Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN
Oleh :
BANDUNG
2010
Nama
TUJUAN:
DASAR TEORI
DASAR TEORI
Epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel, pada beberapa tumbuhan, sel
protoderm pada daun membelah dengan bidang pembelahan sejajar dengan
permukaan (periklinal), dan turunannya dapat membelah lagi sehingga terjadi
epidermis berlapis banya. Contoh epidermis berlapis banyak adalah velamen pada
akar beberapa anggrek. Salah satu fungsi epidermis berlapis yang banyak
diperkirakan adalah penyimpanan air (Estiti B Hidayat, 1995).
Fungsi epidermis :
Sebagian besar epidermis terdiri dari sel yang boleh dikatakan tidak
terspesialisasi. Sel yang lebih terspesialisasi tersebar didalamnya (Estiti B Hidayat,
1995).
Sel epidermis memiliki protoplas hidup dan dapat menyimpan berbagai hasil
metabolisme. Sel mengandung plastid yang memiliki grana sedikit saja. Sehingga
tidak membentuk klorofil.
A. Stoma
Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil
CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil
fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita dimana stoma mengambil CO2 dari udara dan
mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stoma
terletak di epidermis bawah. Selain stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas
melalui lentisel yang terletak pada batang.
B. Trikoma
Trikoma merupakan salah satu alat tumbuhan atau derivate dari jaringan
epidermis. Trikoma atau rambut daun banyak ditemukan di tulang helaian daun, di
biji, dan ada juga yang terdapat di buah yang disebut dengan rambut buah.
Berdasarkan ada tidaknya fungsi sekresi, trikoma dibedakan menjadi :
Trikoma glanduler, yaitu trikoma yang memeiliki secret dan berfungsi untuk sekresi.
Trikoma non glanduler, yaitu trikoma yang tidak memiliki secret dan juga tidak
memiliki fungsi sekresi.
Sedangkan berdasarkan jumlah sel penyusunnya, trikoma dibedakan menjadi :
Uniseluler, umumnya trikoma uniseluler tidak bercabang. Namun adakalanya yang
bercabang.
Multiseluler, pada trikoma ini ada yang cabangnya seperti pohon, ada yang
memanjang, dan ada juga yang mendatar.
Trikomamemiliki fungsi spesifik terhadap masing-masing organ tumbuhan.
Antara lain:
Pada akar berfungsi untuk menyerap air dan unsure-unsur hara.
Pada epidermis daun berfungsi untuk memgurangi besarnya penguapan.
Rambut gatal yang berfungsi untuk mengurangi gangguan yang disebabkan
oleh hewan maupun manusia.
Pada biji membuat biji menjadi ringan, sehingga memudahkan menerbangkan
biji dan membantu penyerbukan.
Karena mudah diserap air, sehingga mempercepat pertumbuhan biji,
Mencegah serangga yang akan merusak biji.
Pada bunga Nektaria, akan menghasilkan madu untuk menarik perhatian
serangga yang nantinya akan membantu dalam penyerbukan,
Pada kepala putik, akan mengekuarkan zat perekat sehingga serbuk sari akan
mudah melekat.
Pada batang mengurangi besarnya penguapan air, Mempermudah untuk
memanjat.
METODE PENELITIAN
ALAT KERJA DAN BAHAN
ALAT BAHAN
Mikroskop Rhoeo discolor
Objek glass Zea mays
Cover glass Persea americana
Silet tajam Mucuna
Tissue Aquades
PROSEDUR KERJA
Sel epidermisnya
HASIL PENGAMATAN
1. Jagung (Zea mays)
Pada jagung (Zea mays ) bentuk sel epidermisnya adalah memanjang dan tipe
stomatanya adalah tipe diasitik.
2. Rhoeo discolor
Pada rhoeo discolor bentuk sel epidermisnya yaitu polyhedral dan tipe stomatanya
adalah parasitik.
Tipe trikoma pada daun durian (Durino bentinus) yaitu trikoma rambut tunggal.
Tipe trikoma pada daun sembung yaitu tipe trikoma rambut bercabang (bersel
banyak).
PEMBAHASAN
1. SEL SILIKA DAN SEL GABUS
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata
atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat
dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan
atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil
khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem
yang terdapat pada tulang daun.
Daun, berfungsi sebagai tempat fotosintesis; tempat evaporasi (penguapan air);
gutasi (penetesan air); tempat pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida (pada
stomata). Daun tersusun atas epidermis atas – mesofil (terdiri atas jaringan
palisade/jaringan tiang dan jaringan bunga karang/jaringan spons) – jaringan
pengangkut – epidermis bawah. Pertulangan daun dikotil menjari atau menyirip,
sedangkan pada daun monokotil melengkung atau sejajar.
korteks pada tumbuhan dikotil terdapat diantara berkas pembuluh dan epidermis,
sedangkan pada monokotil batas tersebut tidak jelas. Pada tumbuhan dikotil terdapat
juga jaringan dasar lain selain korteks yaitu empulur yang mengisi bagian tengah
batang. Penumpukan pati pada umumnya terdapat pada empulur ini. Pada epidermis
atas dan bawah daun dijumpai pori-pori kecil yang disebut dengan stomata (tunggal :
stoma). Pada tumbuhan darat jumlah stomata pada epidermis bawah daun lebih
banyak dari epidermis atas daun, yang merupakan adaptasi tumbuhan untuk
meminimalisasi hilangnya air dari daun. Celah stomata terbentuk apabila sepasang
sel penjaga stoma mengkerut. Sel penjaga ini mengatur ukuran stomata, berperan
penting dalam pertukaran gas (CO2 dan O2) yang terdapat di dalam daun
dengan lingkungan luar, selain itu juga berperan dalam pengaturan hilangnya air dari
tumbuhan. jaringan dasar pada daun disebut dengan mesofil. Pada daun tumbuhan
dikotil, mesofilnya terdiferensiasi menjadi jaringan pagar dan bunga karang. Yang
umumnya terdiri dari Proses fotosintesis terjadi dalam mesofil. Jaringan pagar dapat
mengandung lebih dari 80 % kloroplas daun, sedangkan jaringan bunga karang
karena sel-selnya tersusun longgar dengan ruang interselular yang banyak, jaringan
ini merupakan tempat pertukaran gas.
Sklereid disebut juga sel batu yang terdiri atas sel - sel pendek, sedangkan
serabut sel – selnya. panjangsklereid berasal dari sel-sel parenkim, sedangkan serabut
berasal dari sel - sel meristem. Sklereid terdapat di berbagai bagian tubuh. Sel –
selnya membentuk jaringan yang keras, misalnya pada tempurung kelapa, kulit biji
dan mesofil daun. Serabut berbentuk pita dengan anyaman menurut pola yang khas.
Serabut sklerenkim banyak menyusun jaringan pengangkut.
Bentuk sel sklereid isodiameter (agak membulat), mempunyai dinding
sekunder yang tebal dan sangat keras. Kulit kacang menjadi keras karena adanya
sklereid, selain itu sklereid juga dijumpai tersebar dalam jaringan parenkim daging
buah misalnya pada buah pir. Berbeda dengan sklereid sel serat berbentuk panjang
dan ramping dengan ujung meruncing, biasanya terdapat dalam berkas
(kumpulan). Beberapa spesies tumbuhan mempunyai serat bernilai ekonomi tinggi,
misalnya serat manila yang digunakan sebagai bahan dasar tali.
KESIMPULAN
Pada Gramineae, terdapat di antara sel-sel epidermis. Yang memanjang yang
disebut sel panjang terdapat juga yang dinamakan sel pendek. Sel pendek ini terdiri
atas 2 tipe sel, yaitu : sel silika dan sel gabus. Kedua macam sel ini sering dibentuk
dalam pasangan di sepanjang daun.
Sel silika : mengandung badan-badan silika (SiO 2) yang berbentuk bulatan, elips,
halter/pelana. Dijumpai juga pada tanaman Cyperaceae, Equisetinae dan Ficus dan
beberapa monokotil lainnya.
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata
atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat
dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan
atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil
khususnya famili Graminae.
Stoma tempat pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida (pada stomata). Daun
tersusun atas epidermis atas – mesofil (terdiri atas jaringan palisade/jaringan tiang
dan jaringan bunga karang/jaringan spons) – jaringan pengangkut – epidermis
bawah. Pertulangan daun dikotil menjari atau menyirip, sedangkan pada daun
monokotil melengkung atau sejajar.
korteks pada tumbuhan dikotil terdapat diantara berkas pembuluh dan epidermis,
sedangkan pada monokotil batas tersebut tidak jelas. Pada tumbuhan dikotil terdapat
juga jaringan dasar lain selain korteks yaitu empulur yang mengisi bagian tengah
batang. Penumpukan pati pada umumnya terdapat pada empulur ini. Pada epidermis
atas dan bawah daun dijumpai pori-pori kecil yang disebut dengan stomata (tunggal :
stoma).
Pada tumbuhan darat jumlah stomata pada epidermis bawah daun lebih banyak
dari epidermis atas daun, yang merupakan adaptasi tumbuhan untuk meminimalisasi
hilangnya air dari daun. Celah stomata terbentuk apabila sepasang sel penjaga stoma
mengkerut. Sel penjaga ini mengatur ukuran stomata, berperan penting dalam
pertukaran gas (CO2 dan O2) yang terdapat di dalam daun
dengan lingkungan luar, selain itu juga berperan dalam pengaturan hilangnya air dari
tumbuhan. jaringan dasar pada daun disebut dengan mesofil.
Pada daun tumbuhan dikotil, mesofilnya terdiferensiasi menjadi jaringan pagar
dan bunga karang. Yang umumnya terdiri dari Proses fotosintesis terjadi dalam
mesofil. Jaringan pagar dapat mengandung lebih dari 80 % kloroplas daun,
sedangkan jaringan bunga karang karena sel-selnya tersusun longgar dengan ruang
interselular yang banyak, jaringan ini merupakan tempat pertukaran gas.
JAWABAN
1. Dari beberapa pengamatan, pada beberapa tumbuhan mempunyai bentuk
berbeda dalam epidermis serta ketebalannya.
2. Pada rhoe discolor epidermisnya berbentuk polihedral, pada jagung bentuk
memanjang, dan pada alpukat berbentuk segi enam.
3. No answer
4. Perlekatan sel pada epidermis adalah rapat dan tidak memiliki RAS.
5. Bentuk dan ukuaran berbeda dan epidermis terdapat berbagai derivat seperti
trikoma dan stomata.
6. Penyebaran stomata pada monokotil tampak memanjang dan berderet,
sedangkan pada dikotil stomata tersebar.
7. Stomata terdiri dari satu porus/celah dan 2 sel penutup yang mengapitnya,
yang lebih tebal ialah sel penutup bagian perut yang menghadap porus di
bandingkan dengan bagian punggung/berlekatan dengan sel tetangga, karena
pembentukan sel penutup lebih dulu di bandingkan sel tetangga.
8. Yang tampak pada sel dikotil dan monokotil adalah berbentuk ginjal dan
yang tampak pada sel tetangga yaitu sel epidermisnya berdampingan
mengelilingi sel penutup (selnya terdiri dari dua sel atau lebih).
9. Zea mays tipe diasitik,Rhoe discolor tipe Parasitik, dan Alpukat tipe
anomositik.
10. Pada Zea mays, Rhoe discolor, dan Alpukat.
11. Pada satu helai daun memiliki bentuk stoma yang sama, tetapi jumlah bisa
berbeda pada satu spesies daun, stoma bisa berbeda.
12. Pada tiap tumbuhan berbeda, ada yang berambut bercabang, rambut tunggal,
dan rambut bintang.
13. Trikoma yang glandular ialah yangmenghasilkan sekret, sedangkan non
glandular tidak menghasilkan sekret.
14. Rambut tunggal pada durian, rambut bintang pada tisuk, dan rambut
bercabang pada sembung.
15. Tidak, pada satu helai daun bisa di temukan trikoma yang berbeda.
Daftar Pustaka
http://preparatpecah.tripod.com/index_files/page596.htm
No Nama Pembagian
1 Nacevi Maulana Dasar Teori, Metode
Praktikum,
Kesimpulan
2 Lukita Octavia Dasar teori, Metode
praktikum, Hasil
pengamatan
3 Hanifah Nugraha
4 Ira Qurratulaini H
5 Istiqomah Pembahasan
6 Nurkomalasari