You are on page 1of 30

PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

MELALUI DESA WISATA

(PNPM MANDIRI PARIWISATA)

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata


2010
MATERI
A. DEFINISI DAN KONSEP

B. RATIONALE PROGRAM PNPM DI SEKTOR PARIWISATA

C. PENDEKATAN PELAKSANAAN PROGRAM

D. MEKANISME PENYELENGGARAAN
E. PELAKSANAAN PROGRAM

F. ORGANISASI PELAKSANAAN

2
A. DEFINISI & KONSEP

PNPM MANDIRI
PNPM MANDIRI PNPM PARIWISATA

PNPM Mandiri adalah program nasional dalam


wujud kerangka kebijakan sebagai “Bagian dari pelaksanaan PNPM
dasar dan acuan pelaksanaan program- Mandiri melalui kegiatan
program penanggulangan kemiskinan pengembangan dan peningkatan
berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM kapasitas masyarakat dan sarana
Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi prasarana pendukung untuk
dan pengembangan sistem serta mekanisme menumbuhkembangkan usaha
dan prosedur program, penyediaan ekonomi masyarakat yang terkait
pendampingan, dan pendanaan stimulan untuk langsung dan tak langsung dengan
mendorong prakarsa dan inovasi kegiatan pariwisata yang akan
masyarakat dalam upaya penanggulangan berdampak pada peningkatan
kemiskinan yang berkelanjutan kesejahteraan rakyat.”
A. DEFINISI & KONSEP

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan


kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam
memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup,
kemandirian, dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan
keterlibatan yang lebih besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak
untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang
dicapai.
A. DEFINISI & KONSEP

KLASTER KLASTER KLASTER


PROGRAM I : PROGRAM II: PROGRAM III:

Perlindungan dan Pemenuhan hak atas;


Perlindungan dan Pemenuhan Hak berpartisipasi, kesempatan kerja dan Perlindungan dan pemenuhan hak atas;
atas; Pendidikan, kesehatan, berusaha, tanah, SDA&LH, dan Kesempatan berusaha dan bekerja,
Pangan, Sanitasi dan air bersih perumahan dan SDA&LH

Bantuan dan Pemberdayaan


Perlindungan Masyarakat Pemberdayaan Usaha Mikro
Sosial dan Kecil
(Raskin, Jamkesmas, (PNPM Mandiri) (UMK-KUR)
BOS Miskin, PKH, BLT)

Ada 7 Program tersebar di 6 K/L Ada 18 Program tersebar di 22 K/L Bantuan Permodalan UMK di 7 K/L
Koordinator : Koordinator: Koordinator :
- Ketua : Deputi Menko - Ketua : Deputi Menko - Ketua : Dirut BRI
Perekonomian Kesra - Wk. Ketua : Deputi Menko
- Wk. Ketua : Deputi Menko - wk. Ketua : Deputi Perekonomian
Kesra Bappenas

1. PNPM Perdesaan (PPK),


2. PNPM Perkotaan (P2KP),
3. PNPM-IP (PPIP),
4. PNPM-DTK (P2DTK),
5. PNPM-Agribisnis Perdesaan (PUAP),
6. PNPM-Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW),
7. PNPM PARIWISATA, dll.
B. RATIONALE PNPM DI SEKTOR PARIWISATA

3 FAKTOR PENDUKUNG PARIWISATA MERUPAKAN ALAT YANG


EFEKTIF DALAM KERANGKA PROGRAM PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

1) Karakter “IN SITU”  pengembangan wilayah, membuka isolasi


wilayah dan pengentasan kemiskinan
2) Karakter Keterkaitan Lintas Sektor yang tinggi  membuka PELUANG
INVESTASI SANGAT LUAS
3) Dampak Ekonomi Multi Ganda Pariwisata  LANGSUNG, TAK
LANGSUNG, IKUTAN
B. RATIONALE PNPM DI SEKTOR PARIWISATA

3 FAKTOR PENDUKUNG PARIWISATA MERUPAKAN ALAT YANG EFEKTIF DALAM


KERANGKA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PENANGGULANGAN
KEMISKINAN

1) Karakter “IN SITU”  pengembangan wilayah, membuka isolasi wilayah dan


pengentasan kemiskinan
B. RATIONALE PNPM DI SEKTOR PARIWISATA

3 FAKTOR PENDUKUNG PARIWISATA MERUPAKAN ALAT YANG EFEKTIF DALAM


KERANGKA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PENANGGULANGAN
KEMISKINAN

2) Karakter Keterkaitan Lintas Sektor yang tinggi  membuka PELUANG


INVESTASI SANGAT LUAS

Transportasi
Komunikasi Perdagangan, Hotel,
Pertanian dan Restoran

Jasa-jasa PARIWISATA Industri


Pengolah
Bank, Money an
Changer, dll.
Konstruksi/
Bangunan
B. RATIONALE PNPM DI SEKTOR PARIWISATA

3 FAKTOR PENDUKUNG PARIWISATA MERUPAKAN ALAT YANG EFEKTIF DALAM


KERANGKA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PENANGGULANGAN
KEMISKINAN

3) DAMPAK EKONOMI MULTI GANDA PARIWISATA  langsung, tak langsung,


ikutan
Dampak Langsung

Hotel, Restoran, /
Dampak Tak Langsung ODTW/ Perush Airline/
Perusahaan Angktutan/
BPW/
Karyawan hotel,
Galleri/ art shop
restoran, BPW, ODTW,
Jasa keuangan
Supir angkt. Umum
Pengrajin cinderamata
Pompa bensin Dampak Ikutan
Penjual sayuran, buah &
bahan makanan Petani sayuran, bunga
Seniman iklan/ Percetakan dan buah
Peternak ayam, ikan dan
sapi
Penghasil bahan baku
kerajinan
Sektor agribisnis
C. PENDEKATAN PELAKSANAAN PROGRAM

PENDEKATAN WILAYAH SASARAN PROGRAM PNPM PARIWISATA

PEMBERDAYAAN ODTW/ desa wisata atau usaha kepariwisataan


MASYARAKAT MELALUI sebagai generator/ poros pengembangan (growth
PENDEKATAN KLASTER pole) bagi wilayah sekitar (desa-desa sekitar) yang
PARIWISATA menjadi wilayah pengaruh dan penerima manfaat
pengembangan.

Wilayah
pengaruh
ODTW / Desa Wisata/
Usaha Pariwisata sebagai DESA 1
katalis pengembangan
wilayah sekitarnya
ODTW/ DESA/
(termasuk desa-desa) USAHA
PARIWISATA

DESA 2
DESA 4

DESA 3
C. PENDEKATAN WILAYAH SASARAN PROGRAM

1. MODEL KLASTER DESA WISATA DGN DESA


PENDEKATAN
TERKAIT DI SEKITARNYA
WILAYAH SASARAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN 2. MODEL KLASTER ODTW DGN DESA TERKAIT DI
PENANGGULANGAN SEKITARNYA
KEMISKINAN
MELALUI PARIWISATA 3. MODEL KLASTER USAHA PARIWISATA DGN DESA
TERKAIT (Kemitraan Usaha Pariwisata)

11
C. PENDEKATAN WILAYAH SASARAN PROGRAM

1. MODEL KLASTER DESA WISATA DENGAN DESA TERKAIT


DI SEKITAR DESA WISATA

DESA WISATA
sebagai katalis
pengembangan wilayah/
desa-desa sekitarnya

Wilayah
DESA MOYUDAN
pengaruh
(pemasok bahan baku
tanah liat)
DESA DESA 1 DESA
WISAT (pemasok Kasongan
A bahan baku
keraiinan)

DESA 4 DESA 2
(pemasok produk (basis DESA PUNDONG
pendukung) pertanian) (pemasok produk
craft pendukung)
DESA 3
(basis
kesenian DESA DEPOK
khas lokal) (basis atraksi
kuliner))
C. PENDEKATAN WILAYAH SASARAN PROGRAM

2. MODEL KLASTER ODTW DENGAN DESA TERKAIT DI SEKITAR ODTW


ODTW sebagai katalis
Candi Borobudur dan desa-desa di sekitarnya:
pengembangan wilayah
Planggok - Balangan Traditional Market- Minggir - Blaburan -
sekitarnya (termasuk
Bligo - Ancol (Karangtalun Dam) - Banjaroya - Sendangsono -
desa-desa)
Kalibawang - Bigaran - Sambeng - Candirejo - Borobudur.

Wilayah
pengaruh

DESA 1
ODTW (basis industri
rumah tangga

DESA 4 (basis atraksi DESA 2


pedesaan/ (basis
complementary) pertanian)

DESA 3
(basis
kuliner)
C. PENDEKATAN WILAYAH SASARAN PROGRAM

3. MODEL KLASTER USAHA PARIWISATA DENGAN DESA TERKAIT DI SEKITARNYA


(KEMITRAAN USAHA PARIWISATA)

Usaha Pariwisata skala besar dengan UMKM/ Koperasi/ Supliers

Petani 1 Desa Petani … n


Supplier 3
(Local)

Petani … n Petani … n

Desa HOTEL/ DesaSuppli


Supplier … n RESORT er 2
(Local) (Local)

Petani 1 Petani 1

Petani 1 Supplier 1 Petani … n


(Local)
D. MEKANISME PENYELENGGARAAN

KATEGORI PROGRAM KEGIATAN PNPM PARIWISATA

PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENINGKATAN KAPASITAS


MASYARAKAT DESA PRODUK DAN USAHA PEMERINTAH / PELAKU
PARIWISATA LOKAL

Penyiapan masyarakat, Pengembangan Peningkatan kapasitas unsur


pengembangan kesadaran kemampuan dan keahlian pemerintah/ pelaku lokal/
dan kemandirian masyarakat (skill) masyarakat dalam kelompok peduli dalam
dalam pengembangan pengelolaan dan mendukung iklim kondusif
pariwisata berbasis pengembangan atraksi/ dan sinergi positif bagI
masyarakat daya tarik wisata maupun masyarakat dalam
dalam pengembangan melaksanakan program
usaha-usaha terkait dengan
pariwisata

PENDAMPINGAN DAN BANTUAN DANA BDW PENDAMPINGAN DAN


PELATIHAN (Bantuan Desa Wisata) PELATIHAN
D. MEKANISME PENYELENGGARAAN

2 KELOMPOK SASARAN DAN PENERIMA MANFAAT

KELOMPOK SASARAN PNPM PARIWISATA

BANTUAN
KELOMPOK SASARAN
DANA BDW
• Masyarakat warga kelurahan peserta PNPM Mandiri Inti
MASYARAKAT • LKM/ Lembaga Keswadayaan Masyarakat .
• KSM/ Kelompok swadaya masyarakat
PEMERINTAH KOTA, Perangkat pemerintahan kota/ kabupaten sd. Kelurahan dan X
KABUPATEN, TKPP DAN desa terkait dengan pelaksanaan PNPM Mandiri Inti, anggota
TKPK DAERAH TKPP dan TKPK daerah
Perorangan atau asosiasi profesi, asosiasi usaha sejenis,
LEMBAGA TERKAIT
perguruan tinggi, LSM, Bank, Notaris, auditor publik, media X
LAINNYA
massa yang peduli kemiskinan
D. MEKANISME PENYELENGGARAAN

KRITERIA KELURAHAN/ DESA PENERIMA MANFAAT KEGIATAN :

a) Kriteria Umum

 Desa yang memiliki potensi pariwisata dan sudah dikunjungi wisatawan ;

 Terdapat masyarakat miskin yang tinggal di desa/kelurahan tersebut ;

 Sudah memiliki aktivitas kepariwisataan ;

 Diprioritaskan desa/ kelurahan telah memiliki RPJM Desa /Kelurahan atau


Renstra Desa/Kelurahan dan ;

 Diprioritaskan desa/kelurahan telah melaksanakan PNPM Mandiri dari


sektor lain dan keberadaan LKM cukup aktif.
D. MEKANISME PENYELENGGARAAN
b). Kriteria Khusus

Model Gugusan (Cluster) Daya Tarik Wisata – Desa Terkait


• Desa tersebut berada di sekitar daya tarik wisata yang telah dikunjungi wisatawan
• Masyarakat desa sekurang-kurangnya memiliki salah satu aktivitas pendukung seperti :
kegiatan kesenian, kuliner dan bahan baku untuk kuliner, produksi kerajinan, pemandu
wisata dan transportasi lokal.

Model Gugusan (Cluster) Desa Wisata –Desa Terkait


• Desa wisata yang menjadi pusat pengembangan memiliki daya tarik wisata
•Desa telah didatangi oleh wisatawan
• Desa wisata sudah memiliki fasilitas kepariwisataan yang diinisiasi oleh warga setempat
•Desa terkait memiliki potensi kepariwisataan untuk dikembangkan
•Masyarakat desa baik desa wisata maupun desa terkait sekurang-kurangnyamemiliki
salah satu aktivitas pendukung seperti : kegiatan kesenian, kuliner dan bahan baku untuk
kuliner, produksi kerajinan, pemandu wisata dan transportasi lokal.
D. MEKANISME PENYELENGGARAAN

Model Klaster Usaha Pariwisata – Desa Terkait


• Terdapat usaha pariwisata yang memberikan peluang bagi masyarakat sekitar sebagaimana
mitra ;
•Desa terkait memiliki aktivitas yang mendukung keberadaan usaha pariwisata dan sekurang-
kurangnya memiliki salah satu pendukung usaha pariwisata seperti : dukungan (kegiatan)
kesenian, kuliner dan bahan baku untuk kuliner , tenaga kerja dan produksi kerajinan.
E. PELAKSANAAN PROGRAM

PERSIAPAN PELAKSANAAN PENYAPIHAN

Lingkup kegiatan: Lingkup kegiatan: Lingkup kegiatan:


1. Sosialisasi Pemangku
1. Sosialisasi Program Kepentingan
1. Penyiapan
PNPM Pariwisata 2. Orientasi Lapangan kelembagaan
2. Rekrutmen konsultan & 3. Sosialisasi Masyarakat Desa masyarakat menjadi
pendamping masyarakat Penerima mandiri
4. Musyawarah Penyepakatan 2. Perencanaan
3. Pemampuan Program/ Rembug Kesiapan
(peningkatan kapasitas Masyarakat
partisipatif yang
konsultan 5. Pembentukan/Kaji Ulang
disusun terintegrasi
Kelembagaan dengan
6. Penyusunan/Kaji Ulang Program musrenbangdes
7. Penentuan Prioritas Kegiatan 3. Chanelling ke pihak-
8. Pembentukan Kelompok pihak terkait agar
9. Pembentukan Kelompok berkelanjutan
10. Penyusunan RUK Kelompok
4. Penyiapan masyarakat
11. Verifikasi Dan Pengiriman RUK
Kelompok
ke tahap / klaster
12. Pelaksanaan Kegiatan
berikutnya (akses
13. Pelaporan Pelaksanaan kredit/ modal usaha)
Kegiatan
E. PELAKSANAAN PROGRAM

TAHAP PELAKSANAAN SIKLUS KEGIATAN

Chanelling PJM
PJM ke
ke
program
program PJM ke musbang PJM ke
musbang
Musbang-
Musbang- kec musbang
kel/ desa keb

Koordinasi
Koordinasi
&& integrasi
integrasi Pelaksanaan
program
program
3.
3. RK
RK 4.
4. PS
PS PNPM MANDIRI
SEBELUMNYA

Reorienta-
5. LKM/
sisi PS
PS &&
BKM
BKM
PJM-P
2. RKM
KSM/
KSM/
Pokmas

PNPM PARIWISATA sebagai


PNPM Penguatan dapat langsung Review 6. PJM-P
PJM-P
program
program
masuk ke review program 1. Somap &
sosialisasi
sosialisasi
(melanjutkan PNPM INTI)

7. Pelaksa-
naan
naan
Kegiatan
E. PELAKSANAAN PROGRAM
TAHAP PELAKSANAAN PNPM MANDIRI SEBELUMNYA
1). SOSIAL MAPPING (SOSMAP) & SOSIALISASI
Social Mapping adalah kegiatan untuk memperoleh gambaran yang berkaitan dengan berbagai
informasi tentang desa /wilayah terpilih. Informasi tersebut antara lain adalah: monografi desa,
kondisi sosial budaya dan kemasyarakatan, ketersediaan infrastruktur dan sebagainya.

Sosialisasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyebarluaskan informasi yang berkaitan
dengan program kepada segenap stakeholders / para pihak yang berkepentingan terhadap
program.
2). RKM (REMBUK KESIAPAN MASYARAKAT)
Rembuk Kesiapan Masyarakat merupakan kegiatan yang dilakukan paska sosialisasi. Setelah
masyarakat mengetahui
bagaimana program dijalankan, selanjutnya masyarakat berembuk apakah akan menerima
program atau menolak program.
Apabila menerima, masyarakat harus memberikan dukungan secara penuh dan bersedia untuk
berpartisipas secara aktif
serta menjalankan program sebagaimana prosedur yang ditetapkan.
E. PELAKSANAAN PRAGRAM
3). RK (REFLEKSI KEMISKINAN)
Refleksi Kemiskinan, masyarakat secara mandiri berembuk untuk menentukan kriteria
kemiskinan di desanya, serta siapa
saja warga miskin yang masuk dalam kriteria tersebut.
Warga miskin ini-lah yang nantinya akan menerima manfaat langsung dari pelaksanaan kegiatan
program PNPM inti
4). PS (PEMETAAN SWADAYA)
Pemetaan Swadaya adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat untuk melihat berbagai
potensi dan peluang yang dimiliki oleh desanya untuk dapat dikembangkan bagi kesejahteraan
masyarakat.
5). LKM (LEMBAGA KESWADAYAAN MASYARAKAT)
Lembaga Keswadayaan Masyarakat adalah lembaga yang dibentuk secara khusus untuk
menangani persoalan-’
persoalan kemiskianan di desa. Keanggotaan dari lembaga ini dipilih langsung oleh masyarakat.

6). PJM – P (PROGRAM JANGKA MENENGAH PENANGGULANGAN KEMISKINAN)


PJM Penanggulangan Kemiskinan adalah dokumen program penanggulangan kemiskinan di
desa. PJM-P ini dibuat berbasis pada persoalan-persoalan riil yang dihadapi oleh masyarakat.
Dokumen penanggulangan kemiskinan desa ini juga akan menjadi bagian dari RKP Desa.
E. PELAKSANAAN PROGRAM

TAHAP PELAKSANAAN SIKLUS KEGIATAN PNPM PARIWISATA


7
Penentuan Prioritas
Kegiatan
Penyusunan atau Kaji Pembentukan Kelompok
Ulang Program 6 8

Pembentukan atau Kaji Penyusunan Rencana


9 Usulan Kegiatan (RUK )
Ulang Kelembagaan 5
Kelompok

Verifikasi dan Pengiriman


Musyawarah Penyepakatan 10 RUK Kelompok
Program 4

Pelaksanaan Kegiatan
Sosialisasi Masyarakat
11
3
Desa Penerima

Orientasi Lapangan 12 Pelaporan Pelaksanaan


2 Kegiatan

1
Sosialisasi Pemangku
Kepentingan
E. PELAKSANAAN PROGRAM

TAHAP PELAKSANAAN SIKLUS KEGIATAN PNPM PARIWISATA

a). SOSIALISASI PEMANGKU KEPENTINGAN


Sosialisasi ini ditujukan untuk menyebarluaskan informasi PNPM Mandiri Pariwisata kepada seluruh
pemangku kepentingan dengan harapan agar seluruh pihak terkait, dapat terlibat secara aktif dalam
memberikan dukungan terhadap program PNPM Mandiri Pariwisata

b). ORIENTASI LAPANGAN


Orientasi Lapangan dilaksanakan pada tahap awal pendampingan, sebelum fasilitator melakukan
sosialisasi program kepada masyarakat . Hal ini dilakukan untuk memperoleh data dan informasi guna
memudahkan fasilitator melakukan pendampingan selama program berjalan

c).
SOSIALISASI MASYARAKAT DESA PENERIMA
Sosialisasi Masyarakat Desa Penerima merupakan kegiatan yang bertujuan menyebarluaskan informasi
tentang PNPM Mandiri Pariwisata kepada masyarakat luas.

d). MUSYAWARAH PENYEPAKATAN PROGRAM/ REMBUG


KESIAPAN MASYARAKAT
Dalam kegiatan ini, masyarakat melaksanakan musyawarah/rembug untuk menentukan apakah
menerima atau tidak program PNPM Mandiri Pariwisata.
E. PELAKSANAAN PROGRAM
e) PEMBENTUKAN / KAJI ULANG KELEMBAGAAN
Kaji ulang kelembagaan dilaksanakan untuk memastikan bahwa kegiatan PNPM Pariwisata masuk
dalam wadah LKM, dilakukan setelah masyarakat desa/kelurahan berembuk dan menerima program
PNPM Pariwisata. Kegiatan ini dilakukan untuk mengintegrasikan Program Penanggulangan
Kemiskinan melalui pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata antara PNPM Pariwisata dengan
PNPM Mandiri sebelumnya, namun apabila belum terbentuk LKM, maka perlu dibentuk LKM baru.

PENYUSUNAN ATAU KAJI ULANG PROGRAM


f). PENANGGUNANGAN KEMISKINAN MELALUI PARIWISATA
Rencana usulan kegiatan kelompok merupakan proposal kegiatan yang diturunkan dari Program
Penanggulangan Kemiskinan bidang pariwisata, yang telah dibuat oleh masyarakat desa.

g). PENENTUAN PRIORITAS KEGIATAN


Penentuan Prioritas Kegiatan dilakukan oleh masyarakat sasaran dengan difasilitasi oleh LKM dan
fasilitator desa berdasarkan dokumen program penanggulangan kemiskinan melalui desa wisata.

h). PEMBENTUKAN KELOMPOK


Kelompok sasaran penerima Bantuan Desa Wisata (BDW) , dibentuk setelah masyarakat selesai
melakukan penyusunan atau kaji ulang program penanggulangan kemiskinan melalui desa wisata
dan masyarakat telah menentukan prioritas kegiatan yang akan didanai menggunakan BDW.
E. PELAKSANAAN PROGRAM

i). PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK) KELOMPOK


Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Kelompok merupakan proposal kegiatan yang diturunkan dari
program penanggulangan kemiskinan melalui Desa Wisata, yang telah dibuat oleh masyarakat
desa.

j). VERIFIKASI DAN PENGIRIMAN RUK


Verifikasi RUK dilakukan oleh Ketua LKM dan Tim Teknis Kabupaten/Kota. Ketua LKM dan Tim
Teknis Kabupaten /Kota menilai bahwa usulan yang buat oleh kelompok benar-benar telah tertuang
dalam program prioritas penanggulangan kemiskinan melalui Desa Wisata.

k) PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan dilakukan oleh masyarakat sesuai dengan RUK setelah Bantuan Desa Wisata diterima di
rekening LKM

l). PELAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Laporan pertanggungjawaban pemanfaatan BDW disusun oleh kelompok masyarakat, LKM dan Tim
Teknis setelah kegiatan selesai dilaksanakan.

Laporan sebagaimana tersebut di atas ditujukan kepada Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
melalui Pejabat Pembuat Komitmen.
E. PELAKSANAAN PROGRAM

4). PS (PEMETAAN SWADAYA)


Pemetaan Swadaya adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat untuk melihat berbagai potensi dan
peluang yang dimiliki oleh desanya untuk dapat dikembangkan bagi kesejahteraan masyarakat.

5). LKM (LEMBAGA KESWADAYAAN MASYARAKAT)


Lembaga Keswadayaan Masyarakat adalah lembaga yang dibentuk secara khusus untuk menangani
persoalan-’
persoalan kemiskianan di desa. Keanggotaan dari lembaga ini dipilih langsung oleh masyarakat.
6). PJM – P (PROGRAM JANGKA MENENGAH PENANGGULANGAN KEMISKINAN)
PJM Penanggulangan Kemiskinan adalah dokumen program penanggulangan kemiskinan di
desa. PJM-P ini dibuat berbasis pada persoalan-persoalan riil yang dihadapi oleh masyarakat.
Dokumen penanggulangan kemiskinan desa ini juga akan menjadi bagian dari RKP Desa.

28
F. ORGANISASI PELAKSANAAN

Kementerian Kebudayaan dan


Pariwisata
TKPK

Satker (APBN)
Konsultan
Konsultan Nasional
Nasional
Ditjen PDP

Konsultan Manajemen SKPD Pelaksana di Tingkat


Wilayah
Wilayah Provinsi TKPKD-Provinsi

Fasilitator Desa/Kelurahan SKPD


SKPD Pelaksana
Pelaksana di
di Tingkat
Tingkat
Kabupaten/kota
Kabupaten/kota
TKPKD-Kabupaten/kota

LKM

Kelompok Masyarakat
Terima Kasih

30

You might also like