
pendekatan ini adalah Robert McNamara dan Charles Thornton.

Pendekatan terhadap manajemen kuantitatif ini mencakup :

1. Penerapan statistik

2. Model optimisasi

3. Model informasi

4. Simulasi komputer

Pendekatan kuantitatif tidak mempengaruhi praktik manajemen sebanyak


yang kita bahas saat ini pada perilaku organisasi karena sejumlah alasan :

1. Adanya fakta bahwa manajer kurang mengenal dan takut terhadap alat
kuantitatif

2. Masalah perilaku lebih tersebar luas dan lebih mudah terlihat dan lebih
mudah bagi manajer mengaitkannya dengan permasalahan orang
sehari-hari yang riil dari pada kegiatanyang lebih banyak abstrak
berupa penyusunan model kuantitatif.

E. Menuju Pemahaman tentang Perilaku Organisasi

Tindakan (perilaku) manusia di tempat kerja disebut perilaku organisasi.


Pada tahun 1800-an dan awal 1900-an telah disadari bahwa pentingnya
faktor manusia sebagai keberhasilan organisasi. Ada empat orang yang
mendukung pendekatan perilaku organisasi, yaitu :

1. Robert Owen (akhir tahun 1700-an), berpendapat :

a. Memperhatikan kondisi kerja yang menyedihkan

b. Mengusulkan tempat kerja idealitas

c. Uang yang digunakan untuk memperbaiki buruh adalah investasi


yang cerdik

2. Hugo Munsterberg (awal tahun 1900-an), berpendapat :

a. Menciptakan psikologi industri

b. Menganjurkan menggunakan tes psikologi untuk seleksi


karyawan

3. Mary Parker Follet (awal tahun1900-an), berpendapat :

3
a. Harus disadari bahwa organisasi dapat dipandang dari perspektif
perilaki individu dan kelompok

b. Mengusulkan ide yang lebih berorientasi pada orang


dibandingkan penganut manajemen ilmiah

c. Organisasi harus berpikir pada etika kelompok

4. Chester Barnard (tahun 1930-an), berpendapat :

a. Manejer yang sebenarnya berpikir bahwa organisasi adalah


sistem sosial yang memerlukan kerja sama

b. Meyakini pekerjaan manajer adalah mengkomunikasikan dan


merangsang tingkat usaha karyawan yang tinggi

c. Mengemukakan yang pertama bahwa organisasi adalah sistem


yang terbuka

Mereka mempunyai kesamaan dan keyakinan bahwa orang adalah aset


organisasi yang paling penting dan harus dikelola dengan tepat.

F. Pendekatan sistem

Sistem adalah sekelompok bagian yang saling terkait dan saling


tergantung yang diatur dalam satu kesatuan. Ada dua jenis sistem dasar,
yaitu :

1. Sistem tertutup, sistem yang tidak dipengaruhi oleh atau tidak


berinteraksi dengan lingkungannya

2. Sistem terbuka, sistem yang secara dinamis berinteraksi dengan


lingkungannya

G. Pendekatan Kontingensi/Situasinonal

Mengatakan bahwa organisasi adalah berbeda, menghadapi situasi yang


berbeda (kontingensi), dan memerlukan cara pengelolaan yang berbeda
untuk megelolanya. Ada empat variabel kontingensi yang populer antara
lain :

1. Besarnya organisasi

2. Kerutinan dari tugas teknologi

3. Ketidakpastian lingkungan

4. Perbedaan individu

4
Jadi kesimpulannya nilai utama dari pendekatan kontingensi adalah yang
menekankan bahwa tidak ada aturan yang sederhana atau universal yang
dapat diikuti oleh manajer.

H. Kecenderungan dan Masalah Terkini

Disini kita akan memperkenalkan sejumlah kecenderungan dan masalah


yang kita yakin sedang mengubah cara para manajer melaksanakan
pekerjaan mereka, antara lain :

Globalisasi

Manajemen tidak lagi dibatasi oleh negara dan dunia benar-benar telah
menajdi perkampungan global

Etika

Persoalan etika tidaklah sederhana ataulah mudah, apabila membuat


suatu keputusan dan orang lain akan terpengaruh, sementara banyak
manajer terus berlaku dengan sikap etika yang tinggi.

Keragaman angkatan kerja

Salah satu tantangan yang dihadapi manajer saat ini adalh


mengkoordinasikan usaha kerja dari berbagai anggota organisasi dalam
rangka mencapai sasaran organisasi yang dicirikan dengan keragaman
angkatan kerja. Kecenderungan yang dapat mempengaruhi angkatan
kerja, adalah :

1. Individu yang tua dapat memilih untuk melanjutkan pekerjaan purna


waktunya

2. Individu yang tua biasantya mulai menerima santunan umum

3. Populasi yang tua akan menjadi kekuatan konsumen yang ampuh yang
mendorong permintaan akan produk dan jasa tertentu

Kewirausahawan

Ada tiga tema penting dalam definisi kewirausahawan :

1. Mengejar peluang, meliputi mengejar kecenderungan dan perubahan


lingkungan yang tidak dilihat atau diperhatikan oleh orang lain

2. Inovasi, meliputi perubahan, revolusi, transformasi dan pengenalan


pendekatan baru yaitu produk atau cara baru atau jasa baru untuk
melakukan bisnis

3. Perumbuhan, meliputi mengejar pertumbuhan, mereka tidak puas jika


tetap kecil atau tetap sama ukurannya

5
Mengelola Dalam Dunia E-Bisnis

E-bisnis dalam hal ini adalah untuk jangka panjang. E-bisnis adalah istilah
komperhensif yang menggambarkan cara organisasi melakukan
pekerjaanya dengan menggunakan jaringan internet. Ada tiga kategori
keterlibatan e-bisnis :

1. Organisasi yang dipermajukan, dengan e-bisnis organisasi tradisionil


menciptakan kemampuan e-bisnis

2. Organisasi yang dipermudah, organisasi menggunakan internet untuk


melakukan fungsi bisnis tradisionalnya

3. Organisasi menjadi e-bisnis total, keberadaan organisasi secara


keseluruhan dimungkinkan oleh dan berpusat pada internet

Manajemen Pengetahuan dan Organisasi Pembelajaran

Organisasi yang mampu membuat perubahan yang diperlukan, mengelola


basis pengetahuan dan organisasi sehingga dapat mengelola secara
efektif dalam permasalahan yang sulit, perlu menjadi organisasi
pembelajar (learning organization), yaitu organisasi yang telah
mengembangkan kapasitasnya untuk terus menerus belajar, beradaptasi
dan berubah. Manajer harus mengelola basis pengetahuan dengan
manajemen pengetahuan (knowledge management), meliputi
menyuburkan budaya belajar dimana anggota organisasi secra sistematis
mengumpulkan pengetahuan dan berbagi dengan pihak lain dalam
organisasi sehingga dapat mencapai kinerja yang lebih baik.

Manajemen Mutu

Istilah umum yang digunakan untuk manajemen mutu adalah manajemen


mutu terpadu (total quality management) atau TQM yang dipelopori oleh
W.Edward Deming dan Joseph M. Juran. Manajemen mutu adalah filosofi
manajemen yang didorong oleh kebutuhan dan harapan para pelanggan
dan berfokus pada perbaikan berkelanjutan atas proses kerja.

You might also like