You are on page 1of 721

By : M.

Tasar Karimuddin
From : S. N. Dubey

Teori asal- usul negara terbagi atas dua bagian:


1. Teori yang bersifat ketuhanan
2. Teori yang didasari oleh kekuatan

a.) Teori yang bersifat ketuhanan merupakan teori tertua dari asal- usul kenegaraan. Teori ini
menjadi kepercayaan sebagian besar komunitas seperti, Mesir, Babilonia, India, Yahudi dan
Masyarakat pertengahan negara Eropa.
Merujuk pada perjanjian terdahulu bahwa Tuhan adalah sumber kekuatan dari negara. Bangsa
Yahudi percaya bahwa Tuhanlah yang menetapkan seorang raja, ia diturunkan untuk memimpin
sekaligus memberantas peraturan- peraturan dhalim.
Kaum Yahudi yakin bahwa raja merupakan wakilnya Tuhan dan ia diamanatkan tanggung jawab
yang harus dilaksanakan.

Di India teori ini berlaku dan dipercaya dalam kisah Mahabhrata dimana dunia telah menjadi
negara berbentuk anarki, dimasa itu masyarakat India memohon kepada Tuhan mereka untuk
diturunkan seorang pemimpin.
Mereka berdo’a wahai Tuhan kami, sungguh kami akan binasa bila negara ini tidak terlahir
seorang pemimpin, turunkanlah kepada kami seorang pemimpin, dimana ia bisa membawa kami
tenang dalam ibadah, dan melindungi kami dari kedhaliman. Maka Tuhan menurunkan Manu
sebagai pemimpin mereka.

Akan tetapi sebagian besar perjanjian yang berhasil diatas ditemukan didalam tulisan bapak
gereja pertama. St. Paul menyatakan: serahkanlah jiwa untuk tunduk kepada yang memiliki
kekuatan tak tertandingi, tidak ada kekuatan yang tinggi kecuali Tuhan: dimana segala kekuatan
bersumber dariNYA.

Dari teori diataslah timbul keyakinan bahwa siapapun yang menentang kekuatan raja, maka dia
telah melawan peraturan Tuhan, dan mereka pembangkang akan menerima kutukan atas
perlawanannya.

Pendeta Kristen percaya bahwa manusia pada dasarnya tidak berdosa, dimasa ini negara tidak
diperlukan. Akan tetapi tatkala manusia kehilangan dasarnya, maka negara dibutuhkan untuk
mencegah hal- hal yang fatal.
Jadi menurut teori ini Tuhanlah yang menciptakan negara, maka negara merupakan kekuatan
bersifat ketuhanan yakni untuk memperbaiki kejahatan manusia.

Ada beberapa pendapat yang menguatkan teori diatas:

Martin Luther berpendapat bahwa pangeran diseluruh dunia ini merupakan Tuhan.

Sir Robert Filmer dalam Patriarchanya tertulis: Adam adalah raja pertama didunia ini, maka raja
selanjutnya dianggap sebagai ahli warisnya.
King James I mengatakan bahwa raja negara adalah sebagian besar orang yang mulia didunia ini.
Raja bukan saja utusan Tuhan yang mana diberikan tahta, akan tetapi karna dekatnya dirinya
dengan Tuhan mereka juga diaggap sebagai Tuhan.

b.) Teori yang didasari oleh kekuatan.

Menurut teori ini negara muncul terbentuk dari salah satu akibat penaklukan kaum lemah oleh
kaum kuat. Teori ini berbasis dalam dasar pikiran psikologis dimana sifat manusia itu agresip.
Sifat ini membawa manusia meronta terus- menerus untuk meraih kekuasaan; dan dari sifat ini
pula mendorong kaum kuat untuk menjajah kaum lemah.
Sifat dasar agresip inilah membawa naluri manusia bangkit dan membentuk institusi negara, oleh
karena itu kekuatan kekuatan adalah dasarnya negara. Jean bodin, D. hume, Oppenheimer dan
Jenks merupakan ahli Filsafat dimasa modern dimana mereka memegang dan menyokong teori
ini.

Intisari dari teori ini adalah’’ perang untuk menjadi raja ‘’ ditahun 1080 Pope Gregory VII
menulis: barangsiapa yang tidak mengetahui bahwa raja- raja atau pemimpin- pemimpin mereka
yang membawa mereka dari permulaan, dimana para pemimpin tersebut buta dari mengenal
tuhan, dan berpura- pura, buta yang disebabkan oleh ketamakan dan kesombongan yang tak
tertahankan, bisa dianggap menjaga harga diri, kekerasan , kepercayaan yang jelek,
pembunuhan , dan dekat dengan segala bentuk kejahatan, menjadi penghasut bersama para
pemimpinnya menuju jalan iblis.

Pada abad 18. D. Hume mengungkapkan pandangan yang serupa, dia mengatakan, apakah
mungkin kekuasaan pertama seseorang terhadap orang banyak selama perang dinegara tersebut
masih berlaku, dimana keunggulan keberanian dan mengetahui kejeniusan dirinya sendiri
sebagian besar nampak. Tatkala konser kebulatan hati sebagian besar merupakan syarat dan
dimana kekacauan harta benda merusak dengan pantas sebagian besar perasaan, secara terus-
menerus menjadi kebiasaan dimana kebiadaban diantara manusia membiasakan masyarakat
kepada ketundukan.

Disisi lain ide Leacock tentang teori ini: pengertian menurut histori bahwa pemerintahan muncul
dari agresip manusia, dimana permulaan negara ditemukan dalam perebutan dan perbudakan dari
manusia sendiri, dalam perebutan hati dan penaklukan kaum lemah dimana dilakukan layaknya
kampanye, pencarian yang diperoleh tidak jauh dari dominasi dirinya dalam kekuatan fisik.
Dari inilah pertumbuhan manusia yang agresip menuju kerajaan dan dari kerajaan sampai kepada
kekaisaran merupakan suatu proses yang lama.

E. Jenks menjelaskan dengan baik teori ini, dia mengatakan: secara histori. Tidak ada bukti
pengabaian kesulitan didalamnya dimana semua komunitas dari perpolitikan modern menerima
adanya suatu kesuksesan dari peperangan.
Ide- ide umum terhadap dasar negara berdasarkan teori ini sebagai berikut:
1. ketika populasi bertambah, maka tekanan harta untuk hidup juga bertambah. Sebab ini
mengiring manusia untuk berjuang diantara bermacam bangsa untuk mengkontrol wilayah dan
kekayaan lainnya untuk kehidupan.
2. secara berangsur- angsur peperangan menjadi sebuah seni, dan pelajaran bagi pejuang, mereka
muncul menjadi spesialis dalam kesenian. Negara muncul hidup tatkala penguasa dan pejuang-
pejuangnya bersatu membentuk kekuasaan atas suatu wilayah.

3. setelah penguasa tersebut berhasil mendirikan kekusaan diatas kaumnya, maka sifat agresip
untuk berperang atau menguasai negara tetangga menjadi kebiasaan dengan alasan untuk
memperluas negara.
Ide- ide diatas merupakan gambaran mengenai suku kerajaan yang tidak bisa dipungkiri seperti;
Inggris, Skandinavia, Rusia, dan beberapa negara bagian Eropa.

Oppenheimer menberi enam tingkat gambaran atas dasar timbulnya negara:


1. Negara terlahir oleh peperangan, pembunuhan dan perampasan yang terus- menerus. Penakluk
membunuh semua kaum lelaki dan sebagai bukti penaklukan mereka membawa anak- anak dan
wanita Sebagai barang rampasan.

2.penyerahan diri kaum lemah terhadap kaum kuat, dimana mereka tidak berdaya untuk
melawan. Para penakluk berhenti membunuh, maka gantinya mereka dijadikan budak.

3penakluk dan yang tertakluk bergabung bekerja sama guna meraih keuntungan yang baik.

4.perpaduan lebih lanjut dari penjajah dan yang dijajah. Mereka bukan saja mempelajari untuk
hidup bersama, akan tetapi juga bersatu untuk menguasai daerah lainnya.

5.mereka menemukan dasar perlengkapan administratip untuk menyudahi perselisihan dibagian


dalam.

6.para pemimpin dan sekelompok pemenang menjadi raja, dimana asisten militernya menjadi
penasehat, dan raja beserta adviser mulai berkuasa, sehingga diselenggarakan hukum atau
undang- undang terhadap warganegaranya.

Semoga bermanfaat!!

Diposkan oleh M.Tasar blog.spot di 3:28 AM

Teori negara : negara, kekuasaan, dan ideologi

Penulis: Budiman, Arief


Subyek: Politik - Negara
Metadata: 08225/06; 23/06/2006; Teori negara : negara, kekuasaan, dan ideologi; Budiman,
Arief; Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2002; x, 134 hal.; 320.1; (009)m; Politik - Negara
Lokasi Koleksi:
Perpustakaan Freedom
Hubungi Kontak Kami: perpustakaan_freedom

egara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer,
ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut.

Syarat-syarat sebuah negara :


1. memiliki wilayah
2. ada penduduk
3. ada kedaulatan
4. Mendapat pengakuan Negara lain

Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah
tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain
keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada. Hal lain
adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada.
Keberadaan negara

Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum, adalah untuk memudahkan anggotanya
(rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya. Keinginan bersama ini dirumuskan dalam
suatu dokumen yang disebut sebagai Konstitusi, termasuk didalamnya nilai-nilai yang dijunjung
tinggi oleh rakyat sebagai anggota negara. Sebagai dokumen yang mencantumkan cita-cita
bersama, maksud didirikannya negara Konstitusi merupakan dokumen hukum tertinggi pada
suatu negara. Karenanya dia juga mengatur bagaimana negara dikelola. Konstitusi di Indonesia
disebut sebagai Undang-Undang Dasar.

Dalam bentuk modern negara terkait erat dengan keinginan rakyat untuk mencapai kesejahteraan
bersama dengan cara-cara yang demokratis. Bentuk paling kongkrit pertemuan negara dengan
rakyat adalah pelayanan publik, yakni pelayanan yang diberikan negara pada rakyat. Terutama
sesungguhnya adalah bagaimana negara memberi pelayanan kepada rakyat secara keseluruhan,
fungsi pelayanan paling dasar adalah pemberian rasa aman. Negara menjalankan fungsi
pelayanan keamanan bagi seluruh rakyat bila semua rakyat merasa bahwa tidak ada ancaman
dalam kehidupannya. Dalam perkembangannya banyak negara memiliki kerajang layanan yang
berbeda bagi warganya.

Berbagai keputusan harus dilakukan untuk mengikat seluruh warga negara, atau hukum, baik
yang merupakan penjabaran atas hal-hal yang tidak jelas dalam Konstitusi maupun untuk
menyesuaikan terhadap perkembangan zaman atau keinginan masyarakat, semua kebijakan ini
tercantum dalam suatu Undang-Undang. Pengambilan keputusan dalam proses pembentukan
Undang-Undang haruslah dilakukan secara demokratis, yakni menghormati hak tiap orang untuk
terlibat dalam pembuatan keputusan yang akan mengikat mereka itu. Seperti juga dalam
organisasi biasa, akan ada orang yang mengurusi kepentingan rakyat banyak. Dalam suatu
negara modern, orang-orang yang mengurusi kehidupan rakyat banyak ini dipilih secara
demokratis pula.
Pengertian Negara menurut para ahli
Prof. Farid S.
Negara adalah Suatu wilayah merdeka yang mendapat pengakuan negara lain serta memiliki
kedaulatan.
Georg Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di
wilayah tertentu.
Georg Wilhelm Friedrich Hegel
Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan
individual dan kemerdekaan universal
Roelof Krannenburg
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsanya
sendiri.
Roger H. Soltau
Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas
nama masyarakat.
Prof. R. Djokosoetono
Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu
pemerintahan yang sama.
Prof. Mr. Soenarko
Negara ialah organisasi manyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana kekuasaan negara
berlaku sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan.
Aristoteles
Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga pada akhirnya
dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama.
Asal Mula Terjadinya Negara Berdasarkan fakta sejarah
Pendudukan (Occupatie)

Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai, kemudian diduduki
dan dikuasai.Misalnya,Liberia yang diduduki budak-budak Negro yang dimerdekakan tahun
1847.
Peleburan (Fusi)

Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami suatu wilayah mengadakan perjanjian
untuk saling melebur atau bersatu menjadi Negara yang baru.Misalnya terbentuknya Federasi
Jerman tahun 1871.
Penyerahan (Cessie)

Hal ini terjadi Ketika suatu Wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan suatu perjanjian
tertentu.Misalnya,Wilayah Sleeswijk pada Perang Dunia I diserahkan oleh Austria kepada
Prusia,(Jerman).
Penaikan (Accesie)

Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan Lumpur Sungai atau dari dasar
Laut (Delta).Kemudian di wilayah tersebut dihuni oleh sekelompok orang sehingga terbentuklah
Negara.Misalnya,wilayah negara Mesir yang terbentuk dari Delta Sungai Nil.
Pengumuman (Proklamasi)
Hal ini terjadi karena suatu daerah yang pernah menjadi daerah jajahan ditinggalkan begitu saja.
Sehingga penduduk daerah tersebut bisa mengumumkan kemerdekaannya. Contahnya, Indonesia
yang pernah di tinggalkan Jepang karena pada saat itu jepang dibom oleh Amerika di daerah
Hiroshima dan Nagasaki. ==

Pengertian Negara Secara Umum

Secara umum Negara di artikan sebagai organisasi tertinggi di antara suatu kelompok masyarakat
yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup di dalam daerah tertentu yang mempunyai
pemerintah yang berdaulat.

Fungsi dan Unsur Negara

1. Fungsi Negara

Negara adalah sekumpulan masyarakat dengan berbagai keragamannya, yang hidup dalam suatu
wilayah yang diatur secara konstitusional untuk mewujudkan kepentingan bersama.
Fungsi negara secara garis besar sebagai berikut:
Melaksanakan ketertiban, maknanya Negara mengatur ketertiban masyarakat supaya tercipta
kondisi yang stabil juga mencegah bentrokan-bentrokan yang terjadi dalam masyarakat. Dengan
tercipta ketertiban segala kegiatan yang akan dilakukan oleh warga negara dapat dilaksanakan

Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya, maknanya negara berupaya agar


masyarakat dapat hidup dan sejahtera, terutama dibidang ekonomi dan sosial masyarakat

Fungsi Pertahanan, maknanya Negara berfungsi mempertahankan kelangsungan hidup suatu


bangsa dari setiap ancaman dan gangguan yang timbul dari dalam maupun datang dari luar
negeri. Ancaman dan gangguan tersebut mungkin berupa serangan (Invasi) dari luar negeri
maupun golongan-golongan dari dalam negeri yang ingin memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa

Menegakkan keadilan, maknanya negara berfungsi menegakkan keadilan bagi seluruh warganya
meliputi seluruh aspek kehidupan (idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam). Upaya
yang dilakukan antara lain menegakkan hukum melalui badan-badan peradilan.

2. Unsur Negara
Suatu negara dinyatakan syah berdiri sebagai suatu negara yang berdaulat, jika memenuhi
minimal 4 unsur, yaitu:
Rakyat. Dalam suatu negara mutlak harus ada rakyatnya. Yaitu sekumpulan manusia yang
dipersatukan oleh suatu perasaan dan bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.
Rakyat merupakan unsur yang utama berdirinya suatu negara, karena rakyatlah yang pertamakali
memiliki kehendak untuk mendirikan negara, melindunginya serta mempertahankan
kelangsungan berdirinya negara.
Wilayah. Wilayah dalam suatu negara adalah tempat bagi rakyat untuk menjalani kehidupannya.
Bagi pemerintah merupakan tempat untuk mengatur dan menjalankan pemerintahan.
Wilayah suatu negara terdiri dari wilayah darat, laut, udara dan dasar laut dan tanah dibawahnya.
Pemerintahan yang berdaulat. Pemerintahan dalam arti luas yaitu seluruh lembaga negara yang
terdiri dari lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Pemerintahan dalam arti sempit yaitu
kekuasaan eksekutif yang terdiri dari presiden, wakil presiden dan menteri-menteri. Pemerintah
yang berdaulat yaitu pemerintah yang syah yang diberi wewenang oleh rakyat sebagai pemegang
kedaulatan berdasarkan undang-undang.

Pengakuan dari negara lain. Suatu negara syah berdiri manakala ada pengakuan dari negara lain,
baik secara de facto maupun secara de yure. Pengakuan secara nyata (de facto) memang telah
berdiri, mendapat banyak dukungan dari negara internasional. Pengakuan secara de yure
maknanya secara hukum international telah memenuhi syarat untuk berdiri sebuah negara.
Misalnya Negara Republik Indonesia secara defacto telah berdiri sejak tanggal 17 Agustus 1945,
sedangkan secara de yure berdiri sejak taggal 18 Agustus 1945.

Arti Definisi/Pengertian Negara Dan Fungsi Negara - Pendidikan


Kewarganegaraan PKn
Fri, 01/08/2008 - 1:06am — godam64

Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat
pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan keamanan, dan lain
sebagainya. Di dalam suatu negara minimal terdapat unsur-unsur negara seperti rakyat, wilayah,
pemerintah yang berdaulat serta pengakuan dari negara lain.

Pengertian Negara Berdasarkan Pendapat Para Ahli :


- Roger F. Soltau : Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan
persoalan bersama atas nama masyarakat.
- Georg Jellinek : Negara merupakan organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah
berdiam di suatu wilayah tertentu.
- Prof. R. Djokosoetono : Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang
berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.

Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berbentuk republik yang telah diakui oleh dunia
internasional dengan memiliki ratusan juta rakyat, wilayah darat, laut dan udara yang luas serta
terdapat organisasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang berkuasa.
Negara merupakan suatu organisasi dari rakyat negara tersebut untuk mencapai tujuan bersama
dalam sebuah konstitusi yang dijunjung tinggi oleh warga negara tersebut. Indonesia memiliki
Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi cita-cita bangsa secara bersama-sama.

Fungsi-Fungsi Negara :

1. Mensejahterakan serta memakmurkan rakyat


Negara yang sukses dan maju adalah negara yang bisa membuat masyarakat bahagia secara
umum dari sisi ekonomi dan sosial kemasyarakatan.

2. Melaksanakan ketertiban
Untuk menciptakan suasana dan lingkungan yang kondusif dan damani diperlukan pemeliharaan
ketertiban umum yang didukung penuh oleh masyarakat.

3. Pertahanan dan keamanan


Negara harus bisa memberi rasa aman serta menjaga dari segala macam gangguan dan ancaman
yang datang dari dalam maupun dari luar.

4. Menegakkan keadilan
Negara membentuk lembaga-lembaga peradilan sebagai tempat warganya meminta keadilan di
segala bidang kehidupan.

http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-negara-dan-fungsi-negara-pendidikan-kewarganegaraan-
pkn

Arti Definisi Atau Pengertian Negara Dan Fungsi Negara – Pendidikan


Kewarganegaraan PKn
February 22nd, 2010 • Related • Filed Under

Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat
pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan keamanan, dan lain
sebagainya. Di dalam suatu negara minimal terdapat unsur-unsur negara seperti rakyat, wilayah,
pemerintah yang berdaulat serta pengakuan dari negara lain.
Pengertian Negara Berdasarkan Pendapat Para Ahli :
- Roger F. Soltau : Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan
persoalan bersama atas nama masyarakat.
- Georg Jellinek : Negara merupakan organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah
berdiam di suatu wilayah tertentu.
- Prof. R. Djokosoetono : Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang
berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berbentuk republik yang telah diakui oleh dunia
internasional dengan memiliki ratusan juta rakyat, wilayah darat, laut dan udara yang luas serta
terdapat organisasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang berkuasa.
Negara merupakan suatu organisasi dari rakyat negara tersebut untuk mencapai tujuan bersama
dalam sebuah konstitusi yang dijunjung tinggi oleh warga negara tersebut. Indonesia memiliki
Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi cita-cita bangsa secara bersama-sama.
Fungsi-Fungsi Negara :
1. Mensejahterakan serta memakmurkan rakyat
Negara yang sukses dan maju adalah negara yang bisa membuat masyarakat bahagia secara
umum dari sisi ekonomi dan sosial kemasyarakatan.
2. Melaksanakan ketertiban
Untuk menciptakan suasana dan lingkungan yang kondusif dan damani diperlukan pemeliharaan
ketertiban umum yang didukung penuh oleh masyarakat.
3. Pertahanan dan keamanan
Negara harus bisa memberi rasa aman serta menjaga dari segala macam gangguan dan ancaman
yang datang dari dalam maupun dari luar.
4. Menegakkan keadilan
Negara membentuk lembaga-lembaga peradilan sebagai tempat warganya meminta keadilan di
segala bidang kehidupan.

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/arti-definisi-atau-pengertian-negara-dan-fungsi-negara-
pendidikan-kewarganegaraan-pkn-2/

Sifat hakekat negara mencakup beberapa hal antara lain:



Sifat Memaksa

Negara
memiliki
sifat
memaksa
yang
berarti
bahwa
negara
mempun
yi
kekuasaa
n untuk
memakai
kekerasa
an fisik
secara
legal.
Untuk
melaksan
akan
sifat ini
negara
dilengka
pi
dengan
alat-alat
negara
seperti
politik
dan
tentara

Sifat
Monopoli
Sifat ini
berarti
bahwa
negara
memiliki
monopoli
dalam
menetap
kan
tujuan
bersamaa
n
masyarak
at. Untuk
mencapai
tujuan ini
negara
dapat
melarang
suatu
organisas
i politik
tertentu
berkemb
ang.
Contoh
DI/TII,
PKI

Sifat
Mencaku
p Semua
Seluruh
peraturan
perundan
g-
undanga
n yang
dibuat
negara
berlaku
untuk
semua
orang
tanpa
kecuali.
Hal ini
berarti
semua
orang
termasuk
penyelen
ggara
negara
harus
patuh
dan
tunduk
pada
peraturan
perundan
gan yang
berlaku
3.Asal
Mula
Terjadi
nya
Negara
Ada tiga
pendekat
an dalam
mempela
jari asal
mula
terjadiny
a negara:
a.
Pendekat
an primer
dan
sekunder
Terjadiny
a negara
secara
primer
Menurut
George
Jellinek,
terjadiny
a negara
ada 4
tahapan
(fase),
yaitu:
1. Fase
Genootsc
haft
(persekut
uan
masyarak
at)
Awalnya
berupa
sebuah
keluarga,
kemudia
n
berkemb
ang
menjadi
kelompo
k-
kelompo
k
masyarak
at
persekut
uan.
Untuk
menguru
s
kepentin
gan
bersama
dipilihlah
seorang
Pemimpi
n primus
interpare
s”
(Orang
yang
terkemuk
a di
antara
yang
sama).
Dia
memega
ng
kekuasaa
n
menurut
adat
isitadat.
2.Fase
Rijk
(kerajaan
)
Kepala
suku
sebagai
primus
interpare
s
kemudia
n
melakuk
an
perluasan
kekuasaa
n dengan
cakupan
wilayah
yang
lebih
luas
dengan
cara
menaklu
kan
suku-
suku lain
dan
memban
gun
kekuatan
untuk
mempert
ahankan
kekuasaa
nnya.
Berkat
kekuasaa
nnya itu
seorang
primus
interpare
s lama-
kelamaan
berubah
menjadi
rasa yang
berwiba
wa.
3.Fase
Staat
(negara)
Pada
awalnya
negara
diperinta
h oleh
raja yang
sewenan
g-
wenang
(absolute
) dan
pemerint
ahan
disentral
kan di
pusat.
Rakyat
dipaksa
untuk
mematuh
i
kehendak
dan
perintah
raja.
Hanya
ada satu
identitas
kebangsa
an. Fase
ini
dinamak
an fase
nasional.
4. Fase
Demoncr
atische
Natie
(negara
demokras
i)
Negara
demokra
si
terbentuk
atas
dasar
kesadara
n akan
adanya
kedaulata
n rakyat.
Negara
demokra
si lahir
sebagai
reaksi
terhadap
kekerasa
n raja
yang
sewenan
g-
wenang.
Rakyat
mengingi
nkan
pemerint
ahan
dikendali
kan oleh
rakyat
sendiri.
Kepala
negara
harus
dipilih
oleh
rakyat
sendiri
dan
tunduk
pada
kehendak
rakyat
(kedaulat
an
rakyat).
Fase
seperti
ini
dinamak
an
negara
demokra
si.
Terjadiny
a negara
secara
sekunder
Terjadin
ya
negara
secara
sekunder
tidak
membica
rakan
bagaima
na
negara
pertama
kali lahir,
namun
membica
rakan
lahirnya
negara
baru
yang
dihubung
kan
dengan
negara
yang
sudah
ada
sebelumn
ya.
Negara
baru
yang
muncul
biasanya
akan
mendapa
tkan
reaksi
dari
negara
lama
yang
sudah
ada.
Reaksi
tersebut
berupa
pengakua
n dari
negara
lain.
Macam-
macam
pengakua
n
negara :
1.
Pengakua
n de
facto,
Adalah
pengakua
n
menurut
kenyataa
n bahwa
di
wilayah
itu telah
berdiri
suatu
negara.
Pengaku
an ini
bersifat
sementar
a karena
masih
diperluka
n adanya
penelitia
n
mengena
i
prosedur
terjadiny
a negara
tersebut.
Apabila
berdasar
kan
penelitia
n negara
tersebut
berdiri
dengan
prosedur
yang
benar/
sah,
maka
dapat
ditingkat
kan
menjadi
pengakua
n secara
yuridis.
2.
Pengakua
n de jure
Adalah
pengakua
n secara
hukum
lnternasi
onal
terhadap
negara
yang
baru
berdirii,
pengakua
n ini
merupak
an
pengakua
n yang
seluas-
luasnya
dan
bersifat
tetap.
Pengaku
an de
jure
biasanya
diberikan
kepada
negara
baru
yang
sistem
pemerint
ahannya
sudah
berjalan
relatif
stabil.
b.
Pendeka
tan
Faktual
Pendekat
an ini
didasarka
n pada
kenyataa
n yang
terjadi
yang
diungkap
kan
dalam
sejarah
terjadiny
a negara
tertentu.

Pendudu
kan
(Occupati
e)
Suatu
wilayah
yang tak
bertuan
(belum
dikuasai)
kemudia
n
diduduki
atas
dikuasai
oleh
kelompo
k tertentu
dan
kemudia
n
dijadikan
sebuah
negara.
Contoh:
Liberia,
yang
didiami
oleh
budak-
budak
negro
kemudia
n
menjadi
negara
merdeka
pada
1847

Pelebura
n (Fusi)
Dua
negara
atau
lebih
melebark
an diri
menjadi
satu
negara
baru.
Contoh;
Negara
Federasi
Jerman,
yang
merupak
an
penggab
ungan
dari
Jerman
Barat
dan
Jerman
Timur.

Penyerah
an
(Cessie)
Suatu
wilayah
negara
diserahka
n kepada
negara
lain
berdasar
kan
perjanjia
n
tertentu.
Contoh:
wilayah
Sleeswij
k yang
mulanya
di bawah
kekuasaa
n
Austria,
kemudia
n
diserahka
n pada
Jerman
karena
berdasar
kan
perjanjia
n bahwa
negara
yang
kalah
yang
perang
harus
menyera
hkan
negara
yang
dikuasain
ya
kepada
negara
yang
menang
perang.
(Austria
pada PD
I kalah
dengan
Jerman).

Penaikan
(Acessie)
Suatu
wilayah
terbentuk
karena
adanya
penaikan
lumpur
sungai
atau
akibat
delta
yang
lama
kelamaan
dihuni
oleh
kelompo
k
manusia
dan
akhirnya
terbentuk
negara.
Contoh:
negara
Mesir
terjadi
karena
adanya
delta
sungai
Nil

Pencaplo
kan
(Anexatie
)
Suatu
negara
berdiri
dengan
mencapl
ok/meng
uasai
suatu
wilayah
yang
negara
lain.
Contoh:
Israel
yang
berdiri
dengan
menguas
ai
sebagai
wilayah
Palestina
, Suriah,
Yordania
dan
Mesir

Pernyataa
n
Merdeka
(Proclam
ation)
Suatu
wiayah
yang
mulanya
dikuasai
(dijajah)
negara
lain
kemudia
n
berjuang
untuk
melepask
an diri
dan
berhasil
menyata
kan
kemerde
kaannya.
Contoh:
Indonesi
a yang
berdiri
dengan
menyata
kan
kemerde
kaan dari
Belanda

Pembent
ukan
Baru
(Innovati
on)
Suatu
negara
pecah
atau
membub
arkan
diri yang
kemudia
n berdiri
negara
baru..
Contoh:
Serbia,
Kroasia,
yang
berdiri
setelah
bubarnya
negara
Yugoslav
ia.

Pemisaha
n
(Sparatic
e)
Suatu
bagian
wilayah
negara
memisah
kan diri
dari
negara
yang
menguas
ainya
dan
menyata
kan
berdiri
sendiri.
Contoh:
Timor
Leste
yang
memisah
kan dari
negara
Indonesi
a.
c.
Pendekat
an
Teoritis
Pada
pendekat
an ini
para ahli
mencoba
mengung
kap asal
mula
terjadiny
a negara
berdasar
kan ide-
ide atau
pangan
yang
rasional,
antara
lain:

Teori
Ketuhana
n
(Theokra
si)
Teori ini
berangga
pan
bahwa
alam
semesta
adalah
ciptaan
Tuhan,
termasuk
terbentuk
nya suatu
negara
tidak
lepas
dari
kehendak
dan
kuasa
Tuhan.
Menurut
Julius
Stahl,
negara
tumbuh
bukan
karena
kekuatan
manusia
tetapi
karena
kehendak
Tuhan.
Negara
yang
menganu
t teori ini
biasanya
dalam
konstitus
inya
dicantum
keyakina
n “By the
grace of
God”
(dengan
rahmat
Tuhan).

Teori
Perjanjia
n
Masyarak
at (Du
Contract
Social)
Negara
terbentuk
dari hasil
kesepaka
tan di
antara
manusia
yang
mendam
bakan
kehidupa
n
bersama
yang
tertib dan
teratur,
Perjanjia
n untuk
membent
uk
negara
dilakuka
n dalam
2
tahapan :
1.Pactum
Unionis,
adalah
perjanjia
n antar
individu
untuk
membent
uk
negara.
2.Pactum
Subjectio
nis,
adalah
perjanjia
n antara
individu
pembent
uk
negara
dengan
penguasa
(Pemerin
tah)
Dalam
Pactum
Subjectio
nis inilah
para ahli
berbeda
pandanga
n tentang
bentuk
pemerint
ahan
yang
ideal,
antara
lain :
a.
Thomas
Hobbes
Bentuk
pemenint
ahan
yang
ideal
adalah
Monarkh
i
absolute,
alasanny
a karena
rakyat
telah
menyera
hkan
seluruh
hal-
halnya
kepada
raja dan
tidak
dapat
ditarik
kembali.
b. John
Locke
Bentuk
pemerint
ahan
yang
ideal
adalah
Monarkh
i
Konstitus
ional
alasanny
a tidak
semua
hak
warga
negara
diserahka
n pada
rasa.
Namun
hak
warga
negara
harus
dijamin
dalam
Undang-
Undang
Dasar.
c.
J.J.Rosse
au
Bentuk
pemerint
ahan
yang
ideal
adalah
Democra
tie
(kedaulat
an
rakyat),
alasanny
a raja
hanyalah
mandatar
is rakyat,
ia
diangkat
dan
diberhent
ikan oleh
kekuasaa
n rakyat
dan ia
harus
tunduk
pada
kemauan
rakyat.

Teori
Kekuasaa
n
Negara
terbentuk
atas
dasar
kekuasaa
n, dan
kekuasaa
n adalah
ciptaan
mereka
yang
paling
kuat.
Karl
Marx,
negara
terbentuk
untuk
mengabd
i dan
melindun
gi
kepentin
gan kelas
yang
berkuasa
L.
Duguit,
seseoran
g karena
kelebiha
nnya
(fisik,
ekonomi,
kecerdas
an
maupun
agama)
dapat
memaksa
kan
kehendak
nya
kepada
orang
lain.

Teori
HukumA
lam
ThomasA
quino
: negara
merupak
an
lembaga
alamiah
yang
lahir
karena
kebutuha
n sosial
manusia
dan
bertujuan
menjami
n
kepentin
gan
umum.
Plato
: negara
terjadi
secara
alamiah
dan
proses
perubaha
n yang
panjang
(evolusi)
Aristotele
s
:
terbentuk
nya
negara
merupak
an
perkemb
angan
persekut
u-
an
manusia
yang
bermula
dari
keluarga

masyarak
at→
negara.
4.Len
yapnya
Negara
Negarap
un dapat
lenyap
karena
faktor-
faktor di
bawah
ini:
a.
FaktorAl
am
Negara
dapat
hilang
karena
proses
alam
seperti
gunung
meletus,
gempa
bumi
besar,
tsunami,
tenggela
m karena
air laut
pasang
dan
sebab
lainnya.
b.
FaktorSo
sial
Punahny
a negara
disebabk
an karena
perbuata
n
manusia
seperti :
-
Revolusi
- Perang
-
Penakluk
an
-
Perjanjia
n
-
Penggab
ungan
5.Uns
ur-
unsur
Negara
Menurut
Oppenhei
mer dan
Lauterpa
cht, suatu
negara
harus
memenu
hi unsur-
unsur
yang
harus
dipenuhi
yaitu :
a. Rakyat
Rakyat
adalah
terpentin
g dari
suatu
negara,
karena
rakyatlah
yang
pertama
kali
membent
uk
negara.
Secara
politis
rakyat
adalah
semua
orang
yang
berada
dan
berdiam
dalam
suatu
negara
atau
menjadi
penghuni
negara
yang
tunduk
pada
kekuasaa
n negara.
Rakyat
dapat
digolong
kan ke
dalam
beberapa
klasifikas
i,seperti
dalam
bagan
berikut :
Pendudu
k adalah
mereka
yang
bertempa
t tinggal
tetap
(domisili
) dalam
wilayah
suatu
negara.
o
Bukan
penduduk
adalah
mereka
yang
berada
dalam
wilayah
suatu
negara
hanya
untuk
sementar
a waktu.
Contoh:
wisatawa
n asing,
tamu
asing
o
Warga
negara
adalah
mereka
yang
berdasar
kan
hukum
merupak
an
anggota
dari
suatu
negara
o
Bukan
warga
negara
(orang
asing)
adalah
mereka
yang
berada
pada
suatu
negara
tetapi
secara
hukum
tidak
menjadi
anggota
negara
yang
bersangk
utan.
Contoh:
Duta
besar,
kontrakto
r asing
Penggolo
ngan
status
pendudu
k dan
bukan
pendudu
k, warga
negara
dan
bukan
warga
negara
diperluka
n untuk
membed
akan
hak-hak
dan
kewajiba
nnya.
Seorang
yang
hanya
berstatus
pendudu
k
memiliki
hak dan
kewajiba
n yang
berbeda
dengan
orang
yang
berstatus
warga
negara.
b. Daerah
atau
Wilayah
Wilayah
atau
daerah
adalah
tempat
berhunin
ya rakyat
dan
tempat
diselengg
arakanny
a suatu
pemerint
ahan.
Wilayah
negara
meliputi
:
1.
Daratan
Daratan
adalah
wilayah
dipermuk
aan bumi
dengan
batas-
batas
tertentu
dan di
dalam
tanah di
bawah
permuka
an bumi.
Batas-
batas
wilayah
daratan
dapat
berupa :
- Batas
alami,
misalnya
gunung,
Iembah,
sungai
danau
- Batas
buatan,
misalnya
pagar
kawat,
tembok,
tiang,
patok
- Batas
menurut
ilmu
geofisika
yaitu
garis
lintang
dan bujur
Penentua
n batas-
batas
wilayah
antar
negara
ditentuka
n melalui
suatu
perjanjia
n antar
negara
(traktat).
Contoh:
Persetuju
an RI -
Malaysia
(1969)
tentang
garis
batas
Kontinen
di Selat
Malaka
dan Laut
Cina
Selatan.
2. Lautan
Wilayah
lautan
suatu
negara
merupak
an
perairan
berupa
samudera
,
selat,
danau
dan
sungai.
Tentang
kepemili
kan
wilayah
laut oleh
suatu
negara
ada 2
konsepsi
pokok
yaitu res
nullius
dan res
communi
s.
o

Res
nullius
merupak
an
konsepsi
yang
berpanda
ngan
bahwa
laut tidak
ada
yang
memiliki
,
sehingga
masing-
masing
negara
yang
berdekat
an boleh
mengam
bil atau
menguas
ainya.
o
Res
communi
s, konsep
ini
berangga
pan
bahwa
laut
adalah
milik
bersama
masyarak
at
Internasi
onal,
sehingga
tidak
dapat
dimiliki
oleh
masing-
masing
negara.
Berdasar
kan
ketetapan
hukum
Laut
Internasi
onal
(UNCLO
S 1982-
Jamaika)
penguasa
an
wilayah
kelautan
dibedaka
n antara
lain :
o

Lautan
Teritorial
Laut
yang
jaraknya
12 mil
laut,
diukur
berdasar
kan garis
lurus
yang
ditarik
dari garis
dasar
pantai
ketika air
surut.
o
Zona
Bersebela
han
Laut
yang
jaraknya
12 mil
laut di
luar
batas laut
tertonial
(24 mil
bila
diukur
dari garis
pantai).
Dalam
wilayah
ini
negara
pantai
dapat
mengam
bil
tindakan
dan
menghuk
um
pihak-
pihak
yang
melangg
ar
undang-
undang
bea
cukai,
imigrasi
dan
ketertiba
n negara.
o

Zona
Ekonomi
Eksklusif
e (ZEE)
Wilayah
laut yang
jaràknya
200 mil
laut
diukur
dari garis
pantai.
Negara
pantai
dapat
menggali
kekayaan
alam
lautan
dan
melakuk
an
kegiatan
ekonomi
tertentu.
Negara
lain
bebas
berlayar
atau
terbang
di atas
wilayah
ini
namun
tidak
boleh
menggali
kekayaan
alam di
dalamny
a
Landasan
Benua
Wilayah
lautan
yang
batasnya
Iebih
dari 200
mil laut.
Negara
pantai
boleh
melakuk
an
eksploras
i dan
eksploita
si
kekayaan
alam
didalamn
ya,
namun
harus
membagi
keuntung
annya
dengan
masyarak
at
Internasi
onal.
3.
Wilayah
Udara
Wilayah
udara
adalah
udara
yang
berada di
wilayah
permuka
an bumi
di atas
wilayah
darat dan
taut.
Konvensi
Chicago
1944,
menyata
kan
bahwa
setiap
negara
mempun
yai
kedaulata
n yang
utuh dan
eksklusif
di ruang
udara di
atas
wilayahn
ya.
Berdasar
kan
Undang-
undang
No. 20
Tahun
1982
tentang
pertahan
an
negara,
wilayah
kedaulata
n
dirgantar
a yang
termasuk
orbit
Geo-
Stationer
adalah
35.761
km.
Beberapa
teori
tentang
wilayah
udara :
a. Teori
Udara
Bebas
(Air
Freedom
Theori)
meliputi
dua
aliran,
yaitu:
 Kebeb
asan
ruang
udara
tanpa
batas
Ruang
udara itu
bebas
dan
dapat
digunaka
n oleh
siapapun.
Tidak
ada
negara
yang
mempun
yai hak
dan
kedautata
n di
ruang
udara.
 Kebeb
asan
ruang
udara
terbatas
Setiap
negara
berhak
mengam
bit
tindakan
tertentu
untuk
memelih
ara
keamana
n dan
keselama
tannya.
Negara
kolong
(negara
bawah)
hanya
mempun
yai hak
atas
wilayah
teritoriat
:
b. Teori
Negara
Berdaulat
di Udara
(The Air
Sovereig
nty),
meliputi
:
 Teori
Keamana
n,
menyata
kan
bahwa
suatu
negara
mempun
yai
kedaulata
n atas
wilayah
udaranya
sampai
batas
yang
diperluka
n untuk
menjaga
keamana
n
wilayah
negara.
Menurut
Fauchilte
batas
ketinggia
n
wilayah
udara
adalah
1.500 m.
 Teori
Pengawa
san
Cooper,
menyata
kan
bahwa
kedaulata
n negara
ditentuka
n oleh
kemamp
uan
negara
yang
bersangk
utan
untuk
mengawa
si ruang
udara
yang
berada di
atasnya.
 Teori
Udara
(Schacter
),
menyata
kan
bahwa
wilayah
udara
sampai
ketinggia
n di
mana
udara
masih
cukup
mampu
mengang
kat baton
dan
pesawat
udara.
4.
Wilayah/
Daerah
Ekstrateri
torial
Daerah
ekstrateri
torial
adalah
suatu
negara
yang
berada di
luar yang
berdasar
kan
hukum
Internasi
onal
diakui
sebagai
daerah
kekuasaa
n suatu
negara.
Menurut
Kongres
Aachen
1818
tentang
perwakil
an
diplomati
k, yang
termasuk
wilayah
ekstrateri
torial
adalah:
 Kantor
perwakil
an
diplomati
k suatu
negara
 Kapal
yang
berlayar
di bawah
bendera
suatu
negara
c.
Pemerint
ah yang
berdaulat
Pemerin
tah yang
berdaulat
adalah
pemerint
ah yang
memiliki
kekuasaa
n yang
tertinggi
sehingga
dihormat
i dan
ditata
baik oleh
rakyatny
a
maupun
oleh
negara
lain.
Pengertia
n
pemerint
ah
mempun
yai 2 arti,
yaitu
pemerint
ah dalam
arti luas
dan arti
sempit.
o
Pemerint
ah dalam
arti luas :
adalah
gabunga
n sebuah
badan
kenegara
an yang
berkuasa
memerint
ah, yaitu
badan
legislatif,
eksekutif
dan
yudikatif
.
o
Pemerint
ah dalam
arti
sempit :
adalah
suatu
badan
yang
mempun
yai
wewenan
g untuk
menentu
kan
kebijaka
n dalam
suatu
negara,
yaitu
Presiden
dan
Dewan
Menteri.
Kedaulat
an
menurut
Jean
Bodin
adalah
kekuasaa
n
tertinggi
untuk
menentu
kan
hukum
dalam
suatu
negara.
Kedaulat
an
memiliki
sifat-sifat
pokok :
o

Asli

Artinya
kekuasaa
n itu
tidak
berasal
dari
kekuasaa
n lain
yang
lebih
tinggi
o

Permane
n

Artinya
kekuasaa
n itu
tetap ada
selama
negara
itu
berdiri
sekalipun
pemegan
g
kedaulata
n
telah
berganti-
ganti
o
Tunggal
(bulat)

Artinya
kekuasaa
n itu
merupak
an satu-
satunya
kekuasaa
n yang
tertinggi
dan tidak
dibagi-
bagi
pada
badan
lain.
o
Tidak
terbatas
(absolute
)
Artinya
kekuasaa
n itu
tidak
dibatasi
oleh
kekuasaa
n lain.
Macam-
macam
Kedaulat
an
Negara :
o
Kedaulat
an ke
dalam
Pemerint
ah
memihiki
wewenan
g
tertinggi
untuk
mengatur
dan
menyele
nggaraka
n
organisas
i negara
sesuai
peraturan
perundan
g-
undanga
n
yang
berlaku
o

Kedaulat
an ke luar
Pemerint
ah
berkuasa
penuh,
bebas,
tidak
terikat
dan tidak
tunduk
pada
kekuasaa
n lain.
Macam-
macam
Teori
Kedaulat
an
Negara
No
Nama
Teori dan
Tokoh
Pokok-
pokok
Ajaran/
Pandanga
n
1.
Kedaulata
n Tuhan
1.
Agustinus
2.
ThomasA
quinas

Negara
terjadi
karena
kehendak
Tuhan.
Kekuasaa
n yang
ada pada
pemerinta
h berasal
dari
Tuhan,
raja
adalah
wakil
Tuhan di
bumi atau
titisan
dewa.

Raja
memegan
g
kekuasaan
berdasar
aturan
atau
kehendak
dari
Tuhan.
Jadi pada
hakekatny
a
Tuhanlah
yang
berdaulat
atas
negara.
2.
Kedaulata
n Raja
1. N.
Machiavel
li
2. Jean
Bodin
3. Hegel
4. T.
Hobbes

Kedaulata
n negara
berada di
tangan
raja, agar
negara
kuat raja
berkuasa
secara
mutlak.

Raja
adalah
penjelmaa
n
kehendak
Tuhan
oleh
karena itu
keduduka
n raja di
atas
Undang-
Undang.
3.
Kedaulata
n Negara
1. George
Jellinek
2. Paul
Laband

Negara
adalah
sumber
kekuasaan
dan
negaralah
pemegang
kedaulata
n yang
memihiki
kekuasaan
yang
tidak
terbatas.

Hukum
dalam
negara itu
ada
karena
dikehenda
ki oleh
negara
sehingga
negara
tidak
wajib
tunduk
pada
hukum
4.
Kedaulata
n Rakyat
1. JJ.
Rosseau
2.
Montesqu
ieu
3. John
Locke

Dalam
negara
rakyatlah
yang
berdaulat
karena
negara
memperol
eh
kedaulata
n dari
rakyat.
Negara
terbentuk
juga hasil
perjanjian
rakyatnya.

Pemerinta
h
menyelen
ggarakan
kekuasaan
atas
amanat
dari
rakyat.
5.
Kedaulata
n Hukum
1.
Imanuel
Kant
2.
Kranenbu
rg

Hukum
berada di
atas
segala-
galanya
hukum
kekuasaan
tertinggi
dalam
negara.

Negara
hanya
berperan
sebagai
penjaga
malam
yang
bertugas
melindun
gi hak-
hak warga
negara.
Negara
tidak
boleh
mencamp
uri urusan
sosial
ekonomi
masyarak
at.
Pengakua
n Negara
Lain
Pengaku
an suatu
negara
terhadap
negara
Iainnya
merupak
an
pemberia
n
keterang
an atau
deklaratif
saja.
Pengaku
an itu
tidak
berarti
mendirik
an
negara.
Pengaku
an ini
diperluka
n untuk
menjami
n
kelanjuta
n
hubunga
n antar
negara.
Negara
yang
baru
merdeka
memerlu
kan
pengakua
n dari
negara
lain
karena
beberapa
pertimba
ngan,
antara
lain :

Adanya
kekhawat
iran akan
kelangsu
ngan
hidupnya
dari
segala
ancaman
dan
ganggua
n balk
dari
dalam
maupun
luar

Ketentua
n hukum
alam
bahwa
tidak ada
suatu
negara
yang
bertahan
hidup
tanpa
adanya
bantuan
dari
negara
lain
Jenis-
jenis
Pengakua
n:
1.
Pengakua
n defacto
- Bersifat
Sementar
a
Pengaku
an yang
diberikan
tanpa
melihat
masa
depan
negara
tersebut
bertahan
atau
lenyap.
Bila
nantinya
negara
yang
diakui itu
lenyap,
maka
negara
yang
memberi
kan
pengakua
n akan
menarik
kembali
pengakua
nnya.
- Bersifat
Tetap
Pengaku
an
terhadap
suatu
negara
hanya
dapat
menimbu
lkan
hubunga
n di
bidang
ekonomi
dan
perdagan
gan.
2.
Pengakua
n dejure
- Bersifat
Tetap
Pengaku
an
terhadap
negara
lain
berlaku
untuk
selamany
a setelah
melihat
adanya
jaminan
bahwa
pemerint
ahan
negara
tersebut
akan
stabil
dalam
jangka
panjang.
- Bersifat
Penuh
Negara
yang
diakui
dan
mengaku
i dapat
menjalin
hubunga
n baik
ekonomi,
perdagan
gan dan
diplomati
k.
Negara
tersebut
dapat
saling
menemp
atkan
duta dan
konsul.
Makna
pentingn
ya
pengakua
n negara
-
Merupak
an syarat
deklaratif
bagi
berdiriny
a suatu
negara,
artinya
hanya
bersifat
meneran
gkan
tentang
adanya
suatu
negara
baru.
Apabila
suatu
negara
telah
memenu
hi syarat
konstituti
f, maka
tanpa
adanya
pengakua
n dari
negara
lainpun,
negara
itu tetap
berdiri.
-
Merupak
an bukti
bawah
negara
baru ini
telah
diterima
oleh
negara
lain
dalam
rangka
menjalin
pergaula
n antar
negara.
Negara
baru
yang
telah
diakui
keberada
annya
akan
dianggap
sebagai
satu
anggota
masyarak
at
Internasi
onal.
-
Merupak
an pintu
pembuka
hubungan
kerjasam
a dengan
bangsa
lain,
kerjasam
a
tersebut
meliputi
berbagai
bidang
kehidupa
n dari
bidang
ekonomi,
politik,
sosial
budaya
dan
pertahan
an.
-
Pengakua
n dapat
mencipta
kan
status
kenegara
an
pemerint
ahan baru
di
Iingkung
an
Internasi
onal.
Dengan
diakuiny
a negara
tersebut
akan
mendapa
tkan
perlakua
n yang
adil dari
masyarak
at
Internasi
onal.
6.Tuju
an dan
Fungsi
Negara
a. Tujuan
Negara
Tujuan
negara
sangat
diperluka
n untuk
mengara
hkan
segala
kegiatan
yang
akan
dilaksana
kan
sekaligus
sebagai
pedoman
bagi
penyelen
ggaraan
pemerint
ahan.
Tujuan
negara
antara
masing-
masing
negara
memiliki
perbedaa
n karena
dipengar
uhi oleh
berbagai
faktor
antara
lain tata
nilai
sosial
budaya,
sistem
politik,
letak
geografis
, sejarah
perkemb
angan
negara
dan
idiologi
yang
dianutny
a.
Beberapa
teori
tentang
tujuan
negara :
http://www.scribd.com/doc/16039402/PKN

http://www.scribd.com/doc/16039402/PKN#

You might also like