You are on page 1of 13

AKAR

LAPORAN
PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN

Oleh :
Lukita Octavia 208 203 935
Nacevi Maulana 208 203 946
Hanifah Nugraha 208 203 915
Nurkomalasari 208 203 953
Istiqomah 208 203 926
Ira Qurratulaini H 208 203 921

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI/IV/B
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2010
Nama
1. Lukita Octavia L 208 203 935
2. Nacevi Maulana 208 203 946
3. Hanifah Nugraha 208 203 915
4. Istiqomah 208 203 926
5. Ira Qurratulaini H 208 208 921
6. Nurkomalasari 208 203 953

Tgl praktikum : 24 Mei 2010


JUDUL : Akar
TUJUAN:
1. Mempelajari struktur umum akar monokotil
2. Mempelajari struktur umum akar dikotil muda dan dewasa

DASAR TEORI
Akar merupakan bagian bawah dari sumb tanaman dan biasanya berkembang di
bawah permukaan tanah, meskipun ada pula akar yang tumbuh di luar tanah. Akar
pertama pada tumbuhan berbiji berkembang dari meristem apeks di ujung akar
embrio dalam biji yang berkecambah. Akar embrio juga dinamakan radikula. Pada
Gymnospermae dan Dikotil, akar tersebut berkembang dan membesar menjadi akar
primer dengan cabang yang berukuran lebih kecil. System akar seperti itu disebut
akar tunggang. Pada monokotil, akar primer tidak lama bertahan dalam kehidupan
tanaman dan segera mengering. Dari dekat pangkalnya atau didekatnya akan muncul
akar baru yang disebut akar tambahan atau akar adventif. Keseluruhan akar adventif
seperti itu dinamakan susunan akar serabut. (Estiti B, 1995).
Pertumbuhan sekunder pada akar, seperti juga pada batang, terdiri atas
pembentukan jaringan pembuluh sekunder oleh cambium pembuluh dan
pembentukan periderm oleh felogen. Peristiwa itu menambah tebal sumbu akar dan
batang dank arena itu juga dinamakan pertumbuhan sekunder yang menyebabkan
penebalan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan sifat khas bagi
Gymnospermae dan dikotil, meskipun jumlahnya tidak senantiasa sama banyak.
(Estiti B, 1995).
Berdasarkan asal usulnya, terdapat dua tipe akar, yaitu akar primer dan akar
serabut (adventitious). Akar primer berkembang dari ujung embrio yang terbatas,
sedangkan akar serabut berkembang dari jaringan akar dewasa atau dari bagian lain
tubuh tumbuhan seperti batng dan daun. (Mulyani S, 2006).
Sitem akar sebagian besar Dicotyledoneae dan Gymnospermae terdiri atas akar
tunggang yang membentuk cabang pada sisinya. Bagian dewasa dari akar, yang
biasanya mengalami penebalan sekunder, hanya berfungsi sebagai alat pemegang
pada tanah dan untuk menyimpan bahan cadangan. Pengambilan air dan garam
dilakukan terutama oleh system akar yang masih dalam pertumbuhan primer.
(Mulyani S, 2006).
Akar Monocotyledoneae dewasa biasanya berupa akar serabut dan berkembang
dari batang. Umumnya akar ini tidak mengalami penebalan sekunder. Tipe paling
umum pada akar Monocotyledoneae adalah system akar serabut. Radikula yang
terdapat dalam biji terdiri atas meristem akar dan terbentuk pada perkecambahan biji.
(Mulyani S, 2006).
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus
tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati,
kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir
sama sehingga membentuk akar serabut.

Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau
kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel
kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
1. Fungsi Akar
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut
2. Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-
bagian dari luar ke dalam.
a. Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah
dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas
menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan
akar.
b. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga
banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel
endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk
seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan
zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di
bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat
menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami
penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel
tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
d. Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
 Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari
pertumbuhan persikel ke arah luar.
 Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari.
Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
 Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan
parenkim.
Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang
tubuhnya telah merupakan kormus.
Sifat-sifat akar:
1. merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan
arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop),
meninggalkan udara dan cahaya.
2. tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun
atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainya.
3. warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
4. tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah
pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah.
5. bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus
tanah.
Inti Akar.
Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu
berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut
hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

(http://www.google.co.id/imglanding?q=anatomi
%20akar&imgurl=http://bima.ipb.ac.id/~tpb-
ipb/materi/bio100/Gambar/vegetatif_tnm/anatomi_akar.jpg&imgrefurl=http://bima.i
pb.ac.id/~tpb-ipb/materi/bio100/Materi/organ_vgt.html&usg=__8yeE-
zdvVPpfqnGo2HkdvH9Lc6Y=&h=431&w=1157&sz=141&hl=id&um=1&itbs=1&t
bnid=yw_EtGfQsCjZQM:&tbnh=56&tbnw=150&prev=/images%3Fq%3Danatomi
%2Bakar%26um%3D1%26hl%3Did%26sa%3DX%26tbs
%3Disch:1&um=1&sa=X&tbs=isch:1&start=0#tbnid=qkCcwQ_RCqMy8M&start=
6)
• Rambut Akar.
Rambut akar atau bulubulu akar berbentuk serabut halus. Rambut akar
terletak di dinding luar akar. Fungsi rambut akar adalah mencari jalan di antara
butiran tanah. Hal inilah yang menyebabkan akar dapat menembus masuk ke dalam
tanah. Selain itu, rambut akar juga berfungsi menyerap air dari dalam tanah.
• Tudung Akar.
Tudung akar terletak di ujung akar. Bagian ini melindungi akar saat
menembus tanah.
Akar dikelompokkan menjadi dua, yaitu akar serabut dan akar tunggang.
Bagaimanakah ciri-ciri akar serabut dan akar tunggang.
1. Akar Serabut
Akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran akar serabut relatif kecil,
tumbuh di pangkal batang, dan besarnya hampir sama. Akar semacam ini dimiliki
oleh tumbuhan berkeping satu (monokotil). Misalnya kelapa, rumput, padi, jagung,
dan tumbuhan hasil mencangkok.
2. Akar Tunggang
Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan
kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang dari akar
utama. Perbedaan antara akar utama dan akar cabang sangat nyata. Jenis akar ini
dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil). Misalnya, kedelai, mangga, jeruk,
dan melinjo. Ada beberapa akar khusus yang hanya terdapat pada tumbuhan tertentu,
antara lain, akar isap, contohnya akar benalu; akar tunjang, contohnya akar pandan;
akar lekat, contohnya akar sirih; akar gantung, contohnya akar pohon beringin; akar
napas, contohnya akar pohon kayu api.
Fungsi Akar
Bagi tumbuhan akar memiliki beberapa kegunaan, antara lain, untuk
menyerap air dan zat hara, untuk menunjang berdirinya tumbuhan, serta untuk
menyimpan cadangan makanan.
a. Menyerap air dan zat hara (mineral).
Tumbuhan memerlukan air dan zat hara untuk kelangsungan hidupnya. Untuk
memperoleh kebutuhannya tersebut, tumbuhan menyerapnya dari dalam tanah
dengan menggunakan akar. Oleh karena itu, sering dijumpai akar tumbuh
memanjang menuju sumber yang banyak mengandung air.
b. Menunjang berdirinya tumbuhan.
Akar yang tertancap ke dalam tanah berfungsi seperti pondasi bangunan.
Akar membuat tumbuhan dapat berdiri kokoh di atas tanah. Oleh karena itu,
tumbuhan dapat bertahan dari terjangan angin kencang dan hujan deras.
c. Sebagai alat pernapasan.
Selain menyerap air dan zat hara, akar juga menyerap udara dari dalam tanah.
Hal ini mungkin dilakukan karena pada tanah terdapat pori-pori. Melalui pori-pori
tersebut akar tumbuhan memperoleh udara dari dalam tanah.
d. Sebagai penyimpan makanan cadangan.
Pada tumbuhan tertentu, seperti ubi dan bengkoang, akar digunakan sebagai
tempat menyimpan makanan cadangan. Biasanya, akar pada tumbuhan tersebut akan
membesar seiring banyaknya makanan cadangan yang tersimpan. Makanan cadangan
ini digunakan saat menghadapi musim kemarau atau ketika kesulitan mencari sumber
makanan.
Manusia juga sering menggunakan akar tumbuhan untuk keperluan hidupnya.
Misalnya, sebagai sumber makanan, contohnya ubi kayu, ubi jalar, dan wortel;
sebagai bahan obat-obatan, contohnya jahe, kunyit, dan akar pepaya; sebagai parfum,
contohnya akar bit; sebagai bumbu, contohnya jahe, kunyit, dan laos.
Monokotil
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua
kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya
memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson dalam berbagai
sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti
Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.
Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam
kehidupan manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan
baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan
sebagainya
Contoh tumbuhan monokotil :
1. suku anggrek-anggrekan
2. suku padi-padian (Graminae)
3. suku pinang-pinangan (Palmae)
4. suku bawang-bawangan (alliaceae)
5. suku pisang-pisangan (Musaceae)
Ciri pada tumbuhan monokotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki
adalah :
 Bentuk Akar memiliki sistem akar serabut
 Kaliptrogen / tudung akar
(http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Biologi/0051%20Bio%202-2c.htm)
Dikotil
Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan
tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang
daun lembaga (kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam
tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua dan
sistem Crouquist mengakui kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas
Magnoliopsida. Nama ini dibentuk dengan menggantikan akhiran -aceae dalam
nama Magnoliopsida dengan akhiran -opsida . Kelas Magnoliopsida dipakai sebagai
nama takson bagi semua tumbuhan berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida
adalah nama yang dipakai untuk menggantikan nama yang dipakai sistem klasifikasi
yang lebih lama, kelas Dicotyledoneae (kelas “tumbuhan berdaun lembaga dua” atau
“tumbuhan dikotil”).
Contoh tumbuhan dikotil :
1. Kacang tanah
2. Mangga
3. Rambutan
4. Belimbing dll
Ciri pada tumbuhan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki adalah
 Bentuk akar memiliki sistem akar tunggang
 Tidak terdapat ada tudung akar
(http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/tumbuhan-monokotil-dan-dikotil/)
METODE PENELITIAN
ALAT KERJA DAN BAHAN
ALAT BAHAN
 Mikroskop  Akar Zea mays
 Objek glass  Akar Helianthus sp
 Cover glass
 Silet tajam
 Tissue
PROSEDUR KERJA

HASIL PENGAMATAN
1. Akar jagung

Literature akar jagung

2. Akar Heliantus muda dan dewasa


Heliantus tua Heliantus muda
Untuk mengamati anatomi pada akar heliantus kami melakukan kegiatan
praktikum dan meneliti heliantus baik pada sayatan yang dibuat setipis mungkin dan
dilihat pada microskop pada ukuran 10 X 40 Pada percobaan yang dilakukan, bahwa
pada sayatan akar heliantus yang di tetesi dengan akuades ini tampak kelihatan
xylem dan fleomnya berjajar dan bisa dibuktikan bahwa heliantus merupakan
tumbuhan monokotil

PEMBAHASAN
sayatan melintang akar dikotil dan monokotil

literatur

1.

Akar jagung melintang litelatur akarr jagung


Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis,
sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas
pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang
tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil
berbeda.
Monokotil dicirikan oleh adanya 1 kotiledon pada embrio, bagian bunga
kebanyakan 3, tanpa cambium, berkas pengangkut tersebar pada batang (pada pith
atau jaringan dasar). Hampir semua bentuk semak dengan daun bertulang parallel.
Contoh umum adalah jagung
(http://www.fp.unud.ac.id/biotek/kultur-jaringan-tanaman/anatomi-dan-
morfologi-organ-utama-tanaman/)

Untuk mengamati anatomi pada akar jagung saya melakukan kegiatan


praktikum dan meneliti akar jagung baik pada preparat ataw pada sayatan yang
dibuat setipis mungkin dan dilihat pada microskop pada ukuran 10 X 40 Pada
percobaan yang dilakukan, bahwa pada sayatan akar jagung yang di tetesi dengan
akuades ini tampak kelihatan xylem dan fleomnya berjajar dan bisa dibuktikan
bahwa jagung merupakan tumbuhan monokotil
1.

Heliantus tua Heliantus muda


Pada akar , letak berkas xylem bergantian dengan berkas floem
keseluruhan tersusun dalam lingkaran. Bila tidak terdapat empulur, xylem bersatu di
bagian tengah, jumlah xylem yang menjorok kea rah perisikel bila terdapat 2 berkas
xylem dinamakan akar diark bila ada 3 dinamakan triark, dan bila ada 4 disebut
tetark dan sebagian.

Seperti juga xylem arah pendewasaan floem pun dari luar kedalam, karena
protofloem berada diluar, metafloem pada akar yang menglami penebalan sekunder
dan terdapat cambium antara xylem dan floem sedangkan pada akar yang tidak
mengalami penebalan sekunder tempatnya akan di isi oleh parenkim dan
skelerenkim.
Untuk mengamati anatomi pada akar heliantus saya melakukan kegiatan
praktikum dan meneliti heliantus baik pada sayatan yang dibuat setipis mungkin dan
dilihat pada microskop pada ukuran 10 X 40 Pada percobaan yang dilakukan, bahwa
pada sayatan akar heliantus yang di tetesi dengan akuades ini tampak kelihatan
xylem dan fleomnya berjajar dan bisa dibuktikan bahwa heliantus merupakan
tumbuhan monokotil

KESIMPULAN
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus
tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati,
kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir
sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau
kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel
kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Silinder Pusat/Stele

PERTANYAAN
Kegiatan 11.5
1. Tentukan perbedaan struktur akar Heliantus sp. Muda dan dewasa
berdasarkan :
a. Jumlah Floem
b. Struktur kambium
c. Struktur xilem
d. Struktur floem
e. Adanya empulur dan dilatasi jari-jari empulur
2. Berdasarkan pola struktur akar heliantus sp muda dan Ranuculus sp sebutkan
persamaan dengan pola umum monokotil !
JAWABAN
1.
a. struktur floem pada pengamatan helianthus itu lebih menyebar dan lebih
banyak dibandingkan struktur helianthus akar muda yang lebih teratur dan
sedikit.
b.
c. struktur xylem akar helianthus tua tersebar pada samping-samping floem
sedangkan struktur xylem akar helianthus muda menyatu dengan floem
d. helianthus muda teratur dan tersusun sedangkan helianthus tua tersebar dan
tidak tersusun

DAFTAR PUSTAKA
Estiti B. Hidayat. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/tumbuhan-monokotil-dan-dikotil/
Susetjo Setjo. 2004.
Sutrian, yayan. 2004. Pengantar anatomi tumbuh-tumbuhan tentang sel dan
jaringan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

TABEL PEMBAGIAN TUGAS


No Nama Pembagian
1 Nacevi Maulana Metode Praktikum
2 Lukita Octavia Dasar teori, Hasil
pengamatan
3 Hanifah Nugraha Pertanyaan dan
Jawaban
4 Ira Qurratulaini H Pertanyaan dan
Jawaban
5 Istiqomah Pembahasan
6 Nurkomalasari Pembahasan

You might also like