Professional Documents
Culture Documents
UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
melanda penulis.
sebesar-besarnya kepada:
ii
1. Prof. Dr. Jimly Asshidiqie, S.H, sebagai pembimbing I
Masyarakat).
bahan penulisan:
iii
2. Prof.Dr. Harun Al Rasyid, S.H, Guru Besar Fakultas
iv
disegala bidang” ( calon MSi, Amin!) atas dorongannya,
yaa!)
v
6. Sahabat setia dan saudaraku tercinta yang senantiasa
Ridla).
skripsinya.
vi
12. Tentu saja si kecil Mardy atas segala
periode 2002-2004.
ISMAHI.
yang benar hanya dari Allah SWT semata dan yang salah dari
kelemahan penulis.
Penulis,
Rahmat Bagja
vii
ABSTRAK
viii
DAFTAR ISI
ix
1.2.Konstitusi RIS........................................................................................53
1.3.UUDS 1950....................................................................................................54
1.4.Kembali ke UUD 1945............................................................................56
2.MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT SESUDAH PERUBAHAN UUD 1945.............59
3.TUGAS DAN WEWENANG MAJELIS PERMUSYARATAN RAKYAT....................................62
3. 1. Tugas dan Wewenang MPR Sebelum Perubahan UUD 1945
...................................................................................................................................63
3. 2. Tugas Dan Wewenang MPR Yang Diatur Dalam UUD
Sesudah Perubahan UUD 1945.................................................................68
3.3. Pengaruh Perubahan Tugas dan Wewenang MPR dalam
struktur Ketatanegaraan............................................................................79
BAB IV PERBANDINGAN TUGAS DAN WEWENANG MPR DI INDONESIA
DENGAN LEMBAGA LAIN DI NEGARA CINA, VENEZUELA DAN AMERIKA
SERIKAT...........................................................................................................................85
1. PERBANDINGAN TUGAS DAN WEWENANG SEBELUM PERUBAHAN UUD 1945
DENGAN CINA DAN VENEZUELA.....................................................................................85
1.1. Konsep Lembaga Kongres Rakyat Nasional China.............85
1.3. Perbandingan Tugas dan Wewenang MPR Sebelum
Perubahan dengan Kongres Rakyat Nasional Cina......................89
1.4.Konsep Majelis Nasional Venezuela..........................................97
1.5. Perbandingan Tugas dan Wewenang MPR Dengan Majelis
Nasional Dan Majelis Konstituen Nasional...................................99
1.6. Persamaan dan Perbedaan MPR dengan Kongres Rakyat
Nasional Cina dan Majelis Nasional Venezuela dan Majelis
Konstituen Nasional Venezuela..........................................................102
2. PERBANDINGAN TUGAS DAN WEWENANG SEBELUM PERUBAHAN UUD 1945
DENGAN AMERIKA SERIKAT.........................................................................................103
2.1. Amerika Serikat.................................................................................103
2.2 Konsep Lembaga Kongres Amerika Serikat............................104
2.3 Perbandingan Tugas dan Wewenang.............................................107
2.4.Perbandingan Tugas dan Wewenang MPR Indonesia dan
Kongres di Amerika Serikat...................................................................110
BAB V PENUTUP..........................................................................................................112
1. KESIMPULAN...........................................................................................................112
2. Saran..................................................................................................................117
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
dinamakan bangsa.1
1
Ernest Renan, Apakah Bangsa Itu?, Alumni, Bandung, 1994, h. 58
2
ASS Tambunan, MPR Perkembangan Dan Pertumbuhannya Suatu Pengamatan Dan Analisis, Pustaka
Sinar Harapan, Jakarta, 1991, h.19
3
Satya Arinanto, Hukum Dan Demokrasi, Ind Hill-Co, Jakarta, 1991, h.59
1
Berdirinya Negara ini tidak hanya ditandai oleh
UUD 1945.5
4
Bagir Manan, Konvensi Ketatanegaraan, CV Armico, Bandung, 1987, h. 36
5
Joeniarto, Sejarah Ketatanegaraan Republik Indonesia, PT Bina Aksara, Jakarta, 1984, h. 17
2
Setelah tahun 1998 maka dimulai zaman reformasi dan
1. Krisis ekonomi.6
kepemimpinan.
heavy).
3
Menurut Al Mawardi ada beberapa syarat untuk mencapai
Islam:9
d. Sistem Pemerintahan.
e. Imamah (kepemimpinan).
Dasar 1945.
9
Munawir Sjadzali, Islam Dan Tata Negara, UI Press, Jakarta, 1993, h. 63
4
artinya mengubah Undang Undang Dasar dan Constitutional
Undang-Undang Dasar.
5
seperti dalam pembatasan kekuasaan Presiden. Dalam banyak
Dasar 1945 dari mayoritas Ahli Hukum Tata Negara dan Para
meliputi:
secara total.
6
Undang Dasar. Proses Perubahan Undang-Undang Dasar 1945
Tata Negara.
Negara di Indonesia.
7
perubahan besar dalam tugas dan wewenang lembaga Negara.
negara12.
baru).
8
Republik Indonesia akan dibahas dalam sudut pandang tugas
2.Pokok Permasalahan
lain?
3. Tujuan Penulisan
sebagai berikut:
9
1.Untuk memenuhi kewajiban penulis dalam rangka
Indonesia.
1945.
4. Definisi Operasional
10
dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek
melakukan sesuatu)15
dilakukan.16
13
Indonesia, Penjelasan Undang-Undang Dasar 1945,
14
WJS. Poerwadrminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta 1976 h.1094
15
Ibid, h. 1150
16
Ibid, h. 283
11
pengawasan17. Anggota Dewan Perwakilan rakyat dipilih
5.Metode Penelitian
meliputi:
12
2. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan –bahan hukum yang
kamus bahasa.
6.Sistematika Penulisan
sistematika penulisan.
13
ini dicantumkan dalam UUD 1945 sebelum Perubahan dan
14
BAB IV Menjelaskan bagaimana perbandingan lembaga negara
15
BAB II
INDONESIA
legislasi.
16
1. Manusia tidak bisa hidup sendiri. Untuk hidup manusia
berdirilah desa.
hubungan internasional.21
1. Adanya wilayah.
2. Adanya Pemerintah
3. Adanya rakyat
21
M. Solly Lubis, Ilmu Negara, h. 16
22
Konvensi Montevidio tentang Hak dan Kewajiban Negara (Convention on Rights&Duties of States), 26
Desember 1934 Pasal 1, “ The State as a person of International Law should possess the following
17
Ada yang menyatakan bahwa Negara merupakan
warga negaranya.
18
suatu persekutuan hidup politis. Dalam bahasa Yunani
natuurlijk.
kuntsmatig.26
25
J.H. Rapar, Filsafat Politik Aristoteles, Rajawali Pers, Jakarta, 1998, h. 33
26
Padmowahyono, Op.cit, h, 51
27
M.Solly Lubis, Op.cit h.35
19
perjanjian antara anggota masyarakat biasanya disebut teori
kedaulatan tersebut.
20
2.Konsep Lembaga Perwakilan Rakyat Setelah Negara Berdiri.
29
.Jimly Asshiddiqie, Gagasan Kedaulatan Rakyat Dalam Konstitusi dan Pelaksanaannya di Indonesia,
PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 1994, h. 70
30
Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 1999, h. 54.
21
dan pada suatu saat, sehingga harus dicari pemecahan
31
Plato, Republik, Bentang, Jakarta, 2002, h. 354
32
Soetiksno, Filsafat Hukum Bagian 1, PT Pradnya Paramita, Jakarta, 2002, h.16
22
adalah raja. Penyerahan kewenangan mengatasnamakan rakyat
33
Carol C.Gould, Demokrasi Ditinjau Kembali, PT. Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta, 1993, h.229
34
Harold J Laski, A Grammar Of Politics, George Allen & Unwin LTD, London ,1938 h.
44
23
dalam kekuasaan internal dan kekuasaan eksternal.
Hal ini lebih jauh merupakan kekuasaan yang
tertinggi atas wilayahnya.
kehidupan bernegara.
negara36:
1. Kedaulatan Tuhan.
2. Kedaulatan Raja.
3. Kedaulatan Rakyat.
35
Padmo Wahjono, Ilmu Negara, Ind Hill Co, Jakarta, 1996 hal. 153
36
Ibid, h 154
24
4. Kedaulatan Negara.
5. Kedaulatan Hukum.
3.1.1.Kedaulatan Tuhan
3.1.2.Kedaulatan Raja
37
M. Solly Lubis, Op.Cit, h. 41
25
penguasa38. Teori-teori kekuasaan jasmani atau teori-teori
Perancis.
menjadi bapak dari ajaran ini adalah JJ. Rousseau yang pada
39
Soehino, Ilmu Negara, Liberty, Yogyakarta, 1980, h.121
26
melaksanakan tugasnya tidak sesuai dengan kehendak rakyat,
itu.41
40
Deliar Noer, Pemikiran Politik Di Negeri Barat, Mizan, Jakarta, 1999, h.162
41
Solly Lubis, Op.Cit, h.42
42
Ibid, h..42
27
Hal ini terutama diajarkan oleh madzhab Deutsche
28
Teori ini menunjukkan kekuasaan yang tertinggi tidak
Sosial
44
Ibid, h.156
45
M.Solly Lubis, Op, Cit, h. 41
46
Indonesia, Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar 1945, pasal 1ayat 2
29
yaitu pemerintah ( siapa yang memerintah untuk menjalankan
30
membuat perundang-undangan yang tiran dan
dilakukan oleh pemerintahan monarki atau senat,
dan lembaga tersebut akan berbuat tirani.....
Dan ketika kekuasaan mengadili bersatu dengan
legislatif, maka kehidupan dan kebebasan dari
pengadilan tersebut akan kemudian terkena kontrol
yang sepihak dimana hakim tersebut menjadi
legislatif. Dan ketika kekuasaan mengadili
digabung dengan kekuasaan eksekutif, maka hakim
mungkin akan bertindak dengan segala kekerasan
sebagai penindas”.
democracy).
49
Jimly Asshiddiqie, Op.Cit, h. 70
31
sangat tergantung pada beberapa tuntutan lain. Dan biasanya
undang-undang.51
negara mereka.52
50
April Carter, Otoritas Dan Demokrasi, CV. Rajawali, Jakarta, 1985, h. 65
51
AV, Dicey, Introduction To The Study Of The Law Of The Constitution, Mc. Millan Education LTD,
London, 1959, h. lxi
52
Samuel P Huntington, Benturan Antara Peradaban Dan Masa Depan Politik Dunia, CV Qalam
Yogyakarta, Yogyakarta, 2003, h. 7
32
tercantum dalam Undang-Undang Dasar. Kemudian dipecah
pembuatan undang-undang53.
1. Sistem 1 Kamar
2. Sistem 2 kamar
Undang Dasar.
53
Geoffrey Marshal, Parliamentary Sovereignty And The Commonwealth, Oxford University Press,
Oxford, 1957, h.12
33
sebagai tanggung jawab satu badan tertinggi yang dipilih
oleh rakyat.54
54
Jimly Asshidiqie, Pergumulan Peran Pemerintah Dan Parlemen Dalam Sejarah, UI Press, Jakarta,
1996, h.36
55
Ibid, h. 37
34
yang melakukan pemilihan anggota badan perwakilan dengan
pemilihan umum.56
lain.57
sendiri-sendiri.58
56
Sri Soemantri, Pengantar Perbandingan Antar Hukum Tata Negara, CV. Rajawali, Jakarta, 1981,h.69
57
Miriam Budiarjo, Op.Cit, h.180
58
Ibid, h. 43
35
Tugas dan wewenang yang dijalankan setiap lembaga
sewenang-wenang59.
,yaitu:61
59
Lawrence Dood, Coalitions in Parliamentary Government, Princeton University Press, New Jersey,
1976, h.16
60
Bryan A Garner (ed in chief), Black’s Law Dictionary , sevent edition,West Group, St Paul, Minn, 1999
61
Dahlan Thaib, Jazim Hamidi, Ni’matul Huda, Teori Hukum Dan Konstitusi, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 1999, h.75.
36
1. Undang-Undang Dasar 1945, yang berlaku antara 18 Agustus
37
mendelegasikan kewenangan/kekuasaan yang berlebihan kepada
63
lembaga pemerintah.
yaitu:66
63
Jimly Asshiddiqie, Teori Dan Aliran Penafsiran Hukum Tata Negara, Jakarta:Ind.Hill-Co, 1998 , h.
25
64
Indonesia, UUD 1945 pasal 1 ayat 2
65
Dahlan Thaib, Implementasi Sistem Ketatanegaraan menurut UUD 1945, Liberty, Yogyakarta, 1993,
h.55
66
Muchyar Yara, Pengisian Jabatan Presiden Dan Wakil Presiden Di Indonesia Suatu Tinjauan Sejarah
Hukum Tata Negara, PT.Nadhillah Ceria Indonesia, Jakarta, 1995, h.67
38
2. Fungsi non legislatif, yang lahir melalui kekuasaan
keanggotaannya meliputi:
Dasar 1945 harus dilihat dari apa yang diinginkan oleh para
67
Jimly Asshidiqie, Pergumulan Peran Pemerintah Dan Parlemen Dalam Sejarah, UI Press, Jakarta,
1996, h.50
39
(Founding Fathers). Sebelum Indonesia diproklamasikan
Dasar.
68
Eman Hermawan, Politik Membela Yang Benar Teori Kritik Dan Nalar, KLIK dan DKN GARDA
BANGSA, Yogyakarta, 2003, h.58
40
gagasan atau praktek bernegara yang pernah atau sedang
campuran71.
69
Tim PSHK, Semua Harus Terwakili Studi Mengenai Reposisi MPR, DPR, dan Lembaga Kepresidenan
di Indonesia, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia, Jakarta, 2000, h.19
70
Judith Shklar, Montesqieu Penggagas Trias Politica, Jakarta : Pustaka Utama Grafiti,1996,h.173
71
Jimly Asshiddiqie, Op.Cit. h.52
41
Kesulitan untuk mengkategorikan hal ini mungkin karena
72
S.P. Varma, Teori Politik Modern, Rajawali Pers, Jakarta, 1990, h.478
42
Setelah dilakukan Perubahan Undang-Undang Dasar 1945.
73
Jimly Asshiddiqie, Konsolidasi Naskah UUD 1945 Setelah Perubahan Keempat, PSHTN UI, Jakarta,
h.3
74
Yves Meny, Andrew Knap, Government And Politics In Western Europe, third edition, Oxford
University Press, New York, 1998
43
Undang Dasar, memberhentikan presiden, maka Majelis
perwakilan75.
karena:
jelas.
75
http://www.australianpolitics.com/democracy/terms/parliamentary-democracy.shtml , diakses pada
tanggal 10 Agustus 2003.
76
Tim IFES, Sistem Pemilu, Jakarta: IFES,UN, IDEA, 2001, h.29
44
pulau jawa tidak seimbang dengan daerah diluar pulau
77
jawa.
77
Tim PSHK, Op.Cit, h.41
78
Jimly Asshiddiqie, Struktur Ketatanegaraan Indonesia Setelah Perubahan Keemapat UUD 1945,
disampaikan dalam Seminar yang dilakukan oleh BPHN dan DEPKEH dan HAM RI, Juli, 2003, h.8-9
45
BAB III
INDONESIA
1945.
bernegara.
46
menjadi bahasan utama adalah tugas dan wewenang sebelum dan
terdiri dari80:
79
Samsul Wahidin, MPR Dari Masa Ke Masa, Bina Aksara, Jakarta, h.68.
80
Ibid h.69
47
musyawarah ini diterapkan sesudah zaman Nabi yang
dinamik masyarakat.
81
Ibnu Taimiyah, Pedoman Islam Bernegara, PT Bulan Bintang, Jakarta, 1989, h.224
82
Muhammad Yamin, Proklamasi Dan Konstitusi Republik Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982,
h .103.
48
Unsur-unsur yang dipakai dalam merumuskan sedikit
sementara.
83
Majelis Syura menurut sebagian orang dalam menginterprestasikan IsIam adalah suatu badan
permusyawaratan yang dibentuk untuk menyelesaikan dan memusyawarahkan berbagai persoalan yang
sangat penting
84
Yusuf Al-Qardhawy, Fiqih Daulah Dalam Perspektif Al Quran Dan Sunnah, Jakarta: Pustaka
AlQautsar,1997, h.213
49
Aturan Peralihan terdiri dari pasal 1 sampai dengan
Indonesia.
kemudian.
85
Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945 Aturan Peralihan
86
Samsul Wahidin, Op.Cit, h.78
50
Dan selama 4 tahun Pemerintah belum bisa mengadakan
87
Indonesia, Maklumat No. X (BRI Th.1 No 2 H.10)
51
ini, segala kekuasaannya dijalankan oleh Presiden dengan
1949
1.2.Konstitusi RIS
88
Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945
89
Ismail Suny , Pergeseran Kekuasaan Eksekutif, Aksara Baru, Jakarta,1986, h. 77
52
Konstitusi RIS merupakan konstitusi sementara sama halnya
1.3.UUDS 1950
90
Ibid, h.78
91
Indonesia, Konstitusi RIS 1949
92
Ismail Suny, Op.Cit , h. 121
53
Jika dalam Konstitusi RIS 1949 kedaulatan dilakukan
perwakilan rakyat94.
93
Jimly Asshiddiqie, Gagasan Kedaulatan Rakyat Dalam Konstitusi dan Pelaksanaannya di Indonesia,
PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 1994, h. 117
94
Indonesia, Undang-Undang Dasar Sementara 1950
95
Indonesia, pasal 134 sampai dengan 139 Undang-Undang Dasar Sementara 1950
54
1.4.Kembali ke UUD 1945
UUD 1945 dengan adanya Dekrit Presiden 1959 96. Dasar hukum
keadaan darurat)97.
masa 1965 yang juga disebut masa Orde Lama yang dianggap
96
Miriam Budiarjo, Demokrasi Di Indonesia Demokrasi Parlementer Dan Demokrasi Pancasila, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1998, h.38
97
Ranawijaya, Usep, Hukum Tata Negara Indonesia Dasar-Dasarnya, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1983,
h.133
55
Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekwen dimulai oleh
98
Orde Baru.
99
Naning, Ramdlon, Lembaga Legislatif Sebagai Pilar Demokrasi Dan Mekanisme Lembaga Lembaga
Negara Menurut UUD 1945, Liberty, Yogyakarta,1982, 52
100
Hendra Nurtjahjo, Perwakilan Golongan Di Indonesia, Pusat Studi Hukum Tata Negara UI, Jakarta,
2002, h.47
56
negara mempunyai kehendak sendiri terlepas dari kehendak
(democracy).101
3 cara:
Kemerdekaan Indonesia).103
UUD 1945.
57
I, dan DPR. Dan setelah itu akhirnya terpilihlah anggota
1945
58
Setelah itu terjadilah Pemilihan Umum tahun 1999 yang
anggota DPRD, DPR dan anggota MPR baru. Dan pada Sidang
108
Harun Al Rasyid, Pengisian Jabatan Presiden, PT Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1999, h.141
109
Indonesia, Perubahan I Undang-Undang Dasar 1945
110
Indonesia, Perubahan II Undang-Undang Dasar 1945
59
Permusyawaratan Rakyat diubah menjadi kedaulatan ada
111
Bertrand Russel, Sejarah Filsafat Barat, Dan Kaitannya Dengan Kondisi Sosio Politik Dari Zaman
Kuno Hingga Sekarang, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002, h. 912
112
Jimly Asshiddiqie, Op.Cit, h.70
60
Dengan demikian sebagai Konstitusi yang baik
Undang-Undang Dasar.
61
sebelum diadakan Perubahan Undang-Undang Dasar 1945.
wewenang MPR dicantumkan dalam UUD 1945 dan juga TAP MPR.
MPR, DPR, DPD dan DPRD baru dijelaskan tugas dan wewenang
MPR.
UUD 1945 ada didalam pasal 3 dan pasal 6 UUD 1945 serta
sebagai berikut:
62
3. memilih (dan mengangkat) presiden dan wakil
Presiden.113
yang lebih baik dan jika negara dalam keadaan aman. Hal ini
dapat kita lihat dalam pidato dari ketua PPKI Ir. Soekarno
yang mengatakan:
63
Tuan-tuan tentu mengerti, bahwa ini adalah
sekedar Undang-Undang Dasar sementara. Undang-
Undang Dasar kilat, bahwa barangkali boleh
dikatakan pula, inilah revolutie-grondwet. Nanti
kita membuat Undang-Undang Dasar yang lebih
sempurna dan lengkap. Harap diingat benar-benar
oleh tuan-tuan, agar supaya kita ini hari bisa
selesai dengan Undang-Undang Dasar ini. “114
bahwa jika diteliti dalam UUD 1945 maka Undang Undang Dasar
kita lihat bahwa wewenang MPR tidak hanya itu saja. Dalam
64
4. Meminta pertanggungjawaban dari Presiden/ Mandataris
Dasar.
oleh anggota.
65
merupakan Great Authority,117 atau dapat diartikan sebagai
negaranya.
117
AS Hornby, Advanced Learner’s Dictionary Of Current English, London: Oxford University
Press,1987, h. 654.
118
Hal ini dapat dilihat dari Risalah Sidang MPR RI pada tahun 2001.
66
3.2.1. Tugas MPR Sesudah Amandemen UUD 1945
UUD 1945).
UUD 1945).
67
karena jika telah dipilih Presiden dan Wakil Presiden dalam
68
putusan pada sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun
dilakukan.120
119
Indonesia, Perubahan Keempat UUD 1945
120
WJS. Poerwadrminta, Op.Cit, h.1094
69
dalam masa jabatannya menurut UUD (Pasal 3 ayat 3
Keempat).121
121
Jimly Asshiddiqie, Struktur Ketatanegaraan Indonesia Setelah Perubahan Keempat UUD Tahun
1945, disampaikan dalam Simposium Nasional yang diadakan oleh BPHN dan DEPKEH HAM , Bali, Juli
2003, h.9
70
dan kekuasaan (untuk melakukan sesuatu)122. MPR apabila
71
Permusyawaratan Rakyat adalah lembaga Negara yang lebih
123
tinggi dari lembaga Negara yang lain.
123
Penjelasan di depan PAH II MPR, mengenai Peninjauan Kembali Status Hukum Ketetapan MPRS dan
MPR RI, 13 April 2003
124
www.cetro.or.id, diakses pada tanggal 7 Agustus 2003.
125
Penulis menulis karya ini dari bulan November 2002, dan selama itu undang-undang susunan dan
kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD masih dalam proses RUU, dan baru disahkan pada bulan Juli
2003, sampai saat ini penulis tidak dapat mengetahui nomor undang-undang tersebut.
72
undang tersebut telah diatur mengenai tugas dan wewenang
126
Indonesia, undang-undang tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD.
73
mengandung kewajiban yang harus dilaksanakan. Sedangkan
74
harus dilaksanakan dan tidak ada pilihan yang harus
upacara belaka.
etik MPR.
75
2. memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan
puluh hari.
hari.
76
Presiden dan Wakil Presiden pengganti. Karena untuk
wewenang.
struktur Ketatanegaraan
77
Ketatanegaraan RI, didalam skema ini kedudukan lembaga
hal ini berubah, bisa saja lembaga negara ada yang tidak
sejajar kedudukannya.
127
http://www.dpr.go.id/humas/uuparpol.htm, akses tanggal 6 Agustus 2003
128
http://www.dpr.go.id/humas/uupemilu.htm, akses tanggal 6 Agustus 2003
129
Jimly Asshiddiqie, Op.cit. h.9
78
dalam MPR menambah kuat sistem tersebut. Walaupun didunia
130
hanya dikenal sistem 1 kamar dan 2 kamar , maka Indonesia
Trikameral131. (Lampiran 1)
rakyat.
130
Doto Mulyono, Kekuasaan MPR Tidak Mutlak, Erlangga, Jakarta, 1985, h.35
131
Jimly Asshiddiqie, Ibid. h.9
79
lembaga MPR. Karena selain masih mempunyai tugas
tersendiri.
kekuasaan legislatif.
dalam Negara.
1945.
80
1. MPR sebagai pemegang kedaulatan rakyat dan berperan
Dasar 1945 :
2 UUD 1945.
81
4. BPK masih tetap sebagai Badan Pemeriksa Keuangan.
negara.
hukum.
132
Dalam Perubahan Ketiga UUD 1945 dalam Bab VIIA pasal 22C dan pasal 22D diatur tentang Dewan
Perwakilan Daerah akan tetatpi pasal 2 UUD 1945 pada Perubahan Ketiga belum berubah masih tetap (1)
Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat, Utusan Golongan dan Utusan
Daerah.
82
BAB IV
wewenang MPR.
83
Perwakilan Rakyat, Badan Pemeriksa Keuangan, Dewan
Article 2 [Sovereignty]
84
(2) The organs through which the people exercise
state power are the National People's Congress
and the local people's congresses at different
levels.
berbunyi:
134
China, Constitution Of China, PSHTN UI
135
Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945
85
Article 57 [Highest Organ of State Power]The
National People's Congress of the People's
Republic of China is the highest organ of state
power. Its permanent body is the Standing
Committee of the National People's Congress.136
Terjemahan bebas: Kongres Nasional Rakyat Republik
rakyat China adalah organ tertinggi kekuasaan
negara. Dan Standing Committe adalah badan
permanen dari Kongres Rakyat China.
terdiri:
136
China, Constitution Of China, PSHTN UI
137
JImly Asshiddiqie, Pergumulan, Op.Cit, h.50
86
warga negara minoritas dibuat suatu perwakilan
138
.
138
China, Constitution Of China
139
Abu Bakar Busro, Abu Daud Busro, Hukum Tata Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1984, h.50
87
Sedangkan Di China kekuasaan legislatif dipegang oleh
140
China, article 58 Constitution of China
141
Sri Sumantri, Op.Cit,h.95
88
memberhentikan Presiden dalam masa jabatannya
apabila Presiden/mandataris sungguh-sungguh
melanggar Haluan Negara dan / atau Undang-Undang
Dasar.6. Mengubah undang-Undang Dasar.7.Menetapkan
Peraturan Tata Tertib Majelis. 8.Menetapkan
Pimpinan Majelis yang dipilih dari dan oleh
anggota.9.Mengambil /memberi keputusan terhadap
anggota yang melanggar sumpah / janji anggota.142
1. Mengamandemen konstitusi.
142
Sekretariat Jendral MPR RI, Himpunan Ketetapan MPRS Dan MPR Tahun 1960 S/D 2002, Sekretariat
Jendral MPR RI, 2002, h.685
143
dalam Konstitusinya Cina menggunakan function dan Power dalam menjelaskan tugas dan wewenang
juga fungsinya kana tetapi tidak dijelaskan manakah yang power atau yang function. Dan penulis
mengambil kesimpulan bahwa Power yang dimaksud adalah Great Authority dan hal ini dijelaskan dalam
Kamus Oxford Advance Learner’s Of Current English karangan AS Hornby tahun 1987 Terbitan Oxford
University Press halaman 654, bahwa Power adalah State Having Great Authority and influence in
international affairs.
89
Melaksakan penegakan konstitusi merupakan suatu
Cina.
Presiden.
90
Kewenangan ini menandakan kekuasaan yang besar dari
militer pusat.
Procuratorate.
pelaksanaannya.
melaporkan implementasinya.
91
10. mengubah atau membatalkan keputusan yang tidak
Cina.
kekuasaan negara
92
Tugas dan wewenang ini merupakan suatu aturan yang
Pertimbangan Negara.
144
Hal ini tercantum dalam artikel 63 dari Konstitusi China
93
ke 2,3,4 dan 5 di Majelis Permusyawaratan Rakyat hal-hal
perundang-undangan.
145
Cina, article 64 Constitution Of China
94
dipersamakan dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat di
Presiden.
(unikameral).
95
The chief executive of Venezuela is a president,
who is popularly elected to a six-year term. A
council of ministers assists the president. The
president has the authority to dissolve the
legislature under certain conditions146.
Terjemahan bebas: setelah konstitusi tahun 1999,
Kongres 2 kamar Venezuela yang terdiri atas Senat
dan Dean Perwakilan digantikan oleh sistem 1 kamar
(unikameral) yang mempunyai deputi majelis
nasional sebanyak 165 orang ditahun 2000. Dan
dipilih 5 tahun sekali. Kepala eksekutif
Venezuela adalah presiden yang dipih 6 tahun
sekali. Kabinet adalah dibentuk oleh Presiden.
Presiden mempunyai kewenangan untuk membubarkan
lembaga legislatif dalam keadaan tertentu.
146
Venezuela, Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2003. © 1993-2002
147
Venezuela, article 347 Constitution Of Venezuela
96
dan Wakil Presiden. Sehingga ada 2 lembaga yang mempunyai
kewarganegaraan
Pemilihan Umum.149
148
Venezuela, article 348, 349, 350, Constituton Of Venezuela.
149
Venezuela, article 136, Constitution Of Venezuela
97
Dalam menjalankan fungsinya tersebut Majelis
150
http://www.1upinfo.com/country-guide-study/venezuela/venezuela67.html
151
AS Hornby, Op.Cit, h.350
152
Article 187, Constitution Venezuela
98
Setelah melihat beberapa fungsi maka dapat disimpulkan
340:
153
Article 341, Constitution Venezuela
99
1.6. Persamaan dan Perbedaan MPR dengan Kongres Rakyat
100
a.Merupakan lembaga negara tertinggi yang mempunyai tugas
berbeda.
101
itu terbentuk154. Tetapi semenjak selesai Perang Saudara,
negara lain.155
de Tocqueville bahwa:156
102
negara demokratis yang bisa menolak itu. Telah
mencari cara untuk meningkatkan kekuatan alam dari
mayoritas dengan cara yang konstitusional.
1. House Of Representative.
2. Senate.157
157
Article 1, Section 1, The Constitution Of United States Of America
158
Jimly Asshiddiqie, Op.cit, h. 42-45
103
Dan yang akan diperbandingkan disini adalah sistem parlemen
Indonesia.
1. Fungsi Legislatif.
2. Fungsi Eksekutif.
3. Fungsi Yudikatif.
lembaga.160
159
Ismail Suny, Pembagian Kekuasaan Negara, Aksara Baru, Jakarta, 1985, h.1-4.
160
Burns, Peltason, Cronin, Government By The People, Prentice Hall, New Jersey, 1989, h.23
104
Kekuasaan eksekutif ada di tangan Presiden. Dan kekuasaan
Konstitusi.
ditangan DPR.
adalah:
161
Jimly Asshiddiqie, Konsolidasi Naskah Perubahan Keempat Undang Undang Dasar 1945, h.5.
105
untuk diambil putusan pada Sidang Majelis Permusywaratan
mestinya.
bahwa163:
162
Ibid, h.63
163
Paul Eidelberg, The Philosophy Of The American Constitution, The Free Prees, New York, 1968, h.54
106
Sedangkan Kewenangan yang lain adalah yang diberikan
keuangan eksekutif)
posisinya)
164
Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2003. © 1993-2002
107
Sedangkan tugas tidak dinyatakan secara jelas dalam
adalah:
tahunnya.
108
Paripurna MPR
3.Membuat Undang-Undang Tidak ada ada
4.Mengawasi Pemerintah dalam Tidak ada ada
bentuk persetujuan terhadap
tindakan yang akan dilakukan
oleh pemerintah
5. memberhentikan Presiden ada ada
dan/atau Wakil Presiden dalam
masa jabatannya
6.melantik Wakil Presiden ada Tidak ada
menjadi Presiden apabila
Presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak
dapat melaksanakan
kewajibannya dalam masa
jabatannya
7.memilih Wakil Presiden dari ada ada
dua calon yang diajukan
Presiden apabila terjadi
kekosongan jabatan Wakil
Presiden
8. memilih Presiden dan Wakil ada ada
Presiden apabila keduanya
berhenti secara bersamaan
dalam masa jabatannya
9.menetapkan Peraturan Tata ada ada
Tertib dan kode etik MPR
109
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
DPRD.
110
Umum maka MPR mempunyai suatu kewajiban untuk melantik
111
Majelis Permusyawaratan Rakyat mempunyai kewenangan yang
112
oleh rakyat secara langsung mengakibatkan kewenangan
hukum.
113
akhirnya tetap menjadi kewenangan yang tergantung dengan
165
Jimly Asshiddiqie, Struktur Ketatanegaraan Indonesia Setelah Perubahan Keempat UUD Tahun
1945, disampaikan dalam Simposium Nasional yang diadakan oleh BPHN dan DEPKEH HAM , Bali, Juli
2003, h.9
114
satu kewenangan yang dimiliki oleh lembaga negara di
pembuat undang-undang.
Dasar.
2. Saran
dibuat oleh lembaga negara yang lain walaupun hal itu bisa
115
Kedua benar pendapat para ahli hukum tata negara
116
Permusyawaratan Rakyat menggunakan fasilitas negara yang
DAFTAR PUSTAKA
117
BUKU
118
Carter, April, Otoritas Dan Demokrasi, Jakarta: CV
Rajawali,1985
119
Huntington, Samuel, Benturan Antara Peradaban Dan Masa
Depan Politik Dunia, Yogyakarta: CV Qalam
Yogyakarta, 2003
120
Nurtjahjo, Hendra, Perwakilan Golongan Di Indonesia,
Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara UI2002.
121
Samsul Wahidin, MPR Dari Masa Kemasa, Jakarta: Bina Aksara,
1986
122
_____________,Prosedur Dan Sistem Perubahan Konstitusi,
Cet.4, Alumni, Bandung, 1987, h.133-134
123
Yamin, Muhammad, Proklamasi Dan Konstitusi Republik
Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
124
MAKALAH
SUMBER INTERNET
ChinaConstitutionhttp://www.oefre.unibe.ch/law/icl/ch00000.
html diakses tgl 30 Juli 2003, jam 13.26
125
National People’s Congres Data as of July
1987http://www.1upinfo.com/country-guide-
study/china/china294.html diakses pada tanggal 30
Juli 2003.
126